SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
KESEHATAN KERJA 
dr.KRISMADIES, MKKK
DEFENISI KESEHATAN KERJA 
• Spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ 
kedokteran beserta prakteknya 
• Bertujuan agar tenaga kerja memperoleh 
derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik 
fisik, mental, maupun sosial dengan usaha 
preventif dan kuratif.
Tujuan Kesehatan Kerja 
ref. ILO/WHO 1995 
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, 
mental dan sosial dari pekerja. 
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan 
oleh kondisi kerja. 
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor 
yang mengganggu kesehatan. 
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam 
lingkungan kerja yang sesuai kemampuan fisik 
dan psikologisnya. 
5. Penyesuaian setiap orang kepada pekerjaannya.
TUGAS POKOK KESJA 
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja 
2. Ergonomi 
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan 
kerja. 
4. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitair. 
5. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk 
kesehatan tenaga kerja. 
6. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit 
umum dan penyakit akibat kerja. 
7. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
TUGAS POKOK KESJA 
8. Latihan petugas P3K 
9. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan 
pembuatan tempat kerja, 
10. APD, Gizi kerja penyelenggaraan makanan di tempat 
Kerja. 
11. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan 
atau PAK 
12. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja 
yang mempunyai kelainan tertentu dalam 
kesehatannya. 
13. Laporan
PERATURAN PERUNDANGAN 
1. UUD 1945 pasal 27 
2. UU NO 1 Tahun 1970 
3. UU No 13 tahun 2003 tentang 
ketenagakerjaan 
4. UU No 1 tahun 2003 tentang pengesahan 
konvensi ILO no 81 
5. Konvensi ILO No 120 (UU No 3) ttg higiene 
dalam perniagaan dan kantor2
Peraturan Pelaksanaan Pengawasan 
Norma K3 Kesehatan Kerja 
A. PELAYANAN KESEHATAN KERJA 
1. UU No 3 tahun 1992 tentang jamsostek 
2. PP No 14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan program 
Jamsostek 
3. Permenaker No 20 tahun 2012 tentang Juknis pelayanan 
jamsostek 
4. Permenaker No 3 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan 
kerja 
5. Kepdirjen Binwasnaker No 22 tahun 2008 tentang petunjuk 
teknis pelayanan kesehatan kerja 
6. Permenakertrans No 1 tahun1976 
7. Permenakertrans No 1 tahun 1979
Lanjutan 
B. PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA 
1. UU no 1 tahun 1970 Pasal 8 
2. Permenakertans No 2 tahun 1980 
3. Permenakertrans No 1 tahun1976 
4. Permenakertrans No 1 tahun 1979
Lanjutan 
C. PENANGGULANGAN PAK 
1. Permenakertrans no 1 tahun 1981 tentang 
wajib lapor PAK 
2. Permenakertrans no 333 tahun 1989 
tentang diagnosis dan pelaporan PAK 
3. Kepres no 22 tahun1993 tentang PAK
Lanjutan 
C.GIZI KERJA DAN PENYELENGGARAAN MAKAN 
DITEMPAT KERJA : 
1. PMP No 7 tahun 1964 
2. SE Menakertrans No 1 tahun 1979 tentang 
pengadaan kantin 
3. Kepdirjen Binawas no 86 tahun 1989 tentang 
perusahaan pengelola kantin di tempat kerja
UU NO 1 TAHUN 1970 
Pasal 8 
1. Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan 
badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari 
tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan 
dipindahkan sesuai dengan sifat-sifatpekerjaan yang 
diberikan padanya. 
2. Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja 
yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala 
pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan 
dibenarkan oleh Direktur.
UU No. 13 Tahun 2003 
tentang Ketenagakerjaan 
a. Pasal 74 dikatakan bahwa dilarang mempekerjakan dan 
melibatkan anak pada pekerjaan yang membahayakan 
kesehatan, keselamatan, atau moral anak. 
b. Pasal 86 dikatakan bahwa pekerja / buruh mempunyai 
hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan 
dan kesehatan kerja. 
c. Pasal 87 menyebutkan bahwa setiap perusahaan wajib 
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan 
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem 
manajemen perusahaan.
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 
Tentang Kesehatan 
Bagian Keenam : Kesehatan Kerja, Pasal 23 : 
(1) Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujutkan 
produktivitas kerja yang optimal 
(2) Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, 
pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan 
kerja 
(3) Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan 
kerja 
(4) Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana 
dimaksud dalam ayat (2) dan (3) diteteapkan dengan 
Peraturan Pemerintah
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga 
Kerja 
1. UU no 1 tahun 1970 Pasal 8 
2. Permenakertans No 2 tahun 1980 
3. Permenakertrans No 1 tahun1976 tentang 
pelatihan hiperkes bagi dokter 
4. Permennaker No. Per. 04/Men/1995 (PJK3) 
5. Permenakertrans No. Per.03/Men/1982 
6. Permenakertrans No 1 tahun 1981 tentang wajib 
lapor PAK 
7. Kepmenaker No 333 tahun 1989 tentang 
diagnosis dan pelaporan PAK
Pemeriksaaan Kesehatan TK 
• Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah 
Rikes yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga 
kerja diterima untuk melakukan pekerjaan. 
• Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) adalah rikes 
pada waktu-waktu tertentu thd. TK yang dilakukan oleh 
dokter. 
• Pemeriksaan kesehatan khusus adalah rikes yang 
dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja 
tertentu. 
• Pemeriksaan kesehatan purna bakti adalah rikes yang 
dilakukan oleh dokter pada 3 (tiga) bulan sebelum TK 
memasuki masa pensiun. 
• Pemeriksaan dilakukan oleh dokter pemeriksa tenaga kerja 
(permenaker no 1 tahun 1976) 
P 
