SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
25 
Makalah 
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Sejarah Mode Tata Rias 
Dosen pengampu : 
Dra. Marwiyah, M.Pd 
Childa Kumala Azzahri, S.Pd 
Disusun Oleh : 
Diyah Ayu Catur P 5402413038 
Lyza Anggraini 5402413041 
PRODI PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN 
FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 
2014
25 
Daftar Isi
25 
Kata Pengantar 
Assalamu’alaikum Wr.Wb 
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantin Solo” 
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Marwiyah, M.Pd dan Childa Kumala Azzahri, S.Pd sebagai dosen Sejarah Mode Tata Rias, orang tua kami dan teman-teman kami. 
Kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam membuat makalah ini kurang sempurna. Kami hanya berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan kami yang ada. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini supaya pada kesempatan berikutnya, kami dapat menghasilkan makalah yang lebih baik. 
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Sejarah Mode Tata Rias. Dengan menyelesaikan makalah ini, kami harap makalah yang kurang sempurna ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca, banyak manfaat yang dapat diambil, semoga dengan adanya makalah ini para mahasiswa bisa mengetahui Pengantin Solo. 
Wassalamu’alaikum Wr.Wb 
Tim penyusun
25 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1.Latar belakang 
Bagi masyarakat Jawa, pelaksanaan hajat pernikahan disebut mantu yang berarti mengantu-antu atau saat yang ditunggu-tunggu. Pengantin atau aslinya penganten berasal dari kata pinanganten. Pinaganten berasal dai dua suku kata yaitu pinang dan ganten. Pinang dan ganten merupakan pepatah Jawa yang artinga sama dengan “asam di gunung-garam di laut, akhirnya bertemu di belana”. Pinang atau jambe adalah sebuah pohon yang tinggi. Ganten terdiri atas sirih atau kapur sirih. Sirih merupakan tanaman yang merambat ke tanah, di tempat yang rendah. Akhirnya pinang dan ganten ini bertemu dalam suatu pengunyahan sebagai ganten atau makan sirih. 
Busana pernikahan adat Solo atau Surakarta terdiri atas corak atau gaya, yaitu Solo puteri dan Solo basahan. Kedua adat busana ini berasal dari keratin Kasunanan Solo yang menjadisalah satu sumber dari pusat kebudayaan Jawa. Pada awalnya kedua jenis busana ini merupakan busana yang dikenakan bangsawan atau raja. Busana pengan Solo basahan dikenakan saat putra-putri raja menikah di Keraton sedangkan busana Solo puteri dikenakan bangsawan saat melaksanakan berbagai upacara di Keraton. Menilik bahan pembuat busana yang mahal harganya, diantaranya kain beludru dengan border benang gim dan kain dodotan ber-prada emas yang mewah,rakyat kebanyakan tidak mampu menjangkaunya. 
Pada awalnya hanya para keluarga bangsawan yang diperkenankan memakai busana pengantin ini, terutama jenis tata rias pengantin Solo basahan. Namun saat ini masyarakat umum sudah dapat ikut mengenakannya. Meskipun demikian tetap ada beberapa bagian busana dan adat yang tidak boleh disamakan dengan masyarakat umum dan kalangan bangsawan. Salah satunya untuk busana tata rias Solo basahan bagi putra-putri kerajaan berwarna biru sedangkan untuk umum berwarna hijau.
25 
1.2.Rumusan Masalah 
1. Bagaimana tata upacara pernikahan adat Solo ? 
2. Apa saja macam pernikahan adat Solo? 
3. Bagaimana tata rias pengantin adat Solo ? 
4. Bagaimana aksesoris dan busana pengantin adat Solo ? 
1.3.Tujuan 
1. Untuk mengetahui adat pernikahan Solo sebelum dan pada saat pernikahan 
2. Untuk mengetahui macam-macam pernikahan Adat Solo 
3. Untuk mengetahui tata rias pernikahan adat Solo 
4. Untuk mengetahui busana dan aksesoris pengantin adat Solo
25 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1. Tata Upacara Pernikahan Menurut Adat Istiadat Jawa gaya Surakarta 
Upacara dan adat istiadat penikahan Solo (Surakarta) memiliki ciri khas yang harus dipelajari dengan cermat dengan sunguh-sungguh oleh penata rias pengantin. Selain itu ketrampilan merias pengantin adalah warisan nenek moyang yang adiluhung yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai kekayaan bangsa dan negara yang tak ternilai harganya. 
Adat istiadat pernikahan gaya Surakarta secara lengkap biasanya dimulai dari acara Lamaran dan penentuan tanggal pernikahan, aneka upacara pra pernikahan (mulai pasang tarub, siraman, dodol dawet, meratus rambut, ngerik, hingga malam midodareni), hingga upacara pernikahannya sendiri. Sangat disayangkan, seiring kehidupan yang semakin praktis dan modern ini banyak adat istiadat yang dihilangkan. Padahal setiap bagiannya memiliki arti yang mendalam sebagai tuntunan dan pedoman bagi kehidupan. 
Meskipun sama-sama menjadi bagian dari budaya Jawa, Tata rias pengantin Solo berbeda dari tata rias pengantinYogyakarta. Demikian pula dengan adat istiadat,corak kain, hingga irama gending (tabuhan atau musik) yang diperdengarkan pada saat upacara pernikahan juga berbeda. Rias pengantin Yogya, bentuk penunggul dan penitis meruncing, godheg-nya membantuk mangot (menyerupai pangot atau pisau dapur), tanpa tiba dada, serta memakai aksesoris yang berbeda dengan pengantin Solo.
25 
Jenis pengantin Solo terbagi dalam 2 garis besar corak atau gaya yakni; Solo Puteri dan Solo Basahan. 
2.1.1 Jenis Riasan pengantin Gaya Solo 
1. Solo Basahan 
Paesnya diberi warna hijau tua dari lotha. Di tengah diberi ornament wajik kecil dari daun sirih yang disebut Laler menclok. Pengantinnya mengenakan tiba dada wiji timun dan sanggulnya dibungkus teplok rajut melati. Sanggulnya dihias cunduk mentul alas-alasan sebanyak 9 buah, yang terdiri atas bentuk bunga, kupu,gajah, kidang/kijang. 
Busana yang dikenakan dodotan dari kampuh alas-alasan di bagian luat dan udet (selendang) cinde. Di bagian dalam dikenakan cinde dengan seredan (sisa kain yang menjuntai dan diseret saat berjalan). 
2. Solo Puteri 
Paes pengantin solo puteri diberi warna hitam dari pidih hitam. Pengantin mengenakan kain batik sidomukti dan kebaya beludru hitam dengan sulam bordir gim. Tata rias pengantinnya berupa sanggul bangun tulak tanpa bungkus rajut melati, dengan 7 cunduk mentul berbentuk bunga. 
2.2. Upacara Awal 
2.2.1 Lamaran 
Keluarga calon mempelai pria mendatangi atau mengirim utusan kekeluarga calon mempelai perempuan untuk melamar putri keluarga tersebut menjadi istri putra mereka. Pada acara ini, kedua keluarga jika belum saling mengenal dapat lebih jauh mengenal satu sama lain, dan berbincang-bincang mengenai hal-hal yang ringan. Biasanya keluarga dari calon mempelai perempuan yang mempunyai hak menentukan lebih banyak, karena merekalah yang biasanya menentukan jenis pernikahannya. Jika lamaran diterima, maka kedua belah pihak akan mulai mengurus segala persiapan pernikahan.
25 
2.2.2 Srah-srahan 
Srah-srahan adalah penyerahan barang-barang tertentu sebagai peningset yang artinya tanda pengikat. Barang-barang tersebut diserahkan oleh keluarga calon pengantin pria sebagai tanda pinangan resmi karena sesudah itu sang wanita sudah ada yang punya dan tidak boleh dipinang pria lain. Pada waktu yang telah disepakati bersama oleh dua pihak keluarga, di rumah calon pengantin wanita berkumpul para keluarga dekat dan sejumlah handai taulan untuk menyaksikan upacara srah-srahan. 
Upacara srah-srahan 
Benda atau barang yang dibawa oleh keluarga pihak calon pengantin pria adalah: 
1. Pisang ayu dan suruh (sirih) ayu sebagai lambing sedyo rahayu, yang artinya harapan kesejahteraan. 
2. Dua buah jeruk gulung (jeruk besar) yang merupakan lambing bertekad bulat. 
3. Dua buah cengkir gading yang berarti kenceng ing piker, perasan tetap dan mantap hendak menikah. 
4. Dua batang tebu wulung (ungu) panjang sekitar 30cm yang melambangkan anteping kalbu (ketetapan hati) 
5. Kain batik tradisional yang namanya melambangkan cita-cita yang luhur seperti kain batik sidomukti, sidomulyo dan lain sebagainya. 
6. Kain batik truntum untuk ayah dan ibu yang mengandung arti tumuruntun/turun-temurun atau berkembang 
7. Stagen putih terbuat dari benang lawe, sebagai lambing sandang. 
8. Padi atau beras, gula jawa, garam, empon-empon sebagai lambing pangan. 
9. Ada yang disertai uang 
10. Ada yang disertai cincin emas sebagai emas kawin dan sekaligus ada acara tukar cincin. 
11. Ada pula dalam kesempatan ini menambah srah-srahan, dengan busana dan perlengkapan untuk calon pengantin.
25 
2.2.3 Penentuan hari baik atau sangat 
Dalam penentuan hari, banyak hal yang dipertimbangkan misalnya hari kelahiran calon pengantin pria dan calon pengantin wanita. Inilah yang disebut dengan istilah “sangat”. Penentuan hari harus disepakati oleh kedua belah pihak. Biasanya yang terlibat adalah para sesepuh dan mereka yang memahami cara-cara penghitungan sangat tersebut. Apabila saat yang ditunggu-tunggu sudah dekat (kurag lebih tiga hari), pihak calon pengantin wanita menyelenggarakan perjamuan yang didahului dengan mendirikan upacara tarub. 
2.3. Siraman, ngerik, midodareni 
2.3.1. Pasang tarub 
Lazimnya pada zaman dahulu untuk melaksanakan upacara perjamuan pengantin, pihak pengantin wanita mendirikan tarub (teratak) atau semacam tenda sementara untuk peneduh. Bahan-bahan untuk mendirikan tarub adalah tiang dari bamboo dan atap dari anyaman daun nipah atau daun pohon aren. 
Daun nipah yang telah dianyam ini disebut bleketepe. Biasanya tarub didirikan di depan, sebelah kiri-kanan pendopo, serta di belakang rumah. Jika tarub sudah jadi, di sekitar atap diberi hiasan berupa plisir gula kelapa. Adapun plisir gula kelapa ini terbuat dari tiga lapis kain berwarna merah,putih, merah yang kemudian diberi hiasan buntal yang melingkar-lingkar menghiasan tepian atap. Buntal tebuat dari 5 macam daun yaitu, daun beringin, daun kroton, daun bayem-bayeman merah, daun pupus pisang, dan daun pandan. 
Pada kiri dan kanan pintu masuk diberi sepasang hiasan berupa tuwuhan. Tuwuhan ini mengandung arti “tumbuh”. Bahan-bahan yang digunakan unntuk membuat hiasan tuwuhan antara lain: 
1. Satu batang pisang raja yang masih lengkap, utuh dengan satu tandan buah pisangnya, dipasang pada sebelah kanan pintu. Pada sebelah kiri dipasang satu buah pisang pulut yang masih lengkap dengan satu tandan buah pisangnya. 
2. Cengkir/kelapa yang sangat muda. 
3. Tebu wulung masing-masing satu batang
25 
4. Daun-daunan: daun kluwih, dan opo-opo, daun alang-alang, daun dadap serepdan daun nenas. 
Upacara-upacara tradisional biasanya bersifat simbolik, penuh filsafat, dan perumpamaan, pesan dan harapan agar kita hidup sejahtera. Hal-hal simbolik yang mengandung berbagai makna dan perlambangan adalah sebagai berikut: 
 Daun beringin 
Melambangkan pengayoman yang bersifat melindungi 
 Daun kroton 
Berarti manton melambangkan pendirian yang tetap 
 Daun bayem-bayeman 
Hati ayem, perasaan yang gembira dan tentrem 
 Daun pandan 
Berarti sepadan, harmonis dan selaras 
 Pisang raja 
Melambangkan harapan agar sepasang pengantin bahagia seperti raja 
 Pisang pulut 
Melambangkan agar pengantin akrab, mesra, lelet 
 Cengkir 
Mengandung ati kenceng piker, tegas, kuat dalam memikirkan sesuatu 
 Kelapa hijau 
Melambangkan kesembuhan, air kelapa hijau dikenal memiliki khasiat sebagai obat penawar 
 Kelapa gading 
Gading gajah, melambangkan kokoh dalam pendirian 
 Tebu 
Antep ing kalbu, tetap hatinya. 
2.3.2. Siraman 
