SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
The timing of initial public offerings


                   Oleh:


     MAGDALENA JUDIKA
                                    “jangan menyerah”




              The Power of Dreams
Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa para entrepreneur
           menjal saham perusahaan mereka ke publik;
 Leland dan Pyle (1977) berargumen bahwa pengusaha mendapatkan
  keuntungan dengan go public karena investor yang terdiversifikasi menilai lebih
  terhadap saham perusahaan dibandingkan dengan pengusaha yang under
  diversifikasi.

 Holmstrom dan Tirole (1993) dan Bolton dan Von Thadden (1998) menunjukkan
  bahwa dengan go public perusahaan tunduk terhadap pemantauan pihak luar
  (misalnya : bank investasi, auditor, analis, dan investor), aktivitas yang dapat
  meningkatkan nilai perusahaan.

 Amihud dan Mendelson (1988), bahwa IPO membuat saham perusahaan lebih
  likuid, yang juga akan meningkatkan nilai perusahaan.

 Benveniste dan Spindt (1989), Dow dan Gorton (1997), Habib dan Ljungqvist
  (1998), Subrahmanyam dan Titman (1999), dan Maug (2001) berargumen
  bahwa IPO memungkinkan pengusaha menggunakan harga saham untuk
  menyimpulkan penilaian investor terhadap perusahaannya, informasi ini dapat
  digunakan dalam pengambilan keputusan investasi paska IPO serta
  kompensasi untuk insentif bagi manajemen.
Semua alasan yang diajukan untuk go public
menunjukkan beberapa kesenjangan antara
keuntungan setelah saham diperjualbelikan
secara luas dan biaya yang berkaitan.




  Konsekuensinya, sebagaimana kondisi perusahaan
  tersebut berubah, insentif untuk go public atau privat
  juga dapat berubah.

  Penelitian ini menunjukkan model keputusan untuk go
  public sebagai satu-satunya peluang: entrepreneur
  memiliki tetapi hanya      satu kesempatan untuk
  menentukan apakah akan go public or atau tetap privat.
Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya dengan
mempertimbangkan secara eksplisit dimensi waktu IPO.

  Peneliti menganalisis kondisi yang optimal bagi perusahaan untuk
 melakukan go public serta keadaan untuk membalikkan keputusan
 tersebut (untuk melakukan privatisasi kembali).
 Dalam model peneliti memfokuskan secara eksklusif pada pertanyaan
 terhadap kepemilikan dengan asumsi bahwa investasi perusahaan
 dipilih secara optimal terlepas apakah perusahaan adalah publik atau
 privat.

 NB: Pemilik menentukan go public karena investor luar yang lebih
 terdiversifikasi bersedia membayar dengan harga yang lebih terhadap
 arus kas perusahaan yang berisiko dibandingkan dengan penilaian
 pemilik sendiri.
Analisis Penelitian
Trade off antara keuntungan diversifikasi dan keuntungan pengendalian
privat harus dipandang sebagai sesuatu yang mewakili trade off umum
antara manfaat dan biaya bagi go public.

Kesenjangan antara keuntungan diversifikasi (diversification gains) dan
keuntungan privat (private benefits) dalam model kami seharusnya
dipandang sebagai cerminan kesenjangan antara keuntungan dan
biaya untuk menjadi go public.

Going public, dengan demikian berarti pemilik menyerahkan
keuntungan pengendalian privat bagi nilai tambah untuk menjadi go
public. Apabila pengusaha hanya memiliki satu kesempatan untuk go
public, mereka hanya akan men-trade off antara manfaat dan biaya IPO
dan oleh karenanya memilih program bagi tindakan terbaiknya.
Model Penelitian
 Peneliti mempertimbangkan perusahaan yang saat ini dimiliki oleh
  seorang enterpreneur yang dapat memutuskan pada awal setiap
  periode mendatang apakah perusahaan akan go public atau tetap
  privat.

   Asumsi: keputusan untuk go public atau tetap privat dapat dibatalkan :
   pada setiap titik waktu dimana perusahaan dapat go public (jika
   perusahaan privat) atau dapat diprivatisasi kembali (jika perusahaan go
   public).

 Pada setiap tanggal, kemudian, perusahaan menghadapi pertanyaan
  tentang apakah perusahaan tersebut sebaiknya privat atau publik
  selama periode berikutnya.
 Untuk menggambarkan keputusan investasi dan memusatkan perhatian
  secara khusus pada pertanyaan kepemilikan, kami menganggap bahwa
  perusahaan akan menerima investasi yang sama dengan mengabaikan
  entah itu publik atau privat; sehingga, kami menerima keputusan
  penganggaran modal perusahaan yang ada.
 Peneliti memodelkan evolusi arus kas bersih dalam rerangka binomial.
  Jika pada waktu t arus kas adalah CF, sehingga arus kas pada waktu
  t+1 akan menjadi uCF atau dCF, dimana u>1>d.
 Daerah asal untuk u dan d masing-masing disebut sebagai “up state”
  dan “down state”. Model penelititian memiliki garis horizon yang tidak
  terbatas; u dan d adalah waktu dan daerah independen.
PB dapat dipandang sebagai perbedaan arus kas antara
perusahaan publik dan privat

