SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Creative writing
STRATEGI PESAN IKLAN
Strategi Iklan
 Strategi memegang peranan vital dalam
penentuan keberhasilan iklan. Strategi
merupakan dasar membangun merek, strategi
menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran
berada dalam jalur yang tepat serta membangun
kepribadian merek dengan jelas dan konsisten.
Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi
elemen penting untuk keberhasilan (Roman,
Maas & Nisenholtz, 2005).
Strategi iklan harus mampu menjawab
pertanyaan dasar dari rancangan sebuah
sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan
dalam 5W + 1H yaitu:
 What : apa tujuan iklan ?
 Who : siapa khalayak yang akan
dijangkau?
 When : kapan iklan dipasang ?
 Where : di mana iklan dipasang ?
 Why : mengapa harus demikian ?
 How : bagaimana bentuk iklannya ?
 Tujuan dari strategi adalah usaha untuk
menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu
selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka
pengetahuan yang cukup tentang produk,
persaingan pasar atau kompetitor dan analisis
mendalam tentang konsumen merupakan
kunci pokok yang harus diketahui oleh
pemasar sebelum merumuskan sebuah
strategi
Marketing Brief
 Hal yang paling pertama sebelum strategi dirumuskan
adalah pengetahuan tentang produk. Informasi mengenai
produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam
marketing brief yang dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004).
Informasi tersebut biasanya meliputi :
- Brand
Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah
merek baru atau merek yang telah lama ada di pasar
- Product knowledge
Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam
produk
 Diferensiasi
Keunggulan yang membedakannya dengan
kompetitor
 Target Audience
Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu
produk yang akan diiklankan. Kelompok mana
yang akan menjadi target market suatu produk
tersebut. Ketahui TA, pahami betul bagaimana
mereka berpikir, bertindak, berperilaku. Amati
pola pergaulan mereka. Dengarkan bagaimana
mereka berbicara. Apa yang membuat mereka
tertarik untuk mendengar. Benda serta warna apa
yang bisa membuat mereka menolehkan mata.
Kesempatan kita untuk bisa memenangkan
perhatian konsumen adalah dalam hitungan
 Analisis SWOT
Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis
suatu produk yang dibandingkan dengan produk
pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar.
 Kompetitor
Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk
yang akan diiklankan. Dari situ bisa dilihat apa saja
yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk
yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga
bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor
tersebut.
Creative Brief
 Strategi didefinisikan dengan jelas untuk
menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang
dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang
dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan.
Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi
dengan kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif
mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi
pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu
menjadi strategi hidup dan memberikan
pandangan penting bagi tim kreatif untuk
menetapkan strategi dan menentukan ide
penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat
kampanye periklanan.
Hal-hal yang biasanya terdapat dalam
sebuah rangkuman kreatif atau creative brief
 1. Tujuan
Aspek pertama yang paling penting sebelum
merumuskan strategi periklanan adalah sebuah
sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada
apa yang ingin dicapai oleh klien dalam
kampanye. Misalnya, membangun kesadaran
pada suatu merek, mengkomunikasikan
informasi, membuat perilaku atau membangun
persepsi.
 2. Nyatakan masalah pemasarannya
Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan
analisis SWOT.
 3. Target Audience
Identifikasi audience sasaran dengan segmen
yang sempit berdasarkan faktor demografi,
geografis, psikologis, perilaku konsumen dan
pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi
pertimbangan adalah, semakin luas target
Audience maka pesan akan semakin lemah.
 4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama
Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target
setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau
tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci.
 5. Alasan konsumen untuk percaya
Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga
mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan
utama atau tema kampanyenya, atau sebuah
pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut
pandang konsumen yang menunjukkan mengapa
konsumen membeli atau tidak membeli produk
atau merek tersebut.
 6. Gaya / tone
Daya tarik yang digunakan untuk mewakili
kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang
disampaikan harus bisa membawa atau mewakili
pesan periklanan.
 7. Dampak yang diharapkan
Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan
dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini
Hal yang paling sulit adalah justru hal yang paling
sederhana dari proses pembuatan iklan itu sendiri.
Yaitu, Pesan!
 Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan
komunikan akan pesan yang disampaikan oleh
komunikator menjadi dasar penilaian akan
keberhasilan suatu proses komunikasi (
Effendi, 1981 )
 Jadi penetapan strategi pesan periklanan
merupakan suatu keputusan strategis yang
mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu
iklan.
 Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan
adalah keuntungan kunci konsumen atau ide
inti sebagai jantung strategi pesan iklan.
Kampanye iklan yang efektif sangat berperan
besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind
share) dan pangsa pasar (market share).
Kampanye iklan yang efektif merupakan
kampanye periklanan yang didasarkan pada
satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal
sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti
dari pesan yang ingin dikomunikasikan
kepada audiens.
 Kampanye iklan didasarkan hanya pada satu
tema besar saja karena keterbatasan daya ingat
manusia. Setiap hari pikiran konsumen
dibombardir oleh puluhan bahkan mungkin
ratusan iklan. Dengan menggunakan satu tema
maka kemungkinan akan diingatnya pesan suatu
iklan oleh konsumen akan jauh lebih besar
daripada menggunakan beberapa tema. Secara
empiris hampir semua kampanye periklanan yang
hanya didasarkan pada satu tema selalu sukses
dijalankan, semua advertising campaigns telah
membuktikan keberhasilannya dengan hanya
menggunakan satu tema utama saja (Durianto,
dkk, 2003).
 Menetapkan satu tema utama dalam membuat iklan
berarti mengkomunikasikan satu hal yang kita anggap
penting. Untuk menentukan tema yang tepat,
diperlukan suatu analisis terhadap produk secara
cermat, mendalam dan konprehensif yang terkait
dengan keadaan atau fitur produk, harga, sasaran
pasar, tingkat persaingan, aspek demografis, dan
unsur lainnya yang terkait (Wibowo, 2003).
 Ada banyak strategi pendekatan dalam menganalisis
sebuah produk untuk menemukan pesan apa (what to
say) yang ingin disampaikan kepada konsumen.
Pemilihan strategi yang terbaik adalah tergantung dari
Dalam prakteknya, beberapa aliran besar teori
strategi kreatif yang sering digunakan untuk
menentukan pesan atau tema utama yang diangkat
dalam sebuah kampanye, yaitu :
 Produk benefit / feature oriented
 Brand image oriented
 Positioning oriented
Produk benefit / feature oriented
Kreatifitas pesan iklan berfokus pada penonjolan
keistimewaan khusus produk (Widyatama, 2005)
keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh
kompetitor lain dan merupakan sesuatu yang
dicari-cari, menjadi ciri khas dan dijadikan alasan
bagi konsumen untuk mengguanakan produk
tersebut.
Strategi pesan ~benefit product
(Rosser Reeves) “ Unique Selling
Proposition ” atau USP .Tiga komponennya
yaitu :
 1. Iklan harus membuat suatu dalil kepada
konsumen.
Masing-Masing iklan harus berkata kepada
konsumen akan manfaat spesifik yang diberikan
produk
2.Dalil tidak dimiliki atau tidak ditawarkan
kompetitor manapun
Dalil harus unik, baik suatu keunikan merek
maupun suatu klaim yang tidak dibuat iklan lain.
Suatu Dalil Penjualan Unik harus mampu
menjawab pertanyaan “Mengapa konsumen
membeli produkmu sebagai ganti produk
pesaingmu ?”
 3.Dalil harus sangat kuat sehingga mampu
menggerakkan konsumen
Kunci untuk memelihara fokus USP adalah
pengulangan. Reeves menggabungkan USP dan
pengulangan pesan untuk keberhasilan iklan
yang mampu menggerakkan konsumen
Dasar untuk memilih strategi USP ini adalah
(Durianto, dkk, 2003) :
 Produk yang diiklankan adalah produk untuk
kategori baru (tapi bukan merek baru).
 Benefit produk yang utama belum semua terpakai
atau belum dikomunikasikan oleh kompetitor.
 Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik dan
substansial di mata konsumen.
Dalam perkembangannya strategi benefit product
ini kemudian memiliki kelemahan dan mulai
ditinggalkan, kemajuan teknologi membuat
perusahaan dapat membuat produk yang sama
yang juga memiliki keunikan dan keistimewaan
yang sama dengan kualitas sama. Oleh karena
itu semakin sulit bagi konsumen untuk
menemukan USP (Ries & Jack Trout, 2002).
Brand image oriented
 Merek atau produk diproyeksikan atau dikaitkan
pada suatu citra dan kepribadian tertentu melalui
kampanye periklanan, pencitraan ini berorientasi
pada simbol kehidupan (Widyatama, 2005).
Gagasan utamanya adalah agar konsumen dapat
menikmati keuntungan secara psikologis dan
emosional dari sebuah produk yang digunakan
(selain keuntungan fisik yang ada).
 Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy
& Mather pada dekade 1960-an. latar belakang
lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir
tidak memiliki keunggulan yang berbeda atau
unik, maka diciptakanlah image, citra atau
personality tertentu untuk membedakannya
dengan catatan tidak mengubah image tersebut
dalam kurun waktu yang lama (Durianto, dkk,
2003).
 Acuan penggunaan strategi brand image
oriented adalah jika produk bersifat paritas
atau produk sejenis yang telah memenuhi
pasar dari berbagai merek, sementara merek
satu dengan yang lainnya tidak memiliki
perbedaan substansial dengan kompetitor.
 Iklan-iklan pada masa sekarang umumnya
hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam
rangka untuk membangun sebuah citra merek
yang positif dimata konsumen. Bentuk-bentuk
pencitraan tersebut merupakan sebuah
langkah dari strategi pesan, yang disebut
dengan strategi citra merek atau brand image.
 Dalam strategi citra merek terdapat
bentuk strategi yaitu strategi
differensiasi. Maksudnya adalah sampai
di mana produk atau brand tersebut
mampu membangun image khusus,
unik, atau berbeda pada masyarakat
konsumen
 Differensiasi sebuah merek untuk
memaksimalkan efektifitas sebuah iklan harus
dibangun melalui gaya periklanan yang
konsisten. Menurut David Aaker (Dalam :
Sutherland & Alice K, 2005), Sebuah strategi
merek yang konsisten dan ditopang oleh
sebuah simbol yang kuat mampu
menghasilkan keuntungan besar dalam
melaksanakan program komunikasi
Citra merek sebagai strategi differensiasi
menurut David Ogilvy (Dalam : Lwin &
Aitchison, 2005) adalah:
 Konsumen membeli manfaat fisik dan
psikologis, bukan sekedar membeli sebuah
produk.
 Periklanan harus menjadi investasi jangka
panjang dalam mengembangkan dan
mempertahankan citra merek.
 Dalam paradigma pemasaran dan periklanan
kontemporer, realita merepresentasikan atribut
