3. AWAL KEDATANGAN DAN MASA PENDUDUKAN
JEPANG DI
INDONESIA
• Pendudukan Jepang di Indonesia di kota Tarakan pada
10 januari 1942, selanjutnya Jepang melebarkan
sayapnya hingga ke Minahasa, Balikpapan, Ambon,
Pontianak, Makassar, Banjarmasin, Palembang dan
Bali yang berhasil dikuasai Jepang dari kurang waktu
Jan- Feb 1942, sedangkan ibukota Jakarta di duduki
pada tanggal 05 Maret 1942.
Tentara Belanda yang pada saat itu masih berkuasan
di Indonesia ke, kesalahan menghadapi serangan
tentara Jepang, dan akhirnya Belanda menyerah tanpa
syarat pada Jepang tepatnya pada tanggal 08 Maret
1942 di Kalijati-Subang
4. PEMBAGIAN 3 WILAYAH INDONESIA OLEH
JEPANG
• Masa pendudukan Jepang di Indonesia berbeda dengan
masa penjajahan Belanda pada penjajahan Belanda
pemerintah di pegang oleh pemerintah sipil sedangkan
massa pendudukan Jepang di pimpin oleh militer dalam
menjalankan pemerintahannya di Indonesia di bagi dalam 3
wilayah kekuasaan militer yaitu sebagai berikut :
a. Wilayah I, meliputi P. Jawa dan Madura dengan pusat
komando pertahanan di Batavia dipimpin oleh ke-16 AD
b. Wilayah II, meliputi P. Sumatera dan Kepulauan di
sekitarnya dengan pusat komando pertahanan di bukit tinggi
dipimpin oleh tentara ke-25 AD.
c. Wilayah III, meliputi p. Kalimantan, sulawesi, sulawesi,
maluku, bali dan nusa tenggara dengan pusat komando
pertahanan di makasar dipimpin oleh Armada Selatan ke-2
Al di Makassar.
5. UPAYA JEPANG YANG MELIBATKAN RAKYAT
INDONESIA
• Gerakan 3 A
• Pusat Tenaga Rakyat
• Colo Sangi in (Bidang Pertimbangan
Pusat)
• Jawa Kokokai
6. Gerakan 3 A
• Dibentuk pada tanggal 29 April 1942 yang
diketuai oleh Mr. Syamsudin latar
belakang pendirian gerakan tiga A adalah
membantu Jepang dalam menghadapi
sekutu.
- Nippon Cahaya Asia
- Nippon Pelindung Asia
- Nippon Pemimpin Asia
7. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
• Dipimpin oleh empat serngkai, yakni Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, ki Hadjar
Dewantara dan K.H. Mas mansur.
Dibentuk pada bulan agustus 1942 dan
diresmikan pada tanggal 1 Maret 1943,
tujuannya untuk Jepang ialah untuk
memusatkan seluruh kekuatan rakyat
dalam rangka membantu usaha jepang
8. Cholo Sangi In (Badang Pertimbangan
Pusat)
• Dibentuk tanggal 3 september 1943,
diketuai Jenderal Tojo (Perdana Menteri
jepang), anggota berjumlah 43 orag, 23
orang diangkat Jepang 18 orang utusan
kresidenan dan kotapraja jakarta raya,
dan 2 orang utusan di Yogyakarta dan
surakarta.
9. Jawa Kokokai
• Pada tahun 1944, panglima tentara Jepang
yang menduduki jawa menyatakan berdirinya
organisasi "jawa hokokai' atau Himpunan
kebaktian Jawa, sebagai organisasi resmi
pemerintah. Tugas mengerahkan rakyat
untuk mengumpulkan padi, permata, besi
tua, pajak, dan menanam tamanan jarak
sebagai bahan baku minyak pelumas untuk
jepang.
10. EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM DAN
TENAGA KERJA INDONESIA OLEH JEPANG
• Pemerintah pendudukan Jepang merupakan
pemerintahan militer. Oleh karena itu, sesuai
dengan keadaan perang pada saat itu,
semua jenis kegiatan diarahkan untuk
kepentingan perang. Pemerintah
pendudukan Jepang telah melakukan
eksploitasi secara besar-besaran terhadap
sumber daya alam Indonesia serta tenaga
manusia yang ada demi memenangkan
perang melawan sekutu.
11. 1. Cara-cara Jepang di Indonesia
mengeksploitasi sumber kekayaan alam
a. Petani harus menyerahkan hasil panen,
ternak dan harta milik serta mereka yang
lain kepada pendudukan Jepang untuk
biaya perang asia pasifik.
b. Hasil kekayaan alam di Indonesia yang
berupa hasil tambang perkebunan dan
hutan di angkut ke jepang.
c. Jepang memaksa penduduk untuk
menanam pohon jarak pada lahan
pertanian.
