SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
SurveiDeformasi Struktur
1
PENURUNAN MATRIK KOVARIANS
Matrik kovarians biasanya digunakan untuk mengetahui tingkat ketelitian dari
parameter yang dicari, residu, dan observasi (pengukuran) yang teratakan.
Oleh karena itu:
Yang akan dicari: Cx, Cv, Cla
Bentuk Implicit: A + Bl + w = 0
 w = -Axo
- Bl bentuk f(xo
, l)
Dengan menerapkan dalil varian-kovarian (asumsikan saat ini bahwa o = 1):
Cw = (df / dv) Cl = B Cl BT
Asumsikan bahwa B Cl BT
= M-1
Untuk perataan parameter/indirect: Cw = Cl
MATRIK KOVARIAN UNTUK PARAMETER (Cx)
x = xo
+ 
Oleh karena itu: Cx = C
 = -(AT
(B Cl BT
)-1
A)-1
AT
(B Cl BT
)-1
w
 = -(AT
M A)-1
AT
M w
   
   
     
  1
11
111
11




















MAA
MAAMAAMAA
MAAMAMMAMAA
MAAMACMAAMACC
T
TTT
TTT
T
TT
w
TT
x
  
11 





 ABCBAC TT
x l (untuk model implicit)
untuk model indirect/parameter dimana B = -I:
Cx = (AT
Cl
-1
A)-1
= (AT
P A)-1
MATRIK KOVARIAN UNTUK RESIDU
Model Implicit:
Cv = Cl BT
(B Cl BT
)-1
{B Cl - A (AT
(B Cl BT
)-1
A)-1
AT
(B Cl BT
)-1
B Cl}
Model Indirect (B = -I)
SurveiDeformasi Struktur
2
Cv = Cl - A (AT
Cl
-1
A)-1
AT
MATRIK KOVARIAN UNTUK OBSERVASI YANG TERATAKAN
(Cla)
Untuk model indirect: la
= l + v = A  + w
Cla = A C AT
= A Cx AT
= A (AT
Cl
-1
A)-1
AT
Oleh karena itu: Cv = Cl - Cla
Dan Cla = Cl - Cv
Harap diperhatikan bahwa pengukuran (observasi) yang teratakan la
memiliki
ketelitian yang lebih tinggi daripada pengukuran awalnya l.
PENSKALAAN MATRIK KOVARIANS
Ingatlah kembali bahwa untuk mendapatkan nilai estimasi dari x, v dan la
tidak
diperlukan penskalaan matrik kovarians Cl.
Tetapi solusi untuk x, v dan la
dapat trgantung dari o
2
, dimana P = o
2
Cl
-1
Solusi hitung kuadrat terkecl untuk model indirect:
 = -(AT
P A)-1
AT
P w
Gantikan dengan nilai substitusi untuk P, maka:
 = -(AT
o
2
Cl
-1
A)-1
AT
o
2
Cl
-1
w
Perhatikan bahwa nilai o
2
akan hilang dari persamaan diatas, hal yang sama
juga berlaku untuk model implicit.
Tetapi, ketika o
2
tidak berperan apa-apa terhadap solusi untuk parameter, o
2
memiliki peranan penting dalam penskalaan matrik kovarians Cx, Cla, dan Cv
yang dihasilkan.
Tidak ada yang harus diperhatikan bila o
2
diasumsikan sama dengan satu.
Tetapi, jika o
2
tidak sama dengan satu, semua matrik kovarians harus
diskalakan:
Cx = (AT
Cl
-1
A)-1
= o
2
(AT
P A)-1
Cv = Cl - A (AT
Cl
-1
A)-1
AT
= o
2
(P-1
- A (AT
P A)-1
AT
)
Cla = A Cx AT
= o
2
A (AT
P A)-1
AT
Jika nilai awala o
2
tidak diketahui maka nilai estimasi untuk faktor
varians/varians referensi (o
2
) dapat diperoleh melalui hitung perataan sebagai
fungsi baik residual v maupun matrik bobot P.
POST ADJUSTMENT ANALYSIS
Tujuan utama dari analisa hasil setelah dilakukan hitung perataan adalah:
 Untuk menganalisa hasil
SurveiDeformasi Struktur
3
 Untuk memastikan tingkat kepercayaan yang harus dikenakan pada hasil.
Macam-macam yang harus dilakukan:
 Melakukan tes terhadap observasi (pengukuran) (pada umumnya
mendeteksi gross error atau outlier)
 Melakukan tes terhadap model matematika yang digunakan
 Melakukan tes kepercayaan terhadap nilai parameter yang dicari dan nilai
pengukuran yang teratakan.
Besaran-besaran yang digunakan dalam analisa:
 Estimasi unknown, x, la
 Matrik kovarians parameter, Cx
 Estimasi residu, v
 Matrik kovarians residu, Cv
MENGESTIMASI KETELITIAN (STANDARD ERROR) DARI
UNIT BOBOT
Faktor varians “a posteriori” 2
ˆ o (ketelitian dari unit bobot) dapat diperoleh
dari:
dof
Pvv
un
Pvv TT


