Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
1. PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH STIMULASI TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTISME) DI RA TARBIYATUL BANAT MONCEK
TENGAH LENTENG SUMENEP PADA TAHUN 2023
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA)
Untuk Seminar Proposal Skripsi
Oleh :
ROSIDA NUR MAULIDIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH (INSTIKA)
GULUK-GULUK SUMENEP MADURA 2023
2. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu harapan pasangan suami istri adalah memiliki anak yang sehat dan
normal baik fisik maupun psiskis, akan tetapi ada sebagian orang tua yang memiliki anak
yang berkebutuha khusus. Santrock menyebut Anak Berkebutuhan Khusus dengan istilah
Special Needs, yaitu seseorang atau yang memiliki keterbatasan dalam fungsi kognitif,
fisik maupun emosi yang menghalangi kemampuan anak tersebut untuk berkembang,
baik yang terklasifikasi dalam kesulitan belajar, ADHD, retardasi mental, gangguan
bicara dan bahasa. Autism maupun gangguan emosi dan perilaku.
Anak berkebutuhan khusus banyak dijumpai di Indonesia, Anak Berkebutuhan
Khusus dapat tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya dengan perhatian,
pengawasan juga arahan oleh orang tua ataupun guru kepada ABK. Anak ABK jika
dilatih akan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kemampuannya, salah satu
contoh Anak Berkebutuhan Khusus adalah Putri Ariani, ia adalah seorang anak Tuna
Netra yang sangat pintar bermain alat music piano dan ia juga memiliki suara yang sangat
bagus sehingga mendapatkan golden buzzer dari salah satu juri di ajang pencarian bakat
America’s Got Talent (AGT) 2023, Simon Cowell, dan ia berhasil meraih juara 4 pada
ajang pencarian bakat America’s Got Talent.
Oleh karena itu penting sekali pendidikan bagi ABK, dan mereka memerlukan
layanan pendidikan khusus, baik melalui pendidikan inklusi atau yang lainnya. Penting
kiranya bagi penulis untuk meneliti bagaimana Layanan Pendidikan dan pengaruh
stimulasi bagi Tumbuh kembang Anak Berkebutuhan Khusus agar mereka dapat tumbuh
dan berkembang seperti anak-anak normal lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh Stimulasi terhadapTumbuh Kembang ABK?
2. Seberapa besar Pengaruh Stimulasi terhadap Tumbuh Kembang ABK?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
3. 2
Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai,
demikian pula dengan penelitian ini, sesuai dengan rumusan masalah di atas maka
tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui adakah pengaruh stimulasi terhadap tumbuh kembang ABK
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh stimulasi terhadap tumbuh kembang
ABK
2. Kegunaan penelitian
Sedangkan kegunaan penelitian ini dapat penulis jabarkan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui stimulasi dalam layanan pendidikan sangatlah penting dalam
membentuk karakter dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak
terutama pada ABK, karena mereka memiliki kelainan dan tidak seperti anak
normal lainnya.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh stimulasi dalam layanan pendidikan
ABK untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangannya.
D. Alasan Memilih Judul
1. Alasan Objektif
a. Untuk mengetahui bahwa stimulasi dalam layanan pendidikan bagi ABK sangat
penting dilakukan sejak dini.
b. Menambah wawasan terutama bagi orang tua yang memiliki anak ABK.
2. Alasan Subjektif
a. Menambah wawasan karean peneliti merupakan calon pendidik anak usia dini,
sehingga harus memiliki pengetahuan mengenai pendidikan bagi Anak terutama
pendidikan bagi ABK.
b. Peneliti beranggapan bahwa bahwa judul diatas mudah dijangkau karena materi
tentang Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus telah selesai dipelajari.
E. Asumsi atau postulat
a. Stimulasi yang diberikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus berbeda-beda
b. Tumbuh kembang ABK dipengaruhi beberapa faktor
F. Hipotesis
H1 : Ada hubungan antara stimulasi dengan tumbuh kembang ABK
H0 : Tidak ada hubungan antara stimulasi dengan tumbuh kembang ABK
4. 3
G. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini lebih fokus terhadap apa yang penulis rencanakan, maka
penulis disini memberikan batasan-batasan penelitian yaitu : Layanan Pendidikan bagi
Anak Berkebutuhan Khusus Autism di RA Tarbiyatul Banat, Metode dan bentuk-bentuk
stimulasi.
