SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Clinical, laboratory, and radiographic
aspects of patients with pulmonary
tuberculosis and dysglycemia and
tuberculosis treatment outcomes
Residen : Putu Kessi Vikaneswari
Pembimbing : Dr. dr. Made Ratna Saraswati, SpPD-KEMD,FINASIM
Program Studi Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
FK UNUD/ RSUP Sanglah
Jurnal Reading Endokrin
INTRODUCTION
Diabetes Mellitus  2-3x meningkatkan resiko infeksi primer ataupun
reaktivasi infeksi Tuberculosis
Luaran terapi TBDM cenderung buruk dibandingkan TB non DM
Respon hiperinflamasi host pada TB  hiperglikemia  mengganggu
tatalaksana pasien dengan DM  menginduksi perkembangan DM pada
pasien Pre-DM
Pandemi COVID 19  menghambat program eliminasi TB  angka
diagnosis TB turun 18%, peningkatan angka kematian terkait TB
INTRODUCTION
Studi yang mengevaluasi peran dysglycemia pada presentasi klinis TB dan
respon terapi TB pada negara dengan beban TB yang tinggi belum banyak
dilakukan
Data dari Brazilian Ministry of Health dan Brazilian Case Registry Database 
antara tahun 2019-2021 : 10% pasien dari pasien TB mengidap Diabetes
Penelitian ini bertujuan :
 Mendeskripsikan karakteristik klinis, laboratorium dan radiografis
TB Paru dengan dan tanpa dysglycemia
 Menganalisa hubungan karakteristik dengan luaran terapi TB
METHODS
Waktu : September 2016 – November 2020
Tempat : Municipal Health Care Center, Duque de Caxias, Brazil.
Sampel :
 Pasien dengan keluhan batuk minimal 2 minggu  skor TB > 5
 Usia 18 tahun dan setuju untuk diwawancara, mengikuti pemeriksaan
antropometri dan X-Ray Thorax dan pemeriksaan sputum
 Peserta dengan kultur positif M.Tuberculosis dan atau Gen Xpert MTb
positif = diagnosis TB Paru
Sampel :
• Berdasarkan profil HbA1c, pasien TB dibagi menjadi :
 Normoglycemic (NTB) : HbA1c < 5.7%
 Pre-Diabetic (PDMTB) : 5.7% < HbA1c > 6.4%
 Diabetic (DMTB) : HbA1c > 6.5%
METHODS
Pasien dievaluasi pada 3 periode waktu :
- Minggu pertama pengobatan TB (M0)
- Akhir bulan kedua pengobatan (M2)
- Akhir pengobatan (MEND)
Pasien menjalani pemeriksaan:
• antropometri (berat badan dan tinggi badan)
• tes dahak,
• tes sensitifitas OAT lini I,
• tes darah (gula darah puasa HbA1c)
• X-ray Thorax
• Kuisioner (sosiodemografis, klinis TB Paru,
riwayat merokok, alcohol dan obat obatan)
Dokter paru tanpa mengetahui profil glycemic
pasien memeriksa foto X-ray Thorax
- kavitas (jumlah dan ukuran)
- Keterlibatan paru (lesi unilateral/bilateral,
dan 1/3 area paru yang terdampak)
Pasien Dokter
Luaran pengobatan TB  medical record
- Favorable (sembuh atau lengkap)
- Unfavorable (meninggal, loss to follow up,
atau gagal)
METHODS
Signifikan level
p < 0,05
Asosiasi
multivariate
Regresi logistic
Analisis statistic :
SPSS versi 23
Variabel
continuous
median dan
interquartile
Asosiasi antar
Variabel
kategorikal
Chi square test
Perbandingan
variable continous
Wilcoxon-Mann-
Whitney test
OR dan CI 95%
RESULTS
Tabel 1. Data sosiodemografis pasien TBC Paru (N= 140), sesuai dengan kadar HbA1C saat
terdiagnosis
Tabel 2.
Temuan radiografi dada pada pasien
dengan tuberkulosis paru (N = 140)
saat diagnosis, setelah selesai
bulan kedua pengobatan, dan pada
