SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1
Tugas Individu Meringkas Jurnal (Menulis Artikel Ilmiah)
LILIA ISMARTI*
06022681419028**
*Mahasiswa ProgramMagister PPS Unsri
** NIM Mahasiswa
Kondisi Konkrit untuk Pembelajaran Bilangan Desimal
(A Concrete Situation For Learning Decimals)
Jurnal dengan Judul “A Concrete Situation For learning Decimals” ini ditulis oleh Puri
Pramudiani, Zulkardi, Yusuf Hartono, dan Barbara van Ameron yang dipublikasikan pada
IndoMS.J.M.E dengan Volume 2 No. 2 bulan July 2011, pada halaman 95-126. Tujuan Penelitian
ini untuk menginvestigasi salah satu situasi yang memungkinkan para siswa untuk mempelajari
bilangan bilangan desimal dengan cara yang bermakna, seperti p a d a kegiatan pengukuran.
Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode design riset dengan metode pendekatan
PMRI. Adapun metode pendekatan PMRI pada penelitian ini adalah menekankan pada
rancangan konteks dan design tentang pengukuran yang tepat pada kegiatan menimbang berat
badan dan volume. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjawab pertanyaan Peneliti yaitu
“Bagaimana dengan melakukan kegiatan menimbang (mengukur) dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap bilangan desimal?
Untuk membangun pengetahuan konseptual bilangan desimal, masalah yang diberikan
harus bermakna bagi siswa. Dalam penelitian ini, Pendidikan Matematika Realistik (RME)
menjadi dasar konteks desain dan kegiatan. Zulkardi & Ilma (2006) menyatakan bahwa
konteksnya adalah titik utama bagi siswa dalam mengembangkan matematika. Di Indonesia,
RME diadaptasi selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, yaitu Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI), dengan dukungan dari sekelompok pendidik matematika Belanda untuk
membuat gambar baru dari pendidikan matematika di sekolah dasar (Sembiring et al, 2010).
Sebagai dasar penelitian ini, pendekatan RME didefinisikan secara mendalam melalui lima
prinsip untuk Realistic Mathematic Education oleh Treffers (1987 di Bakker, 2004): yaitu a).
Eksplorasi fenomenologis. B). Menggunakan model dan simbol untuk mathematization
progresif. c). Menggunakan konstruksi dan produksi siswa sendiri. d). Interaktivitas. e). Antara
Element berpasangan.
Percobaan dilakukan dengan cara mewawancara guru dan siswa untuk menyesuaikan
dengan konsep Hipotesis Belajar lintasan (HLT). Sebanyak 73 siswa yang terlibat dalam kajian
awal (26 siswa di kelas 5A, 23 siswa di kelas 5B, dan 24 siswa di kelas 5C), tetapi hanya 7 siswa
yang terlibat dalam rangkaian kegiatan percobaan percontohan. Untuk menyesuaikan dengan
konsep HLT, maka dibentuklah kelompok kecil. Dengan memilih 7 siswa yang mengandung
kemampuan beragam (2 siswa tingkat tinggi, 3 siswa tingkat rata-rata, dan 2 siswa tingkat
rendah) akan mewakili kemampuan siswa lain di seluruh kelas.
Setelah setiap kegiatan yang dilakukan, guru dan peneliti membuat refleksi dalam rangka
meningkatkan kegiatan dirancang dan juga sebagai umpan balik untuk memperbaiki kelemahan
atau kesulitan dalam proses pembelajaran. Dan sebanyak 26 siswa dan seorang guru di kelas
5A, SDN 21 Palembang terlibat dalam percobaan Pembelajaran.
Temuan dalam penelitian ini adalah: 1) kegiatan pengukuran (berat badan dan volume)
dapat meningkatkan pengertian siswa terhadap bilangan desimal di mana siswa dapat
menemukan bilangan desimal dan menentukan posisinya di antara dua bilangan bulat
berurutan (pada timbangan); 2) berdasarkan pengamatan, visualisasi timbangan yang berisi
2
urutan bilangan dapat memancing pemikiran siswa menggunakan garis bilangan sebagai model
untuk menempatkan besarnya bilangan desimal; 3) garis Bilangan memainkan peran penting
dalam menjembatani kegiatan berbasis pengalaman ke tingkat yang lebih formal dalam
matematika (menempatkan besarnya bilangan desimal.
Dalam kegiatan menimbang duku, para siswa juga menemukan bahwa ada bilangan
desimal satu digit di antara angka dua bilangan bulat berurutan (misalnya antara 0 kg dan 1 kg
ada 0,1 kg, 0,5 kg, 0,8 kg; dll). Mereka menemukan bilangan desimal dengan memperkirakan
timbangan pertama dan setelah itu mereka membuka stiker tertutup untuk melihat berat
aktual pada timbangan.
Dalam Kegiatan menimbang padi, para siswa mulai membuat urutan bilangan desimal
(bilangan desimal satu digit) melalui menghitung garis-garis panjang (timbangan besar)
menggunakan pendekatan ke bilangan bulat berurutan (garis pertama pertama adalah 0,1 kg,
garis kedua adalah 0,2 kg, dan garis ketiga adalah 0,3 kg, ..., garis kesembilan adalah 0,9 kg).
Dari penemuan itu, para siswa dapat menemukan bahwa ada sepuluh bagian yang
mengandung bilangan desimal satu digit di antara dua bilangan bulat berurutan yang akhirnya
bisa membawa siswa ke dalam ide bilangan desimal mengacu pada basis bilangan sepuluh,