A 
S 
A 
L 
1
Tujuan Pemeriksaan Kesehatan TK 
• Menilai kemampuan TK melaksanakan pekerjaan 
tertentu, ditinjau dari segi kesehatan : 
– TK yang diterima sehat (menilai kebugaran untuk melakukan 
pekerjaan dan penyakit) 
– Tidak mempunyai penyakit menular 
– Cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan. 
• Mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin berkait 
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja: 
– Mempertahankan derajat kesehatan TK 
– Menilai kemungkinan pengaruh dari pekerjaan 
– Untuk pengendalian Lingkungan kerja. 
• Identifikasi penyakit akibat kerja. 
P 
A 
S 
A 
L 
2
RIKES SEBELUM BEKERJA 
• Rikes TK dilakukan oleh dokter pemeriksa 
kesehatan tenaga kerja. 
• Meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran 
jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) 
dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang 
dianggap perlu 
• Dokter Pemeriksa Kesehatan TK dan pengurus 
membuat perencanaan dan pedoman Rikes yang 
disetujui direktur 
• Jika 3 bulan sebelumnya sudah melakukan 
pemeriksaan  tidak perlu pemeriksaan ulang
Hasil Pemeriksaan Kesehatan TK Awal 
• Sehat (tidak didapat kelainan) boleh bekerja tanpa 
sarat : 
– boleh bekerja berat 
– boleh bekerja ringan 
– boleh bekerja diperbagai bagian. 
• Menderita sakit/ada kelainan : 
– boleh bekerja pada kondisi kerja tertentu 
– ditolak untuk bekerja : 
• ditolak permanen (tetap) atau ditolak sementara 
menunggu proses pengobatan.
Pemeriksaan Kesehatan TK Berkala 
• Pemeriksaan dilakukan minimal 1 kali 
setahun 
• Pengurus bersama dokter menyusun 
rencana pemeriksaan menurut jenis 
pekerjaan 
• Jika ada kelaianan harus ditindak lanjuti
PEMERIKSAAN KHUSUS 
• Menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu 
terhadap tenaga kerja. 
• Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap : 
– tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau 
penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 
(dua minggu). 
– Usia diatas 40, TK Cacat dan Tk mengerjakan perkerjaan 
tertentu. 
– TK yang diduga mengalami gangguan kesehatan akibat 
kerja. 
– Apabila terdapat keluhan-keluhan diantara tenaga kerja, 
– Atas Pengamatan pegawai pengawas keselamatan 
– Atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan Keselamatan dan 
Balaibalainya 
– Atas pendapat umum dimasyarakat
LAPORAN 
• Pemeriksaan kesehatan dilaporkankepada 
Direktur Jenderal Bina-lindung Tenaga Kerja 
melalui Kantor Wilayah Ditjen Binalindung 
Tenaga Kerja setempat selambat-lambatnya 
2 (dua)bulan sesudah pemeriksaan kesehatan 
dilakukan
SK DIRJEN PEMBINAAN HUBUNGAN PERBURUHAN DAN PERLINDUNGAN 
TENAGA KERJA NO 40 THN 1980 
LAPORAN
1. UU No 3 tahun 1992 tentang jamsostek 
2. PP No 14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan 
program Jamsostek 
3. Permenaker No 20 tahun 2012 tentang Juknis 
pelayanan jamsostek 
4. Permenaker No 3 tahun 1982 tentang pelayanan 
kesehatan kerja 
5. Kepdirjen Binwasnaker No 22 tahun 2008 tentang 
petunjuk teknis pelayanan kesehatan kerja 
6. Permenakertrans No 1 tahun1976 
7. Permenakertrans No 1 tahun 1979
Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja 
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 
• Memberikan bantuan kepada TK dalam penyesuaian diri 
• Melindungi TK thd. gangguan kesehatan yang timbul dari 
pekerjaan atau lingkungan kerja. 
• Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) 
dan kemampuan fisik tenaga kerja 
• Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi
CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA 
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 
• Diselenggarakan sendiri oleh pengurus : 
– Poliklinik perusahaan 
– Rumah sakit perusahaan 
• Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja sama dengan 
dokter atau pelayanan kesehatan lain : 
– JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan Kerja) Jamsostek (KURATIF) 
– Dokter praktek swasta (KURATIF) 
– Puskesmas 
– Poliklinik swasta 
– Rumah sakit 
– Dan lain-lain 
• Diselenggarakan secara bersama antar beberapa perusahaan: 
– Rumah sakit pekerja 
– Dan lain-lain PASAL 4
Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan 
Kerja 
1) Mendapatkan Pengesahan 
2) Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja adalah 
dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, sedangkan 
tenaga pelaksananya dapat terdiri dari : 
dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja (penanggung 
jawab merangkap pelaksana), 
dokter perusahaan dan 
paramedis perusahaan. 
3) Mempunyai sarana dan fasilitas 
4) Menyampaikan laporan 
Semua dokter dan paramedis yang memberikan pelayanan kesehatan kerja harus 
sudah mengikuti pelatihan hiperkes (sertifikat hiperkes)
Promotif: 
-Pembinaan kesja 
-Pelatihan kesehatan 
-Gizi kerja 
-Program OR 
-Ergonomi 
-Hidup sehat 
-Pencegahan HIV & 
Narkoba 
-Penyuluhan 
Preventif: 
-Health risk ass 
-Pemeriksaan 
kesehatan TK 
-Surveilans dan 
analisis PAK 
-Pencegahan 
keracunan mkn 
-Lingkungan kerja 
-Imunisasi 
-APD 
-Pengaturan waktu 
kerja 
-Pengendalian 
vektor 
Kuratif : 
Pengobatan 
- P3K 
- Rawat jalan 
- Rawat inap 
Rehabilitatif: 
-Ortese dan protese 
-Rehabilitasi mental 
-Mutasi 
-Fisioterapi 
Pelayanan Kesehatan Kerja Secara 
Komprehensif 
NAB 
m 
c 
s
Fungsi Dan Peranan Pelayanan Kesehatan Kerja 
Agar Optimal 
 Pengurus wajib memberikan kebebasan profesional 
kepada dokter yang menjalankan Pelayanan 
Kesehatan Kerja. 
 Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan 
Pelayanan Kesehatan Kerja bebas memasuki 
tempat-tempat kerja untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksan 
dan mendapatkan keterangan-keterangan 
yang diperlukan.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG 
BERLAKU 
