SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
ASKEP EPILEPSI 
QUROTUL A’YUN, S.Kep.,Ns
PENGERTIAN 
 Adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya 
gejala – gejala yang datang dalam serangan – 
serangan, berulang – ulang yang disebabkan lepas 
muatan listrik abnormal sel – sel saraf otak. Yang 
bersifat reversibel dengan berbagai etiologi. 
Serangan ialah suatu gejala yang timbulnya tiba – 
tiba dan menghilang secara tiba – tiba.
ETIOLOGI 
1. Idiopatik 
2. Faktor herediter 
3. Faktor genetik 
4. Kelainan kongenital otak 
5. Gangguan metabolik 
6. Infeksi 
7. Trauma 
8. Neoplasma dan selaputnya 
9. Kelainan pembuluh darah, malformasi, penyakit 
kolagen 
10. Keracunan 
11. Lain-lain
FAKTOR PRESIPITASI 
 Faktor presipitasi adalah faktor yang 
mempengaruhi terjadinya serangan, yaitu: 
Faktor sensoris 
Faktor sistemis 
Faktor mental
MANIFESTASI KLINIK 
 Sawan parsial (fokal,lokal) 
Sawan parsial sederhana 
 Dengan gejala motorik 
 Fokal motorik tidak menjalar 
 Fokal motorik menjalar 
 Versif 
 Postural 
 Disertai gangguan fonasi 
 Dengan gejala stomatosensoris atau sensori spesial 
 Stomatosensoris 
 Visual 
 Auditoris 
 Olfaktoris 
 Gustatoris 
 Disertai vertigo
 Dengan gejala atau tanda gangguan saraf otonom 
 Dengan gejala psikis 
 Disfasia 
 Dismnesia 
 Kognitif 
 Afektif 
 Ilusi 
 Halusinasi kompleks (terstruktur)
Sawan parsial kompleks 
 Serangan parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran 
 Dengan gejala parsial sederhana 
 Dengan automatisme 
 Dengan penurunan kesadaran sejak serangan 
 Hanya dengan penurunan kesadaran 
 Dengan automatisme 
Sawan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum 
(tonik-klonik, tonik, klonik) 
 Sawan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan 
umum 
 Sawan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan umum 
 Sawan parsial sederhana yang menjadi bangkitan parsial kompleks 
lalu berkembang menjadi bangkitan umum.
 Sawan Umum (konvulsi atau nonkonvulsi) 
1.A. Sawan Lena (Absance) 
Biasanya berlangsung selama ¼ - ½ menit 
Pada sawan ini kegiatan yang sedang dikerjakan 
terhenti, muka tampak membengong, bola mata 
dapat memutar ke atas, tidak ada reaksi bila diajak 
bicara. 
1.B. Lena tak Khas (atypical ansence) 
Dapat disertai ; 
Gangguan tonus yang lebih jelas, permulaan dan 
bangkitan tidak mendadak
2. Sawan Mioklonik 
terjadi kontraksi mendadak, sebentar, dapat lemah 
atau kuat 
3. Sawan klonik 
kejang kelojotan 
4. Sawan tonik 
otot – otot hanya menjadi kaku 
5. Sawan Tonik Klonik 
6. Sawan Atonik 
otot – otot seluruh badan mendadak lemas sehingga 
pasien terjatuh
 Sawan tak tergolongkan 
Pada bayi berupa gerakan bola mata 
Mengunyah – ngunyah 
Gerakan seperti berenang 
Menggigil 
Pernafasan mendadak berhenti sementara
PEMERIKSAAN PENUNJANG 
 EEG (Elektroencefalografi) 
 CT scan 
 Laboratorium
DIAGNOSA KEPERAWATAN 
1. Resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas 
b/d kerusakan persepsi 
2. Resiko injury b/d aktivitas kejang 
3. Isolasi sosial b.d rendah diri terhadap keadaan 
penyakit dan stigma buruk penyakit epilepsi 
dalam masyarakat
INTERVENSI KEPERAWATAN 
Dx 1: resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan 
persepsi 
Intervensi: 
Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat 
tertentu/gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk 
menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala 
awal. 
Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala 
selama serangan kejang. 
Tanggalkan pakaian pada daerah leher/abdomen. 
Masukkan spatel lidah atau gulugan benda lunak sesuai dengan 
indiksi. 
Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
dx.2.Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan). 
Identivikasi factor lingkungan yang memungkinkan resiko terjadinya cedera 
•Jauhkan benda- benda yang dapat mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien saat terjadi 
kejang 
•Mengurangi terjadinya cedera seperti akibat aktivitas kejang yang tidak terkontrol 
Pasang penghalang tempat tidur pasien Penjagaan untuk keamanan, untuk mencegah cidera 
atau jatuh 
•Letakkan pasien di tempat yang rendah dan datar Area yang rendah dan datar dapat mencegah 
terjadinya cedera pada pasien 
•Tinggal bersama pasien dalam waktu beberapa lama setelah kejang memberi penjagaan untuk 
keamanan pasien untuk kemungkinan terjadi kejang kembali 
•Menyiapkan kain lunak untuk mencegah terjadinya tergigitnya lidah saat terjadi kejang lidah 
berpotensi tergigit saat kejang karena menjulur keluar 
•Tanyakan pasien bila ada perasaan yang tidak biasa yang dialami beberapa saat sebelum 
kejang Untuk mengidentifikasi manifestasi awal sebelum terjadinya kejang pada pasien 
Kolaborasi: 
•Berikan obat anti konvulsan sesuai advice dokter 
•Mengurangi aktivitas kejang yang berkepanjangan, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke 
otak 
Edukasi: 
•Anjurkan pasien untuk memberi tahu jika merasa ada sesuatu yang tidak nyaman, atau 
mengalami sesuatu yang tidak biasa sebagai permulaan terjadinya kejang. 
•Berikan informasi pada keluarga tentang tindakan yang harus dilakukan selama pasien kejang 
Melibatkan keluarga untuk mengurangi resiko cedera
ASKEP EPILEPSI

