SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Bab 4: Manusia,
Nilai, Norma dan
Hukum
(1) memahami nilai sebagai sumber norma, (2)
memahami macam-macam norma sosial, (3)
memahami penggolongan hukum di Indonesia,
dan (4) menjelaskan tata urutan peraturan
perundang-undangan di Indonesia.
Oleh Sri Suwartiningsih
Nilai
• Menurut Giddens (1994) nilai adalah
gagasan-gagasan yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompok tentang apa
yang dikehendaki, apa yang layak, dan
apa yang baik atau buruk.
Nilai
• Horton dan Hunt (1987) nilai adalah
gagasan-gagasan tentang apakah
suatu tindakan itu penting atau tidak
penting.
Nilai
• Richard T. Shaefer dan Robert P.
Lamn (1998) memberi definisi nilai
sebagai gagasan kolektif (bersama)
tentang apa yang dianggap baik,
penting, diinginkan dan dianggap
layak, sekaligus tentang yang tidak
baik, tidak penting, tidak diinginkan
dan tidak layak dalam sebuah
kebudayaan. Nilai menunjukkan apa
yang penting dalam kehidupan manusia
baik sebagai individu maupun sebagai
• Kimball Young ,Mengemukakan nilai
adalah asumsi yang abstrak dan
sering tidak disadari tentang apa
yang dianggap penting dalam
masyarakat.
• A.W.Green ,Nilai adalah kesadaran
yang secara relatif berlangsung
disertai emosi terhadap objek.
• Woods , Mengemukakan bahwa nilai
merupakan petunjuk umum yang telah
berlangsung lama serta mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari
• M.Z.Lawang, Menyatakan nilai adalah
gambaran mengenai apa yang
diinginkan,yang pantas,berharga,dan
dapat memengaruhi perilaku sosial
dari orang yang bernilai tersebut.
Nilai
• Karel J. Veeger , Menyatakan
sosiologi memandang nilai-nilai
sebagai pengertian-pengertian
(sesuatu di dalam kepala orang)
tentang baik tidaknya perbuatan-
perbuatan. Dengan kata lain, nilai
adalah hasil penilaian atau
pertimbangan moral.
• Hendropuspito, Menyatakan nilai
adalah segala sesuatu yang dihargai
masyarakat karena mempunyai daya
guna fungsional bagi perkembangan
kehidupan manusia.
• Nilai mempengaruhi perilaku manusia dan
berfungsi sebagai ukuran dalam
mengevaluasi tindakan orang lain
• Orang yang menjunjung nilai tinggi
‘demokrasi’ akan selalu berusaha
memecahkan persoalan secara damai,
menghormati perbedaan pendapat,
menghargai sesama, dan taat pada
keputusan bersama
• Orang-orang yang memaksakan
kehendak, sewenang-wenang,
dan mau menang sendiri dinilai
sebagai tidak demokratis. Jadi
nilai memang mempengaruhi
perilaku seseorang dan menjadi
ukuran dalam menilai baik
buruknya, penting tidaknya, atau
layak tidaknya tindakan
seseorang.
Norma
Perilaku
Gagasan
kolektif
Nilai
Macam-macam norma
sosial
• Norma yang berlaku di
masyarakat bermacam-macam
bentuknya, dan dapat digolongkan
menjadi 6 (enam) kelompok, yaitu:
usage, mode, folkways, mores,
pranata sosial dan norma hukum.
usage
• Cara melakukan sesuatu dalam hubungan
antar individu di masyarakat, dan
merupakan norma yang paling lemah daya
ikatnya. Misalnya, dalam menyatakan
kepuasan sesudah makan, orang
diharapkan tidak bersendawa. Namun,
jika terpaksa bersendawa, ia paling-
paling mendapat tegoran dari orang
disekitarnya dengan pandangan yang
merendahkan.
Mode
• Cara melakukan sesuatu yang cenderung
diikuti orang banyak dalam jangka waktu
tertentu dan memang berubah-ubah dari
waktu ke waktu, sebagaimana berlaku
dalam banyak bidang seperti potongan
rambut, cara berpakaian, musik,
arsitektur, dan sebagainya. Jika tidak
mengikuti mode, orang tidak dikenai
sanksi, kecuali dinilai ‘ketinggalan jaman’
oleh para pengikutnya.
Folkways
• Merupakan kebiasaan suatu kelompok dalam
melakukan sesuatu hal, sebagaimana tampak
ketika orang: mengambil lajur sebelah kiri
setiap kali mengendarai kendaraan, makan
dengan menggunakan sendok dan garpu,
berjabat tangan ketika bertemu, berbaju
batik dalam acara resmi, dan sebagainya.
Sebagai norma pengatur hidup keseharian
warga, menurut Horton dan Hunt (1987),
folkways terdiri dari dua macam berdasarkan
alasan keharusan dipatuhinya: karena
merupakan perilaku yang baik dan sopan, dan