• UU NO. 1 TH. 1970. TENGTANG KESELAMATAN KERJA 
• PMP NO. 7 TH 1964. TENTANG SYARAT KERSEHATAN, 
KEBERSIHAN, SERTA PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA 
• PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982. TENTANG 
PELAYANAN KESEHATAN KERJA 
• SE. MENNAKERTRANS NO. SE. 01/MEN/1979. TENTANG 
PENGADAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN 
• SE. DIRJEN BINAWAS NO. SE. 86/BW/1989. TENTANG 
PERUSAHAAN CATERING YAANG MENGELOLA MAKANAN BAGI 
TENAGA KERJA 
36
SE MENAKERTRANS NO 1 THN 1979 
TENTANG PENGADAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN 
• Pekerja antara 50 sampai 200 orang 
menyediakan ruangan makan 
• Pekerja > 200 orang  menyediakan 
kantin di perusahaan
SE DIRJEN BINAWAS NO. SE. 86/BW/1989 
TENTANG PERUSAHAAN CATERING YAANG MENGELOLA MAKANAN BAGI 
TENAGA KERJA 
• Mempunyai surat rekomendasi dari 
Disnaker setempat 
• Disnaker setempat membina dan 
memonitor
Sistem Pelayanan 
 Kafetaria (membeli dengan memilih) 
 Kantin perusahaan (diberikan cuma-cuma) 
 Dibagikan di tempat kerja 
 Dibagikan di lapangan (area pekerjaan) 
tanpa tempat makan khusus 
 Dapur dan ruang makan : 
Dapur tdk jauh dr ruang makan 
Mudah dibersihkan, penerangan cukup, ventilasi 
memadai, tdk licin, bebas dr serangga dan 
binatang mengerat
DEFENISI 
• Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di 
tempat kerja adalah upaya memberikan 
pertolongan pertama secara cepat dan tepat 
kepada dan orang lain yang berada di tempat 
kerja, yang mengalami sakit atau cidera di 
tempat kerja
Peraturan Pelaksanaan P3K Di Tempat 
Kerja : 
• Permennakertrans No. Per. 
15/Men/VIII/2008 Tentang Pertolongan 
Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja 
• Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 
53/DJPPK/VIII/2009 Tentang Pedoman 
Pelatihan Dan Pemberian Lisensi Petugas 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)Di 
Tempat Kerja
KEWAJIBAN PENGURUS 
• Melaksanakan P3K di tempat kerja 
• Menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di 
tempat kerja 
• Menyediakan ruang P3K sebagaimana apabila: 
 Mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau 
lebih 
 Mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari 100 
orang dengan potensi bahaya tinggi.
PETUGAS P3K MEMPUNYAI TUGAS : 
• Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja 
• Merawat fasilitas P3K di tempat kerja 
• Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku 
kegiatan; dan 
• Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus
PETUGAS P3K 
• Ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan 
diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan 
P3K di tempat kerja. 
• Memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K 
Disnaker setempat 
• Jumlahnya sesuai dengan jumlah pekerja yang 
ada 
• Dapat menggunakan tanda sebagai petugas 
P3K
SYARAT PETUGAS P3K 
 Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan 
 Sehat jasmani dan rohani 
 Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K 
 Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar di 
bidang P3K di tempat kerja yang dibuktikan dengan 
sertifikat pelatihan.
FASILITAS P3K 
• Ruang P3K 
• Kotak P3K dan isi 
• Alat evakuasi dan alat transportasi 
• Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri 
dan/atau peralatan khusus di tempat kerja 
yang memiliki potensi bahaya yang bersifat 
khusus.
SYARAT RUANGAN P3K 
Lokasi ruang P3K : 
* Dekat dengan toilet/kamar mandi * Mudah dijangkau dari area kerja; dan 
* Dekat jalan keluar * Dekat dengan tempat parkir kendaraan. 
 Mempunyai luas minimal cukup unruk menampung satu 
tempat tidur pasien dan masih terdapat ruang gerak bagi 
seorang petugas P3K serta penempatan fasilitas P3K lainnya; 
 Bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan jalan yang 
cukup lebar untuk memindahkan korban; 
 Diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah 
dilihat; 
 Sekurang-kurangnya dilengkapi dengan : 
Wastafel dengan air mengalir 
Kertas tissue/lap 
Usungan/tandu; 
Bidai/spalk; 
Kotak P3K dan isi 
 Tempat tidur dengan bantal dan selimut; 
 Tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : 
tandu dan/atau kursi roda 
 Sabun dan sikat 
 Pakaian bersih untuk penolong; 
 Tempat sampah; 
 Kursi tunggu bila diperlukan.
KOTAK P3K 
• Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, 
berwarna dasar putih dengan lambang P3K 
berwarna hijau 
• Isi kotak P3K sebagaimana tercantum dalam 
lampiran II Permenaker 15 Th 2008 
• Tidak boleh diisi bahan atau alat selain yang 
dibutuhkan untuk pelaksanaan P3K di tempat 
kerja 
• Isi dan jumlahnya sesuai dengan jumlah pekerja
PENEMPATAN KOTAK P3K 
• Ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat 
• Diberi arah tanda yang jelas 
• Di setiap lantai 
• Setiap jarak 500 m diberi penambahan kotak 
P3K
REGULASI TENTANG PENANGGULANGAN PAK 
1. Permenakertrans no 1 tahun 1981 tentang 
wajib lapor PAK 
2. Permenakertrans no 333 tahun 1989 
tentang diagnosis dan pelaporan PAK 
3. Kepres no 22 tahun1993 tentang PAK
DEFENISI 
Penyakit akibat kerja adalah setiap 
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan 
atau lingkungan kerja
Diagnosis 
• Melalui serangkaian pemeriksaan klinis dan 
lingkungan kerja 
• Terdapat hubungan sebab akibat antara 
penyakit dengan pekerjaannya 
• Jika ragu  Dikonsultasikan kepada Dokter 
Penasehat Tenaga Kerja 
• Jika perlu konsul dokter ahli 
• Jika tegak diagnosa PAK  dokter pemeriksa 
membuat laporan medik
PELAPORAN 
• Wajib melaporkan secara tertulis kepada 
Kantor Direktorat Jenderal Pembinaan 
Hubungan Perburuhan dan Perlindungan 
Tenaga Kerja setempat 
• Paling lambat 2 X 24 jam setelah diagnosa di 
tegakkan
KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
Rikes, yankes, gizi
Rikes, yankes, gizi