2
0ˆ
dimana n adalah jumlah persamaan pengukuran (n adalah jumlah pengukuran
didalam model indirect), u adalah jumlah parameter dan dof adalah degrees of
freedom atau derajat kebebasan.
Untuk pengukuran yang tidak berkorelasi (disepanjang diagonal matrik bobot
P):
  dof
vp
dofvpvpvpvp ii
nn

2
23
33
2
22
2
11
2
0 /ˆ 
perlu diperhatikan bahwa ketika pi = 1 ekspresi diatas tereduksi menjadi
rumusan untuk standar deviasi (standar error), oleh karena itu namanya adalah
ketelitian dari unit bobot.
Ketika nilai faktor varians “apriopri” 2
0 diasumsikan ke nilai tertentu, kita
dapat menguji hipotesa itu apakah asumsi yang telah ditetapkan itu valid atau
tidak:
2
0
2
00 ˆ: H
arti dari pernyataan diatas adalah hipotesa apakah faktor varians posteriori
dengan faktor varians apriori masih relevan atau tidak.
SurveiDeformasi Struktur
4
Pengujian ini sering disebut dengan Global test untuk faktor varians. Pada
dasarnya pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah ketelitian yang telah
diberikan pada awal pengukuran (yaitu bobot) konsisten dengan besarnya
residu-residu yang dihasilkan oleh proses hitung perataan kuadrat terkecil.
Penolakan dari global test ini (pengujian gagal) mengindikasikan antara lain:
 Masih terdapatnya gross error pada data pengukuran.
 Model matematika yang dipakai belum lengkap (misalnya tidak
memperhitungkan adanya kesalahan sistematik).
 Pengamsumsian yang kurang tepat untuk nilai ketelitian pengukuran,
misalnya Cl.
SurveiDeformasi Struktur
5
Variance
Factor Test
(Global Test)
Passes?
Test for
Normality
Passes?
Testing
Differential Quantities
Passes?
Stochastic
Model
Correct?
MULTIVARIATE TESTING METHODOLOGY
Start
Least Squares
Interpretation
Reason to
Formulate
Model?
Reason to
Remove/Remeasure
Data?
Improve
Statistical Model
Reformulate
Model
Remove or
Remeasure Data
Assess
Unknown
End
Interpretation
Yes
No
Yes
No
No Yes
Yes
No
No Yes
No
Yes
SurveiDeformasi Struktur
6
TEST FACTOR VARIANCE /VARIANS REFERENSI / GLOBAL
TEST
Estimasi faktor varians apriori, o
2
terhadap faktor varian posteriori 2
0ˆ dapat
diuji kevalidannya melalui uji statistik Chi-Squared distribution, 2
 dengan
dof tertentu. Pengujian dua arah (two tailed test) untuk 2
0ˆ pada selang/daerah
kepercayaan 100(1 - )% adalah:
2
,21
2
02
02
,2
2
0 ˆˆ
dofdof
dofdof






