SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
RUANG VEKTOR
bagian pertama
Ruang Vektor
• Definisi:
Misalkan V sembarang himpunan benda yang dua
operasinya didefinisikan, yakni penambahan dan
perkalian dalam skalar (bilangan riil).
Penambahan tersebut dipahami untuk
mengasosiasikan sebuah aturan dengan setiap
pasang benda u dan v dalam V, yang
mengandung elemen u + v , yang dinamakan
jumlah u dan v; dengan perkalian skalar diartikan
aturan untuk mengasosiasikannya baik untuk
setiap skalar maupun untuk setiap benda u pada
V yang mengandung elemen ku, yang dinamakan
perkalian skalar (scalar multiple) u oleh k.
• Jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh
semua benda u, v, w pada V dan oleh semua
skalar k dan l, maka kita namakan V sebuah
ruang vektor (vector space) dan benda-benda
pada V kita namakan vektor:
(1) Jika u dan v adalah benda-benda pada V, maka u + v
berada di V.
(2) u + v = v + u
(3) u + (v + w) = (u + v) + w
(4) Ada sebuah benda 0 di V sehingga 0 + u = u + 0
(5) Untuk setiap u di V, ada sebuah benda – u di V
yang kita namakan negatif u sehingga u + (-u) =
(-u) + u = 0
(6) Jika k adalah sembarang skalar dan u adalah
sembarang benda di V, maka ku berada di V.
(7) k(u + v) = ku + kv
(8) (k +l)u = ku +lu
(9) k(lu) = (kl)u
(10)1u = u
Sifat-sifat vektor
• Teorema
Misalkan V adalah ruang vektor, u sebuah vektor
pada V, dan k sebuah skalar maka:
(a) 0u = 0
(b)K0 = 0
(c) (-1)u = -u
(d)Jika ku = 0, maka k = 0 atau u = 0
Sub ruang
• Definisi:
Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V
dinamakan subruang (subspace) V jika W itu
sendiri adalah ruang vektor di bawah
penambahan dan perkalian skalar yang
didefinisikan pada V.
KOMBINASI LINIER
VEKTOR-VEKTOR
• DEFINISI
Suatu vektor w disebut suatu kombinasi linier dari
vektor–vektor v1, v2,…,vr jika bisa dinyatakan
dalam bentuk:
w = k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr
dengan k1, k2, …, kr adalah skalar, disebut sebagai
koefisien dari kombinasi linier.
contoh
Setiap vektor v=(a,b,c) dalam R3 bisa dinyatakan sebagai
suatu kombinasi linier dari vektor-vektor basis standar
i=(1,0,0), j=(0,1,0), k=(0,0,1)
karena
v(a,b,c)=a(1,0,0)+b(0,1,0)+c(0,0,1)
=ai+bj+ck
contoh
Tinjau vektor u=(1,2,-1) dan v=(6,4,2) dalam R3.
Tunjukkan bahwa w =(9,2,7) adalah kombinasi linier dari u
dan v dan bahwa w’ =(4,-1,8) bukanlah kombinasi linier dari
u dan v
RENTANG
• TEOREMA:
Jika v1, v2,…,vr adalah vektor-vektor dalam suatu
ruang vektor V, maka:
a. Himpunan W semua kombinasi linier dari v1,
v2,…,vr merupakan suatu sub-ruang dari V
b. W adalah sub-ruang terkecil dari V yang berisi
v1, v2,…,vr dalam pengertian bahwa setiap sub-
ruang lain dari V yang berisi v1, v2,…,vr pasti
mengandung W.
RENTANG
• DEFINISI:
Jika S = {v1, v2,…,vr} adalah suatu himpunan
vektor dalam suatu ruang vektor V, maka sub-
ruang W dari V yang mengandung semua
kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S
disebut ruang terentang oleh v1, v2,…,vr dan kita
katakan bahwa vektor-vektor v1, v2,…,vr adalah
rentang W. Untuk menunjukkan bahwa W adalah
ruang terentang oleh vektor-vektor dalam
himpunan S = {v1, v2,…,vr} kita tuliskan
W=rent(S) atau W=rent {v1, v2,…,vr}
RENTANG
• TEOREMA:
Jika S= {v1, v2,…,vr} dan S’= {w1, w2,…,wr} adalah dua
himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka
rent {v1, v2,…,vr}=rent {w1, w2,…,wr}
jika dan hanya jika setiap vektor dalam S adalah
himpunan suatu kombinasi linier dari vektor-vektor dalam
S’, dan sebaliknya setiap vektor dalam S’ adalah suatu
kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S.
contoh
Tentukan apakah v = (1,1,2), v = (1,0,1), dan v = (2,1,3)
merentangkan ruang vektor R3
