SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota Bengkulu yang terletak di pesisir barat pulau Sumatera mempunyai potensi
alam untuk dikembangkan menjadi kota pariwisata .Kota Bengkulu memiliki Pantai
Panjang yakni pantai terpanjang ke-2 di dunia (Urip, 2008). Propinsi Bengkulu pada
dasarya memiliki potensi besar dalam pengembangan industri pariwisata. Potensi dari
objek-objek wisata yang menarik di Propinsi Bengkulu seharusnya mampu menarik
wisatawan sebanyak-banyaknya. Kawasan pantai Kota Bengkulu membujur dari pantai
Zakat, Pantai Tapak Paderi, dan Pantai Panjang termasuk kawasan sepanjang muara
sungai Jenggalu dan pelabuhan Pulau Baii.
Potensi yang dimiliki oleh kawasan pantai Kota Bengkulu telah disadari oleh
Pemerintah Daerah dan kemudian dijadikan salah satu kebijakan yang strategis oleh
Gubernur Bengkulu, yaitu menjadikan kawasan pantai tersebut sebagai kawasan wisata
yang diharapkan mampu menyedot bukan saja wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan
nasional serta manca negara. Pemerintah telah melakukan usaha pengembangan
kepariwisataan dengan penambahan sarana dan prasarana di Pantai Panjang seperti
akomodasi, komunikasi, dan transportasi baik darat maupun udara. Namun, usaha
pemerintah ini belum tertata dengan jelas. Pengelolaan Pantai Panjang yang kurang
professional menjadikan Pantai Panjang tidak mengandung nilai komersial.
Kurangnya pemberdayaan fasilitas di Pantai Panjang, menjadikan para investor
enggan dan ragu untuk menanamkan modal usaha di Bengkulu. Terlebih lagi terjadinya
perusakan lingkungan oleh segelintir pengunjung yang dapat merusak objek-objek
wisata atau lingkungan objek-objek wisata, seperti yang terlihat sekarang mencoret-
coret dinding dengan piloks, memecahkan beberapa lampu taman, dll. Hal ini
berdampak menurunnya citra dari suatu objek wisata yang akan membuat berkurangnya
wisatawan datang ke objek wisata tersebut.
Dalam karya tulis ini, kami mencoba untuk mengupas industri pariwisata yang
dapat dilakukan di Bengkulu sebagai sumber APD.
2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Pantai Panjang Bengkulu saat ini ?
2. Bagaimana cara mengelola SDA Pantai Panjang?
3. Apakah hambatan dalam melakukan optimalisasi Pantai Panjang Bengkulu ?
4. Bagaimana upaya pemecahan masalah dalam pengembangan pariwisata
Pantai Panjang Bengkulu ?
Batasan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Objek teramati adalah Pantai Panjang Kota Bengkulu
2. Cara mengelola SDA Pantai Panjang guna meningkatkan APBD
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam optimalisasi SDA Pantai Panjang
Bengkulu
4. Serta upaya pemecahan masalah dalam mengembangkan pariwisata Pantai
Panjang Bengkulu.
Tujuan Penulisan
1. Memberikan fakta-fakta mengenai kondisi Pantai Panjang saat ini.
2. Menjelaskan cara-cara mengelola SDA Pantai Panjang guna meningkatkan
APBD
3. Memberitahu hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melalakukan
pengelolaan Pantai Panjang Bengkulu
4. Memberikan upaya pemecahan masalah dalam mengembangkan pariwisata
Pantai Panjang Bengkulu
3
Manfaat Penulisan
1. Mengetahui kondisi Pantai Panjang saat ini .
2. Memahami cara mengelola SDA Pantai Panjang sehingga akan meningkatkan
APBD Kota Bengkulu.
3. Mengetahui haambatan-hambatan yang diperoleh untuk mengembangkan
pariwisata Pantai Panjang Bengkulu.
4. Memahami serta mencoba untuk melakukan upaya pemecahan masalah dalam
pengembangan pariwisata Pantai Panjang Bengkulu guna meningkatkan APBD.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Industri Pariwisata
Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan keterampilan dan
menggunakan alat – alat di bidang pengolahan hasil – hasil bumi. Digunakan untuk
mengelolah bahan mentah atau barang setengah jadi yang memiliki nilai tambah untuk
memperoleh keuntungan. Industri mencakup basis ekonomi, politik, dan budaya.
Industri pariwisata adalah semua kegiatan usaha perusahaan – perusahaan, pemerintah
yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Kumpulan dari macam-macam
perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and
service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler selama dalam
perjalanannya
Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan
organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi
dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang
bepergian.
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pariwisata. Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek
dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan
wisata.
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan
memiliki arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor
ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan
mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi
wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta
informasi dan promosi.
Industri pariwisata lebih di gerakkan oleh beberapa perusahaan, dengan modal
yang cukup besar.
5
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia dan kesejahteraan manusia. Contohnya
matahari, tumbuhan, hewan, jasad renik, dll.
Sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Untuk pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan kelestarian dan
pemeliharaan lingkungan. Karena jika tidak diperhatikan maka akan berdampak pada
kerusakkan lingkungan dan bencana alam serta akan mengganggu kelangsungan hidup
ekosistem di dalamnya.
Pantai Panjang
Pantai panjang adalah salah satu objek wisata terfavorit yang ada di kota Bengkulu.
Pantai Panjang terletak tidak jauh dari pusat kota hanya berjarak sekitar 1,5 km saja.
Memiliki hamparan pasir putih yang sangat indah dan pemandangan yang menakjubkan
serta termasuk dalam salah satu pusat objek wisata internasional yang sedang dalam
proses pengembangan.
Sunset di sore hari merupakan suguhan menenangkan yang ditawarkan oleh Pantai
Panjang. Untuk sekarang objek wisata andalan Bengkulu ini telah dilengkapi oleh
berbagai fasilitas yang memadai seperti mall, jogging track, sport center, tempat –
tempat penginapan, dll yang dapat digunakan oleh para wistawan baik wisatawan lokal
maupun wisatawan asing.
6
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penulisan
Penulis mulai melakukan penyusunan karya tulis dari pengumuman lomba di
publish dan brosur kegiatan diterima, yaitu pertengahan April sampai dengan akhir
April 2011.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah:
a. Metode Deskriptif.
Deskriptif adalah metode yang menekankan pada pembahasan data-data dan
subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik (Bungin, 2008).
b. Metode Literatur
Pengambilan data dari pustaka yang berkaitan dengan penelitian.
c. Metode observasi
Observasi merupakan kegiatan memperhatikan objek dengan menggunakan
seluruh indera atau disebut sebagai pengamatan langsung dan digunakan untuk
