SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
i
ANALISIS KARAKTERISTIK WISATAWAN DAN IMPLIKASINYA
PADA PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA
(Studi Kasus di Pantai Senggigi Kabupaten Lombok Barat- NTB)
I Ketut Suardana1
, Budi Prayitno2
, Ike Janita Dewi3
INTISARI
Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi wisata yang patut untuk
dikembangkan. Kunjungan wisatawan ke daerah ini selalu mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Kabupaten Lombok Barat memiliki potensi
wisata yang cukup terkenal, salah satunya adalah Pantai Senggigi. Namun
meskipun kunjungan wisatawan di Pantai Senggigi selalu mengalamai kenaikan
yang cukup signifikan, tetapi apabila dibandingkan maka wisatawan
mancanegara jauh lebih banyak yang mengunjungi Pantai Senggigi
dibandingkan wisatawan nusantara. Hal ini berarti bahwa produk wisata di Pantai
Senggigi masih belum optimal.
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik segmentasi
wisatawan berdasarkan sosiografis dan demografis yang datang ke Pantai
Senggigi sehingga dapat diketahui permintaan wisatawan yang berkunjung ke
sana yang nantinya dapat dijadikan dasar pengembangan produk wisata di
tempat tersebut. Metode yang digunakan adalah mix kualitatif dan kuantitatif
dengan pengambilan sampel sebanyak 100 orang. Hasil kuesioner tersebut
kemudian dideskripsikan mengenai karakteristik wisatawan berdasarkan
sosiografis dan demografis.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sosiografis wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Senggigi mayoritas merupakan karyawan swasta, Mayoritas
berusia 36-39 tahun, tingkat pendidikannya sarjana (S1), menikah dengan jumlah
anak rata-rata 1-2 orang, merupakan wisatawan berulang (repeater), memiliki
pengeluaran per bulan antara 2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah, berkunjung bersama
keluarga, lama tinggal di Lombok Barat sekitar 2-5 hari, dan mayoritas wisatawan
berasal dari luar pulau. Sedangkan karakteristik demografis wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Senggigi berdasarkan indikator venturesomeness
merupakan wisatawan yang near allocentric yang artinya lebih menyukai atraksi
yang bersifat adventure dan alami. Berdasarkan VALS, wisatawan yang
berkunjung ke Senggigi dibagi menjadi tiga segmen.
Kata Kunci: segmentasi wisatawan, sosiodemografis, psikografis, Pantai
Senggigi, Lombok Barat
1
Mahasiswa Magister Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2
Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
3
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………… ii
INTISARI ……………………………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………… 3
BAB III METODELOGI PENELITIAN …………………………………………….. 7
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………………………. 8
BAB V KESIMPULAN ………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 14
iii
1
I PENDAHULUAN
Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu provinsi Indonesia yang memiliki
potensi wisata yang patut untuk dikembangkan, arus kunjungan wisatawan ke
daerah ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu
Kabupaten yang memiliki potensi wisata yang cukup terkenal adalah kabupaten
Lombok Barat, dimana kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi NTB yang memiliki beberapa kawasan wisata yang cukup terkenal yaitu:
destinasi wisata pantai seperti Pantai Senggigi, Pantai Sire, Objek wisata Tiga
Gili (Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan); destinasi wisata peninggalan sejarah
seperti : Taman Narmada, Lingsar dan Batu Bolong; destinasi wisata alam
seperti : Sesaot, Danau Segara Anak, air terjun Sindang Gile dan lainnya.
Salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat adalah
kawasan Pantai Senggigi, yang berlokasi Kecamatan Gunung Sari, Desa
Senggigi, Kab. Lombok Barat - NTB. Kawasan Pantai Senggigi mampu
mengundang animo wisatawan lokal maupun mancanegara karena keindahan
alamnya, sebagai gambarannya banyaknya wisatawan yang berkunjung ke
Lombok barat, maka tabel di bawah akan memberikan informasi:
Tabel.1.1. Pertumbuhan Jumlah Kunjungan Wisatawan
ke Kabupaten Lombok Barat Tahun 2001-2010
No Tahun
Pertumbuhan Wisatawan
Nusantara Mancanegara Jumlah
1. 2001 54.540 40.098 94.638
2. 2002 104.898 51.606 156.504
3. 2003 72.593 73.410 146.006
4. 2004 96.107 104.133 200.240
5. 2005 88.199 134.531 222.730
6. 2006 87.819 131.461 229.280
7. 2007 122.260 131.352 253.612
8. 2008 229.114 315.387 544.501
9. 2009 232.120 387.250 619.370
10. 2010 240.120 435.130 675.250
Sumber : Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan LOBAR
Namun meskipun kunjungan wisatawan di Pantai Senggigi selalu mengalamai
kenaikan yang cukup signifikan, tetapi apabila dibandingkan maka wisatawan
mancanegara jauh lebih banyak yang mengunjungi Pantai Senggigi dibandingkan
wisatawan nusantara. Hal ini berarti bahwa produk wisata di Pantai Senggigi
2
masih belum optimal. Salah satu cara perbaikan pada destinasi wisata adalah
dengan memperhatikan keinginan dari para wisatawan. Perhatian-perhatian
tersebut dapat dijadikan sebagai panduan untuk membuat segmentasi pasar
pada masing-masing destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat
termasuk di Kawasan Pantai Senggigi.
Mendasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka segmentasi pasar
untuk peningkatkan destinasi wisata perlu dilakukan. Perlunya dilakukan
segmentasi pasar terutama di Kawasan Pantai Senggigi ini karena belum
optimalnya destinasi wisata Pantai Senggigi sehingga belum mampu
memberikan kontribusi pada pemasukan daerah serta peningkatan
kesejahteraan penduduk sekitar. Setelah dilakukan pengembangan destinasi
wisata Kawasan Pantai Senggigi berdasarkan segmentasi pasar tersebut, maka
diharapkan minat berkunjung baik wisatawan domistik maupun wisatawan manca
negara semakin tinggi
3
II TINJAUAN PUSTAKA
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau
perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah
proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk,
menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Segmentasi sosiodemografis
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi berkelompok-kelompok
berdasarkan umur, jenis kelamin, siklus hidup, pendapatan, pekerjaan, tingkat
pendidikan, agama, dan kelompok etnis. Dasar pengelompokkan pasar yang
paling populer dan yang paling mudahdiukur. Alasan pokoknya adalah bahwa
kebutuhan dan selera konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik
demografisnya. Sebagai contoh, kebutuhan dan selera konsumen akan berubah
seiring dengan pertambahan usia dan perubahan siklus hidup. Kebutuhan dan
seseorang saat anak-anak, remaja dan dewasa akan banyak mengalami
perubahan demikian juga sebelum dan setelah menikah, mempunyai anak balita
atau setelah anak mandiri.
Dalam segementasi pasar, karakteristik demografis hampir selalu menyertai
dasar segmentasi lainnya. Walaupun dasar-dasar segementasiyang muktahir
bermunculan, termasuk psikografis, karakteristik demografis masih dianggap
menjadi dasar pengelompokkan yang sangat berarti dan terpasang dengan kuat
(embedded) dalam semua riset pemasaran (Plogg, 2002). Dalam penelitian ini,
walaupun karakteristik psikografis dianggap mempunyai “daya penjelas” yang
kuat terhadap profil wisatawan domestik, karekateristik demografis akan
mendapatkan porsi perhatian yang sama besarnya. Karakteristik demografi yang
diteliti akan meliputi pekerjaan, usia, pendidikan, status perkawinan, daur hidup,
dan jumlah pengeluaran untuk belanja sehari-hari.
2. Segmentasi psikografis
Penelitian ini akan menghasilkan kelompok-kelompok atau segmen-segmen
wisatawan berdasarkan karakteristik psikografis. Masing-masing kelompok
diyakini akan mempunyai “gaya, cara, dan selera” yang berbeda. Karakteristik
4
psikografis bisa dianggap sebagai gaya hidup dan nilai yang dianut oleh
seseorang, dan akan menentukan preferensi dan cara menikmati suatu produk
atau jasa.
Dalam studi perilaku konsumen, psikografi lazim digunakan sebagai dasar
segmentasi (Solomon, 1994). Sebuah riset psikografis akan mengelompokkan
