Laporan ini membahas peranan bagian pastry dalam menunjang operasional Sahid Hotel Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bagian pastry dengan departemen lain, kinerja bagian pastry, dan peranannya dalam pelayanan hotel. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Sahid Hotel Yogyakarta selama satu tahun.
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID HOTEL YOGYAKARTA
1. LAPORAN PENELITIAN
JUDUL
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID
HOTEL YOGYAKARTA
PENELITI
I Ketut Suardana, S.ST., M.Sc
AKADEMI PARIWISATA
DHARMA NUSANTARA SAKTI
YOGYAKARTA
2017
2. HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Peranan Pastry dalam Menunjang
Operasional Sahid Hotel Yogyakarta
2. Bidang Penelitian : Perhotelan
3. Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : I Ketut Suardana, S.ST., M.Sc
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural : Ketua Program Studi
e. Program Studi : Perhotelan
f. Pusat Penelitian : LPPM Akademi Pariwisata Dharma
Nusantara Sakti Yogyakarta
4. Lokasi Penelitian : Sahid Hotel Yogyakarta
5. Lama Penelitian : 1 Tahun
6. Biaya Penelitian : Rp. 7.000.000
7. Sumber Biaya : Mandiri dan LPPM
Mengetahui
Ketua Program Studi
I Ketut Suardana, S.ST.,M.Sc
NIDN: 0506078101
Peneliti
I Ketut Suardana, S.ST. M.Sc
NIDN: 0506078101
Mengetahui,
Ketua LPPM
Aditya Yuwana Nawing, ST., M.Sc
NIDN: 0523128503
3. HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : I Ketut Suardana, S.ST., M.Sc
NIDN : 0506078101
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Jabatan Struktural : Ketua Program Studi
Dengan ini menyatakan bahwa laporan penelitian saya dengan judul:
PERANAN PASTRY DALAM MENUNJANG OPERASIONAL SAHID
HOTEL YOGYAKARTA
Yang diusulkan dengan skema Penelitian Kelembagaan untuk tahun anggaran
2017 bersifat di biayai secara Mandiri dan oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) AKPARDA Yogyakarta.
Bilamana dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian pada penelitian ini, maka
dapat dilakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) AKPARDA Yogyakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Yogyakarta, 07-11-2017
Mengetahui
Ketua LPPM
Aditya Yuwana Nawing, ST.,M.Sc
NIDN: 0523128503
Yang menyatakan
I Ketut Suardana, S.ST.,M.Sc
NIDN: 0506078101
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
I.1. Latar Belakang Masalah ............................................................1
I.2. Perumusan Masalah ..................................................................3
I.3. Batasan Masalah .......................................................................3
I.4. Tujuan Penelitian.......................................................................4
I.5. Manfaat Penelitian ....................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................5
II.1. Landasan Teori.........................................................................5
II.1.1. Hotel ...............................................................................5
II.1.2. Bagian Pastry..................................................................7
II.1.3. Operasional Hotel.........................................................11
II.2. Kerangka pemikiran ..............................................................14
II.3. Hipotesis ................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................15
III.1. Desain dan Lokasi Penelitian................................................15
III.2. Jenis Data ..............................................................................16
III.3. Metode Pengumpulan Data...................................................17
III.4. Metode Analisis Data ...........................................................18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................20
IV.1. Hubungan Bagian Pastry dengan Departemen Lain .............20
IV.2. Kinerja Bagian Pastry ...........................................................22
IV.3. Peranan Bagian Pastry di Sahid Hotel Yogyakarta...............24
BAB V PENUTUP....................................................................................29
6. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian
yang berjudul “Peranan Pastry dalam Menunjang Operasional Sahid Hotel
Yogyakarta”. Penyusunan laporan penelitian ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan terimakasih kepada:
1. Aditya Yuwana Nawing, ST.,M.Sc, selaku Ketua LPPM.
2. Seluruh staff Food and Beverage Department Sahid Hotel Yogyakarta
khususnya bagian pastry, yang telah bersedia meluangkan waktunya,
memberi bimbingan, dan wawasan kepada peneliti ketika mencari
data.
3. Keluarga yang telah memberikan dorongan dan doa demi
terselesaikannya laporan ini.
4. Serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Peneliti juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini. Akhirnya peneliti berharap, semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Yogyakarta, 07-11-2017
I Ketut Suardana, S.ST.,M.Sc
7. NIDN: 0506078101
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang Masalah
Perkembangan arus informasi dewasa ini mendorong pemerintah agar
menaruh perhatian lebih terhadap sektor pariwisata dan memicu terbukanya
peluang yang lebar untuk menarik wisatawan mancanegara. Meskipun banyak
hal lain yang mempengaruhi perekonomian negara, namun pemerintah dan
pihak swasta tetap berupaya untuk mendatangkan devisa dari sektor pariwisata
dengan meningkatkan promosi wisata melalui berbagai media. Sektor
pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi sebuah industri
yang menjanjikan secara ekonomi. Sebagai salah satu penghasil devisa,
penyelenggaraan sektor pariwisata menjadi sebuah alat yang penting dalam
pembangunan. Fungsi adanya sektor pariwisata adalah kontribusinya dalam
menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, mengenalkan seni budaya dan
keindahan alam, serta dapat mumupuk rasa cinta tanah air dan kesatuan bagi
generasi muda.
