SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
PROPOSAL
BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN MAS DAN NILA
KERAMBA JARING APUNG DI WADUK CIRATA
KEBON COKLAT - KABUPATEN CIANJUR

Oleh : Furqan Lubis
JAKARTA - 2011
1.1. Latar Belakang
Saat ini permintaan akan ikan air tawar naik cukup tinggi untuk kebutuhan domestic dan luar
negeri. Untuk kebutuhan domestic saja sudah kewalahan,hal ini dikarenakan hasil ikan laut tidak
bisa dipastikan hasilnya karena pengaruh dari cuaca dan kondisi laut sekarang yang sudah
tercemar sehingga untuk mencari ikan laut agak susah,sedangkan permintaan akan ikan terus
meningkat.
Salah satu alternatif untuk memenuhi pasar adalah budidaya ikan air tawar, dimana hasilnya
juga bisa di pastikan hanya saja peternak masih sedikit yang membudiyakan ikan air tawar.Hal ini
dikarenakan modal yang cukup besar untuk memulai budidaya tsb. Kebanyakan orang yang punya
modal besar yang bisa membudidayakan nya.
Budidaya ikan tawar diantaranya: budidaya ikan nila hitam/merah, ikan patin, ikan mas,dll.
Faktor lain yang memegang peranan penting atas prospek ikan nila dan mas adalah rasa dagingnya
yang khas dengan kandungan omega pada ikan dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering
dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat, serta memiliki harga jual yang
terjangkau oleh masyarakat.
Prospek pengembangan budidaya ikan nila dan mas, juga diperkirakan memiliki peluang yang
sama baiknya dengan pengembangan jenis ikan konsumsi lainnya. Oleh karena kepopulerannya itu
membuat ikan nila dan mas memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan. Apabila ditinjau dari
segi pertumbuhan, ikan nila dan mas merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang
cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang
cukup tinggi.
Ikan nila dan mas merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan
masyarakat. Ikan nila dan ikan mas produktif apabila dipelihara di berbagai lahan, bukan hanya
dipelihara di kolam tetapi juga dipelihara di Karamba Jaring Apung (KJA) yang berada di perairan
umum seperti waduk, dan danau. Seperti halnya ikan nila hal ini karena ikan nila memiliki batasan
toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan perairan. Ikan nila yang masih
berukuran kecil pada umumnya lebih tahan terhadap perubahan lingkungan, dibandingkan
dengan ikan nila yang berukuran besar. Seperti hal nya di waduk Cirata – Kab Cianjur, banyak
pembudidaya ikan air tawar untuk membudidayakan ikan nila dan mas, dimana kualitas air masih
bagus juga waduk tsb berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air. Dimana pemasaran untuk
ikan ini bagus dan selama ini sudah ada pihak penampung yang mengambil hasil panen peternak.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembiayaan adalah untuk pengembangan usaha pembesaran ikan nila dan mas untuk dapat
memaksimalkan produksi serta peluang yang ada yang selama ini sudah berjalan. Manfaat yang
diperoleh diantaranya :
• Peluang pasar yang luas tanpa harus memasarkan dengan harga relative stabil.
• Waktu produksi yang relative cepat sehingga menghasilkan keuntungan yang lumayan bagus.
• Permintaan akan ikan nila dan patin cukup tinggi untuk pasar domestic maupun luar negeri
dimana peternak waduk c i r a t a kurang mampu menggenjot produksinya dikarenakan modal yang
terbatas
1.3. Tempat lokasi usaha
Lokasi pembesaran di waduk Cirata, Kebon Coklat, Kab Cianjur - Jawa Barat.
1.4. Analisa Usaha yang sudah berjalan
Jenis Kolam : KJA( Keramba Jaring Apung) – 1 Unit (4 bh Jaring Aping)

