SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Realistic Mathematics Education
AHLI KUMPULAN
•

OOI YEONG WEN
M20121000393

Presentatie titel
DESSY NOOR ARIANI
M20122001965

DESI ARIYANTI EKA SAPUTRI
M20122001966

Pensyarah:
DR. Mohd Uzi Bin Dollah

Rotterdam, 00 januari 2007
 Matematika

realistik adalah matematika sekolah
yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas
dan pengalaman siswa sebagai titik awal
pembelajaran (Zainurie,2007).
Hans Freudenthal
psychologist, mathematician, founder
of the Dutch New Math Movement.
 Main idea: each individual
discovers mathematical structures in
its own living environment and creates
a personal concept of mathematics.
This is the principle of „Guided
Reinvention‟.


http://www.fisme.uu.nl/fisme/en/
'Matematika harus dihubungkan dengan kenyataan,
tetap dekat dengan anak-anak dan relevan dengan masyarakat,
untuk mengikuti nilai-nilai manusia.
Bukannya melihat matematika sebagai materi pelajaran yang harus
disampaikan , saya melihat ide matematika sebagai 'aktivitas
manusia'. Pendidikan harus memberikan siswa "bimbingan "
kesempatan untuk "menemukan kembali" matematika dengan
melakukan hal itu.
Ini berarti bahwa dalam pendidikan matematika, titik fokus yang
tidak harus pada matematika sebagai suatu sistem tertutup tetapi
pada kegiatan, pada proses mathematization, pergi dari kehidupan
nyata ke dunia simbol '
(Freudenthal, 1968).
Characteristic Realistic
Mathematics Education
The use of context (menggunakan konteks).
 Use models, bridging by vertical instrument
(menggunakan model)
 Students constribution (menggunakan kontribusi
siswa)
 Interactivity (interaktif)
 Intertwining (terintegrasi dengan topik
pembelajaran lainnya)


Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2011/08/modelpembelajaran-rme-atau-realistic.html#ixzz2QGgZYl00
Real World

Mathematization in
applications

Mathemalization and
Reflection

Abstraction and
Formalization
Figure 3. Levels of models in RME (Gravenmejer, 1994)
•The

situational level, where domain-specific, situational knowledge and
strategies are used within the context of the situation;
•A referential level or the level „model of‟, where models and strategies
refer to the situation described in the problem;
•A general level or the level „model for‟, where a mathematical focus on
strategies dominates over the reference to the context; and
•The level of formal mathematics, where one works with conventional
procedures and notations.
 Student

should be asked to produce
more concrete things. De Lange
(1995) stresses the fact that, by
making „free production‟, students
are forced to reflect o the path they
themselves have taken in their
learning process and, at the same
time, to anticipate its continuation.
 Interaction

between students and
between students and teachers is an
essential part in RME (de Lange,
1996; Gravenmeijer,1994).
In

RME (de Lange, 1996;
Gravenmeijer,
1994),
the
integration of mathematical
strands or units is essential.
Guided reinvention and progressive
mathematizing.
 Didactical phenomenology.
 Self-developed models.
Gravemeije


http://yusrin-orbyt.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html
Para pelajar diberi kesempatan untuk mengalami
proses yang sama dengan proses saat matematika
ditemukan. Sejarah matematika dapat dijadikan
sebagai sumber inspirasi dalam merancang materi
pelajaran. Untuk keperluan tersebut maka perlu
ditemukan masalah kontekstual yang dapat
menyediakan beragam prosedur penyelesaian
serta mengindikasikan rute pembelajaran yang
berangkat dari tingkat belajar matematika secara
nyata ke tingkat belajar matematika secara
formal (progressive mathematizing).
Penyajian topik-topik matematika
yang termuat dalam pembelajaran
matematika realistik disajikan atas
dua
pertimbangan
yaitu
:
memunculkan ragam aplikasi yang
harus diantisipasi dalam proses
pembelajaran
dan
kesesuaiannya
sebagai hal yang berpengaruh dalam
proses progressive mathematizing.
Saat
mengerjakan
masalah
kontekstual siswa diberi kesempatan
untuk
mengembangkan
model
mereka sendiri yang berfungsi
sebagai
jembatan
antara
pengetahuan
informal
dan
matematika formal.
Memahami masalah kontekstual
2. Menyelesaikan masalah kontekstual
3. Membandingkan
dan mendiskusikan
jawaban
4. Menarik kesimpulan
1.