Pariwata sendiri merupakan industri yang bergerak di bidang jasa, salah
satunya yaitu bidang akomodasi atau usaha perhotelan. Perhotelan merupakan
salah satu sarana penunjang sektor pariwisata yang bergerak di bidang
penginapan (kamar) sebagai produk utama dan juga menawarkan berbagai
fasilitas lain seperti makanan dan minuman. Seiring dengan perkembangan
8. sektor pariwisata, keberadaan hotel pun semakin berkembang hingga
memunculkan persaingan yang semakin ketat untuk menarik para tamu agar
menggunakan jasa hotelnya. Adanya persaingan antar penyedia jasa
perhotelan ini menuntut setiap hotel untuk menghasilkan produk yang menarik
dengan kualitas terbaik agar dapat memperoleh keuntungan semaksimal
mungkin, tanpa mengesampingkan kenyamanan dan kepuasan para tamu.
Secara umum, produk yang dijual oleh pihak jasa perhotelan terdiri dari dua
produk utama yaitu produk nyata seperti kamar hotel, restoran, spam dan
berbagai fasilitas hotel lainnya, dan produk tidak nyata seperti kenyamanan,
layanan, suasana, dan lain sebagainya (Soekadijo, 1996)
Persaingan jasa perhotelan ini terjadi pada setiap level pelayanan yang
diberikan, salah satunya Departemen food & beverage yang bertanggung
jawab dalam memberikan pelayanan dengan menyajikan berbagai hidangan
yang dibutuhkan oleh para tamu selama menginap. Bagian food & beverage
product yang didalamnya terdapat sub bagian pastry merupakan salah satu
bagian yang menjadi urat nadi di bidang perhotelan karena menjadi sumber
pendapatan bagi hotel selain dari penjualan kamar. Bagian pastry sendiri
merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk menyediakan, membuat,
menghias kue dan makanan penutup lainnya berupa dessert, snack, kue, dan
roti. Bagi para pengelola hotel, kebutuhan untuk menghasilkan produk dengan
kualitas terbaik bagi para tamu dianggap sebagai sesuatu yang sangat vital
(Thomas, et.all, 2011). Bagian pastry menjadi salah satu bagian yang penting
dalam pelayanan yang diberikan oleh jasa perhotelan, namun bagian ini juga
9. dapat menjadi penghambat dalam operasional sebuah hotel karena mengalami
masalah tertentu. Masalah pada bagian pastry yang sering terjadi adalah
kegagalan dalam menghasilkan produk yang berkualitas karena kurang
memahami aturan produksi yang ditetapkan oleh hotel. Adanya kinerja
bagian pastry yang profesional dengan menghasilkan produk yang berkualitas
akan membantu operasional hotel degan baik. Hal ini dapat membantu hotel
dalam membangun image melalui pelayanan yang memuaskan bagi tamu.
Bagian pastry tentunya memiliki peran penting dalam pelayanan yang
diberikan oleh hotel. Kinerja yang profesional akan membantu pelayanan
hotel dengan baik, sebaliknya jika bagian pastry tidak bekerja dengan baik
maka akan mempengaruhi layanan yang diberikan oleh hotel. Berdasarkan
uraian diatas, peneliti tertarik untuk membuat penelitian mengenai “Peranan
Pastry dalam Menunjang Operasional Sahid Hotel Yogyakarta”.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan gambaran tersebut, kita dapat memahami bahwa bagian
pastry turut berperan dalam memperlancar atau menghambat operasional hotel
dalam memberikan pelayanan kepada para tamu. Peneliti berusaha
merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu “Bagaimana Peranan Pastry
dalam Menunjang Operasional Sahid Hotel Yogyakarta?”
I.3. Batasan Permasalahan
10. Ruang lingkup bagian pastry yang cukup luas, maka peneliti membatasi
masalah yang akan diuraikan, yaitu :
a. Hubungan bagian pastry dengan departemen lain dalam hotel.
b. Membahas kinerja bagian pastry dalam jasa perhotelan.
c. Peran bagian pastry dalam penyelenggaraan jasa perhotelan.
d. Strategi dalam menghasilkan produk pastry unggulan yang
berkualitas.
I.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah menemukan, membuktikan, dan mengkaji
kembali pengetahuan yang ada dengan mengadakan suatu penelitian yang
didukung oleh data-data, sehingga dalam pembuktiannya akan lebih akurat
dan terarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran bagian
pastry dalam menunjang pelayanan dan operasional hotel di Sahid Hotel
Yogyakarta.
I.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
a. Menambah wawasan tentang dunia kerja di bidang pariwisata
khususnya perhotelan.
b. Mengetahui peranan bagian pastry dalam operasional hotel.
c. Sebagai dasar pembandingan lingkungan kerja di hotel yang berbeda.
11.
12. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Landasan Teori
II.1.1. Hotel
Hotel merupakan salah satu akomodasi yang ditawarkan kepada
wisatawan di suatu destinasi wisata untuk menginap. Hotel memiliki klasifikasi
tersendiri berdasarkan jumlah kamar dan fasilitas yang ditawarkan. Menurut
Steadmon dalam Sugiarto (2003: 8), hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah
bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas
penginapan untuk umum disertai dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut:
pelayanan makanan dan minuman, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan,
pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati
hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. Hotel berbintang biasanya memiliki struktur
organisasi yang hampir sama antara satu hotel dengan hotel lainnya, yaitu Front
Office Department, Housekeeping Department, Food & Beverage Department,
Operasional Department, dan sebagainya. Bagyono (2005: 80) menyatakan
bahwa suatu hotel berbintang biasanya terbagi atas beberapa bagian atau
departemen yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing, antara lain:
1. Front Office Department, yaitu departemen yang sering dianggap sebagai
jantung hotel dan merupakan bagian untuk menghubungkan tamu dan
manajemen yang bertugas melayani pemesanan kamar, penerimaan tamu,
pembayaran rekening tamu, dan lain-lain.
13. 2. Housekeeping Department, yaitu departemen yang bertanggung jawab
terhadap kebersihan, kerapihan, dan kelengkapan kamar hotel tamu dan
seluruh area hotel.