KEBEBASAN LINEAR
DEFINISI:
Jika S={v1,v2, … , vr} adalah suatu himpunan vektor-
vektor tak kosong, maka persamaan vektor:
k1v1+k2v2+…+krvr = 0
mempunyai paling tidak satu penyelesaian yaitu:
k1=0, k2=0, …,kr=0
Jika ini adalah satu-satunya penyelesaian, maka S
disebut suatu himpunan yang bebas secara linear.
Jika ada penyelesaian lain, maka S disebut himpunan
yang tak bebas secara linear
KEBEBASAN LINEAR
TEOREMA:
Suatu himpunan S dengan dua2 atau lebih vektor disebut:
a) Tak bebas secara linear jika dan hanya jika paling
tidak salah satu vektor dalam S dapat dinyatakan
sebagai suatu kombinasi linear dari vektor-vektor
lainnya dalam S
b)Bebas secara linear jika dan hanya jika tidak ada
vektor dalam S yang dapat dinyatakan sabagai suatu
kombinasi linear dari vektor-vektor yang lain dalam S
KEBEBASAN LINEAR
TEOREMA:
a) Suatu himpunan vektor terhingga yang berisi vektor nol
tak bebas secara linear
b) Suatu himpunan dengan tepat dua vektor bebas secara
linier jika dan hanya jika vektor yang satu bukan
merupakan penggandaan skalar dari vektor lainnya
TEOREMA:
Anggap S = {v1,v2,…vr} adalah suatu himpunan vektor-
vektor dalam Rn. Jika r>n maka S tak bebas secara linier
BASIS UNTUK SEBUAH
RUANG VEKTOR
• DEFINISI:
Jika V adalah sebarang ruang vektor dan S= {v1, v2,…,vr}
adalah suatu himpunan vektor-vektor dalam V, maka S
disebut suatu basis untuk V jika dua syarat berikut ini
terpenuhi:
a. S bebas secara linier
b. S merentangkan V
TEOREMA:
Jika S= {v1, v2,…,vr} adalah suatu basis untuk suatu ruang
vektor V, maka setiap vektor v dalam V bisa dinyatakan
dalam bentuk
v = c1 v1 + c2 v2 + ... + cn vn
dalam tepat satu cara.
BASIS UNTUK SEBUAH
RUANG VEKTOR
Vektor v bisa dinyatakan dalam bentuk
v = c1 v1 + c2 v2 + ... + cn vn
juga sebagai
v = k1 v1 + k2 v2 + ... + kn vn
Dengan mengurangkan persamaan kedua dari persamaan
pertama akan didapatkan
0 = (c1-k1)v1 + (c2-k2)v2 + ... + (cn-kn)vn
BASIS UNTUK SEBUAH
RUANG VEKTOR
Karena ruas kanan dari persamaan ini adalah suatu
kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S, maka
kebebasan linier dari S mengimplikasikan bahwa
c1-k1=0, c2-k2=0, ..., cn-kn=0
yaitu:
c1=k1, c2=k2, ..., cn=kn
Jadi, kedua ekspresi untuk v adalah sama.
BASIS UNTUK SEBUAH
RUANG VEKTOR
contoh
Anggap v1=(1,2,1), v2=(2,9,0) dan v3=(3,3,4). Tunjukkan
bahwa himpunan S={v1,v2,v3} adalah suatu basis untuk R3
DIMENSI
DEFINISI:
Suatu ruang vektor tak nol V disebut berdimensi
terhingga jika V berisi suatu himpunan vektor
terhingga {v1,v2,…vn} yang membentuk suatu basis.
Jika tak ada himpunan yang seperti itu, maka V
disebut berdimensi tak hingga. Ruang vektor nol
berdimensi terhingga
DIMENSI
TEOREMA:
jika V adalah adalah suatu ruang vektor berdimensi
terhingga dan {v1,v2,…vn} adalah sembarang basis, maka:
• Setiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak
bebas secara linear
• Tidak ada himpunan dengan vektor yang kurang dari n
yang merentang V.
DIMENSI
TEOREMA:
Semua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi
terhingga mempunyai jumlah vektor yang sama
DEFINISI: DIMENSI
Suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, yang
dinyatakan dengan dim(V), didefinisikan sebagai jumlah
vektor dalam suatu basis untuk V. Ruang vektor nol
mempunyai dimensi nol.
DIMENSI
Contoh:
Tentukan suatu basis dan dimensi dari ruang
penyelesaian sistem homogen berikut:
2x1 + 2x2 - x3 + x5 = 0
-x1 - x2 + 2x3 - 3x4 + x5 = 0
x1 + x2 - 2x3 - x5 = 0
x3 + x4 + x5 = 0
Penyelesaian umum:
x1 = -s-t, x2 = s, x3 = -t x4 = 0, x5 = t
DIMENSI
Oleh karena itu penyelesaiannya bisa ditulis sbb.:












































































































