SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KEGIATAN
BELAJAR IV
Māyā Tattwa
Māyā Tattwa
01
02
03
04
Pengertian Māyā Tattwa
Hukum Perubahan dari Māyā Tattwa
Citta (Alam Pikiran)
Kata Māyā adalah istilah dalam bahasa sanskerta yang berarti
semu atau khayalan, sedangkan tattwa dalam hubungan ini
dapat diartikan filsafat. Jadi secara singfkat, “Māyā tattwa” itu
bermakna filsafat tentang segala sesuatu yang bersifat semu
atau khayalan/illusion
“ “
Pengertian Māyā Tattwa
Adapun yang dimaksud “Māyā” dalam ajaran filsafat Hindu pada umumnya, ialah segala
sesuatu yang tidak kenal sifatnya dan selalu mengalami perubahan/evolusi menuruti
ketentuan waktu (kala), tempat (desa) dan keadaan (patra).
Dunia dengan segala isi dan variasinya ini selalu dalam
proses hukum evolusi / perubahan itu dan tidak ada
sesuatu pun dari elemen dunia ini yang luput dari pada
pengaruh hukum tersebut. Demikianlah pula kita
sebagai manusia dan makhluk lainnya yang hidup dan
menjadi bagian dari pada dunia ini pun juga tidak dapat
bebas dari pengaruhnya hukum perubahan evolusi itu,
misalnya kita selalu mengalami siang berganti malam,
panas bertukar dingin, hidup berakhir mati, susah-
senang berselingan, kecil menjelang besar dan lain
sebagainya.
Demikian pula sebaliknya, bahwa
segala sesuatu yang tidak terikat pada gejala-
gejala evolusi dari hukum perubahan di dunia ini
adalah kekal abadi sifat. Segala sesuatu yang
bersifat berubah-ubah, tentu mengalami masa
lahir atau terciptakan saat kematian atau hancur,.
dalam istilah Hinduisme masa penciptaan atau
saat kelahiran ini disebut “Srsti’’ adalah
‘’Brahma-diva’’ (siang hari Brahma) dan saat
pralaya adalah ‘’Brahma-Nakta’’ (malam hari
Brahma).
Hukum Perubahan
Dari Māyā Tattwa
Pada waktu Sthiti maka Prakrti atau Pradhana itu
selalu mengalami evolusi dan perubahan, sedangkan pada
waktu pralaya maka semua unsur Pradhana kembali ke
asalnya, dan tidak lagi mengalami evolusi. Menurut ajaran
filsafat Hindu bahwa Sthiti atau Brahma-diwa dan pralaya
atau Brahma-maka itu terjadinya berulang-ulang, namun
lamanya berlangsung Sthiti dan Pralaya itu telah di tentukan
pula oleh Tuhan sendiri.
Pengertian Citta
Text Here
Citta adalah alam pikiran.
Ketika bertemu pradhana
dengan purusa maka lahirlah
citta dan guna.
Ketika bertemunya Pradhana dengan Purusa itulah
yang melahirkan Citta dan guna, Citta adalah wujud kasarnya
purusa. Guna adalah hasil Pradhana tattwa yang diberikan
kesadaran oleh Purusa, adapun guna itu ada tiga jenisnya
berbeda-beda, yaitu Sattwa, Rajah, Tamah. Itulah yang disebut
Tri Guna yang di pakai sebagai guna (kwalitas) oleh citta.
Demikianlah Citta sattwam, citta rajah, citta tamas.
Berdasarkan hal
tersebut pengaruh bagian-bagian
Tri Guna tersebut di atas beserta
dengan pengaruh unsur Cetana/
Purusa dan Acetana/
Pradhana/Prakrti itu masing-
masing, maka tingkatan
perkembangan alam pikiran atau
“Citta parinama vada”
KESIMPULAN
Kata Māyā adalah istilah dalam bahasa
sanskerta yang berarti semu atau
khayalan, sedangkan tattwa dalam
hubungan ini dapat diartikan filsafat.
Jadi secara singfkat, “Māyā tattwa” itu
bermakna filsafat tentang segala
sesuatu yang bersifat semu atau
khayalan/illusion.
Adapun yang dimaksud “Māyā” dalam
ajaran filsafat Hindu pada umumnya,
ialah segala sesuatu yang tidak kenal
sifatnya dan selalu mengalami
perubahan/evolusi menuruti ketentuan
waktu (kala), tempat (desa) dan
keadaan (patra).
Berdasarkan hal tersebut pengaruh bagian-bagian
Tri Guna tersebut di atas beserta dengan
pengaruh unsur Cetana/ Purusa dan Acetana/
Pradhana/Prakrti itu masing-masing, maka
tingkatan perkembangan alam pikiran atau “Citta
parinama vada”
Pada waktu “Srsti’’ maka Prakrti atau Pradhana
itu selalu mengalami evolusi dan perubahan,
sedangkan pada waktu pralaya maka semua unsur
Pradhana kembali ke asalnya, dan tidak lagi
mengalami evolusi. Menurut ajaran filsafat Hindu
bahwa “Srsti’’ atau Brahma-diwa dan pralaya atau
Brahma-maka itu terjadinya berulang-ulang,
namun lamanya berlangsung “Srsti’’ dan Pralaya
itu telah di tentukan pula oleh Tuhan sendiri.
01
02
03
04
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moral
dhinamuthya
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
Potpotya Fitri
 
