Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Apresiasi Estesis Seni Ukir
1. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Apresiasi Estetis Seni Ukir
Karya : Ki Sungging Adi Luwih
Aliran : Neoklasikisme
Hal yang diapresiasi :
1) Deskripsi :
Ukiran adalah kerajinan utama dari kota Jepara. Ukiran dari
kayu di Jepara ini untuk produksinya ada tempat-tempat yang lekat
dengan para ahli pahat ukir Jepara sebagai centre of production yaitu di
Desa Mulyoharjo untuk pusat kerjinan ukir dan patung Jepara. Yang
dimaksud disini adalah ukiran yang berasal dari kayu yang bisa berasal dari
kayu jati, mahoni, sengon dan lain-lain. Di kota Jepara hampir di seluruh
kecamatan mempunyai mebel dan ukir kayu sesuai dengan keahliannya
sendiri-sendiri. Hasil dari kerajinan ukir Jepara bisa bermacam-macam
bentuk mulai dari motif patung, motif daun,relief dan lain-lain.
Menurut sejarah mengapa masyarakat Jepara mempunyai keahlian
di pahat ukir kayu adalah konon pada jaman dulu kala ada seorang seniman
hebat yang bernama Ki Sungging Adi Luwih. Dia tinggal di
kerajaan.Kepiawaian Ki Sungging ini terkenal dan sang raja pun akhirnya
mengetahuinya. Singkat cerita raja bermaksud memesan gambar untuk
permaisurinya kepada Ki Sungging. Ki Sungging bisa menyelesaikan
gambarnya dengan baik namun pada saat Ki Sungging hendak menambahkan
2. Apresiasi Estetis Seni Ukir
cat hitam pada rambutnya,ada cat yang tercecer di gambar permaisuri
tersebut bagian paha sehingga nampak seperti tahilalat.Kemudian
diserahkan kepada raja dan raja sangat kagum dengan hasil
karyanya.Namun takdir berkata lain sang raja curiga kepada Ki Sungging
difikir Ki Sungging pernah melihat permaisuri telanjang karena adanya
gambar tahilalat pada pahanya. Akhirnya raja menghukum Ki sungging
dengan membawa alat pahat disuruh membuat patung permaisuri di udara
dengan naik layang-layang.
Ukiran patung permaisuri sudah setengah selesai tapi tiba-tiba
datang angin kencang dan patung jatuh dan terbawa sampai Bali. Itulah
sebabnya mengapa masyarakat Bali juga terkenal sebagai ahli membuat
patung. Dan untuk alat pahat yang dipakai oleh ki Sungging jatuh di
belakang gunung dan ditempat jatuhnya pahat inilah yang sekarang diakui
sebagai Jepara tempat berkembangnya ukiran.
Terlepas dari cerita legenda maupun sejarahnya, seni ukir Jepara
kini telah dapat berkembang dan bahkan merupakan salah satu bagian dari
“nafas kehidupan dan denyut nadi perekonomian“ masyarakat Jepara. Guna
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia misalnya, dilakukan melalui
pendidikan Sekolah Menengah Industri Kerajinan Negeri dan Akademi
Teknologi Perkayuan dan pendidikan non formal melalui kursus-kursus dan
latihan-latihan. Dengan penigkatan kualitas sumber daya manusia ini
diharapkan bukan saja dapat memacu kualitas produk, tetapi juga memacu
kemampuan para pengrajin dan pengusaha Jepara dalam pembaca peluang
pasar dengan segala tentutannya.
Ukiran Jepara mempunyai ciri khas yang menunjukkan bahwa ukiran
itu asli dari Jepara atau tidak. Salah satu ciri khas yang terkandung
didalamnya adalah bentuk corak dan motif. Untuk motif sendiri bisa kita
lihat dari: Daun Trubusan yang terdiri dari dua macam yaitu dilihat dari
yang keluar dari tangkai relung dan yang keluar dari cabang atau ruasnya.
