Proposal ini mengajukan program budidaya lele di Desa Mekarsari untuk memberdayakan masyarakat. Program selama satu tahun ini meliputi pelatihan budidaya lele, pembesaran 10.000 ekor benih lele di kolam, dan pelatihan pemasaran untuk membuka restoran makanan lele. Anggaran keseluruhan program Rp63,5 juta akan digunakan untuk benih, pakan, peralatan, dan bangunan restoran.
1. PROPOSAL
Budidaya Lele Fowanu
KELOMPOK TANI HIDUP MULIA
Kecamatan Wakrumba Selatan (pure), Kabupaten Muna
Dibuat oleh : SEPTIAN
Tlp : 085 222 081 892
2013
2. BAB I
LATAR BELAKANG
1. DESKRIPSI PROGRAM
a. Gambaran Umum Wilayah
Kecamatan Nyalindung sebagai salah satu sentra budidaya ikan air tawar terutama untuk
wilayah kabupaten Muna. Desa Pure cukup strategis mengingat daerah ini berjarak cukup dekat
dengan Kelurahan labunia dan mempunyai potensi yang besar pada bidang peternakan dan
perikanan. Keadaan air di wilayah tersebut layak sebagai tempat untuk budidaya ikan air tawar.
Mayoritas masyarakat di pure adalah nelayan.
b. Ide Program
Desa Mekarsari sebagai suatu desa pertanian masih mempunyai lahan yang cukp luas dan cocok
untuk budidaya ikan lele. Mekarsari memiliki letak strategis untuk pemasaran ikan lele hal ini
melihat dekatnya jarak dengan ibukota kecamatan dan banyak warga kota Sukabumi dan Jawa
Barat menyukai hidangan ikan lele baik itu lele bakar, lele goreng, dan pecel lele. Ikan lele
merupakan ikan yang relatif mudah untuk dibudidayakan. Kandungan gizi ikan lele cukup bagus
untuk tumbuh kembang otak anak. Harga ikan lele cukup bersaing. Taraf kehidupan masyarakat
sekitar masih kurang baik. Hal ini terlihat dari sedikitnya penduduk yang mengenyam
pendidikan yang layak. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa di ajukanlah sebuah
metode pemberdayaan kelompok ikan Lele Sangkuriang.
c. Gagasan Program
Berangkat dari beberapa persoalan dan fakta di lapangan Kelompok Tani Hidup Mulia hadir
untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan mengusahakan suatu program pembinaan
untuk masyarakat di sekitar Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi
melalui usaha budidaya lele. Program budidaya lele ini diharapkan mampu menyerap tenaga
kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menambah gizi masyarakat pada umumnya.
2. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari program ini adalah untuk memberdayakan masyarakat di Desa Mekarsari,
Kecamatan Nyalindung melalui program pembinaan dan usaha budidaya Lele Sangkuriang.
3. 3. MANFAAT PROGRAM
Program ini ditekankan untuk dapat memberdayakan buruh tani, meningkatkan pendapatan
masyarakat dan untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat.
BAB II
PROGRAM KERJA
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program akan dilaksanakan selama satu tahun terhitung dari bulan Januari 2011 – Januari
2012.
Program akan dilaksanakan di Desa Mekarsari Kecamatan Nyalindung Kabupaten
Sukabumi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan program pembinaan tertera pada tabel dibawah ini:
No. Bulan Kegiatan
1. Januari Pengajuan proposal Hibah Modal Kerja
2. Pebruari Pelatihan Budidaya Lele Sangkuriang
3. Maret Permulaan budidaya ikan lele mulai dari 10.000 bibit
unggul lele sangkuriang mulai ukuran 7-8 cm.
2. April Masa Budidaya ikan lele tahap pembesaran
3. Mei Pelatihan pemasaran dan membuka peluang pasar
ikan lele dengan mendirikan restoran makanan khas
lele, baso lele, kripik lele, nugget lele, kerupuk lele,
abon lele dan semua makanan berbahan dasar lele
4. Juni Panen ikan lele Seleksi pertama
4. BAB III
ASPEK TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembesaran
Lele yang dipilih untuk pembesaran adalah lele sangkuriang. Pembesaran lele sangkuriang di
dalam kolam pembesaran.
2. Persiapan Kolam Pembesaran
Pastikan terlebih dahulu dasar kolam rata dan dinding kolam rapi. Proses pertama kali adalah
melakukan pemberantasan hama. Hal ini dilakukan agar ikan dapat tumbuh tanpa ada gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh hama. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menaburkan kapur
(gamping) serata mungkin di dasar kolam pembesaran dengan dosis rata-rata 20-30 g/m2.
selama kapur ditaburkan kolam dibiarkan kering selama 5-7 hari, kemudian kembali diairi air
setinggi 15 cm. Saat sudah terisi air, kapur ditaburkan kembali dengan dosis 30-50 g/m2. biarkan
kolam tersebut selama 3 hari.
