Proposal ini mengajukan pembiayaan untuk membangun usaha pembesaran ikan nila dan patin di keramba jaring apung di Pangoe Raya. Usaha ini diharapkan dapat memaksimalkan produksi dan peluang pasar yang luas untuk ikan nila dan patin. Analisis keuntungan menunjukkan bahwa usaha ini akan mendapatkan laba sebesar Rp22 juta dengan rasio manfaat biaya 2,31 dan periode pengembalian modal 0,76 tahun.
2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini permintaan akan ikan air tawar naik cukup tinggi untuk kebutuhan domestik & luar negeri. Untuk kebutuhan domestic saja sudah kewalahan,hal ini dikarenakan hasil ikan laut tidak bisa dipastikan hasilnya karena pengaruh dari cuaca dan kondisi laut sekarang yang sudah tercemar sehingga untuk mencari ikan laut agak susah,sedangkan permintaan akan ikan terus meningkat.
3. Salah satu alternatif untuk memenuhi pasar adalah budidaya ikan air tawar dimana hasilnya juga bisa di pastikan hanya saja peternak masih sedikit yang membudiyakan ikan air tawar.Hal ini dikarenakan modal yang cukup besar untuk memulai budidaya tsb. Kebanyakan orang yang punya modal besar yang bisa membudidayakan nya. Budidaya ikan tawar diantaranya: budidaya ikan nila hitam/merah, ikan patin, ikan mas,dll.
4. Faktor lain yang memegang peranan penting atas prospek ikan nila & patin adalah rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega pada patin dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat, serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat. Prospek pengembangan budidaya ikan nila & patin, juga diperkirakan memiliki peluang yang sama baiknya dengan pengembangan jenis ikan konsumsi lainnya.
5. Oleh karena kepopulerannya itu membuat ikan nila & patin memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan. Apabila ditinjau dari segi pertumbuhan, ikan nila & patin merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Ikan nila & patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan masyarakat.
6. Ikan nila & ikan patin produktif apabila dipelihara di berbagai lahan, bukan hanya dipelihara di kolam tetapi juga dipelihara di Karamba Jaring Apung (KJA) yang berada di perairan umum. Seperti halnya ikan nila hal ini karena ikan nila memiliki batasan toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan perairan. Ikan nila yang masih berukuran kecil pada umumnya lebih tahan terhadap perubahan lingkungan, dibandingkan dengan ikan nila yang berukuran besar. Seperti hal nya di waduk Jatiluhur – Purwakarta banyak pembudidaya ikan air tawar untuk membudidayakan ikan nila & patin, dimana kualitas air masih bagus juga waduk tsb berfungsi sebagai pembangkit tenaga air. Dimana pemasaran untuk ikan ini bagus dan selama ini sudah ada pabrik penampung yang mengambil hasil panen peternak.
7. 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan pembiayaan adalah untuk pembuatan usaha pembesaran ikan nila & patin untuk dapat memaksimalkan produksi serta peluang yang ada.
8. Manfaat yang diperoleh diantaranya : • Peluang pasar yang luas tanpa harus memasarkan dengan harga relative stabil. • Waktu produksi yang relative cepat sehingga menghasilkan keuntungan yang lumayan bagus. • Permintaan akan ikan nila & patin cukup tinggi untuk pasar domestic maupun luar negeri.
9.
10. 1.4. Analisa Usaha Jenis Kolam : KJA( Keramba JAring Apung) – 2 bh kolam Jenis Ikan : Ikan Nila hitam & Ikan Patin Benih tebar : - Bibit Nila : 2 cm - Bibit Patin : 1.5” or 3 cm (seukuran batang korek api) Usia panen : - Ikan Nila sangkal = 3 bln - Ikan Nila daging = 6 bln - Ikan patin daging = 8 bln – 1.2 th
15. III. Pendapatan/ hasil panen : Total : Rp38,908,000 Patin : estimasi harga jual Rp.7000/kg 2,500 kg Rp17,500,000 Nila 1 : estimasi harga jual Rp. 16,000/kg – panen sangkal 391 kg Rp6,256,000 Nila 2 :estimasi harga jual Rp. 16,000/kg - panen daging 575 kg Rp9,200,000 Nila 3: estimasi harga jual Rp. 16,000/kg - panen sangkal 372 kg Rp5,952,000
16. ANALISA BIAYA MANFAAT 1 Keuntungan / Laba : Pendapatan - Biaya operasional = Rp22,092,216 2 Benefit Cost Ratio (B-C Ratio) : pendapatan / total biaya operasional = 2.31 (maksudnya pendapatan yg diperoleh dari usaha patin sebesar 2.31x dari total biaya operasional)
17.
18.
19. 4. Pengembalian modal ( return of investment) : : Total biaya operasional / keuntungan = 0.76 periode (Modal yg dikeluarkan untuk usaha ikan bisa dikembalikan dalam waktu 0.76 periode pembesaran/ panen Jadi periode jual sudah BEP pada periode : 10.66
20. 5. Efisiensi penggunaan modal : : (Keuntungan/ total biaya operasional) x 100% = 131.38% (Keuntungan usaha pembesaran ikan yg diperoleh mencapai 131,38 % dari total biaya yg dikeluarkan oleh peternak.
21.
22. Demikian proposal yang kami ajukan adapun salah kata dalam proposal yang kami buat, kami ucapkan beribu maaf. Kami berharap kelanjutan dari proposal yang kami ajukan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.