Ukiran asli Jepara juga terlihat dari motif Jumbai atau ujung relung
dimana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun
tersebut meruncing. Dan juga ada buah tiga atau empat biji keluar dari
pangkal daun. Selain itu,tangkai relungnya memutar dengan gaya
memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi
ruang atau memperindah.
Ciri-ciri Khas diatas sudah cukup mewakili sebagai identitas ukiran
Jepara. Bentuk motif ukiran tersebut ada juga yang oleh para ahli pahat
3. Apresiasi Estetis Seni Ukir
disisipkan di berbagai alat rumah tangga seperti contoh di kursi atau meja
yang diberikan ukiran khas Jepara,juga yang lain misal figura foto yang
diberi khas Jepara dengan ukiran.
Peningkatan kualitas produk dan pengawasan mutu memang menjadi
obsesi Jepara dalam memasuki pasar internasional, yang bertujuan untuk
meningkatkan kepercayaan luar negri terhadap produk industri Jepara.
Jepara yang dikenal sebagai penghasil meubel terbesar di
Indonesia pada tanggal 17 Juli 2010 telah memecahkan rekor Indonesia
dalam kegiatan mengukir kayu secara bersama-sama dalam satu tempat
yang menghadirkan 502 orang , sehingga MURI mencatatkan
kabupaten ”Bumi Kartini” ini dalam buku rekornya yang ke 4391. Piagam
atau sertifikat MURI tersebut di serahkan Kepala Museum Rekor
Indonesia yang di wakili Ariyani Siregar (Deputy Manager) kepada Bupati
Jepara Drs. Hendro Martojo,MM di alon-alon Jepara bersamaan di
gelarnya lomba mengukir dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten
Jepara.
Menurut Saya : Seni ukir yang dibuat Ki Sungging ini berasal dari
lukisan yang dibuatnya. Seni ukir ini butuh waktu yang sangat lama untuk
menyelesaikannya. Sampai saat ini ukiran ki sungging tersebut masih ada.
2) Ide : Menurut saya seni ukir yang dibuat oleh ki sungging tersebut sangat
bagus. Jarang orang bisa membuat ukiran tersebut. Membuat ukiran ini
butuh kesabaran dan ketelatenan yang baik.
3) Warna
Coklat
4) Bahan dan Alat
Kayu jati
Alat pahat
5) Biografi Pembuat
Nama : Ki Sungging Adi Luwih
Tempat pembuatan : Jepara
Keberadaan Ki Sungging Adi Luwih serta di daerah persisnya belum
diketahui. Ada yang mensinyalir berada di Pulau Bali atau melayang jauh bersama
4. Apresiasi Estetis Seni Ukir
layang-layang yang terbang lepas. Keberadaanya bisa mungkin di kota tempat
Kerajaan Majapahit waktu itu.
Sejarah tidak pernah menulis secara detail, cerita-cerita Ki Sungging Adi
Luwih apakah sekedar legenda yang belum pasti kebenarannya, atau cuma cerita
fiktif. Tapi menurut benda-benda sejarah yang telah ditemukan, telah
menunjukkan bahwa ukiran hias motif Majapahit memang terbukti
keberadaannya.
Ki Sungging Adi Luwih adalah ahli ukir pada zaman kerajaan Majapahit
BrawijayaV. Bapaknya Raden Patah dengan Ibu Campa dari negeri China. Saking
ahlinya mengukir, Raja memerintah agar Ki Sungging Adi Luwih mengukir sebuah
patung istri kedua Brawijaya. Dengan kemahiran yang luar biasa Ki sungging Adi
Luwih berhasil membuat patung istri Prabu Brawijaya sangat persis sampai
mendetail lekuk liuk dan anatomi tubuh sang Ratu yang paling pribadi.
Setelah sang Prabu Brawijaya V melihat hasil karya Ki Sungging Adi Luwih,
Prabu Brawijaya marah sekali. Ki Sungging Adi Luwih dituduh yang bukan-bukan,
istilah sekarang selingkuh, karena tahu sampai mendetail yang ada di tubuh
istrinya yaitu tai lalat yang ada di tubuh istrinya yang paling pribadi. (ada cerita,
itu tetesan tinta yang jatuh pada bagian tertentu).
