Dokumen tersebut membahas tentang upaya mengembangkan ide, kreativitas, dan inovasi dalam teknopreneur. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah sumber-sumber ide, tahapan ide, pengertian kreativitas dan faktor yang mempengaruhinya, serta pengertian dan ciri-ciri inovasi."
3. Pengertian Ide
Ide dalam konteks kewirausahaan adalah gagasan
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penciptaan ide usaha atau bisnis
merupakan penciptaan gagasan yang menciptakan suatu bisnis
yang baru dan berbeda. Ide adalah konsep, pikiran dan
pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan atau
rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk
berfikir kreatif yang melibatkan penggunaan alat pendengaran,
penglihatan dan perasa. Interaksi dari ketiga indera ini
mendorong daya pikir seorang wirausahawan untuk
menghasilkan ide.
4. A. Sumber-sumberIde
Menurut Siwi (2015) ada beberapa sumber ide yang
ada disekitar kehidupan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengalaman
2. Membantu orang lain
3. Kegemaran (Hobby)
4. Pengamatan
5. Ide lama
5. b. Tahapanide
Menurut Nanik, Maya dan Siti (2019) ada beberapa
alternative dan tahapan dalam ide usaha. Ada beberapa
alternatif yang dapat dilakukan untuk mengubah suatu ide
menjadi peluang sebagai berikut:
Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-
cara atau metode yang lebih baik untuk melayani dan
memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk atau jasa baru.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana
pekerjaan dilakukan atau modifikasi cara melakukan suatu
pekerjaan.
6. Click here to add
content of the text
Nanik, Maya dan Siti (2019) mengemukakan proses penjaringan ide atau disebut proses screening
merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menajadi produk dan jasa riil. Ada pun
langkah untuk penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
Menciptakan produk baru dan berbeda, ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya
dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan
produk jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai
bagi pembeli atau penggunanya.
Mengamati pintu peluang. Wirausaha harus. mengamati potensi-potensi yang dimiliki
pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan euangan, dan keunggulan-
keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Analisis produk dan proses produksi secara mendalam. Analisis ini sangat penting untuk
menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak.
Menaksir Biaya Awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru. Dari mana
sumbernya dan untuk apa digunakan serta berapa yang diperlukan untuk operasi, perluasan,
dan biaya lainnya.
Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi, misalnya risiko teknik, finansial, dan
pesaing. Risio pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan
posisinya di pasar. Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan
finansial, baik dalam tahap pengembangan produk maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Analisis kelemahan,
kekuatan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, and threath-SWOT)
sangat penting dalam menciptakan keberhasilan perusahaan baru.
7. Click here to add content of the text
a. Pengertiankreativitas
Menurut Zimmerer (1996), kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide, untuk
menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul, apabila
wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus.
Pendapat lain menyebutkan kreativitas sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru
2. Kemampuan untuk menggabungkan atau memvisualisasikan hubungan baru antara
elemen, &ata dan variabel yang ada
3. Kemampuan seseorang untuk menghasilkan hal- hal baru dalam bentuk ide atau
relatif berbeda dari pekerjaan sebelumnya Nyata kerja (Conny Semiawan, 1984).
Menurut Hendro (2011) ada tujuh prinsip di dalam pola pikir kreatif (The Basics of Creative
Thinking) yaitu sebagai berikut:
1. Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru.
2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang
untuk langkah selanjutnya.
3. Menemukan solusi yang inovatif.
4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah ada hingga
menjadi sebuah penemuan baru.
5. Menemukan teknologi baru.
6. Mengubah keterbatan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan.
7. Knowledge only 1%, imagination 99% : Sebagian besar penemu dunia memiliki pola pikir
imajinasi
8. Enter title
Hutagalung dan Syafrizal (2008) mengemukakan ciri orang kreatif didasarkan pada
pengembangan sejumlah kualitas pribadi berulang ulang secara konsisten, yaitu antara
lain:
a. Nilai-nilai intelektual dan artistik.