3. Accounting Department, yaitu departemen yang bertanggungjawab atas
kelancaran dan pengendalian sistem administrasi keuangan hotel,
termasuk segala pengeluaran dan pemasukan keuangan hotel.
4. Sales dan Marketing Department, yang lebih dikenal dengan departemen
pemasaran ini bertanggung jawab untuk melakukan pemasaran terhadap
seluruh fasilitas dan produk hotel, sesuai dengan target yang telah
ditentukan manajemen hotel.
5. Human Resources Department, yaitu departemen yang bertanggungan
jawab terhadap semua urusan yang berkaitan dengan kepegawaian.
6. Engineering Department, merupakan tulang punggung hotel karena
departemen ini bertanggung jawab dalam pembuatan, pemeliharaan,
perawatan, perbaikan, dan renovasi area hotel.
7. Security Department, departemen ini bertanggung jawan terhadap
keamanan dan kenyamanan para tamu hotel yang menginap di sekitar
area hotel.
8. Food and Beverage Department, yaitu departemen yang mutlak
diperlukan dalam operasional suatu hotel. Hasil dari penjualan makanan
dan minuman yang dihasilkan oleh departemen ini merupakan
pendapatan terbesar kedua setelah pemasukan dari penjualan kamar.
Tugas utama Food and Beverage Department adalah mengelola
14. penyediaan serta penyajian makanan dan minuman bagi para tamu hotel
maupun pemesanan diluar hotel (catering). Pada usaha perhotelan, Food
and Beverage Department ini masih dibagi menjadi dua bagian (Subagjo,
2007: 3), yaitu :
a) Food and Beverage Service Department
Bagian ini bertugas untuk melayani dan menyajikan makanan dan
minuman yang dibutuhkan oleh tamu hotel.
b) Food and Beverage Product Department
Bagian ini bertugas untuk menyediakan makanan dan minuman yang
diperlukan oleh tamu dengan memasak bahan mentah menjadi
makanan yang siap saji untuk dihidangkan kepada para tamu hotel.
Makanan dan minuman yang dihasilkan oleh bagian ini memiliki
banyak jenis dan ragam, sehingga bagian ini masih dibagi lagi
menjadi beberapa sub bagian yang masing-masing memiliki tugas
dan tanggung jawab tersendiri sesuasi dengan jenis bidang
pekerjaannya. Salah satu sub bagian yang ada yaitu bagian pastry
yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pembuatan dan
penyediaan berbagai makanan penutup (dessert), makanan pengiring
atau camilan (snack), kue (cake), dan roti (bread).
II.1.2. Bagian pastry
Di dunia perhotelan, pastry merupakan salah satu bagian dari Food and
Beverage Product Department yang bertugas untuk memproduksi makanan
15. penutup dan sejenisnya. Bagian ini adalah bagian khusus yang berisi orang-orang
yang mendukung dalam pembuatan dan menghias kue, roti, cookies, patries,
coklat, pudding dan aneka makanan penutup lainnya. Agar kepercayaan yang
diberikan oleh pelanggan terhadap bagian pastry terus meningkat, maka sudah
merupakan kewajiban bagi bagian pastry untuk bekerja secara profesional
terhadap tugasnya.
Keberadaan bagian pastry dalam sebuah hotel sangatlah penting karena
menjadi salah satu penunjang kelancaran pelayanan dan operasional hotel. Bagian
pastry memiliki tugas untuk mempersiapkan produk dan menu yang dibutuhkan
untuk memenuhi semua pesanan dari tamu hotel, catering, maupun acara yang
diadakan oleh hotel. Hal ini harus dilakukan demi kelancaran acara sehingga
meninggalkan kesan baik bagi tamu, karyawan bagian pastry dan image hotel itu
sendiri. Bagian pastry memiliki peran penting dalam suatu hotel menurut Subagjo
(2007: 25), antara lain :
1) Menunjang kelancaran operasional hotel pada umumnya dan Food and
Beverage Product Department pada khususnya, dengan menghasilkan
produk sendiri yang berkualitas, terjaga kebersihannya, harga dan
waktu yang bisa dipertanggungjawabkan.
2) Menambah pendapatan hotel yaitu dengan terjualnya produk-produk
yang dihasilkan.
3) Menaikkan citra atau nama baik hotel jika produk yang dihasilkan
berkualitas dan memuaskan konsumen. Selain itu, bagi masyarakat
16. keberadaan bagian pastry dapat menjadi lapangan kerja dan menambah
penghasilan.
Menurut Sihite (2000: 20), bagian pastry memiliki tugas dan tanggung jawab,
antara lain:
1) Menyiapkan hal-hal yang khusus bidang pengolahan kue-kue dengan
segala jenis variasi kue.
2) Membuat semua jenis kue-kue (manis) untuk makanan penutup
seperti cake, pudding, pie, soufle, roulade, crakers, french pastry
fritter, dan lain sebagainya.
3) Membuat saus-saus manis untuk dihidangkan bersama kue-kue yang
disajikan.
4) Membuat dekorasi dari gula-gula baik yang dihidangkan bersama kue
maupun untuk pajangan pada meja buffet.
5) Membuat ice cream, dan hidangan yang dibuat dari ice cream seperti
banana split, coupe st. Jacques, coupe denmark, osatta napolitaine,
baked alaska (omelette normagienne), sundae, dan lain-lain.
6) Membuat makanan setengah jadi yang akan dilanjutkan oleh bagian
lain seperti membuat adonan mie (noodle) bouchics, volau-vents, pie
dan lain-lain.