mengukur permasalahan yang muncul, kerjasama, dan faktor-faktor yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan sebelum dimulai penulisan lebih lanjut.
d. Analisa dan Pembahasan
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang tepat, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan
penulisan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data
sekunder yang mencakup studi pustaka/literatur, hasil publikasi, internet dan dokumen
dari instansi terkait. Disamping itu dilakukan juga metode observasi dimana penulis
langsung melihat ke tempat objek yang teramati.
7
Jenis dan Sumber Data
Jenis pengumpulan data yang dilakukan adalah pengumpulan data primer (hasil
olahan atau karya yang telah ada) serta hasil yang diperoleh penulis dari observasi.
Sumber data yang diperoleh, disajikan dalam Daftar Pustaka.
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Setelah penulis menyelesaikan karya tulis ini, penulis menarik suatu kesimpulan
pada bab terakhir untuk mempermudah memahami dan menangkap poin-poin yang
disampaikan dalam karya tulis ini.
8
PEMBAHASAN
Kondisi Pantai Panjang
Pantai Panjang memiliki kondisi pantai yang landai tanpa karang, air yang bersih
dan pasir putih yang terhampar sangat luas. Pantai Panjang membentang 7 km dengan
ditumbuhi pohon cemara laut dan terletak 1.5 km dari pusat kota Bengkulu. Di pantai
ini berbagai fasilitas mulai dibangun, seperti jogging track, sport centre dan mall.
Pembangunan ini dimaksudkan untuk lebih membuat suasana di sekitar Pantai Panjang
menjadi lebih indah.
Misalnya dengan jogging track pengunjung pantai dapat berjogging dengan
menikmati semilir angin pantai yang sejuk dan menenangkan. Setiap pengunjung dapat
menelusuri area ini dengan nyaman dan aman. Selain itu ada sport centre, merupakan
kawasan olahraga yang dibangun oleh pemerintah untuk digunakan pengunjung yang
ingin melakukan berbagai kegiatan olahraga karena di tempat ini dilengkapi dengan
berbagai fasilitas olahraga seperti area untuk footsal ataupun ring basket ball.
Pengunjung biasanya memadati kawasan ini pada pagi dan sore di hari libur. Tidak
hanya digunakan sebagai sarana olahraga, sport centre juga biasa digunakan sebagai
tempat penyelenggaraan festival band di kota Bengkulu.
Selain itu, di sepanjang area pantai panjang, terdapat jasa penyewaan sepeda
dimana para wisatawan dapat menyewa sepeda dan bersepeda mengelilingi pantai
panjang sambil berolahraga sembari menikmati pemandangan sekitar.
Disepanjang jalur Pantai Panjang terdapat penawaran resort penginapan sesuai
yang dibutuhkan wisata lokal ataupun luar daerah. Namun, beberapa penginapan tidak
layak huni, beberapa bangunan yang tidak terawat dapat kita lihat di kawasan Pantai
Panjang. Di daerah Pantai Zakat yang termasuk dalam wilayah Pantai Panjang
menyediakan fasilitas banana boat, papan selancar untuk surving dan penyewaan ban
untuk berenang serta disediakan kamar ganti di wilayah ini.
Pantai Panjang ini sangat berpotensi sebagai tempat wisata yang akan
meningkatkan APBD Bengkulu. Namun, keadaan pantai saat ini yang kotor, fasilitas
yang disediakan tidak terawat baik dengan pecahnya lampu taman, coretan dinding
9
dengan piloks, dan keadaan toilet yang kurang baik membuat minat untuk berlibur di
Pantai Panjang berkurang.
Cara Mengelola Pantai Panjang
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati
pengunjung, yaitu :
Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa
di lihat atau dijadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek
tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari
wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut. Air laut yang tenang, pasir putih bersih,
ombak yang besar, serta hutan cemara yang sangat unik, karena pantai panjang di
Bengkulu berbeda dengan pantai kebanyakan, di mana jenis tanaman yang adalah pohon
kelapa, sehingga Pantai Panjang Bengkulu dapat dijadikan tontonan serta tempat
berteduh bagi pengunjung.
Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa
melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, berupa
fasilitas rekreasi, baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas
dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di
sana. Upaya ini, sudah terlihat pada saat ini dimana pemerintah telah membangun
sarana sport center, dan di daerah Pantai Zakat yang termasuk dalam wilayah Pantai
Panjang yang menyediakan fasilitas banana boat, papan selancar untuk surving dan
penyewaan ban untuk berenang serta disediakan kamar ganti di wilayah ini. Kesadaran
masyarakat untuk menjaga fasilitas-fasilitas ini sangat diperlukan.
Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya
adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-
oleh (Yoeti, 1985, p.164). Upaya ini belum terlaksana dengan baik di daerah kawasan
Pantai Panjang Bengkulu. Dapat dilihat, tidak ada yang menjual cenderamata asli
Bengkulu. Seperti kerajinan dari kulit lantung, miniatur alat tradisional, batik dan
10
makanan khas Bengkulu. Inilah yang perlu ditingkatkan pada kawasan pariwisata Pantai
Panjang.
Hambatan Optimalisasi Pantai Panjang
Letak geografi Bengkulu yang terpencil, posisi Bengkulu terletak di daerah yang
bukan merupakan jalur lintas antar propinsi. Hal ini mengakibatkan, pendatang harus
secara khusus datang ke Bengkulu. Selain itu, posisi pantai yang langsung berhadapan
dengan Samudera Hindia ini menimbulkan ombak yang besar dan berbahaya bagi siapa
saja yang ingin berwisata dengan berselancar atau mandi. Selain itu, di bagian timur
Bengkulu dihadang oleh Bukit Barisan yang menyebabkan posisinya semakin terpencil
dan sulit dijangkau melalui jalur darat. Sebagai akibatnya, Bengkulu bukanlah tujuan
utama baik untuk perdagangan maupun untuk wisata.
Sarana transportasi yang masih terbatas. Jalur jalan pada Kota Bengkulu dapat
dinyatakan cukup baik, namun jalur jalan di luar Kota Bengkulu dapat dinyatakan rusak
berat. Hal ini tentunya dapat menghambat arus transportasi dari dan ke Bengkulu.
Sarana transportasi laut melalui jalur pulau Baai juga masih mengalami beberapa
kendala, antara lain adalah sifat Samudera Hindia yang ganas serta pendangkalan yang
cepat. Pendangkalan pelabuhan berlarut-larut serta membutuhkan dana yang besar,
sehingga cukup menyedot dana APBD Bengkulu. Sementara jalur udara telah
diupayakan penerbangan empat kali sehari. Namun, penerbangan hanya melewati jalur
Bengkulu-Jakarta, sementara jalur penerbangan Bengkulu-Palembang hanya tiga kali
dalam seminggu. Hal ini tentu saja akan menyulitkan arus perdagangan dan wisata dari
dan ke Bengkulu.
Kurangnya dukungan investasi yang efisien. Investasi di Bengkulu mengalami
beberapa hambatan antara lain karena rumitnya birokrasi di Bengkulu. Badan Penelitian
dan Pengembangan Propinsi Bengkulu (2004) menemukan bahwa terdapat tujuh factor
penyebab rendahnya minat investor untuk berintestasi di Bengkulu yaitu: 1) patologi