1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
5
4
3
2
1
t
s
t
t
t
s
s
t
t
s
t
s
x
x
x
x
x
DIMENSI
Yang menunjukkan bahwa:
Merentangkan ruang penyelesaian. Karena vektor-vektor ini
juga bebas secara linear (tunjukkan), maka {v1, v2} adalah
suatu basis, dan ruang penyelesaiannya berdimensi dua




































1
0
1
0
1
dan
0
0
0
1
1
2
1 v
v
DIMENSI
TEOREMA: (Teorema Plus/Minus)
Anggap S adalah himpunan vektor tak kosong dlm suatu ruang vektor V.
a) Jika S adalah himpunan yang bebas secara linear, dan jika v adalah suatu
vektor dalam V yang berada di luar rentang (S), maka himpunan S  {v}
yang dihasilkan dengan menyelipkan v ke S tetap bebas linear
b) Jika v adalah suatu vektor dalam S yg dapat dinyatakan sbg kombinasi
linear dari vektor-vektor lain dalam S, dan jika S – {v} menyatakan
himpunan yg diperoleh dengan memindahkan v dari S, maka S dan S – {v}
merentangkan ruang yg sama:
Rent(S) = rent(S – {v})
DIMENSI
TEOREMA:
Jika V adalah suatu ruang vektor berdimensi n,
dan jika S adalah suatu himpunan dalam V
dengan tepat n vektor, maka S adalah suatu
basis untuk V jika S merentang V atau S bebas
secara linear
DIMENSI
TEOREMA:
Anggap S adalah suatu himpunan terhingga vektor-vektor dalam
suatu ruang vektor berdimensi terhingga V.
a) Jika S merentang V tetapi bukan merupakan basis untuk V,
maka S bisa direduksi menjadi suatu basis untuk V dengan
menghilangkan vektor yg tepat dari S
b) Jika S adalah suatu himpunan yang bebas secara linear yang
belum menjadi suatu basis untuk V, maka S bisa diperbesar
menjadi basis untuk V dengan menyelipkan vektor-vektor
yang tepat ke dalam S
DIMENSI
TEOREMA:
Jika W adalah suatu sub-ruang vektor berdimensi
terhingga V, maka dim(W) ≤ dim(V):
Jika dim(W) = dim(V), maka W = V.

