SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Get Homework Done
Homeworkping.com
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Research Paper help
https://www.homeworkping.com/
Online Tutoring
https://www.homeworkping.com/
click here for freelancing tutoring sites
PRESENTASI KASUS
VERTIGO DENGAN DM typeII
DAN
HIPERTENSI grade II
Dipresentasikan pada tanggal: 14 Juli 2007
Oleh:
Hepta Nova S. K. D
01.30277.00025.09
Pembimbing:
dr. H. Aswad Muhammad, Sp. S
Lab/SMF Penyakit Saraf
Program Studi Kedokteran Umum
Universitas Mulawarman
RSUD AW SJAHRANIE
Samarinda 2007
I. REKAM MEDIS PASIEN
IDENTITAS
Nama : Ny. H
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : menikah G0 P4 A0
Usia : 50 tahun
Agama : Islam
Suku : Kutai
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Ulin Samarinda
MRS : 12 Juni 2007
2
ANAMNESA
Keluhan Utama : Kepala terasa berputar
RPS : Kepala terasa berputar sejak sehari sebelum MRS,
pemandangan sekeliling juga terlihat berputar. Saat
berdiri, duduk, maupun berbaring, juga terasa berputar.
Bila berdiri, badan terasa terdorong ke sebelah kiri.
Mata terbuka atau mata tertutup juga terasa berputar.
Disertai mual dan muntah sebanyak 5 kali. Pandangan
terhadap sekeliling tidak terlihat ganda. Kepala terasa
berputar sebenarnya sudah dirasakan sejak setahun
yang lalu, namun hanya muncul 5-6 bulan sekali.
Timbul dan hilang dengan sendirinya. Tangan dan kaki
dapat digerakkan. Pasien tidak pernah menderita
lumpuh separuh badan sebelumnya. Pasien tidak
pernah merasa kesemutan tangan dan kaki. Pasien tidak
merasa telinga berdengung, tidak ada keluar cairan atau
nanah dari telinga.
RPD : Baru mengetahui mengidap penyakit kencing manis
sejak 3 tahun lalu, rutin minum obat dengan dosis 1 kali
3
sehari, tidak ingat nama obatnya. Pasien tidak
mengetahui kalau menderita tekanan darah tinggi.
RPK : Keluarga pasien tidak ada yang menderita kencing
manis, tidak ada yang menderita tekanan darah tinggi,
juga tidak ada yang menderita lumpuh separuh badan.
PEMERIKSAAN FISIK
TGL 19-06-2007
Kesan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 V5 M6
Tekanan Darah : 180/90mmHg Suhu axiler : 36,3°C
Nadi : 84 kali per menit Pernafasan : 20 kali per menit
Status Internus
Conjungtiva anemis -/- Sclera Ikterik -/-
Pernafasan simetris vesikuler rh-/-, wh-/-
S1 S2 reguler gallop - murmur –
Abdomen soepel
Nyeri tekan ulu hati
Hepar lien tak teraba
Bising usus + normal
Ekstremitas Superior edema -/- akral hangat
Ekstremitas Inferior edema -/- akral hangat
4
Status Neurologis
Meningeal sign
Kaku kuduk : - Kernig : -
Reflex fisiologis
Reflex biceps : +/+ Reflex patella : -/-
Reflex patologis
Reflex Babinski : -/- Reflex Hoffman : D- / S +
Reflex Tromner : D- / S +
Nervus Cranialis
N I : subyektif +/+ obyektif +/+
N II : visus normal
N III, IV, dan VI : kornea D et S deviasi ke sinistra
nistagmus +
: pupil: diameter 3mm, isokor, reflex cahaya +/+
N V : membuka mulut +, mengunyah +, menggigit +
sensibilitas +/+
N VII : m. occulomotor N, m. orbicularis oculi N, m. nasalis N
m. orbicularis oris N, m. risorius N
N VIII : detik arloji D + / S –
N IX : uvula tidak terlihat
N X : reflex menelan +
N XI : memalingkan muka ke kanan-kiri +
mengangkat bahu +/+
N XII : lidah tidak deviasi
5
MOTORIK SENSORIK
5 4 + + Dilakukan tes dengan benda
tumpul dan benda tajam5 4 + +
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab (12-06-2007)
Leukosit
GDS
:
:
16.300 (me↑)
470 (me↑)
SGOT
SGPT
:
:
38 (me↑)
44 (me↑)
EKG (12-06-2007):
Sinus Tachicardia
Atrial flutter
CT Scan 18 Juni 2007 dengan ekspertise:
1. Acute infark di hemispherium cerebelli kiri dengan edema
2. tidak tampak perdarahan, massa, maupun malformasi vaskuler intra
axial/extra axial.
DIAGNOSA
Diagnosa Klinis : hemiparese sinistra dengan parese N III, IV, VI, VIII.
Diagnosa Topis : infark cerebelli sinistra
Diagnosa Etiologis : susp. trombosis
TERAPI
IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit
Piracetam 12gr per hari
6
Betahistine 6mg 3 x 1 tab
Cefotaxim inj 3 x 1 amp
Cimetidine inj. 3 x 1 amp
Insulin short acting inj 3 x 20 IU (sliding scale)
Captopril 25mg 3 x 1 tab
Amlodipine 5mg 1 x 1 tab
PROGNOSA
ad vitam : Dubia ad malam
ad fungsionam : Dubia ad malam
II. TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Serebelum terletak pada fossa posterior tengkorak dibelakang pons dan medulla.
Serebelum divaskularisasi oleh sistem arteri vertebrobasiler yang juga
memvaskularisasi batang otak1
.
7
Bagian serebelum2
:
☀ Archicerebellum, berfungsi untuk mempertahankan agar seseorang
berorientasi di dalam ruangan. Lesi didaerah ini akan menyebabkan
ataxia tubuh, limbung, dan terhuyung-huyung.
☀ Paleocerebellum, mengendalikan otot-otot antigravitasi tubuh.
☀ Neocerebellum berfungsi sebagai pengerem pada gerakan di bawah
kemauan, terutama gerakan yang memerlukan pengawasan dan
penghentian serta gerakan halus dari tangan. Lesi pada daerah ini
akan menghasilkan dismetria, tremor, dan ketidakmampuan untuk
melakukan gerakan mengubah-ubah yang cepat.
8
Sentral vertigo dapat disebabkan oleh perdarahan atau iskemik pada nukleus
vestibularis serebelum dan onsetnya bertahap1
. Gangguan endokrin seperti
diabetes mellitus dapat menimbulkan vertigo. Dasarnya adalah timbulnya
aterosklerosis yang dapat terjadi di arteri vertebrobasiler dan cabang-cabangnya
yang memvaskularisasi serebelum sehingga menimbulkan gangguan peredaran
darah ke serebelum3
. akibatnya terjadi iskemik jaringan serebelum yang dapat
berlanjut ke infark sehingga terjadi defisit neurologis yang tergolong ke dalam
stroke non hemorhagik (SNH)1
.
SNH dapat terjadi oleh karena4
:
 Emboli
Emboli dapat berasal dari penyakit jantung seperti penyakit katup jantung
pada mitral stenosis, myokard infark, atrial fibrilasi, maupun gagal jantung.
