2. BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bisnis
Dunia Peternakan dan perikanan merupakan bisnis yang pangsa
pasarnya selalu ada, karena termasuk komoditi makanan pokok.
Kebutuhan akan permintaan ikan mas di daerah Jakarta cukup tinggi,
dan supply ikan mas dari Bogor, Sukabumi, dan Subang sebagai
sumber utama pemasok pasar Jakarta masih belum bisa memenuhi
permintaan pasar
Bisnis ini masih bisa di kembangkan lagi menjadi sub โ sub bisnis
lainnya.
3. B. Tujuan Bisnis
BAB 1. PENDAHULUAN
โSelain berorientasi pada profit, bisnis ini merupakan langkah awal
pribadi diri untuk melatih diri menjadi seorang wirausahawan /
enterprenuer. โ
Employe Bussiness
Owner
Self
Employe
Investor
ACTIVE INCOME PASIVE INCOMEโWe work for moneyโ โMoney work for usโ
4 Quadran
Robert T. Kiyosaki
4. C. Ringkasan Eksekutif
BAB 1. PENDAHULUAN
Konsep bisnis ini tidak seperti budidaya ikan, tetapi hanya mengandalkan pembesaran
ikan. Ringkasnya adalah dengan melakukan pembelian bibit ikan mas kira kira
seukuran kelingking dan membesarkannya hingga siap panen. Saya memulai bisnis ini
dengan bermodalkan 7 buah kolam kecil dengan kemampuan maksimal panen adalah 4
ton untuk sekali panen. Produk yang kita tawarkan ke pasar adalah ikan mas konsumsi
dengan bobot 2-3 ekor untuk 1 kg nya. Untuk persaingan bisnis sekarang ini adalah
para pemain ikan yang sudah lebih dulu ada yang mana mereka lebih senior dalam
menangani ikan. Untuk strategi awal pemasaran ikan kita saat ini masih mengandalkan
penadah ( tengkulak ) dan kedepannya kita akan mencoba bekerja sama untuk menjual
ke tempat โ tempat pemancingan ikan
5. D. Deskripsi Bisnis
BAB 1. PENDAHULUAN
Nama Perusahaan : ( Belum ada )
SIUP : ( Belum ada )
Nama Pemilik : Junaedi Alwi ( 50 % ) merangkap sbg Acounting
Dede Rukmana ( 50 % ) merangkap sbg Finance
Jenis Usaha : Pembesaran Ikan Mas
Produk : Ikan Mas Siap Konsumsi ( bobot 1 kg = 3-4)
Tempat Usaha : Kampung Ciangsana, Tapos Tenjol Raya
Bogor, Jawa Barat
Tahun Berdiri : 2015
Kapasitas produksi : 4000 kg / panen
Tenaga kerja : 1 Karyawan
Menjadi pemasok ikan mas terbesar di Indonesia
Menguasai pasar pulau Jawa
VISI :
MISI :
6. A. Analisa SWOT
BAB 2. PEMBAHASAN
โข Kondisi kolam sangat baik dan cocok untuk bisnis pembesaran ikan mas, dari bentuk
kolam, suhu udara, PH air, kederasan air, dll.
โข Adanya sumber air yang bagus ( air langsung dari gunung ) dan cukup deras yang artinya
sangat baik untuk pertumbuhan ikan. ( dalam pembesaran ikan mas semakin deras air
semakin baik pertumbuhannya )
โข Supply pakan dan kebutuhan untuk proses pembesaran ikan sangat mudah didapat di
daerah sekitar kolam.
โข Lokasi kolam berada di atas daerah bukit jadi untuk kualitas air masih bagus ketimbang
kolam yang berada di bawah bukit
STRENGTH
7. A. Analisa SWOT
BAB 2. PEMBAHASAN
WEAKNESS
โข Karena bisnis yang berkaitan dengan mahluk hidup maka ada resiko kematian ikan
khususnya untuk ikan yang masih kecil ( anakan )
โข Adanya kemungkinan hama dan penyakit akibat tercemarnya air
โข Masih kurang pengalaman untuk tips and trick pembesasaran ikan ( masih perlu terus
improvisasi dan cari dari berbagai sumber )
โข Masih belum mengetahui bagaimana penanganan jika terdeteksi terkena hama untuk
menyembuhkan.
โข Kemungkinan adanya hama manusia ( pencuri ikan kalau tidak dijaga dengan baik )
โข Kalau musim kemarau air tidak bisa dikendalikan, karena sumber air dari alam langsung.
8. A. Analisa SWOT
BAB 2. PEMBAHASAN
OPPORTUNITY
โข Ikan mas adalah komoditi pangan yang sampai saat ini permintaan pasarnya sangat besar
untuk itu untuk link pemasaran sangat mudah ke pasar maupun ke restoran โ restoran,
selain itu di Pemancingan air tawar juga permintaannya sangat besar terlebih lagi jika
menjual ke pemancingan harga lebih tinggi dibanding ke tengkulak maupun pasar.
โข Pengembangan bisnis masih sangat memungkinkan untuk membuka sub bisnis baru.
