Pendudukan Jepang di Indonesia berdampak baik dan buruk. Negatifnya adalah eksploitasi sumber daya alam dan manusia untuk kepentingan perang, seperti pengambilalihan minyak dan paksaan petani serahkan hasil panen serta merekrut romusha. Positifnya adalah memperbolehkan penggunaan bahasa Indonesia dan simbol-simbol kebangsaan serta membentuk organisasi-organisasi yang dimanfaatkan tokoh nasionalis untuk menanam
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Pendudukan Jepang di Indonesia
1.
2.
3. Latar belakang.....
Adanya semangat Shintoisme (Hakko Ichiu)
Adanya hasrat ingin menggantikan kedudukan
bangsa Barat di Asia
Kemenangan Jerman atas Sekutu di Eropa,
semakin meyakinkan Jepang untuk
mengalahkan sekutu
Restoraisi Meiji (program pembaharuan
pemerintah Jepang)
4. Restorasi……..
Perjanjian Shimoda dan Perang Boshin
mengakhiri era pemerintahan Shogun Tokugawa
(politik Sakoku), Daimyo dan samurai menjadi
era Restorasi Meiji.
Bentuk Modernisasi
Sistem Feodal diganti
dengan Sistem
Unitarisme dengan
bentuk Monarki
Parlementer
Pemerintahan
AD dipengang keluarga
Chosu dan AL dipegang
keluarga Satsuma
tercipta Gunbatsu
(diktator militer)
Angkatan
Perang
Mendatangkan tenaga
ahli dari luar dan
mendatangkan mesin
dari inggris
Industri
Wajib belajar untuk anak
usia 6 tahun dan
mengirim pelajar jepang
untuk belajar teknologi
industri ke Eropa
Pendidikan
5. Hakko Ichiu berarti kesatuan
keluarga umat manusia.
Ajarantersebut telah memberi
motivasi bangsa dan pemerintah
Jepang untuk membangun
masyarakat dunia di bawah
kendali Jepang.
6. Pasca Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 :
Jepang muncul menjadi negara terkuat di Asia
Rasa percaya diri Jepang semakin tinggi
Pengaruh bangsa barat di Cina semakin terdesak
Rusia tenggelam sebagai negara besar
Rusia tidak melakukan politik air hangat di Asia
Munculnya kesadaran Nasional di negara Asia
7. Menjadikan Indonesia sebagai sumber pemasok
bahan mentah untuk industri dan mesin perang
Jepang
Tujuan…..
Menggalang rakyat Indonesia menjadi bagian dari
kekuatan untuk membendung gempuran pasukan
sekutu yang identik dengan imperialisme barat.
8. MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA
Perang Asia Timur Raya
Serangan Jepang terhadap pangkalan AS
di Pearl Harbour Hawai (7 September 1941)
Jepang menguasai Asia Tenggara termasuk
Indonesia.
Belanda menyerah kepada Jepang
Kalijati Subang Jabar (8 Maret 1942)
Pernyataan menyerah (Hitoshi Immamora dan
Letjen Ter Poorten.
11. PEMERINTAHAN JEPANG DI INDONESIA
Jepang membagi tiga wilayah pertahanan
di Indonesia
Jawa dan Madura dikuasai Rikugun
(AD Jepang XVI) berpusat di Jakarta.
Sumatera dan sekitarnya dikuasai Rikugun
(AD Jepang XXV) berpusat di Bukittinggi).
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa
Tenggara dikuasai Kaligun (AL Jepang II)
berpusat di Makasar.
Pemerintahan di ketiga wilayah dipimpin oleh
kepala Staf tentara/armada dengan sebutan
Gunseikan (kepala pemerintahan militer)
kantornya disebut Gunseikanbu.
12. PENANAMAN SIKAP SETIA PADA PEMERINTAH
JEPANG
Kewajiban melaksanakan upacara Sekrei
Kewajiban merayakan hari raya Tencosetsu
Menyebarkan propaganda gerakan 3 A dipimpin
Mr. Sjamsudin
Penggunaan bahasa Indonesia, pengibaran
bendera merah putih serta menyanyikan lagu
Indonesia raya tidak dilarang
13. BENTUK EKSPLOITASI BANGSA JEPANG
DI INDONESIA
Rencana Jepang dalam memotong sumber
perbekalan sekutu di Asia dilakukan dua tahap:
Eksploitasi Sumber daya alam
Tahap pertama, Penguasaan daerah yang
diduduki sekutu.
Tahap kedua, menyusun kembali ekonomi daerah
jajahan untuk memenuhi bahan-bahan perang.
Jepang berusaha melakukan Rehabilitasi
ekonomi seperti memperbaiki jembatan, alat-
alat pertambangan minyak bumi dan jaringan
telepon, serta mewajibkan rakyat menanam
tanaman untuk kebutuhan perang dengan
melakukan pengawasan terhadap setiap
penanaman padi, kina, karet dan Jarak.
Jepang melakukan kampanye pengerahan barang
dan meningkatkan produksi pangan besar-
besaran. Kampanye tersebut dilakukan oleh Jawa
hokokai (himpunan kebaktian jawa) dan Noyo
Kumiai (koprasi pertanian).
14. Munculnya pengerahan tenaga kerja paksa
(Romusha) secara besar-besaran tujuannya untuk
dipekerjakan diobjek militer (membangun
lapangan terbang, benteng pertahanan, dan
jalan kereta api).
Eksploitasi Sumber daya manusia
Sejak 1943 Jepang gencar melakukan kampanye
untuk menarik warga, agar mau menjadi tenaga
romusha dengan sebutan prajurit ekonomi atau
pahlawan pekerja
Akibat adanya romusha mengubah struktur
sosial di indonesia. Banyak pemuda yang
menghilang dari desa. Sehingga mayoritas
penghuni desa tinggal kaum perempuan, anak-
anak dan orang cacat
15. MOBILISASI PENDUDUK UNTUK MENDUKUNG
PERANG
Memasuki tahun 1943-1945 kedudukan Jepang
sebagai pihak penyerang berubah. Serangan
sekutu di daerah pasifik mulai mendesak Jepang.
Guna mempertahankan daerah pendudukan Jepang
yang luas, Jepang memerlukan dukungan dari
penduduk di wilayah jajahan termasuk wilayah
Indonesia dengan cara mengerahkan kaum muda
Indonesia untuk membantu Perang Asia Timur Raya
menghadapi sekutu melalui organisasi militer dan
non militer
17. No. Nama
organisasi
Bentuk
Organisasi
Waktu
pendirian
Tujuan
No Nama organisasi Bentuk
Organisasi
Waktu
pendirian
Tujuan
1. Seinendan
(barisan Pemuda)
Militer 9 Maret
1943
Melatih para pemuda agar dapat
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan
sendiri (menghadapi serbuan pasukan sekutu
2. Fujinkai
(himp.
Perempuan)
Militer Agustus
1943
Pasukan semi militer yang bertugas sebagai
pasukan pelapis untuk mempertahankan tanah
airnya
3. Keibodan
(pembantu polisi)
Militer Pasukan yang dilatih guna membantu tugas-tugas
polisi militer Jepang
4. Heiho Militer 2 Sept 1942 membantu pekerjaan kasar seperti Romusha,
kemudian dipersenjatai dan diberi pelatihan
untuk diterjunkan kemedan perang
5. PETA Militer 3 Okt 1944 Pasukan yang dilatih berperang sebagai pasukan
militer tambahan
6. Putera Non
militer
16 Apr 1943 Membujuk rakyat Indonesia (kaum Nasionalis
dan intelektual) untuk mengabdikan pikiran dan
tenaganya untuk kepentingan perang melawan
sekutu
7. Jawa Hokokai Non
Militer
Agustus
1944
Mengerahkan (propaganda) rakyat agar berbakti
terhadap jepang untuk kemenangan perang Asia
timur raya (perang pasifik), meliputi pengumpulan
padi, dan tanaman kebutuhan perang lainnya
18. BENTUK PERJUANGAN MELAWAN JEPANG
Perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia
dilakukan dengan sangat hati-hati karena Jepang
terkenal sangat kejam. Oleh sebab itu, bentuk
perjuangan disesuaikan dengan kondisi masyarakat
pada saat itu dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Memanfaatkan organisasi bentukan Jepang
2. Mengadakan gerakan bawah tanah
3. Mengadakan perlawanan bersenjata
19. No. Bentuk
pelawana
n
Nama
Organisa
si
Latar belakang Proses
perjuangan
Tokoh
penggerak
No. Bentuk
pelawanan
Latar belakang Proses perjuangan Tokoh
penggerak
No. Bentuk
pelawanan
Nama
daerah
Tanggal Peristiwa Latar belakang Proses
perjuangan
Tokoh
penggerak
No Bentuk
pelawanan
Nama
Organisasi
Latar belakang Tujuan Proses perjuangan Tokoh
penggerak
1. Memanfaatkan
Organisasi
bentukan
Jepang
Putera Membujuk rakyat
Indonesia (kaum
Nasionalis dan intelektual)
untuk mengabdikan
pikiran dan tenaganya
untuk kepentingan perang
melawan sekutu
Dimanfaatkan untuk
melakukan kaderisasi
nasional rakyat Indonesia
dalam rangka menyiapkan
rakyat menyambut
kemerdekaan
Ir. Soekarno,
Hatta, Ki Hajar
dewantara,
K.H Mas
Mansyur
2. Jawa
Hokokai
mengerahkan
(propaganda) rakyat agar
berbakti kpd Jepang untuk
kemenangan perang Asia
timur raya (perang pasifik),
meliputi pengumpulan
padi, dan tanaman
kebutuhan perang lainnya
Dimanfaatkan untuk
menyiapkan rakyat
menyambut kemerdekaan
Gunseikan
3. Barisan
Pelopor
meningkatkan
kesiapsiagaan masyarakat
dalam menghadapi sekutu
Melalui propaganda
Dimanfaatkan oleh tokoh
nasionalis untuk
menanamkan semangat
nasonalisme dikalangan
pemuda
Ir. Soekarno
No. Bentuk
pelawanan
Latar belakang Proses perjuangan Tokoh
penggerak
1. Mengadaka
n gerakan
bawah tanah
Pada masa pendudukan
Jepang parpol
dibubarkan untuk
mencegah timbulnya
perlawanan, Kemudian
tokoh-tokoh politik
mengadakan
perlawanan ilegal
secarav sembunyi-
sembunyi
• menjalin komunikasi
untuk memelihara
semangat nasionalisme
• menyiapkan kekuatan
yang diperlukan untuk
menyambut
kemerdekaan Indonesia
• mempropagandakan
semangat dan kesiapan
untuk merdeka
dikalangan rakyat
• memantau
perkembangan Perang
Asia timur raya melalui
siaran radio
Sutan Syahrir,
Ahmad
Subarjo,
Sukarni,
Chairul Saleh,
Wikana, Amir
Syarifuddin
N
o
Bentuk
pelawanan
Nama
daerah
Tanggal
Peristiwa
Latar belakang Proses perjuangan Tokoh
penggerak
1. Mengadakan
Perlawanan
bersenjata
Perlawanan
rakyat Aceh
10 Nov
1942
Rakyat aceh tidak
mau tunduk
terhadap peraturan
Jepang
Pertempuran terjadi
selama 3 kali, pertama,
pertempuran dimulai
setelah rakyat makukan
shalat subuh dan berhasil
memukul mundur
Jepang, serangan kedua
juga sama, seranga ketiga
Jepang berhasil merebut
desa Cot Plieng
Tengku
Abdul
Jalil
Perlawanan
rakyat
Singaparna
25 Feb
1944
Rakyat singaparna
tidak bersedia
melakukan upacara
Saikerei dan tidak
tahan dengan
kehidupan rakyat
yang sangat
sengsara
Bermula ketika Jepang
mengirim utusan untuk
menangkap K.H Zainal
Mustofa, akan tetapi
dikeroyok oleh rakyat
Singaparna. Akhirnya,
Jepang menyerang
Singaparna
K.H Zainal
Mustofa
Perlawaana
n prajurit
PETA di
Blitar
14 Feb
1945
Anggota PETA tidak
tahan lagi melihat
kesengsaraan rakyat
didaerahnya
terutama keluarga
prajurit PETA yang
menjadi Romusha
Anggota PETA di blitar
mengadakan perlawanan
kepada Jepang, akan
tetapi dapat dipatahkan
karena bersifat spontan
Sudanco
Supriyadi
20. Hubungan Tokoh Nasionalis Indonesia
dengan Pemerintah Militer Jepang
Sebelum berlangsungnya Perang Dunia II telah
terjadi hubungan antara tokoh Indonesia (Soekarno,
Hatta & Gatot Mangkupraja) dengan pihak Jepang.
Sehingga, tokoh Indonesia bersedia melakukan
kerja sama dengan Jepang dan yakin bahwa gerakan
Pan Asia yang dicetuskan Jepang akan mendukung
Pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pertama,Posisi Jepang menjelang PD II sangat kuat,
sementara Indonesia dalam keadaan lemah.
Ada dua faktor yang menyebabkan tokoh Indonesia
lebih kooperatif terhadap Jepang, diantaranya:
Kedua, Sikap keras kepala pemerintah Belanda
menjelang akhir pemerintahannya.
sikap keras kepala Belanda ditujukan dengan
melakukan penolakan terhadap dua usulan yang
diajukan oleh bangsa Indonesia melalui Petisi
Sutarjo dan usulan GAPI
21. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Dampak Negatif
Daerah-daerah penghasil minyak dijadikan sasaran
pertama yang dikuasai Jepang. Akibatnya,
persediaan minyak untuk Indonesia menjadi
semakin terbatas.
Petani dipaksa menyerahkan hasil panennya
terutama padi sebesar 30% kepada Jepang melalui
Noyo Kumiai. 50% diserahkan pada lumbung desa
sebagai bibit. Petani hanya mendapat 20% dari
hasil kerja kerasnya. Akibatnya, terjadi peningkatan
angka kematian diberbagai daerah.
Pengerahan tenaga rakyat sebagai Romusha telah
mengubah struktur sosial di pedesaan. Para
pemuda yang takut direkrut menghilang dari desa
dan pindah ke kota. Di desa hanya perempuan,
anak2 , orang tua, dan orang sakit. Sehingga
kebutuhan pangan didesa tidak dapat terpenuhi
Perampasan kekayaan pribadi berupa uang,
perhiasan dsb untuk membiayai perang
menimbulkan semakin meningkatnya kemiskinan.
Banyak diantara penduduk menggunakan pakaian
dari karung goni.
22. Dampak positif
Munculnya kelompok pemuda yang memiliki
pengetahuan kemiliteran. Sehingga, setelah
Indonesia merdeka menjadi pelopor pembentukan
organisasi kemiliteran Indonesia.
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa resmi di
pemerintahan & kegiatan sekolah, bahkan tanggal
20 Oktober 1943 pemerintah Jepang membentuk
Komisi Bahasa Indonesia untuk menyusun tata
bahasa normatif dan kata umum bagi bahasa
Indonesia
Orang Indonesia mendapat jabatan penting (Tinggi)
dalam pemerintahan Jepang