 Trombosis
Trombosis dapat terjadi pada pembuluh darah besar yaitu sistem arteri
carotis, maupun pembuluh darah kecil yaitu srteri intraserebral. Trombosis
dapat berupa arterial stenosis oleh karena turbulensi aliran darah,
aterosklerosis, serta agregasi platelet.
Faktor Resiko SNH4
:
 Usia lanjut
9
 Hipertensi
 Perokok
 Hiperkolesterol
 Pengidap penyakit jantung:
o Penyakit jantung koroner
o Hipertrofi ventrikel kiri
o Atrial fibrilasi
Serebelum memberikan informasi posisi setiap otot dan tulang yang sedang
melaksanakan gerakan agar gerakan dapat sesuai. Hilangnya fungsi serebelum
menimbulkan gangguan koordinasi dari gerakan yang ada, misalnya3
:
☀ Ataxia, yaitu suatu cara berjalan terhuyung-huyung, limbung seperti orang
mabuk dengan langkah yang lebar dan cenderung jatuh ke sisi lesi.
☀ Nystagmus.
☀ Pleurothotonos, yaitu kecenderungan untuk jatuh ke sisi lesi.
Tes Romberg pada sentral vertigo dengan kelainan pada serebelum, pasien tidak
seimbang walaupun mata terbuka atau tertutup, bahkan untuk menjaga
keseimbangan saat duduk pun pasien mengalami kesulitan5
.
Finger to nose: untuk tes koordinasi. Pada kelainan di batang otak atau
serebelum, terjadi gangguan koordinasi dan keseimbangan (ataxia).
Pemeriksaan Penunjang4
:
 Kimia darah lengkap (lipid profile, glukosa darah)
 EKG untuk mengetahui ada tidaknya penyakit jantung seperti atrial fibrilasi
atau infark myokard.
 CT Scan Kepala Non Kontras untuk mengetahui ada tidaknya infark atau
perdarahan pada otak.
 Trans Cranial Doppler Ultrasound untuk mengevaluasi anatomi vaskuler
apakah ada kelainan seperti emboli, stenosis, atau aterosklerosis pada middle
cerebral arteri, intracranial carotid arteri, atau vertebrobasiler arteri.
10
 MRI untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan pada otak, atau infark dan
area sekelilingnya yakni penumbra iskemik.
Penatalaksanaan stroke6
☀ Posisi kepala pada stroke non hemorhagik sesuai dengan penelitian bahwa
perfusi otak maksimal pada posisi supine. Tetapi posisi ini tak
direkomendasikan untuk perdarahan intrakranial karena dapat
meningkatkan tekanan intra kranial.
☀ Sebagian besar ahli tidak merekomendasikan terapi hipertensi pada stroke
iskemik akut, kecuali terdapat hipertensi berat yang menetap yaitu tekanan
darah sistolik > 220mmHg atau diastolik > 120mmHg.
☀ Selama stroke iskemik fase akut, hiperglikemia dapat memperberat kondisi
pasien. Pada iskemik fokal, glukosa darah harus dinormalkan dengan
insulin untuk memperkecil daerah infark otak tetapi menghindari
hipoglikemi.
☀ Trombolitik agen, bila streptokinase bermanfaat pada myokard infark, maka
alteplase bermanfaat sebagai trombolitik pada SNH akut. Dosisnya
0,9mg.KgBB IV selama 60 menit. Diberikan dalam jangka waktu 3 jam sejak
onset4
.
☀ Pemberian antikoagulan heparin untuk mencegah berulangnya
cardioemboli stroke. Dosisnya 2 x 0,4cc sub kutan selama 5-7 hari.
Monitoring trombosit hari 1 dan 3, jika < 100.000 maka hentikan pemberian.
☀ Peranan neuroprotektan pada stroke akut yaitu mencegah kematian sel
akibat iskemik.
• Piracetam
Memperbaiki neurotransmisi, mengurangi hiperaggregasi platelet,
memperbaiki mikrosirkulasi. Indikasi stroke iskemik akut dalam 7 jam
pertama dari onset stroke.
Dosis dan cara pemberian:
11
 Pemberian pertama 12gr per infus habis dalam 20 menit
Selanjutnya 12gr/24 jam dengan drip kontinyu s/d hari ke 4
 Hari ke 5 s/d akhir minggu ke 4 diberikan 4,8gr 3 x/hari PO.
 Minggu 5 s/d 12 diberikan 2,4gr 2 kali sehari PO.
• Citicoline
Menurunkan pembentukan asam laktat, menghambat radikalisasi asam
lemak dalam keadaan iskemik, meningkatkan aliran darah otak,
meningkatkan konsumsi O2. Indikasinya stroke iskemik < 24 jam
setelah onset. Dosis dan cara pemakaian: 250 – 1000mg per hari IV
terbagi dalam 2 – 3 kali sehari selama 2 – 14 hari.
Penatalaksanaan vertigo7, 8
:
Anti histamin:
☀ Meclizine 25mg PO 4 hingga 6 kali sehari. Menirunkan eksitabilitas labirin
dan menghambat konduksi jalur telinga dalam dengan serebelum.
☀ Dimenhidrinat 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari. Mengurangi stimulasi
vestibuler dan menekan fungsi labirin.
Anti kolinergik: bekerja secara sentral dengan menekan konduksi jalur
vestibular-serebelar.
☀ Scopolamin 0.6mg PO 4 hingga 6 kali sehari atau 0.5mg Trans Dermal 3 hari
sekali.
Benzodiazepin: mendepresi segala level CNS termasuk formatio retikularis
dengan cara meningkatkan aktivitas GABA yaitu neurotransmiter inhibitor di
sistem vestibularis.
☀ Diazepam 5-10mg PO/IV/IM 4 hingga 6 kali sehari.
Betahistine bekerja pada reseptor H1 yang berlokasi di pembuluh darah telinga
dalam hal ini membuat vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas sehingga
12
mengurangi tekanan dari kelebihan cairan di dalam labirin pada penyakit
Meniere.
Phenotiazine: antidopaminergik yang efektif dalam menangani emesis.
☀ Prometazin 25mg atau 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari untuk mengatasi
emesis.
III. PEMBAHASAN
Dari anamnesa terhadap pasien didapatkan:
☀ Tidak ada keluhan otogenik dari pasien, misalnya telinga terasa penuh,
telinga rasa grebeg-grebeg, atau penurunan pendengaran.
☀ Riwayat penyakit pasien adalah diabetes mellitus yang diketahui sejak 3
tahun lalu dan rutin minum obat anti hiperglikemi oral.
☀ Sensasi badan dan pemandangan terasa berputar hingga membuat pasien
tak mampu duduk ataupun berdiri karena akan seperti terdorong ke sebelah
kiri.
☀ Sensasi berputar tersebut dirasakan sejak setahun yang lalu namun hilang
timbul dengan sendirinya.
Ini menggiring arah diagnosa menuju sentral vertigo. Karena didapatkan
salah satu gejala serebelar pleurothonos, yaitu kecenderungan untuk jatuh ke sisi
lesi.
Selain itu, gangguan endokrin yaitu penyakit Diabetes Mellitus yang
