SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KOLABORASI TATALAKSANAAN
TUBERKULOSIS
DENGAN DIABETES MELITUS
Dr. Indriyani Lindawaty
Dengan
Ns. Sri Haryanti, Skep
Puskesmas Aren Jaya
Club Prolanis Aren Jaya Eksis
Sabtu, 23 Maret 2019
Pendahuluan
• WHO 2011  8,5-9,2 juta kasus/tahun dan 1,7
juta kematian TB masalah kesehatan
masyarakat di seluruh dunia
• Prevalens DM  285 juta 438 juta (2030)
• Penekanan respon imun pada DM  infeksi M.
tb  TB ( risiko TB 2-3 x lipat)
• DM  gejala TB, respon lambat pengobatan,
peningkatan mortalitas dan reaktivasi TB
• TB  intoleransi glukosa dan memperburuk
kontrol glikemik pasien DM
HUBUNGAN TB DAN DM
Risiko tuberkulosis pada diabetes mellitus
• Root, 1934  kejadian TB pada orang dewasa
dengan DM banyak ditemukan terutama dengan
kontrol glikemik yang buruk
• Philadelphia, 1952  8,4% TB paru pada DM
dibandingkan dengan 4,3% TB non DM, TB pada
DM lebih dari 10 tahun (17%)  < 10 tahun (5%)
• Korea  RR TB pada DM 3,47 dibandingkan non
DM  HbA1c > 7%
HUBUNGAN TB DAN DM
Gangguan fungsi imun pada diabetes mellitus
• DM  penurunan sistem imun seluler  penurunan limfosit
T dan netrofil + penurunan produksi TNF α, IL-1β serta IL-6
• Gangguan fungsi makrofag  ROS, kemotaksis dan fagositik
menurun
• Infeksi oleh basil tuberkel  gangguan pada sitokin,
makrofag-monosit dan populasi sel T CD4/CD8
• Glikosilasi non enzimatik gangguan fungsi mukosilier dan
neuropati otonom  abnormalitas tonus basal jalan napas 
reaktifitas bronkus dan bronkodilatasi
Tabel 1. Gangguan fungsi imun dan fisiologi paru penderita DM
Koziel H, Koziel MJ. Pulmonary complication of diabetes mellitus. Infect Dis Clin
North Am.1995;9:65-96
Kelainan fungsi imunologi paru
pada DM
Disfungsi fisiologis paru pada DM
Gangguan kemotaksis, perlengketan,
fagositosis dan mikrobisida
polimorfonuklear
Reaktifitas bronkial berkurang
Penurunan monosit perifer dengan
gangguan fagositosis
Penurunan elastic recoil dan volume
paru
Buruknya fungsi transformasi sel blast
menjadi limfosit
Penurunan kapasitas difusi
Cacat fungsi opsonisasi C3. Sumbatan mukus pada saluran napas
Penurunan respons ventilasi terhadap
hipoksemia
HUBUNGAN TB DAN DM
Hiperglikemia akibat tuberkulosis
• Nichols, tahun 1957 178 pasien TB, 5% DM dan
22% kelainan TTGO
• Alisjahbana dkk  13% pasien TB DM, lebih
besar dibandingkan kontrol tanpa TB  3,2% DM
• Nigeria  pasien TB dengan gangguan TTG setelah
3 bulan diberi OAT  TTG normal
• Tanzania  506 TB dengan BTA (+)  11 DM
(4%), 82 GTG(16,2%)
Guptan dan Shah  prevalens DM 0,9%, GTG 8,8%
HUBUNGAN TB DAN DM
Intoleransi glukosa pada tuberkulosis
• Stress akut, demam, inaktifitas  sekresi hormon
stres  kadar gula darah
• Kadar IL-1 dan TNF α  sekresi hormon anti
insulin
• Kasus TB berat  pankreatitis kronis dan kalsifikasi
 defisiensi insulin absolut
• Protein transporter asam lemak pada basil tuberkel
 meningkatkan ambilan asam lemak rantai panjang
 disregulasi homeostasis energi
HUBUNGAN TB DAN DM
Kerusakan pankreas akibat tuberkulosis
• Dr. Phillip Schwarz  TB menyebabkan amiloidosis
pankreas melalui proses imunologi DM
• Reaksi toksik-alergi  pankreatitis  toksin M.tb
dan mediator inflamasi  amiloidosis
• Tuberkel bakteri dalam darah atau penetrasi jaringan
perkejuan KGB abdominal menyerang organ
pankreas kalsifikasi dan amiloidosis
Kerusakan pankreas akibat tuberkulosis
• Lazarus dan Folk  kalsifikasi pankreas