Misalnya untuk selang/daerah kepercayaan 95%, maka  = 0.05; untuk daerah
kepercayaan 99%, maka  = 0.01. Sedangkan a disebut sebagai tingkat
kepercayaan (level of significance).
Pengujian tersebut mengasumsikan bahwa residual v terdistrribusi normal.
Jika 2
0ˆ jatuh diluar selang tersebut akan mengindikasikan bahwa:
 2
0ˆ tidak konsisten dengan ketelitian yang didapat dari proses hitung
perataan, artinya varians pengukuran yang ditetapkan diawal pengukuran
adalah salah.
 Model matematika yang dipakai masih belum lengkap atau salah (masih
mengandung kesalahan sistematis)
 Pengukuran masih mengandung gross error atau blunder.
Interpretasi dari rumusan diatas adalah:
Perhatikan bahwa 1-(/2) terletak didepan/awal kurva, sehingga rumusan
diatas harus diinterpretasikan sedikit berbeda dari artinya semula. Sehingga
lebih disukai penulisan alternatif:
SurveiDeformasi Struktur
7
2
,21
2
,2 dofdof
T 

dimana: 2
0
2
0ˆ


 dofT
Contoh:
Jika diketahui 2
0 = 2, dan 2
0ˆ = 3.7, dengan dof = 9; ujilah hipotesa tersebut
dengan uji dua arah untuk selang/daerah kepercayaan 95%.
Solusi alternatif 1:
Untuk selang 95% maka  = 0.05, maka berdasarkan data dari tabel diperoleh:
0.19
7.2
2
9,975.0
2
,21
2
9,025.0
2
,2




dof
dof
75.1
ˆ
33.12
ˆ
2
9,975.0
2
0
2
9,025.0
2
0






dof
dof
Maka: 1.75 < 2
0 < 12.33, sehingga hipotesa H0 dapat diterima.
Solusi Alternatif 2:
2
0
2
0ˆ


 dofT = 9
2
7.3
= 16.65
maka terlihat bahwa 1965.167.2atau2
9,975.0
2
9,025.0  T sehingga
hipotesa H0 diterima.
SurveiDeformasi Struktur
8
Contoh Soal:
Diketahui pengukuran beda tinggi pada jaringan sipat datar sebagai berikut:
Pengukuran Beda Tinggi
(m)
l1 5.10
l2 2.34
l3 -1.25
l4 -6.13
l5 -0.68
l6 -3.00
l7 1.70
Dimisalkan bahwa A, B, C adalah tinggi titik-titik A, B, dan C yang
merupakan parameter yang akan dicari. Karena persamaan pengukuran beda
tinggi adalah li = tinggi titik foreside - tinggi titik backside, maka model
matematik yang sesuai adalah model indirect. Sekarang kita susun terlebih
dahulu persamaan observasi untuk semua pengukuran:
BCvl
YBvl
ABvl
CXvl
YCvl
AYvl
XAvl







77
66
55
44
33
22
11

CBv
Bv
BAv
Cv
Cv
Av
Av







7
6
5
4
3
2
1
5.107
0.100
5.107
5.107
10.50.100
Solusi kuadrat terkecil model indirect untuk persamaan linier tersebut adalah:
wAxv 
Sehingga:





















































































70.1
50.104
68.0
13.106
25.106
16.105
10.105
110
010
011
100
100
001
001
7
6
5
4
3
2
1
C
B
A
v
v
v
v
v
v
v
BM X=100.0m
BM Y=107.50m
AB
C
l1
l2l3
l4
l5
l7
l6
SurveiDeformasi Struktur
9
A= 1 0 0 w= 105.10
-1 0 0 -105.16
0 0 1 106.25
0 0 -1 -106.13
-1 1 0 -0.68
0 1 0 104.50
0 -1 1 1.70
(ATA)-1
= 0.3809524 0.1428571 0.047619 AT
w = 210.94
0.1428571 0.4285714 0.1428571 102.12
0.047619 0.1428571 0.3809524 214.08
X= 105.14095 AX= 105.14095 V= 0.041
104.48286 -105.14095 0.019
106.18762 106.18762 -0.062
-106.18762 -0.058
-0.6580952 0.022
104.48286 -0.017
1.7047619 0.005
SurveiDeformasi Struktur
10
Contoh Soal:
Global Test untuk faktor varians
Persamaan garis y = m x + b, dengan data-data sebagai berikut:
y (observasi) x
3.2 1
3.0 1
2.9 1
4.1 2
6.1 4
5.9 4
Solusi hitung kuadrat terkecil dengan model indirect v = Ax + w adalah:









































































9.5
1.6
1.4
9.2
0.3
2.3
14
14
12
11
11
11
6
5
4
3
2
1
b
m
v
v
v
v
v
v
dan solusi x = 











2.06
0.987692
b
m
vektor residual v:





















0.1107692
0.0892308-
0.0646154-
0.1476923
0.0476923
0.1523077-
v ; a posteriori varians = 0.017923
26
0.071692
ˆ 2
0 


dof
vvT
Global Test untuk selang kepercayaan 95%:
484.02
4,025.0
2
,2/  dof sedangkan 1.112
4,975.0
2
,2/1   dof
0.071692
1
017923.0
4
ˆ
2
0
2
0



 dofT
dari hasil diatas nilai T tidak berada diantara nilai distribusi chi-squared,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa Ho untuk global tersebut ditolak.