More Related Content

What's hot (20)

EPILEPSI
EPILEPSIEPILEPSI
EPILEPSI
 
Leaflet epilepsi
Leaflet epilepsiLeaflet epilepsi
Leaflet epilepsi
 
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsiAsuhan keperawatan klien dengan epilepsi
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 
askep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsiaskep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsi
 
Makalah epilepsi upn feb 2013
Makalah epilepsi   upn feb 2013Makalah epilepsi   upn feb 2013
Makalah epilepsi upn feb 2013
 
Migraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALAMigraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALA
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)
 
Eeg encefalopati
Eeg encefalopatiEeg encefalopati
Eeg encefalopati
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 

Similar to ASKEP EPILEPSI

Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Koepiet_Nugraha
 
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryoDiagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryoZeeZee Zerlina
 
Diagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkapDiagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkapAtiqahAzman75
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisSumadin1112
 
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptxMATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptxArizhaIrma
 
Japanese encep
Japanese encepJapanese encep
Japanese encepAndi Po
 
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdfanichya
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...nitars
 
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdfKejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdfsultansahrir1
 

Similar to ASKEP EPILEPSI (20)

Kejang demam pada anak
Kejang demam pada anakKejang demam pada anak
Kejang demam pada anak
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
 
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryoDiagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryo
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNAKejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
Diagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkapDiagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkap
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitis
 
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptxMATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
 
Japanese encep
Japanese encepJapanese encep
Japanese encep
 
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
 
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
 
EPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.pptEPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.ppt
 
Status Epileptikus.pptx
Status Epileptikus.pptxStatus Epileptikus.pptx
Status Epileptikus.pptx
 
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdfKejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
 
Demam pada anak
Demam pada anakDemam pada anak
Demam pada anak
 

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah (20)

Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
Ppni
PpniPpni
Ppni
 
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatan
 
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Timbang terima
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Manajement
ManajementManajement
Manajement
 