Akhirnya Ki Sungging Adi Luwih di rekayasa oleh Raja Prabu Brawijaya
untuk di singkirkan dengan cara halus. Ki Sungging Adi Luwih diperintah membuat
ukiran patung di udara,dan naik di atas layang-layang yang sedang terbang
melayang. Setelah pengukiran patung diudara hampir selesai, benang laying-
layang di putus sang Raja, maka Ki Sungging Adiluwih lepas dan terbang entah
kemana.Alkisah jatuh bersama gandennya di pulau Bali, maka orang orang Bali
akhirnya pandai membuat patung. Cerita legenda ukir anak cucu.
Kembali ke sejarah Ki Badar Duwung yang bisa di buktikan kebenarannya ada di
Jepara. Sedangkan ganden Ki Badar Duwung masih ada juga di Jepara. Dan team
sudah tahu keberadaanya ada di sekitar makam.
6) Kesimpulan akhir :
Setelah saya menilai ukiran dari ki sungging tersebut, ukiran itu sangat
bernilai harganya. Jarang orang bisa membuat ukiran tersebut. Ukiran tersebut
sangat rumit, butuh kesabaran untuk membuatnya.Nama : Daffa Dinan
Insani El-FathKelas : IX-1No. absen : 4
6. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Karya : warga Desa Mas, Bali
Aliran : Realisme
Hal yang diapresiasi ;
Deskirpsi dan Biografi
1) Deskripsi dan Biografi
Desa Mas adalah sebuah desa seni dengan fokus seni ukir patung kayu.
Desa Mas, Kecamatan ubud, kabupaten gianyar, terletak kurang lebih 15 km
kearah timur dari Denpasar menuju jalan kedaerah Bali bagian timur. Titik awal
gerbang masuk ke desa Mas adalah persimpangan jalan Sakah, tempat patung
bayi yang monumental.
Hasil seni kerajinan patung kayu di desa ini memiliki dimensi-dimensi yang
luas dan beragam seperti patung untuk persembahan (patung-patung arca yang
melalui upakara/upacara sakralisasi dapat di stanakan sebagai simbul tentang
arca yang sakral), dimensi representasi kehidupan sosial masyarakat Bali sehari-
hari (petani, nelayan, pengerajin, pedagang, dll), dimensi-dimensi abstrak sebagai
wujud imaginasi seniman yang tanggap akan hakikat, dinamika dan filosofi
kehidupan.
2) Ide dan Warna
Desa ini memiliki style khas dalam seni ukir patung kayu yang
mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme. Keterkenalan desa ini
sebagai desa seni tidak lepas dari kebesaran nama beberapa maistro yang lahir,
7. Apresiasi Estetis Seni Ukir
dibesarkan, menemukan jatidiri dan memiliki bakat dalam berkarya seni ukir
patung kayu. Warna yang digunakan dalam seni ukir ini adalah cokelat keemasan.
3) Bahan dan Alat
Bahan-bahan seni patung kayu ini ada yang berasal dari pulau Bali sendiri
dan ada yang didatangkan dari luar pulau seperti kayu cendana, eboni, dan mahoni.
Dimensi yang memperoleh bobot yang besar dan meluas adalah untuk kepentingan
cendera mata dan komoditi perdagangan.
Nama : Griselda
Kelas : IX-1
No. absen : 9
Apresiasi Estetis Seni Ukir
8. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Karya : Seni Ukir
Aliran :
Hal yang diapresiasi ;
1) Deskripsi :
Bali sudah didiami manusia sejak zaman purbakala. Bukti-bukti
sejarah masa lampau itu antara lain berupa situs-situs megalit dalam
berbagai bentuk dan ukuran yang dapat disaksikan baik di museum
maupun di alam terbuka.
Peninggalan kebudayaan ukiran bali itu merupakan hasil kreasi
seni pahat para nenek moyang, terdiri dari arca-arca batu berbentuk
manusia, binatang, menhir, dolmen, punden berundak, kubur batu,
lumpang batu dan sebagainya yang berukuran kecil sampai raksasa.
