Dokumen tersebut membahas tentang validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa tepat suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan seberapa konsisten hasil pengukuran tersebut. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas isi, prediktif, konkuren, dan konstruk. Sedangkan untuk mengetahui reliabilitas dapat menggunakan indeks seperti reliab
2. PENGERTIAN
Instrumen penelitian sebagai alat ukur harus
memenuhi dua syarat yaitu validitas dan reliabilitas.
Validitas menunjuk sejauh mana suatu instrumen
mengukur apa yang ingin (harus) diukur. Misalnya:
mengukur berat dengan meter kubik, suhu dengan
termometer, dll.
3. Reliabilitas menunjuk sejauh mana pengukuran
tersebut konsisten dalam pengukurannya. Misalnya
pengukuran itu dilakukan beberapa kali oleh orang
yang berbeda, atau oleh orang yang sama dalam
waktu dan tempat yang berbeda, hasilnya tetap
sama.
4. Valid adalah reliabel, tetapi reliabel belum tentu
valid, misalnya mengukur panjang menggunakan
tongkat, hasilnya dapat konsisten tetapi tidak valid;
dan mengukur panjang menggunakan udil, kilan,
hasta, depa, pecak, dan langkah, hasilnya tidak
konsisten (tidak reliabel) maka juga tidak valid.
5. Para ahli menyebut empat bentuk validitas penting,
yaitu: validitas isi, validitas prediktif, validitas konkuren
(yang terjadi bersamaan), dan validitas konstruk
(konsepsi, gagasan).
6. 1. VALIDITAS ISI
Validitas Isi (content validity) menunjuk tingkat
keterwakilan kawasan isi (substansi, materi, masalah, topik)
yang diukur.
Validitas isi disebut juga dengan validitas kurikuler yaitu
kecocokan butir-butir tes dengan kurikulum.
7. SUB BAGIAN DARI VALIDITAS ISI
1. Validitas muka
Disebut validitas penampilan, tampang atau validitas lahiriah.
2. Validitas sampling
Bila validitas isi dari instrumen berdasarkan pada suatu sampling (cara
penarikan sampel) yang memadai tentang pertanyaan potensial dari
keseluruhan butir yang ditentukan, hal itu dapat dikatakan telah
memiliki validitas sampling.
8. 2. VALIDITAS PREDIKTIF
Atau ramalan, menunjuk pada sejauh mana suatu
tes dapat memprediksi penampilan individu untuk
masa datang.
Menunjukkan bagaimana seseorang akan
melakukan tugas selanjutnya, seperti digunakan untuk
seleksi dan klasifikasi.
9. 3. VALIDITAS KONKUREN
Atau validitas bandingan, menunjuk pada
hubungan antara skor pada suatu alat ukur dan suatu
kriteria yang telah ada pada waktu yang sama
(konkuren= yang terjadi bersamaan)
10. 4. VALIDITAS KONSTRUK
Menunjuk kepada sejauh mana sebuah tes
mencerminkan konstruk yang diperkirakan
mendasari tampilan tes dan juga sejauh mana hal itu
didasarkan pada teori mengenai konstruk tersebut.
11. ADA 2 PENDEKATAN DASAR
TERHADAP VALIDITAS
1. Analisis logis
Orang berusaha memutuskan secara tepat apa yang diukur tes
tersebut. Contoh: validitas isi
2. Analisis empiris
Orang berusaha menghubungkan tes dengan suatu kriteria yang
dikenal atau diasumsikan mengukur suatu karakteristik. Hubungan tes
dan kriteria. Contoh: validitas konkuren dan validitas prediktif
12. Kedua, analisis logis dan empiris digunakan dalam
validitas konstruk. Contohnya, untuk membentuk
validitas konstruk dalam sebuah tes intelegensi, orang
dapat membandingkan butir-butir yang terkandung dalam
tes dengan suatu definisi teoretis tentang intelegensi
(analisis logis), atau mencari bukti tentang sejauh mana
tes tersebut memprediksi penampilan yang kita
asumsikan menunjukkan pencapaian kelompok yang
dipertentangkan (anak-anak sekolah normal dan anak-
anak gangguan mental)terhadap tes untuk melihat bahwa
hal itu berbeda jelas antara keduanya (analisis empiris)
13. RELIABILITAS
Terkait dengan kepercayaan, kehandalan,
konsistensi (keajegan), stabilitas, dapat
dipertanggung jawabkan, ketepatan (presisi), dan
kecermatan (akurasi), serta dapat diramalkan
(diprediksi).
14. ADA DUA MACAM KESALAHAN
Kesalahan random
Kesalahan konstan
15. 1. TEORI RELIABILITAS
• X= skor hasil observasi
• t = komponen yang benar
• e = komponen yang salah
X= t + e
16. Varian dan skor pengamatan terhadap suatu
kelompok besar subyek adalah sama dengan varian
skor yang benar ditambah varian dari kesalahan
pengukuran mereka, atau:
Qx² = varian skor pengamatan
Qt² = varian skor yang benar
Qe² = varian kesalahan pengukuran (skor yg salah)
Qx² = Qt² + Qe²
17. 1. Secara teoritis, reliabilitas dapat didefinisikan sebagai
rasio (perbandingan) dari varian skor yang benar
terhadap varian skor pengamatan.
2. Reabilitas adalah proporsi (ukuran, bagaian) dari varian
dalam skor pengamatan yang bebas dari kesalahan.
3. Suatu ekivalen (persamaan) untuk reliabilitas adalah:
4. Sejauh adanya kesalahan pengukuran itulah sebuah alat
ukur tidak reliabel, sebaliknya bila relatif tidak ada
kesalahan pengukuran, alat ukur tersebut reliabel.
r = 1 - Qe²
Qt²
18. 2. KESALAHAN PENGUKURAN
Adalah kesalahan random, yaitu yang
menyebabkan peningkatan beberapa skor dan
penurunan skor lain.
Kesalahan sistematik menurunkan validitas tes;
kesalahan random menurunkan reliabilitasnya
20. INTERPRETASI KOEFISIEN
RELIABILITAS
Faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1. Reliabilitas suatu tes sebagian menjadi fungsi panjangnya tes
2. Reliabilitas adalah sebagian dari fungsi heterogenitas kelompok
3. Reliabilitas tes adalah sebagian fungsi dari kemampuan individu
responden
4. Reliabilitas tes adalah sebagian dari fungsi teknik khusus yang
digunakan mengestiminasi
21. SIMPANGAN BAKU PENGUKURAN
Simpangan baku dan pengukuran
memberi suatu estimasi tentang lingkup
variasi dalam serangkaian pengukuran yang
diulang-ulang dari hal yang sama.
22. HUBUNGAN ANTARA
RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Bila sebuah tes untuk memprediksi suatu kriteria tertentu, validitas
prediktif atau validitas terhubung dengan kriteria adalah lebih
penting dari reliabilitas. Bila validitas prediktif memuaskan,
reliabilitas yang rendah tidak merupakan masalah yang serius
Tes dengan reliabilitas yang lebih tinggi akan memiliki koefisien
validitas yang lebih tinggi pula.
Aturan bagi reliabilitas yang terbatas berada pada validitas