SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Dosen




                  Dra. Hj. Latifah, MA




Nana Supriyatna                          Siti Komariah
TUJUAN, FUNGSI DAN
PRINSIP BIMBINGAN
  DAN KONSELING

             Disusun oleh :
     Nana Supriyatna & Siti Komariah
            Mata Kuliah Bimbingan Konseling
         IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Rentang Bahasan:
• Tujuan Bimbingan konseling
• Fungsi Bimbingan Konseling
• Prinsip Bimbingan Konseling
Fungsi Bimbingan dan konseling

►   Sesuai dengan uraian sebelumnya, bimbingan dan
    konseling menempati bidang pelayanan mahasiswa dalam
    keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan. Dalam
    hubungan ini bimbingan dan konseling bertungsi sebagai
    pemberi layanan kepada siswa agar masing-masing dapat
    berkembang menjadi pribadi mandiri secara optimal.
    Secara khusus dilihat dan sifatnya, layanan tersebut dapat
    berfungsi pencegahan (preventif) pengembangan, dan
    perbaikan (kuratif). Dan dilihat dan hubungan antara siswa
    dengan pendidikan sebagai lingkungan, bimbingan dan
    konseling memiliki fungsi penyaluran dan penyesuaian
    Berikut ini dijelaskan masing-inasing fungsi tersebut.
a. Fungsi Pencegahan
Pelayanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan, artinya
   merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam
   fungsi ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar
   terhindar dan berbagai masalah yang dapat menghambat
   perkembangannya tersebut dapat ditempuh melalui program
   bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat
   seperti kesulitan belajar, kekurangan intormasi, masalah sosial dan
   sebagainya dapat dihindari.
Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara
   lain:
► Program orientasi, yang memberi kesempatan kepada para
   mahasiswa untuk lebih mengenal sekolah sebagai lingkungannya
   yang baru. Dalam program ini dapat disampaikan berbagai informasi
   seperti:
   kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan
   sosial, tata tertib sekolah, informasi pekerjaan , dan
   sebagainya.
► Program bimbingan karir, yang membantu para mahasiswa untuk
   memperoleh pemahaman diri dan lingkungan yang lebih baik serta
   mengembangkannya ke arah pencapaian karir yang sesuai dengan
   bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan .
► Program pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data
   yang lebih lengkap dan tepat yang amat diperlukan guna
   pemahaman pribadi siswa secara lebih mendalam.
►   Program kegiatan kelompok, seperti diskusi bermain peranan dinamika
    kelompok dan teknik-teknik pendekatan kelompok lainnya. Melalui
    kegiatan ini diharapkan para siswa memperoleh pemahaman diri secara lebih
    baik di samping meningkatkan pemahaman lingkungan dan kemampuan
    mengambil keputusan secara tepat.
►   b. Fungsi Penyaluran
►   Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar
    memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya
    mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan, sesuai dengan keadaan
    pribadinya masing-masing (seperti bakat, minat, kebutuhan, kecakapan, dan
    sebagainya).
►   Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling membantu siswa mendapatkan
    kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran,
    bimbingan dan konseling mengenali masing-masing siswa secara perseorangan,
    dan kemudian membantunya dalam penyaluran ke arah kegiatan atas program
    yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.
►   Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini misalnya,
    bantuan dalam:
     1) memperoleh jurusan yang tepat;
     2) menyusun program belajar;
     3) pengembangan bakat dan minat;
     4) perencanaan karir.
►   c. Fungsi Penyesuaian
► Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan
  bimbingan dan konseling berfungsi rnembantu terciptanya penyesuaian
  antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian
  antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan merupakan
  sasaran fungsi ini.
► Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama adalah
  bantuan kepada para siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap
  lingkungan sekolah. Arah kedua adalah bantuan dalam
  mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan
  masing-masing siswa. Jadi, dalam arah kedua ini lingkungan yang
  disesuaikan terhadap keadaan siswa. Berikut ini akan dijelaskan kedua
  arah fungsi penyesuaian tersebut.
► Pertama, keberhasilan para siswa dalam belajarnya di sekolah banyak
  dipengaruhi oleh kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan
  Sekolah sebagai suatu “tata sosial budaya tersendiri” ( merupakan
  suatu lingkungan tertentu bagi siswa dengan segala tuntutan dan
  norma-normanya. Siswa harus mampu menyesuaikan dirinya dalam
  lingkungan sekolah yang mungkin berbeda dengan lingkungan
  sebelumnya.
► Untuk dapat menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya para siswa
  perlu mendapat bantuan yang terarah dan sistematis. Dalam hubungan