  Untuk setiap periode dimana perusahaan
  adalah privat, pengusaha memperoleh
  beberapa keuntungan pengendalian privat.
  Keuntungan privat ini, dilambangkan dengan
  PB, menangkap nilai pengendalian privat
  serta setiap penghematan di dalam biaya
  pelaporan, pemantauan, bonding, dan
  agency yang timbul karena adanya
  pemisahan     antara      kepemilikan  dan
  pengendalian.
Asumsi Peneliti
 tingkat return bebas risiko adalah r > 0 di seluruh periode.
 investasi bebas risiko sama-sama tersedia kepada seluruh agen
  sehingga tingkat bebas risiko yang sama r digunakan baik oleh
  pengusaha maupun investor luar untuk mendiskontokan arus kas bebas
  risiko.
 Untuk menilai arus kas yang berisiko, peneliti menggunakan rerangka
  state price : perusahaan dinilai berdasarkan sepasang state price (satu
  harga bagi up state dan lainnya untuk down state). Harga-harga ini
  didasarkan pada apakah perusahaan adalah privat atau publik.
 Jika perusahaan adalah privat, arusnya dinilai oleh pengusaha pada
  private state price, dilambangkan dengan pu untuk up state dan pd untuk
  down state.
 Jika perusahaan adalah publik, public state price ditunjukkan dengan qu
  untuk up state dan qd untuk down state. Karena baik pengusaha
  maupun investor luar dapat menginvestasikan ke dalam aset bebas
  risiko, jumlah dari private state price dan public state price akan menjadi
  sama.
Untuk          menangkap     diversifikasi
‘‘portfolio’’ entrepreneur yang tidak
lengkap, yang menyebabkan sang
entrepreneur semakin ragu terhadap
resiko       unik  perusahaan,   peneliti
berasumsi bahwa
 pu<qu dan pd>qd.
 Cara intuitif lainnya untuk menginterpretasikan asumsi kita didasarkan
  kepada penilaian relatif adalah dengan;
  Lemma. Jika pu < qu dan pd > qd, nilai aliran arus kas yang tidak pasti
  privat adalah lebih rendah dibandingkan dengan publik.

   Proof. Karena peneliti berasumsi bahwa pu+pd = qu+qd, hal ini
   mengikuti bahwa qu - pu = pd - qd > 0. Oleh karena itu, karena u > d,
   peneliti mendapatkan (qu - pu) u > (pd - qd) d, yang dapat ditulis ulang
   untuk hasil yang diinginkan.
   Akhirnya, peneliti berasumsi bahwa CEpublik < 1, yang menjamin bahwa
   nilai perusahaan selalu terbatas.
Nilai Perusahaan




Fungsi nilai ini merupakan sebuah fungsi pilihan yang memperhitungkan
bahwa pada setiap tanggal di masa mendatang perusahaan dapat menjadi
publik atau dibeli kembali untuk menjadi privat.

Pertimbangkan beberapa waktu t dengan arus kas CF yang terkait. Jika
pada tanggal awal ini perusahaan menjadi privat, pengusaha menerima
arus kas perusahaan, CF, ditambah keuntungan privat, PB. Di lain pihak,
dalam kasus dimana perusahaan menjadi publik di tanggal awal ini,
pemegang saham hanya akan mendapatkan arus kas CF.
Nilai perusahaan adalah jumlah dari nilai arus kas langsung,
keuntungan privat langsung, dan nilai perusahaan masa depan,
seluruh private state price yang didiskontokan. Secara analogi, nilai
perusahaan di dalam kasus dimana pengusaha memilih untuk go
public pada tanggal t.




   Keputusan pada waktu t untuk menjadi publik atau privat
   selama periode berikutnya yang memberikan arus kas CF
   perusahaan saat ini bergantung pada apakah :
Kami membagi pembahasan mengenai sifat-sifat dari fungsi nilai menjadi 2
(dua) bagian. Proposisi berikut mendapatkan beberapa sifat fungsi
asimtotik yang relatif jelas sehingga buktinya dihilangkan. Proposisi kedua
mendapatkan beberapa fungsi nilai yang lebih dalam.

Proposisi 1. Berikut adalah sifat asimtotik dari fungsi nilai V(CF) :
Jika perusahaan selalu publik, nilainya sama dengan :
Jika perusahaan selalu privat, nilainya sama dengan :




   Lemma menyatakan secara tidak langsung bahwa slop dari
   fungsi yang selalu publik lebih besar dibandingkan dengan slop
   dari fungsi nilai yang selalu privat.
Proposisi 2. Fungsi nilai V(CF) adalah berkelanjutan, meningkat, dan
cembung di dalam CF.

Proof. Tentukan fungsi W(CF,t,n) yang berkelanjutan, meningkat, dan
cembung dengan hubungan rekursif berikut :
Proposisi 1 dan 2 menyajikan bahwa fungsi nilai tampak sebagaimana
grafik yang ditunjukkan dalam Fig. 1.