H. Batasan Istilah Dalam Judul
1. Stimulasi untuk Tumbuh kembang Anak Berkebutuhan Khusus
Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan merangsang
kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada
setiap kesempatan. Nah bagaimana untuk Anak Berkebutuhan Khusus? Karena anak
berkebutuhan khusus mengalami hambatan atau gangguan perkembangan pada aspek-
aspek penglihatan, pendengaran, perkembangan kecerdasan, gerak/motorik, interaksi
komunikasi emosi dan tingkah laku, maka stimulasi dan layanan pendidikan yang
diberikan tentunya akan berbeda seperti anak normal lainnya. Stimulasi yang diberikan
ABK seharusnya lebih menekankan pada alat bantu pembelajaran yang berbasis
Visual Learner, artinya ABK memperaktekkan langsung stimulasi yang diberikan
guru.
2.Anak ABK Autis
Autisme adalah kelainan perkembangan yang secara signifikan berpengaruh
terhadap komunikasi verbal, nonverbal serta interaksi sosial, yang berpengaruh
terhadap keberhasilannya dalam belajar. Karakter lain yang menyertai autis yaitu
melakukan kegiatan berulang-ulang dan gerakan stereotype, penolakan terhadap
perubahan
I. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan kegiatan mencari beberapa sumber rujukan penelitian.
Dimana dari rujukan tersebut ditemukan sumber penelitian yang valid. Berikut ini
beberapa sumber rujukan penelitian yang akan dijadikan sumber penelitian oleh penulis.
Pertama, Ronald L. Taylor / Lydia R. Smiley / Stephen B. Richrds. Exeptional
Students : Preparing Teachers for the 21st
Century, Second Edition 2015.
5. 4
Kedua, Daniel. P., Hallahan, James M. Kauffman, Paige C. Pullen. Exeptional
Learners: An Introduction to Special Education. 2009.
Ketiga, Frieda Mangungsong. Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.
LPSP3 UI. 2009.
J. Landasan Teori
A. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dianggap memiliki
kemampuan berada diluar rentang kemampuan anak sebayanya. Secara garis besar
Anak berkebutuhan khusus dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu anak
berkebutuhan khusus dibidang kecerdasan dan anak dengan keterlambatan
perkembangan akibat masalah medis, fisik, atau emosional. Secara Khusus, anak luar
biasa menunjukkan karakteristik fisik, intelektual, dan emosional yang lebih rendah
atau lebih tinggi dari anak normal sebayanya, atau berada diluar standar norma-
norma yang berlaku dimasyarakat.1
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada
ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik. Anak berkebutuhan khusus adalah anak
secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak-
anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini memiliki apa yang disebut
dengan hambatan belajar dan hambatan perkembangan (barier to learning and
development).2
B. Pengertian Autis
Autis pertama kali diperkenalkan pada tahun 1943 oleh Leo Kanner.
Gangguan ini sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain,
gangguan bahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda, ecolia,
mutism, pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan
1
Feby Atika Setiawati, Mengenal Konsep-Konsep Anak Berkebutuhan Khusus dalam PAUD,Jurnal Program Studi
PGRA, Volume 6 Nomor, 2020, hlm 3.
2
Ibid, hlm. 3
6. 5
stereotipik, rute ingatan yang kuat, dan keinginan obsesif untuk mempertahankan
keteraturan di dalam lingkungannya.3
Menurut Wall Autis dipahami sebagai gangguan perkembangan
neurobiologist yang berat sehingga gangguan tersebut mempengaruhi bagaimana
anak belajar, berkomunikasi, keberadaan anak dalam lingkungan, hubungan sosial
dengan orang lain dan kemampuan anak dalam mengurus diri. 4
Pendapat lain
mengemukakan bahwa anak Autis saat melakukan tindakan-tindakan tidak wajar,
seperti menepuk-nepuk tangan mereka, mengeluarkan suara yang diulang-ulang, atau
gerakan tubuh yang tidak dimengerti seperti menggigit, , memukul dan mengaruk-
garuk tubuh mereka sendiri. Kebanyakan tindakan ini berasal dari kurangnya
kemampuan anak dalam mengurus diri.
C. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan dalam jumlah ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ
maupun individu.
Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya
proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan system organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi di
dalamnya, termasuk pula perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya.5
K. Metode Penelitian
1. Pendekatan, bentuk dan jenis penelitian
a. Pendekatan penelitian
3
Rosmala dewi, dkk,Pengalaman Orang Tua dalam mengasuh Anak Autis di Kota Banda Aceh,
Psikoislamedia,volume 3 Nomor 2, 2018,hlm 3.
4
Ibid, hlm 5
5
Ibid, hlm 7
7. 6
Metode penelitian dalam penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan analisis lapangan atau penelitian Kuantitatif, sebab judul
penelitian yang penulis ambil sepenuhnya mencakup bagaiman stimulasi
yang diberikan guru pada ABK Autis di RA Tarbiyatul Banat, berdasarkan
buku-buku, jurnal serta dokumen. Cara kerjanya dengan mengadakan
penelesuruan terhadap ABK di lembaga tersebut.
b. Bentuk dan Jenis Penelitian
Adapun bentuk penelitian ini adalah interaktif karena harus
berinteraksi dengan informan yakni orang tua maupun guru. Penelitian
observasi lapangan tergolong dalam metode penelitian Kuantitatif,
penelitian lapangan ini dilakukan karena tidak memungkinkan untuk
dilakukan dalam bentuk penelitian kepustakaan, karena adanya keinginan
peneliti untuk mengambil penelitian lapangan kemudian kepustakaan
dilaksanakan dalam mencari sumber data dan membaca berbagai buku
atau jurnal dan data perpustakaan.
2. Populasi dan Sampel
Adapun jumlah sampel yang diambil dari penelitian ini hanya 1 siswa,
karena memang pada dasarnya anak ABK yang ada di lembaga ini hanya 1
orang. Adapun perincian jumlah peserta didik di RA Tarbiyatul Banat kelas A
dan Kelas B.
a. Kelas A berjumlah 15 orang
b. Kelas B berjumlah 10 orang 1 diantaranya Anak Berkebutuhan Khusus
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
beberapa metode pengumpulan data kuantitatif yaitu:
a. Survei
Metode ini menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrument
utama untuk mengumpulkan data dari sampel populasi dan representative.
Fungsi metode ini adalah untuk melihat perilaku, ada tidaknya pengaruh
stimulasi guru terhdap ABK di lembaga tersebut secara cepat dan efisien.
8. 7
Indikator yang digunakan untuk mengukur data kuantitatif dari
metode ini adalah tingkat respons, tingkat validitas, tingkat reabilitas, dan
tingkat kesalahan dari kuesioner yang digunakan.
b. Wawancara
Metode ini menggunakan pertanyaan lisan yang diajukan oleh
peneliti kepada responden, yakni secara langsung, wawancara ini peneliti
lakukan secara mendalam, rinci dan personal, serta untuk mengklarifikasi
jawaban yang ambigu atau kurang jelas dari responden.
Indikator yang digunakan peneliti untuk mengukur data kuantitatif
dari wawancara ini adalah tingkat kejelasan, tingkat akurasi, dan tingkat
konsistensi dari pertanyaan dan jawaban yang peneliti peroleh.
c. Observasi
Metode ini peneliti menggunakan pengamatan sistematis terhadap
objek atau fenomena yang diteliti yakni ABK di lembaga tersebut.
Dengan menggunakan metode ini peneliti bisa mengumpulkan data
yang objektif, akurat, dan valid tentang perilaku, aktivitas, atau situasi
yang terjadi secara alami di lembaga tersebut tanpa intervensi peneliti.
Indikator yang digunakan dalam metode ini adalah tingkat
objektivitas, tingkat validalitas, dan tingkat reliabilitas.
d. Eksperimen
Metode pengumpulan data kuantitatif ini menggunakan manipulasi
variable independen untuk mengamati pengaruhnya terhadap variable
dependen.
Indikator yang digunakan peneliti untuk mengukur eksperimen
adalah tingkat signifkan, tingkat efek, dan tingkat varians dari variable
independen dan variable dependen yang penulis teliti.
e. Dokumentasi
Metode ini penulis gunakan untk mencari data melalui sumber-
sumber tertulis atau lisan yang relevan dengan topic penelitian. Penulis
menggunakan dokumentasi untuk mendapatkan informasi yang historis,
kontekstual, atau komparatif mengenai fenomena yang penulis teliti.
