Dokumen tersebut membahas mengenai pengauditan siklus pendapatan perusahaan yang mencakup penjualan kredit, penagihan piutang, penyesuaian penjualan, tujuan audit, materialitas, risiko bawaan, strategi audit, aktivitas pengendalian transaksi penjualan kredit dan penerimaan kas, penyesuaian penjualan, serta pengujian substantif piutang dan kas.
Saldo kas dihasilkan dari pengaruh kelima siklus transaksi yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus pendanaan, siklus investasi, dan siklus jasa personalia
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
tahap ini sangat penting dan menentukan untuk mencapai hasil audit yang memuaskan. Agar dapat memenuhi tanggung jawabnya auditor harus:
Memahami keempat standar pelaporan
Mengerti penyajian kata yang tepat dalam laporan audit bentuk baku
Memahami jenis-jenis penyimpangan
Memahami berbagai pertimbangan pelaporan khusus lain yang penting
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
Â
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Saldo kas dihasilkan dari pengaruh kelima siklus transaksi yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus pendanaan, siklus investasi, dan siklus jasa personalia
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
tahap ini sangat penting dan menentukan untuk mencapai hasil audit yang memuaskan. Agar dapat memenuhi tanggung jawabnya auditor harus:
Memahami keempat standar pelaporan
Mengerti penyajian kata yang tepat dalam laporan audit bentuk baku
Memahami jenis-jenis penyimpangan
Memahami berbagai pertimbangan pelaporan khusus lain yang penting
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
Â
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Siklus jasa personalia meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kompensasu eksekutif dan tenaga kerja. Transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah, yang dipengaruhi berbagai rekening
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
Â
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Siklus jasa personalia meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kompensasu eksekutif dan tenaga kerja. Transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah, yang dipengaruhi berbagai rekening
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
Â
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Â
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...Vhiie Audi
Â
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan Penerimaan Kas Sistem Informasi Siklus Pendapatan, Universitas Mercu Buana, 2018
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
Â
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENGERTIAN SIKLUS PENDAPATAN
Aktivitas yang terkait dengan pertukaran barang dan jasa dengan
pelanggan dan pengumpulan kas dari pendapatan. Siklus pendapatan
perusahaan dagang meliputi kelas sebagai berikut :
– Penjualan kredit
– Penagihan/penerimaan piutang
– Penyesuaian penjualan (diskon, retur dan rabat penjualana, dan
kerugian piutang
3. Tujuan Audit
a. Asersi keberadaan atau keterjadian
b. Asersi kelengkapan
c. Asersi Hak dan Kewajiban
d. Asersi Penilaian dan Pengalokasian
e. Asersi Pelaporan dan Pengungkapan
4. Materialitas
• Transaksi penjualan adalah sumber utama pendapatan operasional.
• Pengaruh material dari transaksi penjualan kredit disebabkan oleh
tingginya frekuensi penjualan kredit di berbagai perusahaan.
• Meskipun kas pada tanggal neraca tertentu tidak material, tetapi
aliran kas dari transaksi penerimaan kas selama satu periode
akuntansi biasanya mempunyai pengaruh yang sangat material
pada laporan keuangan
5. Risiko Bawaan
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji
material dengan assumsi tidak ada kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian intern yang terkait.
Faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan
• Volume transaksi yang tinggi
•Penentuan waktu pengakuan pendapatan
•Salah mengkasifikasikan piutang
•Sifat kas
•Adanya potensi terjadi manipulasi
6. Strategi Audit dan Pemahaman Struktur
Pengendalian Intern
Strategi Audit
• Pendekatan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan lebih
rendah
• Primarily subtantuve approach
Struktur Pengendalian intern
Struktur Pengendalian Intern adalah suatu hal yang sangat
memegang peranan penting dalam auditing
Komponen Struktur Pengendalian Intern
• Llingkungan Pnendalian
• Penaksiran Risiko
• Informasi dan Komunikasi dan Pemantauan
7. Pertimbangan Aktivitas Pengendalian Transaksi
Penjualan Kredit
Siklus pendapatan dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan:
1. Review kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik
4. Pemisahan tugas
Indetifikasi berbagai dokumen dan catatan yang digunakan dalam pengolahan transaksi
• Order pelanggan
• Order penjualan
• Dokumen pengiriman
• Faktur Penjualan
• Jurnal Penjualan
• Buku Pembanty piutang dagang
• File transaksi penjualan
• Daftar harga barang
• Laporan Bulanan
8. Fungsi Penjualan Kredit
• Fungsi penerima order pelanggan.