Dalam menjalankan tugasnya, bagian pastry ini terdiri dari beberapa bagian
dengan tanggung jawabnya masing-masing. Subagio (2007:23) menyatakan
bagian-bagian dari pastry dan job descriptionnya, antara lain :
17. 1) Pastry chef, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap bagian pastry
baik secara administratif maupun operasional.
2) Chef de partie, bertanggung jawab atas kelancara operasional di bagian
pastry termasuk kualitas produk pastry dan menggantikan tugas serta
tanggung jawab pastry chef apabila tidak ada.
3) Assistant chef de partie pastry, bertugas untuk membantu tugas-tugas
dari Chef de partie dan menggantikannya apabila tidak ada.
4) Pastry supervisor, bertanggung jawab terhadap kelancaran penyediaan
dan kualitas produk pastry baik dessert, snack, maupun cake.
5) Assistant pastry supervisor, bertugas untuk membantu tugas-tugas dari
pastry supervisor.
6) Pastry cook, bertugas untuk membuat produk-produk pastry,
penyediaan produk, dan bertanggung jawab terhadap kualitas produk.
7) Assistant cook pastry, bertugas untuk membantu tugas-tugas cook
dalam memproduksi produk pastry.
8) Cook helper, bertugas untuk membantu seluruh tugas-tugas cook
pastry maupun assistant cook pastry.
9) Bakery supervisor, sering disebut dengan chief baker yang
bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional, penyediaan dan
kualitas produk-produk roti yang dihasilkan.
10) Bakery cook, sering disebut dengan bakerman yang bertugas dan
bertanggung jawab untuk membuat, menyediakan, dan menjaga
kualitas roti yang dihasilkan.
18. 11) Assistant bakery cook, bertugas untuk membantu bakery cook dalam
membuat dan menyediakan roti dengan kualits baik.
12) Cook helper, memiliki tugas untuk membantu bakery cook/ assistant
bakery cook dalam membuat dan menyediakan roti agar
pelaksanaannya berjalan dengan lancar.
II.1.3. Operasional Hotel
Bisnis perhotelan secara umum dimulai dengan pemenuhan kebutuhan
pelanggan atas fasilitas, konsumsi, dan rekreasi. Dengan mempertemukan
kebutuhan tamu dan manajemen hotel selaku penyedia fasilitas tersebut, maka
terjadilah jalinan bisnis yang didalamnya terdapat proses transaksi dan interaksi.
Dengan penjualan fasilitas yang dinikmati oleh tamu maka hotel memperoleh
pendapatan yang kemudian keuntungannya dapat dipakai untuk mengembangkan
usaha dan meningkatkan sarana dan fasilitas layanan (Soenarno, 2006:13). Proses
pelayanan hotel sejak tamu ingin memesan kamar sampai tamu meninggalkan
hotel adalah sebagai berikut:
1) Reservation Reservation, yaitu pemesanan tempat terlebih dahulu
sebelum tamu datang ke hotel. Proses ini sangat penting supaya tamu
mendapatkan jaminan akan tempat yang diinginkan ketika tiba di
hotel. Permintaan reservasi hotel dapat dilakukan dengan datang
langsung ke hotel yang diinginkan, atau dapat dilakukan melalui
telepon, fax, internet, email hotel. Ada 3 macam reservasi, yaitu:
Individual reservation, Group reservation and Corporate reservation.
19. Urutan penerimaan reservasi dimulai dari memberi salam kepada
tamu, menanyaan waktu pemakaian kamar, tipe kamar dan jumlah
serta mencatat nama dan asal tamu, mencatat metode pembayaran yang
digunakan, kemudian mengkonfirmasi kembali data reservasi kepada
tamu dan yang terakhir mencatat dalam formulir reservasi. Untuk
pembatalan reservasi, tamu yang ingin membatalkan reservasi akan
dihitung apakah kurang dari 7 hari dari tanggal kedatangan. Jika iya,
maka tamu akan dikenakan denda sebesar biaya sewa kamar
permalam. Jika tidak, tamu tidak dikenakan denda atau biaya apapun.
2) Check-In, yaitu langkah administrasi kedua dalam penanganan tamu.
Ketika tamu akan melakukan check-in, receptionist akan menanyakan
apakah sudah melakukan reservasi sebelumnya, jika sudah maka
receptionis akan melengkapi formulir registrasi tamu dengan indentitas
lengkap tamu, foto copy kartu identitas tamu, mencatat kartu redit
tamu atau meminta deposit sebagai jaminan selama menginap di hotel.
3) In-House, yaitu masa selama tamu tinggal di hotel. Tamu akan
melakukan berbagai ativitas yang dapat dimasukkan dalam dua
kelompok, antara lain transaksional yaitu aktivitas transaksional tamu
berbelanja di outlet yang ada di hotel dan menikmati fasilitas-fasilitas
hotel yang berbayar. Kemudian yang kedua adalah aktivitas non-
transaksional yaitu aktivitas tamu yang memang gratis disediakan oleh
hotel.
20. 4) Pembayaran. Sebelum melakukan check-out, tamu akan melalui proses
pembayaran yang mencakup biaya sewa kamar dan pembayaran
transaksi-transaksi yang dilakukan selama menginap di hotel. Semua
tagihan akan terkumpul di Front Office Cashier dan tamu akan
melakukan pembayaran sesuai dengan metode pembayaran yang telah
disepakati pada saat check-in. Beberapa pembayaran yang bisa
dilakukan oleh tamu antara lain :
a) Deposit adalah pembayaran yang dilakukan oleh tamu pada saat
melakukan pemesanan kamar atau check-in sebagai jaminan
selama tinggal di hotel.
b) Pre-payment adalah pembayaran yang dilakukan tamu selama
tinggal di hotel dan sebelum melakukan check-out.
c) Guest bill adalah pembayaran pada saat tamu selesai menggunakan
fasilitas hotel.
d) Cash sales payment adalah pembayaran pada saat tamu selesai
menggunakan fasilitas hotel.
e) City ladger payment adalah tagihan tamu yang tidak dibayar pada
saat tamu check-out kemudian dikirimkan kebagian piutang untuk
di proses kepada orang atau perusahaan yang menjamin.