konsumen berdasarkan kombinasi-kombinasi dari tiga variabel, yaitu aktivitas,
ketertarikan pada berbagai hal, dan pendapat tentang berbagai masalah.
Berdasarkan data dari sampel yang diteliti, konsumen kemudian dimasukkan
dalam kelompok-kelompok, di mana anggota-anggota masing kelompok
mempunyai kemiripan dalam hal karakteristik psikologis, preferensi terhadap
berbagai aktivitas, sikap terhadap suatu produk dan pola penggunaan produk
tersebut. Strategi pemasaran kemudian bisa dirancang untuk memaksimalkan
pelayanan pada satu (biasanya pengguna produk dengan frekuensi tertinggi)
kelompok konsumen tertentu.
 Konsep venturesomeness
Beberapa model telah dikembangkan untuk menggolong-golongkan
wisatawan berdasarkan tipe psikografis mereka. Salah satu model yang
paling terkenal adalah model Plogg (Plogg, 2002; McIntosh et.al., 2004)
yang mengkasifikasikan masyarakat Amerika Serikat sepanjang skala
psikografis, yang merenstang dari titik ekstrem psychocentrics ke titik
ekstrem lainnya yaitu allocentrics. Pada dasarnya, orang yang
psychocentric adalah orang yang berpusat pada diri sendiri, mencari
keamanan, dan hanya peduli pada masalah-masalah yang berkenaan
dengan dirinya dan lingkungan sekitar yang didefinisikan secara sempit.
Orang seperti ini cenderung menjadi orang yang tertutup dan tidak suka
berpergian. Sebaliknya, allocentric adalah orang yang berwawasan luas
dan tertarik dengan berbagai macam pokok persolaan. Orang tipe ini
adalah pribadi terbuka dan suka berpergian ke tempat-tempat yang
eksotis dan belum pernah dikunjungi.
Karakteristik psychocentrics – allocentrics yang menentukan
venturesomeness (kecenderungan/frekuensi untuk berpergian) ini juga
menentukkan pengambilan keputusan wisata dalam banyak hal.
Termasuk didalamnya adalah pemilihan daerah tujuan wisata dan objek-
5
objek wisata yang dikunjungi, aktivitas yang dilakukan selama berwisata,
dan pola interaksi dengan masyarakat di tujuan wisata tersebut.
Penelitian Basala dan Klenosky (2001) dan Pizam et al. (2004) juga
menghasilkan kesimpulan yang serupa bahwa tipe kepribadian
(personality) seseorang akan mempengaruhi perilaku dalam berwisata.
Ada perbedaan yang signifikan antara individu yang mempunyai
kecenderungan sebagai pencari sensasi (sensation-seeker) dan bersedia
menanggung resiko (risk-taker) dibanding yang kurang mencari sensasi
dan bersedia menanggung risiko (risk-taker) dibanding yang kurang
mencari sensasi dan kurang berani mengambil risiko, dalam hal pemilihan
tujuan wisata (yang belum pernah dikunjungi versus yang sudah dikenal
dengan baik) dan aktivitas wisata.
Gaya dan selera kelompok yang psychocentrics maupun sensation-
seeking dan risk-taking ini bisa memberikan jawaban yang menyakinkan
untuk pertayaan mengapa orang tidak mengunjungi kembali tujuan wisata
yang pernah dikunjungi, walupun dia merasa senang dan puas dengan
tempat tersebut, dan mengapa pilihan tujuan wisata tidak selalu
berkolerasi dengan kelengkapan infrastruktur di suatu tujuan wisata itu
(Plogg, dalam Dewi, 2005). Segmen wisatawan ini cenderung suka
memilih objek wisata yang belum pernah dikunjungi, yang alami, dan
suka berbaur dengan masyarakat sekitar. Fasilitas tambahan yang
nyaman mungkin malah mengurangi daya tarik suatu objek wisata.
Reruntuhan candi akan lebih menarik dan eksotis dibanding candi utuh
hasil rekonstruksi, dan penginapan yang juga merupakan rumah
penduduk akan dinilai lebih dari hotel berfasilitas lengkap.
Segmen-segmen psikografis yang akan dihasilkan oleh penelitian ini
didasarkan pada dua kriteria. Kriteria yang pertama yaitu skor
venturesomeness dari masing-masing wisatawan dan motivasi dan
motivasi kunjungan wisata dan preferensi aktivitas (dan tempat kunjungan
wisata) sewaktu berwisata. Sebagai contoh, jika wisatawan memilih untuk
mempelajari budaya setempat atau menyaksikan pertujunjukkan kesenian
maka secara psikografi akan digolongkan menjadi “penikmat
kebudayaan”. Tingkat venturesomness seseorang mempunyai hubungan
6
dengan preferensi atau motivasi kunjungan (Dewi, 2005). Perbedaan skor
venturesomeness akan terlihat dalam perbedaan karakteristik preferensi
aktivitas (atau motivasi kunjungan).
Pengelompokkan wisatawan secara psikografis biasanya dilakukan
bersamaan dengan pengelompokkan secara demografis. Beberapa
penelitian menemukan adanya korelasi yang cukup signifikan antara
kedua faktor tersebut, walaupun terkadang kesamaan latar belakang
demografis tidak harus mengindikasikan gaya dan selera berwisata yang
sama. Chandler dan Costello (dalam Dewi, 2005) mengembangkan profil
psikografis dan demografis pengunjung objek-objek budaya (heritage
tourism) dan menarik kesimpulan bahwa pengunjung pada semua objek-
objek tersebut mempunyai karakteristik demografis dan gaya hidup dan
pilihan tingkat aktivitas yang sangat homogen. Akan tetapi, Plogg (dalam
Dewi, 2005) menegaskan bahwa individu-individu dengan tingkat
penghasilan yang sama (yang secara demogris digolongkan menjadi satu
kelompok demografis) sangatlah mungkin memilih tujuan dan aktivitas
wisata yang berbeda. Orang-orang yang psychocentric, walaupun dengan
tingkat penghasilan yang berbeda, akan cenderung mempunyai gaya dan
selera berwisata yang sama.
7
III METODE PENELITIAN
Wilayah Amatan
Wilayah administratif yang diteliti adalah objek wisata Pantai Senggigi di
Kabupaten Lombok Barat-NTB serta objek yang diteliti adalah wisatawan yang
mengunjungi Obyek Wisata Pantai Senggigi di Kabupaten Lombok Barat-NTB
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data
yakni data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan
metode kuesioner, wawancara dan observasi langsung.
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari instansi terkait misalnya dari
Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat-NTB. Data sekunder digunakan sebagai
pendukung informasi terutama mengenai segmentasi pasar yang telah dilakukan
oleh pihak yang berkepentingan.
Metode Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
purposive sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel dengan ciri-ciri
tertentu. Adapun ciri-ciri yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wisatawan nusantara yang berusia minimal 17 tahun.
2. Wisatawan nusantara yang sudah pernah berkunjung ke Pantai Senggigi
minimal sebanyak 2 kali.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebanyak 100 responden.
Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu sosiodemografis dan psikografis.
Dari masing-masing variabel tersebut, diturunkan indikator-indikator yang nantinya
dikembangkan menjadi butir-butir pertanyaan dalam kuesioner.
Metode Analisis Penelitian
Analisis data dalam hal penelitian ini adalah menggunakan Analisis Deskriptif
Kuantitatif. Penggunaan Analisis Deskriptif Kuantitatif bertujuan mengkaji
keterkaitan segmentasi pasar pada pengembangan destinasi pariwisata pantai
senggigi di Lombok Barat-NTB, serta merumuskan guide lines terhadap peningkatan
kunjungan para wisatawan di Lombok Barat. Alat analisis yang akan digunakan
8
dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif frekuensi dan crosstabs (tabel
silang).
IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
a. Karakter Sosiodemografis Wisatawan
Berdasarkan kesepuluh indikator yang telah dipaparkan diatas, maka
karakteristik wisatawan yang datang ke Lombok Barat berdasarkan
sosiodemografis adalah sebagai berikut:
 Mayoritas merupakan karyawan swasta
 Mayoritas berusia 30-39 tahun
 Tingkat pendidikannya sarjana (S1)
 Menikah, dengan jumlah anak rata-rata 1-2 orang
 Merupakan wisatawan berulang (repeater)
 Memiliki pengeluaran per bulan antara 2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah
 Berkunjung bersama keluarga
 Lama tinggal di Lombok Barat sekitar 2-5 hari
 Menggunakan pesawat sebagai moda transportasi dari tempat asal
menuju Lombok Barat, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas
wisatawan bukan penduduk Lombok dan berasal dari luar pulau.
b. Karakter Psikografis Wisatawan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa wisatawan yang berkunjung