akhir pengobatan tuberkulosis, sesuai
dengan kadar HbA1c
Tabel 3.
Data mikrobiologi pasien tuberkulosis
paru (N=140) saat diagnosis, setelah
selesai kedua
bulan pengobatan, dan pada akhir
pengobatan tuberkulosis, sesuai
dengan kadar HbA1c
Tabel 4. Analisis univariat dan multivariat karakteristik klinis, radiografi, dan mikrobiologi pada saat
diagnosis tuberkulosis terkait dengan disglikemia di antara pasien dengan tuberkulosis paru.
BMI yang tinggi, kavitas pada X-ray toraks dan smear sputum positiff
memiliki hubungan yang independent dengan disglikemia pada pasien
TBC Paru
Variabel kadar HbA1c saat terapi Tuberculosis
• Penurunan kadar HbA1c diatas level
normal (>5,7%) pada M2, khususnya
grup PDMTB ( 47% MO  14% M2)
• Median HbA1c pada grup PDMTB dan
DMTB turun signifikan dari M0 
MEND (Mo 5,9% dan 9,7%  M2 5,4%
dan 8,1%  MEND 5,4% dan 8,4%)
• Penurunan signifikan level disglikemia
pada M2 dibandingkan pada M0 (61%
vs 25%, p = 0,001)
Luaran Terapi Tuberculosis
• 140  1 pasien dirujuk ke klinik lain  139 pasien
• 29 loss to follow up
• 2 gagal terapi
• 102 luaran baik ( 7 sembuh, 95 tuntas)
• 6 meninggal dunia
• Tidak ada hubungan signifikan antara sosidemografis, klinis dan
laboratorium dengan luaran terapi
• Grup PDMTB dan DMTB tidak menunjukkan luaran buruk yang lebih
signifikan (25% vs 33,9%)
• Pada MEND : 12 pasien PDMTB luaran baik (sembuh dan tuntas)
• Tidak ada perbedaan signifkan antara luaran terapi TBC dengan
HbA1c (p= 0,38)
• 6 pasien meninggal  4 pada grup DMTB  TBC lethality 20% (4/20)
pada DMTB, 2,2 % (1/46) pada PDMTB, dan 1/45 pda NGTB
• Hubungan signifikan antara kematian dengan kadar HbA1c yang
tinggi (p=0,013)
DISCUSSION
Pada negara dengan beban TBC yang tinggi seperti Brazil  hanya sedikit studi yang
menganalisa karakteristik klinis, radiologis dan mikrobiologis pasien TBC paru atau peran DM
dan pre-DM pada luaran terapi TBC paru
 Studi di India (30%) >>>Frekuensi DM pada TBC paru di studi ini 14,2% >>> studi lain di Brasil
(13,6%) di Cina (5%) dan Kenya (6.3%)
 Perbedaan prevalensi pada studi di
berbagai negara
 Predisposisi genetik, pola makan
(konsumsi alcohol), obesitas, usia dan
gaya hidup sedentari
 Metode evaluasi disglikemia yang
berbeda
Studi ini menggunakan HbA1c
DISCUSSION
Skrining DM pada pasien TBC : Gula darah puasa, tes toleransi glukosa oral, HbA1c
Pasien tidak perlu
puasa
Stabilitas pre analisis
lebih baik
Keuntungan
Limitasi
Akurasi deteksi DM >> GDP
Mahal
Dipengaruhi kondisi
lainnya : usia, etnis,
dan anemia
• Gejala TBC pada pasien DM lebih sering dan lebih
parah >> pasien TBC tanpa DM
• Tidak ada perbedaan signifikan durasi gejala antara
grup NGTB dan grup disglikemia
• Pasien DMTB memiliki rerata usia dan BMI yang lebih
tinggi
DISCUSSION
X-ray pasien DMTB :
lesi atipikal, berlokasi di lobus
bawah
kavitas multiple dan melibatkan
paru bilateral
Pada studi ini kavitas, lesi bilateral
dan keterlibatan 1/3 area paru
banyak pada grup disglikemia
DISCUSSION
Hanya sedikit data tentang
profil radiografi dan inflamasi
pada pasien DMTB selama
pengobatan
Penelitian ini = penelitian dengan hewan percobaan babi dengan
hiperglikemia kronis  respone imun innate menurun sebagai
