Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
1. KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL BENDA
Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan yang tinggi dan beraneka ragam. Seperti
yang kita ketahui Indonesia memiliki beribu-ribu pulau dengan kebudayaannya sendiri-
sendiri. Setiap daerah memiliki karya budaya tersendiri.
Budaya tradisi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu budaya nonbenda seperti
pantun, cerita rakyat, dan sebagainya serta budaya benda atau artefak., seperti pakaian
daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Namun bukan berarti kedua kelompok
tersebut tidak berhubungan. Produk budaya tradisional nonbenda dan artefak tidak dipisah-
pisahkan, tetapi menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Sebuah tarian tradisional bisa
saja membawakan cerita tradisional, menggunakan pakaian tradisional, dan ditarikan pada
sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Engang dari
suku Dayak. Tarian, simbol, pakaian, musik, dan alat musik, tersebut dapat menjadi sumber
inspirasi dari pembuatan kerajinan, tarian, simbol, dan musik merupakan produk budaya
nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan tari, dan alat musik merupakan artefak atau
objek budaya.
Indonesia yang kaya akan budaya lokal nonbenda ataupun benda dapat menjadi
sebuah inspirasi masyarakat Indonesia untuk menggali lebih dalam kekayaan yang dimiliki
bangsa ini. Dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, semuanya memiliki kekayaan budaya
lokal, contohnya sebagai berikut.
1. MACAM-MACAM RUMAH ADAT INDONESIA
a. Rumah Adat Krong Bade, Nanggroe Aceh Darussalam
Rumah krong bade atau juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh adalah rumah adat dari
provinsi terbarat di Indonesia yaitu NAggroe Aceh Darussalam. Rumah krong bade
merupakan rumah panggung dengan satu buah tangga depan yang biasa digunakan untuk
berlalu-lalang.
b. Rumah Adat Bolon, Sumatera Utara
Rumah bolon adalah rumah adat yang menjadi identitas suku Batak yang ada di Sumatera
Utara. Ada beberapa jenis rumah bolon yang dahulu sempat menjadi gaya arsitektur hunian
orang-orang batak . Beberapa jenis rumah adat Indonesia tersebut antara lain rumah bolon
Toba, bolon Mandailing, bolon, Simalungun, bolon Pakpak, bolon Karo, dan bolon Angkola.
Masing-masing rumah tersbut sbetulnya memiliki ciri khasnya tersendiri. Namun saat ini
semua itu sudah sulit ditemukan.
2. c. Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat
Rumah gadang (godang) adalah rumah adat Minagkababu yang hingga kini masih banyak
ditemui di Provinsi Sumatera Barat. Mengingat kebudayaan Melayu yang menyebar di sekitar
Semenanjung Malaya tempo dulu. rumah adat ini juga hingga kini dapat kita jumpai di
beberapa wilayah di malaysia
d. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Riau
Rumah selaso jatuh kembar adalah rumah adat di Indonesia khas provinsi Riau yang
digunakan sebagai balai desa aatu tempat bermuysawarah. Selaso jatuh kembar juga memiliki
dua selasar dengan lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah.
e. Rumah Adat Panggung Kejang Lako, Jambi
Adalah rumah adat di Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi
delapan ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain ruangan pertama (jogan) berfungsi
sebagai tempat beristirahat dan tempat untuk menyimpan air. Ruangan kedua (serambi depan)
berfungsi sebagai tempat penerima tamu laki-laki. ruang ketiga (serambi dalam) berfungsi
sebagai tempat tidur anak laki-laki. ruang keempat (amben melintang) berfungsi sebagai
kamar pengantin. ruang kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat tidur untuk anak
perempuan yang belum menikah . ruang ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat memasak
makanan dan sebagai tempat menyimpan air. Ruang kedelapan adalah dapur yang digunakan
untuk memasak makanan.
f. Rumah Adat Limas, Sumatera Selatan
Rumah limas adalah rumah adat di Indonesia khas Sumatera Selatan yang memiliki lantai
bertingkat dengan bentuk atap yang menyerupai limas. Kebanyakan rumah limas memiliki
luas 400-100 m2. Bangunan didirikan diatas tiang kayu ulin yang kuat dan tahan air,
sedangkan pintu, dinding,dan lantai tebuat dari kayu tembesu.
g. Rumah Adat Rakit Limas, Bangka Belitung
Rumah adat rakit limas adalah rumah adat di Indonesia khas Bangka Belitung yang secara
arsitektur sebetulnya hampir mirip dengan rumah adat provinsi lain di pulau Sumatera yang
masih berkarakteristik Melayu.
h. Rumah Adat Rakyat, Bengkulu
Rumah rakyat adalah rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal orang-orang Bengkulu.