menyebabkan 23%-50% insidens DM
• Elias dan Markovits  proses reaksi silang antigen
HSP-65  destruksi sel beta pankreas oleh limfosit
antibodi HSP-65  IDDM juvenile
GAMBARAN RADIOLOGI TB-DM
• Sosman dan Steidl  pola radiologi khusus terdiri
dari konfluen, kavitas, lesi berbentuk baji menyebar
dari hilus menuju bagian tepi  zona bawah paru
• Jabbar dkk  173 pasien TB-DM  lapang bawah
paru 36%, lesi bilateral 47%, efusi pleura 32%,
kavitas > laki-laki (32%)
• Anand dkk  50 pasien TB-DM lesi di lapang
bawah paru 84%, lesi bilateral 32%, kavitas paru 20%
lesi di lapang bawah paru, mengenai banyak lobus dan
kavitas multipel
DERAJAT KEPARAHAN TB-DM & HASIL
PENGOBATAN
• DM  beban awal mikobakteri tinggi  waktu
konversi sputum lebih lama  tingkat kekambuhan
• Pasien TB-DM membutuhkan waktu lebih lama
untuk konversi sputum  kecepatan konversi tidak
jauh berbeda, yaitu antara 2-3 bulan
• TB  DM : derajat keparahan penyakit yang lebih
buruk, lesi paru lebih banyak, dan perubahan paru yg
lebih besar saat penyembuhan
• DM  TB : kadar gula yang lebih tinggi,
kemungkinan besar untuk terjadi koma dan
mikroangiopati, gagal pengobatan dan kematian
PENATALAKSANAAN TB-DM
Interaksi OAT dengan OHO
• Rifampicin  inducer kuat enzim sitokrom
P450 hepar menurunkan kadar sulfonilurea
(gliklazid, gliburide, glipizide dan glimepirid)
dan biguanid
Monitoring kadar gula darah dan penyesuaian
dosis OHO
PENATALAKSANAAN TB-DM
Interaksi OAT dengan OHO
• Isoniazid  neuropati perifer yang dapat
memperburuk atau menyerupai neuropati diabetik
Suplemen vitamin B6 atau piridoksin selama
pengobatan TB - DM
• DM  gangguan farmakokinetik OAT
• DM + BB yang tinggi + kadar glukosa darah
tinggi  konsentrasi rifampin plasma
• Nijland dkk.  kadar rifampisin plasma 53%
lebih rendah pada pasien TB-DM
• DM  perubahan penyerapan obat oral,
penurunan ikatan protein dengan obat,
insufisiensi ginjal, perlemakan hati, gangguan
bersihan obat
Prinsip pengobatan TB-DM
1. Pengobatan tepat
2. DM dg kontrol glikemik buruk  dirawat
3. Insulin  kontrol gula darah
4. OHO  DM ringan
5. Keseimbangan glikemik  keberhasilan terapi OAT
(target GDP <120 mg% dan HbA1c <7%)
6. Monitoring ESO
7. Durasi OAT  kontrol diabetes dan respon pasien
8. Penanganan komorbid, dan malnutrisi
Rasionalisasi pemberian insulin pada TB-
DM
1. Infeksi TB berat
2. Hilangnya jaringan dan fungsi pankreas pada TB
pankreas
3. Kebutuhan diet kalori dan protein yang tinggi serta
kebutuhan efek anabolik
4. Terdapat interaksi antara OHO dengan OAT
5. Terdapat penyakit hepar yang meyertai 
menghambat penggunaan OHO
Penapisan
Penapisan DM pada pasien TB
• Penapisan DM menyinkirkan kemungkinan
terjadinya komorbid DM
• Anamnesis + fingerstick glucometer assay 
metode penapisan sederhana dan ekonomis
Penapisan TB pada DM
• Pemeriksaan medis teratur + foto toraks dua tahun
sekali
• Usia > 40 tahun atau BB < 10% BB ideal 
pemeriksaan lebih ketat
Kesimpulan
1. DM menyebabkan kerusakan pada fungsi imun dan
fisiologis paru  meningkatkan risiko infeksi
maupun reaktifasi TB, memperpanjang konversi
sputum, meningkatkan risiko gagal pengobatan
2. TB  GTG dan DM  proses infeksi dan
kerusakan pankreas
3. Gambaran foto toraks TB-DM  atipikal  infiltrat
lebih luas, pada lobus bawah paru, kavitas multipel
dan efusi pleura
4. Interaksi antara OHO dan OAT  insulin
5. Penapisan TB pada DM  insidensi TB tinggi
Terima kasih