diderita pasien dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis pada endotel
pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar, terjadi iskemik
yang berlanjut ke infark.
Bila ini terjadi di sistem arteri vertebro-basiler yang memvaskularisasi
serebelum ataupun batang otak, maka akan terjadi gangguan keseimbangan
tubuh.
13
Inilah yang kemungkinan menyebabkan hilang-timbulnya sensasi vertigo
yang dialami pasien sejak setahun lalu, karena proses infark di daerah serebelum
tersebut terjadi sedikit demi sedikit dan bertahap.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan:
☀ Tekanan darah yang tinggi, tergolong Hipertensi Grade II
☀ Deviasi konjugat ke sinistra
☀ Penurunan fungsi pendengaran nervus VIII sinistra
☀ Lateralisasi ke sinistra
Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol lambat laun dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan endotel pembuluh darah sehingga terjadi trombosis yang
kelanjutannya dapat mengakibatkan iskemik maupun infark.
Deviasi konjugat ke sinistra kemungkinan dikarenakan infark berada di
lokasi serebelum dimana terdapat nukleus dari nervus III, IV, dan VI. Sehingga
terjadi gangguan okulomotor.
Penurunan fungsi pendengaran nervus VIII sinistra karena pada serebelum
terdapat nukleus vestibularis, kemungkinan infark mengenai lokasi nukleus
vestibularis ini sehingga terjadi gangguan pendengaran.
Lateralisasi ke sinistra yang merupakan hemiparese ipsilateral terjadi karena
area infark berada setelah dicussatio piramidalis sehingga yang terjadi adalah
ipsilateral, dan bukan kontralateral.
14
Dari pemeriksaan penunjang ditemukan:
☀ Peningkatan leukosit
☀ Peningkatan GDS
☀ Peningkatan SGOT dan SGPT
☀ EKG atrial flutter
☀ CT Scan infark cerebelli sinistra
Peningkatan leukosit dikarenakan melemahnya imunitas tubuh yang lazim
terjadi pada penderita Diabetes Mellitus.
Peningkatan GDS hingga 470 padahal pasien sudah teratur makan obat
hiperglikemi oral, ini menjadi penanda bahwa edukasi, diet makanan, latihan
jasmani, maupun obat sudah tak mampu lagi mengendalikan kadar gula darah
pasien sehingga dalam kasus ini perlu dilakukan pemberian insulin.
Peningkatan SGOT dan SGPT yang agak sedikit meningkat kemungkinan
karena efek obat antihiperglikemi oral yang sudah 3 tahun dikonsumsi pasien
yang bersifat hepatotoksik.
EKG atrial flutter merupakan salah satu penyakit jantung yang dapat
menyebabkan terjadinya stroke non hemorhage.
CT Scan Kepala Non Kontras dengan ekspertise infark cerebelli sinistra
menyokong diagnosa ke arah sentral vertigo et causa infark cerebelli sinistra.
15
Dari terapi:
☀ Pemberian piracetam
☀ Pemberian betahistin untuk mengatasi vertigo
☀ Pemberian cefotaksim
☀ Sliding scale insulin
☀ Kombinasi captopril dan amlodipine
Pemberian piracetam ditujukan untuk memperbaiki neurotransmisi,
mengurangi hiperaggregasi platelet, memperbaiki mikrosirkulasi.
Betahistine bekerja pada reseptor H1 yang berlokasi di pembuluh darah
telinga dalam hal ini membuat vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas
sehingga mengurangi tekanan dari kelebihan cairan di dalam labirin pada
penyakit Meniere. Tapi dalam kasus ini pemberian betahistine tidak tepat,
karena bukan tergolong ke dalam penyakit Meniere.
Pada pasien ini tidak ditemukan keluhan otogenik, sehingga untuk
mengatasi vertigo pada pasien ini dapat digunakan anti kolinergik yang bekerja
secara sentral menekan konduksi jalur vestibular-serebelar ataupun
benzodiazepin yang meningkatkan aktivitas GABA sebagai inhibitor
neurotransmiter di sistem vestibularis.
Pemberian cefotaksim sudah tepat untuk mengatasi infeksi pada pasien ini
yang memang rentan infeksi karena penurunan kekebalan tubuh akibat penyakit
Diabetes Mellitus yang diidapnya.
Sliding scale insulin, penting dilakukan karena pasien ini mengalami infark
dengan kondisi O2 yang turun, sedangkan glukosa tinggi. Kadar glukosa yang
tinggi ini dapat menimbulkan terjadinya metabolisme anaerob yang
memproduksi toksin-toksin yang dapat memperluas daerah infark.
Kombinasi captopril dan amlodipin adalah usaha yang baik untuk
menurunkan tekanan darah pasien, namun dengan MAP yang harus di atas 140
agar tidak terjadi perluasan iskemik maupun infark.
Prognosa:
Ad vitam: ad malam
16
Karena pada pasien ini kontrol glukosa darah tak mampu lagi dilakukan oleh
obat oral sehingga perlu diberikan insulin, dan ini merupakan prognosis yang
buruk bagi organ-organ vital pasien karena mengakibatkan kerusakan
mikrovaskuler, serta makrovaskuler. Kerusakan makrovaskuler yaitu stroke
sudah dialami oleh pasien.
Ad fungsionam: ad malam
Karena terjadi infark di pusat pengatur keseimbangan tubuh yaitu serebelum,
tentu tak dapat diharapkan pulih sempurna karena sel saraf pusat tak dapat
beregenerasi, sehingga keluhan-keluhan serebelar dapat mengganggu aktivitas
sehari-hari pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Marill, K. A. Central Vertigo. Massachusetts:
http://www.emedicine.com/emerg/topic858.htm . 21 Juni 2007.
17
2. Chusid, J. G. Neuroanatomi Korelatif Dan Neurologi Fungsional.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1990. 65-74.
3. Ngoerah. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya: Airlangga
University Press. 1990. 203-210.
4. Becker, J. U. Stroke, Ischemic. New York:
http://www.emedicine.com/emerg/topic558.htm. 21 Juni 2007.
5. Troost. B. T. Vertigo. Pensylvania: http://ivertigo.net. 29 Juni 2007.
6. PERDOSSI. Guidelines Stroke. Jakarta: PERDOSSI. 2004. 1-70.
7. Friedman. M. Dizziness, Vertigo, and Imbalance. Cleveland:
http://www.emedicine.com/neuro/topic693.htm . 21 Juni 2007.
8. Swartz, R. Longwell, P. Treatment of Vertigo. California: American Family
Physician. 2005. http://www.aafp.org . 21 Juni 2007.
18

