MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Seminar final lena 25 mei
1. Dinamika Good University Governance
Dalam Pembentukan Intellectual Capital
Pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Magdalena Judika
12030110400031
The Power of Dreams
“Jangan menyerah”
2. Isu yang dibahas:
Keenan dan Aggestam (2001) menyatakan
bahwa, “governance is responsible for
creating, developing and leveraging the
intellectual capital residing in the people,
structures and processes of the firm”
Good university governance menjadi
fondasi atau pilar bagi perwujudan
intellectual capital.
3. • Intellectual capital pada institusi perguruan tinggi
terdiri atas human capital, relational capital dan
structural capital (Yolanda, Carmen dan Jose, 2007)
Secara konsep human resource accounting, human
capital adalah sebagai asset yang bernilai bagi
organisasi.
Sehingga, intellectual capital adalah wujud
implementasi dari prinsip university governance
yaitu:
1.Transparansi.
2.Akuntabilitas
3.Kesetaraan & Kewajaran
4.Kepedulian.
4. Mengapa isu itu menarik:
• Goldsmith dan Berndtson (2002) menyatakan,
“higher education is affected today by a number of
new challenges, which have already changed our
way of teaching and research.”
Keistimewaan institusi perguruan tinggi dibanding
institusi lain terletak pada fungsi dasarnya, yaitu
sebagai wadah pusat intelektual knowledge dan
human resources.
intellectual capital menjadi essential dalam
pencapaian tujuan institusi perguruan tinggi
sebagai academic excellence.
5. • Prinsip-prinsip atau karakteristik dasar dari good
governance masih relevan untuk diterapkan dalam
konsep good university governance dalam
penyelenggaraan perguruan tinggi secara khusus dan
pendidikan secara umum melalui:
Basis pada tujuan pengembangan pendidikan dan
akademik serta;
pengembangan manusia seutuhnya.
6. Tujuan Penelitian:
Institutional theory sebagai teori yang akan di-grounded
untuk menyingkap pemberdayaan dan pembentukan
intellectual capital yang dimoderasi oleh adanya good
university governance.
Mendeskripsikan dan memberikan pemahaman mengenai
dinamika Good University Governance dalam
pembentukan Intellectual Capital pada Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Menjelaskan keberadaan Intellectual Capital yang
essential pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis universitas
Diponegoro sebagai perwujudan centre of academic
excellence.
7. Penelitian Sebelumnya:
• Assem, Dima dan Sarah (2008) meneliti mengenai hubungan
antara governance dan intellectual capital pada institusi
perguruan tinggi dan menemukan;
ada hubungan yang signifikan antara governance dan
intellectual capital di lingkungan institusi perguruan tinggi
di Beirut.
governance memiliki hubungan yang signifikan dalam
menciptakan, mempertahankan dan memberdayakan
intellectual capital di perguruan tinggi Beirut
physical asset dinilai kurang baik karena kelalaian atau
kegagalan dari tata kelola yang minim, maka intellectual
capital juga akan terpengaruh.
8. Perbedaan dengan Riset Sebelumnya:
• Penelitian sebelumnya berfokus pada:
Hubungan antara corporate governance dan
intellectual capital pada setting perguruan tinggi di
Beirut, Libanon.
Menggunakan corporate governance sebagai
prinsip-prinsip dan karakteristik dasar dalam
pembentukan intellectual capital pada institusi
perguruan tinggi di universitas Beirut.
9. Penelitian saat ini berfokus pada:
Penelitian ini menggunakan setting pada unit analisis
yang lebih spesifik yaitu Fakultas Ekonomika dan
Bisnis.
Pendekatan single instrumental case study yang
menggali lebih dalam satu kasus/fenomena tentang
dinamika university governance dalam pembentukan
intellectual capital di Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Penelitian ini tidak menggunakan angka-angka
sebagai indikator variabel penelitian untuk menjawab
permasalahan penelitian.
10. TELAAH PUSTAKA
• Teori yang digunakan:
Institutional Theory
Old Institutional Theory, yang menekankan pada konsep
bahwa ada aturan, standard dan norma yang disepakati
sebagai nilai yang dijunjung tinggi di dalam suatu institusi.