More Related Content

What's hot

ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfRizkaDana
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaTriana Septianti
 
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratLaporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Pertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di PuskesmasPertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di PuskesmasDynReNagha
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitisKANDA IZUL
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAILena Setianingsih
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS NajMah Usman
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajarhomeworkping4
 

What's hot (20)

POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remaja
 
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratLaporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Pertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di PuskesmasPertemuan Kader TB di Puskesmas
Pertemuan Kader TB di Puskesmas
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Tetanus Neonatorum
Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duhGABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
 
P 4a gerd
P 4a gerdP 4a gerd
P 4a gerd
 

Similar to Materi tb dm

jurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptxjurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptxKessiVikaneswari3
 
Presentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada DiabetesPresentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada DiabetesTanyaDok.com
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.pptlinggagumelar2
 
Tb dengan penyulit
Tb dengan penyulitTb dengan penyulit
Tb dengan penyulitELLY SALIM
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptBankSoal8
 
Presentasi marini
Presentasi mariniPresentasi marini
Presentasi mariniivanho86
 
19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.ppt
19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.ppt19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.ppt
19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.pptssuser5c537c
 
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptxEMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptxsisiliafitriapurnani
 
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptx
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptxINFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptx
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptxIkasa1
 
Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptx
Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptxTuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptx
Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptxJeckyCazorha95
 
Program Pemberantasan Penyakit TB
Program Pemberantasan Penyakit TBProgram Pemberantasan Penyakit TB
Program Pemberantasan Penyakit TBanang7
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxhasbi63
 
Farmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptxFarmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptxDALISAPARI2021
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxrapiahrapi
 

Similar to Materi tb dm (20)

jurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptxjurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptx
 
Presentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada DiabetesPresentasi Infeksi Paru pada Diabetes
Presentasi Infeksi Paru pada Diabetes
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
 
Tb dengan penyulit
Tb dengan penyulitTb dengan penyulit
Tb dengan penyulit
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
 
Presentasi marini
Presentasi mariniPresentasi marini
Presentasi marini
 
19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.ppt
19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.ppt19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.ppt
19.-Kuliah-DIARE-AKUT-Pengantar-s.ppt
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptxEMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
 
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptx
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptxINFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptx
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE.pptx
 
Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptx
Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptxTuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptx
Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus.pptx
 
Intensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptxIntensif Covid.pptx
Intensif Covid.pptx
 
Program Pemberantasan Penyakit TB
Program Pemberantasan Penyakit TBProgram Pemberantasan Penyakit TB
Program Pemberantasan Penyakit TB
 
Thesis NLR.pptx
Thesis NLR.pptxThesis NLR.pptx
Thesis NLR.pptx
 
PPT ENG IND
PPT ENG INDPPT ENG IND
PPT ENG IND
 
Tatalaksana TBC-1.pdf
Tatalaksana TBC-1.pdfTatalaksana TBC-1.pdf
Tatalaksana TBC-1.pdf
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Farmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptxFarmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptx
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
 