Upacara mandi untuk calon pengantin wanita maupun pria yang mengandung arti membersihkan atau menyucikan. Sebelum siraman calon pengantin
25 
mengadakan ngabekten/sungkem pada orang tuanya. Bahan untuk persiapan siraman: 
 Air tawar/air hangat yang diberi hiasan bunga telon 
 Dua buah kelapa yang diikat menjadi satu dimasukkan ke dalam bak mandi 
 Mangir, untuk membersihkan badanyang berasal dari airtempuran (titik pertemuan beberapa aliran sungai) 
 Kendi yang berisi air wudhu, londo merang, air asam atau santan yang diberi jeruk purut 
 Dingklik, bangku kecil untuk duduk, diberi alas kloso bongko, diatasnya diberi daun kluwih, daun alang-alang, daun opo-opo, daun dadap serep, daun nanas dan kain putih setengah meter. 
 Handuk 
Sesudah acara siraman calon pengantin wanita digendong ayahnya menuju ke kamar pengantin, hal ini melambangkan ngentaske anak artinga membawa anak pada kehidupan mandiri, membina keluarga sendiri. 
2.3.3. Upacara dodol dawet 
Upacara dodol dawet artinya berjualan cendol, yang tentunya merupakan upacara simbolik. Upacara berjualan dawet dilakukan oleh ibu mempelai wanita dan dipayungi oleh ayah calon pengantin. Para tamu membeli menggunakan kreweng atau pecahan genting. Uang dari hasil penjualan itu, yaitu pecahan- pecahan genting disimpan ke dalam kantong kecil yang disebut kandi. Nantinya kreweng tersebut akan diserahkan kepada calon pengantin, sebagai lambang bekal dari orang tuanya memasuki dunia berumah tangga. 
2.3.4. Meratus rambut 
Selesai upacara siraman, ketika rambut calon pengantin masih basah dilakukan pengratusan rambut yang dilakukan oleh penata rias. Tujuannya untuk mengeringkan dan mengharumkan rambut secara tradisional.
25 
2.3.5. Ngerik 
Upacara ngerik adalah menghilangkan sebagian anak rambut pada dahi dan tengkuk, sekaligus untuk membentuk tata rias wajah pengantin pada tahap awal. Pelaksanaanya yang pertama adalah membuat cengkorongan dengan bentuk gajahan, pengapit, penitis dan membuat godeg. Tujuannya agar tampilan pengantin lebih cerah (semeblak). Rambut halus yang tumbuh di kedua pipi dan dagu juga dikerik, bentuk alis diperbaiki, dirapikan. Alis dikerik berbentuk mangot. Selanjutnya calon pengantin dirias, rambutnya digelung konde. Busana yang digunakan calon pengantin adalah kain batik dan kebaya sawitan. Kebaya sawitan adalah kain dan kebaya yang terbuat dari bahan yang sama. 
2.3.6. Midodareni 
Midodareni adalah malam sebelum pernikahan yang berarti malam terakhir bagi alon pengantin wanita sebagai remaja atau gadis perawan. Calon penangantin dirias sederhana, cengkorongan juga dirias diisi dengan pidih tipis-tipis. Apabila acara merias sederhana sudah selesai, calon pengantin yang sedang bermalam midodareni itu duduk ditempat yang disediakan, ditemani oleh para pinisepuh dan handai taulan, semuanya wanita. Selanjutnya ada acara dulang pungkasan atau suapan terakhir dari orang tua kepada calon pengantin. Hal ini mengandung makna bahwa calon pengantin tidak lagi menjadi kewajiban orang tua setelah berumah tangga nanti. Sajen midodarreni: 
1. Nasi liwet/nasi uduk 
2. Sambel goring 
3. Opor ayam 
4. Telur pindang 
5. Kedelai goring 
6. Rambak 
7. Mentimun 
8. Cabe, bawang merah dan garam
25 
2.3.7. Upacara langkahan 
Ada kebiasaan pantangan untuk mendahului atau melangkahi kakak yang belum menikah. Akan tetapi pantangan ini dapat ditebus dengan upacara langkahan. Upacara langkahan dilaksanakan pada malam midodareni. Pelaksanaan upacara langkahan; calon pengantin wanita meminta ijin kepada kakaknya, sesudah itu kakaknya membawa tongkat yang terbuat dari tebu wulung dan panggang ayam sambil menuntun adiknya melangkahi tumpeng tiga kali. Lalu dilanjutkan dengan tirakatan sampai kira-kira pukul 24.00. 
2.4. Upacara Pernikahan 
Dalam upacara adat istiadat pengantin Solo, yang berlangsung di kediaman wanita, kedatangan pengantin pria disambut oleh ayah dan ibu mertua di beranda muka, kemudian berlangsung upacara serah terima. Apabila rumah pengantin pria jauh di luar kota maka diperbolehkan mondok dirumah yang dekat dengan mempelai wanita, istilah mondok ini disebut dengan nyantri. 
2.4.1. Jonggolan 
Jonggolan berarti menunjukkan diri. Dalam acara jonggolan, mempelai pria menunjukkan diri kepada keluarga mempelai wanita untuk menikahinya. Yang hadir dalam upacara ini adalah; penghulu, pengantin pria, pengantin wanita, orang tua/wali/saudara, dua orang saksi. Sesudah acara jonggolan selesai, barulah berlangsung upacara ijab atau nikah. Pengantin pria duduk diatas kursi yang dialasi dengan; klasa Bangka, daun kluwih, daun opo-opo, daun alang-alang, daun dadap serep, daun nenas, kain putih (mori) kira-kira setengah meter. 
2.4.2. Akad nikah 
Pada ijab kobul, bapak penghulu membacakan persyaratan dalam pernikahan. Pengantin pria harus menirukan apa yang diucapkan penghulu. Pengantin pria menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi semua persyaratan yang menjadi kewajibannya. Setelah upacara ijab atau nikah selesai, kedua pengantin
25 
menandatangani surat nikah. Resmilah mereka menjadi suami istri yang sah secara hukum maupun agama. 
2.4.3. Panggih 
Kata “panggih” berarti pertemuan. Dalam upacara ini, keduanya bertemu sebagai suami istri,telah diikat pernikahan. 
Yang perlu dipersiapkan dalam upacara panggih: 
1. Gantalan 
Terdiri atas daun sirih yang diisi dengan pinang (jambe muda). Sirih diikat dan digulung dengan benang lawe. 
2. Bokor besar 
Bokor besar ini diisi air dari bunga setaman (kembang telon) 
3. Telur ayam 
Telur ditaruh dalam baki yang dialasi kain putih. 
4. Kain sindur 
Kain sindur untuk menyelimuti pundak kedua pengantin setelah upacara panggih. 
2.4.4. Pelaksanaan panggih 
Setelah rombongan pria dating dengan membawa pisang sanggan yang berisi gedhang ayu, suruh ayu yang melambangkan keinginan untuk selamat atau “sedoyo rahayu”. Lalu dilanjutkan dengan upacara panggih. 
1. Balangan suruh 
Balangan suruh berarti saling melempar gantal sirih. Pengantin wanita berjalan pelan-pelan dan anggun didampingi pinisepuh dan orang tua. Sebelum mereka bertemu berdekatan, mereka saling melemparkan gantalan sirih. 
2. Ngidak tigan 
Segera setelah balangan suruh, kedua mempelai berjalan ke pintu. Kemudia pengantin pria menginjak telur ayam yang telah dipersiapkan dengan telapak
25 
kakinya sehingga telurnya pecah dan mempelai wanita membasuh kaki pengantin pria dengan air bunga setaman. 
3. Singep sindur 
Selanjutnya kedua mempelai berjalan menuju kursi pelaminan, dibelakang mempelai ibu pengantin wanita menyelimuti punggung menggunakan kain sindur. Arti simbolik dalam singepan ini adalah untuk mempersatukan dua insan yang memulai hidup baru mereka sebagai suami istri. 
2.4.5. Sungkem istri pada suami 
Upacara sungkem ini memiliki filsafat yang dalam yaitu perlambangan bakti istri kepada suami. Sekalipun seorang istri berkedudukan lebih tinggi daripada suaminya namun dalam keluarga ia berstatus sebagai istri yang harus menghargai suaminya sebagai kepala rumah tangga. Upacara ini dapat dilakukan atau tidak, namun dalam upacara adat jawa secara lengkap, hal ini memang perlu dilakukan. 
2.4.6. Nimbang 
Pada acara nimbang atau disebut pula pangkon, ayah pengantin wanita duduk ditengah-tengah kursi pengantin dan kedua pengantin duduk dipangkuannya. Upacara nimbang mempunyai arti bahwa ayah dan ibu mertua tidak membeda- bedakan antara anak sendiri dan menantu. 
2.4.7. Kacar-kucur/tampa kaya 
Dalam upacara ini, pengantin duduk berhadapan. Pengantin pria menumpahkan uang recehan logam yang bercampur bahan-bahan lain ke pangkuan pengantin wanita. Setelah selesai, sindur yang berisi kacar kucur diserahkan ke ibu pengantin wanita untuk disimpan. Upacara ini mengandung makna bahwa seorang suami berkewajiban menyerahkan hasil jerih payahnya atau memberikan nafkah pada istrinya. 
Perlengkapan untuk upacara ini terdiri dari : 
a. Kloso bongko atau tikar pandan 
b. Beras kuning
25 
c. Uang receh logam (uang kecil) 
d. Kacang tolo 
e. Kedelai putih/hitam 
f. Kancang hijau 
g. Kluwak 
h. Kemiri 
i. Bunga telon 
2.4.8. Dhahar klimah/kepelan 
Pengantin pria mulai membuat kepelan nasi (dengan tangan), kemudia kepelan nasi itu disuapkan ke mulut pengantin wanita. Demikian pula sebaliknya. Upacara ini mengandung makna agar sebagai suami istri nantinya selalu rukun, saling menolong, seperjuangan dan sepenanggungan dalam berumah tangga. 
2.4.9. Ngabekten/sungkem kepada Orang tua 
Pengantin pria dan wanita saling sepuh kepada ayah dan ibu kedua belah pihak sebagai perlambangan dan cinta kasih anak pada orang tua. Sebelum acara sungkeman, keris pengantin pria dilepas. 
2.4.10. Kirab 
Kirab merupakan perjalanan pengantin untuk berganti busana. Busana kedua mempelai setelah ganti disebut pangeranan atau kesatriyanan. Tata rias atau make- up diperbaiki kembali Perjalanan ke kamar dalam irirng-iringan, mendahului pengantin adalah iring-iringan: 
1. Cucuk Lampah (subo manggolo) 
2. Satriyo Kembar (manggolo yudo-dua orang jejaka) 
3. Patah Sakembaran (dua anak gadis kecil) 
4. Kedua pengantin diapit para pinisepuh 
5. Putri Domas (6 orang atau 8 orang gadis remaja putri) 
6. Adik-adik dan kakak pengantin putrid 
7. Ayah dan ibu sebagai petit (yang terakhir)
25 
2.4.11. Ngunduh mantu 
Upacara ngunduh mantu dislaksanakan 5 hari setelah hari pernikahan. Lazimnya berlangsung lebih sederhana dari pada perjamuan di rumah pengantin wanita. Hal ini perlambangan keluarga pengantin pria menyambut baik kedatangan menantu yang juga dianggap sebagai anak sendiri. 
Persiapan 
Meskipun sederhana, uapcara ngunduh mantu juga harus dipersiapkan dengan baik, lengkap dengan sesajen yang diperlukan sesuai adat tradisi. Adapun yang harus disediakan adalah : 
1. Sepasang kembar mayang 
2. Air kembang/bunga setaman (telon) 
3. Sindur, untuk singepan 
4. Pisang ayu, suruh ayu, diatur dalam bokor dari kuningan 
5. Sajen sepasaran 
6. Sajen untuk dalam perjalanan yang terdiri dari : beras kuning, bunga telon, dilingo bengle, telur ayam, dan mata uang logam. Semuanya dibungkus daun pisang, sesaji ini dibawa untuk dilemparkan pada jembatan yang akan dilalui iring-iringan pengantin.
25 
2.5.Tata Rias Wajah & Sanggul 
2.5.1 Tata rias Pengantin Gaya solo 
Dalam tata rias wajah pengantin Gaya Solo, wajah harus memberi kesan bersih, halus, dan kekuning-kuningan. Tata rias meniru putri-putri raja atau putrid-putri yang memiliki kulit yang halus mulus, bersih dan kuning berkat ketekanan dan kerajinan merawat kecantikan. Mereka mandi menggunakan mangir serta lulur, boleh dikatakan jarang keluar keratong sehingga panas matahari tak pernah menyentuh kulit mereka. Dengan demikian putri-putri bangsawan itu berkulit bersih, halus-mulus, dan kuning serta bercahya. Warna kulit demikian itulah yang didambakan atau diidamkan kaum wanita, khususnya calon pengantin. 
2.5.2 Perlengkapan / alat yang harus disediakan 
Agar upacara merias pengantin berjalan lancar, lebih dahulu hendanya disiapkan sejumlah perangkat seperti berikut : 
1. Sebuah meja berukuran 1 meter dengan lebar setengah meter. Dibawah meja diberi rak untuk menaruh baki yang berisi busana pengantin. 
2. Kursi kecil atau dingklik 
3. Taplak meja putih, tanpa bunga-bunga (polos) 
4. Taplak meja dari plastik bening 
5. sebuah baki untuk mengatur kosmetika 
6. Dua buah tempat kapas dan tissure yang tertutup 
7. Sebuah baki berisi 6 buah kotak kecil 
8. Sebuah baki untuk mengatur : tiba dada rajut pandan dan lain-lain 
