1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan merupakan perilaku yang menjadi suatu kebiasaan di tengah
masyarakat.Banyak hal yang dapat kita sebut sebagai kebudayaan. Seperti: tari-
tari an, musik, rumah adat, pekaian, senjata dan pola hidup dalam suatu
masyarakat atau kelompok merupakan contoh yang dapat kita definisikan sebagai
contoh dari kebudayaan. Contoh-contoh tersebut lah yang sering kita bahas dalam
lingkup pendidikan. Pembahasan tentang kebudayaan pun sangat banyak sekali
yang tidak akan selesai dalam membahasnya karena kebudayaan terus
berlangsung, baik faktor pendorongnya maupun faktor penghambatnya.
Suatu kebudayaan tidak bisa kita nyatakan berjalan hanya saat kebudayaan
tersebut berkembang, karena kebudayaan yang belum berkembang pun juga
sedang berjalan.Karena si empunya kebudayaan juga berbeda dalam menjalankan
kebudayaannya. Suatu suku mengembangkan kebudayaan dengan menerima
budaya modern sehingga akan nampak perkembangan kebudayaan mereka, di lain
sisi suatu kebudayaan menjalankan aktivitas kebudayaan mereka dengan cara
tertutup, mereka lepas tangan dan tidak mau menerima kebudayaan modern
karena menganggap kebudayaan modern akan mengahancurkan kebudayaan asli
mereka, sehingga terkesan kita akan menjudge kebudayaan tersebut tidak
berkembang.
Oleh karena itu, tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menjabarkan
tentangan-tantangan yang dijalani oleh suatu budaya yang menyebabkan suatu
kebudayaan tersebut terkesan stagnan dan sulit berkembang.Dan untuk lebih men-
spesifik atau mengkhususkan pembahasan dalam makalah singkat ini,penjabaran
tentang tantangan kebudayaan makalah ini hanya mencangkup tantangan-
tantangan kebudayaan yang dihadapi Indonesia.Baik dalam segi tradisional
maupun dalam perspektif modern.
2. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
a. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan ?
b. Apa saja jenis kebudayaan yang ada di Indonesia ?
c. Apa saja wujud dari kebudayaan yang ada di Indonesia ?
d. Budaya Indonesia apa saja yang hilang ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
a. Untuk mengetahui pengertian dari kebudayaan.
b. Untuk mengetahui jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
c. Untuk mengetahui wujud dari kebudayaan yang ada di Indonesia.
d. Untuk mengetahui beberapa budaya Indonesia yang telah hilang
1.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penyusun gunakan dalam menyusun
makalah ini adalah menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan
meminjam buku di perpustakaan. Selain itu, penyusun juga mengunduh materi
dari internet.
3. BAB II
KEBUDAYAAN INDONESIA
2.1 Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk
memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta
menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik
bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang
penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada
generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan
menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan
maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh
manusia).
Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan
mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-
anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang
berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak
selamanya sama.
4. 2.2 Jenis Kebudayaan yang Ada di Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan
lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai – nilai
penting dan fundamental yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan
tersebut harus dijaga agar tidak luntur atauhilang sehingga dapat dipelajari
dan dilestarikan oleh generasi berikutnya. Budaya secara umum dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu :
2.2.1 Budaya nasional
Budaya Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai
identitas nasional. Selain itu, budaya nasional juga diartikan sebagai
gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu
dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi
dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang
menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Contohnya
Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu
Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928
yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang
membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan
pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya
tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan
“bhineka tunggal ika”. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar
Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”.
2.2.2 Budaya Daerah
Budaya Daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah
tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu
pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya
daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir
dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan
5. yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain.
Budaya daerah sendiri mulai terlihat berkembang di Indonesia pada
zaman kerajaan – kerajaan terdahulu.
2.3 Wujud Kebudayaan Indonesia
2.3.1 Wujud Kebudayaan Nasional
Adapun wujud dari kebudayaan nasional Negara Indonesia, yaitu :
a. Negara kesatuan
b. Ekonomi nasional
c. Hukum nasional
d. Bahasa nasional
2.3.2 Wujud Kebudayaan Daerah
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri
khas kebudayaan yang berbeda. Berikut adalah wujud-wujud dari
kebudayaan daerah, yaitu :
a. Rumah Adat
1. Provinsi DI Aceh
Rumah adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi
yaitu Seuramue Keu ( Serambi depan ), Rumah Inong ( serambi
tengah ) dan Seurarnoe Likot ( serambi belakang ). Selain itu, ada
rumah berupa lumnbung padi yang dinamakan Krong Pade atau
Berandang.