yaitu: 0,1 adalah di garis pertama dari sepuluh garis keseluruhan (satu per sepuluh); 0,5 adalah
di garis kelima dari sepuluh garis keseluruhan (lima per sepuluh), dst.
Kegiatan mengukur volume minuman bertujuan untuk mengembangkan penguasaan
siswa pada bilangan desimal dua digit. Dalam kegiatan ini, para siswa mulai membuat
representasi gelas ukur yang berisi garis-garis kecil di antara dua bilangan desimal satu digit
berurutan. Visualisasi gelas ukur dapat mendorong siswa untuk memahami gagasan bahwa ada
bilangan desimal dua digit di antara dua bilangan desimal satu digit berurutan. Melalui
penemuan ini, para siswa mendapat wawasan tentang gagasan kerapatan bilangan (antara dua
bilangan bulat berurutan ada bilangan desimal, dan antara dua bilangan desimal satu digit
berurutan ada bilangan desimal lain, yaitu bilangan desimal dua digit, dll). Selain itu, mereka
juga menemukan gagasan bahwa bilangan desimal dua digit mengacu pada pembagian sepuluh
dari sepuluh (pada garis bilangan), misalnya 0,25 adalah pada dua puluh lima per seratus dari
garis seluruhnya.
Berdasarkan hasil penilaian, 69% siswa menunjukkan kemampuan yang baik dalam
membaca timbangan, 85% siswa memiliki pengetahuan yang baik dari bilangan desimal, dan
77% siswa dapat menguasai gagasan kerapatan bilangan desimal pada garis bilangan.
Berdasarkan hasil wawancara, 92% siswa memilih bilangan baris sebagai alat untuk
menempatkan besarnya bilangan desimal.
Kesimpulan
Melalui kegiatan pengukuran dengan menggunakan timbangan manual dan timbangan
digital, Siswa mengetahui bahwa ada bilangan desimal di antara dua bilangan asli berurutan.
Konteks kegiatan yang dirancang (mengukur berat badan dan volume) dapat menjadi
situasi konkret untuk belajar bilangan desimal. Hal ini dapat membawa siswa belajar
mengembangkan dari tingkat informal ke tingkat pra-formal yang berisikan wawasan ide-ide
matematika.
Penelitian ini merekomendasikan untuk studi lebih lanjut tentang bilangan desimal dalam
penerapan Pendidikan Matematika Realistik sebagai pendekatan dasar pembelajaran bilangan
desimal.
3
Puri Pramudiani
Indonesia University of Education, Bandung, Indonesia
E-mail:pramudiani_p@yahoo.co.id
Zulkardi
Sriwijaya University, Palembang,Indonesia E-mail:zulkardi@yahoo.com
YusufHartono
Sriwijaya University, Palembang,Indonesia
E-mail:yusuf_hartono@fkip.unsri.ac.id
Barbaravan Amerom
Freudenthal Institute, Utrecht University, the Netherlands
References
Bakker, A. (2004). Design Research in Statistics Education. On Symbolizing and Computer
Tools. Amersfoort: Wilco Press.
pdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Desmet et al. (2010). Developmental Changes In The Comparison of Decimal Fractions, Centre
for Research on The Teaching of Mathematics, Learning and Instruction, 521-532. Belgium:
Centre for Research on The Teaching of Mathematics.
Gravemeijer. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: Freudenthal
Institute.
Gravemeijer. (2004). Local Instruction Theories as Means of Support for Teacher in Reform
Mathematics Education. Utrecht: Freudenthal Institute & Department of Educational Research,
Utrecht University.
Lachance&Confrey (2002). Helping Students Build A Path of Understanding fromRatio and
Proportion to Decimal Notation. Journal of Mathematical Behavior (vol 20 page 503-526).
USA: State University of New York, University of Texas.
Markovits, Z. & Even, R. (1999). The Decimal Point Situation: A Close Look at The Use of
Mathematics-Classroom-Situations In Teacher Education. Teaching and Teacher Education 15,
653-665. Israel: Centre for Mathematics Education,
Oranim School of Education, Tivon, 36006 & Department of Science Teaching, Weizmann
Institute of Science, Rehovot, 76100.
Merenlouto, K. (2003). Abstracting the density of numbers on the number line- a quasi
experimental study. In N. A. Pateman, B. J. Dougherty & J. Zilliox (Eds.),Proceedings of the
2003 Joint Meeting of PME and PMENA (Vol. 3, pp.
285 -292). Honolulu, HI: CRDG, College of Education, the University of
Hawai'i.
Sembiring, R., Hoogland, K., and Dolk, M. A Decade of PMRI in Indonesia.
Bandung, Utrecht: PMRI Team.
4
Van Galen, F.V.,Figuerido, N,and Keijzer, R.(2008).Fractions, Percentages, Decimals, and Proportions,
Freudenthal Institute: SensePublishers.
Vicki et al (1999). Teaching and Learning Decimals. Australia: Department of Science and
Mathematics Education University of Melbourne, University of Melbourne.
Widjaja, W. (2008) Local Instruction Theory on Decimals: The Case of Indonesian Pre-Service
Teachers. Published Dissertation. Australia: University of Melbourne.
Zulkardi. (2002). Developing A Learning Environment on Realistic Mathematics Education For
Indonesian Student Teachers. Enschede: University of Twente.
Zulkardi & Ilma, R. (2006). Mendesain Sendiri Soal Kontekstual Matematika, Semarang:
Prosiding KNM 13