More Related Content

What's hot

Makalah Penyakit Di Tempat Kerja
Makalah Penyakit Di Tempat KerjaMakalah Penyakit Di Tempat Kerja
Makalah Penyakit Di Tempat KerjaHendra Fajar
 
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vtKebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vtRohmanti Cipto
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Tini Wartini
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahresabela putri
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)pjj_kemenkes
 
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziUji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziManji Lala
 
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
Materi  kesehatan_kerja_2015_okMateri  kesehatan_kerja_2015_ok
Materi kesehatan_kerja_2015_oksuastiawan
 
Manual jkkp hcm
Manual jkkp hcmManual jkkp hcm
Manual jkkp hcmLee Oi Wah
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasFikri Jafar
 
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSREGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSdewikarsui
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitSariana Csg
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Dickdick Maulana
 

What's hot (20)

K3rs ps
K3rs psK3rs ps
K3rs ps
 
K3RS untuk Karyawan dan Vendor RS Panti Rapih
K3RS untuk Karyawan dan Vendor RS Panti RapihK3RS untuk Karyawan dan Vendor RS Panti Rapih
K3RS untuk Karyawan dan Vendor RS Panti Rapih
 
Makalah Penyakit Di Tempat Kerja
Makalah Penyakit Di Tempat KerjaMakalah Penyakit Di Tempat Kerja
Makalah Penyakit Di Tempat Kerja
 