respon makrofag alveolar yang terinfeksi M.Tb
• Didapatkan keterlambatan respon spesifik sel T  hiperinflamasi
• Kadar sitokin Th1, Th2 dan Th17 tinggi, Neutrofilia dan pulmonary
bacillary load yang tinggi
• Smear sputum (+) >> grup
disglikemia  menurunnya
respon imun dalam mengontrol
multiplikasi bakteri MTb
• Serial kasus di India dan Cina 
proporsi smear sputum (+) tinggi
pada pasien diabetes
DISCUSSION
Studi ini
+ Tidak ada perbedaan dalam konsumsi
alkohol, rokok dan obat-obatan dengan
pada grup disglikemia dan NGTB
Studi lain
+ Studi lain di Brazil : frekuensi merokok
tinggi pada grup DMTB
+ Studi kohort di Korea Selatan : resiko
kematian pada DM dengan merokok
meningkat 5x lipat.
+ Perbedaan radiologis, mikrobiologis antara NGTB dan Grup Disglikemia pada periode Mo
tidak didapatkan pada follow up M2 dan MEND
+ Analisis perbedaan pada saat follow up melibatkan sampel dalam jumlah kecil  tidak
cukup kuat untuk mengindentifikasi perbedaan
+ Proporsi kematian yang tinggi pada DMTB  respon OAT tidak efektif
+ Durasi pengobatan TB pasien DMTB = pasien TB non DM
+ Pasien DMTB >>> resiko tinggi toksisitas OAT
- Isoniazidperipheral neuropathy dan Etambutol ocular neuropathy
+ Pasien DMTB >>> resiko tinggi interaksi obat (rifampicin) dan konsentrasi obat pada
plasma rendah
+ Faktor faktor yang mempengaruhi luaran buruk pengobatan TBC
DISCUSSION
DISCUSSION
Studi ini Pre DM didapatkan pada
47,1% pasien dengan tuberkulosis
>>> studi lain (7,4% to 37,5%)
Penurunan kadar HbA1c dengan
signifikan pada akhir bulan ke 2
pengobatan
Kadar glikemik normal pada pengobatan
TBC untuk pasien disglikemia juga
dilaporkan pada studi lain
Studi oleh Calderon dari Peru :
Prevalensi pasien pre DM turun 31% saat
terdiagnosis TBC  17% pada akhir
bulan ke 2 pengobatan, bertahan hingga
akhir pengobatan (di bulan 6)
Disglikemia pada awal diagnosis  respon inflamasi terhadap M.Tb
 stress induced hiperglikemia  turun secara bertahap seiring
dengan kontrol infeksi
DISCUSSION
Luaran pengobatan TBC normoglikemia = disglikemia
Inklusi variable nonbiologis, seperti loss to follow up  luaran buruk
Analisa kasus kematian
 Resiko kematian pada DMTB lebih tinggi
 Terdapat hubungan kadar HBA1c yang tinggi dengan
kematian
 Hubungan antara DM dan kematian dijelaskan pada studi
systematic review dan meta analysis dengan OR 1,69 – 1,88
BATASAN PENELITIAN
Jumlah sampel sedikit  terbatas
mendeteksi hubungan yang signifikan
Tidak memeriksa pasien dengan gejala
ringan atau atipikal pada periode awal
penyakit
Kumpulan data klinis, laboratorium dan radiografis pada 3 periode berbeda 
mampu menilai evolusi parameter (variasi kadar HbA1c dan hubungan dengan
luaran pengobatan)
KESIMPULAN
Proporsi tinggi pasien TBM
dengan DM dan Pre-DM
Pasien disglikemia 
advanced disease
Frekuensi kematian yang
banyak pada pasien DM
Kebutuhan deteksi dini disglikemia pada
awal diagnosis TBC
Identifikasi pasien Pre-DM dan DM lebih
agar mendapatkan pengobatan lebih awal
Penelitian prospektif lainnya diperlukan
dengan sampel yang lebih representative
diperlukan untuk memahami peran
disglikemia pada TBC dan resiko
progresif menjadi DM
jurnal reading endokrin.pptx