birokrasi, 2) tidak adanya kepastian hokum, 3) kurangnya keterjaminan keamanan
11
investasi, 4) potensi investasi belum jelas, 5) fasilitas investasi kurang, 6) sarana dan
prasarana pendukung investasi kurang, 7) ketidaksiapan masyarakat penerima investasi.
Balitbang Bengkulu (2004) menemukan bahwa investor menganggap birokrasi
merupakan faktor utama sebagai penghambat investasi. Rumitnya birokrasi terutama
berkaitan dengan proses perizinan dan fasilitas investasi.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia, Kualitas sumber daya manusia juga
menjadi masalah yang serius. Untuk mendukung industri pariwisata, perlu sejumlah
SDM yang kompeten untuk menghasilkan industri pariwisata yang handal. Hal ini agar
pembangunan dan pengelolaan industri pariwisata mampu menciptakan peluang-
peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat tetapi
tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan baik fisik maupun non-fisik.
Pembangunan saranadan prasarana wisata belum maksimal, Fasilitas umum
yang menjadi standar minimal seperti toilet dan kamar mandi kurang layak. Lokasi
tempat makan yang higienis dan nyaman sulit ditemui. Kampung nelayan kurang tertata
rapi sehingga menimbulkan kesan kotor dan kumuh. Banyaknya bangunan liar di malam
hari (warung remang-remang), serta bangunan-bangunan penginapan yang tak
terhuni(tak layak huni) dan tak terawat berada pinggir pantai. Hotel, bungalow atau
penginapan yang nyaman sangat sedikit. Warung-warung ataupun pondok-pondok di
pinggir pantai yang tak terawat memberikan kesan kotor ditambah tembok-tembok yang
dicoreti menggunakan piloks oleh tangan-tangan jahil. Kurangnya Pelayanan keamanan
baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga
keamanan di sekitar obyek wisata. Begitu pula dengan kurangnya Pelayanan wistawan
baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata
Kurang sinkronnya antara perencanaan dengan pelaksanaan, keadaan ini
ditunjuknya adanya beberapa kali perubahan di lapangan yang berbeda dengan
perencanaan awal. Pembangunan beberapa proyek telah dilaksanakan walaupun belum
ada modalnya. Selain itu, beberapa proyek yang dilaksanakan tidak sesuai dengan
master plan yang telah dibuat. Perubahan-perubahan tersebut tentu saja menunjukkan
adanya ketidakberesan pelaksanaan pembangunan fasilitas wisata. Sebagai contoh
12
pembangunan jalan dua jalur di pantai panjang justru mendekati pantai dan dengan
menebang cemara laut yang merupakan pelindung bahaya dari laut. Janji Gubernur
yang akan menanam kembali dengan cara yang lebih estetik belum menjadi kenyataan.
Sebagai akibat ditebangnya cemara laut, penduduk telah merasakan akibatnya yaitu
kencangnya angin laut menerpa pemukiman.
Upaya Pemecahan Masalah
Permasalahan yang dihadapi propinsi Bengkulu tidak jauh berbeda dengan yang
dihadapi propinsi-propinsi yang lainnya. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan
oleh pemerintah maupun penduduk Kota Bengkulu adalah :
pembenahan sarana akomodasi dan fasilitas yang diperlukan wisatawan,
pembenahan infrastruktur dan penyediaan sarana transportasi yang menghubungkan
kota-kota gerbang utama turis mancanegara ke Bengkulu,
menyediakan biro-biro perjalanan yang mengantarkan para wisatawan ke objek
wisata dan memasyarakatkan pariwisata sebagai sektor andalan bagi propinsi
Bengkulu.
membuka jaringan atau kerjasama dengan biro-biro perjalanan yang ada di kota-kota
gerbang utama tujuan wisatawan
menggelar festival dan promosi yang diselenggarakan secara rutin dan terkoordinasi
memberikan kemudahan kepada investor untuk menanamkan modal di objek-objek
wisata
menyediakan atau menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu memberikan
pelayanan proporsional
Penataan lahan, pembersihan, pembangunan jalan, pembangunan drainase,
pembangunan kawasan wisata dilaksanakan sesuai dengan kelayakan teknis
pembangunan pada daerah pantai dan berpasir
Mempertimbangkan aspek perubahan geofisik lingkungan Pantai Panjang, seperti
dampak abrasi, kualitas air, kerusakan lahan, morfologi lahan. Lahan-lahan rawa
sebaiknya dijaga luasannya. Rawa inisebagai penahan masukkanya air laut ke
daratan, rawa ini juga penyedia air bagi tanaman yang ada disekitarnya.
13
Kerusakan lingkungan, sampah akibat aktivitas atau kegiatan yang berlangsung di
kawasan pantai panjang harus dipertimbangkan pemrosesannya. Jangan dibuang ke
TPA akan tetapi dilakukan pengkomposan di tempat yang akan memperkaya unsur
hara pasir pantai panjang. Sehingga akan menambah suburnya vegetasi di areal
tersebut.
Memperhatikan kesempatan kerja, baik dari sisi hilangnya pekerjaan penduduk,
maupun peluang kerja baru yang bisa diikuti oleh penduduk sekitar.
14
PENUTUP
Kesimpulan
1. Keadaan Pantai Panjang saat ini lebih baik dengan adanya jogging track, sport
centre dan mall. Namun, fasilitas ini kurang terjaga dengan baik.
2. Cara mengelola SDA Pantai Panjang agar menjadi tempat wisata yang baik
melalui tiga cara yaitu : something to see, something to do, dan something to
buy.
3. Hambatan pemerintah dalam mengoptimalisasi Pantai Panjang terletak pada
letak geografi, SDM, investasi, sarana dan prasarana di Bengkulu
4. Sebelas upaya pemecahan masalah dalam pengembangan pariwisata Bengkulu
sehingga prospek pantai panjang sangat bagus untuk penunjang kemajuan
perekonomian kota Bengkulu.
Kritik dan Saran
1. Untuk masyarakat hendaknya lebih menjaga kebersihan pantai dan fasilitas yang
telah dibangun oleh pemerintah, jangan hanya mampu menggunakan dan
merusaknya tapi juga perlu kesadaran dari masing – masing individu untuk
menjaga lingkungan sekitar.
2. Untuk pemerintah sebaiknya lebih transparan dalam penyaluran dana untuk
kemajuan pantai panjang
3. Lebih dioptimalkan kerja pemerintah dalam memajukan dan memperkenalkan
pantai panjang ke masyarakat luar melalui sosialisasi.
4. Pemanfaatan bangunan-bangunan serta warung-warung di sepanjang pantai
sehingga tidak akan menimbulkan kesan kotor dan kumuh.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Industry Pariwisata.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/industri-pariwisata/. Diakses 18 April
2011
Anonim. 2009. Industry Pariwisata.
http://wisatamelayu.com/id/object/597/284/pantai-panjang/&nav=geo. Diakses 18
April 2011
Salim Agus W. 2003. Pengembangan Pariwisata Provinsi Bengkulu.
http://www.univpancasila.ac.id. Diakses 18 April 2011
Santoso Urip. 2008. Pengantar Industri Pariwisata : Definisi Kepariwisataan dan
Pariwisata, dan Pengembangan Pariwisata.
http://kabelankunia.blogspot.com/2010/09/menikmati-pantai-panjang-bengkulu.html.
Diakses 18 April 2011
Widibyo. 2002. Peranan Industri Pariwisata bagi Ekonomi Kerakyatan. Suara
Pembaruan. Diakses 18 April 2011
Youbil Fernando. 2007. Peran Sumber Daya Alam dan Lingkungan dalam Kehidupan
Sehari-hari. www.google.com. Diakses 20 April 2011