More Related Content

What's hot (20)

how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
 
Farmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsiFarmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
askep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsiaskep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Makalah epilepsi upn feb 2013
Makalah epilepsi   upn feb 2013Makalah epilepsi   upn feb 2013
Makalah epilepsi upn feb 2013
 
Asuhan keperawatan pada anak kejang demam
Asuhan keperawatan pada anak kejang demamAsuhan keperawatan pada anak kejang demam
Asuhan keperawatan pada anak kejang demam
 
Pemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@donsPemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@dons
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Kejang demam pada anak
Kejang demam pada anakKejang demam pada anak
Kejang demam pada anak
 
Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1
 
makalah spina bifida
makalah spina bifidamakalah spina bifida
makalah spina bifida
 
Bedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsiBedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsi
 
Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selvi
 
Kecederaan dalam sukan
Kecederaan dalam sukanKecederaan dalam sukan
Kecederaan dalam sukan
 

Viewers also liked

151272423 certainties-undone
151272423 certainties-undone151272423 certainties-undone
151272423 certainties-undonehomeworkping4
 
239203442 case-study-miscariage
239203442 case-study-miscariage239203442 case-study-miscariage
239203442 case-study-miscariagehomeworkping4
 
150866478 kkd-case-strategic-management
150866478 kkd-case-strategic-management150866478 kkd-case-strategic-management
150866478 kkd-case-strategic-managementhomeworkping4
 
91718032 tutorial-hidrogen
91718032 tutorial-hidrogen91718032 tutorial-hidrogen
91718032 tutorial-hidrogenhomeworkping4
 
59331132 study-material-training-copy
59331132 study-material-training-copy59331132 study-material-training-copy
59331132 study-material-training-copyhomeworkping4
 
239353483 portfolio-in-fs
239353483 portfolio-in-fs239353483 portfolio-in-fs
239353483 portfolio-in-fshomeworkping4
 
87442839 updated-ee-syllabus
87442839 updated-ee-syllabus87442839 updated-ee-syllabus
87442839 updated-ee-syllabushomeworkping4
 

Viewers also liked (10)

151272423 certainties-undone
151272423 certainties-undone151272423 certainties-undone
151272423 certainties-undone
 
239203442 case-study-miscariage
239203442 case-study-miscariage239203442 case-study-miscariage
239203442 case-study-miscariage
 
150866478 kkd-case-strategic-management
150866478 kkd-case-strategic-management150866478 kkd-case-strategic-management
150866478 kkd-case-strategic-management
 
91718032 tutorial-hidrogen
91718032 tutorial-hidrogen91718032 tutorial-hidrogen
91718032 tutorial-hidrogen
 
239305914 cases
239305914 cases239305914 cases
239305914 cases
 
59331132 study-material-training-copy
59331132 study-material-training-copy59331132 study-material-training-copy
59331132 study-material-training-copy
 
150995358 case
150995358 case150995358 case
150995358 case
 
239353483 portfolio-in-fs
239353483 portfolio-in-fs239353483 portfolio-in-fs
239353483 portfolio-in-fs
 
87442839 updated-ee-syllabus
87442839 updated-ee-syllabus87442839 updated-ee-syllabus
87442839 updated-ee-syllabus
 
60180538 case-study
60180538 case-study60180538 case-study
60180538 case-study
 

Similar to Homework Help & Tutoring Sites

Similar to Homework Help & Tutoring Sites (20)

167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
167702342 case-stroke-piriformis-avn-doc
 
167703317 tes-case
167703317 tes-case167703317 tes-case
167703317 tes-case
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
Kasus Sistem Saraf
Kasus Sistem SarafKasus Sistem Saraf
Kasus Sistem Saraf
 
Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...
Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...
Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...
 
stroke.pdf
stroke.pdfstroke.pdf
stroke.pdf
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
konklin .pptx
konklin .pptxkonklin .pptx
konklin .pptx
 
149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Kasus - BPPV.pptx
Kasus - BPPV.pptxKasus - BPPV.pptx
Kasus - BPPV.pptx
 
PKD Safitri.pptx
PKD Safitri.pptxPKD Safitri.pptx
PKD Safitri.pptx
 
Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
 
208548844 case-fix
208548844 case-fix208548844 case-fix
208548844 case-fix
 
Trauma kapitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
Trauma kapitis 2  AKPER PEMKAB MUNA Trauma kapitis 2  AKPER PEMKAB MUNA
Trauma kapitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
 

More from homeworkping4

242269855 dell-case-study
242269855 dell-case-study242269855 dell-case-study
242269855 dell-case-studyhomeworkping4
 