New Institutional theory, yang menekankan pada konsep
bahwa ada interaksi antara institusi dengan lingkungannya
(Meyer, 2010).
Institusi dapat bersifat adaptive bila struktur, interaksi dan
perubahan dalam sistem lingkungan juga semakin
kompleks (March dan Olsen (dikutip oleh Peters, 2000).
11. Perguruan Tinggi Sebagai Suatu Institusi
“People are naturally actors”(Meyer, 2010)
Jika perguruan tinggi sebagai institusi
pengembangan dan pembentukan intellectual
capital yang dalam hal ini ialah human capital,
berarti setiap individu di lingkungan perguruan
tinggi adalah actor.
12. University Governance
• University governance is largely about guiding the
university towards achieving its vision and goals as
an institution of professionalism, scholarship,
research, and knowledge advancement (Soaib, 2009).
Prinsip Good University Governance mencakup:
Transparancy
Independence
Accountability
Fairness
13. Intellectual Capital pada Institusi Perguruan
Tinggi (Yolanda Ramirez, et.al, 2011)
• Human Struktural: Academic & Professional
qualifications, Mobility, Scientific Productivity and
Teaching Quality.
• Structural Capital: Effort in Innovation &
Improvement, Intellectual Property Management
Quality.
• Relational Capital: University’s image Student
satisfaction Relations with the business world
Collaboration with other universities.
14. Penelitian Terdahulu
• Kelemahan riset sebelumnya:
• Tidak dapat menjelaskan dinamika, fenomena kasus
yang menjawab bagaimana governance dapat
membentuk intellectual capital di lingkungan
perguruan tinggi.
• Peneliti menggunakan corporate governance sebagai
prinsip-prinsip dan karakteristik dasar dalam
pembentukan intellectual capital di institusi
perguruan tinggi.
Pengelolaan sebuah institusi perguruan tinggi tidak
mungkin disamakan dengan pengelolaan sebuah
publik maupun korporasi.
19. Centre of Academic Excellence
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
hasil-hasil penelitian yang dilaksanakan oleh lulusan
dijadikan bahan referensi dan rujukan untuk
pengembangan penelitian-penelitian sejenis.
ketersediaan sistem informasi yang baik untuk
menunjang proses belajar-mengajar.
Penyelenggaraan seminar nasional maupun
internasional.
Lulusan banyak yang berkarir di bidang pemerintahan,
akademisi dan praktisi.
26. Daftar Pustaka
Assem, Dima and Sarah, (2008).Corporate Governance and
Intellectual Capital: Evideence from an Academic Institution.
Corporate Governance. Emerald Group. Vol.9 No. 2.
Goldsmith and Berndtson (2002). “Teaching Challenges for
Political Science in Europe” European Political Science, Vol. 1, No. 3.
Cited in Berndtson.
Keenan, J. and Aggestam, M. (2001),‘‘Corporate governance and
intellectualcapital:someconceptualisations’’,Corporate Governance:
An International Review, Vol. 9 No. 4, pp. 259-75.
Meyer, John. W., (2010).World Society, Institutional Theories, and the
Actor. Annu. Rev. Sociol. 2010. 36:1–20 First published online
as a Review in Advance on February 19, 2010.Department of
Sociology, Stanford University, Stanford, California.
27. Peters, B. Guy, (2000). Institutional Theory: Problems and Prospects.
Department of Political Science, Institute for Advanced Studies
(IHS), Stumpergasse 56, A-1060 Vienna.
Ramı´rez, Y., Lorduy, C. and Rojas, J.A. (2007), “Intellectual capital
management in Spanish universities”, Journal of Intellectual
Capital, Vol. 8, pp. 732-48.
Ramı´rez, Y. (2011), “Intellectual capital in Spanish public universities:
stakeholders’ information needs”,Journal of Intellectual Capital,
Emerald Group Publishing Limited, Vol. 12 No. 3.
Soaib, Asimiran (2009). Governance of Public Universities in Malaysia,
Unpublished PhD Thesis, Faculty of Education, University of
Malaya.