Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas masalah intoleransi di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
2. Terdapat analisis mengenai pemangku kepentingan yang terkait dengan masalah intoleransi, pemetaan regulasi, dan alternatif kebijakan untuk mencegah intoleransi.
3. Salah satu alternatif kebijakan yang diusulkan adalah melakukan pemetaan dan pencegahan terhad
2. Intoleransi
Tindakan intoleransi adalah tindakan yang
tidak menghormati perbedaan dan cenderung
menyakiti orang lain jelas di sini bahwa dalam
agama tidak diperbolehkan sikap intoleransi.
4. Sirojuddin Arif pada kesempatan webinar bertajuk 'toleransi
beragama di perguruan tinggi'. Beliau menyampaikan bahwa
"terdapat 1 dari 3 mahasiswa memiliki sikap toleransi rendah
atau kata lainnya yaitu intoleransi sehingga jika diakumulasi
dari keseluruhan berdasarkan riset maka 30, 16% mahasiswa di
Indonesia memiliki sikap intoleran terhadap beragama".
10. Mahasiswa
Para mahasiswa yang berasal dari luar daerah dan memiliki suku, agama serta
keberagaman budaya yang berbeda sehingga memungkinkan terjadinya intoleransi
yang tinggi.
Kemendikbud
Ristek/Pemerintah
Berperan dalam membuat kebijakan dan inovasi di dunia pendidikan , salah satunya
membuat regulasi untuk menanggulangi kejadian intoleransi di lingkungan
pendidikan.
Instansi
Perguruan Tinggi
peran sebagai fasilitator, pengawas, dan penanggung jawab dalam menciptakan
pemuda unggul dan berdedikasi tinggi, serta membentuk karakter calon pemimpin
bangsa.
11. Komnas HAM
Peran dalam melayani pengaduan atas pelanggaran hak asasi manusia
Anggota
Legislatif
Berperan dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah terkait
implementasi program kebijakan dalam dunia pendidikan.
LSM
LSM dapat melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada mahasiswa tentang
pencegahan atas isu intoleransi yang terjadi di kampus.
16. Pemilihan alternatif untuk mencegah berkembanganya gerakan
radikal yang mengusung kekerasan sebagai bentuk aktivitas
pergerakan, pihak kampus maupun perguruan tinggi di
Indonesia memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu,
tantangan tersebut harus diatasi diantaranya ada 4 (empat)
kebijakan agar lingkungan kampus terbebas dari paham
radikalisme.
17. 1
Melakukan pemetaan dan
pencegahan terhadap birokrat,
tenaga pendidik, dan tenaga
kependidikan dari pandangan
ekstrim atau berideologi radikal.
3
Pimpinan perguruan tinggi harus
melakukan pengawasan terhadap
setiap kegiatan internal dan
eksternal yang dilakukan oleh
mahasiswa
2
Melakukan koordinasi serta
kerjasama dalam bentuk sinergitas
program pencegahan radikalisme
antara pimpinan perguruan tinggi
dengan pihak BNPT .
4
Menjadi institusi yang dapat
diandalkan dan ikut berkontribusi
aktif dalam menyelesaikan
masalah-masalah persoalan
bangsa.
19. • Kampus atau Perguruan Tinggi selaku tempat bagi berkumpulnya mahasiswa
dan terjadinya isu intoleransi yang terjadi antar mahasiswa.
• Pejabat Struktural Kampus dan Tenaga Pendidik (Dosen) sebagai pejabat
struktural dan tenaga pendidik harus terhindar dari sikap intoleran dan
radikalisme agar paham radikal tidak menjalar.
• Kelompok Mahasiswa (Organisasi Mahasiswa) diharapkan mampu untuk
menjadi penangkal terjadinya tindakan intoleransi dan radikalisme.
• Mahasiswa sangat rentan terpengaruh dari adanya sikap intoleran dan
radikalisme, hal ini bisa saja terjadi karena terjadinya perubahan pergaulan.
Pihak yang Terkena Dampak dan Pengaruh dari Isu Strategis.
20. Manfaat sosial
• Meningkatnya rasa persaudaraan.
• Meningkatnya rasa persatuan dari adanya perbedaan.
• Meningkatkan rasa nasionalisme.
• Peningkatan dalam mencapai mufakat.
• Terhindar dari perpecahan.
Biaya sosial
• Terjadinya diskriminasi di lingkungan kampus.
• Terjadinya tindakan kekerasan dan anarkis diantara mahasiswa.
• Terjadinya konflik akibat adanya kelompok yang lebih berkuasa.
Biaya dan manfaat yang dirasakan oleh pihak-pihak terkait jika
bersikap toleran antar sesama.
21. ● Supriadi, Endang dkk. Intoleransi dan Radikalisme Agama:
Konstruk LSM tentang Program Deradikalisasi. Jurnal Sosiologi
Walisongo 4(1):53-72
● Pradesa, H. A., Priatna, R., & Novira, A. (2019). Perspektif
Analisis Stakeholder Pada Perguruan Tinggi : Sebuah
Pengalaman Praktis Dari Literatur Terdahulu. KONFERENSI
NASIONAL ILMU ADMINISTRASI.
● Khakim, M. S., Nugraha, A. F., & Sarwedi, A. R. Mahasiswa
Sebagai Agent of Tolerance dalam Membangun Hukum dan
Kebijakan Hak Beragama di Perguruan Tinggi Islam DIY.
● Sari, E. N., & Samsuri, S. (2020). Etnosentrisme dan Sikap
Intoleran Pendatang Terhadap Orang Papua. Jurnal Antropologi:
Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 142-150
References
23. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik.
Thanks
Does anyone have any questions?