ke Senggigi cenderung wisatawan yang mempunyai karakteristik near allocentric.
Sehingga dapat dikatakan bahwa wisatawan yang datang ke Senggigi cenderung
lebih menyukai sesuatu yang baru baik dari segi daerah tujuan wisata di kawasan
tersebut, aktivitasnya, dan terutama menyenangi interaksi dengan masyarakat di
tujuan wisata tersebut.
Metode VALS dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
preferensi wisatawan pada terhadap aktivitas yang akan mereka lakukan selama
berkunjung ke Lombok Barat. Pertama-tama, peneliti melihat bagaimana penlilaian
wisatawan terhadap tempat-tempat wisata di Lombok Barat yang dikunjungi oleh
wisatawan. Dari penilaian ini peneliti dapat mengetahui destinasi wisata mana yang
9
paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, sehingga peneliti dapat melihat gambaran
secara cepat preferensi aktivitas apa yang disukai/dipilih oleh wisatawan.
Berdasarkan hasil analisis maka didapatkan tiga segmen seperti yang tertera
pada tabel di bawah ini.
Tabel. 5.2. Segemen Psikografis Wisatawan Lombok Barat
SEGMEN PSIKOGRAFIS ITEM PERTANYAAN
SEGMEN 1  Menambah ilmu pengetahuan
 Menikmati pemandangan alam
 Mencicipi kuliner tradisional
 Menghilangkan kejenuhan
 Menikmati suasana yang berbeda dari
aktivitas rutin
SEGMEN 2  Mempelajari budaya suku Sasak
 Menonton event budaya atau kesenian
yang sedang berlangsung/menonton
pertunjukkan kesenian
 Mengunjungi event/acara yang
diselenggaraan oleh klub/organsisai
 Beraktivitas dengan warga pedesaan
suku Sasak Sade
SEGMEN 3  Mengunjungi konveni/konferensi yang
sedang berlangsung
 Surfing, snorkeling, sky boat
 Berpetualang
 Berbelanja souvenir
 Bisnis cinderamata
Sumber: Analisis (2013)
c. Hubungan Faktor Demografis dan Perilaku Berwisata berdasarkan
Venturesomeness
Socio – Demografis Psikografis
Mayoritas merupakan karyawan swasta Near Allocentric
Mayoritas berusia 30-39 tahun Near Allocentric
Tingkat pendidikannya sarjana (S1) Near Allocentric
Menikah, dengan jumlah anak rata-rata
1-2 orang
Near Allocentric
Wisatawan yang baru datang pertama
kali dan wisatawan berulang 2-3 kali
Near Allocentric
Memiliki pengeluaran per bulan antara
2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah
Near Allocentric
Berkunjung bersama keluarga Near Allocentric
10
Lama tinggal di Lombok Barat sekitar
2-5 hari
Near Allocentric
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa karakter psikografis wisatawan yang
datang di Senggigi adalah near allocentric, yang berarti wisatawan tersebut
menyukai hal-hal yang alami, explorer, dan cenderung menyukai kegiatan yang
penuh tantangan.Apabila dilihat dari segmen pasar berdasarkan aktivitasnya maka
dari ketiga segmen kegiatan yang ada, dipilih kegiatan yang sesuai untuk karakter
tersebut. Sehingga, secara konseptual segmen kegiatan yang akan dikembangkan
adalah sebagai berikut:
Segmen Jenis Aktivitas
SEGMEN 1  Menambah ilmu pengetahuan
 Mencicipi kuliner tradisional
 Menikmati suasana yang berbeda dari
aktivitas rutin
SEGMEN 2  Mempelajari budaya suku Sasak
 Menonton event budaya atau kesenian
yang sedang berlangsung/menonton
pertunjukkan kesenian
 Beraktivitas dengan warga pedesaan
suku Sasak Sade
SEGMEN 3  Surfing, snorkeling, sky boat
 Berpetualang
d. Rencana Konseptual Pengembangan Produk Wisata
Pengembangan Produk Wisata di Senggigi meliputi tiga hal, yaitu:
atraksi, akomodasi (penginapan), dan transportasi. Hal ini dilakukan karena
menurut Middleton (2001), tiga komponen utama dari produk wisata adalah
atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.
Dalam penyusunan konsep, maka selain memperhatikan karakter
psikografis wisatawan, karakter demografis wisatawan harus dijadikan
sebagai pertimbangan utama dalam pengembangan wisata Pantai Senggigi.
Konsep pengembangan produk wisata di Senggigi adalah sebagai
berikut:
1. Atraksi
11
Pengembangan atraksi dilakukan dengan mengembangkan atraksi-
atraksi yang sifatnya menonjolkan sisi petualangannya. Pengembangan-
pengembangan itu antara lain pengembangan Watersport (surfing,
snorkeling, sky boat), pengembangan desa wisata di suku Sasak Sade,
pengembangan festival/event dan pertunjukan kebudayaan (tari,
legenda), pengembangan atraksi untuk keluarga, dan pengembangan
kuliner tradisional
2. Amenitas
Pengembangan amenitas hendaknya juga memperhatikan karakter
wisatawan. Sesuai dengan hasil analisis maka pengembangan
akomodasi/penginapan yang sesuai adalah penginapan homestay di
rumah penduduk atau hotel dengan arsitektur dan suasana khas. Lombok
Barat. Untuk fasilitas pendukung wisata lainnya seperti restoran/tempat
makan hendaknya menyajikan kuliner khas Lombok Barat dan arsitektur
restoran/tempat makan yang khas.
3. Transportasi
Untuk menjelajah area Lombok Barat, dapat disediakan transportasi
tradisional seperti cidomo (dokar/andong) atau transportasi khusus wisata
yang menghubungkan antar destinasi di Lombok Barat
12
V KESIMPULAN
Karakteristik wisatawan yang datang ke Lombok Barat berdasarkan
sosiodemografis adalah sebagai berikut:
 Mayoritas merupakan karyawan swasta
 Mayoritas berusia 30-39 tahun
 Tingkat pendidikannya sarjana (S1)
 Menikah, dengan jumlah anak rata-rata 1-2 orang
 Merupakan wisatawan berulang (repeater)
 Memiliki pengeluaran per bulan antara 2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah
 Berkunjung bersama keluarga
 Lama tinggal di Lombok Barat sekitar 2-5 hari
 Menggunakan pesawat sebagai moda transportasi dari tempat asal
menuju Lombok Barat, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas
wisatawan bukan penduduk Lombok dan berasal dari luar pulau.
Wisatawan yang berkunjung ke Senggigi cenderung wisatawan yang
mempunyai karakteristik near allocentric. Sehingga dapat dikatakan bahwa
wisatawan yang datang ke Senggigi cenderung lebih menyukai sesuatu yang
baru baik dari segi daerah tujuan wisata di kawasan tersebut, aktivitasnya,
dan terutama menyenangi interaksi dengan masyarakat di tujuan wisata
tersebut.
Bila dilihat hubungan antara karakter psikografis dan sosiodemografisnya
seluruh karakter wisatawan berdasarkan sosiodemografisnya bersifat near
13
allocentric. Sehingga, secara konseptual segmen kegiatan yang akan dikembangkan
adalah sebagai berikut:
1. Atraksi
Pengembangan atraksi dilakukan dengan mengembangkan atraksi-atraksi
yang sifatnya menonjolkan sisi petualangannya. Pengembangan-
pengembangan itu antara lain pengembangan Watersport (surfing,
snorkeling, sky boat), pengembangan desa wisata di suku Sasak Sade,
pengembangan festival/event dan pertunjukan kebudayaan (tari, legenda),
pengembangan atraksi untuk keluarga, dan pengembangan kuliner
tradisional
2. Amenitas
Pengembangan amenitas hendaknya juga memperhatikan karakter
wisatawan. Sesuai dengan hasil analisis maka pengembangan
akomodasi/penginapan yang sesuai adalah penginapan homestay di rumah
penduduk atau hotel dengan arsitektur dan suasana khas. Lombok Barat.
Untuk fasilitas pendukung wisata lainnya seperti restoran/tempat makan
hendaknya menyajikan kuliner khas Lombok Barat dan arsitektur
restoran/tempat makan yang khas.
3. Transportasi
Untuk menjelajah area Lombok Barat, dapat disediakan transportasi
tradisional seperti cidomo (dokar/andong) atau transportasi khusus wisata
yang menghubungkan antar destinasi di Lombok Barat
14
DAFTAR PUSTAKA
Basala, Sandra L. and David B. Klenosky (2001). “Travel-Style Preferences for
Visiting a Novel Destination : A Conjoint Investigation across the Novelty-
Familiarity Continuum”, Journal of Travel Research, Vol. 40 (November),
pp.172-182.
Dewi, Ike Janita & Luciana Kurniawati. (2005). Strategi Segmentasi dalam Turisme
Profil Psikologis dan Demografis Wisatawan Domestik di DIY. Penelitian tidak
diterbitkan. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
McIntosh, (1986). Tourism Principles, Practice, Philosophies, Canada: John Willey
and Son. Inc.
Plogg, S. (2002). “The Power of Psychographics and The Concept of
Venturesomeness”. Journal of Travel Research, 40, 244-251.
Solomon, Michael R. (1994), Consumer Behavior: Buying , Having, and Being, 2nd
Edition, Massachusetts: Allyn and Bacon.