Hal ini dapat diilustrasikan pada kegiatan intelektual seperti membaca buku-buku bermutu
seperti sains, filsafat dan matematika. Buku bernilai artistik seperti musik, sastra, film dan lain-lain.
b. Minat akan kompleksitas.
Hal ini ditunjukkan dari ketertarikan pada usaha menjelajahi masalah sulit dan rumit untuk
mendapatkan solusi dan memahami masalah tersebut.
c. Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian.
Hal ini ditunjukkan oleh disiplin diri yang berkaitan dalam pekerjaan, dengan dorongan dan
motivasi tinggi, serta peduli pada usaha mencapai keunggulan.
d. Ketekunan.
Seseorang yang kreatif biasanya mempunyai tekad keras untuk mencapai tujuan dan
mengidentifikasikan, serta memecahkan masalah ditempat kerja, mempunyai keyakinan kuat akan
kekuatan-kekuatan dan keterampilan-keterampilan yang mendukung tekadnya.
e. Pemikiran mandiri.
Orang yang kreatif dan inovatif akan menunjukkan kemandiriannya dalam karakteristik
membuat kesimpulan, setiap pada opini dan sikap, walaupun banyak diantaranya cenderung menyesuaikan
diri pada pandangan- pandangan yang nyatakan oleh mayoritas atau mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi.
f. Toleransi terhadap keraguan.
Seorang yang kreatif akan merespon secara positif pada situasi meragukan dan berusaha
mencernanya sambil menikmati proses
9. A. Indikator dan Tahapan Terbentuknya Kreativitas
Indikator kreativitas adalah sebagai berikut:
Ingin tahu
Suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti
eksplorasi, investigasi, dan belajar.
Optimis
Merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang baik akan
terjadi yang memberi harapan positif serta menjadi pendorong
untuk berusaha ke arah kemajuan atau kejayaan.
Fleksibel
Kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif d
alam situasi yang berbeda dan dengan berbagai individu atau
kelompok.
Mencari solusi dari masalah
Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.
Orisinil
Keaslian dalam menciptakan suatu produk.
Suka berimajinasi
Daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar
(lukisan, karangan, dan lain sebagainya) kejadian berdasarkan
kenyataan atau pengalaman seseorang.
10. Menurut Siwi (2015) mengemukakan beberapa tahapan terbentuknya
kreativitas dalam seorang wirausaha, adalah sebagai berikut:
Tahapan persiapan
ini proses kreatif adalah pencarian informasi dengan berbagai cara.
Tujuannya adalah agar individu diperkenalkan pada berbagai hal yang bersifat
baru dan menantang untuk diketahui lebih lanjut.
Tahap inkubasi
Pada tahapan ini, setelah mendapatkan informasi yang lengkap maka
individu akan dihadapkan pada kondisi tertentu yang memungkinkan dirinya
untuk mendapatkan ide baru mengenai sesuatu.
Tahap penemuan ide
Tahap ini pada umumnya terjadi setelah tahap. inkubasi terjadi.
Sementara penemuan ide muncul secara mendadak maupun bertahap dari waktu
ke waktu dan penemuan ide disebabkan oleh kejadian eksternal dan internal
dimana pola pemikiran bergabung sedemikian menghasilkan pemahaman baru.
Tahap pengujian
Pada tahap ini adalah tahap akhir untuk mewujudkan ide tentang
sesuatu melalui rangkaian pengujian apakah ide yang telah dihasilkan
memungkinkan diimplementasikan atau tidak.
11. B.Pendekatan Kreativitas
Pendekatan dalam kreativitas melalui dua proses berpikir kreatif: Divergensi
dan Konvergensi (Gundry et al., 2014; Cummings et al., 2015).
Divergensi menjelaskan proses kreativitas dengan melihat sebuah
permasalahan dari berbagai sudut pandang (point of view). Keragaman
perspektif diperlukan untuk melihat permasalahan secara utuh dan lengkap.
Dengan demikian konsep interaktivitas- kreatif individu dengan lingkungan
dalam pemecahan masalah- masalah praktis diterpkan melalui keterbukaan
(exposure) terhadap pandangan- pandangan yang berbeda.