Jenis Ikan : Ikan Emas dan Ikan Nila hitam
Benih tebar : - Bibit Nila : 2 cm
- Bibit Emas : 1.5” or 3 cm (seukuran batang korek api)
- Ikan Nila daging = 6 – 8 bulan
- Ikan Emas daging = 3 bln – 4 bulan
Gmb 1 : Benih emas usia 1 bln Gmb 2 : Nila sangkal 2.5 bln
Ukuran Kolam : Pj : 7mtr x Lb ;7mtr
Jaring : 10mtr x 10mtr x 1,5mtr
- jaring atas ( waring ) untuk ikan emas
- jaring engkel 1 “ untuk ikan Nila
- jaring kolor untuk 4 in 1
- jaring dolos untuk 2 in 1
Bibit Emas : 2-3 cm

Nila sangkal : 4-5 cm

Nila daging

Emas daging

A. ANALISA USAHA EMAS & NILA

I. Biaya Tetap Total : Rp 1.500.000, (hitungan dalam 1 unit)
a. Penyusutan Kolam :
- Perkiraan life time kolam 36 bln, dalam hal ini pemakaian: 36 bln
- Jumlah petak yang digunakan dari 3 unit yang ada 3 unit
- Total kolam 1unit (4 kolam) :(th 2011)
Jadi penyusutan Kolam :

Rp 20.000.000,
Rp

600.000

1 unit x 100.000 =

Rp

400.000

c. Biaya perawatan : 1 Unit x 100.000 =

Rp

500.000

b. Pajak Kolam:

II. Biaya variabel Total : Rp 57,850,000
a. Benih :(bulan Februari '11)
- Emas - Rp 35.000/Kg x 160 kg = Rp 5.600.000
- Nila

- Rp 15.000/kg x 250kg = Rp 3.750,000

b. Pakan - Rp.5.500/Kg x 8000kg= Rp 44,000,000
c. Transport : selama 4 bln x 750000 Rp 3.000,000
d. Tenaga kerja : untuk 1 unit ;

Rp 1.000,000

e. Panen 4 org

Rp

500,000

Total Biaya operasional : Biaya tetap + Biaya variabel Total : Rp 59,350.000
IIII. Perkiraan Pendapatan/ hasil panen : (berlaku Maret 2011) Total : Rp 83,800,000
Emas : estimasi harga jual Rp 17.000/kg x (55% x 8000Kg) = Rp 74,800,000
Nila : estimasi harga jual Rp , 9000/kg x 1000 Kg
Catatan :
Waktu panen ikan emas : 3 sampai dengan 4 bulan
Waktu panen ikan nila

6 sampai dengan 8 bulan

= Rp 9.000.000
ANALISA BIAYA MANFAAT
1 Keuntungan / Laba : Pendapatan - Biaya operasional = Rp24.450.000
2 Benefit Cost Ratio (B-C Ratio) : pendapatan / total biaya operasional = 1.41
(maksudnya pendapatan yg diperoleh dari usaha patin sebesar 1.41 x dari total biaya operasional)
3 BEP (Break Even Point) – IKAN MAS
a. BEP produksi Emas : Total biaya operasional/ harga satuan = 3275 Kg
BEP/titik impas pembesaran ikan dicapai pada produksi 3275 kg, jadi sisa dari panen 4400 - 3275
BEP harga produksi Emas : Total biaya operasional / Total produksi (kg) = Rp 12.700 /Kg
BEP titik impas pembesaran ikan dicapai pada harga produksi Rp. 12.700/kg
IKAN NILA
b. BEP produksi nila : Biaya operasional jarring nila / harga satuan = 500 kg
BEP titik impas pembesaran ikan dicapai pada produksi 500 kg, jadi sisa dari panen 1000 – 500
c. BEP harga produksi nila : Total biaya operasional / Total produksi (kg) = Rp 4500/Kg
BEP titik impas pembesaran ikan dicapai pada harga produksi Rp 4500/Kg
4. Pengembalian modal ( return of investment) :
Total biaya operasional / keuntungan = 2.43 prioda
Modal yg dikeluarkan untuk usaha ikan bisa dikembalikan dalam waktu 2.43 periode panen
Jadi periode jual sudah BEP pada periode : 12 – 15 bulan, terpanjang 18 bulan
5. Efisiensi penggunaan modal :
Keuntungan/ total biaya operasional) x 100% = 41,20%
Keuntungan usaha pembesaran ikan yg diperoleh mencapai 41,20% dari total biaya yg dikeluarkan
1.5. PEMBIAYAAN OLEH PETERNAK
a. Tujuan : Pembesaran :
dimulai dari sangkal untuk pedaging �panen daging
b. Modal yang diperlukan oleh peternak sebesar Rp 120.000.00
Dana tsb digunakan untuk :
1. Pembelian KJA (lihat gambar), sebesar Rp 56.000.000
2. Biaya operasional (lihat uraian), sebesar Rp 58.000.000
3. Biaya obat2 an dan biaya tak terduga Rp 6.000.000