produk atau jasa, sementara citra lebih
memproyeksikan value dari brand atau merek.
Iklan selalu kaya dengan pencitraan psikologis
(Engel, 1994) artinya iklan bukan hanya sebagai
penyampai pesan tapi sekaligus pembentuk citra.
Image adalah segalanya, orang membeli produk
atau jasa lebih karena citranya bukan manfaat.
Produk adalah citra yang menjadi ukuran
personaliti seseorang. Dan media pencitraan
yang paling canggih saat ini adalah periklanan.
Positioning oriented
 Positioning adalah sesuatu yang dilakukan
terhadap pikiran, yakni menempatkan produk
pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon
konsumen (Al Ries & Jack Trout, 2002). Konsep
utama dalam strategi periklanan ini adalah
berorientasi pada kompetitor, khususnya yang
merupakan market leader. Selain itu orientasi
positioning juga berdasarkan pada keunggulan
atribut, manfaat dan product class atau posisi
relatif terhadap kompetitor (Kartajaya, 2004).
 Pelopor aliran Positioning adalah Jack trout dan
Al Ries, menurut kedua tokoh periklanan ini, agar
suatu merek mudah diingat oleh konsumen
produk harus “dikaitkan” dengan market leader
namun tanpa “head on attack” dengan market
leader tersebut (Madjadikara, 2004). Selain
berorientasi pada pesaing, positioning harus
berorientasi pada target market yang ingin
dijangkau.
 Karena itu positioning harus membuat produk,
jasa atau perusahaan itu dipersepsikan berbeda,
tak sekedar beda tapi harus bisa memisahkan diri
dari yang lain. Dan yang lebih penting kalau bisa
perbedaan itu disukai bahkan ditunggu-tunggu
calon konsumen.
 Positioning adalah core-nya strategi periklanan.
Strategi sendiri adalah upaya untuk
menghasilkan posisi yang unik dan valuable di
benak konsumen, oleh karena itu strategi
positioning hanya akan tepat diterapkan jika
(Durianto, dkk, 2003) :
- Strategi USP dan Brand Image tidak relevan
dengan kondisi produknya.
- Adanya alasan untuk mengkaitkan suatu produk
atau jasa dengan market leader.
- Tidak melakukan head on attack dengan market
leader.
 Dalam strategi positioning benak konsumenlah
yang menjadi medan perang. Positioning
merupakan pernyataan yang bisa menghasilkan
keunggulan di benak orang yang ingin dituju.
Maka dalam menciptakan positioning ada empat
acuan yang harus diperhatikan (Kartajaya, 2004 :
14) yaitu :
- Positioning harus dipersepsi secara positif oleh
konsumen dan menjadi reason to buy.
- Positioning mencerminkan kekuatan dan
keunggulan kompetitif produk atau perusahaan
- Positioning harus bersifat unik sehingga dapat
dengan mudah mendeferensiasikan diri dengan
pesaing
- Berkelanjutan dan selalu relevan dengan
HOW TO SAY ?
 Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah
pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk
mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say )
kepada audiens. Prinsip pertama kreatifitas
dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak
menciptakan sesuatu dari yang tidak ada.
Kreatifitas membuka, memilih, kemudian
mengatur kembali, menggabungkan,
menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah
ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas
adalah penggabungan ide-ide yang telah ada
untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman,
Maas & Nisenholtz, 2005).
 Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah,
karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara
penulis naskah dengan pengarah seni atau antara
agen dan klien. (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).
Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian
ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide
ditampung untuk kemudian dinilai ulang.
Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan
strategi tertentu dalam eksekusi kreatif. Strategi
tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja
untuk tujuan tertentu dengan tetap menjaga
relevansinya, maksudnya adalah melantur sejauh-
jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya
(Hakim, 2005).
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam
membuat lanturan lanturan untuk menciptakan
iklan yang menarik (Hakim, 2005) yaitu :
-Plesetan
Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena
relevansinya. Relevansi dalam konteks ini
mengacu pada kata aslinya yang kemudian
diplesetkan.
- Visual produk
penggantian sebuah visual dengan visual lainnya.
Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau
salah satu elemen.
- Headline atau tipografi
Visual berbentuk susunan kata dari headline atau
tipografi yang memuat makna tertentu.
 Logo
menjadikan elemen logo sebagai sumber ide
dalam menyampaikan pesan periklanan.
- Makna ganda
sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili
dua benda atau dua hal sekaligus.
- Tokoh sebagai endoser
penggunaan orang terutama yang menjadi publik
figur dalam penyampaian pesan.
- Sex
Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal
yang sensual.
- Fungsi produk
Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal
yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi
dari benefit produk tersebut.
 Product Shoot
Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk
- Pendekatan Budaya
Penggunaan bentuk budaya lokal untuk
menyampaikan pesan penjualan
- Humor
Berhati-hatilah dalam menggunakan cara humor
sebagai pendekatan. menurut max sutherland iklan
lucu akan mengurangi unsur pesan yang penting,
Fokus audience justru akan tertuju pada “lucunya”
dan bukan pada inti pesannya.Kata sutherland lagi,
iklan lucu hanya efektif jika persepsi orand terhadap
pesan sudah dianggap positif (Marketing,
02/IV/Februari 2004)
 Emotional Selling Proposition
Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan
yang berpengaruh secara positif pada “perasaan dan
emosi” target, dapat sangat sukses untuk produk dan