Bentuk fungsional dari fungsi nilai menunjukkan bahwa pada tingkat
arus kas yang rendah perusahaan adalah privat sementara pada
tingkat yang lebih tinggi perusahaan adalah publik. Ini memang kasus
yang ditunjukkan oleh 2 (dua) proporsi berikutnya, yang dimulai dari
karakterisasi waktu yang optimal untuk IPO.
Proposisi 3. Misalkan, pada waktu t dengan arus kas CF saat ini, yang
optimal untuk menjaga perusahaan privat untuk periode berikutnya,
yang berarti bahwa Vprivat(CF) > Vpublik(CF). Dengan demikian :




V adalah privat pada CF. Selanjutnya V juga adalah
privat untuk setiap arus kas X< CF.
Proof. V(CF) adalah privat yang berarti bahwa :
Secara intuitif, V(CF) adalah privat jika keuntungan dari diversifikasi,
baik arus kas langsung dari tanggal saat ini maupun nilai yang
diharapkan dari akhir periode berikutnya, lebih kecil dari hilangnya
keuntungan privat periode ini. Untuk membuktikan bahwa V(X) adalah
privat untuk seluruh X<CF, kami harus menunjukkan bahwa kondisi
tersebut berlaku untuk semua X<CF.




Proposisi 4. Demikian pula, misalkan, pada waktu t
dengan arus kas CF saat ini, yang optimal bagi
perusahaan untuk menjadi go public di periode
berikutnya , yang berarti bahwa Vpublik(CF) >
Vprivat(CF). Dengan demikian :
Proposisi 3 dan 4 menyiratkan bahwa terdapat beberapa tingkat arus
kas yang kritis, CF*, sehingga untuk semua arus kas lebih besar dari
atau sama dengan CF* perusahaan adalah publik dan untuk kasus
arus kas di bawah CF* perusahaan adalah privat. CF* adalah arus kas
dimana nilai perusahaan sebagai perusahaan publik untuk periode
berikutnya hanya sama dengan nilai perusahaan sebagai entitas
privat. Perusahaan akan go public ketika arus kas naik di atas CF* dan
diprivatisasi kembali ketika arus kas turun di bawah CF*. Perhatikan
bahwa karena seluruh parameter model adalah waktu yang
independen, begitu juga CF*.
 Proposisi 5. Jika V adalah publik (privat) baik pada uCF dan dCF,
    selanjutnya V juga publik (privat) pada CF.
 Proposisi 6. Jika V adalah publik (privat) saat ini pada CF, selanjutnya
    V adalah publik (privat) setidaknya dalam satu keadaan dunia besok.
 Sifat kunci dari fungsi penilaian kami ini dan waktu yang optimal untuk
    melakukan IPO dapat diturunkan tanpa menentukan probabilitas up
    state dan down state (yakni tanpa spesifikasi return yang diharapkan
    dari aktivitas perusahaan). Selanjutnya kami mengkarakteristikkan
    evolusi risiko perusahaan selama periode waktu dan menetapkan
    kondisi yang cukup bagi nilai perusahaan untuk meningkat secara rata-
    rata selama periode waktu (yakni return yang diharapkan menjadi positif
    berkaitan dengan capital gains).
Proposisi 7. Melambangkan probabilitas up state dengan  dan tingkat
keuntungan perusahaan dengan rs = (V(s(CF)-V(CF))/V(CF) dimana s ε
{u,d}. Varians keuntungan ini, Var(rs), meningkat di dalam arus kas
perusahaan.
Proof. Varians tingkat keuntungan perusahaan dapat dinyatakan
dengan :




Proposisi 7 berarti bahwa karena arus kas perusahaan tumbuh,
demikian pula dengan varians dari tingkat keuntungan. Ini
merupakan hasil kecembungan dari fungsi nilai yang
mencerminkan pilihan untuk melakukan privatisasi kembali : pilihan
untuk privatisasi kembali memberikan perlindungan downside
kepada pemegang saham, sebuah perlindungan yang lebih bernilai
secara proporsional pada arus kas yang rendah dibandingkan
dengan arus kas yang tinggi. Dengan kata lain varians return relatif
tinggi ketika arus kas adalah tinggi karena pilihan untuk privatisasi
kembali (untuk keuntungan pengendalian privat) memiliki nilai yang
relatif kecil ketika arus kas adalah tinggi.
Proposisi 8.
Jika u + (1-)d  1, nilai perusahaan yang diharapkan pada akhir
periode berikutnya akan lebih tinggi daripada nilai saat ini : V(uCF) +
(1-) V(dCF) > V(CF), yakni tingkat keuntungan yang diharapkan dalam
hal capital gains, E(rs), adalah positif.