Konvergensi sebagai proses kreativitas melihat sebuah permasalahan secara
kritis (critical thinking) dan mendalam (comprehensive). Kreativitas
mengantar kepada proses kreatif berpikir devergensi dan konvergensi sebuah
permasalahan melalui pertimbangan praktis bahwa permasalahan itu sendiri
mesti menemukan solusi. Dua model dalam proses berpikir kreatif tersebut
memberi alternatif bahwa produk kreatif dan inovatif adalah manifestasi dari
obyektivitas pandangan terhadap sebuah permasalahan.
12. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut Saiman (2014) ada Empatfaktor-Faktor yang mempengaruhi
kreativitas dalam berpikir kreatif, yaitu sebagai berikut:
1. Perlu persiapan, pendidikan formal dan informal mengenai
berkewirausahaan.
2. Usaha, kumpulkan banyak ide dan jangan dievaluasi terlebih
dahulu.
3. Inkubasi, menggabungkan ide-ide yang sudah ada sehingga
muncul ide baru.
4. Pengertian, memahami persoalan permasalahan secara
mendalam.
13. Pengertian Inovasi
Istilah inovasi dapat diartikan sebagai
"proses" atau "hasil pengembangan
dan/atau penggunaan atau pengerahan
pengetahuan, keterampilan
(termasukteknik) dan pengalaman.
Vontana (2009:20), inovasi didefinisikan
sebagai keberhasilan ekonomi dan sosial
dari perubahan nilai guna dan harga
yang diberikan kepada konsumen
dengan memperkenalkan bentuk baru
atau kombinasi baru dari metode lama.
Kreativitas adalah langkah awal menuju
inovasi, dan terdiri dari beberapa tahap.
Kreativitas terkait dengan generasi ide
yang berguna, dan inovasi terkait
dengan generasi atau adopsi ide-ide
yang berguna dan implementasinya.
14. .
Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri, yaitu:
Memiliki kekhasan/khusus, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan.
Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar
Orsinalitas dan kebaruan.
Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti
bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa,
namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang
jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan
harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut.
15. .
Sifat perubahan dalam inovasi ada 6 kelompok, yaitu:
Penggantian (Substitution)
Misalnya: Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, peng- gantian bentuk peabotan, alat-alat atau sistem
ujian yang lama diganti dengan yang baru.
Perubahan (Alternation)
Misalnya: Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi
guru pembimbing dan penyuluhan/mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis
menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.
Penambahan (Addition)
Misalnya: Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar
dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada.
Penyusunan Kembali (Restructuring)
Misalnya: Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan
daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata- mata pelajaran/keseluruhan sistem pengajaran, sistem
kepangkatan, sistem pembinaan karier, baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi,
dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.
Penghapusan (Elimination)
Contohnya: Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau
menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
.
Penguatan (Reinforcement)
Misalnya: Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara
optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
16. .
A. Krakteristik Inovasi
Cepat atau lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat
sangan bergantung pada karakteristik inovasi itu sendiri. Karakteristik
inovasi yang mempengaruhi cepat lambat penerimaan informasi Everett
M. Rogers (2003), sebagai berikut:
Keunggulan relatif (relative advantage) - Keunggulan
relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap
menguntungkan bagi penerimanya.
Kompatibilitas (compatibility) Kompatibel ialah tingkat
kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman lalu, dan
kebutuhan dari penerima.
Kerumitan (complexity) - Kompleksitas ialah, tingkat
kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi
bagi penerima.
Kemampuan diujicobakan (triability) - Kemampuan untuk
diujicobakan adalah di mana suatu inovasi dapat dicoba
atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
Kemampuan untuk diamati (observability) - Yang
dimaksud dengan dapat diamati ialah mudah atau tidaknya
pengamatan suatu hasil inovasi.
17. B. Tahapan dalam Proses Inovasi
De Jong & Den Hartog (2003), merinci lebih mendalam
proses inovasi dalam 4 tahap sebagai berikut:
1. Melihat peluang.
2. Mengeluarkan ide.
3. Mengkaji ide.
4. Implementasi