More Related Content

What's hot

REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013ALI YASIN
 
Strategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanStrategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanpra_yoga2305
 
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Tayan Hini
 
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruPPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruIrma Charisma Hatibie
 
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aLatifah Tio
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpagus_ibnu_hasan
 
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanHafidz Thoyibun
 
Revolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & MinapolitanRevolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & MinapolitanArya Bima
 
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanPemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanRafitanoga
 
As ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa baratAs ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa baratRizky Faisal
 
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...samerdanta sinulingga
 

What's hot (19)

Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)
 
Pelantikan Eselon II
Pelantikan Eselon IIPelantikan Eselon II
Pelantikan Eselon II
 
PWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikzPWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikz
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
 
Strategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasanStrategi peningkatan dan pengawasan
Strategi peningkatan dan pengawasan
 
Wisata minapolitan
Wisata minapolitanWisata minapolitan
Wisata minapolitan
 
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...
 
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruPPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
 
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
 
STUDIO PROSES Calon
STUDIO PROSES CalonSTUDIO PROSES Calon
STUDIO PROSES Calon
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
 
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
 
Modal dasar pembangunan sektor pariwisata
Modal dasar pembangunan sektor pariwisataModal dasar pembangunan sektor pariwisata
Modal dasar pembangunan sektor pariwisata
 
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
 
Revolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & MinapolitanRevolusi Biru & Minapolitan
Revolusi Biru & Minapolitan
 
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanPemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasan
 
As ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa baratAs ‘mencengkram’ jawa barat
As ‘mencengkram’ jawa barat
 
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
 

Similar to Bab i

PPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptxPPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptxNurFaika9
 
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...arnabichristie
 
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4FLORIPAOT
 
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfRohanaJuitaRamahLumb
 
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan diStudi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan diBiotani & Bahari Indonesia
 
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptxEKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptxBagasMaulana28
 
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanPariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
 
Pengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manadoPengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manadoNurhakim Fauzian
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahariEko Efendi
 
Pembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi Daerah
Pembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi DaerahPembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi Daerah
Pembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi DaerahHanin Pradita
 
Bahan Presentasi KPND-KPML Final 1.ppt
Bahan Presentasi KPND-KPML Final 1.pptBahan Presentasi KPND-KPML Final 1.ppt
Bahan Presentasi KPND-KPML Final 1.pptmachin4
 
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptxPengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptxyusufasyidhiqi1
 
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...samerdanta sinulingga
 
Desa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxDesa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxSILVI VIA
 

Similar to Bab i (20)

PPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptxPPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptx
 
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PANTAI PEH PULO SEBAGAI OBJEK WISATA UN...
 