Proof. Biarkan * menjadi seperti *u + (1-*)d = 1. Selanjutnya dengan
kecembungan V(CF),


             * V(uCF) + (1-*) V(dCF)  V(CF)
Implikasi Empiris
Peneliti menunjukkan bahwa waktu IPO yang optimal terjadi ketika arus
kas perusahaan meningkat di atas tingkat kritis tertentu, yang
dilambangkan dengan CF*.
Pada tingkat arus kas ini, nilai perusahaan sebagai entitas privat adalah
sama dengan nilainya sebagai perusahaan publik. Sebaliknya adalah
benar untuk keputusan menjadi privat kembali, adalah optimal untuk
membeli perusahaan (misalnya dengan suatu MBO, LBO, perolehan
oleh privat, dll.) ketika arus kasnya turun di bawah CF*.
Privatisasi
Bukti empiris menunjukkan bahwa privatisasi adalah reversibel. Kaplan
(1991) meneliti perusahaan-perusahaan yang diprivatisasi dalam
periode setelah LBO dan menunjukkan bahwa sebagian besar
perusahaan yang diprivatisasi go public kembali, menjadi privat untuk
median tahun 6,8.

Perusahaan publik diprivatisasi kembali ketika arus kasnya mengalami
penurunan dan go public kembali ketika arus kas kembali ke tingkat
yang lebih tinggi dan keuntungan diversifikasi lebih besar dibandingkan
dengan keuntungan privat.
Waktu IPO
Karena perubahan kondisi makro ekonomi secara simultan
mempengaruhi beberapa industri dan perusahaan, profitabilitas
perusahaan cenderung berkorelasi positif. Secara khusus, kondisi
ekonomi yang baik mempengaruhi secara positif arus kas dari banyak
perusahaan. Peneliti memprediksikan bahwa perusahaan go public
ketika arus kasnya adalah tinggi, yang berarti bahwa ketika suatu
perusahaan melihatnya optimal untuk menerbitkan saham, demikian
juga dengan perusahaan lainnya.
 Selain itu, karena korelasi antara arus kas perusahaan dalam industri
yang sama kemungkinan lebih besar dibandingkan dengan korelasi
cross- sectional pada umumnya hasilnya akan konsisten dengan
karakteristik industri yang mengkarakteristikkan gelombang IPO.
NB: Akhirnya, kondisi ekonomi yang baik mempengaruhi arus kas baik
     perusahaan publik maupun privat.
Kesimpulan
 Pengelompokkan IPO yang didokumentasikan selama waktu “hot
  market issue” yang sering dipopulasikan secara tidak proporsional
  dengan perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu. Selain itu,
  kami memperoleh implikasi pencerminan terkait dengan waktu untuk
  melakukan transaksi go private.
 Fakta bergaya bahwa gelombang IPO sesuai dengan wakrtu saat harga
  saham relatif tinggi. Sekali lagi, prediksi pencerminan dari model kami
  terkait dengan gelombang di dalam pembelian adalah bahwa transaksi-
  transaksi ini sesuai dengan periode dimana harga saham relatif rendah.
 Frekuensi delisting secara abnormal tinggi diantara perusahaan-
  perusahaan yang baru-baru ini melakukan penerbitan relatif
  dibandingkan dengan tingkat delisting dari perusahaan-perusahaan
  yang telah mapan.
 Return di bawah nilai pasar yang membingungkan diperoleh saham-
  saham yang diterbitkan baru-baru ini selama beberapa tahun yang
  mengikuti IPO-nya relatif terhadap return saham perusahaan-
  perusahaan yang telah listing dalam waktu yang lama.
Terima kasih
  Lena

More Related Content

What's hot

The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03Aulia Riskafina Kusuma
 
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03RizkiBhirawaniMerdik
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1yalifadli98
 
14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...
14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...
14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...anggiregita1
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Annisa Paramitha
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Prabowo Putra
 
The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03JeremyHaposan
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Lia Ivvana
 
Uas saripah 11011700241
Uas saripah 11011700241Uas saripah 11011700241
Uas saripah 11011700241iput saripah
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model KeseimbanganAncilla Kustedjo
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 

What's hot (18)

The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Aulia Riskafina Kusuma/3-03
 
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
The Cost of Capital/Abshor.Marantika/Rizki Bhirawani Merdikowati/3-03
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1
 
Kapitalisasi
KapitalisasiKapitalisasi
Kapitalisasi
 
14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...
14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...
14, kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa u...
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
 
Pengertian Investasi
Pengertian InvestasiPengertian Investasi
Pengertian Investasi
 
The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03
The Cost of Capital/abshor.marantika/Jeremy Haposan Pardede/3-03
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05
 
KEUANGAN
KEUANGANKEUANGAN
KEUANGAN
 
Uas saripah 11011700241
Uas saripah 11011700241Uas saripah 11011700241
Uas saripah 11011700241
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 

Similar to Ipo

Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustikapuri99
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesDeady Rizky Yunanto
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalSigit Sanjaya
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)Futurum2
 
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...Futurum2
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)Futurum2
 
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...Futurum2
 
Manajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarManajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarZombie Black
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxDenzbaguseNugroho
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfAnthonBudyana
 
7. Evolusi Keuangan&amp; st mdl
7. Evolusi Keuangan&amp; st mdl7. Evolusi Keuangan&amp; st mdl
7. Evolusi Keuangan&amp; st mdlYoyo Sudaryo
 
14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...
14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...
14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...anditaoktavia
 

Similar to Ipo (20)

Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
 
Resume uas sinta
Resume uas sintaResume uas sinta
Resume uas sinta
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 2)
 
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
 
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
Apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagian 1)
 
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...Financial instruments   futurum -  apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
Financial instruments futurum - apakah ipo dapat dianggap dana murah (bagi...
 
Manajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarManajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan Dasar
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
 
Manajemen keuangan 1
Manajemen keuangan 1Manajemen keuangan 1
Manajemen keuangan 1
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdf
 
7. Evolusi Keuangan&amp; st mdl
7. Evolusi Keuangan&amp; st mdl7. Evolusi Keuangan&amp; st mdl
7. Evolusi Keuangan&amp; st mdl
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...
14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...
14 kwh, andita oktavia, hapzi ali, sistem pemodalan, bep, npv, universitas me...
 

More from Magdalena - Nommensen university (16)

Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajakPertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
Pertemuan 7: utang pajak, penagihan pajak dan hapusnya utang pajak
 
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
 teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
 
Modul praktek pajak magdalena ganjil 2015
Modul praktek pajak magdalena ganjil 2015Modul praktek pajak magdalena ganjil 2015
Modul praktek pajak magdalena ganjil 2015
 
Hukum pajak Pertemuan I & II
Hukum pajak Pertemuan I & IIHukum pajak Pertemuan I & II
Hukum pajak Pertemuan I & II
 
Kisi-kisi PA II
Kisi-kisi PA IIKisi-kisi PA II
Kisi-kisi PA II
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. PendekBahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
 
PPN- copy
PPN- copy PPN- copy
PPN- copy
 
PPN
PPNPPN
PPN
 
19. pph pasal 25
19. pph pasal 2519. pph pasal 25
19. pph pasal 25
 
18. pph pasal 24
18. pph pasal 2418. pph pasal 24
18. pph pasal 24
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
Seminar final lena 25 mei
Seminar final lena 25 meiSeminar final lena 25 mei
Seminar final lena 25 mei
 
