SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Survei Deformasi Struktur
1
SEQUENTIALADJUSTMENT
Sequential adjustment atau hitung perataan bertahap digunakan untuk
meratakan hasil pengukuran untuk solusi parameter secara bertahap ketika ada
tambahan pengukuran lebih.
Sebagai contoh, didalam suatu pengukuran dengan n buah observasi dan u
buah parameter yang dicari, kita dapat menentukan terlebih dahulu solusi unik
untuk u buah persamaan pengukuran dan kemudian, secara bertahap
menambahkan sisa dari n-u persamaan pengukuran (observasi) kemudian
agara dapat memperoleh nilai parameter yang terkini (terbaharui). Alternatif
pengunaan lain, misalnya, kita ingin meratakan jaringan kontrol geodesi
didalam sub blok tertentu terlebih dahulu, kemudian dengan hasil dari sub-sub
blok yang lain kita dapat memperbaharui (update) estimasi parameter yang
telah diperoleh.
Sequential adjustment ini banyak dilakukan dalam:
 Penentuan posisi didalam survei hidrografi
 Kalman Filtering dalam navigasi udara, laut, darat, yang menggunakan
gabungan antara GPS dengan INS, dll.
 Perataan jaringan kontrol geodesi dalam skala besar.
 Autonomous Intelligent Robotic Vehicle,
 Close Range Photogrammetry: Videometric Systems
Yang menjadi topik utama dalam sequential adjustment adalah proses hitung
perataan yang memperharui (update):
 Estimasi nilai parameter awal yang telah diperoleh
 Pengukuran dan matrik kovarian yang teratakan
dari pada menghitung langsung suatu penambahan persamaan normal secara
keseluruhan seperti pada teknik penambahan persamaan normal.
Sebagai contoh akan dibahas dalam model indirect (pengembangannya dalam
model implisit dilakukan dengan cara yang sama). Persamaan umum model
indirect dengan bobotnya:
PwAv bobotdengan 
Pertama kali temukan solusi untuk n1 dari total n buah observasi. Kita tandai
solusi dengan subscript k:
  0 kk
T
kkk
T
k wPAAPA
dan
Survei Deformasi Struktur
2
12
0 )( 
 kk
T
kkxk APAC
Kemudian kita hanya menambahkan n2 buah pengukuran sisanya, yang
dinotasikan dengan subscript k+1:
0
1
1
1
11
1 






















 




k
kk
T
kk
kk
T
kkk
T
k
w
wPA
kPA
AAPA
hal ini adalah ekspresi dari penjumlahan persamaan normal. Dari kita dapat
mengeliminasi 1k :
0))(())(( 1
111
1
1
1
1  




 kk
T
kkk
T
kkk
T
kkk
T
kkk wPAAPAAwkAAPAAP
Ingatlah bahwa: kk
T
kkk
T
kk wPAAPA 1
)( 

Dan: xkkk
T
k QAPA 1
)(
Sehingga: )()( 11
1
11
1
1 kkk
T
kxkkk AwAQAPk  




Dengan menggunakan baris pertama dari persamaan hyper-matrix diatas:
011   kk
T
k
T
kkkk
T
k wPAkAAPA
Sehingga:
k
T
kxk
kk
T
k
T
kkk
T
kk
kAQ
wPAkAAPA






1
1
1
1 )()(
Atau:
)}(){( 11
1
11
1
111 kkk
T
kxkkk
T
kxkkk AwAQAPAQ  




Dan:
})({ 1
1
11
1
11
2
01 xkk
T
kxkkk
T
kxkxkxk QAAQAPAQQC 



 
Perhatikan bahwa:
1. Dari solusi yang pertama (set k), dibutuhkan hanya k dan xkQ (untuk
mencari a posteriori varian 2
0ˆ juga dibutuhkan Ak dan wk).
2. Dari set k+1 dibutuhkan: Ak+1, Pk+1, dan wk+1.
3. Walaupun matriknya dapat berukuran sangat besar,proses updating hanya
melibatkan beberapa parameter saja.
Faktor varians:
Survei Deformasi Struktur
3
)(
)(
21
111
**
2
0
nun
vPvvPv kk
T
kkkk
T


 
Dimana:
kkkk wAv  1
*
dan 1111   kkkk wAv

More Related Content

Similar to 007 sequential adjustment

Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstan
sartikot
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
Chevi Rahayu
 
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
nolifepeopl3
 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjut
Pressa Surya
 
Makalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiair
Makalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiairMakalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiair
Makalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiair
Edi abu Azzam
 

Similar to 007 sequential adjustment (20)

Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstan
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
 
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
3-Uji stabilitas dan penentuan shelf life.pdf
 
Matematika teknik kimia minggu 3
Matematika teknik kimia minggu 3Matematika teknik kimia minggu 3
Matematika teknik kimia minggu 3
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
 
