Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sifat-sifat nilai. Nilai didefinisikan sebagai sesuatu yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai memiliki tiga sifat yaitu bersifat normatif, menjadi daya dorong bagi manusia, dan merupakan realitas yang ada dalam kehidupan manusia.
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Nilai adalah sesuatu yang berharga,
bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu
bernilai berarti sesuatu itu berharga
atau berguna bagi kehidupan
manusia.
2. SIFAT- SIFAT NILAI
Nilai itu suatu relitas dan ada dalam kehidupan manusia.
Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu.
Misalnya orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah
nilai, tetapi kita tidak bisa menindra kejujuran itu.
Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung
harapan, cita-cita dan suatu keharusan sehingga nilai
memiliki sifat ideal. Nilai diwujudkan dalam bentuk norma
sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya nilai
keadilan..
Niliai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah
pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan
didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya nilai
ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang
terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan
3. CIRI-CIRI NILAI
Menurut Bambang Daroeso (1986) adalah sebagai
berikut:
Nilai itu suatu realitas dan ada dalam kehidupan
manusia.
Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai
mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan
sehingga nilai memiliki sifat ideal.
Nilai berfungsi sebagai daya dorong atau motivator
dan manusia adalah pendukung nilai.
4. MACAM-MACAM NILAI
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam,yaitu:
Nilai logika adalah nilai benar salah
Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah
Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk
Notonegoro (dalam Kaelan, 2000) menyebutkan adanya 3
macam nilai. Ketiga nilai itu adalah sebagai berikut.
Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan
jasmani manusia.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi aktivitas manusia
Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia. Terdiri dari nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai
kebaikan, dan nilai religius.
5. JENIS-JENIS NILAI
Nilai dibagi 2, yaitu:
Nilai Estetika ;berhubungan dengan keindahan.
Nilai Etika ; berhubungan dengan kajian baik buruk dan benar
salah.
Menurut Bertens (2001, hal 6) menyebutkan ada tiga jenis etika,
yaitu :
Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang
dalam mengatur tingkah lakunya.
Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral, yang
dimaksud disini adalah kode etik.
Etika mempunyai arti lagi ilmu tentang yang baik dan yang
buruk. Etika disini sama artinya filsafat moral.
6. Menurut Max Schelle (dalam Kaelan, 2002, hal 175),
hierarki nilai terdiri dari:
Nilai Kenikmatan, nilai yang mengenakkan atau tidak
mengenakkan berkaitan dengan indra manusia yang
menyebabkan manusia senang atau menderita.
Nilai Kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan.
Nilai Kejiwaan, yaitu nilai yang tidak tergantung pada
keadaan jasmani maupun lingkungan.
Nilai Kerohanian, yaitu moralitas nilai yang suci atau tidak
suci.
7. Notonegoro dalam Kaelan (2000) menyebutkan adanya 3
macam nilai. Ketiga nilai itu adalah sebagai berikut :
Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan ragawi manusia.
Contoh: mobil, rumah, televisi, dan lain-lain.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contoh: air,
makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain.
Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia. Nilai kerohanian meliputi :
Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta)
manusia. Contoh: adat istiadat.
Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur
perasaan (emotion) manusia. Contoh: seni tari, seni musik, dan
seni gambar.
Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur
kehendak (karsa,Will) manusia. Contoh: etika makan, etika
berbicara, etika duduk, dan lain-lain.
8. FUNGSI NILAI
Fungsi nilai bagi kehidupan manusia, yaitu:
Sebagai faktor pendorong : nilai berhubungan dengan cita-cita dan
harapan.
Sebagai petunjuk arah : nilai berkaitan dengan cara berpikir ,
berperasaan, bertindak serta menjadi panduan dalam menentukan
pilihan.
Nilai sebagai pengawas : nilai mendorong, menuntun, bahkan
menekan atau memaksa individu berbuat dan bertindak sesuai dengan
nilai yang bersangkutan.