Tesis Magdalena
Tesis Magdalena Tesis Magdalena
Tesis Magdalena
 
IFSP
IFSPIFSP
IFSP
 

Ipo

  • 1. The timing of initial public offerings Oleh: MAGDALENA JUDIKA “jangan menyerah” The Power of Dreams
  • 2. Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa para entrepreneur menjal saham perusahaan mereka ke publik;  Leland dan Pyle (1977) berargumen bahwa pengusaha mendapatkan keuntungan dengan go public karena investor yang terdiversifikasi menilai lebih terhadap saham perusahaan dibandingkan dengan pengusaha yang under diversifikasi.  Holmstrom dan Tirole (1993) dan Bolton dan Von Thadden (1998) menunjukkan bahwa dengan go public perusahaan tunduk terhadap pemantauan pihak luar (misalnya : bank investasi, auditor, analis, dan investor), aktivitas yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.  Amihud dan Mendelson (1988), bahwa IPO membuat saham perusahaan lebih likuid, yang juga akan meningkatkan nilai perusahaan.  Benveniste dan Spindt (1989), Dow dan Gorton (1997), Habib dan Ljungqvist (1998), Subrahmanyam dan Titman (1999), dan Maug (2001) berargumen bahwa IPO memungkinkan pengusaha menggunakan harga saham untuk menyimpulkan penilaian investor terhadap perusahaannya, informasi ini dapat digunakan dalam pengambilan keputusan investasi paska IPO serta kompensasi untuk insentif bagi manajemen.
  • 3. Semua alasan yang diajukan untuk go public menunjukkan beberapa kesenjangan antara keuntungan setelah saham diperjualbelikan secara luas dan biaya yang berkaitan. Konsekuensinya, sebagaimana kondisi perusahaan tersebut berubah, insentif untuk go public atau privat juga dapat berubah. Penelitian ini menunjukkan model keputusan untuk go public sebagai satu-satunya peluang: entrepreneur memiliki tetapi hanya satu kesempatan untuk menentukan apakah akan go public or atau tetap privat.
  • 4. Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya dengan mempertimbangkan secara eksplisit dimensi waktu IPO. Peneliti menganalisis kondisi yang optimal bagi perusahaan untuk melakukan go public serta keadaan untuk membalikkan keputusan tersebut (untuk melakukan privatisasi kembali). Dalam model peneliti memfokuskan secara eksklusif pada pertanyaan terhadap kepemilikan dengan asumsi bahwa investasi perusahaan dipilih secara optimal terlepas apakah perusahaan adalah publik atau privat. NB: Pemilik menentukan go public karena investor luar yang lebih terdiversifikasi bersedia membayar dengan harga yang lebih terhadap arus kas perusahaan yang berisiko dibandingkan dengan penilaian pemilik sendiri.
  • 5. Analisis Penelitian Trade off antara keuntungan diversifikasi dan keuntungan pengendalian privat harus dipandang sebagai sesuatu yang mewakili trade off umum antara manfaat dan biaya bagi go public. Kesenjangan antara keuntungan diversifikasi (diversification gains) dan keuntungan privat (private benefits) dalam model kami seharusnya dipandang sebagai cerminan kesenjangan antara keuntungan dan biaya untuk menjadi go public. Going public, dengan demikian berarti pemilik menyerahkan keuntungan pengendalian privat bagi nilai tambah untuk menjadi go public. Apabila pengusaha hanya memiliki satu kesempatan untuk go public, mereka hanya akan men-trade off antara manfaat dan biaya IPO dan oleh karenanya memilih program bagi tindakan terbaiknya.
  • 6. Model Penelitian  Peneliti mempertimbangkan perusahaan yang saat ini dimiliki oleh seorang enterpreneur yang dapat memutuskan pada awal setiap periode mendatang apakah perusahaan akan go public atau tetap privat. Asumsi: keputusan untuk go public atau tetap privat dapat dibatalkan : pada setiap titik waktu dimana perusahaan dapat go public (jika perusahaan privat) atau dapat diprivatisasi kembali (jika perusahaan go public).  Pada setiap tanggal, kemudian, perusahaan menghadapi pertanyaan tentang apakah perusahaan tersebut sebaiknya privat atau publik selama periode berikutnya.
  • 7.  Untuk menggambarkan keputusan investasi dan memusatkan perhatian secara khusus pada pertanyaan kepemilikan, kami menganggap bahwa perusahaan akan menerima investasi yang sama dengan mengabaikan entah itu publik atau privat; sehingga, kami menerima keputusan penganggaran modal perusahaan yang ada.  Peneliti memodelkan evolusi arus kas bersih dalam rerangka binomial. Jika pada waktu t arus kas adalah CF, sehingga arus kas pada waktu t+1 akan menjadi uCF atau dCF, dimana u>1>d.  Daerah asal untuk u dan d masing-masing disebut sebagai “up state” dan “down state”. Model penelititian memiliki garis horizon yang tidak terbatas; u dan d adalah waktu dan daerah independen.
  • 8. PB dapat dipandang sebagai perbedaan arus kas antara perusahaan publik dan privat Untuk setiap periode dimana perusahaan adalah privat, pengusaha memperoleh beberapa keuntungan pengendalian privat. Keuntungan privat ini, dilambangkan dengan PB, menangkap nilai pengendalian privat serta setiap penghematan di dalam biaya pelaporan, pemantauan, bonding, dan agency yang timbul karena adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian.