5) Check-Out. Proses check-out merupakan bagian akhir dari masa
tinggal tamu di hotel. Pada saat check-out, tamu mengembalikan kunci
kamar dan membayar semua transaksi termasuk makanan dan
minuman yang dikonsumsinya selama tinggal dihotel.
21. II.3. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini berawal dari pemikiran peneliti tentang peran bagian pastry
dalam operasional Sahid Hotel Yogyakarta. Dari pemikiran tersebut, peneliti
kemudian melihat berbagai teori mengenai bagian pastry dalam suatu hotel,
bagaimana kinerjanya, dan strategi apa saja yang dilakukan guna menghasilkan
produk unggulan yang berkualitas. Peneliti melihat peran bagian pastry
menggunakan teori Subagjo (2007: 25) yang menyebutkan bahwa bagian pastry
memiliki peran penting dalam sebuah hotel yaitu: menunjang kelancaran
operasional hotel pada umumnya dan Food and Beverage Product Department
pada khususnya, dengan menghasilkan produk sendiri yang berkualitas, terjaga
kebersihannya, harga dan waktu yang bisa dipertanggungjawabkan; menambah
pendapatan hotel yaitu dengan terjualnya produk-produk yang dihasilkan; dan
menaikkan citra atau nama baik hotel jika produk yang dihasilkan berkualitas dan
memuaskan konsumen. Selain itu, bagi masyarakat keberadaan bagian pastry
dapat menjadi lapangan kerja dan menambah penghasilan. Berdasarkan teori
tersebut, peneliti akan menganalisis bagaimana peran bagian pastry dalam
menunjang operasional Sahid Hotel Yogyakarta.
II.4. Hipotesis
Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah, bagian pastry memiliki
peran dalam menunjang operasional hotel di Sahid Hotel Yogyakarta.
22. BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Desain dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Sahid Hotel Yogyakarta yang beralamat di
Jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih
lokasi penelitian ini sesuai dengan tujuan peneliti untuk mengetahui bagaimana
peran bagian pastry dalam menunjang pelayanan dan operasional di Sahid Hotel
Yogyakarta.
Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya (Tika,
2005: 12). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang merupakan
penelitian dengan penjelasan yang berupa uraian dan analisis mendalam. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk menjelaskan peran bagian pastry
dalam menunjang operasional Sahid Hotel Yogyakarta tidak dapat dijelaskan
dengan angka, melainkan membutuhkan pendekatan yang lebih mendalam untuk
memperoleh hasil yang diharapkan.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Yin (2002: 1) menyampaikan bahwa studi kasus merupakan strategi yang lebih
cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why,
atau bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-
peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada
23. fenomena masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. Hal ini kemudian akan
dijelaskan secara deskriptif yang berarti akan memberikan gambaran mengenai
peranan bagian pastry ketika menjalankan tugasnya dalam menunjang pelayanan
dan operasional di Sahid Hotel Yogyakarta.
III.2. Jenis Data
Jenis data dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan
sekunder. Data primer merupakan data diperoleh langsung dari sumbernya yang
berhubungan dengan bahan yang sedang diteliti. Informan dalam penelitian ini
adalah karyawan bagian pastry dan manajemen hotel di Sahid Hotel Yogyakarta.
Data primer juga dapat diperoleh dengan serangkaian observasi yang dilakukan
dengan melihat langsung lokasi kerja bagian pastry di Sahid Hotel Yogyakarta.
Adapun data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbernya, diperoleh dari tangan kedua dan bukan peneliti sendiri yang
mendapatkannya. Data sekunder ini digunakan untuk mendukung informasi-
informasi yang diperoleh dari data primer. Dalam penelitian ini yang dapat
digolongkan dalam data sekunder adalah buku, skripsi, tesis, sumber dari internet
atau media massa yang relevan untuk mengambil data-data yang berkaitan dengan
peranan bagian pastry di hotel dalam menunjang pelayanan dan operasional hotel
di Sahid Hotel Yogyakarta.
24. III.3. Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan tiga metode yaitu: metode observasi, interview dan
studi pustaka. Data diambil dengan alasan untuk mendapatkan bukti-bukti yang
lebih akurat. Adapun metode yang akan peneliti kaji adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Cara untuk memperoleh data dengan mengamati secara langsung ke
lokasi obyek-obyek penelitian. Menurut Nawawi (1991:94) metode
observasi adalah metode untuk mengumpulkan data-data yang
dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang
tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada
tempat dimana suatu peristiwa atau keadaan sedang terjadi. Dengan
observasi peneliti dapat melihat secara langsung cara kerja karyawan
bagian pastry dan peran bagian pastry dalam menunjang pelayanan
dan operasional hotel di Sahid Hotel Yogyakarta.
b. Metode Interview
Oleh Kusmayadi dan Sugiarto (2000:83) interview dijelaskan sebagai
wawancara yang merupakan proses interaksi dan komunikasi antara
pengumpul data dan respon. Cara memperoleh data dengan
mewawancarai secara langsung terhadap cara kerja karyawan bagian
pastry dan manajemen hotel dalam menilai peranan bagian pastry
guna menunjang operasional hotel di Sahid Hotel Yogyakarta.
25. c. Metode Studi Pustaka
Cara mengumpulkan data dengan membaca buku referensi atau
literatur tentang tugas dan tanggung jawab bagian pastry serta
peranannya dalam menunjang operasional hotel di Sahid Hotel
Yogyakarta.