  ini program bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada
  para siswa agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan sebaik-
  baiknya di lingkungan sekolah.
     Beberapa kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini antara lain:
►   1) orientasi terhadap sekolah, untuk memperoleh
    pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai hal
    antara lain: kurikulum, cara belajar, fasilitas,
    ketentuan akademik, dan sebagainya;
►   2) kegiatan-kegiatan kelompok untuk memperoleh
    penyesuaian sosial yang lebih baik;
►   3) pengumpulan data siswa untuk memperoleh
    pemahaman diri yang lebih baik sebagai
    penyesuaian diri terhadap lingkungan;
►   4) konseling perorangan untuk mengarahkan siswa
    demi penyesuaian diri yang lebih baik terhadap
    lingkungan.
► Kedua, seperti telah dikemukakan dalam bagian terdahulu,
  perbedaan perorangan di antara siswa. Ini berarti bahwa siswa
  yang satu berbeda dengan siswa lainnya dalam satu atau
  beberapa aspek kepribadiannya. Ada siswa yang cepat dalam
  belajar, dan ada pula yang lambat. Demikian pula ada siswa
  yang penuh minat terhadap suatu kegiatan, sementara ada pula
  sejumlah siswa yang kurang berminat.
► Agar para siswa mendapat kepuasan diri secara optimal perlu
  dikembangkan program pendidikan yang disesuaikan dengan
  keadaan masing masing siswa. Dengan kata lain perlu adanya
  program yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing
  siswa. Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling
  berfungsi membantu mengenali keadaan pribadi masing-
  masing siswa dan kemudian membantu mengembangkan
  program-program pendidikan yang disesuaikan dengan
  keadaan pribadi masing-masing siswa itu. Program yang
  dikembangkan ini dapat berupa program perorangan ataupun
  program kelompok, seperti paket program belajar sendiri,
  program kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan kesenian, kegiatan
  keterampilan, dan sebagainya, yang semuanya itu bersifat
  pilihan.
►   d. Fungsi Perbaikan
►   Meskipun fungsi pencegahan, penyaluran, dan
    penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswa yang
    bersangkutan masih mungkin mengalami masalah-
    masalah tertentu. Di sinilah fungsi perbaikan dan
    pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan.
    Dalam hal ini bantuan bimbingan dan konseling
    berusaha untuk memecahkan masalah-masalah
    yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan itu
    tentulah amat tergantung pada masalah yang
    dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun
    bentuknya. Pendekatan yang dipakai dalam
    pemberian bantuan itu dapat bersifat perorangan
    ataupun kelompok, langsung berhadapan dengan
    siswa yang bersangkutan, melalui perantaraan orang
    lain (misalnya orang tua), ataupun melalui
    pengubahan lingkungan.
► e. Fungsi Pengembangan
►   Bimbingan dan konseling dapat berfungsi
    pengembangan, artinya layanan yang diberikan
    dapat membantu para siswa dalam mengembangkan
    keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan
    mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang
    sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik
    dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan
    para siswa dapat mencapai perkembangan
    kepribadian secara optimal.
►   Secara keseluruhan, jika semua fungsi yang
    terdahulu telah terlaksana dengan baik dapatlah
    dikatakan bahwa siswa yang bersangkutan mampu
    berkembang secara wajar, terarah dan mantap
    menuju perwujudan dirinya secara optimal.
    Keterpaduan semua fungsi tersebut akan sangat
    membantu perkembangan siswa secara terpadu
    pula.
Sasaran Bimbingan dan konseling
 Pada dasarya sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di
  sekolah ialah  pribadi siswa     secara perseorangan. Ini tidaklah
  berarti bahwa pelayanan bimbingan dan konseling bersifat
  individualistis yang mengutamakan kepentingan individu di atas
  segala-galanya, melainkan bimbingan dan konseling
  mempunyai sasaran mengembangkan apa yang terdapat pada
  diri tiap-tiap individu secara optimal agar masing-masing
  individual dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri,
  lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya. Dalam setiap
  kegiatannya pelayanan bimbingan dan konseling, meskipun
  kegiatan itu berupa kegiatan kelompok misalnya, berusaha
  untuk membina satu atau beberapa kemampuan pribadi individu
  yang dibimbing itu dalam berbagai aspeknya, yaitu aspek
  akademik, sosial, emosional, sikap, keterampilan dan
  sebagainya. Sasaran bimbingan dan konseling ini secara
  konseling sebagai disebut terdahulu.
 Lebih khusus lagi, sasaran pembinaan pribadi siswa melalui
  pelayanan bimbingan dan konseling meliputi tahap-tahap
  pengembangkan kemampuan-kemampuan (a) pengungkapan,
  pengenalan, dan penerimaan diri; (b) pengenalan lingkungan;
  (c) pengambilan keputusan; (d) pengarahan diri; dan (e)
  perwujudan diri.
Tahap-tahap Pengembangan
          Kemampuan
 (a) pengungkapan, pengenalan, dan

