Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Slide seminar hasil leli lestari
1. PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHINGUNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-C
SMP PGRI PEKANBARU
SKRIPSI
OLEH
LELI LESTARI
0505133480
PEMBIMBING I
Dra. Hj Susda Heleni, M. Pd
PEMBIMBING II
Dra. Syofni, M. Pd
2. BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : LANDASAN TEORETIS
BAB III : METODE PENELITIAN
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
MENU
4. Rumusan Masalah
Apakah penerapan model pembelajaran
QuantumTeaching dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas VIII-C SMP PGRI
PekanbaruTahun Pelajaran 2009/2010
5. Tujuan
Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-C
SMP PGRI Pekanbaru Tahun Pelajaran 2009/2010 pada materi
pokok Prisma dan Limas melalui penerapan model pembelajaran
QuantumTeaching
6. Siswa
Guru
Sekolah
Peneliti
Manfaat
Penelitian
Meningkatkan hasil
belajar matematika siswa
kelas VIII-C
Sebagai variasi model
pembelajaran dan salah satu
cara untuk
Meningkatkan hasil
belajar matematika siswa
Dapat mejadi bahan
pertimbangan untuk menetapkan
Suatu kebijakan dalam upaya
Memperbaiki mutu pendidikan
Dapat menjadi landasan dalam
penelitian selanjutnya dengan
ruang lingkup yang
lebih luas
7. HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
BaharuddindanWahyuni(2008)
Usman (2008)
Slameto(2003)
Belajar adalah proses yang
terjadi sebagai suatu
pengalaman sehingga
menyebabkan terjadinya
perubahan tingkah laku
Dimyatidkk(2006)
Sudjana(2004)
Djamarah danzain(2002)
Hasil Belajar adalah merupakan suatu
usaha seseorang untuk menguasai bahan
pelajaran yang diberikan atas suatu
kegiatan yang disengaja melalui suatu
proses yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan suatu perubahan
Hasil belajar yangdimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuanyangterlihat dari nilai yangdiperoleh siswa dalam
bentuk skor atau angka pada materi prisma dan limas setelah
diterapkannya model pembelajaran QuantumTeaching
8. Model Pembelajaran Quantum Teaching
DePorter, dkk (2000) mengatakan model Quantum Teaching
adalah model yang digunakan dalam rancangan, penyajian
dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multi
sensoris, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak,
mencakup petunjuk yang spesifik untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,
menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.
Model Quantum Teaching memberikan sugesti agar guru
dan siswa timbul rasa idealis, gairah, dan cinta belajar
mengajar. Selain itu kerangka TANDUR Quantum Teaching
menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap
pelajaran. Kerangka ini juga memastikan bahwa siswa
mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran
nyata bagi siswa itu sendiri dan mencapai sukses.
9. Model Quantum Teaching berasaskan pada “bawalah
dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke
dunia mereka”
Model Quantum Teaching mempunyai lima prinsip yaitu:
(a) Segalanya berbicara
(b) Segala bertujuan
(c) Pengalaman sebelum pemberian nama
(d) Akui setiap usaha
(e) jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
10. Dalam pelaksanaan model Quantum Teaching di
dalam kelas menggunakan kerangka TANDUR menurut
DePorter, 2000 adalah sebagai berikut:
1.Tumbuhkan
2.Alami
3.Namai
4.Demonstrasikan
5.Ulangi
6.Rayakan
11. Penerapan Model QuantumTeaching
1. Kegiatan awal
(Tumbuhkan)
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
b. Guru memotivasi siswa
c. Membimbing siswa melakukan apersepsi
2. Kegiatan kegiatan inti
(Alami)
a. Guru menciptakan atau mendatangkan
pengalaman yang umum yang dimengerti oleh
siswa yang berhubungan dengan
12. (Namai)
b. Guru menyampaikan konsep-konsep yang akan
dipelajari secara singkat dan mendemonstrasikan
pengetahuan.
c. Guru membagikan LKS kepada siswa
d. Guru membimbing siswa menjawab LKS
(Demonstrasi)
e. Setelah siswa mengerjakan LKS, guru meminta
siswa secara individu menyampaikan hasil
kerjanya
(Ulangi)
d. Guru memberikan latihan individu kepada siswa
e. Guru membimbing siswa membahas latihan
f. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi
yang telah dipelajari
13. 3. Penutup
(Rayakan)
a. Guru memberikan penghargaan berupa pujian
atau hadiah kepada siswa atas usaha yang
telah dilakukan.