3. Pemupukan Kolam
Kolam yang sudah dibiarkan selama 3 hari sesudah pengapuran perlu diberi pupuk. Sebelum
pemberian pupuk, air kapur di dalam kolam sebaiknya dibuang terlebih dahulu. Pemupukan ini
harus dilakukan dengan tujuan menciptakan jasad-jasad renik didalam kolam agar nantinya lele
sangkuriang yang dilepas di dalamnya tidak akan kekurangan pakan.
Jenis dan dosis pupuk yang dibutuhkan pada pembesaran lele sangkuriang ini
adalah Pemupukan dengan kotoran ternak ayam berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15
gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2. Pupuk tersebut ditaburkan secara merata di
seluruh permukaan kolam. Kemudian kolam diisi air hingga setinggi 20 cm atau disesuaikan
dengan besarnya benih lele sangkuriang.
4. Pelepasan Benih ke Kolam
Sebelum benih atau anakan lele dilepaskan ke kolam pembesaran, pH (derajat keasaman) air,
suhu air, dan kedalaman air harus diamati secara seksama. Idealnya, pH air ideal untuk
lele sangkuriang berkisar 6-9. Bila pH air kurang dari 6 atau lebih dari 9, benih lele dapat mati.
Untuk suhu air idealnya 22 – 32 0C. Sementara kedalaman air yang ideal antara 1-1,5 m dengan
kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Kerapatan benih lele yang
dilepaskan adalah 100 ekor/ m2. Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah
empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2
5. 5. Pemberian Pakan
Selama pembesaran di kolam, pakan sangat dibutuhkan benih lele sangkuriang untuk
pertumbuhannya. Jenis, dosis, dan cara pemberian pakan harus diperhatikan agar efisien. Hal
ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan biaya pakan.
a) Jenis pakan
Sejak dilepaskan di kolam pembesaran umur sekitar 21 hari hingga umur 120 hari hari, benih lele
Sangkuriang mengalami tiga kali pergantian jenis pakan sesuai tingkat umurnya. Pada umur 21 –
40 hari, jenis pakan yang diberikan berbentuk butiran pelet berdiameter rata-rata 0,5 mm.
Pakan ini merupakan pakan buatan pabrik dengan kode produksi 781-2SP. Pada umur 41 – 60
hari, jenis pakannya berbentuk butiran pelet berdiameter rata-rata 1 - 1,5 mm dengan kode
produksi 781-2. Sementara pada umur lebih dari 60 hari, jenis pakan yang diberikan berbentuk
butiran pelet berdiameter 1,5 – 2 mm dengan kode produksi 781.
b) Jadwal pemberian pakan
Jadwal pemberian pakan pada lele sangkuriang harus diperhatikan dengan baik. Bila pemberian
pakan tidak teratur, akan berakibat kurang baiknya pertumbuhan lele sangkuriang dan
terjadinya pemborosan pakan. Adapun jadwal pemberian pakan dilakukan setiap hari pada
pukul 09.00 – 09.00; 16.00 – 17.00; dan 21.00 – 22.00.
Pemberian pakan harus merata di seluruh permukaan kolam untuk memastikan bahwa semua
lele sudah memperoleh pakan. Sebagai tanda bahwa lele tersebut sudah kenyang, pakan yang
diberikan tampak mengapung di permukaan kolam.
c) Dosis yang dibutuhkan
No. Umur Pakan
(hr)
Jenis Pakan
(g/ekor/hr)
Jumlah Pakan
(g)
1. 3 – 7 Telur ayam 0,0125
2. 8 – 20 Kutu air 0,10
3. 21 – 40 Pelet 0,5 mm 0,32
4. 41 – 60 Pelet 1,0 mm 0,62
5. 61 – 80 Pelet 2,0 mm 0,96
6. 81 – 100 Pelet 2,0 mm 1,95
7. 101 – 120 Pelet 2,0 mm 2,79
8. 121 – 140 Pelet 2,0 mm 3,33
9. 141 – 160 Pelet 2,0 mm 3,60
6. BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
KOMPONEN BIAYA SATUAN BIAYA TOTAL
A. Pelaksanaan program
1. benih ikan 10.000 Ekor 300 3.000.000
2. pengadaan pakan 5 20 Kg/bln 200.000 20.000.000
3. obat-obatan dll. 1 Paket/bln 300.000 1.500.000
4. kolam 5 Paket/bln 100.000 2.500.000
5. peralatan dan pengairan 10 Paket /bln 1.000.000 10.000.000
B. Pasca panen
1. Bangun Warung
Makan(tempat makan bahan
dasar lele) (nugget, abon,
kerupuk, crispy dll
1 Unit 25.000.000 25.000.000
2. perlengkapan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
3. transportasi 1 Paket 500.000 500.000
TOTAL 63.500.000
BAB V
PENUTUP
Demikian usulan Hibah Modal Kerja ini kami sampaikan sebagai wujud kepedulian terhadap
masyarakat miskin di pedesaan. Program ini diharapkan dapat mengurangi tingkat
pengangguran di pedesaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Semoga ALLAH
meridhoi niat dan ikhtiar kita. Amin