CATATAN TAMBAHAN :
1. Pembesaran mulai dari benih berumur dua bulan (ukuran jempol) sampai ikan berukuran 3-5kg/ekor
selama 3-4 untuk ikan emas, 6-8 bulan untuk ikan nila.
2. Perkiraan pendapatan ini adalah perkiraan kasar, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung dari
pengelolaan dan keuletan pengusaha..
3. Pembesaran di KJA
Sistem pembesaran intensif antara lain dapat dilakukan dalam keramba Jaring Apung yang biasa
dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat
menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain
a) Air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat,
b) Penempatan jaring dapat dipasang sejajar dengan arah angin,
c) Badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air,
d) Kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1,0 meter,
e) Kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 27ºC sampai 30ºC, oksigen terlarut
tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm.
Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi
unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3.
Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri dari dua lapis kantong
Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat
dapat dibuat dari besi atau bambu dan pelampung berupa steerofoam atau drum. Bahan kantong
jaring berasal dari benang Polietilena.
4. RAS IKAN MAS
Saat ini ikan mas mempunyai banyak ras atau stain. Perbedaan sifat dan ciri dari ras disebabkan
oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan kolam, musim dan cara pemeliharaan yang
terlihat dari penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan warnanya. Adapun ciri-ciri dari beberapa strain
ikan mas adalah sebagai berikut:
1. Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek; bagian punggung
tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit; perbandingan antara panjang badan
dan tinggi badan antara 2,3:1.
2. Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; punggung
tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di
permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
3. Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata pada ikan muda
tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; gerakannya lamban, lebih suka berada
di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
4. Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relatif panjang; penampang
punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit dan aktif; perbandingan
panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
5. Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik bermacam
macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, platinum
nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi,
taishusanshoku nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi. Dari sekian banyak strain
ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang berkembang karena diduga orang Jawa
Barat lebih menyukai ikan mas yang berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk
jenis unggul yang banyak dibudidayakan.
5. TENTANG NILA

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih
kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya.
Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis.
Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai oleh
berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Bibit ikan
didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969.
Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh
Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal
Perikanan. kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus
hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
5.1 PEMELIHARAAN
Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar
30 cmdan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung ( pinnae dorsalis) dengan
16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 811 jari-jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin
mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip
perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan)
ketika musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat
keseimbangan ikan pada saat berenang
Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai
50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan antara ikan jantan dan
betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di
samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran
pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang
melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh, sedangkan yang betina biasanya pada bagian
perutnya besar.
5.2. PENYEBARANNYA

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka
tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Ikan ini
sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai
dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai ke Kongo dan Liberia; yaitu di Sungai Nil (Mesir), Danau
Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya.
Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak peradaban Mesir purba. Telur
ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan
nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya.
Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur
yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur
dalam mulut). Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera diternakkan di banyak
negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di pelbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa
dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi. Di samping
dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan filet.
5.3. JENIS DAN KERABATNYA

Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis
mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang
invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami. Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi
yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini
dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal
pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut: Kelas : Osteichthyes Sub-kelas : Acanthoptherigii Crdo
Percomorphi Sub-ordo ; Percoidea Famili ; Cichlidae Genus ; Oreochromis Spesies ; Oreochromis
niloticus. Terdapat 3 jenis nila yang dikenal, yaitu:
1. Nila biasa
2. Nila merah (nirah) dan
3. Nila albino.
5.4. NILAI GIZI
Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Karena
budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki
pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena
memiliki perilaku agresif.
Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi
sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki
penyakit yang berkait dengan peredaran darah
5.5. BUDIDAYA
Langkah pertama dalam budidaya ikan nila ialah pemilihan induk ikan yang akan dibiakkan. Sebagai
induk dipilih ikan-ikan yang telah cukup umurnya dan siap memijah. Rasio ideal antara induk jantan
dan betina adalah 1:3. Padat penebarannya disesuaikan dengan wadah atau kolam pemeliharaan. Ikan
nila yang dipelihara dalam kepadatan populasi tinggi, pertumbuhannya kurang pesat.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan. Kualitas air yang
kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa parameter yang
menentukan kualitas air, di antaranya:

Suhu
Suhu atau temperatur air sangat berpengaruh terhadap
metabolisme
dan
pertumbuhan
organisme
serta
memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi organisme
perairan. Suhu juga memengaruhi oksigen terlarut dalam
perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 1438 °C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C
namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar
antara 25-30 °C.


pH
Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman perairan . Beberapa faktor yang memengaruhi
pH perairan di antaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation. Nilai
pH yang ditoleransi ikan nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan
perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 7–8 .



Amonia
Amonia merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama
amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam
bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi. Pembusukan bahan organik, terutama yang
banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut
dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3
sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.



Oksigen terlarut
Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang,
pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi
oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan
fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari
5 mg/l.

Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran di dasar kolam juga akan memperlambat
pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton; air yang kaya
plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecoklatan karena banyak mengandung diatom.
Plankton ini baik sebagai makanan ikan nila, sedangkan plankton biru kurang baik. Tingkat kecerahan
air karena plankton harus dikendalikan.

More Related Content

What's hot

Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaDidi Sadili
 
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbKajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbindra_sugito
 
Cheklist kebutuhan data
Cheklist kebutuhan dataCheklist kebutuhan data
Cheklist kebutuhan dataYoga Putut A
 
endokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormon
endokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormonendokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormon
endokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormonWiwinUMRAH
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002inideedee
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalEly Goro Leba
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxYettiAnita
 
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaPermen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaDeki Zulkarnain
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Anton Riyanto
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiPresentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTSunoto Mes
 
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013amri sanjaya
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautSiti Sahati
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)tanalialayubi
 

What's hot (20)

Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
 
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbKajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
 
Cheklist kebutuhan data
Cheklist kebutuhan dataCheklist kebutuhan data
Cheklist kebutuhan data
 
endokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormon
endokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormonendokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormon
endokrinologi pengaruh lingkungan terhadap hormon
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regional
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaPermen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
 
Lokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambakLokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambak
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiPresentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
 
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 
Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM  Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM
 
Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
 

Viewers also liked

Zadaća 7.
Zadaća 7.Zadaća 7.
Zadaća 7.spletiko
 
Delivering Parental Choice for Parents in North Swindon
Delivering Parental Choice for Parents in North SwindonDelivering Parental Choice for Parents in North Swindon
Delivering Parental Choice for Parents in North SwindonKevin Gray
 
Thesis Presentation New
Thesis Presentation NewThesis Presentation New
Thesis Presentation NewH. M. Alamgir
 
Internet Based Retail Mock Startup
Internet Based Retail Mock StartupInternet Based Retail Mock Startup
Internet Based Retail Mock StartupRonak Soni
 
RB Mavericks 2015 Submission
RB Mavericks 2015 SubmissionRB Mavericks 2015 Submission
RB Mavericks 2015 SubmissionRonak Soni
 
Proposal www.i-kedai.com Perdagangan Derivatif
Proposal www.i-kedai.com Perdagangan DerivatifProposal www.i-kedai.com Perdagangan Derivatif
Proposal www.i-kedai.com Perdagangan DerivatifFurqan Lubis
 
Digital Marketing for Acubiz
Digital Marketing for AcubizDigital Marketing for Acubiz
Digital Marketing for AcubizRonak Soni
 
Hero Motor Corp - The Hero Challenge
Hero Motor Corp - The Hero ChallengeHero Motor Corp - The Hero Challenge
Hero Motor Corp - The Hero ChallengeRonak Soni
 