More Related Content

What's hot

Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxBahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxKurikulumwaSman14
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataDoris Agusnita
 
I. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisataI. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisataFX Setiyo Wibowo
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanALAM SEKITAR
 
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeteranalisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeterAhmad Kanzu Firdaus
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Dadang Solihin
 
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxKonsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxichsan41
 
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...Sally Indah N
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatNopye Mariki
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Ari Panggih Nugroho
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanTogar Simatupang
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangPenataan Ruang
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahShaleh Afif Hasibuan
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukanDicko Agustian
 

What's hot (20)

Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxBahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
 
I. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisataI. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisata
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeteranalisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
 
Pengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko WisataPengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko Wisata
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
 
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxKonsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
 
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
 
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 
Bahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur TanahBahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur Tanah
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukan
 

Viewers also liked

Jurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa Inggris
Jurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa InggrisJurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa Inggris
Jurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa InggrisJoeCool123
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARA
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARAPENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARA
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARAketutsuardanajogja
 
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAgrifina Nathania
 
Analisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan ProduknyaAnalisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan ProduknyaRafaella Matitaputty
 
GENTING GROUP
GENTING GROUP GENTING GROUP
GENTING GROUP wan izzati
 
Sociology of Tourism
Sociology of TourismSociology of Tourism
Sociology of TourismCM
 
Alternates in tourism - alternatif dalam pariwisata
Alternates in tourism -  alternatif dalam pariwisataAlternates in tourism -  alternatif dalam pariwisata
Alternates in tourism - alternatif dalam pariwisataAbdullah Rudolf Smit
 

Viewers also liked (9)

Jurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa Inggris
Jurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa InggrisJurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa Inggris
Jurnal_27 11 15 - Yesaya dan Kenny _bahasa Inggris
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARA
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARAPENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARA
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARA
 
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
 
Analisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan ProduknyaAnalisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan Produknya
 
GENTING GROUP
GENTING GROUP GENTING GROUP
GENTING GROUP
 
Sociology of Tourism
Sociology of TourismSociology of Tourism
Sociology of Tourism
 
Alternates in tourism - alternatif dalam pariwisata
Alternates in tourism -  alternatif dalam pariwisataAlternates in tourism -  alternatif dalam pariwisata
Alternates in tourism - alternatif dalam pariwisata
 
sociology of tourism
sociology of tourismsociology of tourism
sociology of tourism
 
Sociology of Tourism
Sociology of TourismSociology of Tourism
Sociology of Tourism
 

Similar to WISATA SENGGIGI

Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)
Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)
Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)hary hermawan
 
Yuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jeparaYuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jepara1qaz23
 
International Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptx
International Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptxInternational Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptx
International Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptxMohNurKhaqiqi
 
Evaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokal
Evaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokalEvaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokal
Evaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokalhary hermawan
 
02. naskah publikasi
02. naskah publikasi02. naskah publikasi
02. naskah publikasiAli Mashduqi
 
Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...
Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...
Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...Rai Utama I Gusti Bagus
 
Dampak sosial pada pariwisata
Dampak sosial pada pariwisataDampak sosial pada pariwisata
Dampak sosial pada pariwisataVintty Koloay
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxTamNe
 
background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...
background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...
background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...MIFTAHFARIDMAHARDIKA
 
Demographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personalityDemographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personalityKurnia Aje
 
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...Lalu Permadi
 
Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210
Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210
Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210guztymawan
 
Ringkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ringkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi KreatifRingkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ringkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi KreatifRanda Rakhman
 
Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1
Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1
Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1MaulanaRizkyAmrullah
 
Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...
Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...
Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...Repository Ipb
 
4.-PK2ND.pptx
4.-PK2ND.pptx4.-PK2ND.pptx
4.-PK2ND.pptxsutripto
 

Similar to WISATA SENGGIGI (20)

Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)
Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)
Dampak sosial budaya pengembangan desa wisata nglanggeran (2)
 
Makalh esdm
Makalh esdmMakalh esdm
Makalh esdm
 
Yuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jeparaYuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jepara
 
Kebijakan Bisnis Pariwisata
Kebijakan Bisnis PariwisataKebijakan Bisnis Pariwisata
Kebijakan Bisnis Pariwisata
 
International Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptx
International Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptxInternational Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptx
International Tourism_Kelompok Eko Pariwisata.pptx
 
Evaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokal
Evaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokalEvaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokal
Evaluasi dampak pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat lokal
 
02. naskah publikasi
02. naskah publikasi02. naskah publikasi
02. naskah publikasi
 
Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...
Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...
Analisis siklus hidup destinasi pariwisata bali kajian ekonomi pariwisata ter...
 
Dampak sosial pada pariwisata
Dampak sosial pada pariwisataDampak sosial pada pariwisata
Dampak sosial pada pariwisata
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
 
Aqi
AqiAqi
Aqi
 
background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...
background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...
background-study-2008pembangunan-bidang-pariwisata-2010-2014__20110202135808_...
 
Demographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personalityDemographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personality
 
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
 
Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210
Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210
Tugas metpen Guzty Muhammad Hermawan - J1F111210
 
Ringkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ringkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi KreatifRingkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ringkasan Penelitian/ Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1
Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1
Model kebijakan disparpora pada pembangan pariwisata di kab. batang kelompok 1
 
Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...
Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...
Analisis Pemintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo Sebagai Temp...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
4.-PK2ND.pptx
4.-PK2ND.pptx4.-PK2ND.pptx
4.-PK2ND.pptx
 

More from ketutsuardanajogja

Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...ketutsuardanajogja
 
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...ketutsuardanajogja
 
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTA
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTAPERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTA
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTAketutsuardanajogja
 
STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...
STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...
STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...ketutsuardanajogja
 
Jurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulut
Jurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulutJurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulut
Jurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulutketutsuardanajogja
 
Jurnal keindahan destinasi pantai sanur bali
Jurnal keindahan destinasi pantai sanur baliJurnal keindahan destinasi pantai sanur bali
Jurnal keindahan destinasi pantai sanur baliketutsuardanajogja
 
Jurnal urban tourism cakranegara ntb
Jurnal urban tourism cakranegara ntbJurnal urban tourism cakranegara ntb
Jurnal urban tourism cakranegara ntbketutsuardanajogja
 
PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...
PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...
PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...ketutsuardanajogja
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
 

More from ketutsuardanajogja (9)

Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
 
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...
 
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTA
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTAPERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTA
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTA
 
STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...
STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...
STRATEGI BELL BOY DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN SAAT HIGH SESSION DI HOTEL PHO...
 
Jurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulut
Jurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulutJurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulut
Jurnal taman nasional bunaken sebagai destinasi unggulan sulut
 
Jurnal keindahan destinasi pantai sanur bali
Jurnal keindahan destinasi pantai sanur baliJurnal keindahan destinasi pantai sanur bali
Jurnal keindahan destinasi pantai sanur bali
 
Jurnal urban tourism cakranegara ntb
Jurnal urban tourism cakranegara ntbJurnal urban tourism cakranegara ntb
Jurnal urban tourism cakranegara ntb
 
PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...
PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...
PERANAN PRAMUSAJI DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI ABHAYAGIRI RESTAUR...
 