• Fungsi persetujuan kredit.
• Fungsi pemenuhan order penjualan.
• Fungsi pengiriman barang dagang.
• Fungsi penagihan pada pelanggan.
• Fungsi pencatatan penjualan.
9. Penghimpunan dan
Pendokumentasian Pemahaman
Penghimpunan pemahaman dapat
dilakukan dengan cara:
• Review Pendahuluan
• Menelaah dokumentasi sistem
• Mengevaluasi bagan aliran
transaksi
• Wawancara
• Observasi
•Menelaah kembali pengalaman
auditor
Dokumentasi pemahaman
dapat dilakukan dengan:
 Kuesioner
 Flowchart
 Memo naratif (uraian
tertulis)
10. Penetapan Risiko Pengendalian
Ada lima tahap penetapan risiko pengendalian, yaitu:
1. Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi
2. Mengidentifikasi pengendalian yang dapat diterapkan untuk
mencagah dan mendeteksi salah saji
3. Menghimpun bukti melalui pengujian mengenai apakah
rancangan dan operasi pengendalian adalah efektif
4. Mengevaluasi bukti yang dihimpun
5. Melakukan penetapan atau penilaian risiko pengendalian
11. Pengujian Pengendalian
Prosedur pengujian pengendalian yang
dapat diterapkan untuk siklus
pendapatan dibedakan atas prosedur:
a. Pengujian pengendalian pengiriman
barang dagang
b. Pengujian pengendalian penagihan
c. Pengujian pengendalian pencatatan
d. Pengujian pengendalian retur
penjualan
Tes audit dengan bantuan
komputer dapat meliputi:
a. Penggunaan software audit
b. Mendesain, menyeleksi, dan
mengevaluasi sampel
dokumen pengiriman
c. Menyeleksi dan mencatak
suatu sampel
12. Pertimbangan Aktivitas Pengendalian Transaksi
Penerimaan Kas Dari Transaksi Penjualan
Pengujian Pengendalian
• Mengendalikan
deposit bank
• Membandingkan
total jumlah deposit
• Membandingkan
cek
• Membandingkan
penjurnalan
• Mengusut total
dalam jurnal
• Mendokumentasi
Dokumen dan catatan
yang digunakan
• Remittance advice
• Prelist
• Kertas perhitungan kas
• Laporan ringkasan kas
harian
• Slip deposit
• File transaksi
penerimaan kas
• Jurnal penerimaan kas
Fungs-fungsi
dalam penjualan
tunai
•Penerimaan kas
•Pendepositan kas
di Bank
•Pencatat
penerima kas
13. Pertimbangan Aktivitas Pengendalian Transaksi
Penyesuaian Penjualan
Transaksi penyesuaian penjualan meliputi transaksi retur penjualan dan
transaksi penghapusan piutang.
dokumen dan catatan yang digunakan adalah
• Memo kredit
•Jurnal retur penjualan
•Formulir otorisasi piutang tak tertagih
Pengujian Substantif Saldo
Piutang Dagang
1. Penetapan Risiko Diteksi
2. Perancangan pengujian
substantif
Fungsi
1. Pemberian potongan penjualan
2. Pemberian hak retur penjualan
3. Penghapusan piutang dagang
4. Penetapan cadangan kerugian piutang
14. Pengujian Substantif Piutang dagang dan kas
Test substantis untuk piutang dagang
1. Prosedur inisial
2. Menerapkan prosedur analitis
3. Vouching piutang dagang ke
dokumen pendukung
4. Melakukan cut of test penjualan
dan retur penjualan
5. Konfirmasi piutang dagang
6. Mengevaluasikecukupan cadangan
kerugian piutang
7. Menyajiakn penyajian dengan
GAAP/PABU
Pengujian substantif untuk kas
1. Konfirmasi saldo kas
2. Verifikasi keakuratan
matematis
3. Cut of test
4. Menguji penghimpunan
kemudian
5. Menelaah pengungkapan dan
penyajian laporan keuangan