3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier3. sistem persamaan linier
3. sistem persamaan linier
 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjut
 
K10 arima
K10 arimaK10 arima
K10 arima
 
Makalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiair
Makalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiairMakalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiair
Makalah knmxiv(2008)jaringapipadistribusiair
 
Mekanika 2
Mekanika 2Mekanika 2
Mekanika 2
 
Mekanika II
Mekanika IIMekanika II
Mekanika II
 
Pertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisPertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model Matematis
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Persdif
PersdifPersdif
Persdif
 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
 
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
 
Seminar astungkara
Seminar astungkaraSeminar astungkara
Seminar astungkara
 
mathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso systemmathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso system
 
Bab 2 revisi
Bab 2 revisiBab 2 revisi
Bab 2 revisi
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

007 sequential adjustment

  • 1. Survei Deformasi Struktur 1 SEQUENTIALADJUSTMENT Sequential adjustment atau hitung perataan bertahap digunakan untuk meratakan hasil pengukuran untuk solusi parameter secara bertahap ketika ada tambahan pengukuran lebih. Sebagai contoh, didalam suatu pengukuran dengan n buah observasi dan u buah parameter yang dicari, kita dapat menentukan terlebih dahulu solusi unik untuk u buah persamaan pengukuran dan kemudian, secara bertahap menambahkan sisa dari n-u persamaan pengukuran (observasi) kemudian agara dapat memperoleh nilai parameter yang terkini (terbaharui). Alternatif pengunaan lain, misalnya, kita ingin meratakan jaringan kontrol geodesi didalam sub blok tertentu terlebih dahulu, kemudian dengan hasil dari sub-sub blok yang lain kita dapat memperbaharui (update) estimasi parameter yang telah diperoleh. Sequential adjustment ini banyak dilakukan dalam:  Penentuan posisi didalam survei hidrografi  Kalman Filtering dalam navigasi udara, laut, darat, yang menggunakan gabungan antara GPS dengan INS, dll.  Perataan jaringan kontrol geodesi dalam skala besar.  Autonomous Intelligent Robotic Vehicle,  Close Range Photogrammetry: Videometric Systems Yang menjadi topik utama dalam sequential adjustment adalah proses hitung perataan yang memperharui (update):  Estimasi nilai parameter awal yang telah diperoleh  Pengukuran dan matrik kovarian yang teratakan dari pada menghitung langsung suatu penambahan persamaan normal secara keseluruhan seperti pada teknik penambahan persamaan normal. Sebagai contoh akan dibahas dalam model indirect (pengembangannya dalam model implisit dilakukan dengan cara yang sama). Persamaan umum model indirect dengan bobotnya: PwAv bobotdengan  Pertama kali temukan solusi untuk n1 dari total n buah observasi. Kita tandai solusi dengan subscript k:   0 kk T kkk T k wPAAPA dan
  • 2. Survei Deformasi Struktur 2 12 0 )(   kk T kkxk APAC Kemudian kita hanya menambahkan n2 buah pengukuran sisanya, yang dinotasikan dengan subscript k+1: 0 1 1 1 11 1                              k kk T kk kk T kkk T k w wPA kPA AAPA hal ini adalah ekspresi dari penjumlahan persamaan normal. Dari kita dapat mengeliminasi 1k : 0))(())(( 1 111 1 1 1 1        kk T kkk T kkk T kkk T kkk wPAAPAAwkAAPAAP Ingatlah bahwa: kk T kkk T kk wPAAPA 1 )(   Dan: xkkk T k QAPA 1 )( Sehingga: )()( 11 1 11 1 1 kkk T kxkkk AwAQAPk       Dengan menggunakan baris pertama dari persamaan hyper-matrix diatas: 011   kk T k T kkkk T k wPAkAAPA Sehingga: k T kxk kk T k T kkk T kk kAQ wPAkAAPA       1 1 1 1 )()( Atau: )}(){( 11 1 11 1 111 kkk T kxkkk T kxkkk AwAQAPAQ       Dan: })({ 1 1 11 1 11 2 01 xkk T kxkkk T kxkxkxk QAAQAPAQQC       Perhatikan bahwa: 1. Dari solusi yang pertama (set k), dibutuhkan hanya k dan xkQ (untuk mencari a posteriori varian 2 0ˆ juga dibutuhkan Ak dan wk). 2. Dari set k+1 dibutuhkan: Ak+1, Pk+1, dan wk+1. 3. Walaupun matriknya dapat berukuran sangat besar,proses updating hanya melibatkan beberapa parameter saja. Faktor varians:
  • 3. Survei Deformasi Struktur 3 )( )( 21 111 ** 2 0 nun vPvvPv kk T kkkk T     Dimana: kkkk wAv  1 * dan 1111   kkkk wAv