242266287 case-study-on-guil
242266287 case-study-on-guil242266287 case-study-on-guil
242266287 case-study-on-guilhomeworkping4
 
242259868 legal-research-cases
242259868 legal-research-cases242259868 legal-research-cases
242259868 legal-research-caseshomeworkping4
 
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
241999259 case-hemstoma-sukonjungtivahomeworkping4
 
241985748 plm-case-study
241985748 plm-case-study241985748 plm-case-study
241985748 plm-case-studyhomeworkping4
 
241946212 case-study-for-ocd
241946212 case-study-for-ocd241946212 case-study-for-ocd
241946212 case-study-for-ocdhomeworkping4
 
241941333 case-digest-statcon
241941333 case-digest-statcon241941333 case-digest-statcon
241941333 case-digest-statconhomeworkping4
 
241909563 impact-of-emergency
241909563 impact-of-emergency241909563 impact-of-emergency
241909563 impact-of-emergencyhomeworkping4
 
241905839 mpcvv-report
241905839 mpcvv-report241905839 mpcvv-report
241905839 mpcvv-reporthomeworkping4
 
241767629 ethics-cases
241767629 ethics-cases241767629 ethics-cases
241767629 ethics-caseshomeworkping4
 
241716493 separation-of-powers-cases
241716493 separation-of-powers-cases241716493 separation-of-powers-cases
241716493 separation-of-powers-caseshomeworkping4
 
241603963 drug-study-final
241603963 drug-study-final241603963 drug-study-final
241603963 drug-study-finalhomeworkping4
 
241573114 persons-cases
241573114 persons-cases241573114 persons-cases
241573114 persons-caseshomeworkping4
 
241566373 workshop-on-case-study
241566373 workshop-on-case-study241566373 workshop-on-case-study
241566373 workshop-on-case-studyhomeworkping4
 
241524597 succession-full-cases
241524597 succession-full-cases241524597 succession-full-cases
241524597 succession-full-caseshomeworkping4
 
241299249 pale-cases-batch-2
241299249 pale-cases-batch-2241299249 pale-cases-batch-2
241299249 pale-cases-batch-2homeworkping4
 
241262134 rubab-thesis
241262134 rubab-thesis241262134 rubab-thesis
241262134 rubab-thesishomeworkping4
 
241259161 citizenship-case-digests
241259161 citizenship-case-digests241259161 citizenship-case-digests
241259161 citizenship-case-digestshomeworkping4
 

More from homeworkping4 (20)

242269855 dell-case-study
242269855 dell-case-study242269855 dell-case-study
242269855 dell-case-study
 
242266287 case-study-on-guil
242266287 case-study-on-guil242266287 case-study-on-guil
242266287 case-study-on-guil
 
242259868 legal-research-cases
242259868 legal-research-cases242259868 legal-research-cases
242259868 legal-research-cases
 
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
 
241985748 plm-case-study
241985748 plm-case-study241985748 plm-case-study
241985748 plm-case-study
 
241946212 case-study-for-ocd
241946212 case-study-for-ocd241946212 case-study-for-ocd
241946212 case-study-for-ocd
 
241941333 case-digest-statcon
241941333 case-digest-statcon241941333 case-digest-statcon
241941333 case-digest-statcon
 
241909563 impact-of-emergency
241909563 impact-of-emergency241909563 impact-of-emergency
241909563 impact-of-emergency
 
241905839 mpcvv-report
241905839 mpcvv-report241905839 mpcvv-report
241905839 mpcvv-report
 
241767629 ethics-cases
241767629 ethics-cases241767629 ethics-cases
241767629 ethics-cases
 
241716493 separation-of-powers-cases
241716493 separation-of-powers-cases241716493 separation-of-powers-cases
241716493 separation-of-powers-cases
 
241603963 drug-study-final
241603963 drug-study-final241603963 drug-study-final
241603963 drug-study-final
 
241585426 cases-vii
241585426 cases-vii241585426 cases-vii
241585426 cases-vii
 
241573114 persons-cases
241573114 persons-cases241573114 persons-cases
241573114 persons-cases
 
241566373 workshop-on-case-study
241566373 workshop-on-case-study241566373 workshop-on-case-study
241566373 workshop-on-case-study
 
241524597 succession-full-cases
241524597 succession-full-cases241524597 succession-full-cases
241524597 succession-full-cases
 
241356684 citibank
241356684 citibank241356684 citibank
241356684 citibank
 
241299249 pale-cases-batch-2
241299249 pale-cases-batch-2241299249 pale-cases-batch-2
241299249 pale-cases-batch-2
 
241262134 rubab-thesis
241262134 rubab-thesis241262134 rubab-thesis
241262134 rubab-thesis
 
241259161 citizenship-case-digests
241259161 citizenship-case-digests241259161 citizenship-case-digests
241259161 citizenship-case-digests
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Homework Help & Tutoring Sites