Rumah ini juga terbagi ke dalam beberapa ruangan, yaitu berendo atau beranda, yang
digunakan untuk menerima tamu, bilik gedang atau kamar utama, bilik gadis atau kamar anak
gadis, dan sebagainya.
3. i.Rumah Adat Nowou Sesat, Lampung
Rumah adat lampung memiliki sebutan yang cukup unik, yaitu nowou sesat. Nowou sesat
sendiri berasal dari bahasa Lampung, nowou yang berarti rumah dan sesat yang berarti
tempat ibadah. rumah nowou sesat memiliki ciri khas panggung atau atap terbuat dari ilalang
yang dianyam, dinding dari kayu, dan didirikan sejajar sepanjang jalan utama yang membelah
kampung.
2. MACAM-MACAM BAJU ADAT DI INDONESIA
a. Baju Adat Sumatera Utara
Pakaian tradisional Sumatera Utara biasa disebut dengan ulos. Pakaian adat ulos dianggap
oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai jimat yang mempunyai daya magis tertentu.
b. Baju Adat Sumatera Barat
Pakaian tradisional Sumatera BArat dibagi menjadi dua yaitu pakaian penghulu dan pakaian
adat bundo kanduang yang terdapat di daerah Minangkababu, Sumatera Barat
c. Baju Adat Riau
Pakaian adat Riau biasa disebut dengan pakaian tradisional Melayu.
d. Baju Adat Jambi
Pakaian tradisional Jambi seperti yang ada di daerah pulau Sumatera yang lain, juga disebut
dengan pakaian adat Melayu. Pakaian adat Melayu Jambi biasanya lebih mewah daripada
pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan
berbagai hiasan untuk kelengkapannya.
e. Baju Adat Sumatera Selatan
Pakaian tradisional masyarakat Sumatera Selatan biasa disebut dengan nama aesan gede.
Baju adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dahulu berjaya di daerah
Sumatera Selatan.
f. Baju Adat Jakarta
Pakaian tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama pakaian adat Betawi yang dipengaruhi
dari berbagai corak masyarakat Jakarta yang sangat beragam antara lain dipengaruhi oleh
budaya Arab, Cina, Melayu, dan budaya Barat.
4. KEBAYA BALI SEBUAH KERAJINAN BUDAYA LOKAL
Kebaya merupakan baju tradisional khas Indonesia yang sudah digunakan sejak
Zaman dahulu. Ada pendapat menyatakan bahwa kebaya berasal dari Cina lalu menyebar ke
Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Ciri yang khas adalah kebaya Bali mempunyai
kain yang diikatkan di bagian pinggang dengan warna yang kontras dengan warna
kebayanya. Ikat pinggang tersebut terbuat dari kain yang terbentuk menyerupai wujud pita
dan terkadang diberi hiasan bunga dengan warna senada.
Model kebaya Bali yang paling kerap dijumpai adalah tipe kebaya kutu baru. Model
kebaya ini sebetulnya terkesan tradisional, tetapi dengan modifikasi yang pas dapat
membuahkan tipe kebaya yang elegan.
1. KEBAYA BALI MODEL RANGRANG
Kain kebaya Bali bisa dipadukan untuk membuahkan tipe kebaya rangrang. Batik rangrang
merupakan salah satu tipe batik yang cukup terkenal di Indonesia. Biasanya masyarakat Bali
memfungsikan batik rangrang sebagai bawahan kebaya Bali. Model bawahan rok terhitung
dibentuk cocok sesuai selera terkecuali wujud tulip,rok sepan, dan sebagainya.
2. KEBAYA BALI MODEL LONCENG
Model kebaya Bali yang satu ini sangat mudah untuk ditemukan di pasar nasional. ciri khas
berasal dari tipe kebaya ini adalah di bagian lengan mempunyai wujud leyaknya lonceng.
Kemudian terdapat hiasan layaknya bordir yang bisa memberikan tambahan kesan anggun
serta elegan.
3. KEBAYA BALI MODEL KIMONO
Salah satu trend kebaya lainnya adalah baju kebaya tipe kimono. Seperti yang kita ketahui
bahwa kimono merupakan baju khas Jepang yang sudah menyebar ke seluruh dunia, salah
satunya adalah Indonesia. Perpaduan baju kebaya khas Indonesia dengan jenis baju khas
jepang ini bisa membuahkan tipe kebaya yang modern. Model kebaya ini bisa digunakan
untuk menghadiri acara resmi.
5. EKOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL DI BIDANG KERAJINAN
KEBAYA BALI
1. POTENSI KEBAYA BALI
Banyaknya jenis kain tradisional dengan berbagai warna dan jenis, memperkaya khazanah
budaya tanah air. Kebaya semakin banyak digemari karena model dan warnanya yang
beragam membuat banyak usahawan tertaarik untuk memproduksi baju ini.
2. ANALISIS SWOT
Dalam permasalahan pada budaya lokal, telah dianalisis dengan analisis SWOT sebagai
berikut.
A. KEKUATAN (STRENGTH)
1. Kekuatan dari suatu nilai kearifan dalam berbudaya lokal adalah perlu adanya
bimbingan terhadap generasi muda agar nilai dalam struktur kebudayaan yang ada di
Indonesia tetap melekat pada diri generasi muda kita sehingga tidak hilang suatu ajaran
yang bernilai positif pada kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Nilai Bhineka Tunggal Ika sebagai sikap sosial yang menyadari akan kebersamaan di
tengah perbedaan dan peradaban dalam kebersamaan. Semangat ini sangat penting
untuk diaktualisasikan dalam tatanan kehidupan sosial yang multikultural.
3. Nilai moral sosial itu terkait hubungan manusia dengan manusia yang lain dalam
kehidupan bermasyarakat. Dalam melakukan hubungan tersebut, manusia perlu
memahami norma-norma yang berlaku agar hubungannya dapat berjalan lancar atau
tidak terjadi kesalah pahaman.
4. Nilai kearifan lokal menyama braya: mengandung makna persamaan dan persaudaraan
dan pengakuan sosial bahwa kita adalah bersaudara. Sebagai satu kesatuan sosial
persaudaraan, sikap dan perilaku dalam memandang orang lain sebagai saudara yang
patut diajak bersama dalam suka dan duka.
B. KELEMAHAN (WEAKNES)
1. Kurang adanya partisipasi dari seluruh kalangan masyarakat ataupun generasi muda
untuk mempertahankan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan dari
leluhur kita mengandung arti tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan sosial
sehari-hari.
2. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, sedikit sekali masyarakat Indonesia
yang melestarikan budaya Indonesia yang ada pada saat ini.
3. Kurang dapat perhatian dari pemerintah sekitar mengenai kearifan kebudayaan yang
ada disekitarnya sehingga masyarakat kurang begitu mau mempelajarinya. Akibatnya,
6. norma-norma yang terkandung dalam suatu kearifan kebudayaan yang ada di Indonesia
sedikit terlupakan.
4. Kelemahan bangsa Indonesia akan pentingnya pelestarian kebudayaan yang telah
dimiliki.
C. PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Indonesia mampu bersaing dengan negara lain mengenai suatu unsur kearifan dalam
kebudayaannya karena Indonesia itu memiliki suatu nilai norma kehidupan yang
terkandung dalam karakteristik setiap seseorang sehingga terciptalah suatu arti Bhineka
Tunggal Ika.
2. Mampu menciptakan daya tarik tersendiri kepada wisatawan mancanegara untuk
datang ke Indonesia, karena Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa, dan
budaya, serta memiliki norma-norma kehidupan yang baik dalam berperilaku sehari-
hari. Banyak wisatawan asing mencontoh nilai kebudayaan Indonesia untuk
dikembangkan lagi di negaranya pada saat ia kembali.
3. Mempunyai nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk bersaing dalam kemajuan
teknologi yang terjadi pada zaman sekarang sehingga nilai karakteristik yang terdapat
pada bangsa Indonesia tidak hilang karena Indonesiadikenal oleh negara lain dengan
negara yang mempunyai kebudayaan yang banyak dan kekayaan alam yang dapat
mencukupi kehidupan setiap warga negaranya.
4. Dapat memajukan nilai kearifan kebudayaan Indonesia dengan suatu tindakan atau
perilaku yang baik dan mencerminkan bahsa bangsa Indonesia dalam bertutur kata atau
dalam kehidupan keseharian mempunyai sifat ramah tamah sehingga mempunyai daya
tarik tersendiri bagi negara lain untuk berkunjung ke Indonesia.
D. TANTANGAN/HAMBATAN (THREAT)
1. Tantangan bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia aadalah bagaimana caranya
melestarikan budaya Indonesia agar kebudayaan dan cerminan perilaku bangsa
Indonesia dalam berbudaya tidak pernah dan tidak pula ketinggalan zaman.
2. Kemajuan pesat teknologi pada saat ini mengakibatkan sedikit sekali masyarakat
Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam tanggung jawab bersama dalam
memajukan kebudayaan yang ada di Indonesia.