situasi tertentu. Oleh karena itu tren ke depan iklan
diarahkan pada emosi (Suyanto, 2004).
John Hegarty, seorang pakar periklanan dari biro iklan
BBH Amerika(dalam :
www.pertamina.com/indonesia/head_office) menyebutkan
bahwa globalisasi membuat produk-produk memiliki
kualitas yang serupa. Sekarang industri lebih banyak
bersaing dengan menyentuh emosi dan gengsi konsumen.
Artinya saat ini konsumen membeli barang bukan hanya
karena keunggulannya tapi lebih karena produk tersebut
membuat sang konsumen percaya, merasa yakin dan
kemudian jatuh cinta. Semakin besar konsumen tertarik
pada emosi semakin besar iklan mengatasi perbedaan-
perbedaan kecil yang terkandung dalam setiap produk
(Batey, 2003)
 Brand ataupun produk dapat dipahami lebih jauh
dengan berfokus pada respons emosional yang
dibangkitkan melalui pesan-pesan periklanan,
respons seperti ini dapat dihubungkan secara
erat dengan dorongan atau motif yang
disampaikan melalui pesan dan teknik eksekusi
iklan (Engel, 1994).
Secara emosional, sebuah merek atau brand
dapat dibuat secara berbeda melalui gaya, sikap,
cara berkomunikasi, cara pemotretan atau visual
dan jenis musik yang digunakan. Perbedaan-
perbedaan yang bersifat emosional inilah yang
sekarang menjadi strategi pesan periklanan bagi
masing -masing produk ( Lwin & Aitchison, 2005).
Emotional branding adalah hal yang utama
untuk mendifferensiasi keidentikan iklan yang
sekarang sudah melimpah ini
(www.markplusnco.com/discussion_view).
Itulah yang dimaksud atau merupakan tujuan
dari strategi Emotional Selling Proposition.
Yaitu Brand didefinisikan sebagai ungkapan
emosi atau perasaan yang timbul terhadap
sebuah produk, jasa, atau perusahaan melalui
kampanye periklanan. Intinya, brand bisa
dirasakan efeknya di benak masyarakat
konsumen dalam bentuk persepsi.
Menurut Al Ries dan Jack Trout ( dalam :
Wirya, 1999) pemasaran merupakan
pertarungan persepsi dalam ingatan
 Perumusan Strategi
Setelah strategi pesan ditentukan maka
selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara
kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara
menyampaikan sebuah pesan yang telah
ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga
dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga
berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing
untuk membuat orang ingat kembali. Secara
otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap
identitas merek (Sutherland & Alice K, 2005).
 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat perumusan kreatifitas iklan (Durianto, dkk,
2003) :
- Directed Creativity
Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to
say yang telah ditentukan. what to say ini adalah inti
pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran,
tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative
Brief yang dibuat oleh tim kreatif.
- Brand Name Exposure
Brand Name Exposure terdiri dari individual brand
name dan company brand name. Brand Name
Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk
mendapatkan brand awareness.
 - Positive Uniqueness
Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi
yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif,
kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika
hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan
menimbulkan asosiasi yang salah dibenak sasaran.
Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang
berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks
emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan),
kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang
intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi
(Suyanto, 2004).
- Selectivity
Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada
sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari
iklan tersebut.
 Berdasarkan perumusan tersebut di atas maka
sebuah pesan periklanan yang disampaikan
dengan gaya yang berbeda harus memiliki nilai-
nilai, yaitu (Hakim, 2005) :
- Simple
Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering
diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat
dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak
elemen tapi komunikatif.
- Unexpected
Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan
memiliki kemampuan untuk menempatkan diri
dalam otak manusia sehingga mudah diingat.
 - Persuasive
Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan
menggerakkan konsumen untuk dengan dengan
brand dan tertarik untuk mencobanya.
- Relevant
Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas
maupun dari produknya dan harus ada korelasi
dengan positioning dan personality brand.
- Entertaining
Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang
lebih luas berarti harus mampu mempermainkan
emosi konsumen. Emosi inilah yang akan
mengangkat simpati konsumen terhadap produk
- Acceptable
Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh
karena itu penerimaan mereka terhadap iklan harus
diperhatikan.
MENEMUKAN IDE KREATIF
1. Convention
Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di
kategori yang sama. Ditahapan ini kita berfikir
inside the box. karena sebelum kita berfikir
outside the box kita harus tau dulu seperti apa
inside-nya baru kemudian mencari outside-nya
 2. Disturbtion
Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the
box, mencari sesuatu yang di luar
kebiasaan.Buat daftar ide sebanyak-banyaknya.
- Inkubasi: bagian dari ’stress’, hang ! Tips-nya:
Harus keluar dari masalah (refreshing) asal
jangan terlalu lama. Diskusikan dengan rekan
kerja atau teman ‘Brainstorming’.
- Iluminasi: Tahap “AHA!” Atau “EUREKA!”
Sebuah ide Timbul dan memberikan semangat
untuk melaksanakan Ide!
3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat)
Dari daftar ide yang ditemukan, mana yang
relevan dengan visi iklan dan sesuai brief ?