Breve storia della comunicazione
Breve storia della comunicazioneBreve storia della comunicazione
Breve storia della comunicazionevioletta31
 
Media Planning for L'Oréal
Media Planning for L'OréalMedia Planning for L'Oréal
Media Planning for L'OréalRonak Soni
 
Media Planning for L'Oréal
Media Planning for L'OréalMedia Planning for L'Oréal
Media Planning for L'OréalRonak Soni
 

Viewers also liked (15)

Zadaća 7.
Zadaća 7.Zadaća 7.
Zadaća 7.
 
Delivering Parental Choice for Parents in North Swindon
Delivering Parental Choice for Parents in North SwindonDelivering Parental Choice for Parents in North Swindon
Delivering Parental Choice for Parents in North Swindon
 
день мед прац
день мед працдень мед прац
день мед прац
 
Thesis Presentation New
Thesis Presentation NewThesis Presentation New
Thesis Presentation New
 
Internet Based Retail Mock Startup
Internet Based Retail Mock StartupInternet Based Retail Mock Startup
Internet Based Retail Mock Startup
 
RB Mavericks 2015 Submission
RB Mavericks 2015 SubmissionRB Mavericks 2015 Submission
RB Mavericks 2015 Submission
 
Proposal www.i-kedai.com Perdagangan Derivatif
Proposal www.i-kedai.com Perdagangan DerivatifProposal www.i-kedai.com Perdagangan Derivatif
Proposal www.i-kedai.com Perdagangan Derivatif
 
Digital Marketing for Acubiz
Digital Marketing for AcubizDigital Marketing for Acubiz
Digital Marketing for Acubiz
 
Hero Motor Corp - The Hero Challenge
Hero Motor Corp - The Hero ChallengeHero Motor Corp - The Hero Challenge
Hero Motor Corp - The Hero Challenge
 
презентация Cуми
презентация Cумипрезентация Cуми
презентация Cуми
 
Breve storia della comunicazione
Breve storia della comunicazioneBreve storia della comunicazione
Breve storia della comunicazione
 
Media Planning for L'Oréal
Media Planning for L'OréalMedia Planning for L'Oréal
Media Planning for L'Oréal
 
Media Planning for L'Oréal
Media Planning for L'OréalMedia Planning for L'Oréal
Media Planning for L'Oréal
 
Egipat prezentacija
Egipat prezentacijaEgipat prezentacija
Egipat prezentacija
 
Recombinant protein
Recombinant proteinRecombinant protein
Recombinant protein
 

Similar to BUDIDAYA

Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairSyara Hanjaya
 
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalModul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalArie Bonuo™
 
Profile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central Java
Profile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central JavaProfile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central Java
Profile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central Javalala firdaus
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paperHafdalia
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patinOSIS
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinWarta Wirausaha
 
budidaya-ikan-sidat.ppt
budidaya-ikan-sidat.pptbudidaya-ikan-sidat.ppt
budidaya-ikan-sidat.pptaria800212
 
Bussiness plan pembesaran ikan mas
Bussiness plan pembesaran ikan masBussiness plan pembesaran ikan mas
Bussiness plan pembesaran ikan masjunalwi
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxCikgusurii
 
manajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapumanajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapuJulita Anggrek
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxRekieRDz
 
Proposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleProposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleAmy Puspita
 

Similar to BUDIDAYA (20)

Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujair
 
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalModul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
 
Profile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central Java
Profile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central JavaProfile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central Java
Profile Identification of Scallop Producers in Batang Regency, Central Java
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Budidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan LeleBudidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan Lele
 
Pembenihan Ikan Karper
Pembenihan Ikan KarperPembenihan Ikan Karper
Pembenihan Ikan Karper
 
budidaya-ikan-sidat.ppt
budidaya-ikan-sidat.pptbudidaya-ikan-sidat.ppt
budidaya-ikan-sidat.ppt
 