karena merupakan perilaku yang penting bagi
kesejahteraan masyarakat.
Mores
• Merupakan norma yang dilandasi moral,
dan sebagai norma moral memberlakukan
gagasan benar salah yang mendorong
serta melarang perbuatan-perbuatan
tertentu. Sebagaimana dibutuhkan demi
kesejahteraan masyarakat, setiap
masyarakat menuntut penghormatan dan
kepatuhan terhadap mores, dan
pelanggaran terhadapnya akan
menimbulkan sanksi atau hukuman.
• Dalam keseharian, mores tampak
misalnya dalam tabu atau larangan-
larangan memakan daging sapi, babi,
kuda dan sebagainya; larangan
mempertontonkan bagian tubuh tertentu
seperti wajah, tungkai, buah dada dan
sebagainya; dan larangan mengucapkan
kalimat-kalimat mantra tertentu, dan
sebagainya.
Pranata sosial
• Merupakan pembakuan folkways dan mores,
karena di dalamnya terkandung kegiatan-
kegiatan yang amat penting bagi pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat pendukungnya.
Sebagai sistem hubungan sosial yang
terorganisir serta mengandung nilai-nilai sosial
beserta cara-cara tertentu dalam pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat, pranata sosial
pokok dalam kompleksitas masyarakat tampak
dalam kehidupan keluarga, agama, pemerintah,
pendidikan dan organisasi kegiatan ekonomi.
Hukum
• Merupakan norma yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat, yang telah diformalkan
atau dirumuskan secara jelas dan tegas dan
dipaksakan berlakunya oleh lembaga yang
berwenang. Terumuskan sebagai ‘norma
hukum’, hukum berujud serangkaian kaidah
atau petunjuk hidup manusia yang dibuat oleh
pejabat yang berwenang; berisi perintah atau
larangan bagi manusia dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
yang apabila dilanggar si pelanggar akan
dijatuhi sanksi oleh pihak yang berwenang.
• Sebagai pelengkap paripurna bagi norma-
norma lain sebagaimana berlaku dalam
kehidupan masyarakat, norma hukum
memperkuat sanksi atas pelanggaran
terhadap norma yang lain. Selain itu
norma hukum juga mengatur bidang-
bidang kehidupan tertentu yang belum
diatur oleh norma lain. Terkadang hukum
berisi ketentuan yang sama dengan
moral. Mencuri dan membunuh adalah
tindakan ilegal yang melanggar hukum
dan tak bermoral (melanggar mores).
• Demi pengaturan kehidupan masyarakat,
norma-norma dibangun, dipelihara dan
ditegakkan sebagai pedoman dalam
berbagai tindakan hidup seperti
tindakan kesusilaan (norma susila),
kesopanan (norma kesopanan), agama
(norma agama), dan hukum (norma
hukum).
• Sebagai serangkaian aturan hidup
yang dipercaya berasal dari Tuhan
oleh sebuah komunitas keagamaan
tertentu, ‘norma agama’ tampil
dalam bentuk ajaran agama
tertentu. Pelanggaran terhadapnya
akan menimbulkan rasa berdosa, dan
sanksinya dipercaya akan diterima
kelak sesudah si pelanggar
meninggal dunia.
• Seiring dengan perkembangan
kehidupan manusia yang semakin
individualistis, bisikan hati nurani
tak dihiraukan lagi, sopan santun tak
ditaati lagi, kepedulian antar
sesama tak berjalan lagi, serta
norma agama tak dihormati lagi.
• Sementara masyarakat tetap
memerlukan aturan atau norma
yang bersifat mengikat beserta
sanksi yang mesthi dipaksakan
bagi para pelanggarnya, maka
‘norma hukum’ lah sebagai
jawaban atas kebutuhan
tersebut.
Penggolongan Hukum di
Indonesia
• Menurut cara ini dapat dibedakan dua macam
hukum: hukum publik dan hukum privat. Yang
pertama berfungsi mengatur hubungan antara
warga negara dengan negara dan dengan alat-alat
kelengkapan negara yang isinya menyangkut
kepentingan umum, yang mencakup: hukum tata
negara, hukum administrasi negara, serta hukum
pidana dan hukum acara. Yang kedua berfungsi
mengatur hubungan antar orang per orang, dan
isinya menyangkut kepentingan pribadi, yang
mencakup: hukum perorangan/pribadi, hukum
keluarga, hukum harta kekayaan, dan hukum waris.
Tata urutan peraturan
perundang-undangan di
Indonesia
1.Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
2. Undang-Undang
3. Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (PERPU)
4. PP
5. Perda
Terimakasih

More Related Content

Similar to Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt

BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptxachmadfikry5
 
Nilai & norma soial
Nilai & norma soialNilai & norma soial
Nilai & norma soialRudiana Part
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxTrieAnanda2
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialDina Mahdu
 
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptxNorma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptxzidnikh
 
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatNilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatMuhamad David Kamal
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Etika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesiEtika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesizia safira
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxuchiharezpector
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxSmantigaPujudTjMedan
 
Pertemuan 10 ISBD.ppt
Pertemuan 10 ISBD.pptPertemuan 10 ISBD.ppt
Pertemuan 10 ISBD.pptrusnedi1
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumIrene Rangin
 
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptx
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptxMateri Pembelajaran 1 PPG.pptx
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptxmasfinawatikono
 

Similar to Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt (20)

BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
NORMA SOSIAL
NORMA SOSIALNORMA SOSIAL
NORMA SOSIAL
 
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
9 A_Etika-Profesi-Bahan_Lengkap_Keprofesian.pptx
 
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
 
Nilai & norma soial
Nilai & norma soialNilai & norma soial
Nilai & norma soial
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptxNorma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
 
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatNilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
 
nilai dan norma
nilai dan normanilai dan norma
nilai dan norma
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Sistematika dan Konsepsi Etika
Sistematika dan Konsepsi Etika Sistematika dan Konsepsi Etika
Sistematika dan Konsepsi Etika
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Etika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesiEtika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP).pptx
 
Pertemuan 10 ISBD.ppt
Pertemuan 10 ISBD.pptPertemuan 10 ISBD.ppt
Pertemuan 10 ISBD.ppt
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptx
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptxMateri Pembelajaran 1 PPG.pptx
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptx
 

More from MarketingStaff2

Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptxMateri 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptxMarketingStaff2
 
Materi 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptx
Materi 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptxMateri 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptx
Materi 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptxMarketingStaff2
 
Konsep Data Warehouse.pptx
Konsep Data Warehouse.pptxKonsep Data Warehouse.pptx
Konsep Data Warehouse.pptxMarketingStaff2
 
goodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdf
goodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdfgoodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdf
goodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdfMarketingStaff2
 
FIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptx
FIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptxFIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptx
FIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptxMarketingStaff2
 

More from MarketingStaff2 (6)

Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptxMateri 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
 
Materi 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptx
Materi 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptxMateri 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptx
Materi 6 Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal Indonesia.pptx
 
Konsep Data Warehouse.pptx
Konsep Data Warehouse.pptxKonsep Data Warehouse.pptx
Konsep Data Warehouse.pptx
 
13944407.ppt
13944407.ppt13944407.ppt
13944407.ppt
 
goodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdf
goodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdfgoodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdf
goodgovernanceforposting-150423193640-conversion-gate02.pdf
 
FIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptx
FIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptxFIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptx
FIX Bagan Tifee (Bakiak dan egrang).pptx
 

Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt

  • 1. Bab 4: Manusia, Nilai, Norma dan Hukum (1) memahami nilai sebagai sumber norma, (2) memahami macam-macam norma sosial, (3) memahami penggolongan hukum di Indonesia, dan (4) menjelaskan tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh Sri Suwartiningsih
  • 2. Nilai • Menurut Giddens (1994) nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang baik atau buruk.
  • 3. Nilai • Horton dan Hunt (1987) nilai adalah gagasan-gagasan tentang apakah suatu tindakan itu penting atau tidak penting.
  • 4. Nilai • Richard T. Shaefer dan Robert P. Lamn (1998) memberi definisi nilai sebagai gagasan kolektif (bersama) tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan dan dianggap layak, sekaligus tentang yang tidak baik, tidak penting, tidak diinginkan dan tidak layak dalam sebuah kebudayaan. Nilai menunjukkan apa yang penting dalam kehidupan manusia baik sebagai individu maupun sebagai
  • 5. • Kimball Young ,Mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat. • A.W.Green ,Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
  • 6. • Woods , Mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari • M.Z.Lawang, Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
  • 7. Nilai • Karel J. Veeger , Menyatakan sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepala orang) tentang baik tidaknya perbuatan- perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
  • 8. • Hendropuspito, Menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
  • 9. • Nilai mempengaruhi perilaku manusia dan berfungsi sebagai ukuran dalam mengevaluasi tindakan orang lain • Orang yang menjunjung nilai tinggi ‘demokrasi’ akan selalu berusaha memecahkan persoalan secara damai, menghormati perbedaan pendapat, menghargai sesama, dan taat pada keputusan bersama
  • 10. • Orang-orang yang memaksakan kehendak, sewenang-wenang, dan mau menang sendiri dinilai sebagai tidak demokratis. Jadi nilai memang mempengaruhi perilaku seseorang dan menjadi ukuran dalam menilai baik buruknya, penting tidaknya, atau layak tidaknya tindakan seseorang.
  • 12. Macam-macam norma sosial • Norma yang berlaku di masyarakat bermacam-macam bentuknya, dan dapat digolongkan menjadi 6 (enam) kelompok, yaitu: usage, mode, folkways, mores, pranata sosial dan norma hukum.
  • 13. usage • Cara melakukan sesuatu dalam hubungan antar individu di masyarakat, dan merupakan norma yang paling lemah daya ikatnya. Misalnya, dalam menyatakan kepuasan sesudah makan, orang diharapkan tidak bersendawa. Namun, jika terpaksa bersendawa, ia paling- paling mendapat tegoran dari orang disekitarnya dengan pandangan yang merendahkan.
  • 14. Mode • Cara melakukan sesuatu yang cenderung diikuti orang banyak dalam jangka waktu tertentu dan memang berubah-ubah dari waktu ke waktu, sebagaimana berlaku dalam banyak bidang seperti potongan rambut, cara berpakaian, musik, arsitektur, dan sebagainya. Jika tidak mengikuti mode, orang tidak dikenai sanksi, kecuali dinilai ‘ketinggalan jaman’ oleh para pengikutnya.
  • 15. Folkways • Merupakan kebiasaan suatu kelompok dalam melakukan sesuatu hal, sebagaimana tampak ketika orang: mengambil lajur sebelah kiri setiap kali mengendarai kendaraan, makan dengan menggunakan sendok dan garpu, berjabat tangan ketika bertemu, berbaju batik dalam acara resmi, dan sebagainya. Sebagai norma pengatur hidup keseharian warga, menurut Horton dan Hunt (1987), folkways terdiri dari dua macam berdasarkan alasan keharusan dipatuhinya: karena merupakan perilaku yang baik dan sopan, dan karena merupakan perilaku yang penting bagi kesejahteraan masyarakat.
  • 16. Mores • Merupakan norma yang dilandasi moral, dan sebagai norma moral memberlakukan gagasan benar salah yang mendorong serta melarang perbuatan-perbuatan tertentu. Sebagaimana dibutuhkan demi kesejahteraan masyarakat, setiap masyarakat menuntut penghormatan dan kepatuhan terhadap mores, dan pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan sanksi atau hukuman.
  • 17. • Dalam keseharian, mores tampak misalnya dalam tabu atau larangan- larangan memakan daging sapi, babi, kuda dan sebagainya; larangan mempertontonkan bagian tubuh tertentu seperti wajah, tungkai, buah dada dan sebagainya; dan larangan mengucapkan kalimat-kalimat mantra tertentu, dan sebagainya.
  • 18. Pranata sosial • Merupakan pembakuan folkways dan mores, karena di dalamnya terkandung kegiatan- kegiatan yang amat penting bagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pendukungnya. Sebagai sistem hubungan sosial yang terorganisir serta mengandung nilai-nilai sosial beserta cara-cara tertentu dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pranata sosial pokok dalam kompleksitas masyarakat tampak dalam kehidupan keluarga, agama, pemerintah, pendidikan dan organisasi kegiatan ekonomi.
  • 19. Hukum • Merupakan norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, yang telah diformalkan atau dirumuskan secara jelas dan tegas dan dipaksakan berlakunya oleh lembaga yang berwenang. Terumuskan sebagai ‘norma hukum’, hukum berujud serangkaian kaidah atau petunjuk hidup manusia yang dibuat oleh pejabat yang berwenang; berisi perintah atau larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang apabila dilanggar si pelanggar akan dijatuhi sanksi oleh pihak yang berwenang.
  • 20. • Sebagai pelengkap paripurna bagi norma- norma lain sebagaimana berlaku dalam kehidupan masyarakat, norma hukum memperkuat sanksi atas pelanggaran terhadap norma yang lain. Selain itu norma hukum juga mengatur bidang- bidang kehidupan tertentu yang belum diatur oleh norma lain. Terkadang hukum berisi ketentuan yang sama dengan moral. Mencuri dan membunuh adalah tindakan ilegal yang melanggar hukum dan tak bermoral (melanggar mores).
  • 21. • Demi pengaturan kehidupan masyarakat, norma-norma dibangun, dipelihara dan ditegakkan sebagai pedoman dalam berbagai tindakan hidup seperti tindakan kesusilaan (norma susila), kesopanan (norma kesopanan), agama (norma agama), dan hukum (norma hukum).
  • 22. • Sebagai serangkaian aturan hidup yang dipercaya berasal dari Tuhan oleh sebuah komunitas keagamaan tertentu, ‘norma agama’ tampil dalam bentuk ajaran agama tertentu. Pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan rasa berdosa, dan sanksinya dipercaya akan diterima kelak sesudah si pelanggar meninggal dunia.
  • 23. • Seiring dengan perkembangan kehidupan manusia yang semakin individualistis, bisikan hati nurani tak dihiraukan lagi, sopan santun tak ditaati lagi, kepedulian antar sesama tak berjalan lagi, serta norma agama tak dihormati lagi.
  • 24. • Sementara masyarakat tetap memerlukan aturan atau norma yang bersifat mengikat beserta sanksi yang mesthi dipaksakan bagi para pelanggarnya, maka ‘norma hukum’ lah sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut.
  • 25. Penggolongan Hukum di Indonesia • Menurut cara ini dapat dibedakan dua macam hukum: hukum publik dan hukum privat. Yang pertama berfungsi mengatur hubungan antara warga negara dengan negara dan dengan alat-alat kelengkapan negara yang isinya menyangkut kepentingan umum, yang mencakup: hukum tata negara, hukum administrasi negara, serta hukum pidana dan hukum acara. Yang kedua berfungsi mengatur hubungan antar orang per orang, dan isinya menyangkut kepentingan pribadi, yang mencakup: hukum perorangan/pribadi, hukum keluarga, hukum harta kekayaan, dan hukum waris.
  • 26. Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia 1.Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 2. Undang-Undang 3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) 4. PP 5. Perda