More Related Content

Similar to CREATIVE_WRITING.pptx

Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...
Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...
Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...radipanizhar
 
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)Stevanus Catur Setiaji
 
Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.
Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.
Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.GhinaAuliaSalsabila
 
Dasar dasar periklanan lp3 i (2)
Dasar dasar periklanan lp3 i (2)Dasar dasar periklanan lp3 i (2)
Dasar dasar periklanan lp3 i (2)Ayu Hunaeni
 
STRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptx
STRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptxSTRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptx
STRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptxEvanVMaren
 
Perilaku konsumen dan iklan
Perilaku konsumen dan iklanPerilaku konsumen dan iklan
Perilaku konsumen dan iklanYusnitaTRD
 
Manajemen resiko ppt
Manajemen resiko pptManajemen resiko ppt
Manajemen resiko pptReycha Happyy
 
Strategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdf
Strategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdfStrategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdf
Strategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdfAliaTriUtami1
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieAndori San
 
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...lulu saniyah ulfa
 
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)Novia Widya Utami
 
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
Minggu ke 12   manajemen pemasaranMinggu ke 12   manajemen pemasaran
Minggu ke 12 manajemen pemasaranDhea Natalia
 
Promotion and Consumer Behavior
Promotion and Consumer BehaviorPromotion and Consumer Behavior
Promotion and Consumer BehaviorSilviAuliaRTanjung
 
STRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptx
STRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptxSTRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptx
STRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptxDediPratmoSihite
 
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptPb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptDeby Andriana
 
MARKETING
MARKETINGMARKETING
MARKETINGDwiAnn
 

Similar to CREATIVE_WRITING.pptx (20)

Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...
Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...
Analisis bentuk bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan ( studi kas...
 
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)
 
Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.
Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.
Perilaku Konsumen, Promosi dan Periklanan.
 
Pemasaran produk pangan
Pemasaran produk panganPemasaran produk pangan
Pemasaran produk pangan
 
Marketing
MarketingMarketing
Marketing
 
Dasar dasar periklanan lp3 i (2)
Dasar dasar periklanan lp3 i (2)Dasar dasar periklanan lp3 i (2)
Dasar dasar periklanan lp3 i (2)
 
STRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptx
STRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptxSTRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptx
STRATEGI_PEMASARAN_PROMOSI.pptx
 
Perilaku konsumen dan iklan
Perilaku konsumen dan iklanPerilaku konsumen dan iklan
Perilaku konsumen dan iklan
 
Promosi
PromosiPromosi
Promosi
 
Manajemen resiko ppt
Manajemen resiko pptManajemen resiko ppt
Manajemen resiko ppt
 
Strategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdf
Strategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdfStrategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdf
Strategi Promosi & Integrated Marketing Communication.pdf
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix Indomie
 
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
 
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)
Strategi Kreatif Iklan Pertamax Ecosave versi Dancing Formula (Bab 2)
 
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
Minggu ke 12   manajemen pemasaranMinggu ke 12   manajemen pemasaran
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
 
Promotion and Consumer Behavior
Promotion and Consumer BehaviorPromotion and Consumer Behavior
Promotion and Consumer Behavior
 
STRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptx
STRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptxSTRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptx
STRATEGI_PROMOSI_PEMASARAN.pptx
 
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptPb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
 