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

WISATA SENGGIGI

  • 1. i ANALISIS KARAKTERISTIK WISATAWAN DAN IMPLIKASINYA PADA PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA (Studi Kasus di Pantai Senggigi Kabupaten Lombok Barat- NTB) I Ketut Suardana1 , Budi Prayitno2 , Ike Janita Dewi3 INTISARI Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi wisata yang patut untuk dikembangkan. Kunjungan wisatawan ke daerah ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kabupaten Lombok Barat memiliki potensi wisata yang cukup terkenal, salah satunya adalah Pantai Senggigi. Namun meskipun kunjungan wisatawan di Pantai Senggigi selalu mengalamai kenaikan yang cukup signifikan, tetapi apabila dibandingkan maka wisatawan mancanegara jauh lebih banyak yang mengunjungi Pantai Senggigi dibandingkan wisatawan nusantara. Hal ini berarti bahwa produk wisata di Pantai Senggigi masih belum optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik segmentasi wisatawan berdasarkan sosiografis dan demografis yang datang ke Pantai Senggigi sehingga dapat diketahui permintaan wisatawan yang berkunjung ke sana yang nantinya dapat dijadikan dasar pengembangan produk wisata di tempat tersebut. Metode yang digunakan adalah mix kualitatif dan kuantitatif dengan pengambilan sampel sebanyak 100 orang. Hasil kuesioner tersebut kemudian dideskripsikan mengenai karakteristik wisatawan berdasarkan sosiografis dan demografis. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sosiografis wisatawan yang berkunjung ke Pantai Senggigi mayoritas merupakan karyawan swasta, Mayoritas berusia 36-39 tahun, tingkat pendidikannya sarjana (S1), menikah dengan jumlah anak rata-rata 1-2 orang, merupakan wisatawan berulang (repeater), memiliki pengeluaran per bulan antara 2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah, berkunjung bersama keluarga, lama tinggal di Lombok Barat sekitar 2-5 hari, dan mayoritas wisatawan berasal dari luar pulau. Sedangkan karakteristik demografis wisatawan yang berkunjung ke Pantai Senggigi berdasarkan indikator venturesomeness merupakan wisatawan yang near allocentric yang artinya lebih menyukai atraksi yang bersifat adventure dan alami. Berdasarkan VALS, wisatawan yang berkunjung ke Senggigi dibagi menjadi tiga segmen. Kata Kunci: segmentasi wisatawan, sosiodemografis, psikografis, Pantai Senggigi, Lombok Barat 1 Mahasiswa Magister Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2 Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
  • 2. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………….. i HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………… ii INTISARI ……………………………………………………………………………... iii DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. iv BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………… 3 BAB III METODELOGI PENELITIAN …………………………………………….. 7 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………………………. 8 BAB V KESIMPULAN ………………………………………………………………. 12 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 14
  • 3. iii
  • 4. 1 I PENDAHULUAN Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu provinsi Indonesia yang memiliki potensi wisata yang patut untuk dikembangkan, arus kunjungan wisatawan ke daerah ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu Kabupaten yang memiliki potensi wisata yang cukup terkenal adalah kabupaten Lombok Barat, dimana kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten di Provinsi NTB yang memiliki beberapa kawasan wisata yang cukup terkenal yaitu: destinasi wisata pantai seperti Pantai Senggigi, Pantai Sire, Objek wisata Tiga Gili (Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan); destinasi wisata peninggalan sejarah seperti : Taman Narmada, Lingsar dan Batu Bolong; destinasi wisata alam seperti : Sesaot, Danau Segara Anak, air terjun Sindang Gile dan lainnya. Salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat adalah kawasan Pantai Senggigi, yang berlokasi Kecamatan Gunung Sari, Desa Senggigi, Kab. Lombok Barat - NTB. Kawasan Pantai Senggigi mampu mengundang animo wisatawan lokal maupun mancanegara karena keindahan alamnya, sebagai gambarannya banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Lombok barat, maka tabel di bawah akan memberikan informasi: Tabel.1.1. Pertumbuhan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Lombok Barat Tahun 2001-2010 No Tahun Pertumbuhan Wisatawan Nusantara Mancanegara Jumlah 1. 2001 54.540 40.098 94.638 2. 2002 104.898 51.606 156.504 3. 2003 72.593 73.410 146.006 4. 2004 96.107 104.133 200.240 5. 2005 88.199 134.531 222.730 6. 2006 87.819 131.461 229.280 7. 2007 122.260 131.352 253.612 8. 2008 229.114 315.387 544.501 9. 2009 232.120 387.250 619.370 10. 2010 240.120 435.130 675.250 Sumber : Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan LOBAR Namun meskipun kunjungan wisatawan di Pantai Senggigi selalu mengalamai kenaikan yang cukup signifikan, tetapi apabila dibandingkan maka wisatawan mancanegara jauh lebih banyak yang mengunjungi Pantai Senggigi dibandingkan wisatawan nusantara. Hal ini berarti bahwa produk wisata di Pantai Senggigi
  • 5. 2 masih belum optimal. Salah satu cara perbaikan pada destinasi wisata adalah dengan memperhatikan keinginan dari para wisatawan. Perhatian-perhatian tersebut dapat dijadikan sebagai panduan untuk membuat segmentasi pasar pada masing-masing destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat termasuk di Kawasan Pantai Senggigi. Mendasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka segmentasi pasar untuk peningkatkan destinasi wisata perlu dilakukan. Perlunya dilakukan segmentasi pasar terutama di Kawasan Pantai Senggigi ini karena belum optimalnya destinasi wisata Pantai Senggigi sehingga belum mampu memberikan kontribusi pada pemasukan daerah serta peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar. Setelah dilakukan pengembangan destinasi wisata Kawasan Pantai Senggigi berdasarkan segmentasi pasar tersebut, maka diharapkan minat berkunjung baik wisatawan domistik maupun wisatawan manca negara semakin tinggi
  • 6. 3 II TINJAUAN PUSTAKA Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok- kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar. 1. Segmentasi sosiodemografis Segmentasi demografis membagi pasar menjadi berkelompok-kelompok berdasarkan umur, jenis kelamin, siklus hidup, pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama, dan kelompok etnis. Dasar pengelompokkan pasar yang paling populer dan yang paling mudahdiukur. Alasan pokoknya adalah bahwa kebutuhan dan selera konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik demografisnya. Sebagai contoh, kebutuhan dan selera konsumen akan berubah seiring dengan pertambahan usia dan perubahan siklus hidup. Kebutuhan dan seseorang saat anak-anak, remaja dan dewasa akan banyak mengalami perubahan demikian juga sebelum dan setelah menikah, mempunyai anak balita atau setelah anak mandiri. Dalam segementasi pasar, karakteristik demografis hampir selalu menyertai dasar segmentasi lainnya. Walaupun dasar-dasar segementasiyang muktahir bermunculan, termasuk psikografis, karakteristik demografis masih dianggap menjadi dasar pengelompokkan yang sangat berarti dan terpasang dengan kuat (embedded) dalam semua riset pemasaran (Plogg, 2002). Dalam penelitian ini, walaupun karakteristik psikografis dianggap mempunyai “daya penjelas” yang kuat terhadap profil wisatawan domestik, karekateristik demografis akan mendapatkan porsi perhatian yang sama besarnya. Karakteristik demografi yang diteliti akan meliputi pekerjaan, usia, pendidikan, status perkawinan, daur hidup, dan jumlah pengeluaran untuk belanja sehari-hari. 2. Segmentasi psikografis Penelitian ini akan menghasilkan kelompok-kelompok atau segmen-segmen wisatawan berdasarkan karakteristik psikografis. Masing-masing kelompok diyakini akan mempunyai “gaya, cara, dan selera” yang berbeda. Karakteristik