More Related Content

What's hot

Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Pembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahPembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahUNESA
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3Shinta Novianti
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsJudianto Nugroho
 
Ragam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuRagam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuWindy Septhyan
 
121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokessaidattamimi1
 
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota MakassarLaporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota MakassarDian Arisona
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataSriwijaya University
 

What's hot (20)

Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Pembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahPembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arah
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
STATISTIKA (Ukuran Penyebaran Data) - Pertemuan 3
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
 
Ragam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuRagam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-baku
 
121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes
 
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota MakassarLaporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 

Viewers also liked

Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiMukhrizal Effendi
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Endi Nugroho
 
Statistika Dasar (4) variasi data
Statistika Dasar (4) variasi dataStatistika Dasar (4) variasi data
Statistika Dasar (4) variasi datajayamartha
 
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifPresentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifErik Kuswanto
 
Regresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiRegresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiIsti Qomah
 
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecilleonardo onar
 
007 sequential adjustment
007 sequential adjustment007 sequential adjustment
007 sequential adjustmentleonardo onar
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasiAkmal
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Endi Nugroho
 
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjenmodul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjennur cendana sari
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IMukhrizal Effendi
 
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)vina serevina
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 

Viewers also liked (20)

Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 
Perfect Squares
Perfect SquaresPerfect Squares
Perfect Squares
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
Statistika Dasar (4) variasi data
Statistika Dasar (4) variasi dataStatistika Dasar (4) variasi data
Statistika Dasar (4) variasi data
 
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifPresentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
 
Regresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiRegresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasi
 
Warped pls 2
Warped pls 2Warped pls 2
Warped pls 2
 
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
 
006 elips kesalahan
006 elips kesalahan006 elips kesalahan
006 elips kesalahan
 
007 sequential adjustment
007 sequential adjustment007 sequential adjustment
007 sequential adjustment
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasi
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjenmodul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Num bab4
Num bab4Num bab4
Num bab4
 
matrik dan determinan
matrik dan determinanmatrik dan determinan
matrik dan determinan
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 

Similar to 005 matrik kovarian

unit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxunit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxFitriMayasari9
 
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier FahiraDwiyanti
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webNineNy Anjell
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webNineNy Anjell
 
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 persamaan linier dan pertidaksamaan linier  persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier FahiraDwiyanti
 
Transformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieTransformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieandriehasan
 
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01tommathew16
 
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems SolutionAdvanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems SolutionJoe Christensen
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)-Eq Wahyou-
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Sukma Puspitorini
 
SPLDV.pptx
SPLDV.pptxSPLDV.pptx
SPLDV.pptxBANGDE7
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.pptaliff_aimann
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubikChevi Rahayu
 
Buku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaBuku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaRozaq Fadlli
 

Similar to 005 matrik kovarian (20)

K10 arima
K10 arimaK10 arima
K10 arima
 
unit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptxunit-1-program-linear.pptx
unit-1-program-linear.pptx
 
unit-1-program-linear.pdf
unit-1-program-linear.pdfunit-1-program-linear.pdf
unit-1-program-linear.pdf
 
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_web
 
Transformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_webTransformasi geometri kul 2_web
Transformasi geometri kul 2_web
 
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 persamaan linier dan pertidaksamaan linier  persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 
Transformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrieTransformasi geometri andrie
Transformasi geometri andrie
 
Bab11 regresi
Bab11 regresiBab11 regresi
Bab11 regresi
 
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
 
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems SolutionAdvanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
 
Bab v spldv
Bab v spldvBab v spldv
Bab v spldv
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019
 
SPLDV.pptx
SPLDV.pptxSPLDV.pptx
SPLDV.pptx
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
 
Buku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaBuku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematika
 