Bukti-bukti peradapan pada masa 2500-1000 tahun sebelum Masehi itu
tidak hanya mengesankan bagi wisatawan asing maupun domestic, tetapi
juga bagi para ahli yang acapkali dating melakukan penelitian ilmiah.
Dalam terbuka, situs-situs megalit itu sebagian besar terdapat
di Pulau Bali Keberadaan benda-benda megalit itu telah melahirkan
berbagai legenda dan mitos di kalangan masyarakat Bali.
2) Ide : Menurut saya seni ukir yang dibuat oleh I Wayan Pasek sangat bagus
dan berkesan elegan.
3) Warna
Emas
Marun
4) Bahan dan Alat
Kayu Jati
Alat Pahat
5) Biografi Pembuat : -
6) Kesimpulan akhir : -
Nama : Lila Utamiya
Kelas : IX-1
No. absen : 14
10. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Karya : Drs. I Wayan Suardana, M.Sn
Aliran : Realisme
Hal yang diapresiasi ;
1) Deskripsi :
Seni kerajinan berkembang dan dilakukan melalui tradisi sosial
suatu masyarakat yang berfungsi untuk menopang dan mempertahankan
kolektivitas sosial. Seni kerajinan merupakan bagian penting dalam
sistem perekonomian masyarakat Sukawati. Peran tersebut menjadikan
seni kerajinan itu, memiliki posisi yang unik dalam membentuk identitas
masyarakat. Hal ini dapat dilihat melalui sudut pandang perajin yang
bersangkutan sebagai penghasil karya seni tersebut, eksistensi seni
kearajinan yang terdiri dari beberapa unit usaha baik yang bersifat
kelompok maupun perseorangan bergerak dalam jenis usaha yang sama
dan jenis produk yang sama pula. Dalam prosesnya dilandasi sifat
gotong-royong, tenggang rasa, solidaritas dan loyalitas dalam
menjunjung tinggi kehidupan berkelompok. Sifat-sifat ini sangat
mewarnai iklim kerja para perajin di Silakarang yang terdiri
dari kelompok-kelompok usaha.
Sebagai produk sebuah komunitas seni kerajinan ukir batu padas,
dalam proses produksinya melibatkan banyak pihak dan orang lain,
sehingga suatu karya seni karajinan tidak lepas dari keterlibatan
person, proses dan produk. Sebab itu jika dari proses atau aktivitas
perajin dalam bentuk kolektif, maka aktivitas kesenian ini, berfungsi
sebagai pengikat solidaritas masyarakat.
11. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Meninjau fungsi sosial seni kerajinan Silakarang dalam situasi
umum, dapat dicermati dari aspek produk. Diketahui bahwa karya-
karya yang dihasilkan oleh perajin seni ukir batu padas Sukawati adalah
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat, berupa produk
fungsional seperti, tempat pas bunga, tempat lilin, maupun produk non
fungsional yang sifat libih pada dekorasi seperti gebogan. Gebogan
merupakan seni ukir yang terinspirasi dari bentuk sesajen Bali, yang
tersusun dari berbagai jenis buah-buahan, pada bagian puncaknya
dihias dengan topeng dalam wujud laki dan perempuan dan ornamen
yang terbuat dari janur.
Karya-karya tersebut di atas, digunakan dalam situasi umum
atau keperluan sehari-hari seperti pesta pada acara perkawinan,
upacara potong gigi, dan acara formal seperti ulang tahun suatu
organisasi. Dengan demikian karya-karya yang dihasilkan perajin
sentra Sukawati ini jelas peranannya untuk mengemban fungsi sosial.
Dengan kecendrungan sebagaimana tersebut pada point ke dua
pendapat Feldman tentang ciri seni yang memiliki fungsi sosial, bahwa
karya-karya tersebut digunakan untuk dapat dilihat dalam situasi umum
di kehidupan sehari-hari atau untuk keperluan tertentu.
Menurut Saya : Ukiran ini terkesan sangat realistis, banyak
mengandung nilai moral dan kebudayaan.