  • 7. 4 psikografis bisa dianggap sebagai gaya hidup dan nilai yang dianut oleh seseorang, dan akan menentukan preferensi dan cara menikmati suatu produk atau jasa. Dalam studi perilaku konsumen, psikografi lazim digunakan sebagai dasar segmentasi (Solomon, 1994). Sebuah riset psikografis akan mengelompokkan konsumen berdasarkan kombinasi-kombinasi dari tiga variabel, yaitu aktivitas, ketertarikan pada berbagai hal, dan pendapat tentang berbagai masalah. Berdasarkan data dari sampel yang diteliti, konsumen kemudian dimasukkan dalam kelompok-kelompok, di mana anggota-anggota masing kelompok mempunyai kemiripan dalam hal karakteristik psikologis, preferensi terhadap berbagai aktivitas, sikap terhadap suatu produk dan pola penggunaan produk tersebut. Strategi pemasaran kemudian bisa dirancang untuk memaksimalkan pelayanan pada satu (biasanya pengguna produk dengan frekuensi tertinggi) kelompok konsumen tertentu.  Konsep venturesomeness Beberapa model telah dikembangkan untuk menggolong-golongkan wisatawan berdasarkan tipe psikografis mereka. Salah satu model yang paling terkenal adalah model Plogg (Plogg, 2002; McIntosh et.al., 2004) yang mengkasifikasikan masyarakat Amerika Serikat sepanjang skala psikografis, yang merenstang dari titik ekstrem psychocentrics ke titik ekstrem lainnya yaitu allocentrics. Pada dasarnya, orang yang psychocentric adalah orang yang berpusat pada diri sendiri, mencari keamanan, dan hanya peduli pada masalah-masalah yang berkenaan dengan dirinya dan lingkungan sekitar yang didefinisikan secara sempit. Orang seperti ini cenderung menjadi orang yang tertutup dan tidak suka berpergian. Sebaliknya, allocentric adalah orang yang berwawasan luas dan tertarik dengan berbagai macam pokok persolaan. Orang tipe ini adalah pribadi terbuka dan suka berpergian ke tempat-tempat yang eksotis dan belum pernah dikunjungi. Karakteristik psychocentrics – allocentrics yang menentukan venturesomeness (kecenderungan/frekuensi untuk berpergian) ini juga menentukkan pengambilan keputusan wisata dalam banyak hal. Termasuk didalamnya adalah pemilihan daerah tujuan wisata dan objek-
  • 8. 5 objek wisata yang dikunjungi, aktivitas yang dilakukan selama berwisata, dan pola interaksi dengan masyarakat di tujuan wisata tersebut. Penelitian Basala dan Klenosky (2001) dan Pizam et al. (2004) juga menghasilkan kesimpulan yang serupa bahwa tipe kepribadian (personality) seseorang akan mempengaruhi perilaku dalam berwisata. Ada perbedaan yang signifikan antara individu yang mempunyai kecenderungan sebagai pencari sensasi (sensation-seeker) dan bersedia menanggung resiko (risk-taker) dibanding yang kurang mencari sensasi dan bersedia menanggung risiko (risk-taker) dibanding yang kurang mencari sensasi dan kurang berani mengambil risiko, dalam hal pemilihan tujuan wisata (yang belum pernah dikunjungi versus yang sudah dikenal dengan baik) dan aktivitas wisata. Gaya dan selera kelompok yang psychocentrics maupun sensation- seeking dan risk-taking ini bisa memberikan jawaban yang menyakinkan untuk pertayaan mengapa orang tidak mengunjungi kembali tujuan wisata yang pernah dikunjungi, walupun dia merasa senang dan puas dengan tempat tersebut, dan mengapa pilihan tujuan wisata tidak selalu berkolerasi dengan kelengkapan infrastruktur di suatu tujuan wisata itu (Plogg, dalam Dewi, 2005). Segmen wisatawan ini cenderung suka memilih objek wisata yang belum pernah dikunjungi, yang alami, dan suka berbaur dengan masyarakat sekitar. Fasilitas tambahan yang nyaman mungkin malah mengurangi daya tarik suatu objek wisata. Reruntuhan candi akan lebih menarik dan eksotis dibanding candi utuh hasil rekonstruksi, dan penginapan yang juga merupakan rumah penduduk akan dinilai lebih dari hotel berfasilitas lengkap. Segmen-segmen psikografis yang akan dihasilkan oleh penelitian ini didasarkan pada dua kriteria. Kriteria yang pertama yaitu skor venturesomeness dari masing-masing wisatawan dan motivasi dan motivasi kunjungan wisata dan preferensi aktivitas (dan tempat kunjungan wisata) sewaktu berwisata. Sebagai contoh, jika wisatawan memilih untuk mempelajari budaya setempat atau menyaksikan pertujunjukkan kesenian maka secara psikografi akan digolongkan menjadi “penikmat kebudayaan”. Tingkat venturesomness seseorang mempunyai hubungan
  • 9. 6 dengan preferensi atau motivasi kunjungan (Dewi, 2005). Perbedaan skor venturesomeness akan terlihat dalam perbedaan karakteristik preferensi aktivitas (atau motivasi kunjungan). Pengelompokkan wisatawan secara psikografis biasanya dilakukan bersamaan dengan pengelompokkan secara demografis. Beberapa penelitian menemukan adanya korelasi yang cukup signifikan antara kedua faktor tersebut, walaupun terkadang kesamaan latar belakang demografis tidak harus mengindikasikan gaya dan selera berwisata yang sama. Chandler dan Costello (dalam Dewi, 2005) mengembangkan profil psikografis dan demografis pengunjung objek-objek budaya (heritage tourism) dan menarik kesimpulan bahwa pengunjung pada semua objek- objek tersebut mempunyai karakteristik demografis dan gaya hidup dan pilihan tingkat aktivitas yang sangat homogen. Akan tetapi, Plogg (dalam Dewi, 2005) menegaskan bahwa individu-individu dengan tingkat penghasilan yang sama (yang secara demogris digolongkan menjadi satu kelompok demografis) sangatlah mungkin memilih tujuan dan aktivitas wisata yang berbeda. Orang-orang yang psychocentric, walaupun dengan tingkat penghasilan yang berbeda, akan cenderung mempunyai gaya dan selera berwisata yang sama.
  • 10. 7 III METODE PENELITIAN Wilayah Amatan Wilayah administratif yang diteliti adalah objek wisata Pantai Senggigi di Kabupaten Lombok Barat-NTB serta objek yang diteliti adalah wisatawan yang mengunjungi Obyek Wisata Pantai Senggigi di Kabupaten Lombok Barat-NTB Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yakni data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode kuesioner, wawancara dan observasi langsung. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari instansi terkait misalnya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat-NTB. Data sekunder digunakan sebagai pendukung informasi terutama mengenai segmentasi pasar yang telah dilakukan oleh pihak yang berkepentingan. Metode Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel dengan ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wisatawan nusantara yang berusia minimal 17 tahun. 2. Wisatawan nusantara yang sudah pernah berkunjung ke Pantai Senggigi minimal sebanyak 2 kali. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebanyak 100 responden. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu sosiodemografis dan psikografis. Dari masing-masing variabel tersebut, diturunkan indikator-indikator yang nantinya dikembangkan menjadi butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Metode Analisis Penelitian Analisis data dalam hal penelitian ini adalah menggunakan Analisis Deskriptif Kuantitatif. Penggunaan Analisis Deskriptif Kuantitatif bertujuan mengkaji keterkaitan segmentasi pasar pada pengembangan destinasi pariwisata pantai senggigi di Lombok Barat-NTB, serta merumuskan guide lines terhadap peningkatan kunjungan para wisatawan di Lombok Barat. Alat analisis yang akan digunakan
  • 11. 8 dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif frekuensi dan crosstabs (tabel silang). IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN a. Karakter Sosiodemografis Wisatawan Berdasarkan kesepuluh indikator yang telah dipaparkan diatas, maka karakteristik wisatawan yang datang ke Lombok Barat berdasarkan sosiodemografis adalah sebagai berikut:  Mayoritas merupakan karyawan swasta  Mayoritas berusia 30-39 tahun  Tingkat pendidikannya sarjana (S1)  Menikah, dengan jumlah anak rata-rata 1-2 orang  Merupakan wisatawan berulang (repeater)  Memiliki pengeluaran per bulan antara 2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah  Berkunjung bersama keluarga  Lama tinggal di Lombok Barat sekitar 2-5 hari  Menggunakan pesawat sebagai moda transportasi dari tempat asal menuju Lombok Barat, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas wisatawan bukan penduduk Lombok dan berasal dari luar pulau. b. Karakter Psikografis Wisatawan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Senggigi cenderung wisatawan yang mempunyai karakteristik near allocentric. Sehingga dapat dikatakan bahwa wisatawan yang datang ke Senggigi cenderung lebih menyukai sesuatu yang baru baik dari segi daerah tujuan wisata di kawasan tersebut, aktivitasnya, dan terutama menyenangi interaksi dengan masyarakat di tujuan wisata tersebut. Metode VALS dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana preferensi wisatawan pada terhadap aktivitas yang akan mereka lakukan selama berkunjung ke Lombok Barat. Pertama-tama, peneliti melihat bagaimana penlilaian wisatawan terhadap tempat-tempat wisata di Lombok Barat yang dikunjungi oleh wisatawan. Dari penilaian ini peneliti dapat mengetahui destinasi wisata mana yang