3. Terlalu mengesampingkan mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia dan
masyarakat Indonesia juga terlalu mengikuti perkembangan zaman. Jadi, sedikit sekali
perhatian terhadap setiap warga negara Indonesia dalam berpartisipasi memajukan
budaya Indonesia.
7. 4. Kearifan dalam sifat perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari perlu mendapatkan
perhatian khusus karena pada dasarnya ini semua kembali kepada masyarakat
Indonesianya juga untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
3. ESTIMASI BIAYA DAN KEUNTUNGAN
Untuk membuat kebaya Bali, membutuhkan biaya yang lumayan, apalagi jika dimodifikasi
dengan beragam kain lain. Biaya untuk membuat kebaya Bali yang paling banyak terletak
pada ongkos jahitnya. Model yang dibuat semakin sulit, ongkos jahitnhyapun semakin mahal
Perhatikan estimasi biaya yang dibutuhkan dalam membuat satu setel kebaya BAli.
Kain brokat (untuk atasan) 2 m (Rp.25.000 x 2) = 50.0000
kain bawahan 1,5 m (kain songket standar/bukan sutra) (20.000×1,5) = 30.000
Aksesori (iban dan bros untuk ikat pinggang) = 40.000
Ongkos jahit satu setel kebaya Bali = 100.000
Biaya yang dibutuhkan untuk satu setel kebaya = Rp. 220.000
Harga jual per satu setel kebaya Bali adalah rp. 500.000
Jika dalam satu bulan memproduksi 10 setel kebaya Bali, prnghitungan estimasi laba ruginya
adalah sebagai berikut.
Harga jual 10 setel kebaya (10 x rp.500.000) = 5.000.000
Total biaya (10 x rp 220.000) = 2.200.000
Estimasi laba = 2.800.000
4. ANALISIS PASAR
A. SEGMENTASI PASAR
Kerajinan kebaya Bali mengelompokan segmen pasar berdasarkan segmentasi demografi
yaitu sebagai berikut.
Usia : kebaya Bali memilih segmentasi perempuan usia 15 tahun ke atas.
Ekonomi : menengah dan menengah ke atas.
B. TARGET PASAR
Kebaya Bali memilih target pasarnya yaitu beberapa kalangan masyarakat penggemar kebaya
Bali yang berada pada kelas ekonomi menengah.
C. POSITIONING
Inovasi yang dilakukan adalah pada motif bordir serta kombinasi warna-warna yang menarik
pada kebaya Bali.
d. Strategi Pemasaran terhadap Pesaing
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan serta untuk mengelola
8. hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan.
Product (produk) -> Produk yang dijual berupa kerajinan kebaya bordir Bali model
terbaru.
Place (tempat) -> tempat produksi di rumah pribadi. Adapun lokasi penjualan di toko
dan online shop
Price (harga) -> harga jual per set kebaya Bali yang ditawarkan mulai Rp.500.000
Promotion (promosi) -> strategi promosi dapat dilakukan melalui empat bentuk
promosi yang paling dikenal, yaitu periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi
penjualan.
DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN DALAM KERAJINAN BUDAYA LOKAL
1. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, pe;uang, dan cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Kewirausahaan dalam kerajinan nonbendawi artinya suatu kegiatan
yang menciptakan suatu pangsa pasar atas satu pertunjukan seni.
2. STIMULASI DAN MOTIVASI WIRAUSAHA
Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain peluang usaha, minat
dalam usaha, modal, dan relasi. Sifat kewirausahaan dapat dibentuk dari inovasi yang
dipengaruhi oleh lingkungan , keluarga, dan organisasi.
3. SIKAP WIRAUSAHAWAN SUKSES
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah percaya diri, berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun,
original produk, inovatif, serta kreatif. Sifat-sifat seorang wirausaha antara lain sebagai
berikut.
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimis.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, serta memiliki
inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, serta suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreatifitas tinggi, fleksibel, serba bisa, serta memiliki jaringan
bisnis yang luas.
9. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
4. FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya,
yaitu ssebagai berikut.
Tidak kompeten dalam manajerial atau mengelola usaha.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
Kurang dapat mengendalikan kauangan.
Gagal dalam perencanaan, sebagai titik awal suatu kegiatan.
Lokasi yang kurang memadai atau tidak strategis.
Kurangnya pengawasan peralatan.
Sikap yang kurang bersungguh-sunggun dalam berusaha.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan.
Sumber : https://www.ayokbelajar.com/prakarya-kerajinan-dengan-inspirasi-budaya-lokal-
ekonomi-kreatif-berbasis-budaya-lokal-dan-dasar-dasar-kewirausahaan/#