Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan pekerja agar tetap fit dan produktif serta mencegah penularan penyakit, (2) Pemeriksaan tersebut terdiri dari sebelum kerja, berkala, dan khusus sesuai peraturan pemerintah, (3) Hasil pemeriksaan rahasia medis tetapi dapat merekomendasikan kesesuaian pekerja den
3. Status kesehatan dapat berpengaruh terhadap produktivitas manusia termasuk pekerja atau karyawan dan terhadap
proses produksi yang mana dapat mengganggu kualitas bahan sehingga stabilitas ekonomi suatu perusahaan atau
industri menurun.
Program Kesehatan
Rehabilitatif
(Pemulihan)
Kuratif
(Pengobatan)
Promotif
(Peningkatan)
Preventif
(Pencegahan)
5. DasarHukum
UU No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
UU No. 3 Tahun 1992 tentang
Sistem Jaminan Sosial.
UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
PP No 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
Permenakertrans No. 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
Kepmenkes No. 138 Tahun 1996 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Indonesia yang akan bekerja di
Luar Negeri dan Tenaga Asing yang akan bekerja di
Indonesia
Keputusan Bersama antara Menaker dan Menkes No. 225A-
1637A Tahun 2003 tentang Pemeriksaan Kesehatan Calon
Tenaga Kerja Indonesia yang akan Bekerja ke Luar Negeri
6. Pimpinan perusahaan diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sebagaimana di dalam
Permenakertrans No. Per-02/MEN/1980 mengatur tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, yang mencakup pemeriksaan kesehatan sebelum kerja atau sebelum
penempatan, berkala dan khusus.
Pemeriksaan kesehatan
sebelum kerja
• Hal ini diselenggarakan
sebagai salah satu upaya
pencegahan PAK dengan cara
penempatan pekerja yg fit
dengan kondisi bahaya
kesehatan di tempat kerja dan
untuk memastikan calon
pekerja tidak menderita
penyakit menular.
• Pemeriksaan ini meliputi
pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani, Rontgen
paru, laboratorium ruitn dan
pemeriksaan yg dianggap
perlu.
Pemeriksaan kesehatan
berkala
• Pemeriksaan ini bertujuan
untuk menilai sedini mungkin
adanya pengaruh buruk dari
pekerjaan atau lingkungan
kerja serta menilai efektivitas
dari usaha pencegahan yg
dilakukan.
• Pemeriksaan ini setidaknya
diselenggarakan minimal
setahun sekalli.
• Evaluasi kesehatan berkala
minimal mencakup informasi
administratif, informasi medis
dan pemeriksaan klinis.
Pemeriksaan kesehatan
khusus
• Pemeriksaan ini bertujuan
untuk menilai adanya
pengaruh dari pekerjaan
tertentu terhadap pekerja atau
golongan pekerja tertentu.
• Pemeriksaan ini dilakukan
terhadap tenaga kerja (Tk) yg
pernah mengalami
kecelakaan atau PAK yg
memerlukan perawatan lebih
dari 2 minggu, Tk berusia di
atas 40 tahun, Tk wanita, Tk
cacat, Tk anak-anak yg
melakukan pekerjaan tertentu.
7. • Hasil pemeriksaan kesehatan merupakan rahasia medis
sehingga tidak dibenarkan jika hasil terbuka untuk umum
kecuali dilakukan oleh yg bersangkutan.
• Dokter perusahaan tidak memiliki peran sebagai penerima
atau penolak calon pekerja berdasarkan hasil pemeriksaan,
sebab perannya hanya sebagai penasihat untuk manajemen
mengenai kesesuaian status kesehatan pekerja dengan
pekerjaannya.
• Hak prerogatif manajemen untuk menerima atau menolak
nasihat dokter perusahaan setelah mempertimbangkan
semua hal.
Hasil pemeriksaan kesehatan berupa
rekomendasi sebagai berikut:
Fit untuk semua pekerjaan
Fit untuk pekerjaan terentu
Unfit sementara, perlu pengobatan
dan kembali diperiksa ulang
Unfit untuk semua pekerjaan
8. Sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja minimal tersedia:
Ruang pemeriksaan dan alat medis umum
Spirometer (atau jejaring) untuk tes faal paru
Audiometer (atau jejaring) untuk tes pendengaran
Treadmill dan EKG untuk deteksi jantung coroner
Ishihara chart untuk deteksi buta warna
Snellen chart untuk pemeriksaan virus
Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin dan urine rutin
Seperangkat alat radiologi untuk foto rontgen paru dan alat pencuci foto
Jejaring laboratorium patologi klinik
Laboratorium (atau jejaring) untuk pengukuran bahaya lingkungan
(pengukuran kadar di area dan pajanan individu faktor fisika, kimia dan
biologi)
Laboratorium (atau jejaring) untuk biomonitorinig pajanan bahan kimia
Laboratorium (atau jejaring) pengukuran faktor risiko ergonomi
9. Sumber Daya Manusia yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja ialah tenaga
kesehatan yang telah lulus uji kompetensi, bersertifikat dan terlatih minimal sebagai berikut.
Dokter Kesehatan Kerja Perawat Kesehatan Kerja Petugas Administrasi
Paramedis