Iklan korporat
Iklan korporatIklan korporat
Iklan korporat
 
MARKETING
MARKETINGMARKETING
MARKETING
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

CREATIVE_WRITING.pptx

  • 2. Strategi Iklan  Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).
  • 3. Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H yaitu:  What : apa tujuan iklan ?  Who : siapa khalayak yang akan dijangkau?  When : kapan iklan dipasang ?  Where : di mana iklan dipasang ?  Why : mengapa harus demikian ?  How : bagaimana bentuk iklannya ?
  • 4.  Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi
  • 5. Marketing Brief  Hal yang paling pertama sebelum strategi dirumuskan adalah pengetahuan tentang produk. Informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam marketing brief yang dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004). Informasi tersebut biasanya meliputi : - Brand Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang telah lama ada di pasar - Product knowledge Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk
  • 6.  Diferensiasi Keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor  Target Audience Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok mana yang akan menjadi target market suatu produk tersebut. Ketahui TA, pahami betul bagaimana mereka berpikir, bertindak, berperilaku. Amati pola pergaulan mereka. Dengarkan bagaimana mereka berbicara. Apa yang membuat mereka tertarik untuk mendengar. Benda serta warna apa yang bisa membuat mereka menolehkan mata. Kesempatan kita untuk bisa memenangkan perhatian konsumen adalah dalam hitungan
  • 7.  Analisis SWOT Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar.  Kompetitor Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari situ bisa dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor tersebut.
  • 8. Creative Brief  Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan.
  • 9. Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief  1. Tujuan Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.  2. Nyatakan masalah pemasarannya Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT.
  • 10.  3. Target Audience Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target Audience maka pesan akan semakin lemah.  4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci.
  • 11.  5. Alasan konsumen untuk percaya Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut.  6. Gaya / tone Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan.  7. Dampak yang diharapkan Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini
  • 12. Hal yang paling sulit adalah justru hal yang paling sederhana dari proses pembuatan iklan itu sendiri. Yaitu, Pesan!  Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi ( Effendi, 1981 )  Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan.  Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan.
  • 13. Kampanye iklan yang efektif sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens.
  • 14.  Kampanye iklan didasarkan hanya pada satu tema besar saja karena keterbatasan daya ingat manusia. Setiap hari pikiran konsumen dibombardir oleh puluhan bahkan mungkin ratusan iklan. Dengan menggunakan satu tema maka kemungkinan akan diingatnya pesan suatu iklan oleh konsumen akan jauh lebih besar daripada menggunakan beberapa tema. Secara empiris hampir semua kampanye periklanan yang hanya didasarkan pada satu tema selalu sukses dijalankan, semua advertising campaigns telah membuktikan keberhasilannya dengan hanya menggunakan satu tema utama saja (Durianto, dkk, 2003).
  • 15.  Menetapkan satu tema utama dalam membuat iklan berarti mengkomunikasikan satu hal yang kita anggap penting. Untuk menentukan tema yang tepat, diperlukan suatu analisis terhadap produk secara cermat, mendalam dan konprehensif yang terkait dengan keadaan atau fitur produk, harga, sasaran pasar, tingkat persaingan, aspek demografis, dan unsur lainnya yang terkait (Wibowo, 2003).  Ada banyak strategi pendekatan dalam menganalisis sebuah produk untuk menemukan pesan apa (what to say) yang ingin disampaikan kepada konsumen. Pemilihan strategi yang terbaik adalah tergantung dari
  • 16. Dalam prakteknya, beberapa aliran besar teori strategi kreatif yang sering digunakan untuk menentukan pesan atau tema utama yang diangkat dalam sebuah kampanye, yaitu :  Produk benefit / feature oriented  Brand image oriented  Positioning oriented
  • 17. Produk benefit / feature oriented Kreatifitas pesan iklan berfokus pada penonjolan keistimewaan khusus produk (Widyatama, 2005) keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan merupakan sesuatu yang dicari-cari, menjadi ciri khas dan dijadikan alasan bagi konsumen untuk mengguanakan produk tersebut.
  • 18. Strategi pesan ~benefit product (Rosser Reeves) “ Unique Selling Proposition ” atau USP .Tiga komponennya yaitu :  1. Iklan harus membuat suatu dalil kepada konsumen. Masing-Masing iklan harus berkata kepada konsumen akan manfaat spesifik yang diberikan produk
  • 19. 2.Dalil tidak dimiliki atau tidak ditawarkan kompetitor manapun Dalil harus unik, baik suatu keunikan merek maupun suatu klaim yang tidak dibuat iklan lain. Suatu Dalil Penjualan Unik harus mampu menjawab pertanyaan “Mengapa konsumen membeli produkmu sebagai ganti produk pesaingmu ?”
  • 20.  3.Dalil harus sangat kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen Kunci untuk memelihara fokus USP adalah pengulangan. Reeves menggabungkan USP dan pengulangan pesan untuk keberhasilan iklan yang mampu menggerakkan konsumen
  • 21. Dasar untuk memilih strategi USP ini adalah (Durianto, dkk, 2003) :  Produk yang diiklankan adalah produk untuk kategori baru (tapi bukan merek baru).  Benefit produk yang utama belum semua terpakai atau belum dikomunikasikan oleh kompetitor.  Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik dan substansial di mata konsumen.