UMPTN Fisika 2003 um ugm Kode 322
UMPTN Fisika 2003 um ugm Kode 322UMPTN Fisika 2003 um ugm Kode 322
UMPTN Fisika 2003 um ugm Kode 322
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

005 matrik kovarian

  • 1. SurveiDeformasi Struktur 1 PENURUNAN MATRIK KOVARIANS Matrik kovarians biasanya digunakan untuk mengetahui tingkat ketelitian dari parameter yang dicari, residu, dan observasi (pengukuran) yang teratakan. Oleh karena itu: Yang akan dicari: Cx, Cv, Cla Bentuk Implicit: A + Bl + w = 0  w = -Axo - Bl bentuk f(xo , l) Dengan menerapkan dalil varian-kovarian (asumsikan saat ini bahwa o = 1): Cw = (df / dv) Cl = B Cl BT Asumsikan bahwa B Cl BT = M-1 Untuk perataan parameter/indirect: Cw = Cl MATRIK KOVARIAN UNTUK PARAMETER (Cx) x = xo +  Oleh karena itu: Cx = C  = -(AT (B Cl BT )-1 A)-1 AT (B Cl BT )-1 w  = -(AT M A)-1 AT M w                 1 11 111 11                     MAA MAAMAAMAA MAAMAMMAMAA MAAMACMAAMACC T TTT TTT T TT w TT x    11        ABCBAC TT x l (untuk model implicit) untuk model indirect/parameter dimana B = -I: Cx = (AT Cl -1 A)-1 = (AT P A)-1 MATRIK KOVARIAN UNTUK RESIDU Model Implicit: Cv = Cl BT (B Cl BT )-1 {B Cl - A (AT (B Cl BT )-1 A)-1 AT (B Cl BT )-1 B Cl} Model Indirect (B = -I)
  • 2. SurveiDeformasi Struktur 2 Cv = Cl - A (AT Cl -1 A)-1 AT MATRIK KOVARIAN UNTUK OBSERVASI YANG TERATAKAN (Cla) Untuk model indirect: la = l + v = A  + w Cla = A C AT = A Cx AT = A (AT Cl -1 A)-1 AT Oleh karena itu: Cv = Cl - Cla Dan Cla = Cl - Cv Harap diperhatikan bahwa pengukuran (observasi) yang teratakan la memiliki ketelitian yang lebih tinggi daripada pengukuran awalnya l. PENSKALAAN MATRIK KOVARIANS Ingatlah kembali bahwa untuk mendapatkan nilai estimasi dari x, v dan la tidak diperlukan penskalaan matrik kovarians Cl. Tetapi solusi untuk x, v dan la dapat trgantung dari o 2 , dimana P = o 2 Cl -1 Solusi hitung kuadrat terkecl untuk model indirect:  = -(AT P A)-1 AT P w Gantikan dengan nilai substitusi untuk P, maka:  = -(AT o 2 Cl -1 A)-1 AT o 2 Cl -1 w Perhatikan bahwa nilai o 2 akan hilang dari persamaan diatas, hal yang sama juga berlaku untuk model implicit. Tetapi, ketika o 2 tidak berperan apa-apa terhadap solusi untuk parameter, o 2 memiliki peranan penting dalam penskalaan matrik kovarians Cx, Cla, dan Cv yang dihasilkan. Tidak ada yang harus diperhatikan bila o 2 diasumsikan sama dengan satu. Tetapi, jika o 2 tidak sama dengan satu, semua matrik kovarians harus diskalakan: Cx = (AT Cl -1 A)-1 = o 2 (AT P A)-1 Cv = Cl - A (AT Cl -1 A)-1 AT = o 2 (P-1 - A (AT P A)-1 AT ) Cla = A Cx AT = o 2 A (AT P A)-1 AT Jika nilai awala o 2 tidak diketahui maka nilai estimasi untuk faktor varians/varians referensi (o 2 ) dapat diperoleh melalui hitung perataan sebagai fungsi baik residual v maupun matrik bobot P. POST ADJUSTMENT ANALYSIS Tujuan utama dari analisa hasil setelah dilakukan hitung perataan adalah:  Untuk menganalisa hasil