6 tuberkulostatika
6 tuberkulostatika6 tuberkulostatika
6 tuberkulostatika
 

Recently uploaded

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 

Materi tb dm

  • 1. KOLABORASI TATALAKSANAAN TUBERKULOSIS DENGAN DIABETES MELITUS Dr. Indriyani Lindawaty Dengan Ns. Sri Haryanti, Skep Puskesmas Aren Jaya Club Prolanis Aren Jaya Eksis Sabtu, 23 Maret 2019
  • 2. Pendahuluan • WHO 2011  8,5-9,2 juta kasus/tahun dan 1,7 juta kematian TB masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia • Prevalens DM  285 juta 438 juta (2030) • Penekanan respon imun pada DM  infeksi M. tb  TB ( risiko TB 2-3 x lipat) • DM  gejala TB, respon lambat pengobatan, peningkatan mortalitas dan reaktivasi TB • TB  intoleransi glukosa dan memperburuk kontrol glikemik pasien DM
  • 3. HUBUNGAN TB DAN DM Risiko tuberkulosis pada diabetes mellitus • Root, 1934  kejadian TB pada orang dewasa dengan DM banyak ditemukan terutama dengan kontrol glikemik yang buruk • Philadelphia, 1952  8,4% TB paru pada DM dibandingkan dengan 4,3% TB non DM, TB pada DM lebih dari 10 tahun (17%)  < 10 tahun (5%) • Korea  RR TB pada DM 3,47 dibandingkan non DM  HbA1c > 7%
  • 4. HUBUNGAN TB DAN DM Gangguan fungsi imun pada diabetes mellitus • DM  penurunan sistem imun seluler  penurunan limfosit T dan netrofil + penurunan produksi TNF α, IL-1β serta IL-6 • Gangguan fungsi makrofag  ROS, kemotaksis dan fagositik menurun • Infeksi oleh basil tuberkel  gangguan pada sitokin, makrofag-monosit dan populasi sel T CD4/CD8 • Glikosilasi non enzimatik gangguan fungsi mukosilier dan neuropati otonom  abnormalitas tonus basal jalan napas  reaktifitas bronkus dan bronkodilatasi
  • 5. Tabel 1. Gangguan fungsi imun dan fisiologi paru penderita DM Koziel H, Koziel MJ. Pulmonary complication of diabetes mellitus. Infect Dis Clin North Am.1995;9:65-96 Kelainan fungsi imunologi paru pada DM Disfungsi fisiologis paru pada DM Gangguan kemotaksis, perlengketan, fagositosis dan mikrobisida polimorfonuklear Reaktifitas bronkial berkurang Penurunan monosit perifer dengan gangguan fagositosis Penurunan elastic recoil dan volume paru Buruknya fungsi transformasi sel blast menjadi limfosit Penurunan kapasitas difusi Cacat fungsi opsonisasi C3. Sumbatan mukus pada saluran napas Penurunan respons ventilasi terhadap hipoksemia
  • 6. HUBUNGAN TB DAN DM Hiperglikemia akibat tuberkulosis • Nichols, tahun 1957 178 pasien TB, 5% DM dan 22% kelainan TTGO • Alisjahbana dkk  13% pasien TB DM, lebih besar dibandingkan kontrol tanpa TB  3,2% DM • Nigeria  pasien TB dengan gangguan TTG setelah 3 bulan diberi OAT  TTG normal • Tanzania  506 TB dengan BTA (+)  11 DM (4%), 82 GTG(16,2%) Guptan dan Shah  prevalens DM 0,9%, GTG 8,8%
  • 7. HUBUNGAN TB DAN DM Intoleransi glukosa pada tuberkulosis • Stress akut, demam, inaktifitas  sekresi hormon stres  kadar gula darah • Kadar IL-1 dan TNF α  sekresi hormon anti insulin • Kasus TB berat  pankreatitis kronis dan kalsifikasi  defisiensi insulin absolut • Protein transporter asam lemak pada basil tuberkel  meningkatkan ambilan asam lemak rantai panjang  disregulasi homeostasis energi
  • 8. HUBUNGAN TB DAN DM Kerusakan pankreas akibat tuberkulosis • Dr. Phillip Schwarz  TB menyebabkan amiloidosis pankreas melalui proses imunologi DM • Reaksi toksik-alergi  pankreatitis  toksin M.tb dan mediator inflamasi  amiloidosis • Tuberkel bakteri dalam darah atau penetrasi jaringan perkejuan KGB abdominal menyerang organ pankreas kalsifikasi dan amiloidosis