Kebijakan rs
Kebijakan rsKebijakan rs
Kebijakan rs
 
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vtKebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
 
MANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RSMANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RS
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziUji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
 
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
Materi  kesehatan_kerja_2015_okMateri  kesehatan_kerja_2015_ok
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
 
Manual jkkp hcm
Manual jkkp hcmManual jkkp hcm
Manual jkkp hcm
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSREGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah Sakit
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
 
Kelompok k3
Kelompok k3Kelompok k3
Kelompok k3
 
MSDM_K3_KELOMPOK 9
MSDM_K3_KELOMPOK 9MSDM_K3_KELOMPOK 9
MSDM_K3_KELOMPOK 9
 
Permenkes 1464 bab 1,2
Permenkes 1464 bab 1,2Permenkes 1464 bab 1,2
Permenkes 1464 bab 1,2
 

Similar to Rikes, yankes, gizi

Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 
Pemeriksaan Kes TK.ppt
Pemeriksaan Kes TK.pptPemeriksaan Kes TK.ppt
Pemeriksaan Kes TK.pptKidsYamna
 
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.pptPenyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.pptHeruMulyono5
 
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptxBahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptxDonnerYusuf
 
materi lingkungan njknlkd kdlnjnm cjkdnlknmkdd
materi lingkungan njknlkd  kdlnjnm cjkdnlknmkddmateri lingkungan njknlkd  kdlnjnm cjkdnlknmkdd
materi lingkungan njknlkd kdlnjnm cjkdnlknmkddDeddy Rachman
 
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.pptpelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppthendi60
 
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptxTM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptxserllyangghita
 
Tugas dan fungsi Paramedis K3.pdf
Tugas dan fungsi Paramedis K3.pdfTugas dan fungsi Paramedis K3.pdf
Tugas dan fungsi Paramedis K3.pdfEmirMahfuddin1
 
89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatan
89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatan89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatan
89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatanhari-wibowo
 
01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.ppt
01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.ppt01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.ppt
01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.pptfiergeon
 
Pelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptx
Pelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptxPelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptx
Pelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptxTriAyuWd
 
Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...
Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...
Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...Munajam1
 
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.pptDASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.pptanggaeka04
 
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptxRANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptxAsyari18
 
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptxKlinikPratamaK3
 
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptx
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptxPemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptx
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptxRidhoan1
 
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptxSabruddinS2
 
PRINSIP, FILOSOFI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptx
PRINSIP, FILOSOFI  DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptxPRINSIP, FILOSOFI  DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptx
PRINSIP, FILOSOFI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptxLindaAnanda3
 

Similar to Rikes, yankes, gizi (20)

Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
Pemeriksaan Kes TK.ppt
Pemeriksaan Kes TK.pptPemeriksaan Kes TK.ppt
Pemeriksaan Kes TK.ppt
 
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.pptPenyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
Penyelenggaraan_Pelayanan Kesehatan Kerja.ppt
 
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptxBahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
 
materi lingkungan njknlkd kdlnjnm cjkdnlknmkdd
materi lingkungan njknlkd  kdlnjnm cjkdnlknmkddmateri lingkungan njknlkd  kdlnjnm cjkdnlknmkdd
materi lingkungan njknlkd kdlnjnm cjkdnlknmkdd
 
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.pptpelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
pelayanan_kes_kerja_ak3-rev.ppt
 
keselamatan kerja.pptx
keselamatan kerja.pptxkeselamatan kerja.pptx
keselamatan kerja.pptx
 
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptxTM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
TM-4_Pemeriksaan_kesehatan_tenaga_kerja.pptx
 
Tugas dan fungsi Paramedis K3.pdf
Tugas dan fungsi Paramedis K3.pdfTugas dan fungsi Paramedis K3.pdf
Tugas dan fungsi Paramedis K3.pdf
 
89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatan
89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatan89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatan
89 permen02-1980-ttgpemeriksaankesehatan
 
01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.ppt
01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.ppt01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.ppt
01. pelatihan PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA.ppt
 
Pelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptx
Pelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptxPelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptx
Pelayanan_Kesehatan_Kerja-tatap_muka3.pptx
 
Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...
Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...
Per-Men-Naker-No.2-thn-1980-ttg-Pemeriksaan-Kesehatan-Naker-dlm-penyelenggara...
 