9. Sebuah tempat sisir dengan tiga buah sisir 
10. Sebuah baki kecil untuk tempat dua cawan sebagai tempar cleansing dan foundation 
11. Sebuah kotak perhiasan dengan isi lengkao 
12. Sebuah baki besar untuk mengatur kain, kebaya, selop, setagen, long torso 
13. Waskom kecil tempat air 
14. Kerangjang bertutup untuk tempat sampah 
15. Bahan untuk menutup kaki pengantin
25 
16. Cape untuk menutup badan supaya tidak kena kotoran 
2.5.3 Kosmetika yang disiapkan 
Sebelum dirias, wajah harus dibersihkan terlebih dahulu sebagaimana biasa dalam persiapan tata rias sehari-hari. 
1. Susu pembersih/cleansing cream, cleansing milk, sesuai dengan jenis kulit 
2. Penyegar kulit.face tonic, astrigen, menurut jenis kulit 
3. Pelembab/moisturizer 
4. Alas bedak.liquid foundation, pilih warna kekuning-kuningan 
5. Bedak tabor/face powder berwarna kekuning-kuningan 
6. Pensil untuk alis mata, warna hitam 
7. Celak dan mascara 
8. Untuk bayangan mata/eyeshadow warna hijau dan coklat 
9. Pemerah pipi/rouge/blush on 
10. Pemerah bibir/lipstic dan lip gloss 
11. Pilih warna hotam untuk merias dahi 
2.5.4 Cara Merias Wajah 
Merias wajah pengantin harus secara teliti dan hati-hati agar tercapai hasil yang memuaskan. Wajah pengantin harus tampak cantik menarik dan bersinar, memiliki pesona pamor tersendiri. Beberapa tahap dalam tat arias wajah pengantin adalah sebagai berikut. 
1. Membersihkan wajah dengan cleansing milk dilanjutkan dengan face tonic lalu mengaplikasikan moisturizer pada muka dan leher. 
2. Setelah mengaplikasikan moisturizer , aplikasikan foundation dengan rata tebal tipisnya pada seluruh muka, leher, dada, telinga, bagian bealakng telinga, kuduk, tangan dan kaki. (jangan lupa alas bedak warna kuning)
25 
3. Lalu bedakilah muka dengan face powder, gunakan spon dengan cara menepuk-nepuk pada muka pelan-pelan, gunakan face brush untu menjamin ratanya bedak. 
4. Membuat alis dengan pensil alis warna hitam membentuk alis Mangot (melengkung indah) 
5. Pada tata rias mata diperindah dengan eye shadow pada kelopak bagian bawah eye shadow warna coklat, kelopak mata bagian atas eye shadow warna hijau samar-samar. Makin keatas makin tipis samar-samar atau baur. 
6. Garis mata di tebalkan dengan celak/pensil alis mata hitam eye liner, supaya keliahatan lebih nyata 
7. Gunakan mascara untuk mempertebal, menghitamkan, dan memperlentik bulu mata 
8. Gunakan blush on agar wajah yang cantik kelihatan cerah semarak 
9. Pemerah bibir (lipstick) dan lip gloss hendaknya dipilih warna yang semarak 
2.5.5 Merias Dahi/Paes 
Merias dahi pada wajah pengantin adalah sesuatu yang sangat khusus dalam tata rias wajah pengantin karena disinilah perbedaan dengan tata rias wajah biasa. Merias dahi juga disebut sebagai pembuat PAES. 
Mengenal Bentuk Cengkorongan PAES 
1. Bentuk Gajah : Berbentuk setengah bulatan ujung telur bebek, letaknya di tengah-tengah dahi di atas pangkal alis antara kurang lebih tiga jari di atas alis. 
2. Bentuk Pengapit : Berbentuk ngundup kantil, seperti : kuncup bunga kantil, letaknya di kanan kiri gajah, ujung pengapit mengarah ke pangkal alis 
3. Penitis : Berbentuk setengah bulatan ujung telur ayam, ujung penitis menghadap ke sudut alis 
4. Godeg : Berbentuk ngundup turi, seperti kuncup turi
25 
2.5.6 Cara Mengisi Pidih 
Pada waktu mengisi cengkorongan paes dengan pidih, gunakan kuas atau welat Cara mengoleskannya dari bawah ke atas atau dari ujung ke bagian pangkal. Pengisian ini dimulai dari Godeg sebelah kanan dengan maksud menghindari tangan tidak mudah terkena pidih. Jadi, caranya seperti menanam padi, jalannya kebelakang atau mundur. 
2.5.7 Sanggul Bangun Tulak 
Sanggul pengantin gaya solo memiliki ciri yang khas, dinamakan sanggul Bangun Tulak, bentuknya mirip kupu-kupu oleh karena itu juga disebut Ngupu. Sanggul bangun tulak biasanya dipakai oleh permaisuri atau putri-putri raja. Hanya ada perbedaan sedikit yaitu pada pemakaian bunga. 
1. Peralatan 
untuk membuat sanggul bangun tulak harus ada bahan/alat sebagai berikut 
a. Sebuah baki : untuk mengatur minyak orang-aring, pomade, dan hairspray 
b. Sebuah baki : berisi enam buah kotak kecil, tiap kotak diisi (harnal besar, harnal kecil, jepit bebek, rajut panjang dan bulat, tali sepatu hitam dan karet gelangan 
c. Sebuah baki kecil : untuk mengatur cemara panjang, cemara pupuk dan cemara kecil lungsen tiruan 
d. Sebuah baki : diberi alas pisang dan diatasnya diatur ( rajut panjang yang telah diberi rajangan daun pandan, bunga tiba dada bawang sebungkul, dua buah bunga bangun tulak, dua buah bunga kantil, lima bunga melati yang telah dibuat borokan) 
e. Sebah tempat sisir berisi (sisir bergigi besar, sisir bergerigi kecil, sisir tanduk)
25 
f. Satu kotak perhiasan berisi (sebuah cunduk jungkat, sepasang centung, tujuh buah cunduk mentul, sebuah ceplok gelung, enam buah tanjungan, sepasang subang) 
g. Sebuah waskom kecil berisi air 
h. Sebuah tempat sampah bertutup untuk membuang sisa-sisa kapas dan lain-lain 
2.5.8 Cara Menata Sanggul 
a. Mengisi Rajut Pandan 
Rajut pandan diisi dengan rajangan atau irisan kecil-kecil daun pandan yang telah disiapkan. Rajut dibuka dan digulung kemudian dilepas sedikit demi sedikit untuk diisi pandan rajangan, gunakan kedua ibu jari untuk meratakan rajangan pandan. Apabila rajut telah penuh, panjangnya diukur kira-kira 2 ½ kilan atau lebih dari ukuran dua tapak tangan 
b. Membuat Sunggar 
Rambut calon pengantin yang sudah diikat atau disanggul dilepas, diberi sedikit minyak orang-aring. Apabila rambut ada yang pendek (poni dan lain-lain) olesi dengan pomade agar dapat melekat. Kemudian rambut disisir ke belakang untuk membuat sunggar 
c. Membentuk Sanggul 
Setelah membuat sunggar dilanjutkan membentuk sanggul, pasang rajut pandan, ikat sisa rambut yang sudah disunggar. Pasang rajut pandan 2.,5 jengkal. jika rambut kurang tebal/banyak tambahkan lungsen. Sibakkan rambut menjadi 2 bagian untuk membungkus rajut pandan. Pasang bangun tulak menutup sisa rajut pandan yang terlihat di sanggul dan aksesoris lainnya (cunduk mentul, bros gelung, tanjungan, sintingan, cunduk jungkat, centung, borokan, tiba dada)
25 
2.5.9 Tata Busana Pengantin Putri 
Busana dan perlengkapan yang disediakan 
1. Kain batik : untuk pengantin adalah kain batik dengan motif khusus, yaitu sido mukti, sido mulyo, sido asih yang berbentuk pradan atau tidak pradan, tergantung selera. Kain batik diwiru kira-kira selebar 2 jari. Sered (pinggiran) hendaknya dilipat dua kali agar tidak kelihatan. banyak wiron berkiran antara 9, 11, atau 13 menurut panjangnya kain. Jumlahnya harus ganjil, makin banyak jumlah wironnya makin baik. 
2. Kebaya panjang : Kebaya panjang dibuat dari bahan bludru warna hitam, hijau, biru, merah, ungu, coklat dan lain-lain menurut selera masing-masing. Kebaya berhiaskan sulaman atau bordir benang emas, manik (mote) sulaman berwarna keemasan. 
3. Selop : Selop pengantin terbuat dari bahan bludru dengan warna senada dengan kebaya pengantin. Bentuk selop, pada bagian depan tertutup, tumit tinggi, diselaraskan dengan bentuk tubuh. 
4. Setagen : Pilih setagen yang agak panjang agar dapat mengikat pinggang dan perut dengan kuat dan rapi. Sebaiknya setagen terbuat dari bahan yang tebal. 
5. Strepless/long torso : Pilih long torso berwarna hitam, seyogyanya resliting tidak kelihatan 
6. Sediakan pula peniti dan jepitan wiron 
2.5.10 Cara memakaikan kain 
1. Belitan pertama : ujung kain masuk kepinggul sebelah kiri dan belakang 
2. Belitan kedua : bagian depan tertutup rapi 
3. Belitan ketiga : Akhir wiron berada ditengah agak kekanan lebih kurang tiga memakaikan tali, setagen lalu long torso, terakhir memakaikan kebaya
25 
2.6.Tata rias dan busana pengantin pria 
2.6.1 Tata rias pengantin pria 
Peralatan yang disediakan : 
a. Sebuah baki : baki ini diperlukan untuk mengatur kosmetika. 
1. susu pembersih, cleansing milk sesuai dengan jenis kulit 
2. penyegar kulit menurut jenis kulit 
3. alas bedak yaitu liquid foundation juga dipilih warna yang sesuai kulit 
4. bedak/face powder, warna sesuai kulit 
5. pensil alis dan sikat alis 
6. pemerah bibir pilih warna yang serasi dengan warna bibir 
b. Jenis perlengkapan dan busana 
1. kain : untuk pengantin pria dipilih kain batik yang cocok atau motifnya sama dengan kain batik yang dikenakan pengantin putri, yaitu sido mukti, sido mulyo atau sido asih 
2. Setagen dan tali : Setagen dari bahan katun, tidak usah terlalu panjang. tali juga dari bahan katun 
3. Sabuk dan boro : Sabuk terbuat dari bahan cinde, biasanya berwarna merah. Boro juga dari bahan cinde yang dibawahnya ada gombyok dari bahan geem warna kuning emas 
4. Epek dan timang : Epek berwarna hitam dengan sulaman dari benang emas, mote, geem yang berwarna keemasan. Timang keemasan dengan permata. 
5. Kemeja putih : Kemeja warna putih dengan kerah dan manset.
25 
6. Dasi putih : Dapat dipilih bentuk kupu-kupu warna putih atau kombinasi putih di atas dan hitam di bawahnya 
7. Jas langenharjan : warnanya hitam dengan rompi yang juga berwarna hitam 
8. Kuluk kanigoro : warnanya hitam dengan garis-garis kuning emas 
9. Selop : warna hitam ,polos tanpa sulaman 
10. Keris ladrang : Sebilah keris berbentuk ladrang. 
c. Sekotak perhiasan yang berisi berikut ini : 
1. Kalung karset dan sebuah bros kecil yang dinamakan singgetan 
2. Sebuah bros 
3. Dua buah cincin 
4. Sebuah baki untuk mengatur bunga kolong keris dan bunga melati untuk sumping 
d. Cara Merias 
o Membersihkan wajah dengan menggunakan susu pembersih yang sesuai dengan jenis kulit 
o Memberi penyegar dengan face tonic yang disesuaikan dengan jenis kulit muka 
o Memberi alas bedak yang sesuai dengan jenis kulit, tipis-tipis dan rata ke seluruh wajah dan juga leher 
o Memberi bedak dengan cara pelan-pelan menakankan pada seluruh muka 
o Membentuk alis 
o Pemerah bibir
25 
BAB 3 
PENUTUP 
3.1 Simpulan 
1. Tata rias pengantin Solo dibagi menjadi 2 yaitu; tata rias pengantin Solo puteri dan Solo basahan 
2. Tata upacara pengantin gaya Solo terdiri dari upacara awal terdiri dari siraman, ngerik, midodareni, pasang tarub. 
3. Pelaksanaan upacara pernikahan terdiri dari: ijab kabul, panggih (balangan suruh, ngidak tigan, sindep singur), nimbang, kacar – kucur, dhahar klimah, sungkem pada orang tua, kirab dan ngunduh mantu 
3.2 Saran 
1. Sebagai masyarakat Jawa kita harus mempertahankan tradisi pernikahan adat Solo atau Surakarta dengan cara melaksanakan seluruh rangkaian upacara secara lengkap, karena disetiap tata upacara memiliki makna yang sangat penting untuk masa depan. 
2. Sebagai ahli kecntikan, kita wajib melestarikan tradisi yang tak ternilai harganya dengan cara mempelajari dan mengaplikasikan pada saat merias pengantin. 
3. Walaupun sering kali banyak ditemui beberapa modifikasi dalam Tata rias pengantin Solo, namun kita harus tetap memegang teguh pakem-pakem yang tidak boleh dilanggar, agar esensi dari pernikahan Solo tetap terjaga.
25 
DAFTAR PUSTAKA 
Saryoto,naniek. 2012. Tata Rias Pengantin dan Adat Istiadat Pernikahan Surakarta Klasik Solo Puteri. Jakarta: Gramedia. 
Hidayanti, Ratna. 2012. Modifikasi Tata Rias Pengantin Solo Basahan. Jakarta: Gramedia. 
Hidayati, Ratna. 2012. Solo Puteri dan Yogya Puteri. Jakarta: Gramedia. 
Santoso, Tien. 2012. Tata Rias & Busana Pengantin Seluruh Indonesia. Jakarta: Gramedia. 
Khofifah dan faidah, mutimatul. 2013. Karakteristik Pengantin Solo. E-journal no 02 volume 02. 27-39.