More Related Content

Similar to Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx

Similar to Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx (20)

1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
VEKTOR (Merva juniarti)
VEKTOR (Merva juniarti)VEKTOR (Merva juniarti)
VEKTOR (Merva juniarti)
 
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
 
Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Pertemuan09&10
Pertemuan09&10
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 
Ppt alin
Ppt alinPpt alin
Ppt alin
 
Cbr aljabar
Cbr aljabarCbr aljabar
Cbr aljabar
 
Tgas kel..
Tgas kel..Tgas kel..
Tgas kel..
 
Ruang vektor
Ruang vektorRuang vektor
Ruang vektor
 
3 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v20113 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v2011
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
 
Makalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektorMakalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektor
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdftopik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
vektor.pptx
vektor.pptxvektor.pptx
vektor.pptx
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx

  • 2. Ruang Vektor • Definisi: Misalkan V sembarang himpunan benda yang dua operasinya didefinisikan, yakni penambahan dan perkalian dalam skalar (bilangan riil). Penambahan tersebut dipahami untuk mengasosiasikan sebuah aturan dengan setiap pasang benda u dan v dalam V, yang mengandung elemen u + v , yang dinamakan jumlah u dan v; dengan perkalian skalar diartikan aturan untuk mengasosiasikannya baik untuk setiap skalar maupun untuk setiap benda u pada V yang mengandung elemen ku, yang dinamakan perkalian skalar (scalar multiple) u oleh k.
  • 3. • Jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua benda u, v, w pada V dan oleh semua skalar k dan l, maka kita namakan V sebuah ruang vektor (vector space) dan benda-benda pada V kita namakan vektor: (1) Jika u dan v adalah benda-benda pada V, maka u + v berada di V. (2) u + v = v + u (3) u + (v + w) = (u + v) + w (4) Ada sebuah benda 0 di V sehingga 0 + u = u + 0
  • 4. (5) Untuk setiap u di V, ada sebuah benda – u di V yang kita namakan negatif u sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0 (6) Jika k adalah sembarang skalar dan u adalah sembarang benda di V, maka ku berada di V. (7) k(u + v) = ku + kv (8) (k +l)u = ku +lu (9) k(lu) = (kl)u (10)1u = u
  • 5. Sifat-sifat vektor • Teorema Misalkan V adalah ruang vektor, u sebuah vektor pada V, dan k sebuah skalar maka: (a) 0u = 0 (b)K0 = 0 (c) (-1)u = -u (d)Jika ku = 0, maka k = 0 atau u = 0
  • 6. Sub ruang • Definisi: Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V dinamakan subruang (subspace) V jika W itu sendiri adalah ruang vektor di bawah penambahan dan perkalian skalar yang didefinisikan pada V.
  • 7. KOMBINASI LINIER VEKTOR-VEKTOR • DEFINISI Suatu vektor w disebut suatu kombinasi linier dari vektor–vektor v1, v2,…,vr jika bisa dinyatakan dalam bentuk: w = k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr dengan k1, k2, …, kr adalah skalar, disebut sebagai koefisien dari kombinasi linier.
  • 8. contoh Setiap vektor v=(a,b,c) dalam R3 bisa dinyatakan sebagai suatu kombinasi linier dari vektor-vektor basis standar i=(1,0,0), j=(0,1,0), k=(0,0,1) karena v(a,b,c)=a(1,0,0)+b(0,1,0)+c(0,0,1) =ai+bj+ck
  • 9. contoh Tinjau vektor u=(1,2,-1) dan v=(6,4,2) dalam R3. Tunjukkan bahwa w =(9,2,7) adalah kombinasi linier dari u dan v dan bahwa w’ =(4,-1,8) bukanlah kombinasi linier dari u dan v
