2. Pengantar
• PRODUKSI Vokal (Vocal Production) merupakan
salah satu bagian penting dalam pembicaraan
(berbicara, komunikasi lisan, public speaking)
agar menarik dan efektif --tidak membosankan
dan mudah dimengerti.
• Berikut ini tiga elemen inti produksi vokal yang
harus dipahami & diamalkan oleh siapa saja yang
ingin menjadi pembicara efektif (effective
speaker) dan mengesankan:
Volume - to be heard. Agar terdengar baik.
Clarity - to be understood. Agar dimengerti.
Variety - to add interest. Agar menarik
3. Volume
• Kita terbiasa mengatur volume suara
radio atau televisi agar terdengar "pas"
di telinga. Saat berbicara, secara alami
kita bisa mengatur volume. Berbicara
berdua, berbisik, dan di depan orang
banyak tentu membutuhkan volume
yang berbeda.
• Saat berbicara di depan sekelompok
orang atau di sebuah rapat, sangat
penting untuk tidak pernah
megarahkan pembicaraan kepada
orang tedekat atau barisan paling
depan. Atur volume dengan baik agar
semua orang bisa mendengarkan
dengan baik.
• Salah satu "pedoman"-nya adalah
"berbicaralah kepada orang paling
belakang". Maksudnya, berbicara
dengan volume yang sekiranya bisa
didengarkan semua hadirin
4. Clarity
• Kejelasan. Berbicaralah dengan jelas. Beberapa orang cenderung
berbicara melalui "gigi yang tercengkram" (clenched teeth) dan
dengan sedikit gerakan di bibirnya, tidak membuka mulutnya,
sehingga gagal mengeluarkan suara pembicaraan yang tepat dan
terdengar baik oleh audiens.
• Suaranya terkunci di mulut, tidak dibiarkan keluar. Artikulasi yang
baik sangat penting untuk menyampaikan pesan secara lisan.
Latihlah artikulasi dengan, misalnya, berlatih huruf vokal A-I-U-E-O.
5. Variety
• Variasi. Jangan monoton! Agar
pembicaraan efektif dan menarik,
terapkan teknik tertentu. Selain
itu, sangat penting untuk tidak
mengeluarkan suara false atau
seakan-akan sedang bermain
drama (acting). Gunakan suara
asli, natural voice!
6. Variasi vokal dapat dicapai melalui
variasi dalam hal:
1. Pace.
Ini soal kecepatan berbicara. Jika
berbicara terlalu cepat, audiens tidak
akan punya waktu cukup untuk
menangkap pesan yang kita
sampaikan.
Yang terbaik adalah "tempo sedang",
namun sesekali percepat dan
perlambat. Ini akan menjadikan
pembicaraan kita menarik.
7. 2. Volume
Atur volume dengan sesekali
menaikkan atau menurunkannya. Ini
bisa menciptakan penekanan. Jika
Anda menurunkan suara ke hampir
berbisik ketika mengatakan satu-dua
kalimat, ini akan membuat audiens
tiba-tiba memberikan perhatian
penuh. Namun, hati-hati, jangan
terlalu sering menggunakan teknik
ini.
By raising or lowering volume
occasionally, you can create
emphasis. If you drop your voice to
almost a whisper (as long as it is
projected) for a sentence or two, it
will make your audience suddenly
alert, be careful not to overuse this
technique.
8. 3. Pitch - Inflection - Emphasis
Saat berbicara di depan umum
(public speaking, speaking in
public, pidato), cobalah
sampaikan informasi dengan
sebanyak mungkin energi vokal
dan semangat (vocal energy and
enthusiasm).
Berikan penekanan pada kata-
kata dan frasa tertentu, terutama
saat menyampaikan info atau
fakta terpenting. Ini akan
membantu menciptakan variasi.
9. 4. Pause
Pauses are powerful! Jeda itu sangat
kuat dalam menciptakan pembicaraan
yang menarik dan efektif. Jangan
"nyerocos terus" tanpa jeda.
Pause (jeda) akan memunculkan
perhatian khusus atau mendapatkan
perhatian sebelum pesan penting. Pause
artinya hening atau diam sejenak.
Pauses mean silence for a few seconds.
10. TEKNIK OLAH VOKAL
1. Latihan pengucapan.
Dimaksudkan untuk memperlancar kemampuan dalam
mengucapkan kata-kata, misalnya mengucapkan huruf
hidup; a, i, u, e, o.
Disamping huruf hidup, ada juga huruf mati yang perlu
dilatih pengucapannya seperti d, t, b, p, m, n, t, c, j, z,
dan sebagainya.
10
11. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat
kata-kata yang tidak mudah diucapkan,
seperti: korpri, institusi, konstitusional,
strukturisasi, meminimalisir, dan
sebagainya.
11
12. 2. Latihan kelancaran.
Membiasakan diri mengucapkan kata-kata dan membaca
naskah secara cepat sangat perlu dilakukan. Improvisasi dan
kecepatan berbicara perlu dilatih.
12
13. 3. Latihan intonasi
Dalam berbicara perlu ada lagu bicara yang nadanya berganti-
ganti agar tidak monoton. Maka itu perlu latihan intonasi
dalam berbicara atau mengucapkan kalimat-kalimat dalam
membawakan acara.
13
14. TEKNIK PERNAFASAN
LATIHAN PERNAFASAN
1. Berdiri tegak dengan kaki tidak terlalu rapat. Tangan tergantung
biasa dan rileks.
2. Ambil nafas yang dalam dari hidung dan hitung sampai 4.
Rasakan bagaimana mekarnya ruang dada. Jangan angkat bahu
karena akan mengurangi ruang di dada.
14
15. LATIHAN PERNAFASAN
3. Tahan nafas di paru-paru dalam hitungan ke-3, kemudian biarkan
udara keluar melalui mulut.
4. Jangan makan terlalu banyak sebelum Anda membawakan acara,
karena makanan akan mempersempit ruang paru-paru.
15
16. 5. Olahraga ringan yang memungkinkan paru-paru kita berfungsi
dengan baik dan kuat, sangat dianjurkan, seperti: lari, renang,
senam aerobik, dan sebagainya.
16
17. 6. Menggerakkan tangan kiri dan kanan ke atas sambil menarik
nafas melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut,
adalah juga bentuk latihan pernafasan yang baik.
17
18. 1. Pernafasan Dada.
Teknik pernafasan ini kurang baik untuk menghimpun
Tenaga penggetar sumber suara, karena rongga dada
mengembang sehingga menimbulkan ketegangan pada otot
dada, leher, dan bahu.
18
19. 2. Pernafasan Perut.
Ciri-ciri teknik pernafasan ini adalah perut mengembang
saat kita menarik nafas, dan mengempis saat nafas
dihembuskan. Pernafasan perut tidak mengakibatkan
ketegangan pada alat pernafasan maupun peralatan suara.
19
20. 3. Pernafasan Diafragma.
Diafragma berada di antara rongga dada dan rongga perut.
Teknik pernafasan inilah yang dinilai paling baik untuk
mengolah vokal sebab tidak menimbulkan ketegangan pada
alat pernafasan maupun alat bicara.
20