2. Provinsi Sumatera Utara
Rumah adat Sumatera Utara adalah Jahu Balon, sebuah rumah
pertemuan keluarga besar. Berbentuk panggung dan ruang atas
untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-kamar dan
biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih
tinggi daripada dapur.
6. 3. Provinsi Sumatera Barat
Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatera Barat adalah Rumah
Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang
mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan gojong yang banyaknya 4-7
buah.
4. Provinsi Riau
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar.
Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur.
Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat .
5. Provinsi Sumatera Selatan
Rumah adatnya adalah Rumah Limas.
6. Provinsi Jawa
Rumah adatnya adalah Joglo.
7. Papua
Rumah adatnya adalah Honai.
8. Provinsi Sulawesi Selatan
Rumah adatnya adalah Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba
(Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa).
9. Sulawesi Tenggara
Rumah adatnya adalah Istana buton.
10. Sulawesi Utara
Rumah adatnya adalah Rumah Panggung.
7. 11. Kalimantan Tengah
Rumah adatnya adalah Rumah Betang.
12. Provinsi Kalimantan Barat.
Model rumah adat Kalimantan Barat berbentuk panggung. Bagian
kolongnya tidak dipergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada
kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan ditengahnya
merupakan ruang upacara dan pertenunan.
13. Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah adatnya adalah Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan
rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelataran. Rumah
ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan
padi dan sebagainya.
14. Provinsi Kalimantan Timur
Rumah adatnya adalah Rumah Lamin. Rumah itu berbentuk
panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga.
Halamnan rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang, yang
menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.
15. Nusa Tenggara Timur
Rumah adatnya adalah Lopo.
16. Maluku
Rumah adatnya adalah Balieu (dari bahasa Portugis).
8. b. Tarian
Berikut adalah tarian-tarian yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog.
2. Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet.
3. Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
4. Aceh: Saman, Seudati.
5. Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari
Randai, Tari Lilin
6. Betawi: Yapong
7. Sunda: Jaipong, Reog, Tari Topeng
8. Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda,
Caci
9. Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
10. Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri,
Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
11. Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari
Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari
Payung .
12. Riau : ( Persembahan, Zapin, Rentak bulian, Serampang dua
Belas).
13. lampung : ( bedana, sembah, tayuhan, sigegh, labu kayu )
c. Lagu
Berikut ini adalah beberapa lagu-lagu di daerah Indoneia, yaitu :
1. Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung.
2. Maluku : Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama
3. Melayu : Soleram, Tanjung Katung
4. Minangkabau : Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah
Bungo, Indang Sungai Garinggiang
5. Aceh : Bungong Jeumpa
6. Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)
9. 7. Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)
8. Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do
Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju,
Aku Retang, Gaila Ruma Radha Nusa Tenggara Timur
9. Angin Mamiri (Sulawesi Selatan)
10. Anju Ahu (Sumatera Utara)
11. Apuse (Papua)
12. Ayam Den Lapeh (Sumatera Barat)
13. Barek Solok (Sumatera Barat)
14. Batanghari (Jambi)
14. Bubuy Bulan (Jawa Barat
15. Buka Pintu (Maluku)
16. Bungo Bangso (Sumatera Utara)
17. Bungong Jeumpa (Aceh)
18. Burung Tantina (Maluku)
d. Musik
Berikut adalah beberapa music yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jakarta: Keroncong Tugu
2. Melayu : Hadrah, Makyong, Ronggeng
3. Makassar : Gandrang Bulo, Sinrilik
4. Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang
5. Makassar: Gandrang Bulo, Sinrilik
6. Pesisir Sibolga/Tapteng: Sikambang
7. Jawa Barat: karawitan
8. Serang Banten [pencak silat]
10. e. Alat musik
Berikut adalah beberapa alat music yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
2. Nusa Tenggara Timur: Sasando, Gong dan Tambur, Juk
Dawan, Gitar Lio.