14. HIPOTESIS
hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah
“jika model pembelajaran Quantum Teaching diterapkan
dalam pembelajaran matematika maka dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa kelas VIII-C SMP PGRI Pekanbaru ”
15. METODE
PENELITIAN
ANALISIS
DATA
AKTIVITAS GURU &
SISWA
ANALISIS
KEBERHASILAN
TINDAKAN
KEBERHASILAN
TINDAKAN
TEKNIK
PENGUMPUL DATA
TEKNIK OBSERVASI
TEKNIK TES
INSTRUMEN
PENELITIAN
LEMBAR PENGAMATAN
TES HASIL BELAJAR
MATEAMATIKA
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
INSTRUMEN
PENGUMPUL DATA
SILABUS
RPP
LKS
SUBJEK
PENELITIAN
BENTUK
PENELITIAN
SISWA KELAS VIII-C
SMP PGRI PKU
Penelitian tindakan
kelas
TEMPAT DAN
WAKTU
SMP PGRI Pekanbaru
Selama 4 minggu
LTS
RANCANGAN
PENELITIAN
KETERCAPAIAN KKM
INDIKATPR
DISTRI FRE DAN POLIGON
KETERCAPAIAN KMM
16. RANCANGAN PENELITIAN
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi SIKLUS II
Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto
Refleksi awal
18. Jumlah Siswa yang Mencapai Indikator
untuk Setiap Soal pada Ulangan Harian I
No Indikator Pembelajaran
Hasil Belajar
J %
1
2
3
Diberikan gambar prisma segi-lima, siswa
dapat menentukan unsur-unsur pada prisma
Menghitung luas permukaan prisma, jika
diketahui panjang rusuk alas dan tingginya
Diberikan keliling dan panjang salah satu
diagonal alas dan volume prisma, siswa
dapat menghitung tinggi prisma
38
32
3
86,3
72,7
6,8
Keterangan : J : jumlah siswa yang mencapai indikator untuk setiap soal
% : persentase jumlah siswa yang mencapai indikator setiap soal
19. No Indikator Pembelajaran
Hasil
Belajar
J %
1.
2.
3.
4.
Melukis limas, jika diberikan panjang rusuk alas
dan tingginya
Disajikan gambar limas yang memuat panjang
rusuk-rusuk alasnya dan panjang rusuk tegak
limas, siswa dapat menentukan rumus luas
permukaan limas tersebut.
Diberikan panjang rusuk alas dan panjang rusuk
tegak, siswa dapat menghitung volume limas.
Menghitung luas alas dan tinggi limas jika
diketahui panjang rusuk alas dan volumenya
100
3
37
17
100
6,8
84.09
38,6
Keterangan : J : jumlah siswa yang mencapai indikator untuk setiap soal
% : persentase jumlah siswa yang mencapai indikator setiap soal
Jumlah Siswa yang Mencapai Indikator
untuk Setiap Soal pada Ulangan Harian II
20. FREKUENSI SKOR HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VIII-C SMP PGRI
PEKANBARU
SKOR
DASAR
Ulangan
Harian I
Ulangan
Harian II
Jumlah siswa
yang
mencapai
KKM
18 20 23
Persentase 40,9 45,4 52,2
21. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII-C SMP PGRI Pekanbaru
Interval
Xi Skor Dasar
Ulangan
Harian I
Ulangan
Harian II
36 – 43 39,5 4 3 0
44 – 51 47,5 18 7 1
52– 59 55,5 4 14 20
60 – 67 63,5 10 13 6
68 – 75 71,5 7 3 13
76 – 83 79,5 1 3 13
84 - 91 85,5 0 1 1
44 44 44
f
23. Pembahasan hasil Tindakan
Aktivitas guru dan siswa
semakin baik dan sesuai
dengan perencanaan
persentase siswa yang mencapai KKM
pada ulangan harian I lebih besar
dibandingkan pada skor dasar
Persentase siswa yang mencapai KKM
pada ulangan harian II lebih besar
dibandingkan dengan pada skor dasar
Persentase siswa yang mencapai KKM
sesudah tindakan lebih besar
dibandingkan dengan sebelum tindakan
Suyanto (1997), apabila
skor hasil belajar siswa
setelah tindakan lebih baik
dari pada sebelum
tindakan maka dapat
dikatakan tindakan
berhasil
penerapan model pembelajaran Quantum Teaching
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa
kelas VIII-C SMP PGRI Pekanbaru tahun pelajaran
2009/2010 pada materi pokok Prisma dan Limas
24. Kesimpulan
penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa pada materi pokok prisma dan limas di kelas VIII-C
SMP PGRI Pekanbaru pada tahun pelajaran 2009/2010.
Saran
Penerapan model Quantum Teaching dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif strategi
pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah.
Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya dapat mengatur waktu sebaik mungkin
sehingga semua kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam pemberian penghargaan berupa hadiah, sebaiknya guru mempertimbangkan hadiah
yang akan beri dan intesitas waktu pemberian hadiah, agar siswa belajar bukan semata-mata
karena hadiah.