More Related Content

What's hot

SANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBA
SANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBASANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBA
SANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBAAinina Sa'id
 
Pakaian adat beserta keterangan
Pakaian adat beserta keteranganPakaian adat beserta keterangan
Pakaian adat beserta keteranganAris Setiawan
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tariAi Roudatul
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiAminah Rahmat
 
Alat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesiaAlat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesiaYodi Permana
 
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpAllya Q
 
Pakaian adat melayu riau
Pakaian adat melayu riauPakaian adat melayu riau
Pakaian adat melayu riauAdra Sari
 
Tradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawaTradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawambak_aul
 
pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta  pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta rndtnt
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)Putri Alfisyahrini
 
power point tari
power point taripower point tari
power point taririnuw
 
Sanggul Ciwidey Jawa Barat
Sanggul Ciwidey Jawa BaratSanggul Ciwidey Jawa Barat
Sanggul Ciwidey Jawa BaratAinina Sa'id
 

What's hot (20)

SANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBA
SANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBASANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBA
SANGGUL TIMPUS dari SUMATRA UTARA BATAK TOBA
 
Macam macam tarian di indonesia
Macam macam tarian di indonesiaMacam macam tarian di indonesia
Macam macam tarian di indonesia
 
Pakaian adat beserta keterangan
Pakaian adat beserta keteranganPakaian adat beserta keterangan
Pakaian adat beserta keterangan
 
Makalah Tari Remo
Makalah Tari RemoMakalah Tari Remo
Makalah Tari Remo
 
Adat Mantu
Adat MantuAdat Mantu
Adat Mantu
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tari
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipi
 
Alat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesiaAlat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesia
 
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
 
Pakaian adat melayu riau
Pakaian adat melayu riauPakaian adat melayu riau
Pakaian adat melayu riau
 
Baju adat
Baju adatBaju adat
Baju adat
 
33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata
33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata
33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata
 
Tradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawaTradisi pernikahan jawa
Tradisi pernikahan jawa
 
Budaya melayu riau
Budaya melayu riauBudaya melayu riau
Budaya melayu riau
 
pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta  pakaian adat jawa gagrak surakarta
pakaian adat jawa gagrak surakarta
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
 
Jadwal kegiatan sehari
Jadwal kegiatan sehariJadwal kegiatan sehari
Jadwal kegiatan sehari
 
power point tari
power point taripower point tari
power point tari
 
Sanggul Ciwidey Jawa Barat
Sanggul Ciwidey Jawa BaratSanggul Ciwidey Jawa Barat
Sanggul Ciwidey Jawa Barat
 

Similar to Tata Rias Pengantin Solo

MAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWIMAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWIAinina Sa'id
 
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungTata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungNolis Marliati
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAsmara01
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaFaisal ind
 
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahSejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahNolis Marliati
 
Kebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryantoKebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryantoBaim BamaBoy
 
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas soloAdat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas solodika31des
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore VJ Asenk
 
Makalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratMakalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratPengetikan Wahyu
 
Rumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesiaRumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesiaMahda Leni
 
Suku suku di jawa
Suku suku di jawaSuku suku di jawa
Suku suku di jawaMellisaayu
 
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.Dessy Gary
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahNurul Shafiqah
 
Adat Pernikahan Yogyakarta pptx
Adat Pernikahan Yogyakarta pptxAdat Pernikahan Yogyakarta pptx
Adat Pernikahan Yogyakarta pptxMilaAnjani2
 
Tata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarTata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarNolis Marliati
 
Sosiologi Multicultural adat Jawa
Sosiologi Multicultural adat JawaSosiologi Multicultural adat Jawa
Sosiologi Multicultural adat JawaEdho1802
 
Adat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptxAdat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptxUmmuFaizah7
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahYadhi Muqsith
 
Tentang Lampung
Tentang LampungTentang Lampung
Tentang LampungRaha Sia
 

Similar to Tata Rias Pengantin Solo (20)

MAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWIMAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWI
 
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungTata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabau
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawa
 
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahSejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
 
Kebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryantoKebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryanto
 
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas soloAdat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore
 
Makalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratMakalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-barat
 
Rumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesiaRumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesia
 
Suku suku di jawa
Suku suku di jawaSuku suku di jawa
Suku suku di jawa
 
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarah
 
Adat Pernikahan Yogyakarta pptx
Adat Pernikahan Yogyakarta pptxAdat Pernikahan Yogyakarta pptx
Adat Pernikahan Yogyakarta pptx
 
Tata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarTata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjar
 
Sosiologi Multicultural adat Jawa
Sosiologi Multicultural adat JawaSosiologi Multicultural adat Jawa
Sosiologi Multicultural adat Jawa
 
Adat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptxAdat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptx
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
Tentang Lampung
Tentang LampungTentang Lampung
Tentang Lampung
 
BUDAYA BALI
BUDAYA BALIBUDAYA BALI
BUDAYA BALI
 

More from Ainina Sa'id

hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
 
Upaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita Karier
Upaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita KarierUpaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita Karier
Upaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita KarierAinina Sa'id
 
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIKPERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIKAinina Sa'id
 
PENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTA
PENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTAPENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTA
PENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTAAinina Sa'id
 
PENGANTIN SEMARANG
PENGANTIN SEMARANGPENGANTIN SEMARANG
PENGANTIN SEMARANGAinina Sa'id
 
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANGMAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANGAinina Sa'id
 
LIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKK
LIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKKLIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKK
LIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKKAinina Sa'id
 
INJECTABLE DERMAL FILLERS
INJECTABLE DERMAL FILLERS INJECTABLE DERMAL FILLERS
INJECTABLE DERMAL FILLERS Ainina Sa'id
 
suntikan botox ( botollium toxin )
suntikan botox ( botollium toxin )suntikan botox ( botollium toxin )
suntikan botox ( botollium toxin )Ainina Sa'id
 
Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)
Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)
Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)Ainina Sa'id
 
Sanggul Konde Pingkan dari Sulawesi Utara
Sanggul Konde Pingkan dari Sulawesi UtaraSanggul Konde Pingkan dari Sulawesi Utara
Sanggul Konde Pingkan dari Sulawesi UtaraAinina Sa'id
 
Sanggul ukel konde dari Solo Jawa Tengah
Sanggul ukel konde dari Solo Jawa TengahSanggul ukel konde dari Solo Jawa Tengah
Sanggul ukel konde dari Solo Jawa TengahAinina Sa'id
 
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraPancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraAinina Sa'id
 
Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah Ainina Sa'id
 
Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah Ainina Sa'id
 
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajahMakalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajahAinina Sa'id
 
Penataan Rambut sesuai Bentuk Wajah
Penataan Rambut sesuai Bentuk WajahPenataan Rambut sesuai Bentuk Wajah
Penataan Rambut sesuai Bentuk WajahAinina Sa'id
 

More from Ainina Sa'id (20)

hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
 
Upaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita Karier
Upaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita KarierUpaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita Karier
Upaya Perlawanan Penuaan Dini pada Wanita Karier
 
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIKPERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK
 
PENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTA
PENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTAPENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTA
PENGANTIN PAES AGENG YOGYAKARTA
 
PENGANTIN SEMARANG
PENGANTIN SEMARANGPENGANTIN SEMARANG
PENGANTIN SEMARANG
 
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANGMAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
 
LIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKK
LIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKKLIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKK
LIPOSUCTION oleh Dr Retno Indrastiti,SpKK
 
INJECTABLE DERMAL FILLERS
INJECTABLE DERMAL FILLERS INJECTABLE DERMAL FILLERS
INJECTABLE DERMAL FILLERS
 
suntikan botox ( botollium toxin )
suntikan botox ( botollium toxin )suntikan botox ( botollium toxin )
suntikan botox ( botollium toxin )
 
Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)
Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)
Sanggul Ukel Tekuk ( DIY)
 
Sanggul Konde Pingkan dari Sulawesi Utara
Sanggul Konde Pingkan dari Sulawesi UtaraSanggul Konde Pingkan dari Sulawesi Utara
Sanggul Konde Pingkan dari Sulawesi Utara
 
Sanggul ukel konde dari Solo Jawa Tengah
Sanggul ukel konde dari Solo Jawa TengahSanggul ukel konde dari Solo Jawa Tengah
Sanggul ukel konde dari Solo Jawa Tengah
 
Pangkas Dasar
Pangkas DasarPangkas Dasar
Pangkas Dasar
 
Pemangkasan Dasar
Pemangkasan DasarPemangkasan Dasar
Pemangkasan Dasar
 
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraPancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
 
Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah
 
Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah Makalah jaringan syaraf dan darah
Makalah jaringan syaraf dan darah
 
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajahMakalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
Makalah Penataan rambut sesuai dengan bentuk wajah
 
Penataan Rambut sesuai Bentuk Wajah
Penataan Rambut sesuai Bentuk WajahPenataan Rambut sesuai Bentuk Wajah
Penataan Rambut sesuai Bentuk Wajah
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Tata Rias Pengantin Solo