  • 1. Get Homework Done Homeworkping.com Homework Help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/ click here for freelancing tutoring sites PRESENTASI KASUS VERTIGO DENGAN DM typeII DAN HIPERTENSI grade II Dipresentasikan pada tanggal: 14 Juli 2007
  • 2. Oleh: Hepta Nova S. K. D 01.30277.00025.09 Pembimbing: dr. H. Aswad Muhammad, Sp. S Lab/SMF Penyakit Saraf Program Studi Kedokteran Umum Universitas Mulawarman RSUD AW SJAHRANIE Samarinda 2007 I. REKAM MEDIS PASIEN IDENTITAS Nama : Ny. H Jenis kelamin : Perempuan Status perkawinan : menikah G0 P4 A0 Usia : 50 tahun Agama : Islam Suku : Kutai Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Ulin Samarinda MRS : 12 Juni 2007 2
  • 3. ANAMNESA Keluhan Utama : Kepala terasa berputar RPS : Kepala terasa berputar sejak sehari sebelum MRS, pemandangan sekeliling juga terlihat berputar. Saat berdiri, duduk, maupun berbaring, juga terasa berputar. Bila berdiri, badan terasa terdorong ke sebelah kiri. Mata terbuka atau mata tertutup juga terasa berputar. Disertai mual dan muntah sebanyak 5 kali. Pandangan terhadap sekeliling tidak terlihat ganda. Kepala terasa berputar sebenarnya sudah dirasakan sejak setahun yang lalu, namun hanya muncul 5-6 bulan sekali. Timbul dan hilang dengan sendirinya. Tangan dan kaki dapat digerakkan. Pasien tidak pernah menderita lumpuh separuh badan sebelumnya. Pasien tidak pernah merasa kesemutan tangan dan kaki. Pasien tidak merasa telinga berdengung, tidak ada keluar cairan atau nanah dari telinga. RPD : Baru mengetahui mengidap penyakit kencing manis sejak 3 tahun lalu, rutin minum obat dengan dosis 1 kali 3
  • 4. sehari, tidak ingat nama obatnya. Pasien tidak mengetahui kalau menderita tekanan darah tinggi. RPK : Keluarga pasien tidak ada yang menderita kencing manis, tidak ada yang menderita tekanan darah tinggi, juga tidak ada yang menderita lumpuh separuh badan. PEMERIKSAAN FISIK TGL 19-06-2007 Kesan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis GCS : E4 V5 M6 Tekanan Darah : 180/90mmHg Suhu axiler : 36,3°C Nadi : 84 kali per menit Pernafasan : 20 kali per menit Status Internus Conjungtiva anemis -/- Sclera Ikterik -/- Pernafasan simetris vesikuler rh-/-, wh-/- S1 S2 reguler gallop - murmur – Abdomen soepel Nyeri tekan ulu hati Hepar lien tak teraba Bising usus + normal Ekstremitas Superior edema -/- akral hangat Ekstremitas Inferior edema -/- akral hangat 4
  • 5. Status Neurologis Meningeal sign Kaku kuduk : - Kernig : - Reflex fisiologis Reflex biceps : +/+ Reflex patella : -/- Reflex patologis Reflex Babinski : -/- Reflex Hoffman : D- / S + Reflex Tromner : D- / S + Nervus Cranialis N I : subyektif +/+ obyektif +/+ N II : visus normal N III, IV, dan VI : kornea D et S deviasi ke sinistra nistagmus + : pupil: diameter 3mm, isokor, reflex cahaya +/+ N V : membuka mulut +, mengunyah +, menggigit + sensibilitas +/+ N VII : m. occulomotor N, m. orbicularis oculi N, m. nasalis N m. orbicularis oris N, m. risorius N N VIII : detik arloji D + / S – N IX : uvula tidak terlihat N X : reflex menelan + N XI : memalingkan muka ke kanan-kiri + mengangkat bahu +/+ N XII : lidah tidak deviasi 5
  • 6. MOTORIK SENSORIK 5 4 + + Dilakukan tes dengan benda tumpul dan benda tajam5 4 + + PEMERIKSAAN PENUNJANG Lab (12-06-2007) Leukosit GDS : : 16.300 (me↑) 470 (me↑) SGOT SGPT : : 38 (me↑) 44 (me↑) EKG (12-06-2007): Sinus Tachicardia Atrial flutter CT Scan 18 Juni 2007 dengan ekspertise: 1. Acute infark di hemispherium cerebelli kiri dengan edema 2. tidak tampak perdarahan, massa, maupun malformasi vaskuler intra axial/extra axial. DIAGNOSA Diagnosa Klinis : hemiparese sinistra dengan parese N III, IV, VI, VIII. Diagnosa Topis : infark cerebelli sinistra Diagnosa Etiologis : susp. trombosis TERAPI IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit Piracetam 12gr per hari 6
  • 7. Betahistine 6mg 3 x 1 tab Cefotaxim inj 3 x 1 amp Cimetidine inj. 3 x 1 amp Insulin short acting inj 3 x 20 IU (sliding scale) Captopril 25mg 3 x 1 tab Amlodipine 5mg 1 x 1 tab PROGNOSA ad vitam : Dubia ad malam ad fungsionam : Dubia ad malam II. TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Serebelum terletak pada fossa posterior tengkorak dibelakang pons dan medulla. Serebelum divaskularisasi oleh sistem arteri vertebrobasiler yang juga memvaskularisasi batang otak1 . 7
  • 8. Bagian serebelum2 : ☀ Archicerebellum, berfungsi untuk mempertahankan agar seseorang berorientasi di dalam ruangan. Lesi didaerah ini akan menyebabkan ataxia tubuh, limbung, dan terhuyung-huyung. ☀ Paleocerebellum, mengendalikan otot-otot antigravitasi tubuh. ☀ Neocerebellum berfungsi sebagai pengerem pada gerakan di bawah kemauan, terutama gerakan yang memerlukan pengawasan dan penghentian serta gerakan halus dari tangan. Lesi pada daerah ini akan menghasilkan dismetria, tremor, dan ketidakmampuan untuk melakukan gerakan mengubah-ubah yang cepat. 8
  • 9. Sentral vertigo dapat disebabkan oleh perdarahan atau iskemik pada nukleus vestibularis serebelum dan onsetnya bertahap1 . Gangguan endokrin seperti diabetes mellitus dapat menimbulkan vertigo. Dasarnya adalah timbulnya aterosklerosis yang dapat terjadi di arteri vertebrobasiler dan cabang-cabangnya yang memvaskularisasi serebelum sehingga menimbulkan gangguan peredaran darah ke serebelum3 . akibatnya terjadi iskemik jaringan serebelum yang dapat berlanjut ke infark sehingga terjadi defisit neurologis yang tergolong ke dalam stroke non hemorhagik (SNH)1 . SNH dapat terjadi oleh karena4 :  Emboli Emboli dapat berasal dari penyakit jantung seperti penyakit katup jantung pada mitral stenosis, myokard infark, atrial fibrilasi, maupun gagal jantung.  Trombosis Trombosis dapat terjadi pada pembuluh darah besar yaitu sistem arteri carotis, maupun pembuluh darah kecil yaitu srteri intraserebral. Trombosis dapat berupa arterial stenosis oleh karena turbulensi aliran darah, aterosklerosis, serta agregasi platelet. Faktor Resiko SNH4 :  Usia lanjut 9