  • 9. Asumsi Peneliti  tingkat return bebas risiko adalah r > 0 di seluruh periode.  investasi bebas risiko sama-sama tersedia kepada seluruh agen sehingga tingkat bebas risiko yang sama r digunakan baik oleh pengusaha maupun investor luar untuk mendiskontokan arus kas bebas risiko.  Untuk menilai arus kas yang berisiko, peneliti menggunakan rerangka state price : perusahaan dinilai berdasarkan sepasang state price (satu harga bagi up state dan lainnya untuk down state). Harga-harga ini didasarkan pada apakah perusahaan adalah privat atau publik.  Jika perusahaan adalah privat, arusnya dinilai oleh pengusaha pada private state price, dilambangkan dengan pu untuk up state dan pd untuk down state.  Jika perusahaan adalah publik, public state price ditunjukkan dengan qu untuk up state dan qd untuk down state. Karena baik pengusaha maupun investor luar dapat menginvestasikan ke dalam aset bebas risiko, jumlah dari private state price dan public state price akan menjadi sama.
  • 10. Untuk menangkap diversifikasi ‘‘portfolio’’ entrepreneur yang tidak lengkap, yang menyebabkan sang entrepreneur semakin ragu terhadap resiko unik perusahaan, peneliti berasumsi bahwa pu<qu dan pd>qd.
  • 11.  Cara intuitif lainnya untuk menginterpretasikan asumsi kita didasarkan kepada penilaian relatif adalah dengan; Lemma. Jika pu < qu dan pd > qd, nilai aliran arus kas yang tidak pasti privat adalah lebih rendah dibandingkan dengan publik. Proof. Karena peneliti berasumsi bahwa pu+pd = qu+qd, hal ini mengikuti bahwa qu - pu = pd - qd > 0. Oleh karena itu, karena u > d, peneliti mendapatkan (qu - pu) u > (pd - qd) d, yang dapat ditulis ulang untuk hasil yang diinginkan. Akhirnya, peneliti berasumsi bahwa CEpublik < 1, yang menjamin bahwa nilai perusahaan selalu terbatas.
  • 12. Nilai Perusahaan Fungsi nilai ini merupakan sebuah fungsi pilihan yang memperhitungkan bahwa pada setiap tanggal di masa mendatang perusahaan dapat menjadi publik atau dibeli kembali untuk menjadi privat. Pertimbangkan beberapa waktu t dengan arus kas CF yang terkait. Jika pada tanggal awal ini perusahaan menjadi privat, pengusaha menerima arus kas perusahaan, CF, ditambah keuntungan privat, PB. Di lain pihak, dalam kasus dimana perusahaan menjadi publik di tanggal awal ini, pemegang saham hanya akan mendapatkan arus kas CF.
  • 13. Nilai perusahaan adalah jumlah dari nilai arus kas langsung, keuntungan privat langsung, dan nilai perusahaan masa depan, seluruh private state price yang didiskontokan. Secara analogi, nilai perusahaan di dalam kasus dimana pengusaha memilih untuk go public pada tanggal t. Keputusan pada waktu t untuk menjadi publik atau privat selama periode berikutnya yang memberikan arus kas CF perusahaan saat ini bergantung pada apakah :
  • 14. Kami membagi pembahasan mengenai sifat-sifat dari fungsi nilai menjadi 2 (dua) bagian. Proposisi berikut mendapatkan beberapa sifat fungsi asimtotik yang relatif jelas sehingga buktinya dihilangkan. Proposisi kedua mendapatkan beberapa fungsi nilai yang lebih dalam. Proposisi 1. Berikut adalah sifat asimtotik dari fungsi nilai V(CF) : Jika perusahaan selalu publik, nilainya sama dengan :
  • 15. Jika perusahaan selalu privat, nilainya sama dengan : Lemma menyatakan secara tidak langsung bahwa slop dari fungsi yang selalu publik lebih besar dibandingkan dengan slop dari fungsi nilai yang selalu privat.
  • 16. Proposisi 2. Fungsi nilai V(CF) adalah berkelanjutan, meningkat, dan cembung di dalam CF. Proof. Tentukan fungsi W(CF,t,n) yang berkelanjutan, meningkat, dan cembung dengan hubungan rekursif berikut :
  • 17. Proposisi 1 dan 2 menyajikan bahwa fungsi nilai tampak sebagaimana grafik yang ditunjukkan dalam Fig. 1. Bentuk fungsional dari fungsi nilai menunjukkan bahwa pada tingkat arus kas yang rendah perusahaan adalah privat sementara pada tingkat yang lebih tinggi perusahaan adalah publik. Ini memang kasus yang ditunjukkan oleh 2 (dua) proporsi berikutnya, yang dimulai dari karakterisasi waktu yang optimal untuk IPO.
  • 18. Proposisi 3. Misalkan, pada waktu t dengan arus kas CF saat ini, yang optimal untuk menjaga perusahaan privat untuk periode berikutnya, yang berarti bahwa Vprivat(CF) > Vpublik(CF). Dengan demikian : V adalah privat pada CF. Selanjutnya V juga adalah privat untuk setiap arus kas X< CF. Proof. V(CF) adalah privat yang berarti bahwa :
  • 19. Secara intuitif, V(CF) adalah privat jika keuntungan dari diversifikasi, baik arus kas langsung dari tanggal saat ini maupun nilai yang diharapkan dari akhir periode berikutnya, lebih kecil dari hilangnya keuntungan privat periode ini. Untuk membuktikan bahwa V(X) adalah privat untuk seluruh X<CF, kami harus menunjukkan bahwa kondisi tersebut berlaku untuk semua X<CF. Proposisi 4. Demikian pula, misalkan, pada waktu t dengan arus kas CF saat ini, yang optimal bagi perusahaan untuk menjadi go public di periode berikutnya , yang berarti bahwa Vpublik(CF) > Vprivat(CF). Dengan demikian :