Nilai sebagai alat solidaritas : Nilai dapat menjaga solidaritas di
kalangan kelompok atau masyarakat.
Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
Nilai sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi menjaga stabilitas
budaya dalam dalam suatu kelompok/masyarakat.
9. PROSES TERBENTUKNYA NILAI
Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan nilai moral
Keluarga bagian dari masyarakat, terpengaruh oleh tunututan kemajuan yang
terjadi, namun masih banyak orang meyakini bahwa nilai moral itu hidup dan
dibangun dalam lingkungan keluarga.
Pengaruh teman sebaya terhadap pembinaan nilai moral
Sebagai makhluk sosial, anak pasti punya teman, dan pergaulan dengan teman
akan menambah pembendaharaan informasi yang akhirnya akan
mempengaruhi berbagai jenis kepercayaan yang dimilikinya. Keluarga sering
dikagetkan oleh penolakan anak ketika memberikan nasihat, dengan alasan
bahwa apa yang disampaikan orang tua berbeda atau bertentangan dengan
“aturan” yang disampaikan oleh temannya.
Pengaruh figur otoritas terhadap perkembangan nilai moral individu
Masalah hampir tidak ada seorangpun yang memandang pentingnya
membantu anak untuk menghilangkan kebingungan yang ada pada pikiran
atau kepala mereka. Hampir tidak ada seorang pun yang memandang penting
membantu anak untuk memecahkan dan menyelesaikan pemikiran yang
memusingkan tersebut.
10. Pengaruh media komunikasi terhadap perkembangan nilai moral
Komunikasi mutakhir tentu fokus akan mengembangkan suatu
pandangan hidup yang terfokus sehingga memberikan stabilitas nilai pada
anak. Namun media-media tersebut justru meyuguhkan berbagai
pandangan hidup yang sangat variatif pada anak.
Pengaruh otak atau berfikir terhadap perkembangan nilai moral
Pengalaman itu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prose
pematangan, dengan demikian guru/pendidik dapat dan harus
membimbing anak melaui proses yang kontinu melalui pengembangan
situasi bermasalah yang memperkaya kesempatan berfikir.
Pengaruh informasi terhadap perkembangan nilai moral
Setiap hari manusia mendapatkan informasi, informasi ini berpengaruh
terhadap system keyakinan yang dimiliki oleh individu, baik infomasi itu
diterima secara keseluruhan, diterima sebagian atau ditolak semuanya,
namun bagaimanapun informasi itu ditolak akan menguatkan keyakinan
yang telah ada pada individu tersebut.
11. Hubungan manusia dengan Moral
Pengertian Moral
Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti
adat kebiasaan.Kata mores ini mempunyai sinonim
mos,moris,manner mores atau manners,morals.
Dalam bahasa Indonesia,kata moral berarti akhlak (bahasa
Arab)atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib
batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi
pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.Kata moral
ini dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang menjadi
etika. Secara etimologis ,etika adalah ajaran tentang baik
buruk, yang diterima masyarakat umum tentang
sikap,perbuatan,kewajiban,dan sebagainya.
12. Fungsi moral
Fungsi moral bagi kehidupan manusia, yaitu:
Mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan
demi diri sendiri dan sesama sebagai bagian
masyarakat
Menjadi pedoman dalam melakukan tindakan hidup
Menjadikan manusia mencapai ketentraman dan
kenyamanan dalam melakoni hidupnya
13. Ada beberapa unsur dari kaidah moral yaitu :
Hati Nurani. Merupakan fenomena moral yang sangat
hakiki. Hati nurani merupakan penghayatan tentang baik
atau buruk mengenai perilaku manusia dan hati nurani ini
selalu dihubungkan dengan kesadaran manusia dan selalu
terkait dalam dengan situasi kongkret. Dengan hati nurani
manusia akan sanggup mererfleksikan dirinya terutama
dalam mengenai dirinya sendiri atau juga mengenal orang.