      penerimaan diri;
 (b) pengenalan lingkungan;
 (c) pengambilan keputusan;
 (d) pengarahan diri; dan
 (e) perwujudan diri.
   a. Pengungkapan,    Pengenalan dan
    Penerimaan
     Diri

    Pribadi dewasa yang mantap dan berkembang diri
    baik ialah apabila individu yang bersangkutan benar-
    benar sadar tentang dirinya sendiri. Kesadaran
    tentang diri sendiri ini akan tercapai apabila
    kemampuan pengungkapan diri dapat berkembang
    dengan baik. Seringkali kemampuan pengungkapan
    diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang,
    melainkan memerlukan bantuan orang lain atau alat-
    alat tertentu (misalnya tes intelegensi, alat
    pengungkapan ciri-ciri kepribadian, dan sebagainya).

   Demikianlah beberapa contoh penerimaan diri yang
    positif, pelayanan bimbingan dan konseling berusaha
    untuk mengembangkan penerimaan diri yang positif
    seperti itu.
   b. Pengenalan Lingkungan
   Sebagaimana diketahui hidup manusia ialah dalam
    hubungannya dengan lingkungannya. Seorang individu dewasa
    tidak hanya dituntut untuk mengenal diri sendiri, melainkan juga
    dituntut untuk mengenal lingkungannya. Seperti pada
    penerimaan diri sendiri, individu juga hendaknya menerima
    lingkungan sebagaimana adanya. Ini tidak berarti bahwa
    individu harus ‘nrimo’ atau tunduk saja terhadap lingkungan,
    melainkan dia dituntut untuk mampu bensikap positif terhadap
    lingkungannya itu. Lingkungan yang kurang menguntungkan
    misalnya tidak membuat dia putus asa, melainkan dia
    menerimanya secara wajar dan berusaha memperbaikinya.
    Dengan kata lain, pribadi yang sehat selalu berusaha bersikap
    positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya.
    Perpaduan yang tepat dan serasi antara unsur-unsur pribadi
    dan unsur-unsur lingkungan akan dapat membawa keuntungan
    timbal balik antara individu dan lingkungannya. Pelayanan
    bimbingan dan konseling selalu berusaha membantu
    tercapainya perpaduan yang tepat dan serasi ini.
   c. Pengambilan Keputusan
 Setelah siswa mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan
  lingkungannya, tahap berikutnya ialah pembinaan kemampuan
  untuk mengambil keputusan. Hal apakah yang paling baik
  dilakukan sesuai dengan keadaan diri yang sudah dikenal, dan
  diterimanya itu dalam hubungannya dengan keadaan
  lingkungan? Pengambilan keputusan yang menyangkut diri
  sendiri ini sering kali amat berat dilakukan, lebih-lebih kalau
  pada diri seorang siswa masih terjadi pertentangan antara
  kenyataan tentang diri sendiri dan penerimaan diri sendiri, serta
  pertentangan antara penerimaan diri sendiri dan penerimaan
  lingkungan. Di sinilah peranan bimbingan dan konseling untuk
  membantu penampilan secara objektif dua unsur, yaitu diri
  sendiri dan lingkungan, dan di atas kedua unsur objektif itu
  dibangun suatu arah yang positif, yaitu keputusan yang
  berkenaan dengan diri individu yang dibimbing.
 Perlu dicacat bahwa pengambilan keputusan itu hendaknya
  dilakukan oleh individu itu sendiri atau setidak-tidaknya, apabila
  pengambilan keputusan itu diprakarsai oleh orang lain
  (misalnya oleh konselor), keputusan itu hendaknya disetujui
  oleh individu yang dibimbing. Tujuan akhir bimbingan dan
  konseling ialah agar individu yang dibimbing mampu mengambil
  keputusan untuk dirinya sendiri.
   d. Pengarahan Diri
   Keputusan yang diambil di atas hendaknya
    diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata.
    Bagaimanapun bagusnya keputusan apabila tidak
    dijalankan tidaklah ada faedahnya. Individu yang
    bersangkutan harus berani menerjunkan dirinya
    untuk menjalani keputusan yang telah diambilnya
    untuk dirinya sendiri itu. Jika seorang siswa telah
    memutuskan bahwa dia perlu menghadap wali
    kelasnya untuk membicarakan rencana kegiatan
    karyawisata, maka dia harus berani melaksanakan
    keputusan itu, yaitu menghadap wali kelas.
   e. Perwujudan Diri
   Kemampuan mewujudkan diri merupakan tujuan
    akhir dan usaha bimbingan dan konseling. Setiap
    individu hendaknya mampu mewujudkankan diri
    sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan
    dasar dan kemungkinan-kemungkinan yang
    dimilikinya. Perwujudan diri ini hendaknya terlaksana
    tanpa paksaan dan tanpa ketergantungan pada
    orang lain. Di samping itu perwujudan diri haruslah
    normatif, artinya sejalan dengan norma dan nilai-nilai
    yang berlaku di dalam masyarakat. Apabila
    kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah
    ada pada diri seseorang maka dia akan mampu
    berdiri sendiri dengan pribadi yang bebas dan
    mantap. Individu seperti ini terhindar dan keragu-
    raguan dan ketakutan serta penuh dengan hal-hal
    positif pada dirinya, seperti kreativitas, semangat,
    sportivitas, dan sebagainya. Individu ini juga pada
    umumnya mampu mengatasi masalah-masalahnya
    sendiri.
Ruang Lingkup Bimbingan
         dan Konseling
a. Segi fungsi
    1) pencegahan, 2) pengembangan, 3) penyaluran, 4) penyesuaian,
         dan 5) perbaikan.
b. Segi sasaran
    bagi seluruh siswa
c. Segi Layanan
     1)pengumpulan data, 2) pemberian informasi, 3) penempatan, 4)
     layanan lain, 4) alih tangan (referal), 5) penilaian tindak lanjut
d) Segi Masalah
    1) Bimbingan pendidikan, 2)bimbingan karir,3) Bimbingan sosial-pribadi-
         emosional
•    Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
•   Sesuai dengan pokok-pokok pengertian tersebut di atas, bimbingan
    dan konseling di sekolah mempunyai ruang lingkup yang cukup luas.
    Ruang lingkup tersebut dapat dilihat dan berbagai segi yaitu dan segi
    fungsi, sasaran, layanan, masalah.
•   a. Segi fungsi
•   Dilihat dan segi fungsinya ruang lingkup bimbingan dan konseling di
    sekolah mencakup bimbingan dalam fungsi-fungsi (a) pencegahan, (b)
    pengembangan, (c) penyaluran, (d) penyesuaian, dan (e) perbaikan.
    Penekanan prioritas pada fungsi-fungsi tertentu pada umumnya
    didasarkan pada kemudahan-kemudahan yang tersedia dan pada
    permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
•   b. Segi sasaran
•   Dan segi sasarannya, bimbingan dan konseling di sekolah
    diperuntukkan bagi seluruh siswa dengan tujuan agar siswa secara
    perseorangan mencapai perkembangan optimal melalui kemampuan
    pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri dan lingkungan,
    pengambilan keputusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam
    hal tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, akan
    terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan konseling tersebut.
• C Segi Layanan
Dilihat dari layanan yang diberikan, kegiatan bimbingan dan konseling
    disekolah meliputi layanan-layanan:
• 1) Pengumpulan data data.pdfyaitu kegiatan dalam bentuk
    pengumpulan data pengolahan dan penghimpunan berbagai informasi
    tentang siswa beserta latar belakangnya. Tujuan layanan ini adalah
    untuk memperoleh pemahaman yang objektif terhadap siswa dalam
    membantu mereka mencapai perkembangan optimal. daftar pribadi.pdf
• 2) Pemberian informasi yaitu layanan dalam memberikan sejumlah
    informasi kepada para siswa. Tujuan layanan ini adalah agar para
    siswa memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang dirinya
    maupun informasi tentang lingkungan. Informasi yang diterima oleh
    siswa merupakan bantuan dalam membuat keputusan secara tepat.
• 3) Penempatan yaitu layanan untuk membantu para siswa agar
    memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
    Tujuan layanan ini adalah agar setiap siswa dapat mencapai prestasi
    optimal sesuai dengan potensinya. Setiap siswa diharapkan
    memperoleh wadah yang tepat untuk mengembangkan segala
    kemampuan pribadinya.
•   4) konseling dan bentuk layanan lainnya yaitu layanan kepada para
    siswa yang menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik
    konseling dan teknik pemberian bantuan lainnya. Adapun tujuan
    layanan ini adalah agar pada akhirnya siswa yang menghadapi
    masalah pribadi mampu memecahkannya sendiri.