1689-25377-1-PB.pdf
1689-25377-1-PB.pdf1689-25377-1-PB.pdf
1689-25377-1-PB.pdf
 
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
Laporan perencanaan hutan.kelompok 4
 
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
 
Tugas Pak SEKDIS.pptx
Tugas Pak SEKDIS.pptxTugas Pak SEKDIS.pptx
Tugas Pak SEKDIS.pptx
 
5 7-1-sm
5 7-1-sm5 7-1-sm
5 7-1-sm
 
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan diStudi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptxEKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
EKOWISATA kelompok 8 lokpol.pptx
 
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanPariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten Bintan
 
Pengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manadoPengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manado
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari
 
Pembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi Daerah
Pembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi DaerahPembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi Daerah
Pembangunan Pariwisata dalam Era Otonomi Daerah
 
Bahan Presentasi KPND-KPML Final 1.ppt
Bahan Presentasi KPND-KPML Final 1.pptBahan Presentasi KPND-KPML Final 1.ppt
Bahan Presentasi KPND-KPML Final 1.ppt
 
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptxPengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
 
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
 
Desa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxDesa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docx
 
Presentation1 bandung
Presentation1 bandungPresentation1 bandung
Presentation1 bandung
 
Pengantar Kepariwisataan
Pengantar KepariwisataanPengantar Kepariwisataan
Pengantar Kepariwisataan
 

More from Belladonna Chairini (11)

Presentasi agama
Presentasi agamaPresentasi agama
Presentasi agama
 
Membuat alat uji elektrolit
Membuat alat uji elektrolitMembuat alat uji elektrolit
Membuat alat uji elektrolit
 
Kta
KtaKta
Kta
 
Makalah etanol
Makalah etanol Makalah etanol
Makalah etanol
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Presentasi aids
Presentasi aidsPresentasi aids
Presentasi aids
 
Presentasi bbp3 ks
Presentasi bbp3 ksPresentasi bbp3 ks
Presentasi bbp3 ks
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
New vidi aldiano
New vidi aldianoNew vidi aldiano
New vidi aldiano
 