  • 1. 25 Makalah Diajukan sebagai tugas mata kuliah Sejarah Mode Tata Rias Dosen pengampu : Dra. Marwiyah, M.Pd Childa Kumala Azzahri, S.Pd Disusun Oleh : Diyah Ayu Catur P 5402413038 Lyza Anggraini 5402413041 PRODI PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 3. 25 Kata Pengantar Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantin Solo” kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Marwiyah, M.Pd dan Childa Kumala Azzahri, S.Pd sebagai dosen Sejarah Mode Tata Rias, orang tua kami dan teman-teman kami. Kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam membuat makalah ini kurang sempurna. Kami hanya berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan kami yang ada. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini supaya pada kesempatan berikutnya, kami dapat menghasilkan makalah yang lebih baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Sejarah Mode Tata Rias. Dengan menyelesaikan makalah ini, kami harap makalah yang kurang sempurna ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca, banyak manfaat yang dapat diambil, semoga dengan adanya makalah ini para mahasiswa bisa mengetahui Pengantin Solo. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Tim penyusun
  • 4. 25 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Bagi masyarakat Jawa, pelaksanaan hajat pernikahan disebut mantu yang berarti mengantu-antu atau saat yang ditunggu-tunggu. Pengantin atau aslinya penganten berasal dari kata pinanganten. Pinaganten berasal dai dua suku kata yaitu pinang dan ganten. Pinang dan ganten merupakan pepatah Jawa yang artinga sama dengan “asam di gunung-garam di laut, akhirnya bertemu di belana”. Pinang atau jambe adalah sebuah pohon yang tinggi. Ganten terdiri atas sirih atau kapur sirih. Sirih merupakan tanaman yang merambat ke tanah, di tempat yang rendah. Akhirnya pinang dan ganten ini bertemu dalam suatu pengunyahan sebagai ganten atau makan sirih. Busana pernikahan adat Solo atau Surakarta terdiri atas corak atau gaya, yaitu Solo puteri dan Solo basahan. Kedua adat busana ini berasal dari keratin Kasunanan Solo yang menjadisalah satu sumber dari pusat kebudayaan Jawa. Pada awalnya kedua jenis busana ini merupakan busana yang dikenakan bangsawan atau raja. Busana pengan Solo basahan dikenakan saat putra-putri raja menikah di Keraton sedangkan busana Solo puteri dikenakan bangsawan saat melaksanakan berbagai upacara di Keraton. Menilik bahan pembuat busana yang mahal harganya, diantaranya kain beludru dengan border benang gim dan kain dodotan ber-prada emas yang mewah,rakyat kebanyakan tidak mampu menjangkaunya. Pada awalnya hanya para keluarga bangsawan yang diperkenankan memakai busana pengantin ini, terutama jenis tata rias pengantin Solo basahan. Namun saat ini masyarakat umum sudah dapat ikut mengenakannya. Meskipun demikian tetap ada beberapa bagian busana dan adat yang tidak boleh disamakan dengan masyarakat umum dan kalangan bangsawan. Salah satunya untuk busana tata rias Solo basahan bagi putra-putri kerajaan berwarna biru sedangkan untuk umum berwarna hijau.
  • 5. 25 1.2.Rumusan Masalah 1. Bagaimana tata upacara pernikahan adat Solo ? 2. Apa saja macam pernikahan adat Solo? 3. Bagaimana tata rias pengantin adat Solo ? 4. Bagaimana aksesoris dan busana pengantin adat Solo ? 1.3.Tujuan 1. Untuk mengetahui adat pernikahan Solo sebelum dan pada saat pernikahan 2. Untuk mengetahui macam-macam pernikahan Adat Solo 3. Untuk mengetahui tata rias pernikahan adat Solo 4. Untuk mengetahui busana dan aksesoris pengantin adat Solo
  • 6. 25 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Tata Upacara Pernikahan Menurut Adat Istiadat Jawa gaya Surakarta Upacara dan adat istiadat penikahan Solo (Surakarta) memiliki ciri khas yang harus dipelajari dengan cermat dengan sunguh-sungguh oleh penata rias pengantin. Selain itu ketrampilan merias pengantin adalah warisan nenek moyang yang adiluhung yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai kekayaan bangsa dan negara yang tak ternilai harganya. Adat istiadat pernikahan gaya Surakarta secara lengkap biasanya dimulai dari acara Lamaran dan penentuan tanggal pernikahan, aneka upacara pra pernikahan (mulai pasang tarub, siraman, dodol dawet, meratus rambut, ngerik, hingga malam midodareni), hingga upacara pernikahannya sendiri. Sangat disayangkan, seiring kehidupan yang semakin praktis dan modern ini banyak adat istiadat yang dihilangkan. Padahal setiap bagiannya memiliki arti yang mendalam sebagai tuntunan dan pedoman bagi kehidupan. Meskipun sama-sama menjadi bagian dari budaya Jawa, Tata rias pengantin Solo berbeda dari tata rias pengantinYogyakarta. Demikian pula dengan adat istiadat,corak kain, hingga irama gending (tabuhan atau musik) yang diperdengarkan pada saat upacara pernikahan juga berbeda. Rias pengantin Yogya, bentuk penunggul dan penitis meruncing, godheg-nya membantuk mangot (menyerupai pangot atau pisau dapur), tanpa tiba dada, serta memakai aksesoris yang berbeda dengan pengantin Solo.
  • 7. 25 Jenis pengantin Solo terbagi dalam 2 garis besar corak atau gaya yakni; Solo Puteri dan Solo Basahan. 2.1.1 Jenis Riasan pengantin Gaya Solo 1. Solo Basahan Paesnya diberi warna hijau tua dari lotha. Di tengah diberi ornament wajik kecil dari daun sirih yang disebut Laler menclok. Pengantinnya mengenakan tiba dada wiji timun dan sanggulnya dibungkus teplok rajut melati. Sanggulnya dihias cunduk mentul alas-alasan sebanyak 9 buah, yang terdiri atas bentuk bunga, kupu,gajah, kidang/kijang. Busana yang dikenakan dodotan dari kampuh alas-alasan di bagian luat dan udet (selendang) cinde. Di bagian dalam dikenakan cinde dengan seredan (sisa kain yang menjuntai dan diseret saat berjalan). 2. Solo Puteri Paes pengantin solo puteri diberi warna hitam dari pidih hitam. Pengantin mengenakan kain batik sidomukti dan kebaya beludru hitam dengan sulam bordir gim. Tata rias pengantinnya berupa sanggul bangun tulak tanpa bungkus rajut melati, dengan 7 cunduk mentul berbentuk bunga. 2.2. Upacara Awal 2.2.1 Lamaran Keluarga calon mempelai pria mendatangi atau mengirim utusan kekeluarga calon mempelai perempuan untuk melamar putri keluarga tersebut menjadi istri putra mereka. Pada acara ini, kedua keluarga jika belum saling mengenal dapat lebih jauh mengenal satu sama lain, dan berbincang-bincang mengenai hal-hal yang ringan. Biasanya keluarga dari calon mempelai perempuan yang mempunyai hak menentukan lebih banyak, karena merekalah yang biasanya menentukan jenis pernikahannya. Jika lamaran diterima, maka kedua belah pihak akan mulai mengurus segala persiapan pernikahan.
  • 8. 25 2.2.2 Srah-srahan Srah-srahan adalah penyerahan barang-barang tertentu sebagai peningset yang artinya tanda pengikat. Barang-barang tersebut diserahkan oleh keluarga calon pengantin pria sebagai tanda pinangan resmi karena sesudah itu sang wanita sudah ada yang punya dan tidak boleh dipinang pria lain. Pada waktu yang telah disepakati bersama oleh dua pihak keluarga, di rumah calon pengantin wanita berkumpul para keluarga dekat dan sejumlah handai taulan untuk menyaksikan upacara srah-srahan. Upacara srah-srahan Benda atau barang yang dibawa oleh keluarga pihak calon pengantin pria adalah: 1. Pisang ayu dan suruh (sirih) ayu sebagai lambing sedyo rahayu, yang artinya harapan kesejahteraan. 2. Dua buah jeruk gulung (jeruk besar) yang merupakan lambing bertekad bulat. 3. Dua buah cengkir gading yang berarti kenceng ing piker, perasan tetap dan mantap hendak menikah. 4. Dua batang tebu wulung (ungu) panjang sekitar 30cm yang melambangkan anteping kalbu (ketetapan hati) 5. Kain batik tradisional yang namanya melambangkan cita-cita yang luhur seperti kain batik sidomukti, sidomulyo dan lain sebagainya. 6. Kain batik truntum untuk ayah dan ibu yang mengandung arti tumuruntun/turun-temurun atau berkembang 7. Stagen putih terbuat dari benang lawe, sebagai lambing sandang. 8. Padi atau beras, gula jawa, garam, empon-empon sebagai lambing pangan. 9. Ada yang disertai uang 10. Ada yang disertai cincin emas sebagai emas kawin dan sekaligus ada acara tukar cincin. 11. Ada pula dalam kesempatan ini menambah srah-srahan, dengan busana dan perlengkapan untuk calon pengantin.
  • 9. 25 2.2.3 Penentuan hari baik atau sangat Dalam penentuan hari, banyak hal yang dipertimbangkan misalnya hari kelahiran calon pengantin pria dan calon pengantin wanita. Inilah yang disebut dengan istilah “sangat”. Penentuan hari harus disepakati oleh kedua belah pihak. Biasanya yang terlibat adalah para sesepuh dan mereka yang memahami cara-cara penghitungan sangat tersebut. Apabila saat yang ditunggu-tunggu sudah dekat (kurag lebih tiga hari), pihak calon pengantin wanita menyelenggarakan perjamuan yang didahului dengan mendirikan upacara tarub. 2.3. Siraman, ngerik, midodareni 2.3.1. Pasang tarub Lazimnya pada zaman dahulu untuk melaksanakan upacara perjamuan pengantin, pihak pengantin wanita mendirikan tarub (teratak) atau semacam tenda sementara untuk peneduh. Bahan-bahan untuk mendirikan tarub adalah tiang dari bamboo dan atap dari anyaman daun nipah atau daun pohon aren. Daun nipah yang telah dianyam ini disebut bleketepe. Biasanya tarub didirikan di depan, sebelah kiri-kanan pendopo, serta di belakang rumah. Jika tarub sudah jadi, di sekitar atap diberi hiasan berupa plisir gula kelapa. Adapun plisir gula kelapa ini terbuat dari tiga lapis kain berwarna merah,putih, merah yang kemudian diberi hiasan buntal yang melingkar-lingkar menghiasan tepian atap. Buntal tebuat dari 5 macam daun yaitu, daun beringin, daun kroton, daun bayem-bayeman merah, daun pupus pisang, dan daun pandan. Pada kiri dan kanan pintu masuk diberi sepasang hiasan berupa tuwuhan. Tuwuhan ini mengandung arti “tumbuh”. Bahan-bahan yang digunakan unntuk membuat hiasan tuwuhan antara lain: 1. Satu batang pisang raja yang masih lengkap, utuh dengan satu tandan buah pisangnya, dipasang pada sebelah kanan pintu. Pada sebelah kiri dipasang satu buah pisang pulut yang masih lengkap dengan satu tandan buah pisangnya. 2. Cengkir/kelapa yang sangat muda. 3. Tebu wulung masing-masing satu batang
  • 10. 25 4. Daun-daunan: daun kluwih, dan opo-opo, daun alang-alang, daun dadap serepdan daun nenas. Upacara-upacara tradisional biasanya bersifat simbolik, penuh filsafat, dan perumpamaan, pesan dan harapan agar kita hidup sejahtera. Hal-hal simbolik yang mengandung berbagai makna dan perlambangan adalah sebagai berikut:  Daun beringin Melambangkan pengayoman yang bersifat melindungi  Daun kroton Berarti manton melambangkan pendirian yang tetap  Daun bayem-bayeman Hati ayem, perasaan yang gembira dan tentrem  Daun pandan Berarti sepadan, harmonis dan selaras  Pisang raja Melambangkan harapan agar sepasang pengantin bahagia seperti raja  Pisang pulut Melambangkan agar pengantin akrab, mesra, lelet  Cengkir Mengandung ati kenceng piker, tegas, kuat dalam memikirkan sesuatu  Kelapa hijau Melambangkan kesembuhan, air kelapa hijau dikenal memiliki khasiat sebagai obat penawar  Kelapa gading Gading gajah, melambangkan kokoh dalam pendirian  Tebu Antep ing kalbu, tetap hatinya. 2.3.2. Siraman Upacara mandi untuk calon pengantin wanita maupun pria yang mengandung arti membersihkan atau menyucikan. Sebelum siraman calon pengantin
  • 11. 25 mengadakan ngabekten/sungkem pada orang tuanya. Bahan untuk persiapan siraman:  Air tawar/air hangat yang diberi hiasan bunga telon  Dua buah kelapa yang diikat menjadi satu dimasukkan ke dalam bak mandi  Mangir, untuk membersihkan badanyang berasal dari airtempuran (titik pertemuan beberapa aliran sungai)  Kendi yang berisi air wudhu, londo merang, air asam atau santan yang diberi jeruk purut  Dingklik, bangku kecil untuk duduk, diberi alas kloso bongko, diatasnya diberi daun kluwih, daun alang-alang, daun opo-opo, daun dadap serep, daun nanas dan kain putih setengah meter.  Handuk Sesudah acara siraman calon pengantin wanita digendong ayahnya menuju ke kamar pengantin, hal ini melambangkan ngentaske anak artinga membawa anak pada kehidupan mandiri, membina keluarga sendiri. 2.3.3. Upacara dodol dawet Upacara dodol dawet artinya berjualan cendol, yang tentunya merupakan upacara simbolik. Upacara berjualan dawet dilakukan oleh ibu mempelai wanita dan dipayungi oleh ayah calon pengantin. Para tamu membeli menggunakan kreweng atau pecahan genting. Uang dari hasil penjualan itu, yaitu pecahan- pecahan genting disimpan ke dalam kantong kecil yang disebut kandi. Nantinya kreweng tersebut akan diserahkan kepada calon pengantin, sebagai lambang bekal dari orang tuanya memasuki dunia berumah tangga. 2.3.4. Meratus rambut Selesai upacara siraman, ketika rambut calon pengantin masih basah dilakukan pengratusan rambut yang dilakukan oleh penata rias. Tujuannya untuk mengeringkan dan mengharumkan rambut secara tradisional.
  • 12. 25 2.3.5. Ngerik Upacara ngerik adalah menghilangkan sebagian anak rambut pada dahi dan tengkuk, sekaligus untuk membentuk tata rias wajah pengantin pada tahap awal. Pelaksanaanya yang pertama adalah membuat cengkorongan dengan bentuk gajahan, pengapit, penitis dan membuat godeg. Tujuannya agar tampilan pengantin lebih cerah (semeblak). Rambut halus yang tumbuh di kedua pipi dan dagu juga dikerik, bentuk alis diperbaiki, dirapikan. Alis dikerik berbentuk mangot. Selanjutnya calon pengantin dirias, rambutnya digelung konde. Busana yang digunakan calon pengantin adalah kain batik dan kebaya sawitan. Kebaya sawitan adalah kain dan kebaya yang terbuat dari bahan yang sama. 2.3.6. Midodareni Midodareni adalah malam sebelum pernikahan yang berarti malam terakhir bagi alon pengantin wanita sebagai remaja atau gadis perawan. Calon penangantin dirias sederhana, cengkorongan juga dirias diisi dengan pidih tipis-tipis. Apabila acara merias sederhana sudah selesai, calon pengantin yang sedang bermalam midodareni itu duduk ditempat yang disediakan, ditemani oleh para pinisepuh dan handai taulan, semuanya wanita. Selanjutnya ada acara dulang pungkasan atau suapan terakhir dari orang tua kepada calon pengantin. Hal ini mengandung makna bahwa calon pengantin tidak lagi menjadi kewajiban orang tua setelah berumah tangga nanti. Sajen midodarreni: 1. Nasi liwet/nasi uduk 2. Sambel goring 3. Opor ayam 4. Telur pindang 5. Kedelai goring 6. Rambak 7. Mentimun 8. Cabe, bawang merah dan garam
  • 13. 25 2.3.7. Upacara langkahan Ada kebiasaan pantangan untuk mendahului atau melangkahi kakak yang belum menikah. Akan tetapi pantangan ini dapat ditebus dengan upacara langkahan. Upacara langkahan dilaksanakan pada malam midodareni. Pelaksanaan upacara langkahan; calon pengantin wanita meminta ijin kepada kakaknya, sesudah itu kakaknya membawa tongkat yang terbuat dari tebu wulung dan panggang ayam sambil menuntun adiknya melangkahi tumpeng tiga kali. Lalu dilanjutkan dengan tirakatan sampai kira-kira pukul 24.00. 2.4. Upacara Pernikahan Dalam upacara adat istiadat pengantin Solo, yang berlangsung di kediaman wanita, kedatangan pengantin pria disambut oleh ayah dan ibu mertua di beranda muka, kemudian berlangsung upacara serah terima. Apabila rumah pengantin pria jauh di luar kota maka diperbolehkan mondok dirumah yang dekat dengan mempelai wanita, istilah mondok ini disebut dengan nyantri. 2.4.1. Jonggolan Jonggolan berarti menunjukkan diri. Dalam acara jonggolan, mempelai pria menunjukkan diri kepada keluarga mempelai wanita untuk menikahinya. Yang hadir dalam upacara ini adalah; penghulu, pengantin pria, pengantin wanita, orang tua/wali/saudara, dua orang saksi. Sesudah acara jonggolan selesai, barulah berlangsung upacara ijab atau nikah. Pengantin pria duduk diatas kursi yang dialasi dengan; klasa Bangka, daun kluwih, daun opo-opo, daun alang-alang, daun dadap serep, daun nenas, kain putih (mori) kira-kira setengah meter. 2.4.2. Akad nikah Pada ijab kobul, bapak penghulu membacakan persyaratan dalam pernikahan. Pengantin pria harus menirukan apa yang diucapkan penghulu. Pengantin pria menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi semua persyaratan yang menjadi kewajibannya. Setelah upacara ijab atau nikah selesai, kedua pengantin
  • 14. 25 menandatangani surat nikah. Resmilah mereka menjadi suami istri yang sah secara hukum maupun agama. 2.4.3. Panggih Kata “panggih” berarti pertemuan. Dalam upacara ini, keduanya bertemu sebagai suami istri,telah diikat pernikahan. Yang perlu dipersiapkan dalam upacara panggih: 1. Gantalan Terdiri atas daun sirih yang diisi dengan pinang (jambe muda). Sirih diikat dan digulung dengan benang lawe. 2. Bokor besar Bokor besar ini diisi air dari bunga setaman (kembang telon) 3. Telur ayam Telur ditaruh dalam baki yang dialasi kain putih. 4. Kain sindur Kain sindur untuk menyelimuti pundak kedua pengantin setelah upacara panggih. 2.4.4. Pelaksanaan panggih Setelah rombongan pria dating dengan membawa pisang sanggan yang berisi gedhang ayu, suruh ayu yang melambangkan keinginan untuk selamat atau “sedoyo rahayu”. Lalu dilanjutkan dengan upacara panggih. 1. Balangan suruh Balangan suruh berarti saling melempar gantal sirih. Pengantin wanita berjalan pelan-pelan dan anggun didampingi pinisepuh dan orang tua. Sebelum mereka bertemu berdekatan, mereka saling melemparkan gantalan sirih. 2. Ngidak tigan Segera setelah balangan suruh, kedua mempelai berjalan ke pintu. Kemudia pengantin pria menginjak telur ayam yang telah dipersiapkan dengan telapak
  • 15. 25 kakinya sehingga telurnya pecah dan mempelai wanita membasuh kaki pengantin pria dengan air bunga setaman. 3. Singep sindur Selanjutnya kedua mempelai berjalan menuju kursi pelaminan, dibelakang mempelai ibu pengantin wanita menyelimuti punggung menggunakan kain sindur. Arti simbolik dalam singepan ini adalah untuk mempersatukan dua insan yang memulai hidup baru mereka sebagai suami istri. 2.4.5. Sungkem istri pada suami Upacara sungkem ini memiliki filsafat yang dalam yaitu perlambangan bakti istri kepada suami. Sekalipun seorang istri berkedudukan lebih tinggi daripada suaminya namun dalam keluarga ia berstatus sebagai istri yang harus menghargai suaminya sebagai kepala rumah tangga. Upacara ini dapat dilakukan atau tidak, namun dalam upacara adat jawa secara lengkap, hal ini memang perlu dilakukan. 2.4.6. Nimbang Pada acara nimbang atau disebut pula pangkon, ayah pengantin wanita duduk ditengah-tengah kursi pengantin dan kedua pengantin duduk dipangkuannya. Upacara nimbang mempunyai arti bahwa ayah dan ibu mertua tidak membeda- bedakan antara anak sendiri dan menantu. 2.4.7. Kacar-kucur/tampa kaya Dalam upacara ini, pengantin duduk berhadapan. Pengantin pria menumpahkan uang recehan logam yang bercampur bahan-bahan lain ke pangkuan pengantin wanita. Setelah selesai, sindur yang berisi kacar kucur diserahkan ke ibu pengantin wanita untuk disimpan. Upacara ini mengandung makna bahwa seorang suami berkewajiban menyerahkan hasil jerih payahnya atau memberikan nafkah pada istrinya. Perlengkapan untuk upacara ini terdiri dari : a. Kloso bongko atau tikar pandan b. Beras kuning
  • 16. 25 c. Uang receh logam (uang kecil) d. Kacang tolo e. Kedelai putih/hitam f. Kancang hijau g. Kluwak h. Kemiri i. Bunga telon 2.4.8. Dhahar klimah/kepelan Pengantin pria mulai membuat kepelan nasi (dengan tangan), kemudia kepelan nasi itu disuapkan ke mulut pengantin wanita. Demikian pula sebaliknya. Upacara ini mengandung makna agar sebagai suami istri nantinya selalu rukun, saling menolong, seperjuangan dan sepenanggungan dalam berumah tangga. 2.4.9. Ngabekten/sungkem kepada Orang tua Pengantin pria dan wanita saling sepuh kepada ayah dan ibu kedua belah pihak sebagai perlambangan dan cinta kasih anak pada orang tua. Sebelum acara sungkeman, keris pengantin pria dilepas. 2.4.10. Kirab Kirab merupakan perjalanan pengantin untuk berganti busana. Busana kedua mempelai setelah ganti disebut pangeranan atau kesatriyanan. Tata rias atau make- up diperbaiki kembali Perjalanan ke kamar dalam irirng-iringan, mendahului pengantin adalah iring-iringan: 1. Cucuk Lampah (subo manggolo) 2. Satriyo Kembar (manggolo yudo-dua orang jejaka) 3. Patah Sakembaran (dua anak gadis kecil) 4. Kedua pengantin diapit para pinisepuh 5. Putri Domas (6 orang atau 8 orang gadis remaja putri) 6. Adik-adik dan kakak pengantin putrid 7. Ayah dan ibu sebagai petit (yang terakhir)
  • 17. 25 2.4.11. Ngunduh mantu Upacara ngunduh mantu dislaksanakan 5 hari setelah hari pernikahan. Lazimnya berlangsung lebih sederhana dari pada perjamuan di rumah pengantin wanita. Hal ini perlambangan keluarga pengantin pria menyambut baik kedatangan menantu yang juga dianggap sebagai anak sendiri. Persiapan Meskipun sederhana, uapcara ngunduh mantu juga harus dipersiapkan dengan baik, lengkap dengan sesajen yang diperlukan sesuai adat tradisi. Adapun yang harus disediakan adalah : 1. Sepasang kembar mayang 2. Air kembang/bunga setaman (telon) 3. Sindur, untuk singepan 4. Pisang ayu, suruh ayu, diatur dalam bokor dari kuningan 5. Sajen sepasaran 6. Sajen untuk dalam perjalanan yang terdiri dari : beras kuning, bunga telon, dilingo bengle, telur ayam, dan mata uang logam. Semuanya dibungkus daun pisang, sesaji ini dibawa untuk dilemparkan pada jembatan yang akan dilalui iring-iringan pengantin.
  • 18. 25 2.5.Tata Rias Wajah & Sanggul 2.5.1 Tata rias Pengantin Gaya solo Dalam tata rias wajah pengantin Gaya Solo, wajah harus memberi kesan bersih, halus, dan kekuning-kuningan. Tata rias meniru putri-putri raja atau putrid-putri yang memiliki kulit yang halus mulus, bersih dan kuning berkat ketekanan dan kerajinan merawat kecantikan. Mereka mandi menggunakan mangir serta lulur, boleh dikatakan jarang keluar keratong sehingga panas matahari tak pernah menyentuh kulit mereka. Dengan demikian putri-putri bangsawan itu berkulit bersih, halus-mulus, dan kuning serta bercahya. Warna kulit demikian itulah yang didambakan atau diidamkan kaum wanita, khususnya calon pengantin. 2.5.2 Perlengkapan / alat yang harus disediakan Agar upacara merias pengantin berjalan lancar, lebih dahulu hendanya disiapkan sejumlah perangkat seperti berikut : 1. Sebuah meja berukuran 1 meter dengan lebar setengah meter. Dibawah meja diberi rak untuk menaruh baki yang berisi busana pengantin. 2. Kursi kecil atau dingklik 3. Taplak meja putih, tanpa bunga-bunga (polos) 4. Taplak meja dari plastik bening 5. sebuah baki untuk mengatur kosmetika 6. Dua buah tempat kapas dan tissure yang tertutup 7. Sebuah baki berisi 6 buah kotak kecil 8. Sebuah baki untuk mengatur : tiba dada rajut pandan dan lain-lain 9. Sebuah tempat sisir dengan tiga buah sisir 10. Sebuah baki kecil untuk tempat dua cawan sebagai tempar cleansing dan foundation 11. Sebuah kotak perhiasan dengan isi lengkao 12. Sebuah baki besar untuk mengatur kain, kebaya, selop, setagen, long torso 13. Waskom kecil tempat air 14. Kerangjang bertutup untuk tempat sampah 15. Bahan untuk menutup kaki pengantin