Kebebasan dan tanggung jawab. Kebebasan adalah milik
individu yang sangat hakiki dan manusiawi dan karena
manusia pada dasar nya adalah makhluk bebas. Tetapi
didalam kebebasan itu juga terbatas karena tidak boleh
bersinggungan dengan kebebasan orang lain ketika mereka
melakukan interaksi. Jadi, manusia itu adalah makhluk
bebas yang dibatasi oleh lingkungannya sebagai akibat
tidak mampunya ia untuk hidup sendiri.
15. Ada beberapa pendapat para pakar mengenai pengertian
hukum, yaitu:
Mayers menjelaskan bahwa hukum itu adalah semua
aturan yang menyangkut kesusilaan dan ditujukan
terhadap tingkah laku manusia dalam masyarakat
serta sebagai pedoman bagi penguasa Negara dalam
melaksanakan tugasnya
Simorangkir mengatakan bahwa hukum adalah
peraturan yang bersifat memaksa dan sebagai
pedoman tingkah laku manusia dalam masyarakat
yang dibuat oleh lembaga berwenang serta bagi siapa
saja yang melanggarnya akan mendapat hukuman
16. Sudikno Mertokusuro menyatakan bahwa hukum
adalah sekumpulan peraturan-peraturan atau kaidah-
kaidah dalam suatu kehidupan bersama, keseluruhan
peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam
kehidupan bersama yang dapat dipaksakan
pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
Achmad Ali menyatakan hukum adalah seperangkat
norma tentang apa yang benar dan apa yang salah,
yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah
yang dituangkan baik dalam aturan tertulis
(peraturan) maupun yang tidak tertulis yang
mengikat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakatnya secara keseluruhan dan dengan
ancaman sanksi bagi pelanggar aturan tersebut.
17. Jenis hukum berdasarkan sumber
Hukum adat : Sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan
kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya
seperti Jepang, India, dan Tiongkok. Sumbernya adalah
peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis
dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan
menyesuaikan diri dan elastis. Contoh: hukum adat ssuku sasak
Hukum undang-undang : Hukum yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan. Ada dua jenis undag-undang yakni dalam
arti material (setiap peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang isinya mengikat secara umum bagi semua
warga negara) dan dalam arti formal (setiap peraturan yang
karena bentuknya dapat disebut UU). Contoh: UU pemilu.
18. - Hukum yurisprudensi,yaitu keputusan hakim
terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur
oleh UU dan dijadikan pedoman oleh hakim
lainnya dalam memutuskan perkara yang serupa.
Contoh: KUHP.
- Hukum traktat, yaitu perjanjian yang dibuat oleh
dua negara atau lebih mengenai persoalan-
persoalan tertentu yang menjadi kepentingan
negara bersangkutan. Contoh: hukum batas negara.
- Hukum doktrin, yaitu pendapat para ahli hukum
terkemuka yang dijadikan dasar atau asas-asas
penting dalam hukum dan penerapannya
19. Jenis hukum berdasarkan isi
Hukum public, yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara negara dengan warga negaranya.
Atau Hukum yang mengatur tentang hal-hal yang
berhubungan tentang masyarakat dan menjadi
hukum perlindungan Publik. Contoh: hukum tata
negara, hukum acara pidana.
hukum privat, yaitu hukum yang mengatur
kepentingan pribadi, atau hukum yang mengatur
hubungan-hubungan hukum antara orang yang satu
dengan orang lainnya dengan menitikberatkan
kepada kepentingan perseorangan. Contoh: hukum
waris, hukum dagang, hukum perdata.
