SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
MANUSIA
NILAI
MORAL
HUKUM
IRENE FEBRIANI
Nilai, Moral dan Hukum
Manusia
Nilai
MoralHukum
landasan sangat penting yang mengatur semua perilaku manusia. sumber
kekuatan dalam menegakkan suatu ketertiban dan keteraturan sosial
landasan perilaku manusia yang
menjadikan kehidupan berjalan dalam
kaidah kehidupan yang humanis-
religius
kontrol dalam mengatur
keadilan akan hak dan
kewajiban setiap manusia
dalam menjalankan peran-
peran penting bagi kehidupan
manusia
NILAI
Nilai mempunyai berbagai makna, sehingga sulit untuk
menyimpulkan secara komprehensif makna nilai yang
mewakili dari berbagai kepentingan dan berbagai sudut
pandang, tetapi ada kesepakatan yang sama dari berbagai
pengertian tentang nilai yakni berhubungan dengan
manusia, dan selanjutnya nilai itu penting
KEBERAGAMAN MAKNA NILAI
– Menurut Frakena, nilai dalam filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda
abstrak yang artinya “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness) dan
kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau
melakukan penilaian.
– Menurut Arthur w.Comb, nilai adalah kepercayaan-kepercayaan yang
digeneralisir yang berfungsi sebagai garis pembimbing untuk menyeleksi
tujuan serta perilaku yang akan dipilih untuk dicapai
– Menurut Lasyo, nilai bagi manusia merupakan landasan atau motivasi dalam
segala tingkah laku atau perbuatannya.
KEBERAGAMAN MAKNA NILAI
– NILAI ialah sesuatu yang memberi makna hidup yang dijunjung
tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku
seseorang (Steeman, dalam Eka Darma Putra, 1999)
– NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau kualitas terhadap
sesuatu, yang dapat bermanfaat, menyenangkan, memuaskan,
menarik, atau sebagai sistem keyakinan (Lamijan, 1995)
SIFAT DAN JENIS
1.bersifat relatif, artinya nilai
bergantung oleh tempat dan
waktu
2.Lebih bersifat subjektif, nilai
berbeda-beda bagi setiap orang
NILAI
VITAL
KEROHA
NIAN
MATERIL
NILAI Nilai cenderung bersifat tetap, tetapi yang berubah adalah
penilaian oleh manusia. Oleh karena itu tidak tepat
dikatakan bahwa ada pergeseran nilai karena nilai tidak
pernah bergeser.
Yang bergeser adalah persepsi atau penilaian manusia.
Sebagai contohnya, Vincent Van Gogh
adalah seorang pelukis yang dilahirkan di
Zundert, sebuah kota di Belanda selatan
pada tanggal 30 Maret 1853. Ia mati
bunuh diri pada tanggal 28 Juli 1890.
Kemiskinan dan karya seninya yang tidak
diapresiasi merupakan penyebab
kematiannya. Pada saat itu lukisan Van
Gogh tidak memiliki arti apa pun di
masyarakat, tetapi seratus tahun
kemudian karyanya diagungkan,
lukisan Affandi pelukis dari Indoneia dihargai nilai
lukisannya dengan harga relatif mahal dibandingkan saat
ia nasih beliau masih hidup. Hal tersebut sebagai contoh
bahwa nilai tidak berubah tetapi cara manusia dalam
menilai bisa berubah. Coba Anda renungkan dengan
mengamati nilai-nilai yang ada dalam kehidupan
masyarakat kita
Kualitas GESTALT
1. Kualitas primer: Suatu hal utama yang membuat kenyataan
sesuatu dan sifatnya harus (misalnya: bentuk, wujud, panjang,
berat, tinggi [bisa diindera/material], akal [tidak bisa
diindera/immaterial])
2. Kualitas sekunder: Sesuatu yang menyertai kenyataan sesuatu
(misalnya: warna, rasa, dan bau)
3. Kualitas tersier: Sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh indera
(misalnya: kharisma, rasa takut, bingung, keanggunan)
Dengan penyatuan tiga kualitas tadi, sesuatu bisa
dibedakan, misalnya: mana orang yang baik hati,
mana gitar yang suaranya merdu, mana kasur yang
enak ditiduri, dan sebagainya.
Kualitas Gestalt inilah yang menjadi ciri khas setiap
objek.
Apa yang merupakan Kualitas Gestalt
dari manusia?
– Kualitas primer: manusia memiliki akal, karsa, dan rasa
– Kualitas sekunder: manusia memiliki bentuk, dan warna
sehingga bisa diindera
– Kualitas tersier: manusia memiliki kejujuran, loyalitas,
dedikasi, keberanian, dan sebagainya.
NORMA MERUPAKAN
WUJUD DARI NILAI
– NORMA adalah pedoman, ukuran, kriteria, atau ketentuan yang
mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat berdasarkan nilai-
nilai tertentu
– NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan atau kaidah yang menjadi
dasar pertimbang-an dan penilaian yang mengandung sanksi dan
penguatan terhadap tingkah laku manusia.
NORMA
– Norma Hukum, punya karakteristik tersendiri, yakni berupa sanksi yang tegas dan imperatif, jika
dibanding dengan norma-norma yang lain
1. Norma Sosial
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Agama
4. Norma Hukum
Folkways
– Walaupun folkways semula hanya merupakan kebiasaan dan kelaziman belaka (yaitu sesuatu
yang terjadi secara berulangulang dan ajeg di dalam realita)
– maka berangsur-angsur dirasakan adanya kekuatan yang bersifat standard, yang akhirnya secara
normatif wajib dijalani
– Contoh : tutur Bahasa, mengucapkan salam, berpakaian, tata cara makan, dsb.
– Dengan adanya folkways sebenarnya mempermudah tugas kita sebagai warga masyarakat, karena
folkways sudah mempersiapkan petunjuk-petunjuk atau pedomanpedoman (normatif) yang
dibutuhkan oleh seseorang untuk menentukan cara apakah yang sebaiknya dipilih atau
dikerjakannya
– Sebagai contohnya, pada saat anda pergi kuliah akan berpakaian sopan dan rapi, tapi saat pergi
ke pantai anda pun dengan bebas memakai celana pendek dan kaos
Penyimpangan folkways
– Penyimpangan terhadap folkways tentu dapat terjadi pada masyarakat, misalnya:
untuk pergi kuliah tidak lagi berpakaian sopan dan rapi, tapi memakai kaos singlet
dan bersarung.
– Makan dengan tangan kiri dan sebagainya. Sebagai sarana pengontrol dan penentu
keadaan tertib sosial, folkways pun memiliki sanksi-sanksi kepada pelanggarnya.
– Sanksi-sanksi folkways relatif tidak berat, dan sifatnya tidak formil, seperti
misalnya: berupa ejekan, sindiran, pergunjingan dan olok-olok.
– Namun demikian, sanksi-sanksi ini dapatlah bersifat kumulatif jika pelanggaran
terhadap folkways dilakukan secara terusmenerus.
– Pada akhirnya si pelanggar akan tersisihkan dari kontak-kontak sosial
Mores
– Dibandingkan dengan norma-norma folkways yang biasanya
dipandang kurang penting, maka mores dipandang lebih
esensiil bagi terjaminnya kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu, mores selalu dipertahankan dengan ancaman-
ancaman sanksi yang jauh lebih keras. Pelanggaran terhadap
mores selalu disesali dengan sangat, dan orang selalu berusaha
dengan amat kerasnya agar tidak melanggar mores
Mores
– Mores sering dirumuskan di dalam bentuk yang negatif berupa larangan
keras atau sebagai hal yang dianggap tabu misalnya: larangan perkawinan
antara saudara yang masih berdarah dekat. Larangan melakukan hubungan
suami isteri yang tidak terikat tali perkawinan (berzina). Mores tidak hanya
berupa larangan keras, tetapi juga mengatur perhubungan khusus antara dua
orang tertentu; pada situasi tertentu; misalnya: seorang dokter dan pasien.
Mores juga mengkaidahi secara umum sejumlah perhubunganperhubungan
sosial di dalam situasi-situasi umum. Sebagai contohnya, kita diharuskan
bersikap jujur, rajin, bertanggung jawab dan sebagainya
Hukum
– Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmadja, dan Dr. B. Arief Sidharta, SH.menyatakan bahwa hukum adalah
perangkat kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat.
– Dr. E. Utrecht, SH,menyatakan bahwa hukum adalah kumpulan peraturan peraturan (perintah dan
larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat
– Menurut Simorangkir, SH, Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang dibuat
oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan
– Menurut Mudjiono, SH, Hukum adalah keseluruhan aturan tingkah laku manusia dalam pergaulan
hidup berbangsa dan bernegara, baik tertulis dan tidak tertulis yang berfungsi memberikan rasa
tentram dan akan berakibat diberikannya sanksi bagi yang melanggarnya.
Posisi hukum menurut Soerjono
Soekanto :
✓ Hukum sebagai ilmu, ilmu hukum adalah cabang dari ilmu sosial dan humaniora.
✓ Hukum sebagai disiplin, pelanggaran terhadap disiplin akan diberi sanksi.
✓ Hukum sebagai kaedah, yaitu pedoman untuk bertindak.
✓ Hukum sebagai tata hukum, yaitu kaedah-kaedah yang berlaku pada suatu waktu
dan tempat tertentu serta berbentuk tertulis.
✓ Hukum sebagai petugas, menunjuk kepada orang yang diberi tugas menegakkan
hukum.
✓ Hukum sebagai jalinan nilai-nilai, yaitu tenteng apa yang dianggap baik dan buruk
Hukum
– Dalam kehidupan sosial orang akan mentaati hukum karena dinilai memberikan kententraman dan
ketertiban , serta tidak ingin mendapatkan sanksi ketika orang tidak lagi mematuhi aturan yang
berlaku. Di samping itu, masyarakat menghendakinya adanya hukum. Dalam hal ini, banyak orang
yang tidak menanyakan apakah sesuatu menjadi hukum/belum. Mereka tidak menghiraukan dan
baru merasakan dan memikirkan apabila telah melanggar hingga merasakan akibat pelanggaran
tersebut. Mereka baru merasakan adanya hukum apabila luas kepentingannya dibatasi oleh
peraturan hukum yang ada. Faktor lainnya, adanya paksaan Karena adanya paksaan (sanksi) sosial.
Orang merasakan malu atau khawatir dituduh sebagai orang yang asosial apabila orang melanggar
suatu kaidah sosial/hukum. Dalam konteks inilah , hukum menjadi aspek yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan manusia.
moral
– Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang
berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral
diartikan dengan susila.
– Istilah moral senantiasa mengaku kepada baik buruknya perbuatan
manusia sebagai manusia. Inti pembicaraan tentang moral adalah
menyangkut bidang kehidupan manusia dinilai dari baik buruknya
perbuatannya selaku manusia.
•Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas,
hukum akan kosong tanpa moralitas. Hukum harus
diukur dengan moral.
–Moral juga membutuhkan hukum, sebab moral
tanpa hukum hanya angan-angan saja karena
tidak dilembagakan dalam masyarakat.
Hubungan Hukum dan Moral
Perbedaan hukum dam moral menurut K. Bertens
Pembeda Hukum Moral
Sifat Objektif Subjektif
Batasan Hanya membatasi tingkah laku
lahiriah
Menyangkut lahiriah dan
sikap batin
Sanksi Dipaksakan Tidak bisa dipaksakan
Pembentuk Kehendak masyarkat / negara Norma-norma yang ada di
dalam masyarakat
Perbedaan hukum dan moral Gunawan Setiardja
Pembeda Hukum Moral
Dasar Yuridis, konsensus, dan hukum
alam
Hukum alam
Otonomi Heteronom (Luar diri manusia) Otonom (Diri sendiri)
Pelaksanaan Dipaksakan secara lahiriah Tidak dapat dipaksakan
Sanksi Sanksi lahiriah Sanksi kodrati / batiniah
Tujuan Mengatur kehidupan manusia
dalam bernegara
Mengatur kehidupan
manusia sebagai manusia
Waktu dan tempat Tergantung waktu dan tempat Tidak tergantung waktu
dan tempat
Terima kasih

More Related Content

What's hot

ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan HukumISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan HukumNia_rakhmayanti
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATErwin Pasaribu
 
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalBudaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalMuh Sudirman Sesse Albone
 
Nilai & Norma Sosial
Nilai & Norma SosialNilai & Norma Sosial
Nilai & Norma Sosialfriscaabrori
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.nita junita
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatfeggyernes
 
Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moraldhinamuthya
 
Materi 4 Etika Budaya
Materi 4 Etika BudayaMateri 4 Etika Budaya
Materi 4 Etika BudayaITYMINING
 
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan SosialMateri 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan SosialITYMINING
 
Hakikat, Fungsi Nilai, Moral dan Hukum
Hakikat, Fungsi Nilai, Moral dan HukumHakikat, Fungsi Nilai, Moral dan Hukum
Hakikat, Fungsi Nilai, Moral dan HukumCecep Kustandi
 
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]Afrian RIann
 
ETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISIETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISITri Chairani
 
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakatNilai dan norma dalam kehidupan masyarakat
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakatYusuf Arifin
 

What's hot (20)

Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Manusia dan moral
Manusia dan moralManusia dan moral
Manusia dan moral
 
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan HukumISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
 
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalBudaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
 
Nilai & Norma Sosial
Nilai & Norma SosialNilai & Norma Sosial
Nilai & Norma Sosial
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakat
 
Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moral
 
Materi 4 Etika Budaya
Materi 4 Etika BudayaMateri 4 Etika Budaya
Materi 4 Etika Budaya
 
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan SosialMateri 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
 
Hakikat, Fungsi Nilai, Moral dan Hukum
Hakikat, Fungsi Nilai, Moral dan HukumHakikat, Fungsi Nilai, Moral dan Hukum
Hakikat, Fungsi Nilai, Moral dan Hukum
 
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
 
NORMA SOSIAL
NORMA SOSIALNORMA SOSIAL
NORMA SOSIAL
 
Semua norma dan nilai ^^
Semua norma dan nilai ^^Semua norma dan nilai ^^
Semua norma dan nilai ^^
 
ETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISIETIKA POLITIK PARA POLITISI
ETIKA POLITIK PARA POLITISI
 
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakatNilai dan norma dalam kehidupan masyarakat
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
NORMA SOSIAL
NORMA SOSIALNORMA SOSIAL
NORMA SOSIAL
 
Norma Sosial sosiologi Kelas X SMA
Norma Sosial sosiologi Kelas X SMANorma Sosial sosiologi Kelas X SMA
Norma Sosial sosiologi Kelas X SMA
 

Similar to Manusia, nilai, moral dan hukum

Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx
Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptxManusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx
Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptxaljaliljalil
 
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .pptManusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .pptMarketingStaff2
 
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkkNilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkkAntoniusTotoWidyatmo1
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptriosetiawan32
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPNur Fitriana Damayanti
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbdReff Raf
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikadimar aji
 
Handout pegangan siswa
Handout pegangan siswaHandout pegangan siswa
Handout pegangan siswamithayuni
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxdonihasmanto
 
Bab nilai-norma
Bab nilai-normaBab nilai-norma
Bab nilai-normaroziber
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan KebudayaanManusia dan Kebudayaan
Manusia dan KebudayaanValentinusAdr
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Paarief Udin
 

Similar to Manusia, nilai, moral dan hukum (20)

Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx
Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptxManusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx
Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx
 
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
 
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .pptManusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
 
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkkNilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Handout pegangan siswa
Handout pegangan siswaHandout pegangan siswa
Handout pegangan siswa
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptx
 
Bab nilai-norma
Bab nilai-normaBab nilai-norma
Bab nilai-norma
 
Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1Antropologi Hukum 1
Antropologi Hukum 1
 
Nilai dan norma
Nilai dan normaNilai dan norma
Nilai dan norma
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
7 2.pdf
7 2.pdf7 2.pdf
7 2.pdf
 
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan KebudayaanManusia dan Kebudayaan
Manusia dan Kebudayaan
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
 

More from Irene Rangin

Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganIrene Rangin
 
Manusia, sains, teknologi dan seni
Manusia, sains, teknologi dan seniManusia, sains, teknologi dan seni
Manusia, sains, teknologi dan seniIrene Rangin
 
Kehilangan dan kematian
Kehilangan dan kematianKehilangan dan kematian
Kehilangan dan kematianIrene Rangin
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisiPemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisiIrene Rangin
 
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitPemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitIrene Rangin
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptmIrene Rangin
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananIrene Rangin
 

More from Irene Rangin (8)

Rps kdm reg xxii
Rps kdm reg xxiiRps kdm reg xxii
Rps kdm reg xxii
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Manusia, sains, teknologi dan seni
Manusia, sains, teknologi dan seniManusia, sains, teknologi dan seni
Manusia, sains, teknologi dan seni
 
Kehilangan dan kematian
Kehilangan dan kematianKehilangan dan kematian
Kehilangan dan kematian
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisiPemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
 
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitPemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidanan
 

Recently uploaded

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxAnonymous3RBNAX
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024PUTRA ADI IRAWAN
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxFotocameraM10
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxEkaAna1
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899moratmaret503
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxYesicaAprilliaPutriA
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntascytotec sabah
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandunganKimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 

Manusia, nilai, moral dan hukum

  • 2. Nilai, Moral dan Hukum Manusia Nilai MoralHukum landasan sangat penting yang mengatur semua perilaku manusia. sumber kekuatan dalam menegakkan suatu ketertiban dan keteraturan sosial landasan perilaku manusia yang menjadikan kehidupan berjalan dalam kaidah kehidupan yang humanis- religius kontrol dalam mengatur keadilan akan hak dan kewajiban setiap manusia dalam menjalankan peran- peran penting bagi kehidupan manusia
  • 3.
  • 4. NILAI Nilai mempunyai berbagai makna, sehingga sulit untuk menyimpulkan secara komprehensif makna nilai yang mewakili dari berbagai kepentingan dan berbagai sudut pandang, tetapi ada kesepakatan yang sama dari berbagai pengertian tentang nilai yakni berhubungan dengan manusia, dan selanjutnya nilai itu penting
  • 5. KEBERAGAMAN MAKNA NILAI – Menurut Frakena, nilai dalam filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness) dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian. – Menurut Arthur w.Comb, nilai adalah kepercayaan-kepercayaan yang digeneralisir yang berfungsi sebagai garis pembimbing untuk menyeleksi tujuan serta perilaku yang akan dipilih untuk dicapai – Menurut Lasyo, nilai bagi manusia merupakan landasan atau motivasi dalam segala tingkah laku atau perbuatannya.
  • 6. KEBERAGAMAN MAKNA NILAI – NILAI ialah sesuatu yang memberi makna hidup yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku seseorang (Steeman, dalam Eka Darma Putra, 1999) – NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau kualitas terhadap sesuatu, yang dapat bermanfaat, menyenangkan, memuaskan, menarik, atau sebagai sistem keyakinan (Lamijan, 1995)
  • 7. SIFAT DAN JENIS 1.bersifat relatif, artinya nilai bergantung oleh tempat dan waktu 2.Lebih bersifat subjektif, nilai berbeda-beda bagi setiap orang NILAI VITAL KEROHA NIAN MATERIL
  • 8.
  • 9. NILAI Nilai cenderung bersifat tetap, tetapi yang berubah adalah penilaian oleh manusia. Oleh karena itu tidak tepat dikatakan bahwa ada pergeseran nilai karena nilai tidak pernah bergeser. Yang bergeser adalah persepsi atau penilaian manusia. Sebagai contohnya, Vincent Van Gogh adalah seorang pelukis yang dilahirkan di Zundert, sebuah kota di Belanda selatan pada tanggal 30 Maret 1853. Ia mati bunuh diri pada tanggal 28 Juli 1890. Kemiskinan dan karya seninya yang tidak diapresiasi merupakan penyebab kematiannya. Pada saat itu lukisan Van Gogh tidak memiliki arti apa pun di masyarakat, tetapi seratus tahun kemudian karyanya diagungkan, lukisan Affandi pelukis dari Indoneia dihargai nilai lukisannya dengan harga relatif mahal dibandingkan saat ia nasih beliau masih hidup. Hal tersebut sebagai contoh bahwa nilai tidak berubah tetapi cara manusia dalam menilai bisa berubah. Coba Anda renungkan dengan mengamati nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat kita
  • 10.
  • 11. Kualitas GESTALT 1. Kualitas primer: Suatu hal utama yang membuat kenyataan sesuatu dan sifatnya harus (misalnya: bentuk, wujud, panjang, berat, tinggi [bisa diindera/material], akal [tidak bisa diindera/immaterial]) 2. Kualitas sekunder: Sesuatu yang menyertai kenyataan sesuatu (misalnya: warna, rasa, dan bau) 3. Kualitas tersier: Sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh indera (misalnya: kharisma, rasa takut, bingung, keanggunan)
  • 12. Dengan penyatuan tiga kualitas tadi, sesuatu bisa dibedakan, misalnya: mana orang yang baik hati, mana gitar yang suaranya merdu, mana kasur yang enak ditiduri, dan sebagainya. Kualitas Gestalt inilah yang menjadi ciri khas setiap objek.
  • 13. Apa yang merupakan Kualitas Gestalt dari manusia? – Kualitas primer: manusia memiliki akal, karsa, dan rasa – Kualitas sekunder: manusia memiliki bentuk, dan warna sehingga bisa diindera – Kualitas tersier: manusia memiliki kejujuran, loyalitas, dedikasi, keberanian, dan sebagainya.
  • 14. NORMA MERUPAKAN WUJUD DARI NILAI – NORMA adalah pedoman, ukuran, kriteria, atau ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat berdasarkan nilai- nilai tertentu – NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan atau kaidah yang menjadi dasar pertimbang-an dan penilaian yang mengandung sanksi dan penguatan terhadap tingkah laku manusia.
  • 15.
  • 16. NORMA – Norma Hukum, punya karakteristik tersendiri, yakni berupa sanksi yang tegas dan imperatif, jika dibanding dengan norma-norma yang lain 1. Norma Sosial 2. Norma Kesusilaan 3. Norma Agama 4. Norma Hukum
  • 17. Folkways – Walaupun folkways semula hanya merupakan kebiasaan dan kelaziman belaka (yaitu sesuatu yang terjadi secara berulangulang dan ajeg di dalam realita) – maka berangsur-angsur dirasakan adanya kekuatan yang bersifat standard, yang akhirnya secara normatif wajib dijalani – Contoh : tutur Bahasa, mengucapkan salam, berpakaian, tata cara makan, dsb. – Dengan adanya folkways sebenarnya mempermudah tugas kita sebagai warga masyarakat, karena folkways sudah mempersiapkan petunjuk-petunjuk atau pedomanpedoman (normatif) yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menentukan cara apakah yang sebaiknya dipilih atau dikerjakannya – Sebagai contohnya, pada saat anda pergi kuliah akan berpakaian sopan dan rapi, tapi saat pergi ke pantai anda pun dengan bebas memakai celana pendek dan kaos
  • 18. Penyimpangan folkways – Penyimpangan terhadap folkways tentu dapat terjadi pada masyarakat, misalnya: untuk pergi kuliah tidak lagi berpakaian sopan dan rapi, tapi memakai kaos singlet dan bersarung. – Makan dengan tangan kiri dan sebagainya. Sebagai sarana pengontrol dan penentu keadaan tertib sosial, folkways pun memiliki sanksi-sanksi kepada pelanggarnya. – Sanksi-sanksi folkways relatif tidak berat, dan sifatnya tidak formil, seperti misalnya: berupa ejekan, sindiran, pergunjingan dan olok-olok. – Namun demikian, sanksi-sanksi ini dapatlah bersifat kumulatif jika pelanggaran terhadap folkways dilakukan secara terusmenerus. – Pada akhirnya si pelanggar akan tersisihkan dari kontak-kontak sosial
  • 19. Mores – Dibandingkan dengan norma-norma folkways yang biasanya dipandang kurang penting, maka mores dipandang lebih esensiil bagi terjaminnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, mores selalu dipertahankan dengan ancaman- ancaman sanksi yang jauh lebih keras. Pelanggaran terhadap mores selalu disesali dengan sangat, dan orang selalu berusaha dengan amat kerasnya agar tidak melanggar mores
  • 20. Mores – Mores sering dirumuskan di dalam bentuk yang negatif berupa larangan keras atau sebagai hal yang dianggap tabu misalnya: larangan perkawinan antara saudara yang masih berdarah dekat. Larangan melakukan hubungan suami isteri yang tidak terikat tali perkawinan (berzina). Mores tidak hanya berupa larangan keras, tetapi juga mengatur perhubungan khusus antara dua orang tertentu; pada situasi tertentu; misalnya: seorang dokter dan pasien. Mores juga mengkaidahi secara umum sejumlah perhubunganperhubungan sosial di dalam situasi-situasi umum. Sebagai contohnya, kita diharuskan bersikap jujur, rajin, bertanggung jawab dan sebagainya
  • 21. Hukum – Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmadja, dan Dr. B. Arief Sidharta, SH.menyatakan bahwa hukum adalah perangkat kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat. – Dr. E. Utrecht, SH,menyatakan bahwa hukum adalah kumpulan peraturan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat – Menurut Simorangkir, SH, Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan – Menurut Mudjiono, SH, Hukum adalah keseluruhan aturan tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup berbangsa dan bernegara, baik tertulis dan tidak tertulis yang berfungsi memberikan rasa tentram dan akan berakibat diberikannya sanksi bagi yang melanggarnya.
  • 22. Posisi hukum menurut Soerjono Soekanto : ✓ Hukum sebagai ilmu, ilmu hukum adalah cabang dari ilmu sosial dan humaniora. ✓ Hukum sebagai disiplin, pelanggaran terhadap disiplin akan diberi sanksi. ✓ Hukum sebagai kaedah, yaitu pedoman untuk bertindak. ✓ Hukum sebagai tata hukum, yaitu kaedah-kaedah yang berlaku pada suatu waktu dan tempat tertentu serta berbentuk tertulis. ✓ Hukum sebagai petugas, menunjuk kepada orang yang diberi tugas menegakkan hukum. ✓ Hukum sebagai jalinan nilai-nilai, yaitu tenteng apa yang dianggap baik dan buruk
  • 23. Hukum – Dalam kehidupan sosial orang akan mentaati hukum karena dinilai memberikan kententraman dan ketertiban , serta tidak ingin mendapatkan sanksi ketika orang tidak lagi mematuhi aturan yang berlaku. Di samping itu, masyarakat menghendakinya adanya hukum. Dalam hal ini, banyak orang yang tidak menanyakan apakah sesuatu menjadi hukum/belum. Mereka tidak menghiraukan dan baru merasakan dan memikirkan apabila telah melanggar hingga merasakan akibat pelanggaran tersebut. Mereka baru merasakan adanya hukum apabila luas kepentingannya dibatasi oleh peraturan hukum yang ada. Faktor lainnya, adanya paksaan Karena adanya paksaan (sanksi) sosial. Orang merasakan malu atau khawatir dituduh sebagai orang yang asosial apabila orang melanggar suatu kaidah sosial/hukum. Dalam konteks inilah , hukum menjadi aspek yang sangat penting dalam mengatur kehidupan manusia.
  • 24. moral – Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. – Istilah moral senantiasa mengaku kepada baik buruknya perbuatan manusia sebagai manusia. Inti pembicaraan tentang moral adalah menyangkut bidang kehidupan manusia dinilai dari baik buruknya perbuatannya selaku manusia.
  • 25.
  • 26.
  • 27. •Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas. Hukum harus diukur dengan moral. –Moral juga membutuhkan hukum, sebab moral tanpa hukum hanya angan-angan saja karena tidak dilembagakan dalam masyarakat. Hubungan Hukum dan Moral
  • 28. Perbedaan hukum dam moral menurut K. Bertens Pembeda Hukum Moral Sifat Objektif Subjektif Batasan Hanya membatasi tingkah laku lahiriah Menyangkut lahiriah dan sikap batin Sanksi Dipaksakan Tidak bisa dipaksakan Pembentuk Kehendak masyarkat / negara Norma-norma yang ada di dalam masyarakat
  • 29. Perbedaan hukum dan moral Gunawan Setiardja Pembeda Hukum Moral Dasar Yuridis, konsensus, dan hukum alam Hukum alam Otonomi Heteronom (Luar diri manusia) Otonom (Diri sendiri) Pelaksanaan Dipaksakan secara lahiriah Tidak dapat dipaksakan Sanksi Sanksi lahiriah Sanksi kodrati / batiniah Tujuan Mengatur kehidupan manusia dalam bernegara Mengatur kehidupan manusia sebagai manusia Waktu dan tempat Tergantung waktu dan tempat Tidak tergantung waktu dan tempat
  • 30.