http://rahmadwijanarko.blogspot.com/2012/12/modelpembelajara
n-matematika-realistik.html
 Prinsip

kegiatan
 Prinsip nyata
 Prinsip bertahap
 Prinsip saling menjalin
 Prinsip interaksi
 Prinsip bimbingan
 (1)

penemuan kembali terbimbing dan matematisasi
progresif
 (2) permasalahan dengan pengalaman
 (3) mengembangkan model-model sendiri
 (4) memotivasi pelajar
 (5)mengkomunikasi tujuan pembelajaran
 (6) pengajaran secara interaktif
1.

2.

3.

4.

5.

Siswa memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide
matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya;
Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk
pengetahuan itu untuk dirinya sendiri;
Pembentukan pengetahuan merupakan proses perubahan yang
meliputi penambahan, kreasi, modifikasi, penghalusan, penyusunan
kembali, dan penolakan;
Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya sendiri
berasal dari seperangkat ragam pengalaman;
Setiap siswa tanpa memandang ras, budaya dan jenis kelamin
mampu memahami dan mengerjakan matematik (Zigma Edisi 10, 27
Juni 2007)
 Memulai

pelajaran dengan mengajukan
masalah (soal) yang “riil” bagi siswa sesuai
dengan pengalaman dan tingkat
pengetahuannya, sehingga siswa segera
terlibat dalam pelajaran secara bermakna;
 Permasalahan yang diberikan tentu harus
diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam pelajaran tersebut
 Siswa mengembangkan atau menciptakan
model-model simbolik secara informal
terhadap persoalan/masalah yang diajukan
(De Lange, 1995)
 the

mathematics textbooks series;
 the "Proeve"; a document which describes
the mathematical content to be taught in
primary school;
 the key goals to be reached by the end of
primary school, described by the
government.
 proeve

ditulis dalam gaya yang sangat mudah dengan
banyak contoh, ia tidak terutamanya bertujuan
sebagai satu siri untuk guru-guru. Sebaliknya, ia
bukan bertujuan sebagai sokongan untuk penulis
buku teks, pengajar dan penasihat sekolah.
Sebaliknya, bagaimanapun, kebanyakan pakar-pakar
pendidikan matematik dan juga merupakan
penyumbang masih penting untuk merealisasikan siri
ini.
Table 1, KEY GOALS FOR PRIMARY SCHOOL MATHEMATICS
 General abilities
 1 The students can count forward and backward with
changing units.
 2 The students can do addition tables and multiplication
tables up to ten.
 3 The students can do easy mental-arithmetic problems in
a quick way with insight in the operations.
 4 The students can estimate by determining the answer
globally, also with fractions and decimals.
 5 The students have insight in the structure of whole
numbers and the place-value system of decimals.
 6 The students can use the calculator with insight
 7 The students can convert into a mathematical problem,
simple problems which are not presented in a
mathematical way.
Written algorithms
1 The students can apply the standard algorithms, or
variations of these, for the basic operations addition,
subtraction, multiplication and division, in easy
context situations.
Ratio and percentage
1 The students can compare ratios and percentages.
2 The students can do simple problems on ratio.
3 The students have understanding of the concept
percentage and can carry out practical calculations
with percentages presented in simple context
situations.
4 The students understand the relation between ratios,
fractions, and decimals.


Fractions

1 The students know that fractions and decimals can represent several
different situations
2 The students can locate fractions and decimals on a number line and can
convert fractions into decimals; also with the help of a calculator.
3The students can compare, add, subtract, devide, and multiply simple
fractions in simple context situations by means of models.
Measurement
1 The students can read the time and calculate time intervals; also with the
help of a calendar.
2 The students can do calculations with money in daily-life context situations.
3 The students have insight in the relation between the most important
quantities and the corresponding units of measurement.
4 The students know the current units of measurement for length, area,
volume, time, speed, weight, and temperature, and can apply these in
simple context situations.
5 The students can read simple tables and diagrams and produce them based
on own investigations of simple context situations.
 Geometry