Presentasi aids
Presentasi aidsPresentasi aids
Presentasi aids
 
Presentasi bbp3ks
Presentasi bbp3ksPresentasi bbp3ks
Presentasi bbp3ks
 

Bab i

  • 1. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Bengkulu yang terletak di pesisir barat pulau Sumatera mempunyai potensi alam untuk dikembangkan menjadi kota pariwisata .Kota Bengkulu memiliki Pantai Panjang yakni pantai terpanjang ke-2 di dunia (Urip, 2008). Propinsi Bengkulu pada dasarya memiliki potensi besar dalam pengembangan industri pariwisata. Potensi dari objek-objek wisata yang menarik di Propinsi Bengkulu seharusnya mampu menarik wisatawan sebanyak-banyaknya. Kawasan pantai Kota Bengkulu membujur dari pantai Zakat, Pantai Tapak Paderi, dan Pantai Panjang termasuk kawasan sepanjang muara sungai Jenggalu dan pelabuhan Pulau Baii. Potensi yang dimiliki oleh kawasan pantai Kota Bengkulu telah disadari oleh Pemerintah Daerah dan kemudian dijadikan salah satu kebijakan yang strategis oleh Gubernur Bengkulu, yaitu menjadikan kawasan pantai tersebut sebagai kawasan wisata yang diharapkan mampu menyedot bukan saja wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan nasional serta manca negara. Pemerintah telah melakukan usaha pengembangan kepariwisataan dengan penambahan sarana dan prasarana di Pantai Panjang seperti akomodasi, komunikasi, dan transportasi baik darat maupun udara. Namun, usaha pemerintah ini belum tertata dengan jelas. Pengelolaan Pantai Panjang yang kurang professional menjadikan Pantai Panjang tidak mengandung nilai komersial. Kurangnya pemberdayaan fasilitas di Pantai Panjang, menjadikan para investor enggan dan ragu untuk menanamkan modal usaha di Bengkulu. Terlebih lagi terjadinya perusakan lingkungan oleh segelintir pengunjung yang dapat merusak objek-objek wisata atau lingkungan objek-objek wisata, seperti yang terlihat sekarang mencoret- coret dinding dengan piloks, memecahkan beberapa lampu taman, dll. Hal ini berdampak menurunnya citra dari suatu objek wisata yang akan membuat berkurangnya wisatawan datang ke objek wisata tersebut. Dalam karya tulis ini, kami mencoba untuk mengupas industri pariwisata yang dapat dilakukan di Bengkulu sebagai sumber APD.
  • 2. 2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi Pantai Panjang Bengkulu saat ini ? 2. Bagaimana cara mengelola SDA Pantai Panjang? 3. Apakah hambatan dalam melakukan optimalisasi Pantai Panjang Bengkulu ? 4. Bagaimana upaya pemecahan masalah dalam pengembangan pariwisata Pantai Panjang Bengkulu ? Batasan Masalah Berdasarkan masalah di atas, batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Objek teramati adalah Pantai Panjang Kota Bengkulu 2. Cara mengelola SDA Pantai Panjang guna meningkatkan APBD 3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam optimalisasi SDA Pantai Panjang Bengkulu 4. Serta upaya pemecahan masalah dalam mengembangkan pariwisata Pantai Panjang Bengkulu. Tujuan Penulisan 1. Memberikan fakta-fakta mengenai kondisi Pantai Panjang saat ini. 2. Menjelaskan cara-cara mengelola SDA Pantai Panjang guna meningkatkan APBD 3. Memberitahu hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melalakukan pengelolaan Pantai Panjang Bengkulu 4. Memberikan upaya pemecahan masalah dalam mengembangkan pariwisata Pantai Panjang Bengkulu
  • 3. 3 Manfaat Penulisan 1. Mengetahui kondisi Pantai Panjang saat ini . 2. Memahami cara mengelola SDA Pantai Panjang sehingga akan meningkatkan APBD Kota Bengkulu. 3. Mengetahui haambatan-hambatan yang diperoleh untuk mengembangkan pariwisata Pantai Panjang Bengkulu. 4. Memahami serta mencoba untuk melakukan upaya pemecahan masalah dalam pengembangan pariwisata Pantai Panjang Bengkulu guna meningkatkan APBD.
  • 4. 4 TINJAUAN PUSTAKA Industri Pariwisata Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan keterampilan dan menggunakan alat – alat di bidang pengolahan hasil – hasil bumi. Digunakan untuk mengelolah bahan mentah atau barang setengah jadi yang memiliki nilai tambah untuk memperoleh keuntungan. Industri mencakup basis ekonomi, politik, dan budaya. Industri pariwisata adalah semua kegiatan usaha perusahaan – perusahaan, pemerintah yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler selama dalam perjalanannya Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi. Industri pariwisata lebih di gerakkan oleh beberapa perusahaan, dengan modal yang cukup besar.
  • 5. 5 Sumber Daya Alam Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia dan kesejahteraan manusia. Contohnya matahari, tumbuhan, hewan, jasad renik, dll. Sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Untuk pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan kelestarian dan pemeliharaan lingkungan. Karena jika tidak diperhatikan maka akan berdampak pada kerusakkan lingkungan dan bencana alam serta akan mengganggu kelangsungan hidup ekosistem di dalamnya. Pantai Panjang Pantai panjang adalah salah satu objek wisata terfavorit yang ada di kota Bengkulu. Pantai Panjang terletak tidak jauh dari pusat kota hanya berjarak sekitar 1,5 km saja. Memiliki hamparan pasir putih yang sangat indah dan pemandangan yang menakjubkan serta termasuk dalam salah satu pusat objek wisata internasional yang sedang dalam proses pengembangan. Sunset di sore hari merupakan suguhan menenangkan yang ditawarkan oleh Pantai Panjang. Untuk sekarang objek wisata andalan Bengkulu ini telah dilengkapi oleh berbagai fasilitas yang memadai seperti mall, jogging track, sport center, tempat – tempat penginapan, dll yang dapat digunakan oleh para wistawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
  • 6. 6 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penulisan Penulis mulai melakukan penyusunan karya tulis dari pengumuman lomba di publish dan brosur kegiatan diterima, yaitu pertengahan April sampai dengan akhir April 2011. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah: a. Metode Deskriptif. Deskriptif adalah metode yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik (Bungin, 2008). b. Metode Literatur Pengambilan data dari pustaka yang berkaitan dengan penelitian. c. Metode observasi Observasi merupakan kegiatan memperhatikan objek dengan menggunakan seluruh indera atau disebut sebagai pengamatan langsung dan digunakan untuk mengukur permasalahan yang muncul, kerjasama, dan faktor-faktor yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum dimulai penulisan lebih lanjut. d. Analisa dan Pembahasan Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang tepat, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan penulisan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder yang mencakup studi pustaka/literatur, hasil publikasi, internet dan dokumen dari instansi terkait. Disamping itu dilakukan juga metode observasi dimana penulis langsung melihat ke tempat objek yang teramati.