•   5) Alih tangan (referal), yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak
    lain yang lebih mampu dan berwenang apabila masalah yang ditangani
    itu di luar kemampuan dan kewenangan petugas pemberi bantuan
    yang terdahulu. Misalnya mengirim siswa ke dokter untuk pemeriksaan
    kesehatan, pengiriman ke psikolog untuk pemeriksaan psikologis, dan
    sebagainya.

•   6) Penilaian dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai keberhasilan
    usaha bimbingan yang telah diberikan. Sekaligus secara tidak langsung
    layanan ini dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan program
    pendidikan secara keseluruhan.
• d. Segi masalah
• Dilihat dan masalah yang dihadapi para
  siswa, bimbingan dan konseling di sekolah
  mencakup:
• 1. Bimbingan pendidikan yaitu jenis
  bimbingan yang membantu para siswa dalam
  menghadapi dan memecahkan masalah-
  masalah pendidikan.
  Yang tergolong masalah-masalah pendidikan
  misalnya, pengenalan kurikulum, pemilihan
  jurusan, cara belajar, perencanaan
  pendidikan, dan sebagainya.
• 2) Bimbingan karir yaitu jenis bimbingan yang
  membantu siswa dalam menghadapi dan
  menyelesaikan masalah-masalah yang
  menyangkut karir seperti: pemahaman
  terhadap dunia kerja, perencanaan karir,
  penyesuaian pekerjaan, pemilihan lapangan
  kerja, dan pemahaman terhadap keadaan
  dirinya serta kemungkinan-kemungkinan
  pengembangan karir.
• 3) Bimbingan sosial-pribadi-emosional yaitu
  jenis bimbingan yang membantu para siswa
  dalam menghadapi dan memecahkan
  masalah-masalah sosial-pribadi-emosional
  seperti: masalah pergaulan, penyelesaian
  konflik, penyesuaian diri, dan sebagainya.
Prinsip pelaksanaan bimbingan konseling

 Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu
  (guidance is for all individuals).
 Bimbingan bersifat individualisasi. Setiap
  individu bersifat unik (berbeda satu sama
  lainnya)
 Bimbingan menekankan hal yang positif.
 Bimbingan merupakan usaha bersama
 Pengambilan keputusan merupakan hal yang
  esensial dalam bimbingan
 Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting
  (adegan) kehidupan
Kita bukan pembatas bagi mereka ……..
 Kita Bukan dinding penghalang buat mereka . . . .
Kita adalah Ibu, Ayah, Kaka dan Teman mereka . . . .
        Karena mereka bagian dari kita……..