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsaPancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Geby Otivriyanti
 

What's hot (20)

Demokrasi dalam ajaran islam
Demokrasi dalam ajaran islamDemokrasi dalam ajaran islam
Demokrasi dalam ajaran islam
 
Pre Startup Proposal to Kementerian RISTEK-BRIN RI via Cubic Incubator Bandung
Pre Startup Proposal to Kementerian RISTEK-BRIN RI via Cubic Incubator BandungPre Startup Proposal to Kementerian RISTEK-BRIN RI via Cubic Incubator Bandung
Pre Startup Proposal to Kementerian RISTEK-BRIN RI via Cubic Incubator Bandung
 
Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moral
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Penguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan IntoleransiPenguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan Intoleransi
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
 
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsaPancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
Pancasila sebagai solusi permasalahan suatu bangsa
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Sikap intoleransi dikalangan mahasiswa (kel 2 reg b)
Sikap intoleransi dikalangan mahasiswa (kel 2 reg b)Sikap intoleransi dikalangan mahasiswa (kel 2 reg b)
Sikap intoleransi dikalangan mahasiswa (kel 2 reg b)
 
Akreditasi Institut se-Indonesia
Akreditasi Institut se-IndonesiaAkreditasi Institut se-Indonesia
Akreditasi Institut se-Indonesia
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Studi Profan dan Sakral Menurut Emile Durkheim
Studi Profan dan Sakral Menurut Emile DurkheimStudi Profan dan Sakral Menurut Emile Durkheim
Studi Profan dan Sakral Menurut Emile Durkheim
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Ppaticca Samuppada
Ppaticca SamuppadaPpaticca Samuppada
Ppaticca Samuppada
 
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islamEtika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
Etika pergaulan muda mudi dalam pergaulan islam
 
Puisi nasihat sahabat
Puisi nasihat sahabatPuisi nasihat sahabat
Puisi nasihat sahabat
 
Tilakkhana
TilakkhanaTilakkhana
Tilakkhana
 
Naskah drama munafik
Naskah drama munafikNaskah drama munafik
Naskah drama munafik
 
Karakteristik islam
Karakteristik islamKarakteristik islam
Karakteristik islam
 
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
 

Similar to Modul 6 Hindu KB 4 (12)

Modul 6 Hindu KB 1
Modul 6 Hindu KB 1 Modul 6 Hindu KB 1
Modul 6 Hindu KB 1
 
Modul 6 Hindu KB 3
Modul 6 Hindu KB 3Modul 6 Hindu KB 3
Modul 6 Hindu KB 3
 
Resume kb 1
Resume kb 1Resume kb 1
Resume kb 1
 
veda smt 2 kls XI.pptx
veda smt 2 kls XI.pptxveda smt 2 kls XI.pptx
veda smt 2 kls XI.pptx
 
Materi agama hindu
Materi agama hinduMateri agama hindu
Materi agama hindu
 
Dari karma ke darma
Dari karma ke darmaDari karma ke darma
Dari karma ke darma
 
makna TRI DATU pada lukisan wayang Bali
makna TRI DATU pada lukisan wayang Balimakna TRI DATU pada lukisan wayang Bali
makna TRI DATU pada lukisan wayang Bali
 
Modul 6 Hindu KB 2
Modul 6 Hindu KB 2Modul 6 Hindu KB 2
Modul 6 Hindu KB 2
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci
 
Ketuhanan yme dalam agama buddha
Ketuhanan yme dalam agama buddhaKetuhanan yme dalam agama buddha
Ketuhanan yme dalam agama buddha
 
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 okTata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
 

More from Istna Zakia Iriana

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Istna Zakia Iriana
 

More from Istna Zakia Iriana (20)

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 okWeda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
Weda 3. kegiatan belajar 2   okWeda 3. kegiatan belajar 2   ok
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
Weda 3. kegiatan belajar 1   okWeda 3. kegiatan belajar 1   ok
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 okTata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
 
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 okTata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
 
Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1
 
Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3
 
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Modul 6 Hindu KB 4

  • 3. Māyā Tattwa 01 02 03 04 Pengertian Māyā Tattwa Hukum Perubahan dari Māyā Tattwa Citta (Alam Pikiran)
  • 4. Kata Māyā adalah istilah dalam bahasa sanskerta yang berarti semu atau khayalan, sedangkan tattwa dalam hubungan ini dapat diartikan filsafat. Jadi secara singfkat, “Māyā tattwa” itu bermakna filsafat tentang segala sesuatu yang bersifat semu atau khayalan/illusion “ “ Pengertian Māyā Tattwa Adapun yang dimaksud “Māyā” dalam ajaran filsafat Hindu pada umumnya, ialah segala sesuatu yang tidak kenal sifatnya dan selalu mengalami perubahan/evolusi menuruti ketentuan waktu (kala), tempat (desa) dan keadaan (patra).
  • 5. Dunia dengan segala isi dan variasinya ini selalu dalam proses hukum evolusi / perubahan itu dan tidak ada sesuatu pun dari elemen dunia ini yang luput dari pada pengaruh hukum tersebut. Demikianlah pula kita sebagai manusia dan makhluk lainnya yang hidup dan menjadi bagian dari pada dunia ini pun juga tidak dapat bebas dari pengaruhnya hukum perubahan evolusi itu, misalnya kita selalu mengalami siang berganti malam, panas bertukar dingin, hidup berakhir mati, susah- senang berselingan, kecil menjelang besar dan lain sebagainya.
  • 6. Demikian pula sebaliknya, bahwa segala sesuatu yang tidak terikat pada gejala- gejala evolusi dari hukum perubahan di dunia ini adalah kekal abadi sifat. Segala sesuatu yang bersifat berubah-ubah, tentu mengalami masa lahir atau terciptakan saat kematian atau hancur,. dalam istilah Hinduisme masa penciptaan atau saat kelahiran ini disebut “Srsti’’ adalah ‘’Brahma-diva’’ (siang hari Brahma) dan saat pralaya adalah ‘’Brahma-Nakta’’ (malam hari Brahma).
  • 7. Hukum Perubahan Dari Māyā Tattwa Pada waktu Sthiti maka Prakrti atau Pradhana itu selalu mengalami evolusi dan perubahan, sedangkan pada waktu pralaya maka semua unsur Pradhana kembali ke asalnya, dan tidak lagi mengalami evolusi. Menurut ajaran filsafat Hindu bahwa Sthiti atau Brahma-diwa dan pralaya atau Brahma-maka itu terjadinya berulang-ulang, namun lamanya berlangsung Sthiti dan Pralaya itu telah di tentukan pula oleh Tuhan sendiri.
  • 8. Pengertian Citta Text Here Citta adalah alam pikiran. Ketika bertemu pradhana dengan purusa maka lahirlah citta dan guna.
  • 9. Ketika bertemunya Pradhana dengan Purusa itulah yang melahirkan Citta dan guna, Citta adalah wujud kasarnya purusa. Guna adalah hasil Pradhana tattwa yang diberikan kesadaran oleh Purusa, adapun guna itu ada tiga jenisnya berbeda-beda, yaitu Sattwa, Rajah, Tamah. Itulah yang disebut Tri Guna yang di pakai sebagai guna (kwalitas) oleh citta. Demikianlah Citta sattwam, citta rajah, citta tamas.
  • 10. Berdasarkan hal tersebut pengaruh bagian-bagian Tri Guna tersebut di atas beserta dengan pengaruh unsur Cetana/ Purusa dan Acetana/ Pradhana/Prakrti itu masing- masing, maka tingkatan perkembangan alam pikiran atau “Citta parinama vada”
  • 11. KESIMPULAN Kata Māyā adalah istilah dalam bahasa sanskerta yang berarti semu atau khayalan, sedangkan tattwa dalam hubungan ini dapat diartikan filsafat. Jadi secara singfkat, “Māyā tattwa” itu bermakna filsafat tentang segala sesuatu yang bersifat semu atau khayalan/illusion. Adapun yang dimaksud “Māyā” dalam ajaran filsafat Hindu pada umumnya, ialah segala sesuatu yang tidak kenal sifatnya dan selalu mengalami perubahan/evolusi menuruti ketentuan waktu (kala), tempat (desa) dan keadaan (patra). Berdasarkan hal tersebut pengaruh bagian-bagian Tri Guna tersebut di atas beserta dengan pengaruh unsur Cetana/ Purusa dan Acetana/ Pradhana/Prakrti itu masing-masing, maka tingkatan perkembangan alam pikiran atau “Citta parinama vada” Pada waktu “Srsti’’ maka Prakrti atau Pradhana itu selalu mengalami evolusi dan perubahan, sedangkan pada waktu pralaya maka semua unsur Pradhana kembali ke asalnya, dan tidak lagi mengalami evolusi. Menurut ajaran filsafat Hindu bahwa “Srsti’’ atau Brahma-diwa dan pralaya atau Brahma-maka itu terjadinya berulang-ulang, namun lamanya berlangsung “Srsti’’ dan Pralaya itu telah di tentukan pula oleh Tuhan sendiri. 01 02 03 04