  • 19. 25 16. Cape untuk menutup badan supaya tidak kena kotoran 2.5.3 Kosmetika yang disiapkan Sebelum dirias, wajah harus dibersihkan terlebih dahulu sebagaimana biasa dalam persiapan tata rias sehari-hari. 1. Susu pembersih/cleansing cream, cleansing milk, sesuai dengan jenis kulit 2. Penyegar kulit.face tonic, astrigen, menurut jenis kulit 3. Pelembab/moisturizer 4. Alas bedak.liquid foundation, pilih warna kekuning-kuningan 5. Bedak tabor/face powder berwarna kekuning-kuningan 6. Pensil untuk alis mata, warna hitam 7. Celak dan mascara 8. Untuk bayangan mata/eyeshadow warna hijau dan coklat 9. Pemerah pipi/rouge/blush on 10. Pemerah bibir/lipstic dan lip gloss 11. Pilih warna hotam untuk merias dahi 2.5.4 Cara Merias Wajah Merias wajah pengantin harus secara teliti dan hati-hati agar tercapai hasil yang memuaskan. Wajah pengantin harus tampak cantik menarik dan bersinar, memiliki pesona pamor tersendiri. Beberapa tahap dalam tat arias wajah pengantin adalah sebagai berikut. 1. Membersihkan wajah dengan cleansing milk dilanjutkan dengan face tonic lalu mengaplikasikan moisturizer pada muka dan leher. 2. Setelah mengaplikasikan moisturizer , aplikasikan foundation dengan rata tebal tipisnya pada seluruh muka, leher, dada, telinga, bagian bealakng telinga, kuduk, tangan dan kaki. (jangan lupa alas bedak warna kuning)
  • 20. 25 3. Lalu bedakilah muka dengan face powder, gunakan spon dengan cara menepuk-nepuk pada muka pelan-pelan, gunakan face brush untu menjamin ratanya bedak. 4. Membuat alis dengan pensil alis warna hitam membentuk alis Mangot (melengkung indah) 5. Pada tata rias mata diperindah dengan eye shadow pada kelopak bagian bawah eye shadow warna coklat, kelopak mata bagian atas eye shadow warna hijau samar-samar. Makin keatas makin tipis samar-samar atau baur. 6. Garis mata di tebalkan dengan celak/pensil alis mata hitam eye liner, supaya keliahatan lebih nyata 7. Gunakan mascara untuk mempertebal, menghitamkan, dan memperlentik bulu mata 8. Gunakan blush on agar wajah yang cantik kelihatan cerah semarak 9. Pemerah bibir (lipstick) dan lip gloss hendaknya dipilih warna yang semarak 2.5.5 Merias Dahi/Paes Merias dahi pada wajah pengantin adalah sesuatu yang sangat khusus dalam tata rias wajah pengantin karena disinilah perbedaan dengan tata rias wajah biasa. Merias dahi juga disebut sebagai pembuat PAES. Mengenal Bentuk Cengkorongan PAES 1. Bentuk Gajah : Berbentuk setengah bulatan ujung telur bebek, letaknya di tengah-tengah dahi di atas pangkal alis antara kurang lebih tiga jari di atas alis. 2. Bentuk Pengapit : Berbentuk ngundup kantil, seperti : kuncup bunga kantil, letaknya di kanan kiri gajah, ujung pengapit mengarah ke pangkal alis 3. Penitis : Berbentuk setengah bulatan ujung telur ayam, ujung penitis menghadap ke sudut alis 4. Godeg : Berbentuk ngundup turi, seperti kuncup turi
  • 21. 25 2.5.6 Cara Mengisi Pidih Pada waktu mengisi cengkorongan paes dengan pidih, gunakan kuas atau welat Cara mengoleskannya dari bawah ke atas atau dari ujung ke bagian pangkal. Pengisian ini dimulai dari Godeg sebelah kanan dengan maksud menghindari tangan tidak mudah terkena pidih. Jadi, caranya seperti menanam padi, jalannya kebelakang atau mundur. 2.5.7 Sanggul Bangun Tulak Sanggul pengantin gaya solo memiliki ciri yang khas, dinamakan sanggul Bangun Tulak, bentuknya mirip kupu-kupu oleh karena itu juga disebut Ngupu. Sanggul bangun tulak biasanya dipakai oleh permaisuri atau putri-putri raja. Hanya ada perbedaan sedikit yaitu pada pemakaian bunga. 1. Peralatan untuk membuat sanggul bangun tulak harus ada bahan/alat sebagai berikut a. Sebuah baki : untuk mengatur minyak orang-aring, pomade, dan hairspray b. Sebuah baki : berisi enam buah kotak kecil, tiap kotak diisi (harnal besar, harnal kecil, jepit bebek, rajut panjang dan bulat, tali sepatu hitam dan karet gelangan c. Sebuah baki kecil : untuk mengatur cemara panjang, cemara pupuk dan cemara kecil lungsen tiruan d. Sebuah baki : diberi alas pisang dan diatasnya diatur ( rajut panjang yang telah diberi rajangan daun pandan, bunga tiba dada bawang sebungkul, dua buah bunga bangun tulak, dua buah bunga kantil, lima bunga melati yang telah dibuat borokan) e. Sebah tempat sisir berisi (sisir bergigi besar, sisir bergerigi kecil, sisir tanduk)
  • 22. 25 f. Satu kotak perhiasan berisi (sebuah cunduk jungkat, sepasang centung, tujuh buah cunduk mentul, sebuah ceplok gelung, enam buah tanjungan, sepasang subang) g. Sebuah waskom kecil berisi air h. Sebuah tempat sampah bertutup untuk membuang sisa-sisa kapas dan lain-lain 2.5.8 Cara Menata Sanggul a. Mengisi Rajut Pandan Rajut pandan diisi dengan rajangan atau irisan kecil-kecil daun pandan yang telah disiapkan. Rajut dibuka dan digulung kemudian dilepas sedikit demi sedikit untuk diisi pandan rajangan, gunakan kedua ibu jari untuk meratakan rajangan pandan. Apabila rajut telah penuh, panjangnya diukur kira-kira 2 ½ kilan atau lebih dari ukuran dua tapak tangan b. Membuat Sunggar Rambut calon pengantin yang sudah diikat atau disanggul dilepas, diberi sedikit minyak orang-aring. Apabila rambut ada yang pendek (poni dan lain-lain) olesi dengan pomade agar dapat melekat. Kemudian rambut disisir ke belakang untuk membuat sunggar c. Membentuk Sanggul Setelah membuat sunggar dilanjutkan membentuk sanggul, pasang rajut pandan, ikat sisa rambut yang sudah disunggar. Pasang rajut pandan 2.,5 jengkal. jika rambut kurang tebal/banyak tambahkan lungsen. Sibakkan rambut menjadi 2 bagian untuk membungkus rajut pandan. Pasang bangun tulak menutup sisa rajut pandan yang terlihat di sanggul dan aksesoris lainnya (cunduk mentul, bros gelung, tanjungan, sintingan, cunduk jungkat, centung, borokan, tiba dada)
  • 23. 25 2.5.9 Tata Busana Pengantin Putri Busana dan perlengkapan yang disediakan 1. Kain batik : untuk pengantin adalah kain batik dengan motif khusus, yaitu sido mukti, sido mulyo, sido asih yang berbentuk pradan atau tidak pradan, tergantung selera. Kain batik diwiru kira-kira selebar 2 jari. Sered (pinggiran) hendaknya dilipat dua kali agar tidak kelihatan. banyak wiron berkiran antara 9, 11, atau 13 menurut panjangnya kain. Jumlahnya harus ganjil, makin banyak jumlah wironnya makin baik. 2. Kebaya panjang : Kebaya panjang dibuat dari bahan bludru warna hitam, hijau, biru, merah, ungu, coklat dan lain-lain menurut selera masing-masing. Kebaya berhiaskan sulaman atau bordir benang emas, manik (mote) sulaman berwarna keemasan. 3. Selop : Selop pengantin terbuat dari bahan bludru dengan warna senada dengan kebaya pengantin. Bentuk selop, pada bagian depan tertutup, tumit tinggi, diselaraskan dengan bentuk tubuh. 4. Setagen : Pilih setagen yang agak panjang agar dapat mengikat pinggang dan perut dengan kuat dan rapi. Sebaiknya setagen terbuat dari bahan yang tebal. 5. Strepless/long torso : Pilih long torso berwarna hitam, seyogyanya resliting tidak kelihatan 6. Sediakan pula peniti dan jepitan wiron 2.5.10 Cara memakaikan kain 1. Belitan pertama : ujung kain masuk kepinggul sebelah kiri dan belakang 2. Belitan kedua : bagian depan tertutup rapi 3. Belitan ketiga : Akhir wiron berada ditengah agak kekanan lebih kurang tiga memakaikan tali, setagen lalu long torso, terakhir memakaikan kebaya
  • 24. 25 2.6.Tata rias dan busana pengantin pria 2.6.1 Tata rias pengantin pria Peralatan yang disediakan : a. Sebuah baki : baki ini diperlukan untuk mengatur kosmetika. 1. susu pembersih, cleansing milk sesuai dengan jenis kulit 2. penyegar kulit menurut jenis kulit 3. alas bedak yaitu liquid foundation juga dipilih warna yang sesuai kulit 4. bedak/face powder, warna sesuai kulit 5. pensil alis dan sikat alis 6. pemerah bibir pilih warna yang serasi dengan warna bibir b. Jenis perlengkapan dan busana 1. kain : untuk pengantin pria dipilih kain batik yang cocok atau motifnya sama dengan kain batik yang dikenakan pengantin putri, yaitu sido mukti, sido mulyo atau sido asih 2. Setagen dan tali : Setagen dari bahan katun, tidak usah terlalu panjang. tali juga dari bahan katun 3. Sabuk dan boro : Sabuk terbuat dari bahan cinde, biasanya berwarna merah. Boro juga dari bahan cinde yang dibawahnya ada gombyok dari bahan geem warna kuning emas 4. Epek dan timang : Epek berwarna hitam dengan sulaman dari benang emas, mote, geem yang berwarna keemasan. Timang keemasan dengan permata. 5. Kemeja putih : Kemeja warna putih dengan kerah dan manset.
  • 25. 25 6. Dasi putih : Dapat dipilih bentuk kupu-kupu warna putih atau kombinasi putih di atas dan hitam di bawahnya 7. Jas langenharjan : warnanya hitam dengan rompi yang juga berwarna hitam 8. Kuluk kanigoro : warnanya hitam dengan garis-garis kuning emas 9. Selop : warna hitam ,polos tanpa sulaman 10. Keris ladrang : Sebilah keris berbentuk ladrang. c. Sekotak perhiasan yang berisi berikut ini : 1. Kalung karset dan sebuah bros kecil yang dinamakan singgetan 2. Sebuah bros 3. Dua buah cincin 4. Sebuah baki untuk mengatur bunga kolong keris dan bunga melati untuk sumping d. Cara Merias o Membersihkan wajah dengan menggunakan susu pembersih yang sesuai dengan jenis kulit o Memberi penyegar dengan face tonic yang disesuaikan dengan jenis kulit muka o Memberi alas bedak yang sesuai dengan jenis kulit, tipis-tipis dan rata ke seluruh wajah dan juga leher o Memberi bedak dengan cara pelan-pelan menakankan pada seluruh muka o Membentuk alis o Pemerah bibir
  • 26. 25 BAB 3 PENUTUP 3.1 Simpulan 1. Tata rias pengantin Solo dibagi menjadi 2 yaitu; tata rias pengantin Solo puteri dan Solo basahan 2. Tata upacara pengantin gaya Solo terdiri dari upacara awal terdiri dari siraman, ngerik, midodareni, pasang tarub. 3. Pelaksanaan upacara pernikahan terdiri dari: ijab kabul, panggih (balangan suruh, ngidak tigan, sindep singur), nimbang, kacar – kucur, dhahar klimah, sungkem pada orang tua, kirab dan ngunduh mantu 3.2 Saran 1. Sebagai masyarakat Jawa kita harus mempertahankan tradisi pernikahan adat Solo atau Surakarta dengan cara melaksanakan seluruh rangkaian upacara secara lengkap, karena disetiap tata upacara memiliki makna yang sangat penting untuk masa depan. 2. Sebagai ahli kecntikan, kita wajib melestarikan tradisi yang tak ternilai harganya dengan cara mempelajari dan mengaplikasikan pada saat merias pengantin. 3. Walaupun sering kali banyak ditemui beberapa modifikasi dalam Tata rias pengantin Solo, namun kita harus tetap memegang teguh pakem-pakem yang tidak boleh dilanggar, agar esensi dari pernikahan Solo tetap terjaga.
  • 27. 25 DAFTAR PUSTAKA Saryoto,naniek. 2012. Tata Rias Pengantin dan Adat Istiadat Pernikahan Surakarta Klasik Solo Puteri. Jakarta: Gramedia. Hidayanti, Ratna. 2012. Modifikasi Tata Rias Pengantin Solo Basahan. Jakarta: Gramedia. Hidayati, Ratna. 2012. Solo Puteri dan Yogya Puteri. Jakarta: Gramedia. Santoso, Tien. 2012. Tata Rias & Busana Pengantin Seluruh Indonesia. Jakarta: Gramedia. Khofifah dan faidah, mutimatul. 2013. Karakteristik Pengantin Solo. E-journal no 02 volume 02. 27-39.