1 The students have some basic concepts with
which they can organize and describe space in
a geometrical way.
2 The students can reason geometrically using
block buildings, ground plans, maps, pictures,
and data about place, direction, distance, and
scale.
3 The students can explain shadow images, can
compound shapes, and can devise and identify
nets of regular objects.
 perhatian

yang lebih diberikan kepada aritmetik
mental dan anggaran;
 operasi formal dengan pecahan tidak apa-apa lagi
dalam kurikulum teras, pelajar hanya perlu untuk
melakukan operasi dengan pecahan dalam situasi
konteks;
 geometri secara rasmi dimasukkan ke dalam
kurikulum sekarang;
 dan yang sama adalah benar penggunaan berwawasan
kalkulator.
its

view on mathematics and
the goals aimed for;
its view on how children
learn mathematics;
its view on how mathematics
has to be taught.
SEKIAN
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematik
62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematik62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematik
62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematikNordin Hamdin
 
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematikrul_am
 
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIKModul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIKfadhielahya
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...tikamathworld
 
Pemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmriPemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmrimafia_konoha
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutLukman
 
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cpsMeningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cpsMadunforyou Madunforyou
 
Tajuk 1 matematik & kurikulum
Tajuk 1 matematik & kurikulumTajuk 1 matematik & kurikulum
Tajuk 1 matematik & kurikulumshauzan
 
Studi komparasi model pembelajaran realistic mathematics education
Studi komparasi model pembelajaran realistic mathematics educationStudi komparasi model pembelajaran realistic mathematics education
Studi komparasi model pembelajaran realistic mathematics educationloviolivia90
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literaturbrabah
 

What's hot (20)

Laporan Tugas PMRI
Laporan Tugas PMRILaporan Tugas PMRI
Laporan Tugas PMRI
 
Metodologi pembelajaran matematika
Metodologi pembelajaran matematikaMetodologi pembelajaran matematika
Metodologi pembelajaran matematika
 
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlungLatihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
 
62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematik
62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematik62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematik
62371616 lima-tonggak-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran-matematik
 
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
 
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIKModul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
 
Orneo
OrneoOrneo
Orneo
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
 
Tajuk 3
Tajuk 3Tajuk 3
Tajuk 3
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Pemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmriPemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmri
 
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistikPp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cpsMeningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan cps
 
Masalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran MatematikaMasalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran Matematika
 
Tajuk 1 matematik & kurikulum
Tajuk 1 matematik & kurikulumTajuk 1 matematik & kurikulum
Tajuk 1 matematik & kurikulum
 
Studi komparasi model pembelajaran realistic mathematics education
Studi komparasi model pembelajaran realistic mathematics educationStudi komparasi model pembelajaran realistic mathematics education
Studi komparasi model pembelajaran realistic mathematics education
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literatur
 

Viewers also liked

What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...
What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...
What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...jdewaard
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaFajar P Kurniawan
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadiAl-Zorozerofour Buitenzorg
 
Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21Farish Farisha
 
PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21
PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21
PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21SISC+ PPD Seremban
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Viewers also liked (7)

What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...
What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...
What is Realistic Mathematics Education? National Mathematics Conference Swak...
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
 
Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21
 
PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21
PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21
PEMBANGUNAN BILIK DARJAH & PDP ABAD KE 21
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)

Makalah rme revisi
Makalah rme revisiMakalah rme revisi
Makalah rme revisiSaepul watan
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibHabibah Abdullah
 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiasinaramdhani
 
1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)AIC
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Rinisutopo
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Rinisutopo
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Rinisutopo
 
20140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl0120140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl01Fppi Unila
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mohamad Ridwan
 
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Sang Pencerahan
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianantiantika
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Annisa Izzah
 
Perkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angkaPerkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angkasrirejeki345
 
Pendekatan matematik realistik
Pendekatan matematik realistikPendekatan matematik realistik
Pendekatan matematik realistikmatematikauntirta
 
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0wirentakewirentake
 

Similar to Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik) (20)

Makalah rme revisi
Makalah rme revisiMakalah rme revisi
Makalah rme revisi
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bib
 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesia
 
Kt bib (2)
Kt bib (2)Kt bib (2)
Kt bib (2)
 
1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)1.10 bab2 (1)
1.10 bab2 (1)
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6
 
20140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl0120140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl01
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)
 
Perkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angkaPerkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angka
 
Pendekatan matematik realistik
Pendekatan matematik realistikPendekatan matematik realistik
Pendekatan matematik realistik
 