More Related Content

Similar to jurnal reading endokrin.pptx

Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasJoni Iswanto
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxhasbi63
 
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...CHAIRUNNISA MUCHTAR
 
Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxIts4people
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...maharanimariam
 
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptxTuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptxThyaraaAudiaPutriNag
 
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...ssuser8d0437
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRNesha Mutiara
 
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptxTB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptxssuser25e9281
 
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...MuhammadNurDelaphanE
 
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptxdr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptxTheopilus Lay
 
Copd dr irene
Copd dr ireneCopd dr irene
Copd dr ireneteea vani
 

Similar to jurnal reading endokrin.pptx (20)

Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
 
TB - MDR
TB - MDRTB - MDR
TB - MDR
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...
Dampak terapi dengan panduan procalcitonin pada pasien pneumonia komunitas ya...
 
pylori ITP.pptx
pylori ITP.pptxpylori ITP.pptx
pylori ITP.pptx
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
 
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptxTuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
Tuberkulosis TB, RSUD JAYAPURA, FK Uncen.pptx
 
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
 
Pp meningitis
Pp meningitisPp meningitis
Pp meningitis
 
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptxTB-RESISTEN-OBAT.pptx
TB-RESISTEN-OBAT.pptx
 
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
 
Tuberculosis LAM.pptx
Tuberculosis LAM.pptxTuberculosis LAM.pptx
Tuberculosis LAM.pptx
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
 
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptxdr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
dr Theo- TB Paru FK Uncen.pptx
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 
PPT TPT dinkes.pptx
PPT TPT dinkes.pptxPPT TPT dinkes.pptx
PPT TPT dinkes.pptx
 