  Jadikanlah mereka warna
  warni yang dapat menghiasi
  dimuka bumi karna dengan
  warna warni mereka bumi

More Related Content

What's hot

Belajar Mandiri (Independent Learning)
Belajar Mandiri (Independent Learning) Belajar Mandiri (Independent Learning)
Belajar Mandiri (Independent Learning) wayan sugiritama
 
Soal uji kompetensi
Soal uji kompetensiSoal uji kompetensi
Soal uji kompetensiPatta Ula
 
Perkembangan kemandirian dan proses pembelajaran
Perkembangan kemandirian dan proses pembelajaranPerkembangan kemandirian dan proses pembelajaran
Perkembangan kemandirian dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
Perkembangan Kemandirian
Perkembangan KemandirianPerkembangan Kemandirian
Perkembangan KemandirianKristalina Dewi
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadiTatakustara
 
Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPatta Ula
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAmaesaroh_rahmawati
 
Teori pelatihan - PSikologi Pendidikan
Teori pelatihan - PSikologi PendidikanTeori pelatihan - PSikologi Pendidikan
Teori pelatihan - PSikologi Pendidikancutiegadget
 
Presentation pedagogi combine(final)
Presentation pedagogi combine(final)Presentation pedagogi combine(final)
Presentation pedagogi combine(final)Khairul Azwan
 
Tugas Riset APTL 1
Tugas Riset APTL 1Tugas Riset APTL 1
Tugas Riset APTL 1arifrisqi
 
K01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan murid
K01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan muridK01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan murid
K01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan muridJANGAN TENGOK
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriSiti Anisyah
 
Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )
Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )
Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )amoyrenyrosida
 
Judul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalJudul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalPuspalestari01
 
Ukg pedagogig 2
Ukg pedagogig 2Ukg pedagogig 2
Ukg pedagogig 2Patta Ula
 

What's hot (20)

Nelli ppd
Nelli ppdNelli ppd
Nelli ppd
 
Belajar Mandiri (Independent Learning)
Belajar Mandiri (Independent Learning) Belajar Mandiri (Independent Learning)
Belajar Mandiri (Independent Learning)
 
Soal uji kompetensi
Soal uji kompetensiSoal uji kompetensi
Soal uji kompetensi
 
Nola ppd
Nola ppdNola ppd
Nola ppd
 
Perkembangan kemandirian dan proses pembelajaran
Perkembangan kemandirian dan proses pembelajaranPerkembangan kemandirian dan proses pembelajaran
Perkembangan kemandirian dan proses pembelajaran
 
Perkembangan Kemandirian
Perkembangan KemandirianPerkembangan Kemandirian
Perkembangan Kemandirian
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi
 
Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologis
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
 
Penilaian k13
Penilaian k13Penilaian k13
Penilaian k13
 
Teori pelatihan - PSikologi Pendidikan
Teori pelatihan - PSikologi PendidikanTeori pelatihan - PSikologi Pendidikan
Teori pelatihan - PSikologi Pendidikan
 
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadiMakalah permasalahan anak wa ode siadi
Makalah permasalahan anak wa ode siadi
 
Presentation pedagogi combine(final)
Presentation pedagogi combine(final)Presentation pedagogi combine(final)
Presentation pedagogi combine(final)
 
Tugas Riset APTL 1
Tugas Riset APTL 1Tugas Riset APTL 1
Tugas Riset APTL 1
 
K01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan murid
K01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan muridK01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan murid
K01947 20180507164604 k10 pengurusan penasihatan murid
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
 
Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )
Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )
Presentasi ( rabu, 18 mar 2015 )
 
Judul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalJudul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnal
 
Asigmen
AsigmenAsigmen
Asigmen
 
Ukg pedagogig 2
Ukg pedagogig 2Ukg pedagogig 2
Ukg pedagogig 2
 

Similar to Bk3 power point

Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakattuti Oktaviani
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahRubianto Cure
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Ricky Ramadhan
 
Panduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan DiriPanduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan Dirismpbudiagung
 
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengahPanduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengahReniAnwar
 
13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diri13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diriKary Adi
 
13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)Kary Adi
 
Bimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolahBimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolahrayyan nafiz
 
Panduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diriPanduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan dirislametwdt
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKFiya Aldilla
 

Similar to Bk3 power point (20)

Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
 
Fungsi BK.pptx
Fungsi BK.pptxFungsi BK.pptx
Fungsi BK.pptx
 
Prog bk visi
Prog bk visiProg bk visi
Prog bk visi
 
Layanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolahLayanan konseling di sekolah
Layanan konseling di sekolah
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
3. pengembangan diri
3. pengembangan diri3. pengembangan diri
3. pengembangan diri
 
PENGEMBANGAN DIRI
PENGEMBANGAN DIRIPENGEMBANGAN DIRI
PENGEMBANGAN DIRI
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4
 
13
1313
13
 
Panduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan DiriPanduan Model Pengembangan Diri
Panduan Model Pengembangan Diri
 
13.ppt
13.ppt13.ppt
13.ppt
 
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengahPanduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Panduan model pengembangan diri untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diri13 panduan model pengembangan diri
13 panduan model pengembangan diri
 
13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)13 panduan model pengembangan diri (2)
13 panduan model pengembangan diri (2)
 
Bimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolahBimbingan konseling-di-sekolah
Bimbingan konseling-di-sekolah
 
Panduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diriPanduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diri
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BK
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Jenis layanan bk
Jenis layanan bkJenis layanan bk
Jenis layanan bk
 