More Related Content

What's hot

Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writingmarselladia
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pbFppi Unila
 
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8renatanurlaily77
 
Skripsi isti 06301241046
Skripsi isti 06301241046Skripsi isti 06301241046
Skripsi isti 06301241046Fppi Unila
 
Makalah seminar ispi
Makalah seminar ispiMakalah seminar ispi
Makalah seminar ispisrirejeki345
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...tikamathworld
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaNurmalianis Anis
 
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTDesign Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTSuci Agustina
 
2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pbFppi Unila
 
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri TerbimbingPembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbingsrilinda_w
 
Berpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open endedBerpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open endedDini Safitri
 

What's hot (20)

Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writing
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb
 
Miskonsepsi
MiskonsepsiMiskonsepsi
Miskonsepsi
 
Laporan tugasan kumpulan
Laporan tugasan kumpulanLaporan tugasan kumpulan
Laporan tugasan kumpulan
 
Proposal penilitian
Proposal penilitianProposal penilitian
Proposal penilitian
 
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
 
Bab 7 integral
Bab 7 integralBab 7 integral
Bab 7 integral
 
Skripsi isti 06301241046
Skripsi isti 06301241046Skripsi isti 06301241046
Skripsi isti 06301241046
 
Makalah seminar ispi
Makalah seminar ispiMakalah seminar ispi
Makalah seminar ispi
 
Rph 1
Rph 1Rph 1
Rph 1
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTDesign Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
 
2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb
 
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlungLatihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
 
Tugas pembelajaran matermatika
Tugas pembelajaran matermatikaTugas pembelajaran matermatika
Tugas pembelajaran matermatika
 
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri TerbimbingPembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
 
Tesis 1
Tesis 1Tesis 1
Tesis 1
 
Berpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open endedBerpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open ended
 

Similar to Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahLukman
 
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...Monica Waters
 
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptxIbnuRizki8
 
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)Deszure Esp
 
Media pemb. integral
Media pemb. integralMedia pemb. integral
Media pemb. integralIiz Bibib
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tesanggadiyan
 
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafikaplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafikorizazatifa
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01fathinirin
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadiAl-Zorozerofour Buitenzorg
 
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)  Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs) NERRU
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikaimam syafii
 
51024375 alat-peraga
51024375 alat-peraga51024375 alat-peraga
51024375 alat-peragaTata Lela
 

