1. PP5202
Dampak Pariwisata
Program Magister Perencanaan Kepariwisataan, Institut Teknologi Bandung, 2013
Dampak Sosial Pada Pariwisata
Ahmad Rimba DirgantaraNIM 95712002
Abstrak
Studi pada makalah ini berkaitan dengan dampak yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat,
yang terjadiakibat dari adanya kegiatan pariwisata di daerahnya. Tingginya jumlah
wisatawan yang berkunjung ke suatudaerah atau objek wisata dapat berakibat positif maupun
negatif. Untuk mengetahui pertumbuhan pengunjung,digunakan pendekatan teori Bulter sebagai
acuan, teori ini merupakan implikasi dari dampak sosial
pariwisata.Se da ngka n pa da da mpa k ya ng te rliha t se c a ra la ngsung me nurut Ritc
hie da n Zins (1978) ia la h handicraft ,
pakaian tradisional dan tekstil, bahasa, tradisi, gastronomy, arsitektur, agama, pakaian
dan leisure aktivitas.Metode yang digunakan pada makalah ini ialah dengan
menggunakan metode deskriptif dengan sumber datamelalui data sekunder sebagaipenguat
argumen. Hasil dari makalah ini, diharapkan dapat dijadikan bahan studikepariwisatan menyangkut
dampak sosial yang dihasilkan oleh pariwisata.
Katakunci: Dampaksosial, Pariwisata,Tourism life cycle,Bali.
Pendahuluan
Pariwisata telah menjadi sektor yang memberikan kontribusi signifikan dari ekonomi global. Selama
tahun 1996Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) memperkirakan bahwa ada total
592 juta pariwisata kedatanganinternasional, meningkat 4,5 persen dari tahun 1995. Pengeluaran
dari wisatawan ini berjumlah sekitar $, US423miliar, atau meningkat 7,6 persen pada
tahun sebelumnya. Dari data terbaru UNWTO
menyebutkan bahwake da ta nga n wisa ta wa n inte rna siona l me la mpa ui a ngka 1 mi
lia r untuk pe rta ma ka linya pa da ta hun 2012,me nc a pa i tota l 1,035 milia r turis
, 39 juta le bih da ri ta hun 2011. Ha l te rse but me ngindika sika n ba hwa pertumbuh
an pariwisata sangat pesat.Pesatnya pertumbuhan pariwisata selain berdampak positif juga berdampak
negatif. Gee (1989) dalam bukunyayang berjudul “
TheTravelIndustry
”, mengatakan bahwa “
as tourism grows and travelers increases, so does the potential for both positive and
negative impacts
”. (Gee mengatakan adanya dampak atau pengaruh yang positifmaupun negatif karena adanya
pengembangan pariwisata dan kunjungan wisatawan yang meningkat). Dampakpositif bisa terlihat
jelas dan dapat diukur pada sektor ekonomi, disamping dampak negatifnya. Sedangkan padasektor
sosial budaya, dampak positif dan negatifnya sulit untuk diukur namun bisa terlihat jelas pada
handicraft
,pakaian tradisional dan tekstil, bahasa, tradisi, gastronomy, arsitektur, agama, pakaian
dan leisure aktivitas.Kedelapan hal itu sebagaimana identifikasi menurut Ritchie dan Zins
(1978).Untuk lebih jelas mengetahui dampak pariwista dapat mengacu pada Teori Butler sebagai
acuan untuk melihatdampak sosial dari pariwisata. Dalam teori Butler, dimulai dari tahap
exploration, involvement, development
,
consolidation and stagnation, decline or rejuvenation
memiliki keterkaitan terhadap sikap masyarakat lokalterhadap wisatawan atau turis. Teori ini
merupakan teori siklus destinasi pariwisata disamping teori lain yangberhubungan dengan sikap
host communities
(masyarakat lokal) terhadap wisatawan. Teori Doxey (1975) danMilligan (1989) akan memaparkan
lebih rinci mengenai sikap dari masyakarat lokal terhadap wisatawan atauturis.
2. PP5202
Dampak Pariwisata
Program Magister Perencanaan Kepariwisataan, Institut Teknologi Bandung, 2013
Implikasi teori Butler pada dampak sosial pariwisata
Butle r me ngide ntifika sika n e na m tingka ta n da la m e volusi a re a pa riwisa ta , te
ori ini be rhubunga n de nga n
product lifecyle
dalam teori marketing. Tingkatannya sebagai berikut:
1. The exploration stage
Pada tingkatan satu ini, karakteristik wisatawan senangmengexplorasi atau berpetualang
dimana hanyase ba ga ia n ke c il pe ngunjung. Da la m ide ntifika si P log(1977) disebut
‘allocentrics’ sedangkan Cohen (1979c)menyebutnya ‘explorers’, keduanya sama-sama
memberip e n g e r t ia n b a h w a t in g k a t a n in i w is a t a w a n m e m ilik ipengaturan
tujuan sendiri dan terlihat lebih akrab
denganp e n d u d u k lo k a l. D a n ju g a w is a t a w a n a k a n b e r u s a h a b e r b i c a r a
d e n g a n b a h a s a p e n d u d u k l o k a l d a n mengidentifikasi budaya
setempat. Penduduk lokal
akanm e n e r i m a t u r i s d e n g a n “ t a n g a n t e r b u k a ” , t u r i s
Teori Butler sebagaiacuan untuk melihatdampak sosial dari pariwisata.
Dalam teori Butler, dimulai dari tahap
exploration, involvement, development,
consolidation and stagnation, decline or rejuvenation
memiliki keterkaitan terhadap sikap masyarakat lokal
terhadap wisatawan atau turis.