III.4. Metode Analisis Data
Analisis data dapat diartikan sebagai proses menyusun data yang telah
diperoleh dari hasil wawancara, catatan di lapangan, dan sumber-sumber lainnya
dan temuan tersebut dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam penelitian ini,
tahapan analisis atas data yangdilakukan oleh penelitiantara lain:
a. Reduksi Data
Reduksi data meliputi proses pemilihan data, mengelompokkan,
merangkum data dan menyusun catatan tentang berbagai hal yang
termasuk dalam proses penelitian. Data yang nantinya akan direduksi
adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan di lapangan,
dan informasi-informasi lain yang ditemukan saat proses membaca
berbagai literatur. Data-data yang telah diperoleh kemudian akan dibuat
transkrip dan catatan lapangan sehingga memudahkan dalam interpretasi
data. Kemudian data yang diperoleh akan diklarifikasi dan dipertajam
menggunakan analisa yang berasal dari data primer yang diperoleh melalui
wawancara langsung bersama informan, catatan lapangan dan data
26. sekunder yang berasal dari buku, skripsi, tesis, sumber dari internet, dan
media massa.
b. Penyajian Data
Menurut Pawito (2007: 105), penyajian data ini dilakukan dengan
mengelompokkan berbagai data yang telah diperoleh kemudian
menghubungkannya satu sama lainnya dan dianalisis hingga menjadi satu
kesatuan data. Dalam pengajian data ini akan dijabarkan bagaimana
peranan bagian pastry dalam suatu hotel guna menunjang operasional
hotel di Sahid Hotel Yogyakarta. Peranan bagian pastry tersebut akan
dijelaskan secara deskriptif dalam pembahasan.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil data yang diperoleh merupakan
tahapan terakhir dalam proses analisis data. Setelah melewati dua tahap
sebelumnya, akan ditarik kesimpulan mengenai bagaimana peranan bagian
pastry dalam menunjang operasional di Sahid Hotel Yogyakarta.
Kesimpulan yang ditarik diharapkan nantinya akan dapat menjawab
rumusan masalah yang telah dicantumkan dalam pendahuluan.
27. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hubungan Bagian Pastry dengan Departemen Lain
Bagian pastry pastinya tidak bisa berdiri sendiri dalam melaksanakan
tugasnya. Hubungan dengan departemen lain secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi kelancaran kerja bagi bagian pastry dalam
menghasilkan produknya. Berikut hubungan kerja bagian pastry dengan
departemen lainnya:
a. Purchasing
Bertanggung jawab terhadap semua barang dan bahan kebutuhan
bagian pastry. Dalam melaksanakan pembelian harus benar-benar
memperhatikan kualitas, kuantitas dan harga barang yang dibeli. Ini
semua berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan bagian pastry.
b. Store Room Section
Bagian yang mengurusi gudang sebagai tempat penyimpanan barang-
barang yang sudah dibeli oleh purchasing. Sebelum di store barang-
barang tersebut harus diperiksa dahulu oleh receiving section sebagai
bagian penerimaan barang. Ini untuk mengecek kebenaran barang yang
dibeli sesuai dengan order atau tidak. Setelah dicek, barang disimpan
di store sesuai dengan jenisnya dan suhu di ruangan harus disesuaikan.
Hal ini untuk menjaga agar barang tidak cepat busuk dan rusak. Saat
28. pengambilan bagian pastry mengisi store room requisition sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.
c. Engineering Department
Tugas dan tanggung jawab engineering department adalah memelihara
dan memperbaiki peralatan, termasuk peralatan di bagian pastry yang
mempunyai peralatan yang besar, yang perbaikannya menggunakan
alat khusus. Engineering department secara rutin mengecek peralatan
di bagian pastry untuk menjaga agar peralatan yang ada dapat bekerja
sesuai dengan fungsinya.
d. Laundry Section
Tugas dan tanggung jawabnya adalah mengenai pencucian linen,
napkin dan uniform yan dikenakan karyawan bagian pastry. Secara
rutin uniform yang kotor harus segera diganti untuk menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan bagian pastry.
e. Steward Section
Steward section mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap
penyediaan alat kebersihan dan alat kelengkapan serta keamanan alat-
alat yang digunakan oleh bagian pastry. Hubungan baik perlu dibina
dan ditingkatkan untuk membantu kelancaran di bagian pastry.
f. Marketing Department
Peranan marketing department juga penting bagi bagian pastry.
Dengan adanya marketing department produkproduk yang ada di hotel
dipromosikan termasuk produk yang dihasilkan bagian pastry.
29. g. Man Power Department
Departemen ini mengurusi masalah pengawasan yaitu penerimaan
pegawai baru, pemberian gaji, kesehatan karyawan, serta kesejahteraan
keluarga. Hubungan dengan Man Power Department perlu dibina
dengan yang lain, karena hal ini erat hubungannya dengan diri para
karyawan bagian pastry. Jika nasib mereka selalu diperhatikan maka
mereka akan bekerja dengan baik dan maksimal.
h. Accounting Department
Departmen ini bertanggung jawab atas keluar masuknya uang yang
digunakan untuk operasional hotel. Bagi bagian pastry peranan
accounting department sangat penting artinya yaitu untuk pembelian
barang dan bahan yang dibutuhkan di bagian pastry, selain itu
accounting department mengurus keuangan dan keperluan karyawan.
i. Room Service dan Restaurant Section
Room Service dan Restaurant Section adalah bagian yang penting
untuk penjualan product yang dihasilkan bagian pastry. Bentuk
penjualannya bisa dibuktikan dengan banyaknya order yang diterima
oleh bagian pastry, dan bagian pastry wajib memenuhinya.