Similar to Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal (20)

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
 
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
 
Artikel ptk
Artikel ptkArtikel ptk
Artikel ptk
 
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
 
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
 
Judul ptk mtk lena p. h. aritonang
Judul ptk mtk lena p. h. aritonangJudul ptk mtk lena p. h. aritonang
Judul ptk mtk lena p. h. aritonang
 
Power point spm
Power point spmPower point spm
Power point spm
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
 
Tugas kti
Tugas ktiTugas kti
Tugas kti
 
Media pemb. integral
Media pemb. integralMedia pemb. integral
Media pemb. integral
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
Ipi183134
Ipi183134Ipi183134
Ipi183134
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafikaplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
 
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)  Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
 
Verifikasi Startium
Verifikasi Startium Verifikasi Startium
Verifikasi Startium
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 
51024375 alat-peraga
51024375 alat-peraga51024375 alat-peraga
51024375 alat-peraga
 

More from Lilia Ismarti

Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson planLilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson planLilia Ismarti
 
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPTANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPTLilia Ismarti
 
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKANKELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKANLilia Ismarti
 
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIRSILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIRLilia Ismarti
 
Lilia.ismarti skripsi slide-tugas
Lilia.ismarti skripsi slide-tugasLilia.ismarti skripsi slide-tugas
Lilia.ismarti skripsi slide-tugasLilia Ismarti
 
Grup5 model integratif-reviewe jurnal
Grup5 model integratif-reviewe jurnalGrup5 model integratif-reviewe jurnal
Grup5 model integratif-reviewe jurnalLilia Ismarti
 
Lilia.ismarti martikulasi b.inggris
Lilia.ismarti martikulasi b.inggrisLilia.ismarti martikulasi b.inggris
Lilia.ismarti martikulasi b.inggrisLilia Ismarti
 

More from Lilia Ismarti (7)

Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson planLilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
 
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPTANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
 
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKANKELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
 
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIRSILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR
 
Lilia.ismarti skripsi slide-tugas
Lilia.ismarti skripsi slide-tugasLilia.ismarti skripsi slide-tugas
Lilia.ismarti skripsi slide-tugas
 
Grup5 model integratif-reviewe jurnal
Grup5 model integratif-reviewe jurnalGrup5 model integratif-reviewe jurnal
Grup5 model integratif-reviewe jurnal
 
Lilia.ismarti martikulasi b.inggris
Lilia.ismarti martikulasi b.inggrisLilia.ismarti martikulasi b.inggris
Lilia.ismarti martikulasi b.inggris
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 

Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal

  • 1. 1 Tugas Individu Meringkas Jurnal (Menulis Artikel Ilmiah) LILIA ISMARTI* 06022681419028** *Mahasiswa ProgramMagister PPS Unsri ** NIM Mahasiswa Kondisi Konkrit untuk Pembelajaran Bilangan Desimal (A Concrete Situation For Learning Decimals) Jurnal dengan Judul “A Concrete Situation For learning Decimals” ini ditulis oleh Puri Pramudiani, Zulkardi, Yusuf Hartono, dan Barbara van Ameron yang dipublikasikan pada IndoMS.J.M.E dengan Volume 2 No. 2 bulan July 2011, pada halaman 95-126. Tujuan Penelitian ini untuk menginvestigasi salah satu situasi yang memungkinkan para siswa untuk mempelajari bilangan bilangan desimal dengan cara yang bermakna, seperti p a d a kegiatan pengukuran. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode design riset dengan metode pendekatan PMRI. Adapun metode pendekatan PMRI pada penelitian ini adalah menekankan pada rancangan konteks dan design tentang pengukuran yang tepat pada kegiatan menimbang berat badan dan volume. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjawab pertanyaan Peneliti yaitu “Bagaimana dengan melakukan kegiatan menimbang (mengukur) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap bilangan desimal? Untuk membangun pengetahuan konseptual bilangan desimal, masalah yang diberikan harus bermakna bagi siswa. Dalam penelitian ini, Pendidikan Matematika Realistik (RME) menjadi dasar konteks desain dan kegiatan. Zulkardi & Ilma (2006) menyatakan bahwa konteksnya adalah titik utama bagi siswa dalam mengembangkan matematika. Di Indonesia, RME diadaptasi selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, yaitu Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), dengan dukungan dari sekelompok pendidik matematika Belanda untuk membuat gambar baru dari pendidikan matematika di sekolah dasar (Sembiring et al, 2010). Sebagai dasar penelitian ini, pendekatan RME didefinisikan secara mendalam melalui lima prinsip untuk Realistic Mathematic Education oleh Treffers (1987 di Bakker, 2004): yaitu a). Eksplorasi fenomenologis. B). Menggunakan model dan simbol untuk mathematization progresif. c). Menggunakan konstruksi dan produksi siswa sendiri. d). Interaktivitas. e). Antara Element berpasangan. Percobaan dilakukan dengan cara mewawancara guru dan siswa untuk menyesuaikan dengan konsep Hipotesis Belajar lintasan (HLT). Sebanyak 73 siswa yang terlibat dalam kajian awal (26 siswa di kelas 5A, 23 siswa di kelas 5B, dan 24 siswa di kelas 5C), tetapi hanya 7 siswa yang terlibat dalam rangkaian kegiatan percobaan percontohan. Untuk menyesuaikan dengan konsep HLT, maka dibentuklah kelompok kecil. Dengan memilih 7 siswa yang mengandung kemampuan beragam (2 siswa tingkat tinggi, 3 siswa tingkat rata-rata, dan 2 siswa tingkat rendah) akan mewakili kemampuan siswa lain di seluruh kelas. Setelah setiap kegiatan yang dilakukan, guru dan peneliti membuat refleksi dalam rangka meningkatkan kegiatan dirancang dan juga sebagai umpan balik untuk memperbaiki kelemahan atau kesulitan dalam proses pembelajaran. Dan sebanyak 26 siswa dan seorang guru di kelas 5A, SDN 21 Palembang terlibat dalam percobaan Pembelajaran. Temuan dalam penelitian ini adalah: 1) kegiatan pengukuran (berat badan dan volume) dapat meningkatkan pengertian siswa terhadap bilangan desimal di mana siswa dapat menemukan bilangan desimal dan menentukan posisinya di antara dua bilangan bulat berurutan (pada timbangan); 2) berdasarkan pengamatan, visualisasi timbangan yang berisi
  • 2. 2 urutan bilangan dapat memancing pemikiran siswa menggunakan garis bilangan sebagai model untuk menempatkan besarnya bilangan desimal; 3) garis Bilangan memainkan peran penting dalam menjembatani kegiatan berbasis pengalaman ke tingkat yang lebih formal dalam matematika (menempatkan besarnya bilangan desimal. Dalam kegiatan menimbang duku, para siswa juga menemukan bahwa ada bilangan desimal satu digit di antara angka dua bilangan bulat berurutan (misalnya antara 0 kg dan 1 kg ada 0,1 kg, 0,5 kg, 0,8 kg; dll). Mereka menemukan bilangan desimal dengan memperkirakan timbangan pertama dan setelah itu mereka membuka stiker tertutup untuk melihat berat aktual pada timbangan. Dalam Kegiatan menimbang padi, para siswa mulai membuat urutan bilangan desimal (bilangan desimal satu digit) melalui menghitung garis-garis panjang (timbangan besar) menggunakan pendekatan ke bilangan bulat berurutan (garis pertama pertama adalah 0,1 kg, garis kedua adalah 0,2 kg, dan garis ketiga adalah 0,3 kg, ..., garis kesembilan adalah 0,9 kg). Dari penemuan itu, para siswa dapat menemukan bahwa ada sepuluh bagian yang mengandung bilangan desimal satu digit di antara dua bilangan bulat berurutan yang akhirnya bisa membawa siswa ke dalam ide bilangan desimal mengacu pada basis bilangan sepuluh, yaitu: 0,1 adalah di garis