Copd dr irene
Copd dr ireneCopd dr irene
Copd dr irene
 

Recently uploaded

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

jurnal reading endokrin.pptx

  • 1. Clinical, laboratory, and radiographic aspects of patients with pulmonary tuberculosis and dysglycemia and tuberculosis treatment outcomes Residen : Putu Kessi Vikaneswari Pembimbing : Dr. dr. Made Ratna Saraswati, SpPD-KEMD,FINASIM Program Studi Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNUD/ RSUP Sanglah Jurnal Reading Endokrin
  • 2.
  • 3. INTRODUCTION Diabetes Mellitus  2-3x meningkatkan resiko infeksi primer ataupun reaktivasi infeksi Tuberculosis Luaran terapi TBDM cenderung buruk dibandingkan TB non DM Respon hiperinflamasi host pada TB  hiperglikemia  mengganggu tatalaksana pasien dengan DM  menginduksi perkembangan DM pada pasien Pre-DM Pandemi COVID 19  menghambat program eliminasi TB  angka diagnosis TB turun 18%, peningkatan angka kematian terkait TB
  • 4. INTRODUCTION Studi yang mengevaluasi peran dysglycemia pada presentasi klinis TB dan respon terapi TB pada negara dengan beban TB yang tinggi belum banyak dilakukan Data dari Brazilian Ministry of Health dan Brazilian Case Registry Database  antara tahun 2019-2021 : 10% pasien dari pasien TB mengidap Diabetes Penelitian ini bertujuan :  Mendeskripsikan karakteristik klinis, laboratorium dan radiografis TB Paru dengan dan tanpa dysglycemia  Menganalisa hubungan karakteristik dengan luaran terapi TB
  • 5. METHODS Waktu : September 2016 – November 2020 Tempat : Municipal Health Care Center, Duque de Caxias, Brazil. Sampel :  Pasien dengan keluhan batuk minimal 2 minggu  skor TB > 5  Usia 18 tahun dan setuju untuk diwawancara, mengikuti pemeriksaan antropometri dan X-Ray Thorax dan pemeriksaan sputum  Peserta dengan kultur positif M.Tuberculosis dan atau Gen Xpert MTb positif = diagnosis TB Paru Sampel : • Berdasarkan profil HbA1c, pasien TB dibagi menjadi :  Normoglycemic (NTB) : HbA1c < 5.7%  Pre-Diabetic (PDMTB) : 5.7% < HbA1c > 6.4%  Diabetic (DMTB) : HbA1c > 6.5%
  • 6. METHODS Pasien dievaluasi pada 3 periode waktu : - Minggu pertama pengobatan TB (M0) - Akhir bulan kedua pengobatan (M2) - Akhir pengobatan (MEND) Pasien menjalani pemeriksaan: • antropometri (berat badan dan tinggi badan) • tes dahak, • tes sensitifitas OAT lini I, • tes darah (gula darah puasa HbA1c) • X-ray Thorax • Kuisioner (sosiodemografis, klinis TB Paru, riwayat merokok, alcohol dan obat obatan) Dokter paru tanpa mengetahui profil glycemic pasien memeriksa foto X-ray Thorax - kavitas (jumlah dan ukuran) - Keterlibatan paru (lesi unilateral/bilateral, dan 1/3 area paru yang terdampak) Pasien Dokter Luaran pengobatan TB  medical record - Favorable (sembuh atau lengkap) - Unfavorable (meninggal, loss to follow up, atau gagal)
  • 7. METHODS Signifikan level p < 0,05 Asosiasi multivariate Regresi logistic Analisis statistic : SPSS versi 23 Variabel continuous median dan interquartile Asosiasi antar Variabel kategorikal Chi square test Perbandingan variable continous Wilcoxon-Mann- Whitney test OR dan CI 95%
  • 8. RESULTS Tabel 1. Data sosiodemografis pasien TBC Paru (N= 140), sesuai dengan kadar HbA1C saat terdiagnosis
  • 9. Tabel 2. Temuan radiografi dada pada pasien dengan tuberkulosis paru (N = 140) saat diagnosis, setelah selesai bulan kedua pengobatan, dan pada akhir pengobatan tuberkulosis, sesuai dengan kadar HbA1c
  • 10. Tabel 3. Data mikrobiologi pasien tuberkulosis paru (N=140) saat diagnosis, setelah selesai kedua bulan pengobatan, dan pada akhir pengobatan tuberkulosis, sesuai dengan kadar HbA1c
  • 11. Tabel 4. Analisis univariat dan multivariat karakteristik klinis, radiografi, dan mikrobiologi pada saat diagnosis tuberkulosis terkait dengan disglikemia di antara pasien dengan tuberkulosis paru. BMI yang tinggi, kavitas pada X-ray toraks dan smear sputum positiff memiliki hubungan yang independent dengan disglikemia pada pasien TBC Paru
  • 12. Variabel kadar HbA1c saat terapi Tuberculosis • Penurunan kadar HbA1c diatas level normal (>5,7%) pada M2, khususnya grup PDMTB ( 47% MO  14% M2) • Median HbA1c pada grup PDMTB dan DMTB turun signifikan dari M0  MEND (Mo 5,9% dan 9,7%  M2 5,4% dan 8,1%  MEND 5,4% dan 8,4%) • Penurunan signifikan level disglikemia pada M2 dibandingkan pada M0 (61% vs 25%, p = 0,001)
  • 13. Luaran Terapi Tuberculosis • 140  1 pasien dirujuk ke klinik lain  139 pasien • 29 loss to follow up • 2 gagal terapi • 102 luaran baik ( 7 sembuh, 95 tuntas) • 6 meninggal dunia • Tidak ada hubungan signifikan antara sosidemografis, klinis dan laboratorium dengan luaran terapi • Grup PDMTB dan DMTB tidak menunjukkan luaran buruk yang lebih signifikan (25% vs 33,9%) • Pada MEND : 12 pasien PDMTB luaran baik (sembuh dan tuntas) • Tidak ada perbedaan signifkan antara luaran terapi TBC dengan HbA1c (p= 0,38) • 6 pasien meninggal  4 pada grup DMTB  TBC lethality 20% (4/20) pada DMTB, 2,2 % (1/46) pada PDMTB, dan 1/45 pda NGTB • Hubungan signifikan antara kematian dengan kadar HbA1c yang tinggi (p=0,013)
