Prajurit PETA di bawah pimpinan Supriyadi melancarkan perlawanan terhadap Jepang di Blitar pada 14 Februari 1945 karena tidak tahan melihat penderitaan rakyat. Perlawanan ini gagal karena persiapan yang kurang dan tidak mendapat dukungan rakyat. Banyak prajurit PETA kemudian ditangkap dan diadili, dimana enam orang dihukum mati sedangkan 35 orang lainnya dihukum penjara. Nasib Sup
2. NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 4
• Sweet angel weismann
• Agnes Thea gabrill
• Syalwatia
• Ayu safitri Dwi
• Bellatrix
• Isma
• Deastry fani
• Rhisa
• Lydia
• Claudia
• fikriyah
3. Sebab perlawanan
Sebab pemberontakan PETA di Blitar adalah keyakinan bahwa tentara
Jepang akan kalah di perang Asia Timur raya sesuai berita di radio
internasionalyaitu daerah kekuasaan Jepang satu persatu jatuh ke tangan
sekutu, maka sebelum tentara sekutu mendarat di Indonesia dan
menjadikan Indonesia sebagai wilayah penjajahan Belanda kembali,
Indonesia berupaya harus segera merdeka dan memperoleh pengakuan
kemerdekaan dari Internasional. Karena keyakinan tersebut munculah
dorongan keinginan Indonesia utuk secepatya merdeka, lagipula ketika itu
Indonesia ketika dikuasai oleh Jepang semakin hari rakyat semakin
menderita. Maka pada tanggal 14 Februari 1945 dipilihlah sebagai hari
perlawanan karena bertepatan dengan pertemuan komandan dan anggota
PETA di Blitar.
4. Jalannya perlawanan
Prajutit prajurit Peta di Blitar dibawah pimpinan Shodanco
(Komandon Peleton) SUPRIYADI melancarkan perlawanan
terhadap Jepang pada 14 Februari 1945. Perlawanan ini
timbul karena ia tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat
terutama didaerah Blitar yang dipekerjakan sebagai tenaga
romusha. Apalagi banyak diantara mereka merupakan sanak
family keluarga prajurit Peta. Perlawanan supriyadi dan
kawan kawan sangat merepotkan pasukan Jepang. Hal ini
membuat Jepang terpaksa mendatangkan pasukannya dari
tempat lain yang dilengkapi dengan tank tank dan pesawat
tempur. Perlawanan Supriyadi dan para pengikutnya
mengalami kegagalan, karena persiapan yang kurang
matang dan tidak mendapat dukungan rakyat.
5. Akhirnya, prajurit prajurit Peta yang ikut melawan Jepang, ditangkap dan dihadapkan ke
Mahkamah Militer di Jakarta. Setelah menjalani beberapa kali persidangan, mereka dijatuhi
hukuman sesuai peranannya masing masing. Sebanyak enam orang dijatuhi hukuman mati
karena mereka terbukti membunuh tentara Jepang, yaitu dr. Ismangil, Muradi, Sunanto,
Sudarmo, Suparyono, dan Halir Mangkudijaya. Kemudian 35 orang hukumandijatuhi penjara
antara dua tahun sampai hukuman penjara seumur hidup. Pimpinan perlawanan Supriyadi tidak
tersebut dalam siding pengadilan dan juga tidak tersebut secara in absentia (tanpa hadirnya
tertuduh). Rakyat menanggap bahwa Supriyadi telah tertangkap dan kemungkinan dibunuh
secara diam diam oleh Jepang. Akhirnya, prajurit prajurit Peta yang ikut melawan Jepang,
ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Militer di Jakarta. Setelah menjalani beberapa kali
persidangan, mereka dijatuhi hukuman sesuai peranannya masing masing. Sebanyak enam
orang dijatuhi hukuman mati karena mereka terbukti membunuh tentara Jepang, yaitu dr.
Ismangil, Muradi, Sunanto, Sudarmo, Suparyono, dan Halir Mangkudijaya. Kemudian 35 orang
hukumandijatuhi penjara antara dua tahun sampai hukuman penjara seumur hidup. Pimpinan
perlawanan Supriyadi tidak tersebut dalam siding pengadilan dan juga tidak tersebut secara in
absentia (tanpa hadirnya tertuduh). Rakyat menanggap bahwa Supriyadi telah tertangkap dan
kemungkinan dibunuh secara diam diam oleh Jepang.
6. Dampak perlawanan
◎Akhir perlawanan peta diblitar adalah, perlawanan tersebut
dapat menyingkirkan jepang, namun dampaknya adalah
banyak pajuang indonesia menjadi gugur, bahkan supriyadi.
jenazah supriyadi sd sekarang tidak diketahui dimana
rimbanya