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.pptDASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
 
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptxRANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
 
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
 
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptx
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptxPemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptx
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.pptx
 
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Penyakit-Akibat-Kerja-Pertemuan-8.pptx
 
Kesehatan kerja-1
Kesehatan kerja-1Kesehatan kerja-1
Kesehatan kerja-1
 
PRINSIP, FILOSOFI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptx
PRINSIP, FILOSOFI  DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptxPRINSIP, FILOSOFI  DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptx
PRINSIP, FILOSOFI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA (Dr. Sofi).pptx
 

Recently uploaded

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

Rikes, yankes, gizi

  • 2. DEFENISI KESEHATAN KERJA • Spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya • Bertujuan agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif.
  • 3. Tujuan Kesehatan Kerja ref. ILO/WHO 1995 1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja. 2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan oleh kondisi kerja. 3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan. 4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya. 5. Penyesuaian setiap orang kepada pekerjaannya.
  • 4. TUGAS POKOK KESJA 1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja 2. Ergonomi 3. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja. 4. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitair. 5. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja. 6. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja. 7. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
  • 5. TUGAS POKOK KESJA 8. Latihan petugas P3K 9. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, 10. APD, Gizi kerja penyelenggaraan makanan di tempat Kerja. 11. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK 12. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam kesehatannya. 13. Laporan
  • 6. PERATURAN PERUNDANGAN 1. UUD 1945 pasal 27 2. UU NO 1 Tahun 1970 3. UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan 4. UU No 1 tahun 2003 tentang pengesahan konvensi ILO no 81 5. Konvensi ILO No 120 (UU No 3) ttg higiene dalam perniagaan dan kantor2
  • 7. Peraturan Pelaksanaan Pengawasan Norma K3 Kesehatan Kerja A. PELAYANAN KESEHATAN KERJA 1. UU No 3 tahun 1992 tentang jamsostek 2. PP No 14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan program Jamsostek 3. Permenaker No 20 tahun 2012 tentang Juknis pelayanan jamsostek 4. Permenaker No 3 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan kerja 5. Kepdirjen Binwasnaker No 22 tahun 2008 tentang petunjuk teknis pelayanan kesehatan kerja 6. Permenakertrans No 1 tahun1976 7. Permenakertrans No 1 tahun 1979
  • 8. Lanjutan B. PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA 1. UU no 1 tahun 1970 Pasal 8 2. Permenakertans No 2 tahun 1980 3. Permenakertrans No 1 tahun1976 4. Permenakertrans No 1 tahun 1979
  • 9. Lanjutan C. PENANGGULANGAN PAK 1. Permenakertrans no 1 tahun 1981 tentang wajib lapor PAK 2. Permenakertrans no 333 tahun 1989 tentang diagnosis dan pelaporan PAK 3. Kepres no 22 tahun1993 tentang PAK
  • 10. Lanjutan C.GIZI KERJA DAN PENYELENGGARAAN MAKAN DITEMPAT KERJA : 1. PMP No 7 tahun 1964 2. SE Menakertrans No 1 tahun 1979 tentang pengadaan kantin 3. Kepdirjen Binawas no 86 tahun 1989 tentang perusahaan pengelola kantin di tempat kerja
  • 11.
  • 12. UU NO 1 TAHUN 1970 Pasal 8 1. Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifatpekerjaan yang diberikan padanya. 2. Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur.
  • 13. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan a. Pasal 74 dikatakan bahwa dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak. b. Pasal 86 dikatakan bahwa pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. c. Pasal 87 menyebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
  • 14. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Bagian Keenam : Kesehatan Kerja, Pasal 23 : (1) Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujutkan produktivitas kerja yang optimal (2) Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja (3) Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja (4) Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) diteteapkan dengan Peraturan Pemerintah
  • 15.
  • 16. Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja 1. UU no 1 tahun 1970 Pasal 8 2. Permenakertans No 2 tahun 1980 3. Permenakertrans No 1 tahun1976 tentang pelatihan hiperkes bagi dokter 4. Permennaker No. Per. 04/Men/1995 (PJK3) 5. Permenakertrans No. Per.03/Men/1982 6. Permenakertrans No 1 tahun 1981 tentang wajib lapor PAK 7. Kepmenaker No 333 tahun 1989 tentang diagnosis dan pelaporan PAK
  • 17. Pemeriksaaan Kesehatan TK • Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah Rikes yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan. • Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) adalah rikes pada waktu-waktu tertentu thd. TK yang dilakukan oleh dokter. • Pemeriksaan kesehatan khusus adalah rikes yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu. • Pemeriksaan kesehatan purna bakti adalah rikes yang dilakukan oleh dokter pada 3 (tiga) bulan sebelum TK memasuki masa pensiun. • Pemeriksaan dilakukan oleh dokter pemeriksa tenaga kerja (permenaker no 1 tahun 1976) P A S A L 1