  • 10.  Hipertensi  Perokok  Hiperkolesterol  Pengidap penyakit jantung: o Penyakit jantung koroner o Hipertrofi ventrikel kiri o Atrial fibrilasi Serebelum memberikan informasi posisi setiap otot dan tulang yang sedang melaksanakan gerakan agar gerakan dapat sesuai. Hilangnya fungsi serebelum menimbulkan gangguan koordinasi dari gerakan yang ada, misalnya3 : ☀ Ataxia, yaitu suatu cara berjalan terhuyung-huyung, limbung seperti orang mabuk dengan langkah yang lebar dan cenderung jatuh ke sisi lesi. ☀ Nystagmus. ☀ Pleurothotonos, yaitu kecenderungan untuk jatuh ke sisi lesi. Tes Romberg pada sentral vertigo dengan kelainan pada serebelum, pasien tidak seimbang walaupun mata terbuka atau tertutup, bahkan untuk menjaga keseimbangan saat duduk pun pasien mengalami kesulitan5 . Finger to nose: untuk tes koordinasi. Pada kelainan di batang otak atau serebelum, terjadi gangguan koordinasi dan keseimbangan (ataxia). Pemeriksaan Penunjang4 :  Kimia darah lengkap (lipid profile, glukosa darah)  EKG untuk mengetahui ada tidaknya penyakit jantung seperti atrial fibrilasi atau infark myokard.  CT Scan Kepala Non Kontras untuk mengetahui ada tidaknya infark atau perdarahan pada otak.  Trans Cranial Doppler Ultrasound untuk mengevaluasi anatomi vaskuler apakah ada kelainan seperti emboli, stenosis, atau aterosklerosis pada middle cerebral arteri, intracranial carotid arteri, atau vertebrobasiler arteri. 10
  • 11.  MRI untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan pada otak, atau infark dan area sekelilingnya yakni penumbra iskemik. Penatalaksanaan stroke6 ☀ Posisi kepala pada stroke non hemorhagik sesuai dengan penelitian bahwa perfusi otak maksimal pada posisi supine. Tetapi posisi ini tak direkomendasikan untuk perdarahan intrakranial karena dapat meningkatkan tekanan intra kranial. ☀ Sebagian besar ahli tidak merekomendasikan terapi hipertensi pada stroke iskemik akut, kecuali terdapat hipertensi berat yang menetap yaitu tekanan darah sistolik > 220mmHg atau diastolik > 120mmHg. ☀ Selama stroke iskemik fase akut, hiperglikemia dapat memperberat kondisi pasien. Pada iskemik fokal, glukosa darah harus dinormalkan dengan insulin untuk memperkecil daerah infark otak tetapi menghindari hipoglikemi. ☀ Trombolitik agen, bila streptokinase bermanfaat pada myokard infark, maka alteplase bermanfaat sebagai trombolitik pada SNH akut. Dosisnya 0,9mg.KgBB IV selama 60 menit. Diberikan dalam jangka waktu 3 jam sejak onset4 . ☀ Pemberian antikoagulan heparin untuk mencegah berulangnya cardioemboli stroke. Dosisnya 2 x 0,4cc sub kutan selama 5-7 hari. Monitoring trombosit hari 1 dan 3, jika < 100.000 maka hentikan pemberian. ☀ Peranan neuroprotektan pada stroke akut yaitu mencegah kematian sel akibat iskemik. • Piracetam Memperbaiki neurotransmisi, mengurangi hiperaggregasi platelet, memperbaiki mikrosirkulasi. Indikasi stroke iskemik akut dalam 7 jam pertama dari onset stroke. Dosis dan cara pemberian: 11
  • 12.  Pemberian pertama 12gr per infus habis dalam 20 menit Selanjutnya 12gr/24 jam dengan drip kontinyu s/d hari ke 4  Hari ke 5 s/d akhir minggu ke 4 diberikan 4,8gr 3 x/hari PO.  Minggu 5 s/d 12 diberikan 2,4gr 2 kali sehari PO. • Citicoline Menurunkan pembentukan asam laktat, menghambat radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemik, meningkatkan aliran darah otak, meningkatkan konsumsi O2. Indikasinya stroke iskemik < 24 jam setelah onset. Dosis dan cara pemakaian: 250 – 1000mg per hari IV terbagi dalam 2 – 3 kali sehari selama 2 – 14 hari. Penatalaksanaan vertigo7, 8 : Anti histamin: ☀ Meclizine 25mg PO 4 hingga 6 kali sehari. Menirunkan eksitabilitas labirin dan menghambat konduksi jalur telinga dalam dengan serebelum. ☀ Dimenhidrinat 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari. Mengurangi stimulasi vestibuler dan menekan fungsi labirin. Anti kolinergik: bekerja secara sentral dengan menekan konduksi jalur vestibular-serebelar. ☀ Scopolamin 0.6mg PO 4 hingga 6 kali sehari atau 0.5mg Trans Dermal 3 hari sekali. Benzodiazepin: mendepresi segala level CNS termasuk formatio retikularis dengan cara meningkatkan aktivitas GABA yaitu neurotransmiter inhibitor di sistem vestibularis. ☀ Diazepam 5-10mg PO/IV/IM 4 hingga 6 kali sehari. Betahistine bekerja pada reseptor H1 yang berlokasi di pembuluh darah telinga dalam hal ini membuat vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas sehingga 12
  • 13. mengurangi tekanan dari kelebihan cairan di dalam labirin pada penyakit Meniere. Phenotiazine: antidopaminergik yang efektif dalam menangani emesis. ☀ Prometazin 25mg atau 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari untuk mengatasi emesis. III. PEMBAHASAN Dari anamnesa terhadap pasien didapatkan: ☀ Tidak ada keluhan otogenik dari pasien, misalnya telinga terasa penuh, telinga rasa grebeg-grebeg, atau penurunan pendengaran. ☀ Riwayat penyakit pasien adalah diabetes mellitus yang diketahui sejak 3 tahun lalu dan rutin minum obat anti hiperglikemi oral. ☀ Sensasi badan dan pemandangan terasa berputar hingga membuat pasien tak mampu duduk ataupun berdiri karena akan seperti terdorong ke sebelah kiri. ☀ Sensasi berputar tersebut dirasakan sejak setahun yang lalu namun hilang timbul dengan sendirinya. Ini menggiring arah diagnosa menuju sentral vertigo. Karena didapatkan salah satu gejala serebelar pleurothonos, yaitu kecenderungan untuk jatuh ke sisi lesi. Selain itu, gangguan endokrin yaitu penyakit Diabetes Mellitus yang diderita pasien dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis pada endotel pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar, terjadi iskemik yang berlanjut ke infark. Bila ini terjadi di sistem arteri vertebro-basiler yang memvaskularisasi serebelum ataupun batang otak, maka akan terjadi gangguan keseimbangan tubuh. 13