  • 7. 7 Jenis dan Sumber Data Jenis pengumpulan data yang dilakukan adalah pengumpulan data primer (hasil olahan atau karya yang telah ada) serta hasil yang diperoleh penulis dari observasi. Sumber data yang diperoleh, disajikan dalam Daftar Pustaka. Penarikan Kesimpulan dan Saran Setelah penulis menyelesaikan karya tulis ini, penulis menarik suatu kesimpulan pada bab terakhir untuk mempermudah memahami dan menangkap poin-poin yang disampaikan dalam karya tulis ini.
  • 8. 8 PEMBAHASAN Kondisi Pantai Panjang Pantai Panjang memiliki kondisi pantai yang landai tanpa karang, air yang bersih dan pasir putih yang terhampar sangat luas. Pantai Panjang membentang 7 km dengan ditumbuhi pohon cemara laut dan terletak 1.5 km dari pusat kota Bengkulu. Di pantai ini berbagai fasilitas mulai dibangun, seperti jogging track, sport centre dan mall. Pembangunan ini dimaksudkan untuk lebih membuat suasana di sekitar Pantai Panjang menjadi lebih indah. Misalnya dengan jogging track pengunjung pantai dapat berjogging dengan menikmati semilir angin pantai yang sejuk dan menenangkan. Setiap pengunjung dapat menelusuri area ini dengan nyaman dan aman. Selain itu ada sport centre, merupakan kawasan olahraga yang dibangun oleh pemerintah untuk digunakan pengunjung yang ingin melakukan berbagai kegiatan olahraga karena di tempat ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas olahraga seperti area untuk footsal ataupun ring basket ball. Pengunjung biasanya memadati kawasan ini pada pagi dan sore di hari libur. Tidak hanya digunakan sebagai sarana olahraga, sport centre juga biasa digunakan sebagai tempat penyelenggaraan festival band di kota Bengkulu. Selain itu, di sepanjang area pantai panjang, terdapat jasa penyewaan sepeda dimana para wisatawan dapat menyewa sepeda dan bersepeda mengelilingi pantai panjang sambil berolahraga sembari menikmati pemandangan sekitar. Disepanjang jalur Pantai Panjang terdapat penawaran resort penginapan sesuai yang dibutuhkan wisata lokal ataupun luar daerah. Namun, beberapa penginapan tidak layak huni, beberapa bangunan yang tidak terawat dapat kita lihat di kawasan Pantai Panjang. Di daerah Pantai Zakat yang termasuk dalam wilayah Pantai Panjang menyediakan fasilitas banana boat, papan selancar untuk surving dan penyewaan ban untuk berenang serta disediakan kamar ganti di wilayah ini. Pantai Panjang ini sangat berpotensi sebagai tempat wisata yang akan meningkatkan APBD Bengkulu. Namun, keadaan pantai saat ini yang kotor, fasilitas yang disediakan tidak terawat baik dengan pecahnya lampu taman, coretan dinding
  • 9. 9 dengan piloks, dan keadaan toilet yang kurang baik membuat minat untuk berlibur di Pantai Panjang berkurang. Cara Mengelola Pantai Panjang Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu : Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di lihat atau dijadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut. Air laut yang tenang, pasir putih bersih, ombak yang besar, serta hutan cemara yang sangat unik, karena pantai panjang di Bengkulu berbeda dengan pantai kebanyakan, di mana jenis tanaman yang adalah pohon kelapa, sehingga Pantai Panjang Bengkulu dapat dijadikan tontonan serta tempat berteduh bagi pengunjung. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, berupa fasilitas rekreasi, baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana. Upaya ini, sudah terlihat pada saat ini dimana pemerintah telah membangun sarana sport center, dan di daerah Pantai Zakat yang termasuk dalam wilayah Pantai Panjang yang menyediakan fasilitas banana boat, papan selancar untuk surving dan penyewaan ban untuk berenang serta disediakan kamar ganti di wilayah ini. Kesadaran masyarakat untuk menjaga fasilitas-fasilitas ini sangat diperlukan. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh- oleh (Yoeti, 1985, p.164). Upaya ini belum terlaksana dengan baik di daerah kawasan Pantai Panjang Bengkulu. Dapat dilihat, tidak ada yang menjual cenderamata asli Bengkulu. Seperti kerajinan dari kulit lantung, miniatur alat tradisional, batik dan
  • 10. 10 makanan khas Bengkulu. Inilah yang perlu ditingkatkan pada kawasan pariwisata Pantai Panjang. Hambatan Optimalisasi Pantai Panjang Letak geografi Bengkulu yang terpencil, posisi Bengkulu terletak di daerah yang bukan merupakan jalur lintas antar propinsi. Hal ini mengakibatkan, pendatang harus secara khusus datang ke Bengkulu. Selain itu, posisi pantai yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia ini menimbulkan ombak yang besar dan berbahaya bagi siapa saja yang ingin berwisata dengan berselancar atau mandi. Selain itu, di bagian timur Bengkulu dihadang oleh Bukit Barisan yang menyebabkan posisinya semakin terpencil dan sulit dijangkau melalui jalur darat. Sebagai akibatnya, Bengkulu bukanlah tujuan utama baik untuk perdagangan maupun untuk wisata. Sarana transportasi yang masih terbatas. Jalur jalan pada Kota Bengkulu dapat dinyatakan cukup baik, namun jalur jalan di luar Kota Bengkulu dapat dinyatakan rusak berat. Hal ini tentunya dapat menghambat arus transportasi dari dan ke Bengkulu. Sarana transportasi laut melalui jalur pulau Baai juga masih mengalami beberapa kendala, antara lain adalah sifat Samudera Hindia yang ganas serta pendangkalan yang cepat. Pendangkalan pelabuhan berlarut-larut serta membutuhkan dana yang besar, sehingga cukup menyedot dana APBD Bengkulu. Sementara jalur udara telah diupayakan penerbangan empat kali sehari. Namun, penerbangan hanya melewati jalur Bengkulu-Jakarta, sementara jalur penerbangan Bengkulu-Palembang hanya tiga kali dalam seminggu. Hal ini tentu saja akan menyulitkan arus perdagangan dan wisata dari dan ke Bengkulu. Kurangnya dukungan investasi yang efisien. Investasi di Bengkulu mengalami beberapa hambatan antara lain karena rumitnya birokrasi di Bengkulu. Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Bengkulu (2004) menemukan bahwa terdapat tujuh factor penyebab rendahnya minat investor untuk berintestasi di Bengkulu yaitu: 1) patologi birokrasi, 2) tidak adanya kepastian hokum, 3) kurangnya keterjaminan keamanan