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)

  • 1. Realistic Mathematics Education AHLI KUMPULAN • OOI YEONG WEN M20121000393 Presentatie titel DESSY NOOR ARIANI M20122001965 DESI ARIYANTI EKA SAPUTRI M20122001966 Pensyarah: DR. Mohd Uzi Bin Dollah Rotterdam, 00 januari 2007
  • 2.  Matematika realistik adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran (Zainurie,2007).
  • 3. Hans Freudenthal psychologist, mathematician, founder of the Dutch New Math Movement.  Main idea: each individual discovers mathematical structures in its own living environment and creates a personal concept of mathematics. This is the principle of „Guided Reinvention‟.  http://www.fisme.uu.nl/fisme/en/
  • 4. 'Matematika harus dihubungkan dengan kenyataan, tetap dekat dengan anak-anak dan relevan dengan masyarakat, untuk mengikuti nilai-nilai manusia. Bukannya melihat matematika sebagai materi pelajaran yang harus disampaikan , saya melihat ide matematika sebagai 'aktivitas manusia'. Pendidikan harus memberikan siswa "bimbingan " kesempatan untuk "menemukan kembali" matematika dengan melakukan hal itu. Ini berarti bahwa dalam pendidikan matematika, titik fokus yang tidak harus pada matematika sebagai suatu sistem tertutup tetapi pada kegiatan, pada proses mathematization, pergi dari kehidupan nyata ke dunia simbol ' (Freudenthal, 1968).
  • 5. Characteristic Realistic Mathematics Education The use of context (menggunakan konteks).  Use models, bridging by vertical instrument (menggunakan model)  Students constribution (menggunakan kontribusi siswa)  Interactivity (interaktif)  Intertwining (terintegrasi dengan topik pembelajaran lainnya)  Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2011/08/modelpembelajaran-rme-atau-realistic.html#ixzz2QGgZYl00
  • 6. Real World Mathematization in applications Mathemalization and Reflection Abstraction and Formalization
  • 7. Figure 3. Levels of models in RME (Gravenmejer, 1994) •The situational level, where domain-specific, situational knowledge and strategies are used within the context of the situation; •A referential level or the level „model of‟, where models and strategies refer to the situation described in the problem; •A general level or the level „model for‟, where a mathematical focus on strategies dominates over the reference to the context; and •The level of formal mathematics, where one works with conventional procedures and notations.
  • 8.  Student should be asked to produce more concrete things. De Lange (1995) stresses the fact that, by making „free production‟, students are forced to reflect o the path they themselves have taken in their learning process and, at the same time, to anticipate its continuation.
  • 9.  Interaction between students and between students and teachers is an essential part in RME (de Lange, 1996; Gravenmeijer,1994).
  • 10. In RME (de Lange, 1996; Gravenmeijer, 1994), the integration of mathematical strands or units is essential.
  • 11.
  • 12. Guided reinvention and progressive mathematizing.  Didactical phenomenology.  Self-developed models. Gravemeije  http://yusrin-orbyt.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html
  • 13. Para pelajar diberi kesempatan untuk mengalami proses yang sama dengan proses saat matematika ditemukan. Sejarah matematika dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam merancang materi pelajaran. Untuk keperluan tersebut maka perlu ditemukan masalah kontekstual yang dapat menyediakan beragam prosedur penyelesaian serta mengindikasikan rute pembelajaran yang berangkat dari tingkat belajar matematika secara nyata ke tingkat belajar matematika secara formal (progressive mathematizing).
  • 14. Penyajian topik-topik matematika yang termuat dalam pembelajaran matematika realistik disajikan atas dua pertimbangan yaitu : memunculkan ragam aplikasi yang harus diantisipasi dalam proses pembelajaran dan kesesuaiannya sebagai hal yang berpengaruh dalam proses progressive mathematizing.
  • 15. Saat mengerjakan masalah kontekstual siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan model mereka sendiri yang berfungsi sebagai jembatan antara pengetahuan informal dan matematika formal.
  • 16. Memahami masalah kontekstual 2. Menyelesaikan masalah kontekstual 3. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban 4. Menarik kesimpulan 1. http://rahmadwijanarko.blogspot.com/2012/12/modelpembelajara n-matematika-realistik.html
  • 17.  Prinsip kegiatan  Prinsip nyata  Prinsip bertahap  Prinsip saling menjalin  Prinsip interaksi  Prinsip bimbingan
  • 18.
  • 19.  (1) penemuan kembali terbimbing dan matematisasi progresif  (2) permasalahan dengan pengalaman  (3) mengembangkan model-model sendiri  (4) memotivasi pelajar  (5)mengkomunikasi tujuan pembelajaran  (6) pengajaran secara interaktif
