Dokumen tersebut membahas definisi, prinsip, karakteristik, pelaksana, dan pengembangan perawatan paliatif untuk pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga melalui pencegahan dan pengobatan nyeri serta masalah fisik, psikologis, dan spiritual lainnya.
Definisi dan prinsip perawatan paliatif untuk pasien HIV/AIDS
1. Definisi perawatan paliatifDefinisi perawatan paliatif
Suatu pendekatan untuk memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarganya
dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa, melalui pencegahan,
penilaian, pengobatan nyeri dan masalah-
masalah fisik lain, juga masalah psikologis
dan spiritual lainnya
2. Prinsip perawatan paliatifPrinsip perawatan paliatif
Menghilangkan nyeri & gejala-gejala yang menyiksa lain
Menghargai kehidupan & menghormati kematian
sebagai suatu proses normal
Tidak bermaksud mempercepat atau menunda
kematian
Perawatan yang mengintegrasikan aspek psikologis
dan spiritual, sosial, budaya dari pasien dan
keluarganya, termasuk dukungan saat berkabung.
Memberi sistim dukungan untuk mengusahakan pasien
sedapat mungkin tetap aktif sampai kematiannya.
Memberi sistim dukungan untuk menolong keluarga
pasien melalui masa sakit pasien, dan sewaktu masa
perkabungan
3. Karakteristik perawatan paliatifKarakteristik perawatan paliatif
Menggunakan pendekatan tim untuk mengetahui
kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk
konseling kedukaan bila diperlukan.
Meningkatkan kwalitas hidup, dan juga secara
positif mempengaruhi perjalanan penyakit.
Merupakan komponen esensial dari perawatan
konprehensif kontinyu ODHA
Perawaatan aktif, total bagi pasien yang menderita
penyakit yang tidak dapat disembuhkan
Pendekatan holistik : fisik, mental, spiritual, sosial
Pendekatan multi-disipliner : medis, non-medis,
keluarga
4. Manfaat perawatan paliatifManfaat perawatan paliatif
Meningkatkan kualitas hidup ODHA dan
keluarganya
Mengurangi penderitaan pasien
Mengurangi frekwensi kunjungan ke
rumah sakit
Meningkatkan kepatuhan pengobatan
5. Pelaksana perawatan paliatifPelaksana perawatan paliatif
Petugas medis :
Perawat
Manajer kasus
Dokter, fisioterapis, nutrisionis
Keluarga pasien
Petugas sosial komunitas :
lay support
anggota KDS
petugas LSM
6. Syarat perawatan paliatif yang baikSyarat perawatan paliatif yang baik
Menghargai otonomi dan pilihan pasien
Memberi akses sumber informasi yang
adekuat
Ciptakan hubungan saling menghargai dan
mempercayai antara pasien dengan pemberi
perawatan
Berikan dukungan bagi keluarga, anak,
petugas sosial yang memberikan perawatan.
Hormati dan terapkan nilai-nilai budaya
setempat, kepercayaan / agama, dan adat
istiadat
7. Jenis perawatan paliatifJenis perawatan paliatif
1. Pengobatan medikamentosa terutama
penatalaksanaan nyeri dan gejala-gejala
lain
2. Perawatan psikososial berupa : psikologis
sosial
spiritual
kedukaan/berkabung
8. Penatalaksanaan nyeriPenatalaksanaan nyeri
Nyeri merupakan masalah utama pada perawatan
paliatif
Upaya penatalaksanaan nyeri :
Tentukan penyebab nyeri :
-sakit kepala berat pada kriptokokus menigitis
-nyeri neurogenik akibat mielopati, efek ARV
Tentukan jenis nyeri : somatik, viseral,
propioseptif, neurogenik
Tentukan beratnya nyeri :
numeric rating scale
perilaku non-verbal
Wong Baker Faces pain scale
9. Penatalaksanaan nyeriPenatalaksanaan nyeri
Gunakan analgesik sesuai panduan penatalaksanaan
nyeri dari WHO : “ anak tangga analgesik “
Step 1. : aspirin, parasetamol +adjuvan
Step 2. : kodein +adjuvan + NSAID
Step 3. : morfin, pethidin, fentanyl +non-opioid
(NSAID)
Obat diberikan rutin tiap 3 –6 jam, jangan hanya bila
perlu
Mulai dengan dosis rendah lalu dititrasi
Pada nyeri terobosan, berikan dosis ekstra ( dosis /4
jam)
Adjuvan : anti-depresant, steroid, terapi kognitif ,
akupuncture, TENS, hipnosis, dll.