  • 3. SurveiDeformasi Struktur 3  Untuk memastikan tingkat kepercayaan yang harus dikenakan pada hasil. Macam-macam yang harus dilakukan:  Melakukan tes terhadap observasi (pengukuran) (pada umumnya mendeteksi gross error atau outlier)  Melakukan tes terhadap model matematika yang digunakan  Melakukan tes kepercayaan terhadap nilai parameter yang dicari dan nilai pengukuran yang teratakan. Besaran-besaran yang digunakan dalam analisa:  Estimasi unknown, x, la  Matrik kovarians parameter, Cx  Estimasi residu, v  Matrik kovarians residu, Cv MENGESTIMASI KETELITIAN (STANDARD ERROR) DARI UNIT BOBOT Faktor varians “a posteriori” 2 ˆ o (ketelitian dari unit bobot) dapat diperoleh dari: dof Pvv un Pvv TT   2 0ˆ dimana n adalah jumlah persamaan pengukuran (n adalah jumlah pengukuran didalam model indirect), u adalah jumlah parameter dan dof adalah degrees of freedom atau derajat kebebasan. Untuk pengukuran yang tidak berkorelasi (disepanjang diagonal matrik bobot P):   dof vp dofvpvpvpvp ii nn  2 23 33 2 22 2 11 2 0 /ˆ  perlu diperhatikan bahwa ketika pi = 1 ekspresi diatas tereduksi menjadi rumusan untuk standar deviasi (standar error), oleh karena itu namanya adalah ketelitian dari unit bobot. Ketika nilai faktor varians “apriopri” 2 0 diasumsikan ke nilai tertentu, kita dapat menguji hipotesa itu apakah asumsi yang telah ditetapkan itu valid atau tidak: 2 0 2 00 ˆ: H arti dari pernyataan diatas adalah hipotesa apakah faktor varians posteriori dengan faktor varians apriori masih relevan atau tidak.
  • 4. SurveiDeformasi Struktur 4 Pengujian ini sering disebut dengan Global test untuk faktor varians. Pada dasarnya pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah ketelitian yang telah diberikan pada awal pengukuran (yaitu bobot) konsisten dengan besarnya residu-residu yang dihasilkan oleh proses hitung perataan kuadrat terkecil. Penolakan dari global test ini (pengujian gagal) mengindikasikan antara lain:  Masih terdapatnya gross error pada data pengukuran.  Model matematika yang dipakai belum lengkap (misalnya tidak memperhitungkan adanya kesalahan sistematik).  Pengamsumsian yang kurang tepat untuk nilai ketelitian pengukuran, misalnya Cl.
  • 5. SurveiDeformasi Struktur 5 Variance Factor Test (Global Test) Passes? Test for Normality Passes? Testing Differential Quantities Passes? Stochastic Model Correct? MULTIVARIATE TESTING METHODOLOGY Start Least Squares Interpretation Reason to Formulate Model? Reason to Remove/Remeasure Data? Improve Statistical Model Reformulate Model Remove or Remeasure Data Assess Unknown End Interpretation Yes No Yes No No Yes Yes No No Yes No Yes
  • 6. SurveiDeformasi Struktur 6 TEST FACTOR VARIANCE /VARIANS REFERENSI / GLOBAL TEST Estimasi faktor varians apriori, o 2 terhadap faktor varian posteriori 2 0ˆ dapat diuji kevalidannya melalui uji statistik Chi-Squared distribution, 2  dengan dof tertentu. Pengujian dua arah (two tailed test) untuk 2 0ˆ pada selang/daerah kepercayaan 100(1 - )% adalah: 2 ,21 2 02 02 ,2 2 0 ˆˆ dofdof dofdof       Misalnya untuk selang/daerah kepercayaan 95%, maka  = 0.05; untuk daerah kepercayaan 99%, maka  = 0.01. Sedangkan a disebut sebagai tingkat kepercayaan (level of significance). Pengujian tersebut mengasumsikan bahwa residual v terdistrribusi normal. Jika 2 0ˆ jatuh diluar selang tersebut akan mengindikasikan bahwa:  2 0ˆ tidak konsisten dengan ketelitian yang didapat dari proses hitung perataan, artinya varians pengukuran yang ditetapkan diawal pengukuran adalah salah.  Model matematika yang dipakai masih belum lengkap atau salah (masih mengandung kesalahan sistematis)  Pengukuran masih mengandung gross error atau blunder. Interpretasi dari rumusan diatas adalah: Perhatikan bahwa 1-(/2) terletak didepan/awal kurva, sehingga rumusan diatas harus diinterpretasikan sedikit berbeda dari artinya semula. Sehingga lebih disukai penulisan alternatif:
  • 7. SurveiDeformasi Struktur 7 2 ,21 2 ,2 dofdof T   dimana: 2 0 2 0ˆ    dofT Contoh: Jika diketahui 2 0 = 2, dan 2 0ˆ = 3.7, dengan dof = 9; ujilah hipotesa tersebut dengan uji dua arah untuk selang/daerah kepercayaan 95%. Solusi alternatif 1: Untuk selang 95% maka  = 0.05, maka berdasarkan data dari tabel diperoleh: 0.19 7.2 2 9,975.0 2 ,21 2 9,025.0 2 ,2     dof dof 75.1 ˆ 33.12 ˆ 2 9,975.0 2 0 2 9,025.0 2 0       dof dof Maka: 1.75 < 2 0 < 12.33, sehingga hipotesa H0 dapat diterima. Solusi Alternatif 2: 2 0 2 0ˆ    dofT = 9 2 7.3 = 16.65 maka terlihat bahwa 1965.167.2atau2 9,975.0 2 9,025.0  T sehingga hipotesa H0 diterima.
  • 8. SurveiDeformasi Struktur 8 Contoh Soal: Diketahui pengukuran beda tinggi pada jaringan sipat datar sebagai berikut: Pengukuran Beda Tinggi (m) l1 5.10 l2 2.34 l3 -1.25 l4 -6.13 l5 -0.68 l6 -3.00 l7 1.70 Dimisalkan bahwa A, B, C adalah tinggi titik-titik A, B, dan C yang merupakan parameter yang akan dicari. Karena persamaan pengukuran beda tinggi adalah li = tinggi titik foreside - tinggi titik backside, maka model matematik yang sesuai adalah model indirect. Sekarang kita susun terlebih dahulu persamaan observasi untuk semua pengukuran: BCvl YBvl ABvl CXvl YCvl AYvl XAvl        77 66 55 44 33 22 11  CBv Bv BAv Cv Cv Av Av        7 6 5 4 3 2 1 5.107 0.100 5.107 5.107 10.50.100 Solusi kuadrat terkecil model indirect untuk persamaan linier tersebut adalah: wAxv  Sehingga:                                                                                      70.1 50.104 68.0 13.106 25.106 16.105 10.105 110 010 011 100 100 001 001 7 6 5 4 3 2 1 C B A v v v v v v v BM X=100.0m BM Y=107.50m AB C l1 l2l3 l4 l5 l7 l6
  • 9. SurveiDeformasi Struktur 9 A= 1 0 0 w= 105.10 -1 0 0 -105.16 0 0 1 106.25 0 0 -1 -106.13 -1 1 0 -0.68 0 1 0 104.50 0 -1 1 1.70 (ATA)-1 = 0.3809524 0.1428571 0.047619 AT w = 210.94 0.1428571 0.4285714 0.1428571 102.12 0.047619 0.1428571 0.3809524 214.08 X= 105.14095 AX= 105.14095 V= 0.041 104.48286 -105.14095 0.019 106.18762 106.18762 -0.062 -106.18762 -0.058 -0.6580952 0.022 104.48286 -0.017 1.7047619 0.005
  • 10. SurveiDeformasi Struktur 10 Contoh Soal: Global Test untuk faktor varians Persamaan garis y = m x + b, dengan data-data sebagai berikut: y (observasi) x 3.2 1 3.0 1 2.9 1 4.1 2 6.1 4 5.9 4 Solusi hitung kuadrat terkecil dengan model indirect v = Ax + w adalah:                                                                          9.5 1.6 1.4 9.2 0.3 2.3 14 14 12 11 11 11 6 5 4 3 2 1 b m v v v v v v dan solusi x =             2.06 0.987692 b m vektor residual v:                      0.1107692 0.0892308- 0.0646154- 0.1476923 0.0476923 0.1523077- v ; a posteriori varians = 0.017923 26 0.071692 ˆ 2 0    dof vvT Global Test untuk selang kepercayaan 95%: 484.02 4,025.0 2 ,2/  dof sedangkan 1.112 4,975.0 2 ,2/1   dof 0.071692 1 017923.0 4 ˆ 2 0 2 0     dofT dari hasil diatas nilai T tidak berada diantara nilai distribusi chi-squared, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa Ho untuk global tersebut ditolak.