  • 10. RENTANG • TEOREMA: Jika v1, v2,…,vr adalah vektor-vektor dalam suatu ruang vektor V, maka: a. Himpunan W semua kombinasi linier dari v1, v2,…,vr merupakan suatu sub-ruang dari V b. W adalah sub-ruang terkecil dari V yang berisi v1, v2,…,vr dalam pengertian bahwa setiap sub- ruang lain dari V yang berisi v1, v2,…,vr pasti mengandung W.
  • 11. RENTANG • DEFINISI: Jika S = {v1, v2,…,vr} adalah suatu himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka sub- ruang W dari V yang mengandung semua kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S disebut ruang terentang oleh v1, v2,…,vr dan kita katakan bahwa vektor-vektor v1, v2,…,vr adalah rentang W. Untuk menunjukkan bahwa W adalah ruang terentang oleh vektor-vektor dalam himpunan S = {v1, v2,…,vr} kita tuliskan W=rent(S) atau W=rent {v1, v2,…,vr}
  • 12. RENTANG • TEOREMA: Jika S= {v1, v2,…,vr} dan S’= {w1, w2,…,wr} adalah dua himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka rent {v1, v2,…,vr}=rent {w1, w2,…,wr} jika dan hanya jika setiap vektor dalam S adalah himpunan suatu kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S’, dan sebaliknya setiap vektor dalam S’ adalah suatu kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S.
  • 13. contoh Tentukan apakah v = (1,1,2), v = (1,0,1), dan v = (2,1,3) merentangkan ruang vektor R3
  • 14. KEBEBASAN LINEAR DEFINISI: Jika S={v1,v2, … , vr} adalah suatu himpunan vektor- vektor tak kosong, maka persamaan vektor: k1v1+k2v2+…+krvr = 0 mempunyai paling tidak satu penyelesaian yaitu: k1=0, k2=0, …,kr=0 Jika ini adalah satu-satunya penyelesaian, maka S disebut suatu himpunan yang bebas secara linear. Jika ada penyelesaian lain, maka S disebut himpunan yang tak bebas secara linear
  • 15. KEBEBASAN LINEAR TEOREMA: Suatu himpunan S dengan dua2 atau lebih vektor disebut: a) Tak bebas secara linear jika dan hanya jika paling tidak salah satu vektor dalam S dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari vektor-vektor lainnya dalam S b)Bebas secara linear jika dan hanya jika tidak ada vektor dalam S yang dapat dinyatakan sabagai suatu kombinasi linear dari vektor-vektor yang lain dalam S
  • 16. KEBEBASAN LINEAR TEOREMA: a) Suatu himpunan vektor terhingga yang berisi vektor nol tak bebas secara linear b) Suatu himpunan dengan tepat dua vektor bebas secara linier jika dan hanya jika vektor yang satu bukan merupakan penggandaan skalar dari vektor lainnya TEOREMA: Anggap S = {v1,v2,…vr} adalah suatu himpunan vektor- vektor dalam Rn. Jika r>n maka S tak bebas secara linier
  • 17. BASIS UNTUK SEBUAH RUANG VEKTOR • DEFINISI: Jika V adalah sebarang ruang vektor dan S= {v1, v2,…,vr} adalah suatu himpunan vektor-vektor dalam V, maka S disebut suatu basis untuk V jika dua syarat berikut ini terpenuhi: a. S bebas secara linier b. S merentangkan V
  • 18. TEOREMA: Jika S= {v1, v2,…,vr} adalah suatu basis untuk suatu ruang vektor V, maka setiap vektor v dalam V bisa dinyatakan dalam bentuk v = c1 v1 + c2 v2 + ... + cn vn dalam tepat satu cara. BASIS UNTUK SEBUAH RUANG VEKTOR
  • 19. Vektor v bisa dinyatakan dalam bentuk v = c1 v1 + c2 v2 + ... + cn vn juga sebagai v = k1 v1 + k2 v2 + ... + kn vn Dengan mengurangkan persamaan kedua dari persamaan pertama akan didapatkan 0 = (c1-k1)v1 + (c2-k2)v2 + ... + (cn-kn)vn BASIS UNTUK SEBUAH RUANG VEKTOR