  • 9. Kerusakan pankreas akibat tuberkulosis • Lazarus dan Folk  kalsifikasi pankreas menyebabkan 23%-50% insidens DM • Elias dan Markovits  proses reaksi silang antigen HSP-65  destruksi sel beta pankreas oleh limfosit antibodi HSP-65  IDDM juvenile
  • 10. GAMBARAN RADIOLOGI TB-DM • Sosman dan Steidl  pola radiologi khusus terdiri dari konfluen, kavitas, lesi berbentuk baji menyebar dari hilus menuju bagian tepi  zona bawah paru • Jabbar dkk  173 pasien TB-DM  lapang bawah paru 36%, lesi bilateral 47%, efusi pleura 32%, kavitas > laki-laki (32%) • Anand dkk  50 pasien TB-DM lesi di lapang bawah paru 84%, lesi bilateral 32%, kavitas paru 20% lesi di lapang bawah paru, mengenai banyak lobus dan kavitas multipel
  • 11. DERAJAT KEPARAHAN TB-DM & HASIL PENGOBATAN • DM  beban awal mikobakteri tinggi  waktu konversi sputum lebih lama  tingkat kekambuhan • Pasien TB-DM membutuhkan waktu lebih lama untuk konversi sputum  kecepatan konversi tidak jauh berbeda, yaitu antara 2-3 bulan • TB  DM : derajat keparahan penyakit yang lebih buruk, lesi paru lebih banyak, dan perubahan paru yg lebih besar saat penyembuhan • DM  TB : kadar gula yang lebih tinggi, kemungkinan besar untuk terjadi koma dan mikroangiopati, gagal pengobatan dan kematian
  • 12. PENATALAKSANAAN TB-DM Interaksi OAT dengan OHO • Rifampicin  inducer kuat enzim sitokrom P450 hepar menurunkan kadar sulfonilurea (gliklazid, gliburide, glipizide dan glimepirid) dan biguanid Monitoring kadar gula darah dan penyesuaian dosis OHO
  • 13. PENATALAKSANAAN TB-DM Interaksi OAT dengan OHO • Isoniazid  neuropati perifer yang dapat memperburuk atau menyerupai neuropati diabetik Suplemen vitamin B6 atau piridoksin selama pengobatan TB - DM
  • 14. • DM  gangguan farmakokinetik OAT • DM + BB yang tinggi + kadar glukosa darah tinggi  konsentrasi rifampin plasma • Nijland dkk.  kadar rifampisin plasma 53% lebih rendah pada pasien TB-DM • DM  perubahan penyerapan obat oral, penurunan ikatan protein dengan obat, insufisiensi ginjal, perlemakan hati, gangguan bersihan obat
  • 15. Prinsip pengobatan TB-DM 1. Pengobatan tepat 2. DM dg kontrol glikemik buruk  dirawat 3. Insulin  kontrol gula darah 4. OHO  DM ringan 5. Keseimbangan glikemik  keberhasilan terapi OAT (target GDP <120 mg% dan HbA1c <7%) 6. Monitoring ESO 7. Durasi OAT  kontrol diabetes dan respon pasien 8. Penanganan komorbid, dan malnutrisi
  • 16. Rasionalisasi pemberian insulin pada TB- DM 1. Infeksi TB berat 2. Hilangnya jaringan dan fungsi pankreas pada TB pankreas 3. Kebutuhan diet kalori dan protein yang tinggi serta kebutuhan efek anabolik 4. Terdapat interaksi antara OHO dengan OAT 5. Terdapat penyakit hepar yang meyertai  menghambat penggunaan OHO
  • 17. Penapisan Penapisan DM pada pasien TB • Penapisan DM menyinkirkan kemungkinan terjadinya komorbid DM • Anamnesis + fingerstick glucometer assay  metode penapisan sederhana dan ekonomis Penapisan TB pada DM • Pemeriksaan medis teratur + foto toraks dua tahun sekali • Usia > 40 tahun atau BB < 10% BB ideal  pemeriksaan lebih ketat
  • 18. Kesimpulan 1. DM menyebabkan kerusakan pada fungsi imun dan fisiologis paru  meningkatkan risiko infeksi maupun reaktifasi TB, memperpanjang konversi sputum, meningkatkan risiko gagal pengobatan 2. TB  GTG dan DM  proses infeksi dan kerusakan pankreas 3. Gambaran foto toraks TB-DM  atipikal  infiltrat lebih luas, pada lobus bawah paru, kavitas multipel dan efusi pleura 4. Interaksi antara OHO dan OAT  insulin 5. Penapisan TB pada DM  insidensi TB tinggi