10. Penatalaksanaan gejala lainPenatalaksanaan gejala lain
Muntah –Mual
–Penyebab : efek samping obat
infeksi oportunistik
gangguan fungsi hati / ginjal
–Terapi : metoclopamide
Lemah
–Penyebab : anemia o.k. ARV, atau Infeksi
oportunistik misal TB
–Terapi : testosteron, androgen, transfusi,
eritropoetin
11. Tempat pelayananTempat pelayanan
Perawatan dirumah ( Home-based care)
Umumnya pilihan pasien Perlu pelatihan
bagi anggota keluarga yang akan
memberikan pengobatan paliatif
Perawatan di rumah sakit ( Hospital care)
Terutama di daerah insidensi < 1 %
Hospice care
12. Kapan mulai perawatan paliatifKapan mulai perawatan paliatif
Konsep tradisional : terapi paliatif sebagai
“ end-of-life care“ , sesudah pengobatan
kausal gagal.
Konsep kini : terapi paliatif diberikan
bersama seiring dengan pengobatan kausal
Terapi paliatif pada pra-HAART : baik
akhir hidup
Terapi paliatif pada era HAART : kualitas
hidup yg baik
13. Pengembangan perawatan paliatifPengembangan perawatan paliatif
Perlu ada kebijakan nasional perawatan
paliatif Hanya sedikit negara berkembang
yang memiliki kebijakan nasional dari
Pemerintah / DepKes
Edukasi : pelatihan bagi profesional medis,
dan pemberi pelayanan lainnya
Pengendalian nyeri :
Latihan bagi petugas medis dan pemberi
pelayanan lainnya untuk penanganan nyeri
Advokasi untuk melonggarkan sistim hukum
yang memungkinkan tersedianya obat
penghilang nyeri
14. Hambatan pelayanan perawatan paliatif diHambatan pelayanan perawatan paliatif di
daerah dengan sumber daya terbatasdaerah dengan sumber daya terbatas
Pelayanan paliatif belum mendapat perhatian
khusus, umumnya hanya dilakukan oleh
dokter saja
Sulit membentuk tim, karena keterbatasan
SDM
Faktor kerahasiaan membatasi upaya
perawatan paliatif di rumah oleh anggota
keluarganya
Kesulitan mendapatkan obat analgesik
golongan opioid karena masalah hukum
Perawatan paliatif masih diberikan pada
menjelang ajal
15. Lanjutan….Lanjutan….
Pola pikir tenaga medis, khususnya
dokter, telah dibentuk sejak masih dalam
pendidikan, yakni tugas tenaga medis ialah
menyembuhkan penyakit. Jadi kalau
berhubung dengan keadaan penderita
harus menghentikan pengobatan kuratif
dan mulai dengan perawatan paliatif, ia
akan merasa gagal dalam tugasnya.
16. Lanjutan….Lanjutan….
Program-program yang tidak
menghasilkan seperti Perawatan Paliatif
ini, tidak menarik untuk dikerjakan.
Masih belum teratasinya penyakit-
penyakit infeksi, kematian ibu dan anak,
dan lain-lain yang masih menjadi prioritas,
sehingga Perawatan Paliatif yang mulai
dikembangkan untuk penyakit-penyakit
keganasan belum mendapat prioritas.