  • 12. 9 paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, sehingga peneliti dapat melihat gambaran secara cepat preferensi aktivitas apa yang disukai/dipilih oleh wisatawan. Berdasarkan hasil analisis maka didapatkan tiga segmen seperti yang tertera pada tabel di bawah ini. Tabel. 5.2. Segemen Psikografis Wisatawan Lombok Barat SEGMEN PSIKOGRAFIS ITEM PERTANYAAN SEGMEN 1  Menambah ilmu pengetahuan  Menikmati pemandangan alam  Mencicipi kuliner tradisional  Menghilangkan kejenuhan  Menikmati suasana yang berbeda dari aktivitas rutin SEGMEN 2  Mempelajari budaya suku Sasak  Menonton event budaya atau kesenian yang sedang berlangsung/menonton pertunjukkan kesenian  Mengunjungi event/acara yang diselenggaraan oleh klub/organsisai  Beraktivitas dengan warga pedesaan suku Sasak Sade SEGMEN 3  Mengunjungi konveni/konferensi yang sedang berlangsung  Surfing, snorkeling, sky boat  Berpetualang  Berbelanja souvenir  Bisnis cinderamata Sumber: Analisis (2013) c. Hubungan Faktor Demografis dan Perilaku Berwisata berdasarkan Venturesomeness Socio – Demografis Psikografis Mayoritas merupakan karyawan swasta Near Allocentric Mayoritas berusia 30-39 tahun Near Allocentric Tingkat pendidikannya sarjana (S1) Near Allocentric Menikah, dengan jumlah anak rata-rata 1-2 orang Near Allocentric Wisatawan yang baru datang pertama kali dan wisatawan berulang 2-3 kali Near Allocentric Memiliki pengeluaran per bulan antara 2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah Near Allocentric Berkunjung bersama keluarga Near Allocentric
  • 13. 10 Lama tinggal di Lombok Barat sekitar 2-5 hari Near Allocentric Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa karakter psikografis wisatawan yang datang di Senggigi adalah near allocentric, yang berarti wisatawan tersebut menyukai hal-hal yang alami, explorer, dan cenderung menyukai kegiatan yang penuh tantangan.Apabila dilihat dari segmen pasar berdasarkan aktivitasnya maka dari ketiga segmen kegiatan yang ada, dipilih kegiatan yang sesuai untuk karakter tersebut. Sehingga, secara konseptual segmen kegiatan yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut: Segmen Jenis Aktivitas SEGMEN 1  Menambah ilmu pengetahuan  Mencicipi kuliner tradisional  Menikmati suasana yang berbeda dari aktivitas rutin SEGMEN 2  Mempelajari budaya suku Sasak  Menonton event budaya atau kesenian yang sedang berlangsung/menonton pertunjukkan kesenian  Beraktivitas dengan warga pedesaan suku Sasak Sade SEGMEN 3  Surfing, snorkeling, sky boat  Berpetualang d. Rencana Konseptual Pengembangan Produk Wisata Pengembangan Produk Wisata di Senggigi meliputi tiga hal, yaitu: atraksi, akomodasi (penginapan), dan transportasi. Hal ini dilakukan karena menurut Middleton (2001), tiga komponen utama dari produk wisata adalah atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Dalam penyusunan konsep, maka selain memperhatikan karakter psikografis wisatawan, karakter demografis wisatawan harus dijadikan sebagai pertimbangan utama dalam pengembangan wisata Pantai Senggigi. Konsep pengembangan produk wisata di Senggigi adalah sebagai berikut: 1. Atraksi
  • 14. 11 Pengembangan atraksi dilakukan dengan mengembangkan atraksi- atraksi yang sifatnya menonjolkan sisi petualangannya. Pengembangan- pengembangan itu antara lain pengembangan Watersport (surfing, snorkeling, sky boat), pengembangan desa wisata di suku Sasak Sade, pengembangan festival/event dan pertunjukan kebudayaan (tari, legenda), pengembangan atraksi untuk keluarga, dan pengembangan kuliner tradisional 2. Amenitas Pengembangan amenitas hendaknya juga memperhatikan karakter wisatawan. Sesuai dengan hasil analisis maka pengembangan akomodasi/penginapan yang sesuai adalah penginapan homestay di rumah penduduk atau hotel dengan arsitektur dan suasana khas. Lombok Barat. Untuk fasilitas pendukung wisata lainnya seperti restoran/tempat makan hendaknya menyajikan kuliner khas Lombok Barat dan arsitektur restoran/tempat makan yang khas. 3. Transportasi Untuk menjelajah area Lombok Barat, dapat disediakan transportasi tradisional seperti cidomo (dokar/andong) atau transportasi khusus wisata yang menghubungkan antar destinasi di Lombok Barat
  • 15. 12 V KESIMPULAN Karakteristik wisatawan yang datang ke Lombok Barat berdasarkan sosiodemografis adalah sebagai berikut:  Mayoritas merupakan karyawan swasta  Mayoritas berusia 30-39 tahun  Tingkat pendidikannya sarjana (S1)  Menikah, dengan jumlah anak rata-rata 1-2 orang  Merupakan wisatawan berulang (repeater)  Memiliki pengeluaran per bulan antara 2,1 juta rupiah – 3 juta rupiah  Berkunjung bersama keluarga  Lama tinggal di Lombok Barat sekitar 2-5 hari  Menggunakan pesawat sebagai moda transportasi dari tempat asal menuju Lombok Barat, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas wisatawan bukan penduduk Lombok dan berasal dari luar pulau. Wisatawan yang berkunjung ke Senggigi cenderung wisatawan yang mempunyai karakteristik near allocentric. Sehingga dapat dikatakan bahwa wisatawan yang datang ke Senggigi cenderung lebih menyukai sesuatu yang baru baik dari segi daerah tujuan wisata di kawasan tersebut, aktivitasnya, dan terutama menyenangi interaksi dengan masyarakat di tujuan wisata tersebut. Bila dilihat hubungan antara karakter psikografis dan sosiodemografisnya seluruh karakter wisatawan berdasarkan sosiodemografisnya bersifat near
  • 16. 13 allocentric. Sehingga, secara konseptual segmen kegiatan yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Atraksi Pengembangan atraksi dilakukan dengan mengembangkan atraksi-atraksi yang sifatnya menonjolkan sisi petualangannya. Pengembangan- pengembangan itu antara lain pengembangan Watersport (surfing, snorkeling, sky boat), pengembangan desa wisata di suku Sasak Sade, pengembangan festival/event dan pertunjukan kebudayaan (tari, legenda), pengembangan atraksi untuk keluarga, dan pengembangan kuliner tradisional 2. Amenitas Pengembangan amenitas hendaknya juga memperhatikan karakter wisatawan. Sesuai dengan hasil analisis maka pengembangan akomodasi/penginapan yang sesuai adalah penginapan homestay di rumah penduduk atau hotel dengan arsitektur dan suasana khas. Lombok Barat. Untuk fasilitas pendukung wisata lainnya seperti restoran/tempat makan hendaknya menyajikan kuliner khas Lombok Barat dan arsitektur restoran/tempat makan yang khas. 3. Transportasi Untuk menjelajah area Lombok Barat, dapat disediakan transportasi tradisional seperti cidomo (dokar/andong) atau transportasi khusus wisata yang menghubungkan antar destinasi di Lombok Barat
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Basala, Sandra L. and David B. Klenosky (2001). “Travel-Style Preferences for Visiting a Novel Destination : A Conjoint Investigation across the Novelty- Familiarity Continuum”, Journal of Travel Research, Vol. 40 (November), pp.172-182. Dewi, Ike Janita & Luciana Kurniawati. (2005). Strategi Segmentasi dalam Turisme Profil Psikologis dan Demografis Wisatawan Domestik di DIY. Penelitian tidak diterbitkan. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. McIntosh, (1986). Tourism Principles, Practice, Philosophies, Canada: John Willey and Son. Inc. Plogg, S. (2002). “The Power of Psychographics and The Concept of Venturesomeness”. Journal of Travel Research, 40, 244-251. Solomon, Michael R. (1994), Consumer Behavior: Buying , Having, and Being, 2nd Edition, Massachusetts: Allyn and Bacon.