Bk3 power point

  • 1. Dosen Dra. Hj. Latifah, MA Nana Supriyatna Siti Komariah
  • 2. TUJUAN, FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun oleh : Nana Supriyatna & Siti Komariah Mata Kuliah Bimbingan Konseling IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
  • 3. Rentang Bahasan: • Tujuan Bimbingan konseling • Fungsi Bimbingan Konseling • Prinsip Bimbingan Konseling
  • 4. Fungsi Bimbingan dan konseling ► Sesuai dengan uraian sebelumnya, bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan mahasiswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling bertungsi sebagai pemberi layanan kepada siswa agar masing-masing dapat berkembang menjadi pribadi mandiri secara optimal. Secara khusus dilihat dan sifatnya, layanan tersebut dapat berfungsi pencegahan (preventif) pengembangan, dan perbaikan (kuratif). Dan dilihat dan hubungan antara siswa dengan pendidikan sebagai lingkungan, bimbingan dan konseling memiliki fungsi penyaluran dan penyesuaian Berikut ini dijelaskan masing-inasing fungsi tersebut.
  • 5. a. Fungsi Pencegahan Pelayanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dan berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya tersebut dapat ditempuh melalui program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat seperti kesulitan belajar, kekurangan intormasi, masalah sosial dan sebagainya dapat dihindari. Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara lain: ► Program orientasi, yang memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk lebih mengenal sekolah sebagai lingkungannya yang baru. Dalam program ini dapat disampaikan berbagai informasi seperti: kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan sosial, tata tertib sekolah, informasi pekerjaan , dan sebagainya. ► Program bimbingan karir, yang membantu para mahasiswa untuk memperoleh pemahaman diri dan lingkungan yang lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karir yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan . ► Program pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data yang lebih lengkap dan tepat yang amat diperlukan guna pemahaman pribadi siswa secara lebih mendalam.
  • 6. Program kegiatan kelompok, seperti diskusi bermain peranan dinamika kelompok dan teknik-teknik pendekatan kelompok lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa memperoleh pemahaman diri secara lebih baik di samping meningkatkan pemahaman lingkungan dan kemampuan mengambil keputusan secara tepat. ► b. Fungsi Penyaluran ► Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan, sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing (seperti bakat, minat, kebutuhan, kecakapan, dan sebagainya). ► Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran, bimbingan dan konseling mengenali masing-masing siswa secara perseorangan, dan kemudian membantunya dalam penyaluran ke arah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal. ► Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam: 1) memperoleh jurusan yang tepat; 2) menyusun program belajar; 3) pengembangan bakat dan minat; 4) perencanaan karir.
  • 7. c. Fungsi Penyesuaian ► Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan konseling berfungsi rnembantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan merupakan sasaran fungsi ini. ► Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama adalah bantuan kepada para siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua adalah bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Jadi, dalam arah kedua ini lingkungan yang disesuaikan terhadap keadaan siswa. Berikut ini akan dijelaskan kedua arah fungsi penyesuaian tersebut. ► Pertama, keberhasilan para siswa dalam belajarnya di sekolah banyak dipengaruhi oleh kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan Sekolah sebagai suatu “tata sosial budaya tersendiri” ( merupakan suatu lingkungan tertentu bagi siswa dengan segala tuntutan dan norma-normanya. Siswa harus mampu menyesuaikan dirinya dalam lingkungan sekolah yang mungkin berbeda dengan lingkungan sebelumnya. ► Untuk dapat menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya para siswa perlu mendapat bantuan yang terarah dan sistematis. Dalam hubungan ini program bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada para siswa agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan sebaik- baiknya di lingkungan sekolah.  Beberapa kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini antara lain:
  • 8. 1) orientasi terhadap sekolah, untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai hal antara lain: kurikulum, cara belajar, fasilitas, ketentuan akademik, dan sebagainya; ► 2) kegiatan-kegiatan kelompok untuk memperoleh penyesuaian sosial yang lebih baik; ► 3) pengumpulan data siswa untuk memperoleh pemahaman diri yang lebih baik sebagai penyesuaian diri terhadap lingkungan; ► 4) konseling perorangan untuk mengarahkan siswa demi penyesuaian diri yang lebih baik terhadap lingkungan.
  • 9. ► Kedua, seperti telah dikemukakan dalam bagian terdahulu, perbedaan perorangan di antara siswa. Ini berarti bahwa siswa yang satu berbeda dengan siswa lainnya dalam satu atau beberapa aspek kepribadiannya. Ada siswa yang cepat dalam belajar, dan ada pula yang lambat. Demikian pula ada siswa yang penuh minat terhadap suatu kegiatan, sementara ada pula sejumlah siswa yang kurang berminat. ► Agar para siswa mendapat kepuasan diri secara optimal perlu dikembangkan program pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan masing masing siswa. Dengan kata lain perlu adanya program yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing siswa. Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling berfungsi membantu mengenali keadaan pribadi masing- masing siswa dan kemudian membantu mengembangkan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan pribadi masing-masing siswa itu. Program yang dikembangkan ini dapat berupa program perorangan ataupun program kelompok, seperti paket program belajar sendiri, program kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan kesenian, kegiatan keterampilan, dan sebagainya, yang semuanya itu bersifat pilihan.