pertama dari sepuluh garis keseluruhan (satu per sepuluh); 0,5 adalah di garis kelima dari sepuluh garis keseluruhan (lima per sepuluh), dst. Kegiatan mengukur volume minuman bertujuan untuk mengembangkan penguasaan siswa pada bilangan desimal dua digit. Dalam kegiatan ini, para siswa mulai membuat representasi gelas ukur yang berisi garis-garis kecil di antara dua bilangan desimal satu digit berurutan. Visualisasi gelas ukur dapat mendorong siswa untuk memahami gagasan bahwa ada bilangan desimal dua digit di antara dua bilangan desimal satu digit berurutan. Melalui penemuan ini, para siswa mendapat wawasan tentang gagasan kerapatan bilangan (antara dua bilangan bulat berurutan ada bilangan desimal, dan antara dua bilangan desimal satu digit berurutan ada bilangan desimal lain, yaitu bilangan desimal dua digit, dll). Selain itu, mereka juga menemukan gagasan bahwa bilangan desimal dua digit mengacu pada pembagian sepuluh dari sepuluh (pada garis bilangan), misalnya 0,25 adalah pada dua puluh lima per seratus dari garis seluruhnya. Berdasarkan hasil penilaian, 69% siswa menunjukkan kemampuan yang baik dalam membaca timbangan, 85% siswa memiliki pengetahuan yang baik dari bilangan desimal, dan 77% siswa dapat menguasai gagasan kerapatan bilangan desimal pada garis bilangan. Berdasarkan hasil wawancara, 92% siswa memilih bilangan baris sebagai alat untuk menempatkan besarnya bilangan desimal. Kesimpulan Melalui kegiatan pengukuran dengan menggunakan timbangan manual dan timbangan digital, Siswa mengetahui bahwa ada bilangan desimal di antara dua bilangan asli berurutan. Konteks kegiatan yang dirancang (mengukur berat badan dan volume) dapat menjadi situasi konkret untuk belajar bilangan desimal. Hal ini dapat membawa siswa belajar mengembangkan dari tingkat informal ke tingkat pra-formal yang berisikan wawasan ide-ide matematika. Penelitian ini merekomendasikan untuk studi lebih lanjut tentang bilangan desimal dalam penerapan Pendidikan Matematika Realistik sebagai pendekatan dasar pembelajaran bilangan desimal.
  • 3. 3 Puri Pramudiani Indonesia University of Education, Bandung, Indonesia E-mail:pramudiani_p@yahoo.co.id Zulkardi Sriwijaya University, Palembang,Indonesia E-mail:zulkardi@yahoo.com YusufHartono Sriwijaya University, Palembang,Indonesia E-mail:yusuf_hartono@fkip.unsri.ac.id Barbaravan Amerom Freudenthal Institute, Utrecht University, the Netherlands References Bakker, A. (2004). Design Research in Statistics Education. On Symbolizing and Computer Tools. Amersfoort: Wilco Press. pdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Desmet et al. (2010). Developmental Changes In The Comparison of Decimal Fractions, Centre for Research on The Teaching of Mathematics, Learning and Instruction, 521-532. Belgium: Centre for Research on The Teaching of Mathematics. Gravemeijer. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: Freudenthal Institute. Gravemeijer. (2004). Local Instruction Theories as Means of Support for Teacher in Reform Mathematics Education. Utrecht: Freudenthal Institute & Department of Educational Research, Utrecht University. Lachance&Confrey (2002). Helping Students Build A Path of Understanding fromRatio and Proportion to Decimal Notation. Journal of Mathematical Behavior (vol 20 page 503-526). USA: State University of New York, University of Texas. Markovits, Z. & Even, R. (1999). The Decimal Point Situation: A Close Look at The Use of Mathematics-Classroom-Situations In Teacher Education. Teaching and Teacher Education 15, 653-665. Israel: Centre for Mathematics Education, Oranim School of Education, Tivon, 36006 & Department of Science Teaching, Weizmann Institute of Science, Rehovot, 76100. Merenlouto, K. (2003). Abstracting the density of numbers on the number line- a quasi experimental study. In N. A. Pateman, B. J. Dougherty & J. Zilliox (Eds.),Proceedings of the 2003 Joint Meeting of PME and PMENA (Vol. 3, pp. 285 -292). Honolulu, HI: CRDG, College of Education, the University of Hawai'i. Sembiring, R., Hoogland, K., and Dolk, M. A Decade of PMRI in Indonesia. Bandung, Utrecht: PMRI Team.
  • 4. 4 Van Galen, F.V.,Figuerido, N,and Keijzer, R.(2008).Fractions, Percentages, Decimals, and Proportions, Freudenthal Institute: SensePublishers. Vicki et al (1999). Teaching and Learning Decimals. Australia: Department of Science and Mathematics Education University of Melbourne, University of Melbourne. Widjaja, W. (2008) Local Instruction Theory on Decimals: The Case of Indonesian Pre-Service Teachers. Published Dissertation. Australia: University of Melbourne. Zulkardi. (2002). Developing A Learning Environment on Realistic Mathematics Education For Indonesian Student Teachers. Enschede: University of Twente. Zulkardi & Ilma, R. (2006). Mendesain Sendiri Soal Kontekstual Matematika, Semarang: Prosiding KNM 13