Dokumen tersebut membahas tentang kelompok sosial, termasuk definisi, ciri-ciri, dasar pembentukan, dan berbagai klasifikasi kelompok sosial. Kelompok sosial didefinisikan sebagai sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan pola interaksi terorganisir secara berulang-ulang serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai klasifikasi
2. Pengertian
Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki
persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir
secara berulang-ulang serta memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaannya.
3. Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari
kelompok atau kesatuan manusia yang lain
Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status
dan peran tertentu
Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para
anggotanya
Memiliki kepentingan bersama
Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
4.
5. Dasar Pembentukan Kelompok Soisal
Faktor kepentingan yang sama
Faktor darah dan keturunan yang sama
Faktor geografis
Faktor daerah asal yang sama
6.
7. Klasifikasi Kelompok Sosial
Klasifikasi berdasarkan cara terbentuknya
Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggota
Klasifikasi menurut pencapaian tujuan
Klasifikasi menurut pendapat Merton
Klasifikasi menurut sudut pandang individu
8. Klasifikasi berdasarkan cara terbentuknya
Klasifikasi kelompok semu
Kelompok yang timbul ditengah-tengah pergaulan hidup manusia
, bersifat sementara , tidak mempunyai kemungkinan
membentuk tradisi ataupun ikatan sebagai anggota.
Contoh : Kerumunan , Massa , Publik
9. Klasifikasi kelompok nyata
Contoh : Kelompok statistik , Kelompok societa/ kelompok
kemasyarakatan , Kelompok sosial(social group) , Kelompok
asosiasi
10. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan
antar anggota
Paguyuban
Menurut Ferdinan Tunneis
Paguyuban karena ikatan darah
Paguyuban karena tempat
Paguyuban atas dasar ideologi
Patembayan : ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang
pendek struktur bersifat mekanis dan bersifaat sebagai suatu
bentuk dalam pikiran belaka.
13. Klasifikasi menurut kualitas hubungan
antar anggota
Kelompok Primer : suatu kelompok yang hubungan antara
anggotanya saling mengenal dan bersifat informal . Contohnya :
keluarga , klik dan sahabat
Kelompok Sekunder : suatu kelompok yang hubungan antar
anggotanya bersifat formal , imersonal , dan didasarkan pada
asas manfaat.Contohnya : Ikatan Sarjana Sosiologi Indonesia ,
Serikat Pekerja dan Satuan Guru Republik Indonesia
14.
15. Perbedaan Kelompok Primer dan Sekunder
Perbedaan
Primer
Sekunder
Jumlah Anggota
Relatif kecil
Relatif besar
Pola Hubungan
Pribadi , akrab , informal
Inpersonal , formal
Komunikasi
Dilakukan langsung
secara tatap muka
Sekali , sedikit sekali ,
komunikasi tatap muka
Sifat Hubungan
Permanen . Para
anggotanya berada
bersama dalam waktu
relatif lama
Bersifat temporer .
Kebersamaan anggota
dalam waktu relatif
singkat
Keputusan Kelompok
Bersifat tradisional lebih
rasaional dan
menenkankan pada
efisiensi kerja
Lebih rasaional dan
menenkankan pada
efisiensi kerja
16. Klasifikasi menurut pencapaian tujuan
Kelompok Formal : kelompok yang memiliki peraturan-peraturan
tertulis yang tegas dan dengan sengaja dibuat oleh anggotaanggotanya untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Kelompok Informal : kelompok sosial yang terbentuk karena
pertemuan-pertemuan yang berulang dan berasa memiliki
kepentingan dan pengalaman yang sama
17.
18. Klasifikasi menurut pendapat Merton
Membership Group : kelompok sosial yang setiap orang secara
fisik menjadi anggota kelompok tersebut
Reference Group : kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk
pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuannya
19.
20. Klasifikasi menurut sudut pandang
individu
In Group (Kelompok sendiri ) : kelompok sosial tempat individu
mengidentifikasikan dirinya
Out Group (Kelompok Luar) : merupakan kelompok “lawan” in
group , terkadang ditandai dengan sikap anti pati sehingga dapat
menjadi dasar munculnya etnosentris