โข Harga ikan mas dipasaran lebih tinggi jika dibandingkan ikan tawar lainnya seperti ikan
lele, gurame, patin, mujair, dan ikan nila di daerah tertentu.
9. A. Analisa SWOT
BAB 2. PEMBAHASAN
THREAT
โข Harga ikan mas yang kurang stabil di penadah ( tengkulak ) dan kemungkinan ada
permainan harga juga bisa terjadi
โข Kemungkinan pencurian ikan pada saat masa masa menjelang panen ( hama manusia ).
โข Harga pakan dan bibit ikan yang kurang stabil (tergantung musim) sehingga sulit di
prediksi.
10. BAB 2. PEMBAHASAN
B. Strategi Pemasaran
BAURAN PEMASARAN
Product
Price
Place
Promotion
Ikan mas segar (hidup)
โข Bobot 1 kg / 3-4 ekor (konsumsi)
โข Bobot 1-2 kg / ekor (pemancingan)
Saluran 3
Produsen โ Grosir โ Pengecer - Konsumen
Competition Based Pricing โข Advertising ( Social media, online shop )
โข Personal Selling
11. C. Analisis Persaingan
BAB 2. PEMBAHASAN
PETANI IKAN
SEKITARX
PETANI IKAN
+ TENGKULAK
PEMAIN BARU
PEMAIN BESAR
12. D. Rencana Design & Pengembangan
BAB 2. PEMBAHASAN
?Menjadi pemasok ikan mas terbesar di Indonesia
VISI :
Bagaimana
Caranya ?
Perlu jumlah ikan
Yang massive = Kolam yang
banyak = Pakan yang
banyak
Bibit yang
banyak =
Keterbatasan
daya tampungX
Waktu Panen
yang lamaXLaba ditahan
untuk penambahan
kolam
13.
14. E. Rencana Operasi & Pengembangan
BAB 2. PEMBAHASAN
Persiapan
Kolam
Penempatan
Bibit
Pemberian
Pakan
Monitoring
Perkembangan
โข Pembersihan Kolam
โข Penjemuran Kolam
โข Penggaraman Kolam
โข Pengisian Air
โข Karantina adaptasi bibit
โข Pengecekan kondisi air
โข Pengaturan waktu yang pas
โข Kualitas pakan
โข Pemberian waktu pakan
โข Maintenance Kolam
โข Manajemen air yang baik
Panen
Pra Panen
โข Pensortiran ikan berdasarkan
ukuran
โข Pengangkatan ikan
โข Penimbangan ikan
โข Packaging
โข Distribusi
15. BAB 2. PEMBAHASAN
F. Analisis Rencana Keuangan
Investasi
Modal Kerja
Sewa Kolam 1tahun
Peralatan
Bibit ikan
Pakan ikan
Beban gaji karyawan
Rp. 8.500.000
Rp. 500.000 +
Rp. 9.000.000
+
Rp 9.000.000
Rp.43.320.000
Rp 4.000.000
Rp.56.320.000
Akan didepresiasi selama 12 bulan
Bibit sebanyak 300 kg dengan harga bibit Rp. 30.000
per kilogram
Pakan sebanyak 120 sack dengan harga Rp. 361.000 per sack ( 1 sack = 50 kg )
50 kg x 120 sack = 6.000 kg
Gaji perbulan Rp. 1.000.000 x 4 bulan
Rp. 65.320.000TOTAL MODAL
16. BAB 2. PEMBAHASAN
G. Income Statement
Sales
Bibit
COGS
Pakan
Expense
Beban Gaji Petani
Beban buruh harian
Rp 65.100.000
Rp 9.000.000
Rp 43.320.000
Rp 52.320.000 (Rp 52.320.000)
Rp 4.000.000
Rp 522.000
Rp 4.522.000
(Rp 4.522.000)
Rp 8.258.000
Depreciation & Amortization
Beban Penyusutan (Rp 750.000)
Rp 7.508.000
EBITDA
EBIT
17. BAB 2. PEMBAHASAN
H. Break Even Point
Fixed Cost
Biaya sewa
Biaya Gaji
Pakan
Variable Cost
Bibit
Biaya buruh harian
Kapasitas Produksi
Harga Jual Per Unit
Rp 43.320.000
Rp 9.000.000
Rp 522.000
Rp 4.000.000
Rp 750.000
3000 kg
Rp. 20.000 / kg
Rp 4.750.000
Rp 4.750.000
/ kapasitas produksi
Rp. 20.000 โ (52.842.000/3000)
Rp 52,842.000
=
Rp 4.750.000
Rp. 20.000 โ (17.614)
=
1.990,78 kg=
18. BAB 2. PEMBAHASAN
I. Pay Back Period
Laba Rp 7.508.000 / periode ( 1 kali masa panen 4 bulan )+-
Modal
awal
Rp 65.320.000
PBP =
Modal awal
Laba
Rp 65.320.000
=
Rp 7.508.000
= 8.7 Periode Artinya modal akan kembali pada periode ke 9 atau 36 bulan atau 3 tahun
LAYAK