2) Ide :
Memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat.
Menurut Saya : Sangat cocok dijadikan sebagai hiasan rumah.
3) Warna :
Coklat Muda
Coklat Tua
4) Bahan dan Alat
Penguku
Penyilat
Kol
12. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Coret
Dal kol
5) Biografi Pembuat
Nama : Drs. I Wayan Suardana, M.Sn
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Hindu
Alamat: Jl.Laks.Adisucipto KM.8,5 gang : Kantil No. 1 Kalongan
Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta
Keahlian: Penciptaan Seni:
1. Seni Grafis
Riwayat Pendidikan:
No Jenjang Bidang Asal Sekolah Tahun Lulus
1 SD Sukawati,Gianyar, Bali 1974
2 ST.Negeri Sn.Ukir Sukawati, Gianyar, Bali 1977
3 SMSR Sn.Lukis Denpasar 1981
4 S-1 Seni Grafis ISI Yogyakarta 1988
5 S-2 Seni Murni ITB Bandung 2001
6 S-3 Pengkajian Seni ISI Yogya Proses Studi
Unit Kerja
Jurusan:
Pendidikan Seni Rupa
Golongan:
IV/C
13. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Jabatan:
Lektor Kepala
Bidang Pendidikan
No Mata Kuliah Semester Tahun
1 Seni Grafis I III 2005
2 Seni Grafis II IV 2006
3 Seni Grafis III VI 2006
4 Kerajinan Kulit III VI 2007
5 Pengajaran Mikro VI 2006
6 Apresiasi Seni 2 2008
7 Seni Grafis IV 7 2009
No Nama Mahasiswa NIM SK Pembimbing
1 Agus Sutarto 992624019 122 Tahun 2003
2 Iin Noorkhosidah 99264028 122 Tahun 2003
3 Widiyana 992624030 122 Tahun 2003
No Judul Penerbit Tahun
1 Kriya Kulit, Tatah Sungging Abata Press 2008
2 Ilustrasi I FBS 2007
3 Cetak Sablon FBS 2006
Mengajar
Bimbingan Skripsi
Menulis Buku/Diktat/Hand Out
Bidang Penelitian
No Tahun Judul
1 2004 Kajian Bahasa Rupa Topeng Bali Klasik
2 2005 Lomba Logo Bali Jazz Festifal Internasional
3 2005 Prosesi Pameran Pameran DAM IV
4 2005 Pendidikan Desain Logo Taman Pintar, Lomba Logo
5 2005 Tri Tunggal, Pameran Seni Rupa Bolak-balik di Tembi
6 2005 LOGO FSPL, Lomba Cipta Logo FSPI
7 2008 Struktur Rupa Topeng Bali Klasik, Jurnal IMAJI Vol 4
8 2005 PosterPenciptaan Desain Light On Bebas Tanpa Narkoba
14. Apresiasi Estetis Seni Ukir
9 2006
Metode Pembelajaran Penelitian dan Penelian Seni Rupa dari Aspek
Cara Wimba, Jurnal Ilmiah Seni Rupa ISI Denpasar
10 2006 Eksistensi Alumni Prodi Pendidikan Seni Rupa UNY
11 2006
Logo Semen Gresik, Dilombakan dalam cipta logo 50 tahun Semen
Gresik
12 2006
Logo Semarang, Cipta Logo Semarang dengan slogan The Beauty Of
Asia
13 2007 Reinkarnasi, Pameran Nasional Seni Rupa Nusantara
14 2008 Kriya Kulit, Tatah Sungging
15 2007
Pengembangan Metode Analisis Bentuk dalam Pengajaran Seni Lukis di
Jurusan Seni Rupa FBS
Bidang Pengabdian
No Tahun Jabatan Nama Kegiatan
1 2005 Ketua Penyuluhan Keterampilan Batik Tulis
2 2006 Ketua
Pelatihan Sablon Di Kaliwaru Ngawen Wonosari
Gunungkidul
Kesimpulan akhir :
Menurut saya seni ukir yang dibuat oleh belian sangat menabjubkan siapa sangka
manusia sepintar beliau dapat membuat seni kukiran yang terkesan masa lampau,
dan kuno. Intinya karya ini sangat bagus.