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinan
 
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawan
 

Recently uploaded

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

ASKEP EPILEPSI

  • 1. ASKEP EPILEPSI QUROTUL A’YUN, S.Kep.,Ns
  • 2. PENGERTIAN  Adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala – gejala yang datang dalam serangan – serangan, berulang – ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel – sel saraf otak. Yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi. Serangan ialah suatu gejala yang timbulnya tiba – tiba dan menghilang secara tiba – tiba.
  • 3. ETIOLOGI 1. Idiopatik 2. Faktor herediter 3. Faktor genetik 4. Kelainan kongenital otak 5. Gangguan metabolik 6. Infeksi 7. Trauma 8. Neoplasma dan selaputnya 9. Kelainan pembuluh darah, malformasi, penyakit kolagen 10. Keracunan 11. Lain-lain
  • 4. FAKTOR PRESIPITASI  Faktor presipitasi adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya serangan, yaitu: Faktor sensoris Faktor sistemis Faktor mental
  • 5. MANIFESTASI KLINIK  Sawan parsial (fokal,lokal) Sawan parsial sederhana  Dengan gejala motorik  Fokal motorik tidak menjalar  Fokal motorik menjalar  Versif  Postural  Disertai gangguan fonasi  Dengan gejala stomatosensoris atau sensori spesial  Stomatosensoris  Visual  Auditoris  Olfaktoris  Gustatoris  Disertai vertigo
  • 6.  Dengan gejala atau tanda gangguan saraf otonom  Dengan gejala psikis  Disfasia  Dismnesia  Kognitif  Afektif  Ilusi  Halusinasi kompleks (terstruktur)
  • 7. Sawan parsial kompleks  Serangan parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran  Dengan gejala parsial sederhana  Dengan automatisme  Dengan penurunan kesadaran sejak serangan  Hanya dengan penurunan kesadaran  Dengan automatisme Sawan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum (tonik-klonik, tonik, klonik)  Sawan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan umum  Sawan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan umum  Sawan parsial sederhana yang menjadi bangkitan parsial kompleks lalu berkembang menjadi bangkitan umum.
  • 8.  Sawan Umum (konvulsi atau nonkonvulsi) 1.A. Sawan Lena (Absance) Biasanya berlangsung selama ¼ - ½ menit Pada sawan ini kegiatan yang sedang dikerjakan terhenti, muka tampak membengong, bola mata dapat memutar ke atas, tidak ada reaksi bila diajak bicara. 1.B. Lena tak Khas (atypical ansence) Dapat disertai ; Gangguan tonus yang lebih jelas, permulaan dan bangkitan tidak mendadak
  • 9. 2. Sawan Mioklonik terjadi kontraksi mendadak, sebentar, dapat lemah atau kuat 3. Sawan klonik kejang kelojotan 4. Sawan tonik otot – otot hanya menjadi kaku 5. Sawan Tonik Klonik 6. Sawan Atonik otot – otot seluruh badan mendadak lemas sehingga pasien terjatuh
  • 10.  Sawan tak tergolongkan Pada bayi berupa gerakan bola mata Mengunyah – ngunyah Gerakan seperti berenang Menggigil Pernafasan mendadak berhenti sementara
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG  EEG (Elektroencefalografi)  CT scan  Laboratorium
  • 12.
  • 13. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan persepsi 2. Resiko injury b/d aktivitas kejang 3. Isolasi sosial b.d rendah diri terhadap keadaan penyakit dan stigma buruk penyakit epilepsi dalam masyarakat
  • 14. INTERVENSI KEPERAWATAN Dx 1: resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan persepsi Intervensi: Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat tertentu/gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala awal. Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang. Tanggalkan pakaian pada daerah leher/abdomen. Masukkan spatel lidah atau gulugan benda lunak sesuai dengan indiksi. Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
  • 15. dx.2.Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan). Identivikasi factor lingkungan yang memungkinkan resiko terjadinya cedera •Jauhkan benda- benda yang dapat mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien saat terjadi kejang •Mengurangi terjadinya cedera seperti akibat aktivitas kejang yang tidak terkontrol Pasang penghalang tempat tidur pasien Penjagaan untuk keamanan, untuk mencegah cidera atau jatuh •Letakkan pasien di tempat yang rendah dan datar Area yang rendah dan datar dapat mencegah terjadinya cedera pada pasien •Tinggal bersama pasien dalam waktu beberapa lama setelah kejang memberi penjagaan untuk keamanan pasien untuk kemungkinan terjadi kejang kembali •Menyiapkan kain lunak untuk mencegah terjadinya tergigitnya lidah saat terjadi kejang lidah berpotensi tergigit saat kejang karena menjulur keluar •Tanyakan pasien bila ada perasaan yang tidak biasa yang dialami beberapa saat sebelum kejang Untuk mengidentifikasi manifestasi awal sebelum terjadinya kejang pada pasien Kolaborasi: •Berikan obat anti konvulsan sesuai advice dokter •Mengurangi aktivitas kejang yang berkepanjangan, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke otak Edukasi: •Anjurkan pasien untuk memberi tahu jika merasa ada sesuatu yang tidak nyaman, atau mengalami sesuatu yang tidak biasa sebagai permulaan terjadinya kejang. •Berikan informasi pada keluarga tentang tindakan yang harus dilakukan selama pasien kejang Melibatkan keluarga untuk mengurangi resiko cedera