  • 11. 11 investasi, 4) potensi investasi belum jelas, 5) fasilitas investasi kurang, 6) sarana dan prasarana pendukung investasi kurang, 7) ketidaksiapan masyarakat penerima investasi. Balitbang Bengkulu (2004) menemukan bahwa investor menganggap birokrasi merupakan faktor utama sebagai penghambat investasi. Rumitnya birokrasi terutama berkaitan dengan proses perizinan dan fasilitas investasi. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, Kualitas sumber daya manusia juga menjadi masalah yang serius. Untuk mendukung industri pariwisata, perlu sejumlah SDM yang kompeten untuk menghasilkan industri pariwisata yang handal. Hal ini agar pembangunan dan pengelolaan industri pariwisata mampu menciptakan peluang- peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat tetapi tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan baik fisik maupun non-fisik. Pembangunan saranadan prasarana wisata belum maksimal, Fasilitas umum yang menjadi standar minimal seperti toilet dan kamar mandi kurang layak. Lokasi tempat makan yang higienis dan nyaman sulit ditemui. Kampung nelayan kurang tertata rapi sehingga menimbulkan kesan kotor dan kumuh. Banyaknya bangunan liar di malam hari (warung remang-remang), serta bangunan-bangunan penginapan yang tak terhuni(tak layak huni) dan tak terawat berada pinggir pantai. Hotel, bungalow atau penginapan yang nyaman sangat sedikit. Warung-warung ataupun pondok-pondok di pinggir pantai yang tak terawat memberikan kesan kotor ditambah tembok-tembok yang dicoreti menggunakan piloks oleh tangan-tangan jahil. Kurangnya Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata. Begitu pula dengan kurangnya Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata Kurang sinkronnya antara perencanaan dengan pelaksanaan, keadaan ini ditunjuknya adanya beberapa kali perubahan di lapangan yang berbeda dengan perencanaan awal. Pembangunan beberapa proyek telah dilaksanakan walaupun belum ada modalnya. Selain itu, beberapa proyek yang dilaksanakan tidak sesuai dengan master plan yang telah dibuat. Perubahan-perubahan tersebut tentu saja menunjukkan adanya ketidakberesan pelaksanaan pembangunan fasilitas wisata. Sebagai contoh
  • 12. 12 pembangunan jalan dua jalur di pantai panjang justru mendekati pantai dan dengan menebang cemara laut yang merupakan pelindung bahaya dari laut. Janji Gubernur yang akan menanam kembali dengan cara yang lebih estetik belum menjadi kenyataan. Sebagai akibat ditebangnya cemara laut, penduduk telah merasakan akibatnya yaitu kencangnya angin laut menerpa pemukiman. Upaya Pemecahan Masalah Permasalahan yang dihadapi propinsi Bengkulu tidak jauh berbeda dengan yang dihadapi propinsi-propinsi yang lainnya. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun penduduk Kota Bengkulu adalah : pembenahan sarana akomodasi dan fasilitas yang diperlukan wisatawan, pembenahan infrastruktur dan penyediaan sarana transportasi yang menghubungkan kota-kota gerbang utama turis mancanegara ke Bengkulu, menyediakan biro-biro perjalanan yang mengantarkan para wisatawan ke objek wisata dan memasyarakatkan pariwisata sebagai sektor andalan bagi propinsi Bengkulu. membuka jaringan atau kerjasama dengan biro-biro perjalanan yang ada di kota-kota gerbang utama tujuan wisatawan menggelar festival dan promosi yang diselenggarakan secara rutin dan terkoordinasi memberikan kemudahan kepada investor untuk menanamkan modal di objek-objek wisata menyediakan atau menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu memberikan pelayanan proporsional Penataan lahan, pembersihan, pembangunan jalan, pembangunan drainase, pembangunan kawasan wisata dilaksanakan sesuai dengan kelayakan teknis pembangunan pada daerah pantai dan berpasir Mempertimbangkan aspek perubahan geofisik lingkungan Pantai Panjang, seperti dampak abrasi, kualitas air, kerusakan lahan, morfologi lahan. Lahan-lahan rawa sebaiknya dijaga luasannya. Rawa inisebagai penahan masukkanya air laut ke daratan, rawa ini juga penyedia air bagi tanaman yang ada disekitarnya.
  • 13. 13 Kerusakan lingkungan, sampah akibat aktivitas atau kegiatan yang berlangsung di kawasan pantai panjang harus dipertimbangkan pemrosesannya. Jangan dibuang ke TPA akan tetapi dilakukan pengkomposan di tempat yang akan memperkaya unsur hara pasir pantai panjang. Sehingga akan menambah suburnya vegetasi di areal tersebut. Memperhatikan kesempatan kerja, baik dari sisi hilangnya pekerjaan penduduk, maupun peluang kerja baru yang bisa diikuti oleh penduduk sekitar.
  • 14. 14 PENUTUP Kesimpulan 1. Keadaan Pantai Panjang saat ini lebih baik dengan adanya jogging track, sport centre dan mall. Namun, fasilitas ini kurang terjaga dengan baik. 2. Cara mengelola SDA Pantai Panjang agar menjadi tempat wisata yang baik melalui tiga cara yaitu : something to see, something to do, dan something to buy. 3. Hambatan pemerintah dalam mengoptimalisasi Pantai Panjang terletak pada letak geografi, SDM, investasi, sarana dan prasarana di Bengkulu 4. Sebelas upaya pemecahan masalah dalam pengembangan pariwisata Bengkulu sehingga prospek pantai panjang sangat bagus untuk penunjang kemajuan perekonomian kota Bengkulu. Kritik dan Saran 1. Untuk masyarakat hendaknya lebih menjaga kebersihan pantai dan fasilitas yang telah dibangun oleh pemerintah, jangan hanya mampu menggunakan dan merusaknya tapi juga perlu kesadaran dari masing – masing individu untuk menjaga lingkungan sekitar. 2. Untuk pemerintah sebaiknya lebih transparan dalam penyaluran dana untuk kemajuan pantai panjang 3. Lebih dioptimalkan kerja pemerintah dalam memajukan dan memperkenalkan pantai panjang ke masyarakat luar melalui sosialisasi. 4. Pemanfaatan bangunan-bangunan serta warung-warung di sepanjang pantai sehingga tidak akan menimbulkan kesan kotor dan kumuh.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Industry Pariwisata. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/industri-pariwisata/. Diakses 18 April 2011 Anonim. 2009. Industry Pariwisata. http://wisatamelayu.com/id/object/597/284/pantai-panjang/&nav=geo. Diakses 18 April 2011 Salim Agus W. 2003. Pengembangan Pariwisata Provinsi Bengkulu. http://www.univpancasila.ac.id. Diakses 18 April 2011 Santoso Urip. 2008. Pengantar Industri Pariwisata : Definisi Kepariwisataan dan Pariwisata, dan Pengembangan Pariwisata. http://kabelankunia.blogspot.com/2010/09/menikmati-pantai-panjang-bengkulu.html. Diakses 18 April 2011 Widibyo. 2002. Peranan Industri Pariwisata bagi Ekonomi Kerakyatan. Suara Pembaruan. Diakses 18 April 2011 Youbil Fernando. 2007. Peran Sumber Daya Alam dan Lingkungan dalam Kehidupan Sehari-hari. www.google.com. Diakses 20 April 2011