  • 20. 1. 2. 3. 4. 5. Siswa memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya; Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk pengetahuan itu untuk dirinya sendiri; Pembentukan pengetahuan merupakan proses perubahan yang meliputi penambahan, kreasi, modifikasi, penghalusan, penyusunan kembali, dan penolakan; Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya sendiri berasal dari seperangkat ragam pengalaman; Setiap siswa tanpa memandang ras, budaya dan jenis kelamin mampu memahami dan mengerjakan matematik (Zigma Edisi 10, 27 Juni 2007)
  • 21.  Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang “riil” bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam pelajaran secara bermakna;  Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut  Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan/masalah yang diajukan (De Lange, 1995)
  • 22.  the mathematics textbooks series;  the "Proeve"; a document which describes the mathematical content to be taught in primary school;  the key goals to be reached by the end of primary school, described by the government.
  • 23.  proeve ditulis dalam gaya yang sangat mudah dengan banyak contoh, ia tidak terutamanya bertujuan sebagai satu siri untuk guru-guru. Sebaliknya, ia bukan bertujuan sebagai sokongan untuk penulis buku teks, pengajar dan penasihat sekolah. Sebaliknya, bagaimanapun, kebanyakan pakar-pakar pendidikan matematik dan juga merupakan penyumbang masih penting untuk merealisasikan siri ini.
  • 24. Table 1, KEY GOALS FOR PRIMARY SCHOOL MATHEMATICS  General abilities  1 The students can count forward and backward with changing units.  2 The students can do addition tables and multiplication tables up to ten.  3 The students can do easy mental-arithmetic problems in a quick way with insight in the operations.  4 The students can estimate by determining the answer globally, also with fractions and decimals.  5 The students have insight in the structure of whole numbers and the place-value system of decimals.  6 The students can use the calculator with insight  7 The students can convert into a mathematical problem, simple problems which are not presented in a mathematical way.
  • 25. Written algorithms 1 The students can apply the standard algorithms, or variations of these, for the basic operations addition, subtraction, multiplication and division, in easy context situations. Ratio and percentage 1 The students can compare ratios and percentages. 2 The students can do simple problems on ratio. 3 The students have understanding of the concept percentage and can carry out practical calculations with percentages presented in simple context situations. 4 The students understand the relation between ratios, fractions, and decimals.
  • 26.  Fractions 1 The students know that fractions and decimals can represent several different situations 2 The students can locate fractions and decimals on a number line and can convert fractions into decimals; also with the help of a calculator. 3The students can compare, add, subtract, devide, and multiply simple fractions in simple context situations by means of models. Measurement 1 The students can read the time and calculate time intervals; also with the help of a calendar. 2 The students can do calculations with money in daily-life context situations. 3 The students have insight in the relation between the most important quantities and the corresponding units of measurement. 4 The students know the current units of measurement for length, area, volume, time, speed, weight, and temperature, and can apply these in simple context situations. 5 The students can read simple tables and diagrams and produce them based on own investigations of simple context situations.
  • 27.  Geometry 1 The students have some basic concepts with which they can organize and describe space in a geometrical way. 2 The students can reason geometrically using block buildings, ground plans, maps, pictures, and data about place, direction, distance, and scale. 3 The students can explain shadow images, can compound shapes, and can devise and identify nets of regular objects.
  • 28.  perhatian yang lebih diberikan kepada aritmetik mental dan anggaran;  operasi formal dengan pecahan tidak apa-apa lagi dalam kurikulum teras, pelajar hanya perlu untuk melakukan operasi dengan pecahan dalam situasi konteks;  geometri secara rasmi dimasukkan ke dalam kurikulum sekarang;  dan yang sama adalah benar penggunaan berwawasan kalkulator.
  • 29. its view on mathematics and the goals aimed for; its view on how children learn mathematics; its view on how mathematics has to be taught.