SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
PERENCANAAN KREATIF IKLAN
CREATIVE
KREATIF IKLAN
Kreatifitas adalah salah satu kata yang mungkin paling
sering dan umum digunakan dalam industri periklanan.
Iklan bahkan kerap disebut dengan kata kreatif saja. Mereka
yang terlibat dalam proses produksi iklan sering disebut
sebagai ‘tim kreatif’ atau ‘orang kreatif’.
Tanggung jawab orang kreatif adalah mengubah seluruh
informasi mengenai produk seperti atribut atau manfaat
produk hingga tujuan komunikasi yang ditetapkan menjadi
suatu bentuk konsep kreatif yang mampu menyampaikan
pesan pemasaran kepada khalayak.
Salah satu pandangan mengatakan bahwa iklan kreatif
adalah iklan yang mampu meningkatkan penjualan produk.
Pandangan lain mengatakan iklan yang kreatif adalah iklan
yang berasal dari ide yang orisinal, memiliki nilai artistic dan
estetika serta mampu memenangkan penghargaan.
Sebuah kreatifitas dalam periklanan tidaklah muncul secara tiba-tiba
namun merupakan suatu proses. Kemungkinan paling besar untuk
dapat memproduksi iklan yang kreatif dan sukses adalah melakukan
sejumlah langkah atau pendekatan yang terorganisir dengan baik.
D a l a m
hal ini bukan berarti terdapat suatu metode
yang pasti benar untuk dapat menghasilkan
karya kreatif iklan.
Sehingga banyak tenaga kreatif yang menolak upaya membuat
suatu standar baku kreatifitas dengan membuat aturan-aturan dalam
proses kreatif iklan. Namun demikian sebagian besar praktisi
periklanan mengikuti suatu proses kreatif dalam memproduksi
iklan.
PROSES KREATIF
Dalam proses pencapaian inti pesan - yang dikenal sebagai proses
pengembangan kreatif - perlu diawali dengan upaya pencarian data,
fakta dan realita dari masalah yang dihadapi. Biasanya dilakukan
studi khalayak untuk selanjutnya dilakukan penganalisaan data,
penemuan pemecahan masalah, dan penentuan tujuan komunikasi.
Dalam pencapaian tujuan komunikasi dikembangkanlah strategi
komunikasi, baik strategi kreatif maupun strategi media. Di dalam
pengembangan strategi kreatif merupakan upaya bagaimana agar
suatu inti pesan dapat diterima dengan baik oleh sasaran.
Salah satu pendekatan paling popular dalam proses kreatif
iklan adalah dikembangkan oleh James Webb Young, yang
terdiri sebagai berikut :
❑ Immertion (keterlibatan diri)
❑ Incubation (proses inkubasi)
❑ Iluminasi
❑ Verifikasi
 
Immertion (keterlibatan diri)
Dalam tahap ini dalam pencapaian inti pesan perlu didahului dengan
melibatkan diri ke dalam masalah melalui pengumpulan materi dasar dari
permasalahan, melalui studi hasil riset, laporan, penerbitan, bertanya,
mendengar, observasi, diskusi serta hal-hal yang bersifat pengumpulan data
dari masalah yang sedang dihadapi.
 
Incubation (proses inkubasi)
Pada tahap ini yang dilakukan adalah meletakkan masalah di luar pikiran sadar
kita dan mengubah informasi ke dalam pikiran bahwa sadar untuk melakukan
pekerjaan. Dengan demikian semua pemikiran agar dilepaskan biasanya dalam
bentuk melakukan kegiatan fisik, seperti berjalan-jalan, bermain-main, naik
turun tangga, melempar-lempar benda, tidur-tiduran dan sejenisnya. Ini
sebagai suatu bentuk pelepasan dari tekanan-tekanan pemikiran, dalam upaya
mengidupkan otak bawah sadar atau merangsang imajinasi. Pada tahap
inkubasi ini akan terjadi perdebatan dalam diri seseorang.
Iluminasi
  Orang kreatif sering merasakan bahwa penemuan suatu ide justru
pada saat meninggalkan permasalahan. Inspirasi tiba-tiba muncul
saat mau naik mobil, saat santai, ketika buku mau ditutup, saat akan
terlelap tidur, dan sebagainya. Munculnya ide biasanya setelah masa
“penekanan batin” tersebut lewat. Ini sebagai suatu bentuk kerja
keras, meskipun munculnya ide justru pada saat santai.
 
Verifikasi
Yaitu kegiatan mempelajari ide atau gagasan untuk menentukan
apakah ide atau gagasan itu sudah bagus dan/atau mampu
menyelesaikan masalah. Ide besar yang sudah ditemukan tersebut
apakah memang benar-benar sudah ide besar. Apakah akan mampu
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Apakah sesuai
dan bisa mencapai tujuan komunikasi yang diharapkan. Sering
terjadi ide besar tersebut ternyata bukan ide besar. Untuk itu perlu
dikaji ulang, didiskusikan dengan tim kreatif, pimpinan atau pada
anak buah. Berfikir kreatif dalam suatu program komunikasi artinya
melakukan pemecahan masalah untuk mencapai suatu tujuan.
Model proses kreatif yang dikemukakan oleh James Webb Young tersebut
mirip dengan pandangan yang sudah ada sebelumnya dari Graham
Wallas, seorang sosiolog Inggris, yang terdiri atas empat langkah yaitu :
Persiapan : Yaitu kegiatan mengumpulkan informasi latar belakang yang
diperlukan untuk memecahkan masalah melalui riset dan
studi.
 
Inkubasi : Yaitu proses mengembangkan ide atau gagasan.
 