  • 20. Proposisi 3 dan 4 menyiratkan bahwa terdapat beberapa tingkat arus kas yang kritis, CF*, sehingga untuk semua arus kas lebih besar dari atau sama dengan CF* perusahaan adalah publik dan untuk kasus arus kas di bawah CF* perusahaan adalah privat. CF* adalah arus kas dimana nilai perusahaan sebagai perusahaan publik untuk periode berikutnya hanya sama dengan nilai perusahaan sebagai entitas privat. Perusahaan akan go public ketika arus kas naik di atas CF* dan diprivatisasi kembali ketika arus kas turun di bawah CF*. Perhatikan bahwa karena seluruh parameter model adalah waktu yang independen, begitu juga CF*.  Proposisi 5. Jika V adalah publik (privat) baik pada uCF dan dCF, selanjutnya V juga publik (privat) pada CF.  Proposisi 6. Jika V adalah publik (privat) saat ini pada CF, selanjutnya V adalah publik (privat) setidaknya dalam satu keadaan dunia besok.  Sifat kunci dari fungsi penilaian kami ini dan waktu yang optimal untuk melakukan IPO dapat diturunkan tanpa menentukan probabilitas up state dan down state (yakni tanpa spesifikasi return yang diharapkan dari aktivitas perusahaan). Selanjutnya kami mengkarakteristikkan evolusi risiko perusahaan selama periode waktu dan menetapkan kondisi yang cukup bagi nilai perusahaan untuk meningkat secara rata- rata selama periode waktu (yakni return yang diharapkan menjadi positif berkaitan dengan capital gains).
  • 21. Proposisi 7. Melambangkan probabilitas up state dengan  dan tingkat keuntungan perusahaan dengan rs = (V(s(CF)-V(CF))/V(CF) dimana s ε {u,d}. Varians keuntungan ini, Var(rs), meningkat di dalam arus kas perusahaan. Proof. Varians tingkat keuntungan perusahaan dapat dinyatakan dengan : Proposisi 7 berarti bahwa karena arus kas perusahaan tumbuh, demikian pula dengan varians dari tingkat keuntungan. Ini merupakan hasil kecembungan dari fungsi nilai yang mencerminkan pilihan untuk melakukan privatisasi kembali : pilihan untuk privatisasi kembali memberikan perlindungan downside kepada pemegang saham, sebuah perlindungan yang lebih bernilai secara proporsional pada arus kas yang rendah dibandingkan dengan arus kas yang tinggi. Dengan kata lain varians return relatif tinggi ketika arus kas adalah tinggi karena pilihan untuk privatisasi kembali (untuk keuntungan pengendalian privat) memiliki nilai yang relatif kecil ketika arus kas adalah tinggi.
  • 22. Proposisi 8. Jika u + (1-)d  1, nilai perusahaan yang diharapkan pada akhir periode berikutnya akan lebih tinggi daripada nilai saat ini : V(uCF) + (1-) V(dCF) > V(CF), yakni tingkat keuntungan yang diharapkan dalam hal capital gains, E(rs), adalah positif. Proof. Biarkan * menjadi seperti *u + (1-*)d = 1. Selanjutnya dengan kecembungan V(CF), * V(uCF) + (1-*) V(dCF)  V(CF)
  • 23. Implikasi Empiris Peneliti menunjukkan bahwa waktu IPO yang optimal terjadi ketika arus kas perusahaan meningkat di atas tingkat kritis tertentu, yang dilambangkan dengan CF*. Pada tingkat arus kas ini, nilai perusahaan sebagai entitas privat adalah sama dengan nilainya sebagai perusahaan publik. Sebaliknya adalah benar untuk keputusan menjadi privat kembali, adalah optimal untuk membeli perusahaan (misalnya dengan suatu MBO, LBO, perolehan oleh privat, dll.) ketika arus kasnya turun di bawah CF*.
  • 24. Privatisasi Bukti empiris menunjukkan bahwa privatisasi adalah reversibel. Kaplan (1991) meneliti perusahaan-perusahaan yang diprivatisasi dalam periode setelah LBO dan menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang diprivatisasi go public kembali, menjadi privat untuk median tahun 6,8. Perusahaan publik diprivatisasi kembali ketika arus kasnya mengalami penurunan dan go public kembali ketika arus kas kembali ke tingkat yang lebih tinggi dan keuntungan diversifikasi lebih besar dibandingkan dengan keuntungan privat.
  • 25. Waktu IPO Karena perubahan kondisi makro ekonomi secara simultan mempengaruhi beberapa industri dan perusahaan, profitabilitas perusahaan cenderung berkorelasi positif. Secara khusus, kondisi ekonomi yang baik mempengaruhi secara positif arus kas dari banyak perusahaan. Peneliti memprediksikan bahwa perusahaan go public ketika arus kasnya adalah tinggi, yang berarti bahwa ketika suatu perusahaan melihatnya optimal untuk menerbitkan saham, demikian juga dengan perusahaan lainnya. Selain itu, karena korelasi antara arus kas perusahaan dalam industri yang sama kemungkinan lebih besar dibandingkan dengan korelasi cross- sectional pada umumnya hasilnya akan konsisten dengan karakteristik industri yang mengkarakteristikkan gelombang IPO. NB: Akhirnya, kondisi ekonomi yang baik mempengaruhi arus kas baik perusahaan publik maupun privat.
  • 26. Kesimpulan  Pengelompokkan IPO yang didokumentasikan selama waktu “hot market issue” yang sering dipopulasikan secara tidak proporsional dengan perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu. Selain itu, kami memperoleh implikasi pencerminan terkait dengan waktu untuk melakukan transaksi go private.  Fakta bergaya bahwa gelombang IPO sesuai dengan wakrtu saat harga saham relatif tinggi. Sekali lagi, prediksi pencerminan dari model kami terkait dengan gelombang di dalam pembelian adalah bahwa transaksi- transaksi ini sesuai dengan periode dimana harga saham relatif rendah.  Frekuensi delisting secara abnormal tinggi diantara perusahaan- perusahaan yang baru-baru ini melakukan penerbitan relatif dibandingkan dengan tingkat delisting dari perusahaan-perusahaan yang telah mapan.  Return di bawah nilai pasar yang membingungkan diperoleh saham- saham yang diterbitkan baru-baru ini selama beberapa tahun yang mengikuti IPO-nya relatif terhadap return saham perusahaan- perusahaan yang telah listing dalam waktu yang lama.
  • 27. Terima kasih Lena