Gurame -prakarya
Gurame -prakaryaGurame -prakarya
Gurame -prakarya
 
Bussiness plan pembesaran ikan mas
Bussiness plan pembesaran ikan masBussiness plan pembesaran ikan mas
Bussiness plan pembesaran ikan mas
 
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
 
Budidaya Nila Salin.ppt
Budidaya Nila Salin.pptBudidaya Nila Salin.ppt
Budidaya Nila Salin.ppt
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
 
manajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapumanajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapu
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Proposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleProposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan Lele
 

BUDIDAYA

  • 1. PROPOSAL BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN MAS DAN NILA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK CIRATA KEBON COKLAT - KABUPATEN CIANJUR Oleh : Furqan Lubis JAKARTA - 2011
  • 2. 1.1. Latar Belakang Saat ini permintaan akan ikan air tawar naik cukup tinggi untuk kebutuhan domestic dan luar negeri. Untuk kebutuhan domestic saja sudah kewalahan,hal ini dikarenakan hasil ikan laut tidak bisa dipastikan hasilnya karena pengaruh dari cuaca dan kondisi laut sekarang yang sudah tercemar sehingga untuk mencari ikan laut agak susah,sedangkan permintaan akan ikan terus meningkat. Salah satu alternatif untuk memenuhi pasar adalah budidaya ikan air tawar, dimana hasilnya juga bisa di pastikan hanya saja peternak masih sedikit yang membudiyakan ikan air tawar.Hal ini dikarenakan modal yang cukup besar untuk memulai budidaya tsb. Kebanyakan orang yang punya modal besar yang bisa membudidayakan nya. Budidaya ikan tawar diantaranya: budidaya ikan nila hitam/merah, ikan patin, ikan mas,dll. Faktor lain yang memegang peranan penting atas prospek ikan nila dan mas adalah rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega pada ikan dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat, serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat. Prospek pengembangan budidaya ikan nila dan mas, juga diperkirakan memiliki peluang yang sama baiknya dengan pengembangan jenis ikan konsumsi lainnya. Oleh karena kepopulerannya itu membuat ikan nila dan mas memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan. Apabila ditinjau dari segi pertumbuhan, ikan nila dan mas merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Ikan nila dan mas merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan masyarakat. Ikan nila dan ikan mas produktif apabila dipelihara di berbagai lahan, bukan hanya dipelihara di kolam tetapi juga dipelihara di Karamba Jaring Apung (KJA) yang berada di perairan umum seperti waduk, dan danau. Seperti halnya ikan nila hal ini karena ikan nila memiliki batasan toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan perairan. Ikan nila yang masih berukuran kecil pada umumnya lebih tahan terhadap perubahan lingkungan, dibandingkan dengan ikan nila yang berukuran besar. Seperti hal nya di waduk Cirata – Kab Cianjur, banyak pembudidaya ikan air tawar untuk membudidayakan ikan nila dan mas, dimana kualitas air masih bagus juga waduk tsb berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air. Dimana pemasaran untuk ikan ini bagus dan selama ini sudah ada pihak penampung yang mengambil hasil panen peternak. 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan pembiayaan adalah untuk pengembangan usaha pembesaran ikan nila dan mas untuk dapat memaksimalkan produksi serta peluang yang ada yang selama ini sudah berjalan. Manfaat yang diperoleh diantaranya : • Peluang pasar yang luas tanpa harus memasarkan dengan harga relative stabil. • Waktu produksi yang relative cepat sehingga menghasilkan keuntungan yang lumayan bagus.
  • 3. • Permintaan akan ikan nila dan patin cukup tinggi untuk pasar domestic maupun luar negeri dimana peternak waduk c i r a t a kurang mampu menggenjot produksinya dikarenakan modal yang terbatas 1.3. Tempat lokasi usaha Lokasi pembesaran di waduk Cirata, Kebon Coklat, Kab Cianjur - Jawa Barat. 1.4. Analisa Usaha yang sudah berjalan Jenis Kolam : KJA( Keramba Jaring Apung) – 1 Unit (4 bh Jaring Aping) Jenis Ikan : Ikan Emas dan Ikan Nila hitam Benih tebar : - Bibit Nila : 2 cm - Bibit Emas : 1.5” or 3 cm (seukuran batang korek api) - Ikan Nila daging = 6 – 8 bulan - Ikan Emas daging = 3 bln – 4 bulan Gmb 1 : Benih emas usia 1 bln Gmb 2 : Nila sangkal 2.5 bln Ukuran Kolam : Pj : 7mtr x Lb ;7mtr Jaring : 10mtr x 10mtr x 1,5mtr - jaring atas ( waring ) untuk ikan emas - jaring engkel 1 “ untuk ikan Nila - jaring kolor untuk 4 in 1 - jaring dolos untuk 2 in 1