20. Jenis hukum berdasarkan masa
berlakunya
Hukum Positif atau ius constitutum adalah hukum yang
berlaku saat ini di suatu negara. Misalnya, di Indonesia
persoalan perdata diatur dalam KUH Perdata, persoalan
pidana diatur melalui KUH Pidana, dll. Dalam hukum
positif atau ius constitutum di indonesia, berlaku tata
hukum sebagai berikut:
Hukum Tata Negara adalah Peraturan-peraturan yang
mengatur organisasai Negara dari tingkat atas sampai
bawah, sturktur, tugas dan wewenang alat
perlengkapan Negara
21. Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-
hak dan kepentingan antara individu-individu dalam
masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa (civil
law) dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni
hukum publik dan hukum privat atau Hukum Perdata.
Dalam sistem Anglo Sakson (common law) tidak dikenal
pembagian semacam ini.
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yang
mengatur tentang bagaimana caranya menjamin
ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantara
hakim. Dan ketentuan-ketentuan dari Hukum Acara
Perdata pada dasarnya sama sekali tidak memberatkan
hak dan kewajiban yang sering kita jumpai dalam hukum
materiil perdata, akan tetapi pada intinya aturan-aturan
hukum perdata materiil adalah melindungi hak-hak
perseorangan dan itu merupakan sifat dasar dari Hukum
Acara Perdata.
22. Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-
peraturan yang menentukan perbuatan apa yang
dilarang dan termasuk kedalam tindak pidana, serta
menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan
terhadap yang melakukannya.
Hukum Acara Pidana Indonesia adalah hukum
yang mengatur tentang tata cara beracara
(berperkara di badan peradilan) dalam lingkup
hukum pidana. Hukum Acara Pidana di Indonesia
diatur dalam UU nomor 8 tahun 1981.
23. Fungsi hukum bagi kehidupan manusia, yaitu:
a. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat
Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan.
Manusia dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik dan
mana yang buruk, hukum juga memberi petunjuk, sehingga segala
sesuatunya berjalan tertib dan teratur. Begitu pula hukum dapat
memaksa agar hukum itu ditaati anggota masyarakat
.b. Sebagai saran untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin : yaitu
Hukum mempunyai ciri memerintah dan melarang
Hukum mempunyai sifat memaksa. Hukum mempunyai
daya yang mengikat fisik dan Psikologis, Karena hukum
mempunyai ciri, sifat dan daya mengikat, maka hukum
dapat memberi keadilan ialah dapat menentukan siapa yang
bersalah dan siapa yang benar.
24. c. Sebagai penggerak pembangunan, yaitu :
Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat
digunakan atau di daya gunakan untuk menggeraakkan
pembangunan. Disini hukum dijadikanalat untuk
membawa masyarakat kea rah yang lebih maju.
d. Sebagai fungsi kritis hokum
Dr. Soedjono Dirdjosisworo, S.H dalam bukunya pengantar
ilmu hukum, hal 155 mengatakan : “ Hukum mempunyai
fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata
melakukan pengawasan pada aparatur pemerintah
(petugas) saja melainkan aparatur penegak hukum
termasuk didalamnya”.
25. Hubungan manusia dan hukum
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan,
mengingat bahwa kita tidak mungkin menggambarkan
hidup manusia tanpa atau di luar masyarakat. Maka
manusia, masyarakat, dan hukum merupakan pengertian
yang tidak bisa dipisahkan. Untuk mencapai ketertiban
dalam masyarakat, diperlukan adanya kepastian dalam
pergaulan antar-manusia dalam masyarakat. Kepastian ini
bukan saja agar kehidupan masyarakat menjadi teratur
akan tetapi akan mempertegas lembaga-lembaga hukum
mana yang melaksanakannya.
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan
hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat, yang
tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
26. Manusia dan hukum adalah dua hal yang tidak bisa
dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium
yang terkenal yang berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di
mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya
bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan
struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan
dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat”
atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu,
dan yang berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut
adalah hukum.
Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula
manusia membentuk suatu struktur tatanan (organisasi) di
antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan sosial
(social order) yang bernama: masyarakat. Guna
membangun dan mempertahankan tatanan sosial
masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan
pranata pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum)
dan si pengatur(kekuasaan).