2. Phylosophy Perawatan Paliatif
• Meyakini bahwa setiap orang
mempunyai hak diobati, meninggal
secara bermartabat, mengurangi rasa
nyeri dan pemenuhan kebutuhan
bio-psiko-sosio dan spiritual
3. o Menghilangkan nyeri
o adalah dasar dari perawatan paliatif, hal ini sering tidak
dapat diatasi karena keterbatasan pengertian tentang
prinsip tata laksana nyeri
o Menghilangkan beberapa gejala infeksi seperti
batuk, panas, nausea, diare, dan gatal kulit
o Mencegah terhadap beberapa masalah seperti
decubitus
o Hidup berkualitas meliputi fisik, sosial, spiritual.
o Dukungan kepada pasien.
Tujuan perawatan paliatif
4. Peran Perawat dan Bidan dalam
Perawatan Paliatif
1. Dapat menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan,
mengelola waktu secara efektif dan saran-
saran untuk meningkatkan kualitas hidup.
5. 3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien,
keluarga dan komunitas dalam menghadapi
perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan
kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan
pendengar yang baik dalam memberikan
dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai
kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup
7. Terapi Komplementer
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1076 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Tradisional merupakan
pengaturan penyelenggaraan pengobatan
tradisional yang bertujuan untuk membina
upaya pengobatan tradisional, memberikan
perlindungan kepada masyarakat dan
menginventarisasi jumlah pengobat
tradisional, jenis dan cara pengobatannya.
8. Terapi Komplementer
Berdasarkan Keputusan menteri
Kesehatan RI Nomor HK03.01/60/I/2010
tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2010-2014, perihal
pelayanan Kesehatan Tradisional
menyatakan luaran yang akan dicapai
adalah meningkatnya pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tradisional.
Alternatif, dan komplementer.
9. Pengertian
Istilah terapi modalitas dalam
keperawatan lebih dikenal dengan terapi
komplementer, terapi alternatif, terapi
holistis, terapi nonbiomedis, pengobatan
integratif atau perawatan kesehatan,
perawatan nonalopati.
Terapi modalitas merupakan metode
pemberian terapi yang menggunakan
kemampuan fisik atau elektrik.
10. Lanjutan Komplementer
Terapi modalitas bertujuan untuk
membantu proses penyembuhan dan
mengurangi keluhan yang dialami oleh klien.
Terapi komplementer adalah istilah untuk
terapi yang bukan bagian dari terapi medis
konvensional.
Terapi komplementer atau terapi modalitas
diakui sebagai upaya kesehatan.
11. Lanjutan Komplementer
Istilah komplementer disebabkan karena
pemakaian bersama dengan terapi lain, tetapi
bukan pengganti dan pengobatan biomedis.
Terapi komplementer dapat digunakan
mandiri atau tidak berhubungan dengan
terapi biomedis karena diposisikan sebagai
upaya promosi kesehatan, misalnya dengan
tindakan pijat secara rutin dapat mencegah
stres
12. Klasifikasi
Terapi pikiran tubuh (mind body therapies)
Terapi berbasis biologi (biologically based
therapies
Terapi manipulatif dan berbasis tubuh
(manipulative and body based therapies)
Terapi energi yang termasuk dalam
katagori energi hayati dan bioelektro-
magnetik (energy and biofield therapies)
14. Terapi Sistem Pengobatan Alternatif
Pengobatan non medis yang melibatkan
teori dan praktik dari sistem yang
komplet.
Pengobatan tradisional cina (akupresur,
formula herbal, diet, tai-chi, pijatan dan
manipulasi, pengobatan ayurveda,
pengobatan sistem adat tradisional.
15. Terapi Berbasis Biologi
Terapi yang berbasis alami. Praktik,
intervensi, dan produknya berbasis
biologi.
Herbal, diet khusus, pengobatan
orthomolekuler/gizi, intervensi
farmakologi/biologis/instrumental
seperti sengatan lebah.
16. Terapi Manipulatif
dan Berbasis Tubuh
Sistem yang didasarkan pada kegiatan
manipulasi dan atau gerakan anggota
tubuh.
Pengobatan kiropraktik, pijatan dan
gerak tubuh, refleksologi, akupresur,
terapi fisika seperti hidroterapi,
diatermi, terapi cahaya dan warna.
17. Terapi Energi
Sistem pengobatan yang medan energi
halus di dalam dan sekitar tubuh.
Sentuhan terapeutik, sentuhan
penyembuhan, penyembuhan natural,
reiki, magnet dll.
18. Basis filosofi yang mendasari penggunaan terapi
komplementer berbeda dengan model biomedis
konvensional.
Biomedis berusaha untuk menghilangkan dan
memperbaiki etiologi masalah yang mendasari
serta menekankan pada pengobatan trauma
maupun situasi darurat sedangkan tujuan terapi
komplementer dalam sistem keperawatan adalah
untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan
dalam diri seseorang.
Perawat memberikan perawatan yang mencakup
modifikasi gaya hidup, perubahan diet, olah raga,
pengobatan khusus, konseling, latihan, bimbingan
pernafasan, relaksasi, serta resep herbal.
19. Komplementer Keperawatan
Perawat memiliki otonomi yang luas dalam
memberikan intervensi, terutama tindakan
mandiri.
Kondisi ini memberikan kesempatan pada
perawat untuk dapat memberikan praktik
keperawatan komplementer.
Intervensi keperawatan mandiri yang
termasuk terapi komplementer antara lain
terapi musik, imagery, relaksasi otot
progressif, reminiscence, dan pijat.
20. Komplementer Keperawatan
Terapi komplementer yang umum digunakan
dalam keperawatan meliputi active listening,
akupresur, animal-assisted, aroma terapi,
biofeedback, healing touch, tertawa, imagery,
pijatan, meditasi, musik, spiritual, relaksasi
otot progresif, reiki, tai chi, sentuhan
terapeutik dll.
Perawat harus menggunakan terapi
komplementer yang lebih banyak untuk
membantu klien mencapai hasil kesehatan yang
lebih optimal