  • 4. Bibit Emas : 2-3 cm Nila sangkal : 4-5 cm Nila daging Emas daging A. ANALISA USAHA EMAS & NILA I. Biaya Tetap Total : Rp 1.500.000, (hitungan dalam 1 unit) a. Penyusutan Kolam : - Perkiraan life time kolam 36 bln, dalam hal ini pemakaian: 36 bln - Jumlah petak yang digunakan dari 3 unit yang ada 3 unit - Total kolam 1unit (4 kolam) :(th 2011) Jadi penyusutan Kolam : Rp 20.000.000, Rp 600.000 1 unit x 100.000 = Rp 400.000 c. Biaya perawatan : 1 Unit x 100.000 = Rp 500.000 b. Pajak Kolam: II. Biaya variabel Total : Rp 57,850,000 a. Benih :(bulan Februari '11) - Emas - Rp 35.000/Kg x 160 kg = Rp 5.600.000 - Nila - Rp 15.000/kg x 250kg = Rp 3.750,000 b. Pakan - Rp.5.500/Kg x 8000kg= Rp 44,000,000 c. Transport : selama 4 bln x 750000 Rp 3.000,000 d. Tenaga kerja : untuk 1 unit ; Rp 1.000,000 e. Panen 4 org Rp 500,000 Total Biaya operasional : Biaya tetap + Biaya variabel Total : Rp 59,350.000 IIII. Perkiraan Pendapatan/ hasil panen : (berlaku Maret 2011) Total : Rp 83,800,000 Emas : estimasi harga jual Rp 17.000/kg x (55% x 8000Kg) = Rp 74,800,000 Nila : estimasi harga jual Rp , 9000/kg x 1000 Kg Catatan : Waktu panen ikan emas : 3 sampai dengan 4 bulan Waktu panen ikan nila 6 sampai dengan 8 bulan = Rp 9.000.000
  • 5. ANALISA BIAYA MANFAAT 1 Keuntungan / Laba : Pendapatan - Biaya operasional = Rp24.450.000 2 Benefit Cost Ratio (B-C Ratio) : pendapatan / total biaya operasional = 1.41 (maksudnya pendapatan yg diperoleh dari usaha patin sebesar 1.41 x dari total biaya operasional) 3 BEP (Break Even Point) – IKAN MAS a. BEP produksi Emas : Total biaya operasional/ harga satuan = 3275 Kg BEP/titik impas pembesaran ikan dicapai pada produksi 3275 kg, jadi sisa dari panen 4400 - 3275 BEP harga produksi Emas : Total biaya operasional / Total produksi (kg) = Rp 12.700 /Kg BEP titik impas pembesaran ikan dicapai pada harga produksi Rp. 12.700/kg IKAN NILA b. BEP produksi nila : Biaya operasional jarring nila / harga satuan = 500 kg BEP titik impas pembesaran ikan dicapai pada produksi 500 kg, jadi sisa dari panen 1000 – 500 c. BEP harga produksi nila : Total biaya operasional / Total produksi (kg) = Rp 4500/Kg BEP titik impas pembesaran ikan dicapai pada harga produksi Rp 4500/Kg 4. Pengembalian modal ( return of investment) : Total biaya operasional / keuntungan = 2.43 prioda Modal yg dikeluarkan untuk usaha ikan bisa dikembalikan dalam waktu 2.43 periode panen Jadi periode jual sudah BEP pada periode : 12 – 15 bulan, terpanjang 18 bulan 5. Efisiensi penggunaan modal : Keuntungan/ total biaya operasional) x 100% = 41,20% Keuntungan usaha pembesaran ikan yg diperoleh mencapai 41,20% dari total biaya yg dikeluarkan 1.5. PEMBIAYAAN OLEH PETERNAK a. Tujuan : Pembesaran : dimulai dari sangkal untuk pedaging �panen daging b. Modal yang diperlukan oleh peternak sebesar Rp 120.000.00 Dana tsb digunakan untuk : 1. Pembelian KJA (lihat gambar), sebesar Rp 56.000.000 2. Biaya operasional (lihat uraian), sebesar Rp 58.000.000 3. Biaya obat2 an dan biaya tak terduga Rp 6.000.000 CATATAN TAMBAHAN : 1. Pembesaran mulai dari benih berumur dua bulan (ukuran jempol) sampai ikan berukuran 3-5kg/ekor selama 3-4 untuk ikan emas, 6-8 bulan untuk ikan nila. 2. Perkiraan pendapatan ini adalah perkiraan kasar, bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung dari pengelolaan dan keuletan pengusaha..
  • 6. 3. Pembesaran di KJA Sistem pembesaran intensif antara lain dapat dilakukan dalam keramba Jaring Apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain a) Air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, b) Penempatan jaring dapat dipasang sejajar dengan arah angin, c) Badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, d) Kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1,0 meter, e) Kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 27ºC sampai 30ºC, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm. Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan pelampung berupa steerofoam atau drum. Bahan kantong jaring berasal dari benang Polietilena. 