Iluminasi : Upaya mencari pemecahan masalah
Verifikasi : Yaitu upaya memperbaiki ide atau gagasan dan menentukan
jika ide atau gagasan tersebut merupakan solusi yang tepat.
 
NASKAH PERENCANAAN PESAN
Untuk merangkum pemikiran-pemikiran yang
terjadi dalam proses kreatif tersebut di atas,
perlu dituangkan dalam suatu naskah
perencanaan kreatif atau biasa disebut sebagai
“copy platform”.
Ini sebagai suatu dokumen yang biasa
dipergunakan sebagai dasar pengembangan
inti pesan, acuan dalam diskusi, berdebat atau
menuangkan dalam bentuk pesan yang lebih
kongkrit. Istilah lain untuk “copy platform” ini
adalah “workplan”, “blueprint” atau instilah
sejenisnya.
Isi suatu copy platform bisa berupa briefing, pointers, atau suatu
manuscript yang lengkap. Pada dasarnya “copy platform” merupakan
inti pesan, yang berisi antara lain : permasalahan, sasaran, posisi
produk, tujuan, ide besar, daya tarik, strategi, pendekatan, sampai pada
kemungkinan pelaksanaannya. Salah satu contoh “copy platform”
adalah sebagai berikut :
COPY PLATFORM
 1. Masalah komunikasi /
periklanan
 2. Tujuan komunikasi
 3. Keistimewaan (produk)
 4. Sasaran
 5. Saingan
6. Posisi (produk)
 7. Ide besar
 8. Strategi kmunikasi
 9. Pendekatan
 10. Pelaksanaan
STRATEGI KREATIF
Setelah inti pesan (the big idea) telah ditemukan, perlu dipikirkan
bagaimana strategi kreatif akan diterapkan, agar isi pesan tersebut
dapat sampai dan diterima dengan tepat oleh sasaran, serta mampu
mencapai tujuan komunikasi yang ditetapkan. Pada dasarnya dalam
strategi kreatif atau pesan, dikembangkan dari dua focus utama yakni
terfokus pada produk, atau terfokus pada sasaran.
 
Apabila strategi terfokus pada produk, biasanya pemanfaatan
kelebihan-kelebihan apa yang terkandung dalam suatu produk. Tetapi
apabila focus pada sasaran, maka strategi yang ditempuh adalah
melalui hal-hal apa yang ada pada sasaran, seperti kebutuhan,
keingingan, citra yang ada dan sejenisnya.
Terdapat bermacam-macam strategi dalam penyusunan suatu
perencanaan pesan periklanan, tetapi pada dasarnya aliran-aliran
tersebut dikembangkan dari dua focus utama di atas. Secara umum
aliran-aliran tersebut dapat dikelompokkan dalam 4 strategi dasar
perencanaan pesan periklanan, yakni :
➢ Usp strategy (strategi tawaran keunikan)
➢ Image strategy (strategi pembentukan citra)
➢ Inherent drama strategy (strategi drama)
➢ Positioning strategy (strategi positioning)
USP STRATEGY (STRATEGI TAWARAN KEUNIKAN)
 
Konsep strategi USP ini dikembangkan oleh Rosse Reeves dari “The
Ted Bates Agency” dalam bukunya “Reality in Advertising”
menggambarkan ada 3 karakter dalam konsep strategi USP yakni :
 
a. Setiap iklan harus mampu membuat suatu usulan keunikan produk,
bukan sekedar permainan kata-kata, tidak hanya keindahan, tetapi
suatu pernyataan pada sasaran, yang mengandung makna “lakukan
apa yang kami katakan, pasti Anda akan memperoleh keuntungannya.”
 
b. Usulan tersebut hendaknya merupakan suatu yang tidak dilakukan
oleh pihak lain (saingan), merupakan sesuatu yang nyata-nyata unik,
baik berupa kelebihan produk, ataupun suatu bentuk pernyataan
(claim) produk tersebut.
c. Usulan tersebut juga harus kuat dan mampu menggerakkan banyak
orang, agar memperoleh dukungan kuat dari pada pengguna,
khususnya penggunaan baru produk yang ditawarkan.
 
Suatu yang penting dalam strategi USP ini, dikenal adanya konsep
“Ide Penjualan Utama” (The Major Selling Idea). Yakni bagaimana
mendapatkan suatu keunikan produk, keuntungan dan kelebihan
yang ada untuk dimanfaatkan sebagai ‘claim’ tersebut. Strategi ini
juga dikenal sebagai strategi “Hard Selling.”
IMAGE STRATEGY (STRATEGI PEMBENTUKAN CITRA)
Adakalanya kita tidak menemukan kelebihan atau keunikan yang ada pada
suatu produk, gagasan atau jasa, sehingga sulit menentukan ‘janji penjualan’
seperti dalam strategi USP. Banyak produk sejenis yang dipromosikan, susah
membedakan satu dengan lainnya.
Untuk itu perlu dikembangkan suatu strategi kreatif, yang didasari pada
pengembangan kekuatan dan identitas produk agar mudah diingat dan
mempunyai makna tertentu. Strategi ini disebut sebagai strategi pembentukan
citra (Image Strategy).
David Ogilvy pakar periklanan yang dianggap sebagai pelopor dalam “Image
Advertising” memberikan catatan bahwa setiap iklan agar dipikirkan adanya
suatu symbol tertentu berupa citra produk atau personalitas produk. Citra
tersebut hendaknya memberikan penampilan berbeda dan tajam dari produk-
produk sejenis, sebagai bagian penting dalam mencapai keberhasilan program
pemasaran suatu produk.
POSITIONING STRATEGY (STRATEGI POSITIONING)
 
Konsep pengembangan strategi pesan yang disebut “positioning” ini
diperkenalkan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an,
dalam bukunya “Positioning, The Battle for Your Mind”. Positioning
menjadi popular dan menjadi salah satu konsep dasar pengembangan
kreatif periklanan. Ide dasar positioning adalah upaya menempatkan
kemapanan atau posisi tertentu suatu produk (merek) dalam benak
pikiran konsumen.
 
Trout dan Ries menggambarkan bahwa positioning merupakan suatu
‘citra” yang terbentuk dalam pikiran konsumen, yang dikaitkan dengan
suatu produk atau merek tertentu, dan dalam kaitannya dengan citra
dari produk saingan. Selanjutnya konsep positioning berkembang tidak
sekedar dari factor persaingan saja.
 
Positioning lebih luas dapat diterapkan berdasarkan atribut harga,
kualitas produk, penerapan penggunaan, beda kategori produk,
segmentasi sasaran, symbol budaya, disamping berdasarkan kompetisi.
INHERENT DRAMA STRATEGY (STRATEGI DRAMA)
 
Strategi lain yang juga dimanfaatkan janji penjualan dari kelebihan
produk, adalah melalui penonjolan sifat-sifat karakteristik atau
kelebihan produk secara dramatis. Penonjolan secara dramatis
tersebut akan mampu menggerakkan sasaran untuk menggunakan
produk tersebut.
 
Aliran dramatis ini dipelopori oleh Leo Burnett, pendiri ‘Leo Burnet
Advertising’ di Chicago. Burnett memberikan gambaran bahwa
strategi dramatis ini sering sulit diciptakan, tetapi pasti selalu ada.
Apabila ditemukan, strategi ini sangat menarik dan lebih dipercaya,
dari berbagai strategi lainnya.
Burnett berpendapat seharusnya pesan iklan didasari pada
keuntungan-keuntungan suatu produk yang dapat diperoleh
sasaran, melalui penonjolan secara dramatis elemen-elemen tersebut.
DAYA TARIK IKLAN
Daya tarik iklan dimaksudkan sebagai pendekatan yang digunakan
dalam menarik perhatian konsumen serta mempengaruhi perasaan
mereka terhadap suatu produk / jasa yang diiklankan. Dengan
demikian dengan daya tarik ini diharapkan mampu menggerakkan
orang, berbicara mengenai keinginan atau kebutuhan mereka dan pada
akhirnya membangkitkan ketertarikan mereka.
 
Dalam kaitannya dengan penyusunan pesan iklan, daya tarik dapat
dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut:
❖  Daya Tarik Informatif / Rasional
❖ Daya Tarik Emosional
❖ Daya Tarik Kombinasi
Daya Tarik Informatif / Rasional
 
Daya tarik atau pendekatan rasional ditekankan pada segi
praktis, fungsi dan kegunaan produk yang dikaitkan dengan
kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Ini dimanfaatkan
sebagai pertimbangan rasional sasaran untuk menggunakan
produk tertentu. Isi pesan biasanya didasari pada fakta, proses
belajar, ataupun persuasi secara rasional.
 
Ada beberapa motivasi dasar yang dapat digunakan sebagai daya
tarik rasional, antara lain : kenyamanan, kenikmatan, ekonomis,
kesehatan dan sejenisnya. Selain itu juga sering dimanfaatkan
rangsangan tertentu, seperti sentuhan, rasa atau aroma. Beberapa
factor lain yang juga digunakan dalam upaya daya tarik rasional
adalah kualitas, kemampuan produk sebagai pengganti,
ketahanan, efisiensi, kemanjuran maupun penampilan produk.
Daya tarik dengan rasional, cenderung memberikan
informasi nyata. Pengiklan yang menggunakan
pendekatan rasional ini mencoba untuk menunjukkan
misalnya kenyamanan mengendari sebuah mobil apabila
konsumen menggunakan merek tertentu.
Keuntungan yang ditawarkan tersebut disusun untuk
memenuhi atau memuaskan kebutuhan yang ada pada
sasaran. Konsumen akan tergerak apabila merasa
kebutuhannya akan terpenuhi dengan menggunakan
produk yang ditawarkan.
Daya Tarik Emosional
 
Daya tarik emosional berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau
kebutuhan sosial sasaran, dalam membeli atau menggunakan suatu produk.
Beberapa motivasi dalam menentukan keputusan pembelian biasanya
didasari pada motivasi emosional. Sering terjadi konsumen merasa memiliki
suatu produk lebih penting dibanding dengan memahami pengetahuan,
keistimewaan atau kegunaan produk itu sendiri. Daya tarik rasional sering
dianggap kurang tajam untuk menarik perhatian konsumen. Maka daya
tarik emosional lebih sering dimanfaatkan.
 
Daya tarik emosional menjadi popular dalam periklanan, mengingat
beberapa keputusan pembelian sering dibuat atas dasar perasaan dan emosi.
Di samping itu ada beberapa produk yang tidak mempunyai perbedaan
dengan produk pesaingnya. Dalam kondisi ini, membuat keputusan
pembelian secara rasional, konsumen sering kesulitan untuk memutuskan.
Maka satu-satunya alternatif adalah menggunakan dasar emosional.
Daya Tarik Kombinasi
 
Daya tarik mengkombinasikan dua daya tarik yakni rasional dan
emosional. Di mana konsumen seringkali dihadapkan oleh dua daya
tarik rasional (dengan daya pikir/rasio) dan daya tarik emosional
(psikologis). Daya tarik ini digunakan berdasarkan pertimbangan
bahwa pendekatan rasional pada dasarnya tidak banyak, bahkan
untuk produk yang bersifat sangat rasional dan fungsional sekalipun
seperti produk sabun cuci deterjen juga memiliki aspek atau elemen
emosional dalam memilihnya.
Daftar pustaka
Prayitno, Sunarto., 1993, Pengantar Periklanan; Program
Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pemasaran Radio
Siaran Swasta PRSSNI DKI Jakarta; Jakarta.
Kasali, Rhenald., 1992, Management Periklanan: Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama
Grafiti.
Jefkins, Frank., 1997, Periklanan. Jakarta: Erlangga.

More Related Content

What's hot

Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media MarketingMateri Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media MarketingYodhia Antariksa
 
Jenis jenis iklan
Jenis jenis iklanJenis jenis iklan
Jenis jenis iklanAhyaniyani
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasRona Binham
 
Perencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif IklanPerencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif IklanaDex Dilla
 
Pelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKMPelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKMAlvi Syahrina
 
Pemasaran Online
Pemasaran OnlinePemasaran Online
Pemasaran OnlineLuthfi Nk
 
Pengantar Digital Marketing untuk UMKM Indonesia
Pengantar Digital Marketing untuk UMKM IndonesiaPengantar Digital Marketing untuk UMKM Indonesia
Pengantar Digital Marketing untuk UMKM IndonesiaFerdi Anggriawan
 
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesiaPresentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesiaIgen D
 
Strategi pemasaran digital
Strategi pemasaran digitalStrategi pemasaran digital
Strategi pemasaran digitalPeterPakpahan1
 
Membangun Merek (Building A Brand)
Membangun Merek (Building A Brand)Membangun Merek (Building A Brand)
Membangun Merek (Building A Brand)Mohamad Adriyanto
 
BAURAN-PEMASARAN.ppt
BAURAN-PEMASARAN.pptBAURAN-PEMASARAN.ppt
BAURAN-PEMASARAN.pptAs As
 
Kampanye & Strategi Digital Marketing
Kampanye & Strategi Digital MarketingKampanye & Strategi Digital Marketing
Kampanye & Strategi Digital MarketingJejualan
 

What's hot (20)

Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media MarketingMateri Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
Materi Pelatihan tentang Digital Marketing dan Social Media Marketing
 
Jenis jenis iklan
Jenis jenis iklanJenis jenis iklan
Jenis jenis iklan
 
Advertising
AdvertisingAdvertising
Advertising
 
Teori teori periklanan
Teori teori periklananTeori teori periklanan
Teori teori periklanan
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvas
 
Online Advertising PPT
Online Advertising PPTOnline Advertising PPT
Online Advertising PPT
 
Perencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif IklanPerencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif Iklan
 
Advertising agency
Advertising agency Advertising agency
Advertising agency
 
Ppt e marketing
Ppt e marketingPpt e marketing
Ppt e marketing
 
Pelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKMPelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKM
 
Pemasaran Online
Pemasaran OnlinePemasaran Online
Pemasaran Online
 
MODEL BISNIS CANVAS
MODEL BISNIS CANVASMODEL BISNIS CANVAS
MODEL BISNIS CANVAS
 
Pengantar Digital Marketing untuk UMKM Indonesia
Pengantar Digital Marketing untuk UMKM IndonesiaPengantar Digital Marketing untuk UMKM Indonesia
Pengantar Digital Marketing untuk UMKM Indonesia
 
Pengantar Iklan
Pengantar IklanPengantar Iklan
Pengantar Iklan
 
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesiaPresentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
 
Strategi pemasaran digital
Strategi pemasaran digitalStrategi pemasaran digital
Strategi pemasaran digital
 
Teori periklanan
Teori periklananTeori periklanan
Teori periklanan
 
Membangun Merek (Building A Brand)
Membangun Merek (Building A Brand)Membangun Merek (Building A Brand)
Membangun Merek (Building A Brand)
 
BAURAN-PEMASARAN.ppt
BAURAN-PEMASARAN.pptBAURAN-PEMASARAN.ppt
BAURAN-PEMASARAN.ppt
 
Kampanye & Strategi Digital Marketing
Kampanye & Strategi Digital MarketingKampanye & Strategi Digital Marketing
Kampanye & Strategi Digital Marketing
 

Similar to Creative Advertising

Pertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptx
Pertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptxPertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptx
Pertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptxArdhearixza Laricco
 
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptxPertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptxArdhearixza Laricco
 
BAB 1 Wirausaha.pptx
BAB 1 Wirausaha.pptxBAB 1 Wirausaha.pptx
BAB 1 Wirausaha.pptxssuser76c238
 
Discipline of creativity
Discipline of creativityDiscipline of creativity
Discipline of creativityMarzuki SE
 
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...Desikoes
 
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdfPERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdfIMANSOLEHNURDIN
 
Minggu 4 berfikir kreatifitas dan inovasi
Minggu 4   berfikir kreatifitas dan inovasiMinggu 4   berfikir kreatifitas dan inovasi
Minggu 4 berfikir kreatifitas dan inovasiDhea Natalia
 
Ppt social marketing campaign fixed. 2
Ppt social marketing campaign fixed. 2Ppt social marketing campaign fixed. 2
Ppt social marketing campaign fixed. 2coryzianawihelmita
 
Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.
Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.
Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.Kanaidi ken
 
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptxCreative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptxRintaArina
 
INI PPT TEKNO YAGAESYA.pptx
INI PPT TEKNO YAGAESYA.pptxINI PPT TEKNO YAGAESYA.pptx
INI PPT TEKNO YAGAESYA.pptxDelviAna3
 
Konsep desain & tahapan prototype
Konsep desain & tahapan prototypeKonsep desain & tahapan prototype
Konsep desain & tahapan prototypeAisyah Safitri Hayati
 
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARANIMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARANyogasdesign
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"Kanaidi ken
 

Similar to Creative Advertising (20)

Pertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptx
Pertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptxPertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptx
Pertemuan 4 Proses Kreativitas dan Strategi Kreatif Periklanan.pptx
 
CREATIVE_WRITING.pptx
CREATIVE_WRITING.pptxCREATIVE_WRITING.pptx
CREATIVE_WRITING.pptx
 
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptxPertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
 
Strategi kreatif
Strategi kreatifStrategi kreatif
Strategi kreatif
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
PPT IKLAN (UJIAN).pptx
PPT IKLAN (UJIAN).pptxPPT IKLAN (UJIAN).pptx
PPT IKLAN (UJIAN).pptx
 
BAB 1 Wirausaha.pptx
BAB 1 Wirausaha.pptxBAB 1 Wirausaha.pptx
BAB 1 Wirausaha.pptx
 
Discipline of creativity
Discipline of creativityDiscipline of creativity
Discipline of creativity
 
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
 
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdfPERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
 
Minggu 4 berfikir kreatifitas dan inovasi
Minggu 4   berfikir kreatifitas dan inovasiMinggu 4   berfikir kreatifitas dan inovasi
Minggu 4 berfikir kreatifitas dan inovasi
 
Ppt social marketing campaign fixed. 2
Ppt social marketing campaign fixed. 2Ppt social marketing campaign fixed. 2
Ppt social marketing campaign fixed. 2
 
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
 
Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.
Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.
Bab 13 "DAYA PIKAT PERIKLANAN" _Buku: MANAJEMEN PEMASARAN.
 
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptxCreative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
 
INI PPT TEKNO YAGAESYA.pptx
INI PPT TEKNO YAGAESYA.pptxINI PPT TEKNO YAGAESYA.pptx
INI PPT TEKNO YAGAESYA.pptx
 
Konsep desain & tahapan prototype
Konsep desain & tahapan prototypeKonsep desain & tahapan prototype
Konsep desain & tahapan prototype
 
Kampanye
KampanyeKampanye
Kampanye
 
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARANIMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
 

More from Judhie Setiawan

Digital marketing, sesi 9
Digital marketing, sesi 9Digital marketing, sesi 9
Digital marketing, sesi 9Judhie Setiawan
 
Creative art consumer-insight
Creative art consumer-insightCreative art consumer-insight
Creative art consumer-insightJudhie Setiawan
 
Digital PR & Social Customer
Digital PR & Social CustomerDigital PR & Social Customer
Digital PR & Social CustomerJudhie Setiawan
 
Digital Brand Communication
Digital Brand CommunicationDigital Brand Communication
Digital Brand CommunicationJudhie Setiawan
 
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PRPR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PRJudhie Setiawan
 
Gen xyz online characteristic
Gen xyz online characteristicGen xyz online characteristic
Gen xyz online characteristicJudhie Setiawan
 
Creative planning; Proses Kreatif & Creative Brief
Creative planning;  Proses Kreatif & Creative BriefCreative planning;  Proses Kreatif & Creative Brief
Creative planning; Proses Kreatif & Creative BriefJudhie Setiawan
 
PR in The Era of Disruption & Industry 4.0
PR in The Era of Disruption & Industry 4.0PR in The Era of Disruption & Industry 4.0
PR in The Era of Disruption & Industry 4.0Judhie Setiawan
 
Brand Equity & Brand Building, Strategic Brand Communications
Brand Equity & Brand Building, Strategic Brand CommunicationsBrand Equity & Brand Building, Strategic Brand Communications
Brand Equity & Brand Building, Strategic Brand CommunicationsJudhie Setiawan
 

More from Judhie Setiawan (20)

Karakter dan Ikon
Karakter dan IkonKarakter dan Ikon
Karakter dan Ikon
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media Marketing
 
Sesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PRSesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PR
 
Digital marketing, sesi 9
Digital marketing, sesi 9Digital marketing, sesi 9
Digital marketing, sesi 9
 
Creative art consumer-insight
Creative art consumer-insightCreative art consumer-insight
Creative art consumer-insight
 
Digital PR & Social Customer
Digital PR & Social CustomerDigital PR & Social Customer
Digital PR & Social Customer
 
Digital Brand Communication
Digital Brand CommunicationDigital Brand Communication
Digital Brand Communication
 
PR Campaign - The Plan
PR Campaign - The PlanPR Campaign - The Plan
PR Campaign - The Plan
 
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PRPR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
 
Gen xyz online characteristic
Gen xyz online characteristicGen xyz online characteristic
Gen xyz online characteristic
 
Creative planning; Proses Kreatif & Creative Brief
Creative planning;  Proses Kreatif & Creative BriefCreative planning;  Proses Kreatif & Creative Brief
Creative planning; Proses Kreatif & Creative Brief
 
Pengantar iklan
Pengantar iklanPengantar iklan
Pengantar iklan
 
Creative Plan strategy
Creative Plan strategyCreative Plan strategy
Creative Plan strategy
 
Kampanye PR
Kampanye PRKampanye PR
Kampanye PR
 
Manajemen Industri PR
Manajemen Industri PRManajemen Industri PR
Manajemen Industri PR
 
Creative planning 2
Creative planning 2Creative planning 2
Creative planning 2
 
Proses berfikir kreatif
Proses berfikir kreatifProses berfikir kreatif
Proses berfikir kreatif
 
PR Campaign Concept
PR Campaign ConceptPR Campaign Concept
PR Campaign Concept
 
PR in The Era of Disruption & Industry 4.0
PR in The Era of Disruption & Industry 4.0PR in The Era of Disruption & Industry 4.0
PR in The Era of Disruption & Industry 4.0
 
Brand Equity & Brand Building, Strategic Brand Communications
Brand Equity & Brand Building, Strategic Brand CommunicationsBrand Equity & Brand Building, Strategic Brand Communications
Brand Equity & Brand Building, Strategic Brand Communications
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Creative Advertising

  • 2. KREATIF IKLAN Kreatifitas adalah salah satu kata yang mungkin paling sering dan umum digunakan dalam industri periklanan. Iklan bahkan kerap disebut dengan kata kreatif saja. Mereka yang terlibat dalam proses produksi iklan sering disebut sebagai ‘tim kreatif’ atau ‘orang kreatif’. Tanggung jawab orang kreatif adalah mengubah seluruh informasi mengenai produk seperti atribut atau manfaat produk hingga tujuan komunikasi yang ditetapkan menjadi suatu bentuk konsep kreatif yang mampu menyampaikan pesan pemasaran kepada khalayak. Salah satu pandangan mengatakan bahwa iklan kreatif adalah iklan yang mampu meningkatkan penjualan produk. Pandangan lain mengatakan iklan yang kreatif adalah iklan yang berasal dari ide yang orisinal, memiliki nilai artistic dan estetika serta mampu memenangkan penghargaan.
  • 3. Sebuah kreatifitas dalam periklanan tidaklah muncul secara tiba-tiba namun merupakan suatu proses. Kemungkinan paling besar untuk dapat memproduksi iklan yang kreatif dan sukses adalah melakukan sejumlah langkah atau pendekatan yang terorganisir dengan baik. D a l a m hal ini bukan berarti terdapat suatu metode yang pasti benar untuk dapat menghasilkan karya kreatif iklan. Sehingga banyak tenaga kreatif yang menolak upaya membuat suatu standar baku kreatifitas dengan membuat aturan-aturan dalam proses kreatif iklan. Namun demikian sebagian besar praktisi periklanan mengikuti suatu proses kreatif dalam memproduksi iklan.
  • 4. PROSES KREATIF Dalam proses pencapaian inti pesan - yang dikenal sebagai proses pengembangan kreatif - perlu diawali dengan upaya pencarian data, fakta dan realita dari masalah yang dihadapi. Biasanya dilakukan studi khalayak untuk selanjutnya dilakukan penganalisaan data, penemuan pemecahan masalah, dan penentuan tujuan komunikasi. Dalam pencapaian tujuan komunikasi dikembangkanlah strategi komunikasi, baik strategi kreatif maupun strategi media. Di dalam pengembangan strategi kreatif merupakan upaya bagaimana agar suatu inti pesan dapat diterima dengan baik oleh sasaran.
  • 5. Salah satu pendekatan paling popular dalam proses kreatif iklan adalah dikembangkan oleh James Webb Young, yang terdiri sebagai berikut : ❑ Immertion (keterlibatan diri) ❑ Incubation (proses inkubasi) ❑ Iluminasi ❑ Verifikasi  
  • 6. Immertion (keterlibatan diri) Dalam tahap ini dalam pencapaian inti pesan perlu didahului dengan melibatkan diri ke dalam masalah melalui pengumpulan materi dasar dari permasalahan, melalui studi hasil riset, laporan, penerbitan, bertanya, mendengar, observasi, diskusi serta hal-hal yang bersifat pengumpulan data dari masalah yang sedang dihadapi.   Incubation (proses inkubasi) Pada tahap ini yang dilakukan adalah meletakkan masalah di luar pikiran sadar kita dan mengubah informasi ke dalam pikiran bahwa sadar untuk melakukan pekerjaan. Dengan demikian semua pemikiran agar dilepaskan biasanya dalam bentuk melakukan kegiatan fisik, seperti berjalan-jalan, bermain-main, naik turun tangga, melempar-lempar benda, tidur-tiduran dan sejenisnya. Ini sebagai suatu bentuk pelepasan dari tekanan-tekanan pemikiran, dalam upaya mengidupkan otak bawah sadar atau merangsang imajinasi. Pada tahap inkubasi ini akan terjadi perdebatan dalam diri seseorang.
  • 7. Iluminasi   Orang kreatif sering merasakan bahwa penemuan suatu ide justru pada saat meninggalkan permasalahan. Inspirasi tiba-tiba muncul saat mau naik mobil, saat santai, ketika buku mau ditutup, saat akan terlelap tidur, dan sebagainya. Munculnya ide biasanya setelah masa “penekanan batin” tersebut lewat. Ini sebagai suatu bentuk kerja keras, meskipun munculnya ide justru pada saat santai.   Verifikasi Yaitu kegiatan mempelajari ide atau gagasan untuk menentukan apakah ide atau gagasan itu sudah bagus dan/atau mampu menyelesaikan masalah. Ide besar yang sudah ditemukan tersebut apakah memang benar-benar sudah ide besar. Apakah akan mampu memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Apakah sesuai dan bisa mencapai tujuan komunikasi yang diharapkan. Sering terjadi ide besar tersebut ternyata bukan ide besar. Untuk itu perlu dikaji ulang, didiskusikan dengan tim kreatif, pimpinan atau pada anak buah. Berfikir kreatif dalam suatu program komunikasi artinya melakukan pemecahan masalah untuk mencapai suatu tujuan.
  • 8. Model proses kreatif yang dikemukakan oleh James Webb Young tersebut mirip dengan pandangan yang sudah ada sebelumnya dari Graham Wallas, seorang sosiolog Inggris, yang terdiri atas empat langkah yaitu : Persiapan : Yaitu kegiatan mengumpulkan informasi latar belakang yang diperlukan untuk memecahkan masalah melalui riset dan studi.   Inkubasi : Yaitu proses mengembangkan ide atau gagasan.   Iluminasi : Upaya mencari pemecahan masalah Verifikasi : Yaitu upaya memperbaiki ide atau gagasan dan menentukan jika ide atau gagasan tersebut merupakan solusi yang tepat.  
  • 9. NASKAH PERENCANAAN PESAN Untuk merangkum pemikiran-pemikiran yang terjadi dalam proses kreatif tersebut di atas, perlu dituangkan dalam suatu naskah perencanaan kreatif atau biasa disebut sebagai “copy platform”. Ini sebagai suatu dokumen yang biasa dipergunakan sebagai dasar pengembangan inti pesan, acuan dalam diskusi, berdebat atau menuangkan dalam bentuk pesan yang lebih kongkrit. Istilah lain untuk “copy platform” ini adalah “workplan”, “blueprint” atau instilah sejenisnya.
  • 10. Isi suatu copy platform bisa berupa briefing, pointers, atau suatu manuscript yang lengkap. Pada dasarnya “copy platform” merupakan inti pesan, yang berisi antara lain : permasalahan, sasaran, posisi produk, tujuan, ide besar, daya tarik, strategi, pendekatan, sampai pada kemungkinan pelaksanaannya. Salah satu contoh “copy platform” adalah sebagai berikut : COPY PLATFORM  1. Masalah komunikasi / periklanan  2. Tujuan komunikasi  3. Keistimewaan (produk)  4. Sasaran  5. Saingan 6. Posisi (produk)  7. Ide besar  8. Strategi kmunikasi  9. Pendekatan  10. Pelaksanaan
  • 11. STRATEGI KREATIF Setelah inti pesan (the big idea) telah ditemukan, perlu dipikirkan bagaimana strategi kreatif akan diterapkan, agar isi pesan tersebut dapat sampai dan diterima dengan tepat oleh sasaran, serta mampu mencapai tujuan komunikasi yang ditetapkan. Pada dasarnya dalam strategi kreatif atau pesan, dikembangkan dari dua focus utama yakni terfokus pada produk, atau terfokus pada sasaran.   Apabila strategi terfokus pada produk, biasanya pemanfaatan kelebihan-kelebihan apa yang terkandung dalam suatu produk. Tetapi apabila focus pada sasaran, maka strategi yang ditempuh adalah melalui hal-hal apa yang ada pada sasaran, seperti kebutuhan, keingingan, citra yang ada dan sejenisnya.
  • 12. Terdapat bermacam-macam strategi dalam penyusunan suatu perencanaan pesan periklanan, tetapi pada dasarnya aliran-aliran tersebut dikembangkan dari dua focus utama di atas. Secara umum aliran-aliran tersebut dapat dikelompokkan dalam 4 strategi dasar perencanaan pesan periklanan, yakni : ➢ Usp strategy (strategi tawaran keunikan) ➢ Image strategy (strategi pembentukan citra) ➢ Inherent drama strategy (strategi drama) ➢ Positioning strategy (strategi positioning)
  • 13. USP STRATEGY (STRATEGI TAWARAN KEUNIKAN)   Konsep strategi USP ini dikembangkan oleh Rosse Reeves dari “The Ted Bates Agency” dalam bukunya “Reality in Advertising” menggambarkan ada 3 karakter dalam konsep strategi USP yakni :   a. Setiap iklan harus mampu membuat suatu usulan keunikan produk, bukan sekedar permainan kata-kata, tidak hanya keindahan, tetapi suatu pernyataan pada sasaran, yang mengandung makna “lakukan apa yang kami katakan, pasti Anda akan memperoleh keuntungannya.”   b. Usulan tersebut hendaknya merupakan suatu yang tidak dilakukan oleh pihak lain (saingan), merupakan sesuatu yang nyata-nyata unik, baik berupa kelebihan produk, ataupun suatu bentuk pernyataan (claim) produk tersebut.
  • 14. c. Usulan tersebut juga harus kuat dan mampu menggerakkan banyak orang, agar memperoleh dukungan kuat dari pada pengguna, khususnya penggunaan baru produk yang ditawarkan.   Suatu yang penting dalam strategi USP ini, dikenal adanya konsep “Ide Penjualan Utama” (The Major Selling Idea). Yakni bagaimana mendapatkan suatu keunikan produk, keuntungan dan kelebihan yang ada untuk dimanfaatkan sebagai ‘claim’ tersebut. Strategi ini juga dikenal sebagai strategi “Hard Selling.”
  • 15. IMAGE STRATEGY (STRATEGI PEMBENTUKAN CITRA) Adakalanya kita tidak menemukan kelebihan atau keunikan yang ada pada suatu produk, gagasan atau jasa, sehingga sulit menentukan ‘janji penjualan’ seperti dalam strategi USP. Banyak produk sejenis yang dipromosikan, susah membedakan satu dengan lainnya. Untuk itu perlu dikembangkan suatu strategi kreatif, yang didasari pada pengembangan kekuatan dan identitas produk agar mudah diingat dan mempunyai makna tertentu. Strategi ini disebut sebagai strategi pembentukan citra (Image Strategy). David Ogilvy pakar periklanan yang dianggap sebagai pelopor dalam “Image Advertising” memberikan catatan bahwa setiap iklan agar dipikirkan adanya suatu symbol tertentu berupa citra produk atau personalitas produk. Citra tersebut hendaknya memberikan penampilan berbeda dan tajam dari produk- produk sejenis, sebagai bagian penting dalam mencapai keberhasilan program pemasaran suatu produk.
  • 16. POSITIONING STRATEGY (STRATEGI POSITIONING)   Konsep pengembangan strategi pesan yang disebut “positioning” ini diperkenalkan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an, dalam bukunya “Positioning, The Battle for Your Mind”. Positioning menjadi popular dan menjadi salah satu konsep dasar pengembangan kreatif periklanan. Ide dasar positioning adalah upaya menempatkan kemapanan atau posisi tertentu suatu produk (merek) dalam benak pikiran konsumen.   Trout dan Ries menggambarkan bahwa positioning merupakan suatu ‘citra” yang terbentuk dalam pikiran konsumen, yang dikaitkan dengan suatu produk atau merek tertentu, dan dalam kaitannya dengan citra dari produk saingan. Selanjutnya konsep positioning berkembang tidak sekedar dari factor persaingan saja.   Positioning lebih luas dapat diterapkan berdasarkan atribut harga, kualitas produk, penerapan penggunaan, beda kategori produk, segmentasi sasaran, symbol budaya, disamping berdasarkan kompetisi.
  • 17. INHERENT DRAMA STRATEGY (STRATEGI DRAMA)   Strategi lain yang juga dimanfaatkan janji penjualan dari kelebihan produk, adalah melalui penonjolan sifat-sifat karakteristik atau kelebihan produk secara dramatis. Penonjolan secara dramatis tersebut akan mampu menggerakkan sasaran untuk menggunakan produk tersebut.   Aliran dramatis ini dipelopori oleh Leo Burnett, pendiri ‘Leo Burnet Advertising’ di Chicago. Burnett memberikan gambaran bahwa strategi dramatis ini sering sulit diciptakan, tetapi pasti selalu ada. Apabila ditemukan, strategi ini sangat menarik dan lebih dipercaya, dari berbagai strategi lainnya. Burnett berpendapat seharusnya pesan iklan didasari pada keuntungan-keuntungan suatu produk yang dapat diperoleh sasaran, melalui penonjolan secara dramatis elemen-elemen tersebut.
  • 18. DAYA TARIK IKLAN Daya tarik iklan dimaksudkan sebagai pendekatan yang digunakan dalam menarik perhatian konsumen serta mempengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk / jasa yang diiklankan. Dengan demikian dengan daya tarik ini diharapkan mampu menggerakkan orang, berbicara mengenai keinginan atau kebutuhan mereka dan pada akhirnya membangkitkan ketertarikan mereka.   Dalam kaitannya dengan penyusunan pesan iklan, daya tarik dapat dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut: ❖  Daya Tarik Informatif / Rasional ❖ Daya Tarik Emosional ❖ Daya Tarik Kombinasi
  • 19. Daya Tarik Informatif / Rasional   Daya tarik atau pendekatan rasional ditekankan pada segi praktis, fungsi dan kegunaan produk yang dikaitkan dengan kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Ini dimanfaatkan sebagai pertimbangan rasional sasaran untuk menggunakan produk tertentu. Isi pesan biasanya didasari pada fakta, proses belajar, ataupun persuasi secara rasional.   Ada beberapa motivasi dasar yang dapat digunakan sebagai daya tarik rasional, antara lain : kenyamanan, kenikmatan, ekonomis, kesehatan dan sejenisnya. Selain itu juga sering dimanfaatkan rangsangan tertentu, seperti sentuhan, rasa atau aroma. Beberapa factor lain yang juga digunakan dalam upaya daya tarik rasional adalah kualitas, kemampuan produk sebagai pengganti, ketahanan, efisiensi, kemanjuran maupun penampilan produk.
  • 20. Daya tarik dengan rasional, cenderung memberikan informasi nyata. Pengiklan yang menggunakan pendekatan rasional ini mencoba untuk menunjukkan misalnya kenyamanan mengendari sebuah mobil apabila konsumen menggunakan merek tertentu. Keuntungan yang ditawarkan tersebut disusun untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan yang ada pada sasaran. Konsumen akan tergerak apabila merasa kebutuhannya akan terpenuhi dengan menggunakan produk yang ditawarkan.
  • 21. Daya Tarik Emosional   Daya tarik emosional berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial sasaran, dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Beberapa motivasi dalam menentukan keputusan pembelian biasanya didasari pada motivasi emosional. Sering terjadi konsumen merasa memiliki suatu produk lebih penting dibanding dengan memahami pengetahuan, keistimewaan atau kegunaan produk itu sendiri. Daya tarik rasional sering dianggap kurang tajam untuk menarik perhatian konsumen. Maka daya tarik emosional lebih sering dimanfaatkan.   Daya tarik emosional menjadi popular dalam periklanan, mengingat beberapa keputusan pembelian sering dibuat atas dasar perasaan dan emosi. Di samping itu ada beberapa produk yang tidak mempunyai perbedaan dengan produk pesaingnya. Dalam kondisi ini, membuat keputusan pembelian secara rasional, konsumen sering kesulitan untuk memutuskan. Maka satu-satunya alternatif adalah menggunakan dasar emosional.
  • 22. Daya Tarik Kombinasi   Daya tarik mengkombinasikan dua daya tarik yakni rasional dan emosional. Di mana konsumen seringkali dihadapkan oleh dua daya tarik rasional (dengan daya pikir/rasio) dan daya tarik emosional (psikologis). Daya tarik ini digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa pendekatan rasional pada dasarnya tidak banyak, bahkan untuk produk yang bersifat sangat rasional dan fungsional sekalipun seperti produk sabun cuci deterjen juga memiliki aspek atau elemen emosional dalam memilihnya.
  • 23. Daftar pustaka Prayitno, Sunarto., 1993, Pengantar Periklanan; Program Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pemasaran Radio Siaran Swasta PRSSNI DKI Jakarta; Jakarta. Kasali, Rhenald., 1992, Management Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Jefkins, Frank., 1997, Periklanan. Jakarta: Erlangga.