  • 22. Dalam perkembangannya strategi benefit product ini kemudian memiliki kelemahan dan mulai ditinggalkan, kemajuan teknologi membuat perusahaan dapat membuat produk yang sama yang juga memiliki keunikan dan keistimewaan yang sama dengan kualitas sama. Oleh karena itu semakin sulit bagi konsumen untuk menemukan USP (Ries & Jack Trout, 2002).
  • 23. Brand image oriented  Merek atau produk diproyeksikan atau dikaitkan pada suatu citra dan kepribadian tertentu melalui kampanye periklanan, pencitraan ini berorientasi pada simbol kehidupan (Widyatama, 2005). Gagasan utamanya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan secara psikologis dan emosional dari sebuah produk yang digunakan (selain keuntungan fisik yang ada).
  • 24.  Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy & Mather pada dekade 1960-an. latar belakang lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir tidak memiliki keunggulan yang berbeda atau unik, maka diciptakanlah image, citra atau personality tertentu untuk membedakannya dengan catatan tidak mengubah image tersebut dalam kurun waktu yang lama (Durianto, dkk, 2003).
  • 25.  Acuan penggunaan strategi brand image oriented adalah jika produk bersifat paritas atau produk sejenis yang telah memenuhi pasar dari berbagai merek, sementara merek satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan substansial dengan kompetitor.
  • 26.  Iklan-iklan pada masa sekarang umumnya hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam rangka untuk membangun sebuah citra merek yang positif dimata konsumen. Bentuk-bentuk pencitraan tersebut merupakan sebuah langkah dari strategi pesan, yang disebut dengan strategi citra merek atau brand image.
  • 27.  Dalam strategi citra merek terdapat bentuk strategi yaitu strategi differensiasi. Maksudnya adalah sampai di mana produk atau brand tersebut mampu membangun image khusus, unik, atau berbeda pada masyarakat konsumen
  • 28.  Differensiasi sebuah merek untuk memaksimalkan efektifitas sebuah iklan harus dibangun melalui gaya periklanan yang konsisten. Menurut David Aaker (Dalam : Sutherland & Alice K, 2005), Sebuah strategi merek yang konsisten dan ditopang oleh sebuah simbol yang kuat mampu menghasilkan keuntungan besar dalam melaksanakan program komunikasi
  • 29. Citra merek sebagai strategi differensiasi menurut David Ogilvy (Dalam : Lwin & Aitchison, 2005) adalah:  Konsumen membeli manfaat fisik dan psikologis, bukan sekedar membeli sebuah produk.  Periklanan harus menjadi investasi jangka panjang dalam mengembangkan dan mempertahankan citra merek.
  • 30.  Dalam paradigma pemasaran dan periklanan kontemporer, realita merepresentasikan atribut produk atau jasa, sementara citra lebih memproyeksikan value dari brand atau merek. Iklan selalu kaya dengan pencitraan psikologis (Engel, 1994) artinya iklan bukan hanya sebagai penyampai pesan tapi sekaligus pembentuk citra. Image adalah segalanya, orang membeli produk atau jasa lebih karena citranya bukan manfaat. Produk adalah citra yang menjadi ukuran personaliti seseorang. Dan media pencitraan yang paling canggih saat ini adalah periklanan.
  • 31. Positioning oriented  Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran, yakni menempatkan produk pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon konsumen (Al Ries & Jack Trout, 2002). Konsep utama dalam strategi periklanan ini adalah berorientasi pada kompetitor, khususnya yang merupakan market leader. Selain itu orientasi positioning juga berdasarkan pada keunggulan atribut, manfaat dan product class atau posisi relatif terhadap kompetitor (Kartajaya, 2004).
  • 32.  Pelopor aliran Positioning adalah Jack trout dan Al Ries, menurut kedua tokoh periklanan ini, agar suatu merek mudah diingat oleh konsumen produk harus “dikaitkan” dengan market leader namun tanpa “head on attack” dengan market leader tersebut (Madjadikara, 2004). Selain berorientasi pada pesaing, positioning harus berorientasi pada target market yang ingin dijangkau.
  • 33.  Karena itu positioning harus membuat produk, jasa atau perusahaan itu dipersepsikan berbeda, tak sekedar beda tapi harus bisa memisahkan diri dari yang lain. Dan yang lebih penting kalau bisa perbedaan itu disukai bahkan ditunggu-tunggu calon konsumen.
  • 34.  Positioning adalah core-nya strategi periklanan. Strategi sendiri adalah upaya untuk menghasilkan posisi yang unik dan valuable di benak konsumen, oleh karena itu strategi positioning hanya akan tepat diterapkan jika (Durianto, dkk, 2003) : - Strategi USP dan Brand Image tidak relevan dengan kondisi produknya. - Adanya alasan untuk mengkaitkan suatu produk atau jasa dengan market leader. - Tidak melakukan head on attack dengan market leader.
  • 35.  Dalam strategi positioning benak konsumenlah yang menjadi medan perang. Positioning merupakan pernyataan yang bisa menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin dituju. Maka dalam menciptakan positioning ada empat acuan yang harus diperhatikan (Kartajaya, 2004 : 14) yaitu : - Positioning harus dipersepsi secara positif oleh konsumen dan menjadi reason to buy. - Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif produk atau perusahaan - Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendeferensiasikan diri dengan pesaing - Berkelanjutan dan selalu relevan dengan
  • 36. HOW TO SAY ?  Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say ) kepada audiens. Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih, kemudian mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).
  • 37.  Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah, karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara penulis naskah dengan pengarah seni atau antara agen dan klien. (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian dinilai ulang. Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur sejauh- jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya (Hakim, 2005).