4. RAS IKAN MAS Saat ini ikan mas mempunyai banyak ras atau stain. Perbedaan sifat dan ciri dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan warnanya. Adapun ciri-ciri dari beberapa strain ikan mas adalah sebagai berikut: 1. Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek; bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit; perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1. 2. Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1. 3. Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1. 4. Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relatif panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1. 5. Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik bermacam macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi. Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yang berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yang banyak dibudidayakan.
  • 7. 5. TENTANG NILA Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan. kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. 5.1 PEMELIHARAAN Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cmdan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 811 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai 50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh, sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar. 5.2. PENYEBARANNYA Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai
  • 8. dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai ke Kongo dan Liberia; yaitu di Sungai Nil (Mesir), Danau Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak peradaban Mesir purba. Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur dalam mulut). Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera diternakkan di banyak negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di pelbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi. Di samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan filet. 5.3. JENIS DAN KERABATNYA Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami. Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup. Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut: Kelas : Osteichthyes Sub-kelas : Acanthoptherigii Crdo Percomorphi Sub-ordo ; Percoidea Famili ; Cichlidae Genus ; Oreochromis Spesies ; Oreochromis niloticus. Terdapat 3 jenis nila yang dikenal, yaitu: 1. Nila biasa 2. Nila merah (nirah) dan 3. Nila albino. 5.4. NILAI GIZI Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Karena budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif. Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran darah
  • 9. 5.5. BUDIDAYA Langkah pertama dalam budidaya ikan nila ialah pemilihan induk ikan yang akan dibiakkan. Sebagai induk dipilih ikan-ikan yang telah cukup umurnya dan siap memijah. Rasio ideal antara induk jantan dan betina adalah 1:3. Padat penebarannya disesuaikan dengan wadah atau kolam pemeliharaan. Ikan nila yang dipelihara dalam kepadatan populasi tinggi, pertumbuhannya kurang pesat. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan. Kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa parameter yang menentukan kualitas air, di antaranya: Suhu Suhu atau temperatur air sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan organisme serta memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi organisme perairan. Suhu juga memengaruhi oksigen terlarut dalam perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 1438 °C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar antara 25-30 °C.  pH Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman perairan . Beberapa faktor yang memengaruhi pH perairan di antaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation. Nilai pH yang ditoleransi ikan nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 7–8 .  Amonia Amonia merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi. Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.  Oksigen terlarut Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari 5 mg/l. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran di dasar kolam juga akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton; air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecoklatan karena banyak mengandung diatom. Plankton ini baik sebagai makanan ikan nila, sedangkan plankton biru kurang baik. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan.