SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Manusia,Nilai,Moral
Dan Hukum
Disusun oleh:
1. Achmad Arif Syaefullah 2022311029p
2. Aljalil 2022311019
3. Rifqi Wijaya 2020311009
4. Vioranda Charlendo 2022311021
5. Selamat 2022311002
6. Fauzan Muslihun 2022311008
7. Muhammad Ikhsan Qori
8. Muhammad Syairi 202231035
9. Frediansyah
10. Febriyanto hakim 2022311001
11. M khiruz zamzami 2022311032p
Pengertian Manusia
Manusia adalah satu-satunya makhluk di dunia ini yang dapat berpikir, tetapi
apabila pikiran-pikirannya itu berjalan demikian saja karena asosiasi tanpa
pengarahan dan pengontrolan yang sadar, pikiran-pikiran semacam itu hanyalah
perbuatan manusia, bukanya perbuatan manusiawi, meskipun perbuatan-
perbuatan ini perbuatan-perbuatan dari tata susunan rasional.
Manusia dalam pandangan agama adalah makhluk yang memiliki potensi untuk
berakhlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi buruk akan senantiasa eksis
dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluri, atau hawa nafsu.
seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman.
Pengertian Manusia, Nilai, Moral
dan Hukum
Dalam kehidupan sehari, manusia selalu berkaitan dengan nilai, misalnya kita
mengatakan bahwa orang itu baik atau lukisan itu indah, berarti kita melakukan
penilaian terhadap suatu objek. Manusia memberikan nilai pada sesuatu yang bisa
dikatakan adil, baik, indah, cantik, anggun, dan sebagainya.
Nilai merupakan sesuatu yang diharapkan (das solen) oleh manusia dan
sesuatu yang baik yang diciptakan oleh manusia. Nilai menjadikan dorongan
manusia untuk melakukan tindakan agar harapan itu terwujud dalam
kehidupannya. Selain itu, nilai juga merupakan sesuatu yang dipentingkan
manusia sebagai subjek astraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai
pengalaman dengan seleksi perilaku yang ketat.
PENGERTIAN NILAI
Nilai itu suatu relitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak
tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya orang
yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bias menindra kejujuran itu.
01.
02.
03.
Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita dan suatu
keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal das sollen. Nilai diwujudkan dalam bentuk
norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya nilai keadilan. Semua orang
berharap manusia dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
SIFAT-SIFAT NILAI
Nilai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak
berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya nilai ketakwaan. Adanya nilai ini
menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
Menurut Bambang Daroeso (1986) adalah sebagai
berikut:
1.
2.
Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia.
CIRI-CIRI NILAI
Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita,
dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal (das sollen).
Menurut Notonegoro (dalam Kaelan, 2000)
menyebutkan adanya 3 macam nilai:
1.
2.
Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia.
MACAM-MACAM NILAI
Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Terdiri dari
nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan, dan nilai religius.
Menurut Max Schelle (dalam Kaelan, 2002, hal 175),
hierarki nilai terdiri dari:
 Nilai Kenikmatan, nilai yang mengenakkan atau tidak mengenakkan berkaitan dengan indra
manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita.
 Nilai Kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan.
 Nilai Kejiwaan, yaitu nilai yang tidak tergantung pada keadaan jasmani maupun lingkungan.
 Nilai Kerohanian, yaitu moralitas nilai yang suci atau tidak suci.
JENIS-JENIS NILAI
 Sebagai faktor pendorong : nilai berhubungan dengan cita-cita dan harapan.
 Sebagai petunjuk arah : nilai berkaitan dengan cara berpikir , berperasaan, bertindak serta
menjadi panduan dalam menentukan pilihan.
 sebagai pengawas : nilai mendorong, menuntun, bahkan menekan atau memaksa individu berbuat
dan bertindak sesuai dengan nilai yang bersangkutan.
 sebagai alat solidaritas : Nilai dapat menjaga solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.
 Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
 sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi menjaga stabilitas budaya dalam dalam suatu
kelompok/masyarakat.
FUNGSI NILAI
Moral berasal dari bahas latin mores yang berarti adat kebiasaan. Kata mors ini
mempunyai sinonim mos, moris, manner more atau manners, morals.
Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti akhlak (bahasa arab) atau
kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani
yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral ini dalam
bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Makna moral yang
terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah
lakunya. Bisa dikatakan manusia yang bermoral adalah manusia yang sikap dan
tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
PENGERTIAN MORAL
 Moral deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Hal ini memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap
yang mau diambil.
 • Moral normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap
dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Moral
normatif memberikan penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar
dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
JENIS MORAL
 Mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan
sesama sebagai bagian masyarakat
 Menarik perhatian pada permasalahan moral yang kurang di tanggapi
 Dapat menjadi penarik perhatian manusia pada gejala pembiasaan
emosional.
FUNGSI MORAL
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat
bahwa kita tidak mungkin menggambarkan hidup manusia
tanpa atau diluar masyarakat. Maka manusia,masyarakat,dan
hukum merupakan pengertian yang tidak dapat dipisahkan
sehingga menjadi pameo. Dalam kaitan dengan masyarakat,
tujuan hukum yang utama dapat direduksi untuk ketertiban.
PENGERTIAN HUKUM
Jenis hukum berdasarkan sumber:
Hukum adat
Sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya seperti
Jepang, India, dan Tiongkok. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak
tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis. Contoh:
hukum adat minangkabau.
Hukum undang-undang ,Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Ada dua jenis undag-undang
yakni dalam arti material (setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya mengikat secara umum
bagi semua warga negara) dan dalam arti formal (setiap peraturan yang karena bentuknya dapat disebut UU).
Contoh: UU pemilu.
Hukum yurisprudensi
Yaitu keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh UU dan dijadikan pedoman oleh
hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang serupa. Contoh: KUHP.
Hukum traktat
Yaitu perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai persoalan-persoalan tertentu yang emnjadi
kepentingan negara bersangkutan. Contoh: hukum batas negara.
Hukum doktrin
Yaitu pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas-asas penting dalam hukum dan
penerapannya.
JENIS HUKUM
Jenis hukum berdasarkan isinya, yaitu:
• Hukum public
Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan warga negaranya. Atau Hukum yang
mengatur tentang hal-hal yang berhubungan tentang masyarakat dan menjadi Hukum
perlindungan Publik. Contoh: hukum tata negara, hukum acara pidana.
• Hukum privat
Hukum yang mengatur kepentingan pribadi, atau hukum yang mengatur hubungan-hubungan
hukum antara orang yang satu dengan orang lainnya dengan menitikberatkan kepada kepentingan
perseorangan. Contoh: hukum waris, hukum dagang, hukum perdata.
Jenis hukum berdasarkan masa berlakunya, yaitu:
 Hukum Positif atau ius constitutum Adalah hukum yang berlaku saat ini di suatu negara.
Misalnya, di Indonesia persoalan perdata diatur dalam KUH Perdata, persoalah pidana diatur
melalui KUH Pidana, dll. Dalam hukum positif atau ius constitutum di indonesia, berlaku tata
hukum sebagai berikut:
 Hukum Tata Negara adalah Peraturan-peraturan yang mengatur organisasai Negara dari tingkat
atas sampai bawah, sturktur, tugas dan wewenang alat perlengkapan Negara.
 Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-
individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa (civil law) dikenal pembagian
hukum menjadi dua yakni hukum publik dan hukum privat atau Hukum Perdata. Dalam sistem
Anglo Sakson (common law) tidak dikenal pembagian semacam ini.
 Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan apa yang
dilarang dan termasuk kedalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat
dijatuhkan terhadap yang melakukannya.
 Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling
menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan
melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi
keselarasan dan harmoni kehidupan.

Manusia adalah individu yg terdiri dari jasad dan roh dan makhluk yang paling
sempurna, paling tertinggi derajatnya, dan menjadi khalifah di permukaan bumi.
 Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap
pentong oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang
berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu
bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
KESIMPULAN
THANK YOU

More Related Content

Similar to Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx

6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptxFika753292
 
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptxmanusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptxkincaySantika
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbdReff Raf
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikapjj_kemenkes
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptPPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptMoreNoob1
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikadimar aji
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
Kaidah/Keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah/Keyakinan agama terhadap manusiaKaidah/Keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah/Keyakinan agama terhadap manusiapjj_kemenkes
 
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan HukumMakalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan HukumShriie Arianti
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKARifin Sugiarto
 
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptxPPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptxbima903334
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka DaniaAvivah
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dayurikaperdana19
 

Similar to Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx (20)

6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
 
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptxmanusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptx
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.pptPPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
PPt_manusia_nilai_moral_dan_hukum.ppt
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
7 2.pdf
7 2.pdf7 2.pdf
7 2.pdf
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
Kaidah/Keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah/Keyakinan agama terhadap manusiaKaidah/Keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah/Keyakinan agama terhadap manusia
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan HukumMakalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
 
Bab iii
Bab  iiiBab  iii
Bab iii
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
 
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptxPPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
PPT Hukum Adat Kel. 1.pptx
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 

Manusia,Nilai,Moral,Dan Hukum aljalil pgri.pptx

  • 1. Manusia,Nilai,Moral Dan Hukum Disusun oleh: 1. Achmad Arif Syaefullah 2022311029p 2. Aljalil 2022311019 3. Rifqi Wijaya 2020311009 4. Vioranda Charlendo 2022311021 5. Selamat 2022311002 6. Fauzan Muslihun 2022311008 7. Muhammad Ikhsan Qori 8. Muhammad Syairi 202231035 9. Frediansyah 10. Febriyanto hakim 2022311001 11. M khiruz zamzami 2022311032p
  • 2. Pengertian Manusia Manusia adalah satu-satunya makhluk di dunia ini yang dapat berpikir, tetapi apabila pikiran-pikirannya itu berjalan demikian saja karena asosiasi tanpa pengarahan dan pengontrolan yang sadar, pikiran-pikiran semacam itu hanyalah perbuatan manusia, bukanya perbuatan manusiawi, meskipun perbuatan- perbuatan ini perbuatan-perbuatan dari tata susunan rasional. Manusia dalam pandangan agama adalah makhluk yang memiliki potensi untuk berakhlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi buruk akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluri, atau hawa nafsu. seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum
  • 3. Dalam kehidupan sehari, manusia selalu berkaitan dengan nilai, misalnya kita mengatakan bahwa orang itu baik atau lukisan itu indah, berarti kita melakukan penilaian terhadap suatu objek. Manusia memberikan nilai pada sesuatu yang bisa dikatakan adil, baik, indah, cantik, anggun, dan sebagainya. Nilai merupakan sesuatu yang diharapkan (das solen) oleh manusia dan sesuatu yang baik yang diciptakan oleh manusia. Nilai menjadikan dorongan manusia untuk melakukan tindakan agar harapan itu terwujud dalam kehidupannya. Selain itu, nilai juga merupakan sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek astraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi perilaku yang ketat. PENGERTIAN NILAI
  • 4. Nilai itu suatu relitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi kita tidak bias menindra kejujuran itu. 01. 02. 03. Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal das sollen. Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya nilai keadilan. Semua orang berharap manusia dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan. SIFAT-SIFAT NILAI Nilai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
  • 5. Menurut Bambang Daroeso (1986) adalah sebagai berikut: 1. 2. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. CIRI-CIRI NILAI Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal (das sollen).
  • 6. Menurut Notonegoro (dalam Kaelan, 2000) menyebutkan adanya 3 macam nilai: 1. 2. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia. MACAM-MACAM NILAI Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia. 3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Terdiri dari nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan, dan nilai religius.
  • 7. Menurut Max Schelle (dalam Kaelan, 2002, hal 175), hierarki nilai terdiri dari:  Nilai Kenikmatan, nilai yang mengenakkan atau tidak mengenakkan berkaitan dengan indra manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita.  Nilai Kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan.  Nilai Kejiwaan, yaitu nilai yang tidak tergantung pada keadaan jasmani maupun lingkungan.  Nilai Kerohanian, yaitu moralitas nilai yang suci atau tidak suci. JENIS-JENIS NILAI
  • 8.  Sebagai faktor pendorong : nilai berhubungan dengan cita-cita dan harapan.  Sebagai petunjuk arah : nilai berkaitan dengan cara berpikir , berperasaan, bertindak serta menjadi panduan dalam menentukan pilihan.  sebagai pengawas : nilai mendorong, menuntun, bahkan menekan atau memaksa individu berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai yang bersangkutan.  sebagai alat solidaritas : Nilai dapat menjaga solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.  Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.  sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi menjaga stabilitas budaya dalam dalam suatu kelompok/masyarakat. FUNGSI NILAI
  • 9. Moral berasal dari bahas latin mores yang berarti adat kebiasaan. Kata mors ini mempunyai sinonim mos, moris, manner more atau manners, morals. Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti akhlak (bahasa arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral ini dalam bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Bisa dikatakan manusia yang bermoral adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. PENGERTIAN MORAL
  • 10.  Moral deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Hal ini memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.  • Moral normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Moral normatif memberikan penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan JENIS MORAL
  • 11.  Mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama sebagai bagian masyarakat  Menarik perhatian pada permasalahan moral yang kurang di tanggapi  Dapat menjadi penarik perhatian manusia pada gejala pembiasaan emosional. FUNGSI MORAL
  • 12. Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak mungkin menggambarkan hidup manusia tanpa atau diluar masyarakat. Maka manusia,masyarakat,dan hukum merupakan pengertian yang tidak dapat dipisahkan sehingga menjadi pameo. Dalam kaitan dengan masyarakat, tujuan hukum yang utama dapat direduksi untuk ketertiban. PENGERTIAN HUKUM
  • 13. Jenis hukum berdasarkan sumber: Hukum adat Sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, India, dan Tiongkok. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis. Contoh: hukum adat minangkabau. Hukum undang-undang ,Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Ada dua jenis undag-undang yakni dalam arti material (setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya mengikat secara umum bagi semua warga negara) dan dalam arti formal (setiap peraturan yang karena bentuknya dapat disebut UU). Contoh: UU pemilu. Hukum yurisprudensi Yaitu keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh UU dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang serupa. Contoh: KUHP. Hukum traktat Yaitu perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai persoalan-persoalan tertentu yang emnjadi kepentingan negara bersangkutan. Contoh: hukum batas negara. Hukum doktrin Yaitu pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas-asas penting dalam hukum dan penerapannya. JENIS HUKUM
  • 14. Jenis hukum berdasarkan isinya, yaitu: • Hukum public Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan warga negaranya. Atau Hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan tentang masyarakat dan menjadi Hukum perlindungan Publik. Contoh: hukum tata negara, hukum acara pidana. • Hukum privat Hukum yang mengatur kepentingan pribadi, atau hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang lainnya dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan. Contoh: hukum waris, hukum dagang, hukum perdata.
  • 15. Jenis hukum berdasarkan masa berlakunya, yaitu:  Hukum Positif atau ius constitutum Adalah hukum yang berlaku saat ini di suatu negara. Misalnya, di Indonesia persoalan perdata diatur dalam KUH Perdata, persoalah pidana diatur melalui KUH Pidana, dll. Dalam hukum positif atau ius constitutum di indonesia, berlaku tata hukum sebagai berikut:  Hukum Tata Negara adalah Peraturan-peraturan yang mengatur organisasai Negara dari tingkat atas sampai bawah, sturktur, tugas dan wewenang alat perlengkapan Negara.  Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu- individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa (civil law) dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni hukum publik dan hukum privat atau Hukum Perdata. Dalam sistem Anglo Sakson (common law) tidak dikenal pembagian semacam ini.  Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk kedalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya.
  • 16.  Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni kehidupan.  Manusia adalah individu yg terdiri dari jasad dan roh dan makhluk yang paling sempurna, paling tertinggi derajatnya, dan menjadi khalifah di permukaan bumi.  Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap pentong oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. KESIMPULAN