  • 10. d. Fungsi Perbaikan ► Meskipun fungsi pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswa yang bersangkutan masih mungkin mengalami masalah- masalah tertentu. Di sinilah fungsi perbaikan dan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan. Dalam hal ini bantuan bimbingan dan konseling berusaha untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan itu tentulah amat tergantung pada masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun bentuknya. Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan itu dapat bersifat perorangan ataupun kelompok, langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan, melalui perantaraan orang lain (misalnya orang tua), ataupun melalui pengubahan lingkungan.
  • 11. ► e. Fungsi Pengembangan ► Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pengembangan, artinya layanan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan para siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal. ► Secara keseluruhan, jika semua fungsi yang terdahulu telah terlaksana dengan baik dapatlah dikatakan bahwa siswa yang bersangkutan mampu berkembang secara wajar, terarah dan mantap menuju perwujudan dirinya secara optimal. Keterpaduan semua fungsi tersebut akan sangat membantu perkembangan siswa secara terpadu pula.
  • 12. Sasaran Bimbingan dan konseling  Pada dasarya sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ialah pribadi siswa secara perseorangan. Ini tidaklah berarti bahwa pelayanan bimbingan dan konseling bersifat individualistis yang mengutamakan kepentingan individu di atas segala-galanya, melainkan bimbingan dan konseling mempunyai sasaran mengembangkan apa yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar masing-masing individual dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya. Dalam setiap kegiatannya pelayanan bimbingan dan konseling, meskipun kegiatan itu berupa kegiatan kelompok misalnya, berusaha untuk membina satu atau beberapa kemampuan pribadi individu yang dibimbing itu dalam berbagai aspeknya, yaitu aspek akademik, sosial, emosional, sikap, keterampilan dan sebagainya. Sasaran bimbingan dan konseling ini secara konseling sebagai disebut terdahulu.  Lebih khusus lagi, sasaran pembinaan pribadi siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling meliputi tahap-tahap pengembangkan kemampuan-kemampuan (a) pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri; (b) pengenalan lingkungan; (c) pengambilan keputusan; (d) pengarahan diri; dan (e) perwujudan diri.
  • 13. Tahap-tahap Pengembangan Kemampuan  (a) pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri;  (b) pengenalan lingkungan;  (c) pengambilan keputusan;  (d) pengarahan diri; dan  (e) perwujudan diri.
  • 14. a. Pengungkapan, Pengenalan dan Penerimaan Diri Pribadi dewasa yang mantap dan berkembang diri baik ialah apabila individu yang bersangkutan benar- benar sadar tentang dirinya sendiri. Kesadaran tentang diri sendiri ini akan tercapai apabila kemampuan pengungkapan diri dapat berkembang dengan baik. Seringkali kemampuan pengungkapan diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang, melainkan memerlukan bantuan orang lain atau alat- alat tertentu (misalnya tes intelegensi, alat pengungkapan ciri-ciri kepribadian, dan sebagainya).  Demikianlah beberapa contoh penerimaan diri yang positif, pelayanan bimbingan dan konseling berusaha untuk mengembangkan penerimaan diri yang positif seperti itu.
  • 15. b. Pengenalan Lingkungan  Sebagaimana diketahui hidup manusia ialah dalam hubungannya dengan lingkungannya. Seorang individu dewasa tidak hanya dituntut untuk mengenal diri sendiri, melainkan juga dituntut untuk mengenal lingkungannya. Seperti pada penerimaan diri sendiri, individu juga hendaknya menerima lingkungan sebagaimana adanya. Ini tidak berarti bahwa individu harus ‘nrimo’ atau tunduk saja terhadap lingkungan, melainkan dia dituntut untuk mampu bensikap positif terhadap lingkungannya itu. Lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya tidak membuat dia putus asa, melainkan dia menerimanya secara wajar dan berusaha memperbaikinya. Dengan kata lain, pribadi yang sehat selalu berusaha bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya. Perpaduan yang tepat dan serasi antara unsur-unsur pribadi dan unsur-unsur lingkungan akan dapat membawa keuntungan timbal balik antara individu dan lingkungannya. Pelayanan bimbingan dan konseling selalu berusaha membantu tercapainya perpaduan yang tepat dan serasi ini.
  • 16. c. Pengambilan Keputusan  Setelah siswa mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, tahap berikutnya ialah pembinaan kemampuan untuk mengambil keputusan. Hal apakah yang paling baik dilakukan sesuai dengan keadaan diri yang sudah dikenal, dan diterimanya itu dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan? Pengambilan keputusan yang menyangkut diri sendiri ini sering kali amat berat dilakukan, lebih-lebih kalau pada diri seorang siswa masih terjadi pertentangan antara kenyataan tentang diri sendiri dan penerimaan diri sendiri, serta pertentangan antara penerimaan diri sendiri dan penerimaan lingkungan. Di sinilah peranan bimbingan dan konseling untuk membantu penampilan secara objektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan lingkungan, dan di atas kedua unsur objektif itu dibangun suatu arah yang positif, yaitu keputusan yang berkenaan dengan diri individu yang dibimbing.  Perlu dicacat bahwa pengambilan keputusan itu hendaknya dilakukan oleh individu itu sendiri atau setidak-tidaknya, apabila pengambilan keputusan itu diprakarsai oleh orang lain (misalnya oleh konselor), keputusan itu hendaknya disetujui oleh individu yang dibimbing. Tujuan akhir bimbingan dan konseling ialah agar individu yang dibimbing mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
  • 17. d. Pengarahan Diri  Keputusan yang diambil di atas hendaknya diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata. Bagaimanapun bagusnya keputusan apabila tidak dijalankan tidaklah ada faedahnya. Individu yang bersangkutan harus berani menerjunkan dirinya untuk menjalani keputusan yang telah diambilnya untuk dirinya sendiri itu. Jika seorang siswa telah memutuskan bahwa dia perlu menghadap wali kelasnya untuk membicarakan rencana kegiatan karyawisata, maka dia harus berani melaksanakan keputusan itu, yaitu menghadap wali kelas.