IV.2. Kinerja Bagian Pastry
Standar kinerja yang termasuk profesional dalam dunia perhotelan
tergantung dari divisi masing-masing dalam hotel. Secara garis besar karyawan
bagian di bagian pastry Sahid Hotel Yogyakarta dituntut untuk menjaga
30. profesionalisme pegawai sehingga nantinya dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Standar profesionalisme kinerja pegawai
bagian pastry antara lain :
a. Positive attitude towards the job
Karyawan di bagian pastry dituntut untuk bekerja efisien, cepat, rapi,
dan mengutamakan keselamatan kerja. Selain itu harus bekerja dengan
serius dan cermat serta tanggap dalam segala hal. Karyawan
diharuskan mempunyai sikap mental positif, jujur, tegar, dan sanggup
mengambil keputusan dengan berbagai resiko yang kelak akan
dihadapi.
b. Staying power
Karyawan dituntut agar memiliki kemampuan untuk bekerja keras
dengan stamina yang baik, mampu berdiri untuk waktu yang panjang,
serta bertahan irama kerja yang mungkin monoton dan membosankan.
c. Ability to work with people
Karyawan bagian pastry sudah pasti dituntut untuk mampu bekerja
sama dengan banyak orang atau mampu mengembangkan teamwork.
Kesediaan untuk bekerja dalam teamwork, menyisihkan rasa ego, dan
mengutamakan penyelesaian masalah secara bersama.
d. Eagerness to learn
Berkembangnya teknologi dalam pengembangan food and beverage,
maka karyawan bagian pastry dituntut agar abelajar sebanyak mungkin
dan sepanjang waktu.
31. e. Experience
Pengalaman sebagai bekal untuk menjadi profesional. Pengalaman
diperoleh dengan latihan, bekerja, serta belajar dan terus belajar.
f. Dedication to quality
Seorang food handler selalu berdedikasi pada pencapaian kualitas
makanan secara optimal, meskipun untuk itu seseorang harus
mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran. Kepuasan tamu karena
makanan yang prima inilah yang menjadi tujuan pekerjaan food
handler.
g. Good understanding of the basic
Hal yang paling penting dalam pekerjaan di bagian pastry adalah
menguasai dasar-dasar cara memproduksi makanan.
IV.3. Peranan Bagian Pastry di Sahid Hotel Yogyakarta
Bagian pastry merupakan salah satu bagian dalam operasional hotel yang
perannya dapat dilihat dalam mendorong kelancaran pelayanan di suatu hotel.
Bagian pastry di Sahid Hotel Yogyakarta berperan aktif dalam menunjang
kelancaran operasional hotel. Kondisi ini diciptakan untuk meningkatkan
pendapatan hotel dengan produk-produk berkualitas yang dihasilkan bagian
pastry. Peranan bagian pastry di Sahid Hotel Yogyakarta adalah dengan
menyediakan dan menyiapkan berbagai macam roti, kue dan aneka jajanan
pasar untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Sesuai dengan
keinginan manajemen hotel, hal ini digunakan untuk membangun citra dan
32. kedudukan hotel di masyarakat yang memiliki ciri khas dengan berbagai
macam makanan tradisional Indonesia.
Bagian pastry juga menangani berbagai acara yang menyajikan menu
coffee break. Hal ini disesuaikan untuk berbagai macam acara sesuai dengan
pesanan tamu hotel. Hal lain yang sering dikerjakan adalah melayani berbagai
pesanan tamu dari luar hotel walaupun tamu tidak menginap namun dapat
melakukan pesanan berbagai produk pastry dari Sahid Hotel Yogyakarta.
Menyediakan semua pesanan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tamu adalah
peranan utama dari bagian pastry Sahid Hotel Yogyakarta. Apabila tamu
merasa puas dengan semua pelayanan yang telah di berikan hotel, maka
keuntungan dapat diraih sehingga operasional hotel dapat terjaga dan
kelangsungan hidup usaha berjalan dengan baik.
Hal-hal yang dilakukan bagian pastry dalam menjalankan tugasnya
dengan baik, antara lain :
a. Memperhatikan hygiene dan sanitasi lingkungan kerja yang bersih
dan sehat.
b. Mengetahui jenis-jenis kue yang akan dibuat sesuai dengan pesanan
yang ada.
c. Memeriksa jenis kue apa saja yang tidak tersedia sehingga bisa
langsung dikerjakan.
d. Menyiapkan peralatan untuk mengolah produk sesuai dengan jenis
kue dan memperhatikan kebersihan dari peralatan yang akan
digunakan.
33. e. Membaca buku resep dan memahami cara pengolahan kue yang akan
dibuat.
f. Mengolah kue sesuai dengan standar resep.
g. Mengetahui temperatur yang diperlukan pada saat mengolah kue.
h. Mengetahui cara penyimpanan kue yang telah dihasilkan sehingga
kue tidak mudah rusak.
i. Menghias kue sesuai kemampuan yang dimiliki dan keinginan para
tamu.
j. Membersihkan semua peralatan yang telah selesai digunakan dan
menyipannya kembali ditempat yang telah disediakan.
k. Membersihkan lingkungan dapur apabila pekerjaan sudah selesai.
Bagian pastry tentunya menerapkan berbagai strategi kerja guna
menghasilkan produk berkualitas yang nantinya dapat menjadi produk pastry
unggulan yang disediakan oleh Sahid Hotel Yogyakarta. Strategi kerja ini sangat
diperlukan karena dapat berpengaruh terhadap operasional kerja di bagian pastry
yang juga akan berpengaruh terhadap operasional hotel. Strategi yang dilakukan
untuk menghasilkan produk pastry unggulan yang berkualitas di bagian pastry
Sahid Hotel Yogyakarta yaitu dengan cara :
a. Mengidentifikasi bahan-bahan dengan kualitas terbaik guna
menghasilkan produk yang tentunya berkualitas tinggi.
b. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan sehingga kebutuhan
bahan saat proses produksi tercukupi dan tidak akan mengganggu
proses produksi produk pastry.