  • 18. Tujuan Pemeriksaan Kesehatan TK • Menilai kemampuan TK melaksanakan pekerjaan tertentu, ditinjau dari segi kesehatan : – TK yang diterima sehat (menilai kebugaran untuk melakukan pekerjaan dan penyakit) – Tidak mempunyai penyakit menular – Cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan. • Mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin berkait dengan pekerjaan dan lingkungan kerja: – Mempertahankan derajat kesehatan TK – Menilai kemungkinan pengaruh dari pekerjaan – Untuk pengendalian Lingkungan kerja. • Identifikasi penyakit akibat kerja. P A S A L 2
  • 19. RIKES SEBELUM BEKERJA • Rikes TK dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja. • Meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu • Dokter Pemeriksa Kesehatan TK dan pengurus membuat perencanaan dan pedoman Rikes yang disetujui direktur • Jika 3 bulan sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan  tidak perlu pemeriksaan ulang
  • 20. Hasil Pemeriksaan Kesehatan TK Awal • Sehat (tidak didapat kelainan) boleh bekerja tanpa sarat : – boleh bekerja berat – boleh bekerja ringan – boleh bekerja diperbagai bagian. • Menderita sakit/ada kelainan : – boleh bekerja pada kondisi kerja tertentu – ditolak untuk bekerja : • ditolak permanen (tetap) atau ditolak sementara menunggu proses pengobatan.
  • 21. Pemeriksaan Kesehatan TK Berkala • Pemeriksaan dilakukan minimal 1 kali setahun • Pengurus bersama dokter menyusun rencana pemeriksaan menurut jenis pekerjaan • Jika ada kelaianan harus ditindak lanjuti
  • 22. PEMERIKSAAN KHUSUS • Menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja. • Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap : – tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua minggu). – Usia diatas 40, TK Cacat dan Tk mengerjakan perkerjaan tertentu. – TK yang diduga mengalami gangguan kesehatan akibat kerja. – Apabila terdapat keluhan-keluhan diantara tenaga kerja, – Atas Pengamatan pegawai pengawas keselamatan – Atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan Keselamatan dan Balaibalainya – Atas pendapat umum dimasyarakat
  • 23. LAPORAN • Pemeriksaan kesehatan dilaporkankepada Direktur Jenderal Bina-lindung Tenaga Kerja melalui Kantor Wilayah Ditjen Binalindung Tenaga Kerja setempat selambat-lambatnya 2 (dua)bulan sesudah pemeriksaan kesehatan dilakukan
  • 24. SK DIRJEN PEMBINAAN HUBUNGAN PERBURUHAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA NO 40 THN 1980 LAPORAN
  • 25.
  • 26. 1. UU No 3 tahun 1992 tentang jamsostek 2. PP No 14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan program Jamsostek 3. Permenaker No 20 tahun 2012 tentang Juknis pelayanan jamsostek 4. Permenaker No 3 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan kerja 5. Kepdirjen Binwasnaker No 22 tahun 2008 tentang petunjuk teknis pelayanan kesehatan kerja 6. Permenakertrans No 1 tahun1976 7. Permenakertrans No 1 tahun 1979
  • 27. Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 • Memberikan bantuan kepada TK dalam penyesuaian diri • Melindungi TK thd. gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja. • Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja • Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi
  • 28. CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 • Diselenggarakan sendiri oleh pengurus : – Poliklinik perusahaan – Rumah sakit perusahaan • Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja sama dengan dokter atau pelayanan kesehatan lain : – JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan Kerja) Jamsostek (KURATIF) – Dokter praktek swasta (KURATIF) – Puskesmas – Poliklinik swasta – Rumah sakit – Dan lain-lain • Diselenggarakan secara bersama antar beberapa perusahaan: – Rumah sakit pekerja – Dan lain-lain PASAL 4
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja 1) Mendapatkan Pengesahan 2) Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja adalah dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, sedangkan tenaga pelaksananya dapat terdiri dari : dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja (penanggung jawab merangkap pelaksana), dokter perusahaan dan paramedis perusahaan. 3) Mempunyai sarana dan fasilitas 4) Menyampaikan laporan Semua dokter dan paramedis yang memberikan pelayanan kesehatan kerja harus sudah mengikuti pelatihan hiperkes (sertifikat hiperkes)
  • 33. Promotif: -Pembinaan kesja -Pelatihan kesehatan -Gizi kerja -Program OR -Ergonomi -Hidup sehat -Pencegahan HIV & Narkoba -Penyuluhan Preventif: -Health risk ass -Pemeriksaan kesehatan TK -Surveilans dan analisis PAK -Pencegahan keracunan mkn -Lingkungan kerja -Imunisasi -APD -Pengaturan waktu kerja -Pengendalian vektor Kuratif : Pengobatan - P3K - Rawat jalan - Rawat inap Rehabilitatif: -Ortese dan protese -Rehabilitasi mental -Mutasi -Fisioterapi Pelayanan Kesehatan Kerja Secara Komprehensif NAB m c s
  • 34. Fungsi Dan Peranan Pelayanan Kesehatan Kerja Agar Optimal  Pengurus wajib memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.  Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan Pelayanan Kesehatan Kerja bebas memasuki tempat-tempat kerja untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksan dan mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan.
  • 35.