12. 2. Cara I Jepang di indonesia
mengeksploitasi tenaga kerja
a. Romusha, kerja paksa tanpa upah.
b. Kinrohosi, kerja paksa tanpa upah bagi tokoh masyarakat
c. Wajib Militer
1) Seinendan (Barisan Pemuda) dibentuk tanggal 9 Maret
1943 bertugas sebagai tentara melawan sekutu.
2) Keibodan (Barisan pembantu polisi) dibentuk pada tanggal
29 April 1943 bertugas menjaga keamanan desa.
3) Fujinkai (Barisan wanita) dibentuk agustus 1943 bertugas
sebagai anggota palang merah dan sebagai wanita
penghibur
4) Jawa Hokokai (Pehimpunan kebaktian Raya Jawa)
dikebumikan 1 maret 1944.
5) Suishintai (Barisan Pelopor)
6) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
7) Peta (Pembela Tanah Air)
13. PERGERAKAN MASSA DAN PERLAWANAN
TERHADAP JEPANG
• Ada dua strategi yang digunakan para pejuang Indonesia dalam
menghadapi pemerintah penduduk Jepang, yakni :
•
1. Kooperatif, cara bekerja sama dengan Jepang, dengan mengikuti
organisasi-organisasi Jepang. Dengan demikian mereka mendapat
pelajaran militer dari organisasi-organisasi tersebut.
2. Non kooperatif penduduk strategi non kooperatif, tidak mau bekerjasama
dengan Jepang mereka membentuk organisasi, antara lain :
•
a. Kelompok Syahrir, beranggotakan kaum terpelajar di berbagai kota.
b. Kelompok Amir Syarifudin yang antifasis dan menolak bekerja sama
dengan Jepang
c. Golongan Persatuan Mahasiswa yang sebagian besar anggotanya
adalah mahasiswa kedokteran
d. Kelompok Sukarni, yang anggotanya antara lain Adam Malik, Pandu
Wiguna, Chaerul Saleh dan Maruto Mitimiharjo
e. Golongan Kaigun, yang anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang
f. Pemuda Menteng, yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta.
14. Perlawanan bersenjata yang dilakukan
oleh rakyat Indonesia
1. Perlawanan rakyat Cot Plieng dekat
Lhok Seumawe – Aceh
Perlawanan ini terjadi pada tanggal 10
November 1942 Tengku Abdul Jalil.
2. Pemberontakan di Singaparna,
Tasikmalaya pimpinan K.H. Zainal
Mustafa, hari jum’at tanggal 25 Februari
1944.
3. Pemberontakan rakyat dibiak
4. Pemberontakan rakyat di indramayu
15. AKHIR KEKUASAAN JEPANG DI
INDONESIA
• Pada akhir tahun 1944, Jepang semakin terdesak, beberapapusat pertahanan di Jepang termasuk
kepulauan saipan jatuh ke tangan Amerika Serikat.
•
Terdesaknya pasukan Jepang diberbagai front menjadi berita menggembirakan bagi bangsa Indonesia.
Harapan bangsa Indonesia agar terjadi perubahan sikap terhadap penguasa Jepang ternyata terwujud.
•
Jepang semakin terpuruk, semangat tempur tentara Jepang makin merosot dan persediaan senjata dan
amunisi terus berkurang dan banyak kapal perang yang hilang, keadaan semakin diperburuk dengan
perlawanan rakyat yang semakin menyala. Pada tanggal 17 Jui 1944, Jenderal Nideki Tojo diganti oleh
Jenderal Koniaki Koiso. Pada tanggal 7 september 1994 jenderal koiso memberikan janji kemerdekaan
kepada Indonesia dikemudian hari.
•
Pada 1 Maret 1945, panglima Jepang letnan jenderal kumakici horada mengumumkan pembentukan
badan penyelidikan usaha-usaha persiapan kemerdekan Indonesia (BPUPKI)
•
Seiring berjalannya BPUPKI pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima dibom atom oleh sekutu dan
pada tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkannya BPUPKI dan dibentuklah PPKI (Panitia persiapan
kemerdekana Indonesia). PPKI yang dipimpin oleh ir. Soekarno beserta Moh. Hatta dan Dr. Rajiman
Widyadiningrat berangkat ke dalat, vietnam pada 2 Agustus 1945 bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai kemerdekaan Indonesia. Bersamaan dengan itu ktoa nagasaki dibom atom oleh sekutu.
Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu dan berakhirnya juga masa
pendudukan Jepang di Indonesia
16. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
• 1. Dampak positif
a.Rakyat Indonesia mempunyai rasa disiplin yang diterapkan Jepang
. Rakyat Indonesia dapat berorganisasi
2. Dampak Negatif
a. Bidang sosial
- Kondisi ekonomi rakyat yang semakin menurun
- Kehidupan rakyat Indonesia di pedesaan makin parah
b. Bidang ekonomi
- Perampasan kekayaan rakyat
- Produksi pertanian makin menurun
- Sandang pangan sulit didapatkan
c. Bidang Politik
Tokoh-tokoh pergerakan nasional ditindas karena tidak mau
bekerja sama dengan jepang