  • 20. Karena ruas kanan dari persamaan ini adalah suatu kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S, maka kebebasan linier dari S mengimplikasikan bahwa c1-k1=0, c2-k2=0, ..., cn-kn=0 yaitu: c1=k1, c2=k2, ..., cn=kn Jadi, kedua ekspresi untuk v adalah sama. BASIS UNTUK SEBUAH RUANG VEKTOR
  • 21. contoh Anggap v1=(1,2,1), v2=(2,9,0) dan v3=(3,3,4). Tunjukkan bahwa himpunan S={v1,v2,v3} adalah suatu basis untuk R3
  • 22. DIMENSI DEFINISI: Suatu ruang vektor tak nol V disebut berdimensi terhingga jika V berisi suatu himpunan vektor terhingga {v1,v2,…vn} yang membentuk suatu basis. Jika tak ada himpunan yang seperti itu, maka V disebut berdimensi tak hingga. Ruang vektor nol berdimensi terhingga
  • 23. DIMENSI TEOREMA: jika V adalah adalah suatu ruang vektor berdimensi terhingga dan {v1,v2,…vn} adalah sembarang basis, maka: • Setiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas secara linear • Tidak ada himpunan dengan vektor yang kurang dari n yang merentang V.
  • 24. DIMENSI TEOREMA: Semua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga mempunyai jumlah vektor yang sama DEFINISI: DIMENSI Suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, yang dinyatakan dengan dim(V), didefinisikan sebagai jumlah vektor dalam suatu basis untuk V. Ruang vektor nol mempunyai dimensi nol.
  • 25. DIMENSI Contoh: Tentukan suatu basis dan dimensi dari ruang penyelesaian sistem homogen berikut: 2x1 + 2x2 - x3 + x5 = 0 -x1 - x2 + 2x3 - 3x4 + x5 = 0 x1 + x2 - 2x3 - x5 = 0 x3 + x4 + x5 = 0 Penyelesaian umum: x1 = -s-t, x2 = s, x3 = -t x4 = 0, x5 = t
  • 26. DIMENSI Oleh karena itu penyelesaiannya bisa ditulis sbb.:                                                                                                             1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 4 3 2 1 t s t t t s s t t s t s x x x x x
  • 27. DIMENSI Yang menunjukkan bahwa: Merentangkan ruang penyelesaian. Karena vektor-vektor ini juga bebas secara linear (tunjukkan), maka {v1, v2} adalah suatu basis, dan ruang penyelesaiannya berdimensi dua                                     1 0 1 0 1 dan 0 0 0 1 1 2 1 v v
  • 28. DIMENSI TEOREMA: (Teorema Plus/Minus) Anggap S adalah himpunan vektor tak kosong dlm suatu ruang vektor V. a) Jika S adalah himpunan yang bebas secara linear, dan jika v adalah suatu vektor dalam V yang berada di luar rentang (S), maka himpunan S  {v} yang dihasilkan dengan menyelipkan v ke S tetap bebas linear b) Jika v adalah suatu vektor dalam S yg dapat dinyatakan sbg kombinasi linear dari vektor-vektor lain dalam S, dan jika S – {v} menyatakan himpunan yg diperoleh dengan memindahkan v dari S, maka S dan S – {v} merentangkan ruang yg sama: Rent(S) = rent(S – {v})
  • 29. DIMENSI TEOREMA: Jika V adalah suatu ruang vektor berdimensi n, dan jika S adalah suatu himpunan dalam V dengan tepat n vektor, maka S adalah suatu basis untuk V jika S merentang V atau S bebas secara linear
  • 30. DIMENSI TEOREMA: Anggap S adalah suatu himpunan terhingga vektor-vektor dalam suatu ruang vektor berdimensi terhingga V. a) Jika S merentang V tetapi bukan merupakan basis untuk V, maka S bisa direduksi menjadi suatu basis untuk V dengan menghilangkan vektor yg tepat dari S b) Jika S adalah suatu himpunan yang bebas secara linear yang belum menjadi suatu basis untuk V, maka S bisa diperbesar menjadi basis untuk V dengan menyelipkan vektor-vektor yang tepat ke dalam S
  • 31. DIMENSI TEOREMA: Jika W adalah suatu sub-ruang vektor berdimensi terhingga V, maka dim(W) ≤ dim(V): Jika dim(W) = dim(V), maka W = V.