  • 38. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik (Hakim, 2005) yaitu : -Plesetan Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan. - Visual produk penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen. - Headline atau tipografi Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu.
  • 39.  Logo menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan. - Makna ganda sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus. - Tokoh sebagai endoser penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan. - Sex Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual. - Fungsi produk Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.
  • 40.  Product Shoot Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk - Pendekatan Budaya Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan - Humor Berhati-hatilah dalam menggunakan cara humor sebagai pendekatan. menurut max sutherland iklan lucu akan mengurangi unsur pesan yang penting, Fokus audience justru akan tertuju pada “lucunya” dan bukan pada inti pesannya.Kata sutherland lagi, iklan lucu hanya efektif jika persepsi orand terhadap pesan sudah dianggap positif (Marketing, 02/IV/Februari 2004)
  • 41.  Emotional Selling Proposition Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan yang berpengaruh secara positif pada “perasaan dan emosi” target, dapat sangat sukses untuk produk dan situasi tertentu. Oleh karena itu tren ke depan iklan diarahkan pada emosi (Suyanto, 2004). John Hegarty, seorang pakar periklanan dari biro iklan BBH Amerika(dalam : www.pertamina.com/indonesia/head_office) menyebutkan bahwa globalisasi membuat produk-produk memiliki kualitas yang serupa. Sekarang industri lebih banyak bersaing dengan menyentuh emosi dan gengsi konsumen. Artinya saat ini konsumen membeli barang bukan hanya karena keunggulannya tapi lebih karena produk tersebut membuat sang konsumen percaya, merasa yakin dan kemudian jatuh cinta. Semakin besar konsumen tertarik pada emosi semakin besar iklan mengatasi perbedaan- perbedaan kecil yang terkandung dalam setiap produk (Batey, 2003)
  • 42.  Brand ataupun produk dapat dipahami lebih jauh dengan berfokus pada respons emosional yang dibangkitkan melalui pesan-pesan periklanan, respons seperti ini dapat dihubungkan secara erat dengan dorongan atau motif yang disampaikan melalui pesan dan teknik eksekusi iklan (Engel, 1994). Secara emosional, sebuah merek atau brand dapat dibuat secara berbeda melalui gaya, sikap, cara berkomunikasi, cara pemotretan atau visual dan jenis musik yang digunakan. Perbedaan- perbedaan yang bersifat emosional inilah yang sekarang menjadi strategi pesan periklanan bagi masing -masing produk ( Lwin & Aitchison, 2005).
  • 43. Emotional branding adalah hal yang utama untuk mendifferensiasi keidentikan iklan yang sekarang sudah melimpah ini (www.markplusnco.com/discussion_view). Itulah yang dimaksud atau merupakan tujuan dari strategi Emotional Selling Proposition. Yaitu Brand didefinisikan sebagai ungkapan emosi atau perasaan yang timbul terhadap sebuah produk, jasa, atau perusahaan melalui kampanye periklanan. Intinya, brand bisa dirasakan efeknya di benak masyarakat konsumen dalam bentuk persepsi. Menurut Al Ries dan Jack Trout ( dalam : Wirya, 1999) pemasaran merupakan pertarungan persepsi dalam ingatan
  • 44.  Perumusan Strategi Setelah strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk membuat orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas merek (Sutherland & Alice K, 2005).
  • 45.  Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan (Durianto, dkk, 2003) : - Directed Creativity Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan. what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran, tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh tim kreatif. - Brand Name Exposure Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness.
  • 46.  - Positive Uniqueness Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosiasi yang salah dibenak sasaran. Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi (Suyanto, 2004). - Selectivity Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut.
  • 47.  Berdasarkan perumusan tersebut di atas maka sebuah pesan periklanan yang disampaikan dengan gaya yang berbeda harus memiliki nilai- nilai, yaitu (Hakim, 2005) : - Simple Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak elemen tapi komunikatif. - Unexpected Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat.
  • 48.  - Persuasive Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan dengan brand dan tertarik untuk mencobanya. - Relevant Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas maupun dari produknya dan harus ada korelasi dengan positioning dan personality brand. - Entertaining Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang lebih luas berarti harus mampu mempermainkan emosi konsumen. Emosi inilah yang akan mengangkat simpati konsumen terhadap produk - Acceptable Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh karena itu penerimaan mereka terhadap iklan harus diperhatikan.
  • 49. MENEMUKAN IDE KREATIF 1. Convention Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan ini kita berfikir inside the box. karena sebelum kita berfikir outside the box kita harus tau dulu seperti apa inside-nya baru kemudian mencari outside-nya
  • 50.  2. Disturbtion Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan.Buat daftar ide sebanyak-banyaknya. - Inkubasi: bagian dari ’stress’, hang ! Tips-nya: Harus keluar dari masalah (refreshing) asal jangan terlalu lama. Diskusikan dengan rekan kerja atau teman ‘Brainstorming’. - Iluminasi: Tahap “AHA!” Atau “EUREKA!” Sebuah ide Timbul dan memberikan semangat untuk melaksanakan Ide!
  • 51. 3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat) Dari daftar ide yang ditemukan, mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai brief ?