  • 18. e. Perwujudan Diri  Kemampuan mewujudkan diri merupakan tujuan akhir dan usaha bimbingan dan konseling. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkankan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. Perwujudan diri ini hendaknya terlaksana tanpa paksaan dan tanpa ketergantungan pada orang lain. Di samping itu perwujudan diri haruslah normatif, artinya sejalan dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada pada diri seseorang maka dia akan mampu berdiri sendiri dengan pribadi yang bebas dan mantap. Individu seperti ini terhindar dan keragu- raguan dan ketakutan serta penuh dengan hal-hal positif pada dirinya, seperti kreativitas, semangat, sportivitas, dan sebagainya. Individu ini juga pada umumnya mampu mengatasi masalah-masalahnya sendiri.
  • 19. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling a. Segi fungsi 1) pencegahan, 2) pengembangan, 3) penyaluran, 4) penyesuaian, dan 5) perbaikan. b. Segi sasaran bagi seluruh siswa c. Segi Layanan 1)pengumpulan data, 2) pemberian informasi, 3) penempatan, 4) layanan lain, 4) alih tangan (referal), 5) penilaian tindak lanjut d) Segi Masalah 1) Bimbingan pendidikan, 2)bimbingan karir,3) Bimbingan sosial-pribadi- emosional
  • 20. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling • Sesuai dengan pokok-pokok pengertian tersebut di atas, bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. Ruang lingkup tersebut dapat dilihat dan berbagai segi yaitu dan segi fungsi, sasaran, layanan, masalah. • a. Segi fungsi • Dilihat dan segi fungsinya ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah mencakup bimbingan dalam fungsi-fungsi (a) pencegahan, (b) pengembangan, (c) penyaluran, (d) penyesuaian, dan (e) perbaikan. Penekanan prioritas pada fungsi-fungsi tertentu pada umumnya didasarkan pada kemudahan-kemudahan yang tersedia dan pada permasalahan yang dihadapi oleh siswa. • b. Segi sasaran • Dan segi sasarannya, bimbingan dan konseling di sekolah diperuntukkan bagi seluruh siswa dengan tujuan agar siswa secara perseorangan mencapai perkembangan optimal melalui kemampuan pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri dan lingkungan, pengambilan keputusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam hal tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, akan terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan konseling tersebut.
  • 21. • C Segi Layanan Dilihat dari layanan yang diberikan, kegiatan bimbingan dan konseling disekolah meliputi layanan-layanan: • 1) Pengumpulan data data.pdfyaitu kegiatan dalam bentuk pengumpulan data pengolahan dan penghimpunan berbagai informasi tentang siswa beserta latar belakangnya. Tujuan layanan ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang objektif terhadap siswa dalam membantu mereka mencapai perkembangan optimal. daftar pribadi.pdf • 2) Pemberian informasi yaitu layanan dalam memberikan sejumlah informasi kepada para siswa. Tujuan layanan ini adalah agar para siswa memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungan. Informasi yang diterima oleh siswa merupakan bantuan dalam membuat keputusan secara tepat. • 3) Penempatan yaitu layanan untuk membantu para siswa agar memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Tujuan layanan ini adalah agar setiap siswa dapat mencapai prestasi optimal sesuai dengan potensinya. Setiap siswa diharapkan memperoleh wadah yang tepat untuk mengembangkan segala kemampuan pribadinya.
  • 22. 4) konseling dan bentuk layanan lainnya yaitu layanan kepada para siswa yang menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik konseling dan teknik pemberian bantuan lainnya. Adapun tujuan layanan ini adalah agar pada akhirnya siswa yang menghadapi masalah pribadi mampu memecahkannya sendiri. • 5) Alih tangan (referal), yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak lain yang lebih mampu dan berwenang apabila masalah yang ditangani itu di luar kemampuan dan kewenangan petugas pemberi bantuan yang terdahulu. Misalnya mengirim siswa ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan, pengiriman ke psikolog untuk pemeriksaan psikologis, dan sebagainya. • 6) Penilaian dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai keberhasilan usaha bimbingan yang telah diberikan. Sekaligus secara tidak langsung layanan ini dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan.
  • 23. • d. Segi masalah • Dilihat dan masalah yang dihadapi para siswa, bimbingan dan konseling di sekolah mencakup: • 1. Bimbingan pendidikan yaitu jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah- masalah pendidikan. Yang tergolong masalah-masalah pendidikan misalnya, pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar, perencanaan pendidikan, dan sebagainya.
  • 24. • 2) Bimbingan karir yaitu jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karir seperti: pemahaman terhadap dunia kerja, perencanaan karir, penyesuaian pekerjaan, pemilihan lapangan kerja, dan pemahaman terhadap keadaan dirinya serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan karir. • 3) Bimbingan sosial-pribadi-emosional yaitu jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi-emosional seperti: masalah pergaulan, penyelesaian konflik, penyesuaian diri, dan sebagainya.
  • 25. Prinsip pelaksanaan bimbingan konseling  Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu (guidance is for all individuals).  Bimbingan bersifat individualisasi. Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya)  Bimbingan menekankan hal yang positif.  Bimbingan merupakan usaha bersama  Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan  Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan
  • 26. Kita bukan pembatas bagi mereka …….. Kita Bukan dinding penghalang buat mereka . . . . Kita adalah Ibu, Ayah, Kaka dan Teman mereka . . . . Karena mereka bagian dari kita…….. Jadikanlah mereka warna warni yang dapat menghiasi dimuka bumi karna dengan warna warni mereka bumi