  • 14. Inilah yang kemungkinan menyebabkan hilang-timbulnya sensasi vertigo yang dialami pasien sejak setahun lalu, karena proses infark di daerah serebelum tersebut terjadi sedikit demi sedikit dan bertahap. Dari pemeriksaan fisik ditemukan: ☀ Tekanan darah yang tinggi, tergolong Hipertensi Grade II ☀ Deviasi konjugat ke sinistra ☀ Penurunan fungsi pendengaran nervus VIII sinistra ☀ Lateralisasi ke sinistra Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol lambat laun dapat menyebabkan terjadinya kerusakan endotel pembuluh darah sehingga terjadi trombosis yang kelanjutannya dapat mengakibatkan iskemik maupun infark. Deviasi konjugat ke sinistra kemungkinan dikarenakan infark berada di lokasi serebelum dimana terdapat nukleus dari nervus III, IV, dan VI. Sehingga terjadi gangguan okulomotor. Penurunan fungsi pendengaran nervus VIII sinistra karena pada serebelum terdapat nukleus vestibularis, kemungkinan infark mengenai lokasi nukleus vestibularis ini sehingga terjadi gangguan pendengaran. Lateralisasi ke sinistra yang merupakan hemiparese ipsilateral terjadi karena area infark berada setelah dicussatio piramidalis sehingga yang terjadi adalah ipsilateral, dan bukan kontralateral. 14
  • 15. Dari pemeriksaan penunjang ditemukan: ☀ Peningkatan leukosit ☀ Peningkatan GDS ☀ Peningkatan SGOT dan SGPT ☀ EKG atrial flutter ☀ CT Scan infark cerebelli sinistra Peningkatan leukosit dikarenakan melemahnya imunitas tubuh yang lazim terjadi pada penderita Diabetes Mellitus. Peningkatan GDS hingga 470 padahal pasien sudah teratur makan obat hiperglikemi oral, ini menjadi penanda bahwa edukasi, diet makanan, latihan jasmani, maupun obat sudah tak mampu lagi mengendalikan kadar gula darah pasien sehingga dalam kasus ini perlu dilakukan pemberian insulin. Peningkatan SGOT dan SGPT yang agak sedikit meningkat kemungkinan karena efek obat antihiperglikemi oral yang sudah 3 tahun dikonsumsi pasien yang bersifat hepatotoksik. EKG atrial flutter merupakan salah satu penyakit jantung yang dapat menyebabkan terjadinya stroke non hemorhage. CT Scan Kepala Non Kontras dengan ekspertise infark cerebelli sinistra menyokong diagnosa ke arah sentral vertigo et causa infark cerebelli sinistra. 15
  • 16. Dari terapi: ☀ Pemberian piracetam ☀ Pemberian betahistin untuk mengatasi vertigo ☀ Pemberian cefotaksim ☀ Sliding scale insulin ☀ Kombinasi captopril dan amlodipine Pemberian piracetam ditujukan untuk memperbaiki neurotransmisi, mengurangi hiperaggregasi platelet, memperbaiki mikrosirkulasi. Betahistine bekerja pada reseptor H1 yang berlokasi di pembuluh darah telinga dalam hal ini membuat vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas sehingga mengurangi tekanan dari kelebihan cairan di dalam labirin pada penyakit Meniere. Tapi dalam kasus ini pemberian betahistine tidak tepat, karena bukan tergolong ke dalam penyakit Meniere. Pada pasien ini tidak ditemukan keluhan otogenik, sehingga untuk mengatasi vertigo pada pasien ini dapat digunakan anti kolinergik yang bekerja secara sentral menekan konduksi jalur vestibular-serebelar ataupun benzodiazepin yang meningkatkan aktivitas GABA sebagai inhibitor neurotransmiter di sistem vestibularis. Pemberian cefotaksim sudah tepat untuk mengatasi infeksi pada pasien ini yang memang rentan infeksi karena penurunan kekebalan tubuh akibat penyakit Diabetes Mellitus yang diidapnya. Sliding scale insulin, penting dilakukan karena pasien ini mengalami infark dengan kondisi O2 yang turun, sedangkan glukosa tinggi. Kadar glukosa yang tinggi ini dapat menimbulkan terjadinya metabolisme anaerob yang memproduksi toksin-toksin yang dapat memperluas daerah infark. Kombinasi captopril dan amlodipin adalah usaha yang baik untuk menurunkan tekanan darah pasien, namun dengan MAP yang harus di atas 140 agar tidak terjadi perluasan iskemik maupun infark. Prognosa: Ad vitam: ad malam 16
  • 17. Karena pada pasien ini kontrol glukosa darah tak mampu lagi dilakukan oleh obat oral sehingga perlu diberikan insulin, dan ini merupakan prognosis yang buruk bagi organ-organ vital pasien karena mengakibatkan kerusakan mikrovaskuler, serta makrovaskuler. Kerusakan makrovaskuler yaitu stroke sudah dialami oleh pasien. Ad fungsionam: ad malam Karena terjadi infark di pusat pengatur keseimbangan tubuh yaitu serebelum, tentu tak dapat diharapkan pulih sempurna karena sel saraf pusat tak dapat beregenerasi, sehingga keluhan-keluhan serebelar dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. DAFTAR PUSTAKA 1. Marill, K. A. Central Vertigo. Massachusetts: http://www.emedicine.com/emerg/topic858.htm . 21 Juni 2007. 17
  • 18. 2. Chusid, J. G. Neuroanatomi Korelatif Dan Neurologi Fungsional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1990. 65-74. 3. Ngoerah. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya: Airlangga University Press. 1990. 203-210. 4. Becker, J. U. Stroke, Ischemic. New York: http://www.emedicine.com/emerg/topic558.htm. 21 Juni 2007. 5. Troost. B. T. Vertigo. Pensylvania: http://ivertigo.net. 29 Juni 2007. 6. PERDOSSI. Guidelines Stroke. Jakarta: PERDOSSI. 2004. 1-70. 7. Friedman. M. Dizziness, Vertigo, and Imbalance. Cleveland: http://www.emedicine.com/neuro/topic693.htm . 21 Juni 2007. 8. Swartz, R. Longwell, P. Treatment of Vertigo. California: American Family Physician. 2005. http://www.aafp.org . 21 Juni 2007. 18