3. Gendang Bali
4. Gendang Simalungun
5. Gendang Melayu
6. Gandang Tabuik
7. Sasando
8. Talempong
9. Calempong Kampar
10. Tifa
11. Saluang
12. Rebana
13. Bende
14. Kenong
15. Keroncong
16. Serunai
17. Jidor
18. Suling Lembang
19. Suling Sunda
20. Dermenan
f. Patung
Berikut ini adalah beberapa patung yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Patung Buto, patung Budha.
2. Bali: Garuda.
3. Irian Jaya: Asmat.
11. g. Pakaian
Berikut ini adalah beberapa pakaian daerah yang ada di Indonesia,
yaitu :
1. Jawa: Batik.
2. Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
3. Sumatra Barat/ Minang: Anak Daro & Marapule.
4. Riau/ Melayu: Baju Kurung Melayu, Kebaya Laboh, Cekak
Musang, Teluk Belanga
5. Sumatra Selatan : Songket
6. Lampung: Tapis
7. Kalimantan Selatan : Sasirangan
8. Nusa Tenggara Timur : Tenun Ikat
9. Bugis / Makassar : Baju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
10. Papua Timur : Manawou
11. Papua Barat : Ewer
h. Suara
Berikut ini adalah beberapa suara daerah yang ada di Indonesia,
yaitu :
1. Jawa: Sinden.
2. Sumatra: Tukang cerita.
3. Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
4. Gorontalo: (Dikili)
i. Sastra/tulisan
Berikut ini adalah beberapa sastra / tulisan daerah yang ada di
Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
2. Bali: karya tulis di atas Lontar.
3. Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
12. 4. Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
5. Timor Ai Babelen, Ai Kanoik
j. Makanan
Berikut ini adalah beberapa makanan daerah yang ada di
Indonesia, yaitu :
1. Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
2. Riau : Asam Pedas , Bolu Kemojo , Kue Bangkit , Lempuk
Durian, Galopung, Rendang Dodo,Jangko Duyan
3. Sumatera bagian Barat: Sate Padang, Rendang
4. Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang, Celimpungan,
Laksan
5. Jakarta: Soto Betawi
6. Jogjakarta: Gudeg
7. Jawa Timur: Rawon, Pecel
8. Gorontalo: Binde Biluhuta
9. Sulawesi Utara: Bubur Manado(Tinutuan)
10. Sulawesi Selatan: Coto Makassar, Pallubasa, Es pisang hijau
2.4 Budaya Indonesia yang Hilang
Berikut ini adalah beberapa budaya Indonesia yang hilang, yaitu :
a. Lagu Rasa Sayang-sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia.
Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu daerah yang
berasal dari Maluku, Indonesia. Lagu ini merupakan lagu daerah yang
selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk
mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi
di antara masyarakat Maluku.
Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk
mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan
Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku
13. Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu
kepulauan Nusantara (Malay archipelago)[1], Gubernur Maluku Karel
Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia
karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi
Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah.
b. Desain Grafis Perak Asli Bali
Rasa terambilnya desain grafis perak asli Bali ini muncul ketika
seorang warga bali yang menjaul hasil karyanya ke konsumen luar
negeri. Namun tanpa diketahui, konsumen tersebut malah mematenkan
hasil karya tersebut sebagai desain dari luar negeri, sehingga ketika
warga Bali ini hendak mengekspor hasil karyanya ternyata dia harus
beurusan dengan WTO karena dianggap telah melanggar Trade Related
Intellectual Property Rights (TRIPs).
c. Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
Dikisahkan di dalam Asal Usul Reog Ponorogo telah terjadi
pertempuran antara Raja Ponorogo dengan Singa Barong penjaga hutan
Lodoyo. Pujangga Anom nama raja itu telah membangunkan dan
membuat marah singa tersebut, karena mencuri 150 anak macan dari
hutan Lodoyo. Anak-anak macan itu rencananya akan dia gunakan
sebagai mas kawin pernikahannya dengan seorang puteri dari Raja
Kadiri. Pertempuran antara Pujangga Anom dan singa penjaga hutan
Lodoyo kemudian tak terelakkan. Kisah itu lalu menjadi legenda pada
rakyat Ponorogo dan sekitarnya tentang keberanian dan ketabahan orang-
orang Ponorogo dan diwujudkan dalam bentuk tarian Reog.