34. c. Menggunakan peralatan dapur yang bagus dan sesuai dengan
kebutuhan di dapur.
d. Mempertahankan kualitas dari produk pastry sesuai dengan standar
resep perusahaan.
e. Menjalin kerjasama yang baik antar sesama karyawan di bagian pastry.
f. Mengadakan penelitian atau evaluasi terhadap produk pastry yang
dihasilkan dan dapat digunakan untuk pengembangan produk yang
lebih baik.
g. Melakukan inovasi-inivasi baru terhadap produk pastry yang
disesuaikan dengan trend yang sedang berlangsung.
h. Menerima kritik dan saran baik dari pihak manajemen hotel maupun
dari tamu untuk memperbaiki kualitas produk pastry yang dihasilkan.
i. Mengembangkan pengetahuan tentang bidang pastry.
j. Mencari berbagai sumber referensi baik dari internet, majalah, atau
inspirasi dari hotel lain dalam mengembangkan produk pastry.
Strategi kerja dari para karyawan di bagian pastry dalam menjaga kualitas produk
pastry yang dihasilkan sangat diperlukan karena dengan cara ini bagian pastry
dapat memahami seberapa baik produk yang dihasilkan. Hal ini dapat digunakan
sebagai evaluasi kerja di masa yang akan datang dan sebagai perbandingan antara
kualitas produk pastry sendiri dengan produk dari hotel lain.
Kualitas produk pastry yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan, maka akan berpengaruh terhadap operasional hotel karena
adanya transaksi yang terjadi dalam hotel. Kepuasaan pelanggan hotel dapat
35. diperoleh dengan respon pelanggan terhadap variasi menu pastry dan kualitas
produk pastry tersebut. Produk-produk yang dihasilkan bagian pastry disesuaikan
dengan standar resep yang telah ditentukan. Agar dapat mencapai kepuasan yang
diinginkan oleh setiap pelanggan hotel, Chef di Sahid Hotel Yogyakarta
melakukan beberapa hal, antara lain :
a. Menjaga penampilan diri yang meliputi kerapihan, kebersihan diri dan
pakaian, tidak bau keringat, dan menjaga kebersihan mulut.
b. Menjaga kebersihan diri atau grooming dan selalu membiasakan diri
untuk mencuci tanggan sebelum dan sesudah bekerja.
c. Meningkatkan skill dan pengetahuan yang luas tentang kue, roti,
dessert, dan berbagai jajanan pasar.
d. Menjaga teamwork atau kerjasama antara atasan dengan bawahan
maupun dengan sesama rekan satu pekerjaan.
e. Loyal atau senantiasa menjadi kesetiaan terhadap pekerjaannya dan
mengikuti segala aturan yang diberlakukan di area kerja.
36. BAB V
PENUTUP
V.I. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah peneliti sampaikan diatas, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagian pastry di Sahid Yogyakarta memiliki keterkaitan dengan
departemen lain demi menunjang kelancaran kerja bagi bagian pastry
dalam menghasilkan produknya.
2. Karyawan bagian di bagian pastry Sahid Hotel Yogyakarta senantiasa
mengutamakan untuk menjaga profesionalisme pegawai sehingga nantinya
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Peranan pastry di Sahid Hotel Yogyakarta sangat menunjang kelancaran
operasional hotel terutama pada bagian kitchen. Peran kinerja bagian
pastry yaitu membuat dan menyiapkan aneka cake, bread, dessert, dan
snack. Dengan menajemen pengelolaan hotel yang baik terjadi kombinasi
kerja antar bagian yang saling mendukung dan melengkapi sehingga
pendapatan hotel meningkat berkat produk-produk yang dihasilkan salah
satunya oleh bagian pastry.
4. Bagian pastry Sahid Hotel Yogyakarta menerapkan berbagai strategi untuk
menghasilkan produk pastry unggulan yang berkualitas, seperti dengan
memahami keinginan tamu dan melakukan pengolahan produk sebaik
mungkin sehingga produk yang dihasilkan berkualitas.
37. 5. Bagian pastry Sahid Hotel Yogyakarta senantiasa berusaha untuk
menambah dan memperbarui variasi menu pastry serta menjaga kualitas
produk pastry agar dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
V.2. Saran
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, maka dapat disampaikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Perlu peningkatan kerjasama yang erat antara atasan dan bawahan
sehingga dapat tercipta komunikasi yang baik serta suasana kerja yang
kondusif.
2. Perlu adanya suasana dan komunikasi yang harmonis pada tempat kerja
sehingga tidak menimbulkan kebosanan bagi para karyawan.
3. Kekurangan peralatan sekiranya perlu ditambah demi kelangsungan
kelancaran operasional.
4. Penambahan dan pembaharuan variasi menu pastry di Sahid Hotel
Yogyakarta harus dilakukan secara berkala sehingga pelanggan tidak
menunggu terlalu lama.
38. DAFTAR PUSTAKA
Bagyono. 2005. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta.
Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang
Kepariwisataan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM
Press.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Pelangi Aksara
Yogyakarta.
Sihite, Richard. 2000. Food Product (Dasar-dasar Tata Boga). Surabaya: SIC.
Soekadijo, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Soenarno, Adi. 2006. Front Office Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Subagjo, Adjab. 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sugiarto, E dan Sri Sulartiningrum. 2003. Pengantar Akomodasi dan Restoran.
Jakarta: PT. Gramedia.
Tika, Moh. Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi
Pustaka.
Yin, Robert K. 2002. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.