  • 36. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU • UU NO. 1 TH. 1970. TENGTANG KESELAMATAN KERJA • PMP NO. 7 TH 1964. TENTANG SYARAT KERSEHATAN, KEBERSIHAN, SERTA PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA • PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982. TENTANG PELAYANAN KESEHATAN KERJA • SE. MENNAKERTRANS NO. SE. 01/MEN/1979. TENTANG PENGADAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN • SE. DIRJEN BINAWAS NO. SE. 86/BW/1989. TENTANG PERUSAHAAN CATERING YAANG MENGELOLA MAKANAN BAGI TENAGA KERJA 36
  • 37. SE MENAKERTRANS NO 1 THN 1979 TENTANG PENGADAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN • Pekerja antara 50 sampai 200 orang menyediakan ruangan makan • Pekerja > 200 orang  menyediakan kantin di perusahaan
  • 38. SE DIRJEN BINAWAS NO. SE. 86/BW/1989 TENTANG PERUSAHAAN CATERING YAANG MENGELOLA MAKANAN BAGI TENAGA KERJA • Mempunyai surat rekomendasi dari Disnaker setempat • Disnaker setempat membina dan memonitor
  • 39. Sistem Pelayanan  Kafetaria (membeli dengan memilih)  Kantin perusahaan (diberikan cuma-cuma)  Dibagikan di tempat kerja  Dibagikan di lapangan (area pekerjaan) tanpa tempat makan khusus  Dapur dan ruang makan : Dapur tdk jauh dr ruang makan Mudah dibersihkan, penerangan cukup, ventilasi memadai, tdk licin, bebas dr serangga dan binatang mengerat
  • 40.
  • 41. DEFENISI • Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada dan orang lain yang berada di tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja
  • 42. Peraturan Pelaksanaan P3K Di Tempat Kerja : • Permennakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja • Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 53/DJPPK/VIII/2009 Tentang Pedoman Pelatihan Dan Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)Di Tempat Kerja
  • 43. KEWAJIBAN PENGURUS • Melaksanakan P3K di tempat kerja • Menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja • Menyediakan ruang P3K sebagaimana apabila:  Mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau lebih  Mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari 100 orang dengan potensi bahaya tinggi.
  • 44. PETUGAS P3K MEMPUNYAI TUGAS : • Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja • Merawat fasilitas P3K di tempat kerja • Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan; dan • Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus
  • 45. PETUGAS P3K • Ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja. • Memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K Disnaker setempat • Jumlahnya sesuai dengan jumlah pekerja yang ada • Dapat menggunakan tanda sebagai petugas P3K
  • 46. SYARAT PETUGAS P3K  Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan  Sehat jasmani dan rohani  Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K  Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar di bidang P3K di tempat kerja yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan.
  • 47. FASILITAS P3K • Ruang P3K • Kotak P3K dan isi • Alat evakuasi dan alat transportasi • Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
  • 48. SYARAT RUANGAN P3K Lokasi ruang P3K : * Dekat dengan toilet/kamar mandi * Mudah dijangkau dari area kerja; dan * Dekat jalan keluar * Dekat dengan tempat parkir kendaraan.  Mempunyai luas minimal cukup unruk menampung satu tempat tidur pasien dan masih terdapat ruang gerak bagi seorang petugas P3K serta penempatan fasilitas P3K lainnya;  Bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan jalan yang cukup lebar untuk memindahkan korban;  Diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat;  Sekurang-kurangnya dilengkapi dengan : Wastafel dengan air mengalir Kertas tissue/lap Usungan/tandu; Bidai/spalk; Kotak P3K dan isi  Tempat tidur dengan bantal dan selimut;  Tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : tandu dan/atau kursi roda  Sabun dan sikat  Pakaian bersih untuk penolong;  Tempat sampah;  Kursi tunggu bila diperlukan.
  • 49. KOTAK P3K • Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, berwarna dasar putih dengan lambang P3K berwarna hijau • Isi kotak P3K sebagaimana tercantum dalam lampiran II Permenaker 15 Th 2008 • Tidak boleh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan P3K di tempat kerja • Isi dan jumlahnya sesuai dengan jumlah pekerja
  • 50. PENEMPATAN KOTAK P3K • Ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat • Diberi arah tanda yang jelas • Di setiap lantai • Setiap jarak 500 m diberi penambahan kotak P3K
  • 51.
  • 52. REGULASI TENTANG PENANGGULANGAN PAK 1. Permenakertrans no 1 tahun 1981 tentang wajib lapor PAK 2. Permenakertrans no 333 tahun 1989 tentang diagnosis dan pelaporan PAK 3. Kepres no 22 tahun1993 tentang PAK
  • 53. DEFENISI Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja
  • 54. Diagnosis • Melalui serangkaian pemeriksaan klinis dan lingkungan kerja • Terdapat hubungan sebab akibat antara penyakit dengan pekerjaannya • Jika ragu  Dikonsultasikan kepada Dokter Penasehat Tenaga Kerja • Jika perlu konsul dokter ahli • Jika tegak diagnosa PAK  dokter pemeriksa membuat laporan medik
  • 55. PELAPORAN • Wajib melaporkan secara tertulis kepada Kantor Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat • Paling lambat 2 X 24 jam setelah diagnosa di tegakkan
  • 56. KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
  • 57. KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
  • 58. KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
  • 59. KEPPRES NO 22 TAHUN 1993
  • 60. KEPPRES NO 22 TAHUN 1993