Dalam tarian Reog para penari bukan saja menampilkan gerakan-gerakan
badan yang mempesona namun juga menyertakan suasana magis. Para
penari dipercaya berada dalam keadaaan kesurupan meskipun yang
sesungguhnya terjadi mereka mendahului tarian Reog dengan ritual
14. puasa dan semedi. Adegan ketika seorang penari memanggul topeng
besar berupa kepala singa yang di atasnya dihiasai dengan bulu merak
adalah salah satu contoh kuatnya aroma magis tersebut.
Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian
itu dengan Reog dari Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip
meskipun harus dikatakan antara keduanya terdapat perberbedaan yang
jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak pada
temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu
juga bisa dijumpai dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan
Barongsai tarian khas Cina. Dan jika dilihat dari filosofinya, Barongan
Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran Islam)
sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.
d. Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
Tercatat ada 19 paten tentang tempe, di mana 13 buah paten adalah milik
AS, yaitu: 8 paten dimiliki oleh Z-L Limited Partnership; 2 paten oleh
Gyorgy mengenai minyak tempe; 2 paten oleh Pfaff mengenai alat
inkubator dan cara membuat bahan makanan; dan 1 paten oleh Yueh
mengenai pembuatan makanan ringan dengan campuran tempe.
Sedangkan 6 buah milik Jepang adalah 4 paten mengenai pembuatan
tempe; 1 paten mengenai antioksidan; dan 1 paten mengenai kosmetik
menggunakan bahan tempe yang diisolasi. Paten lain untuk Jepang,
disebut Tempeh, temuan Nishi dan Inoue (Riken Vitamin Co. Ltd)
diberikan pada 10 Juli 1986. Tempe tersebut terbuat dari limbah susu
kedelai dicampur tepung kedele, tepung terigu, tepung beras, tepung
jagung, dekstrin, Na-kaseinat dan putih telur.
e. Makanan Daerah yang tergantikan oleh makanan dari Luar Negeri
Sekarang ini banyak sekali makanan daerah yang tergantikan terutama
didaerah pariwisata. Sebenarnya tidak ada kerugian yang akan dialami
oleh negara, namun jika dilaihat dari segi lain maka akan merugikan
15. karena para penerus bangsa mendatang mungkin tidak akan tahu apa
makanan daerah yang mereka miliki. Penyebab utamanya yaitu danya
investor asing yang ingin memajukan perekonomian daerah pariwisata
dengan membangun restoran cepat saji ataupun sejenis kedai junkfood.
Masyarakat sekarang ini khususnya anak – anak muda, berpikir makanan
daerah sudah ketinggalan jaman sehingga mereka berusaha untuk
mengikuti tren yang ada. Semua itu tak lain juga akibat dari globalisasi
apalagi sarana dan prasarana telah memadai bahkan terpenuhi.
16. BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Budaya Nasional, wujudnya berupa Negara kesatuan, ekonomi nasional,
hukum nasional, dan bahasa nasional.
b. Budaya daerah, wujudnya berupa rumah adat, tarian, lagu, musik, alat
musik, patung, pakaian, suara, sastra, pakaian, makanan, dan lain
sebagainya.
Adapun budaya Indonesia yang hilang, yaitu :
a. Lagu Rasa Sayang-sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia.
b. Desain Grafis Perak Asli Bali
c. Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
d. Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
e. Makanan Daerah yang tergantikan oleh makanan dari Luar Negeri
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada pembaca
adalah agar makalah ini dapat menambah pengetahuan lagi mengenai
kebudayaan Indonesia. Selain itu, diharapkan juga agar para pembaca dapat
mengenal atau mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia. Sehingga, kita
dapat bersama-sama melestarikan budaya Indonesia yang ada. Agar kita tidak
lebih banyak lagi kehilangan budaya kita.
17. DAFTAR PUSTAKA
Mawardi dan Hidayati, Nur. 2000. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu
Budaya Dasar. Bandung : CV Pustaka Setia.
http://seabass86.wordpress.com/2009/05/07/pengertian-budayadan-asal-usul-
kebudayaan-serta-macam-macam-kebudayaan/
http://vatonilv.blogspot.com/2012/04/macam-macam-kebudayaan-indonesia-
dan.html
http://wachitnh.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-indonesia.html
www.ghosasquare.blogspot.com/2009/01/pengertian-budaya-daerah-dan-
budaya.html