Nama : Rafly Safadanu Aprilian
Kelas : IX-1
No. absen : 22
Apresiasi Estetis Seni Ukir
15. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Karya : Seni Ukir
Aliran : Klasikisme
Hal yang diapresiasi :
1) Deskripsi : Seni Ukir pada cangkang telur yang dibuat oleh Hendri berawal
dari ide temannya. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu
cangkang yang diukir butuh 3 hari atau bahkan sampai 15 hari, tergantung
tingkat kesulitannya. Jadi butuh ketelatenan khusus untuk membuat
ukiran dari cangkang telur seperti ini. Harga jualnya pun sangat tinggi.
2) Ide : Menurut saya seni ukir cangkang telur ini sangatlah unik. Karna tidak
semua orang dapat melakukan hal tersebut. Butuh ketelatenan dan
kesabaran untuk dapat mengukir cangkang telur tersebut.
3) Warna
Putih
Krem
Hitam
4) Bahan dan Alat
Cangkang telur angsa yang sudah tidak ada isinya
Bor kecil ( khusus untuk mengukir telur )
16. Apresiasi Estetis Seni Ukir
5) Biografi Pembuat
Nama : Hendri Safarno
Umur : 27 Tahun
Pendidikan terakhir : SMK
Tempat pembuatan : Jorong Koto Tengah, Kenagarian Lubuak
Batingkok
Membuat ukiran : Sejak tahun 2008
Motif Ukiran : Telah membuat 20 motif ukiran
Kesimpulan akhir :
Setelah saya mengetahui cara pembuatan ukiran cangkang telur, saya
menjadi tahu bahwa sesulit apapun hal yang kita kerjakan selalu dapat kita
selesaikan bila bersungguh-sungguh. Mengukir diatas cangkang telur yang hanya
setebal membutuhkan kesabaran, ketelatenan, sungguh-sungguh saat
melakukannnya dan yang sangat diperlukan adalah percaya diri. Adapun beberapa
peraturan saat ingin membuat ukiran diatas cangkang telur kita tidak
diperbolehkan mengangkat sesuatu yang berat 3-5 jam sebelum mengerjakan
ukiran tersebut. Sesuai dengan tingkat kesulitan dan membutuhkan waktu yang
lama, harga yang ditawarkan pun tidak murah. Bahkan harga yang ditawarkan bisa
sampai berpuluhu-puluh juta.
Nama : Rani Permata Sari
Kelas : IX-1
No. absen :
Apresiasi Estetis Seni Ukir
17. Apresiasi Estetis Seni Ukir
Karya : Eko Kimianto
Aliran : Thuluth
Hal yang diapresiasi :
1) Deskripsi : -Kaligrafi Bismillah -Teknik pahat = tatah ukir
-Ukuran 40 x 60 cm
2) Ide :
Setiap tindakan yang akan kita lakukan haruslah mengatasnamakan Allah,
karena Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya.
4) Warna
Coklat
5) Bahan dan Alat
Kayu Jati
Alat Ukir
18. Apresiasi Estetis Seni Ukir
6) Biografi Pembuat
-Nama = Eko Kimianto
-Jenis kelamin = laki-laki
-Alamat = Kendal Asri 1 Langenharjo, Kendal, Jawa Tengah, Indonesia
-Pendidikan = IKIP Semarang (sekarang UNNES)
-Pekerjaan = PNS
Kesimpulan akhir :
Tema tulisan yang dituangkan dalam bentuk tersebut adalah
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Judul tersebut untuk mempertegas setiap kaum muslim
dalam memulai setiap tindakan haruslah mengucapkan Basmallah terlebih dahulu. Maksud
karya ini adalah untuk mengingatkan kembali manusia kepada Khaliknya, yang telah
menciptakan segala yang ada di alam semesta ini.
Nama : Rima Dara Ninggar
Kelas : IX-1
No. absen : 28