  • 14. DISCUSSION Pada negara dengan beban TBC yang tinggi seperti Brazil  hanya sedikit studi yang menganalisa karakteristik klinis, radiologis dan mikrobiologis pasien TBC paru atau peran DM dan pre-DM pada luaran terapi TBC paru  Studi di India (30%) >>>Frekuensi DM pada TBC paru di studi ini 14,2% >>> studi lain di Brasil (13,6%) di Cina (5%) dan Kenya (6.3%)  Perbedaan prevalensi pada studi di berbagai negara  Predisposisi genetik, pola makan (konsumsi alcohol), obesitas, usia dan gaya hidup sedentari  Metode evaluasi disglikemia yang berbeda
  • 15. Studi ini menggunakan HbA1c DISCUSSION Skrining DM pada pasien TBC : Gula darah puasa, tes toleransi glukosa oral, HbA1c Pasien tidak perlu puasa Stabilitas pre analisis lebih baik Keuntungan Limitasi Akurasi deteksi DM >> GDP Mahal Dipengaruhi kondisi lainnya : usia, etnis, dan anemia • Gejala TBC pada pasien DM lebih sering dan lebih parah >> pasien TBC tanpa DM • Tidak ada perbedaan signifikan durasi gejala antara grup NGTB dan grup disglikemia • Pasien DMTB memiliki rerata usia dan BMI yang lebih tinggi
  • 16. DISCUSSION X-ray pasien DMTB : lesi atipikal, berlokasi di lobus bawah kavitas multiple dan melibatkan paru bilateral Pada studi ini kavitas, lesi bilateral dan keterlibatan 1/3 area paru banyak pada grup disglikemia
  • 17. DISCUSSION Hanya sedikit data tentang profil radiografi dan inflamasi pada pasien DMTB selama pengobatan Penelitian ini = penelitian dengan hewan percobaan babi dengan hiperglikemia kronis  respone imun innate menurun sebagai respon makrofag alveolar yang terinfeksi M.Tb • Didapatkan keterlambatan respon spesifik sel T  hiperinflamasi • Kadar sitokin Th1, Th2 dan Th17 tinggi, Neutrofilia dan pulmonary bacillary load yang tinggi • Smear sputum (+) >> grup disglikemia  menurunnya respon imun dalam mengontrol multiplikasi bakteri MTb • Serial kasus di India dan Cina  proporsi smear sputum (+) tinggi pada pasien diabetes
  • 18. DISCUSSION Studi ini + Tidak ada perbedaan dalam konsumsi alkohol, rokok dan obat-obatan dengan pada grup disglikemia dan NGTB Studi lain + Studi lain di Brazil : frekuensi merokok tinggi pada grup DMTB + Studi kohort di Korea Selatan : resiko kematian pada DM dengan merokok meningkat 5x lipat.
  • 19. + Perbedaan radiologis, mikrobiologis antara NGTB dan Grup Disglikemia pada periode Mo tidak didapatkan pada follow up M2 dan MEND + Analisis perbedaan pada saat follow up melibatkan sampel dalam jumlah kecil  tidak cukup kuat untuk mengindentifikasi perbedaan + Proporsi kematian yang tinggi pada DMTB  respon OAT tidak efektif + Durasi pengobatan TB pasien DMTB = pasien TB non DM + Pasien DMTB >>> resiko tinggi toksisitas OAT - Isoniazidperipheral neuropathy dan Etambutol ocular neuropathy + Pasien DMTB >>> resiko tinggi interaksi obat (rifampicin) dan konsentrasi obat pada plasma rendah + Faktor faktor yang mempengaruhi luaran buruk pengobatan TBC DISCUSSION
  • 20. DISCUSSION Studi ini Pre DM didapatkan pada 47,1% pasien dengan tuberkulosis >>> studi lain (7,4% to 37,5%) Penurunan kadar HbA1c dengan signifikan pada akhir bulan ke 2 pengobatan Kadar glikemik normal pada pengobatan TBC untuk pasien disglikemia juga dilaporkan pada studi lain Studi oleh Calderon dari Peru : Prevalensi pasien pre DM turun 31% saat terdiagnosis TBC  17% pada akhir bulan ke 2 pengobatan, bertahan hingga akhir pengobatan (di bulan 6) Disglikemia pada awal diagnosis  respon inflamasi terhadap M.Tb  stress induced hiperglikemia  turun secara bertahap seiring dengan kontrol infeksi
  • 21. DISCUSSION Luaran pengobatan TBC normoglikemia = disglikemia Inklusi variable nonbiologis, seperti loss to follow up  luaran buruk Analisa kasus kematian  Resiko kematian pada DMTB lebih tinggi  Terdapat hubungan kadar HBA1c yang tinggi dengan kematian  Hubungan antara DM dan kematian dijelaskan pada studi systematic review dan meta analysis dengan OR 1,69 – 1,88
  • 22. BATASAN PENELITIAN Jumlah sampel sedikit  terbatas mendeteksi hubungan yang signifikan Tidak memeriksa pasien dengan gejala ringan atau atipikal pada periode awal penyakit Kumpulan data klinis, laboratorium dan radiografis pada 3 periode berbeda  mampu menilai evolusi parameter (variasi kadar HbA1c dan hubungan dengan luaran pengobatan)
  • 23. KESIMPULAN Proporsi tinggi pasien TBM dengan DM dan Pre-DM Pasien disglikemia  advanced disease Frekuensi kematian yang banyak pada pasien DM Kebutuhan deteksi dini disglikemia pada awal diagnosis TBC Identifikasi pasien Pre-DM dan DM lebih agar mendapatkan pengobatan lebih awal Penelitian prospektif lainnya diperlukan dengan sampel yang lebih representative diperlukan untuk memahami peran disglikemia pada TBC dan resiko progresif menjadi DM