9. 8
4. Metode Analisis Data
Dalam analisis data, penulis berusaha untuk mencoba memberikan
arti yang signifikan terhadap analisis. Metode analisis data yang kami
gunakan dalam penelitian ini adalah observasi studi kasus. Analisis ini
berguna bagi penulis sebagai upaya mencari fakta lebih mendalam mengenai
pengaruh stimulasi bagi ABK, sehingga diperoleh suatu kesimpulan sesuai
dengan tujuan penelitian.
5. Pengecekan Keabsahan Data
a. Perpanjangan Waktu
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti bukanlah
orang asing dilingkungan tersebut, peneliti juga mengajar disana, sehingga
peneliti tahu orang-orang yang ada di lingkungan tersebut. Dengan
perpanjangan pengamatan ini sangat memungkinkan data yang penulis
peroleh sangat valid, dan hubungan peneliti dan nara sumber akan semakin
erat, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga informasi yang penulis
peroleh sangat akurat. Karena keterbiasaan bersama, maka telah terjadi
kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti sudah tidak asing lagi
bagi mereka dan juga tidak pula mengganggu objek yang sedang diteliti.
Dalam perpanjangan pengamatan ini untuk menguji kredibilitas data
penelitian, yaitu dengan cara melakukan pengamatan apakah data yang
diperoleh sebelumnya itu benar atau tidak ketika dicek kembali ke lapangan
sudah benar, berarti sudah kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan
dapat diakhiri oleh peneliti, dan peneliti melampirkan bukti dalam bentuk
surat keterangan perpanjangan pengamatan dalam laopran penelitian.
b. Triangulasi
1. Triangulasi Sumber
Peneliti melakukan pengecekan data yang telah penulis peroleh
dari berbagai sumber, dan kemudian melakukan pengujian keabsahan data
yang telah diperoleh kepada sumber-sumber lain seperti teman sebaya,
orang tua guru dan kerabat dekat, dimana sumber-sumber tersebut
dideskripsikan dan dikategorikan mana pandangan yang sama, dan mana
10. 9
yang spesifik dari sumber-sumber tersebut. Data yang tekah penulis
analisis dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang selanjutnya dpat
dilakukan kesepakatan member check dengan ke empat sumber tersebut.
2. Triangulasi Metode
Peneliti membandikan informasi data dengan cara yang berbeda,
yaitu peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan survey.
Disini peneliti menggunakan wawancara yang tersruktur untuk
mengecek kebenaran data yang penulis peroleh, selain itu peneliti
menggunakn informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran
informasi melalui berbagai perspektif atau pandangan orang lain yang
diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran.
3. Triangulasi Peneliti
Triangulasi tidak digunakan oleh peneliti, karena ini adalah Tugas
akhir mahasiswa, yang tidak mmbutukkan ketua tim dan anggota,
4. Triangulasi Teori
Berdasarkan data yang peneliti peroleh bahwa teori tentang ABK
banyak dikemukakan oleh ahli atau tokoh tokoh terdahulu salah
satunya adalah Santrock, Santrock menyebut anak berkebutuhan
khusus dengan Istilah Special Needs yaitu anak yang memiliki
keterbatasan dalam fungsi kognitif fisik maupun emosi yang
menghalangi kemampuan anak tersebut untuk berkembang. Autis
pertama kali ditemukan oleh Kanner pada tahun 1943. Kanner
mendeskripsikan bahwa gangguan ini sebagai ketidakmampuan untuk
berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukkan
dengan penguasaan yang tertunda, acholalia, mutest, pembalikan
kalimat, adanya aktivitas bermain yang repetitive dan sereotype, rute
ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk mempertahankan
keteraturan dalam keluarga, dengan teori Kanner ini sangat persis
sama dengan data yang peneliti peroleh dilapangan salah satunya
berdasarkan cirri-ciri anak mengalami gejala Autis, ini menunjukkan
bahwa data yang peneliti peroleh benar-benar dapat dibenarkan.
11. 10
6. Tahap-tahap penelitian
Pada tahapan penelitian ini akan menjelaskan mulai dari studi
pendahuluan sampai pada penulisan laporan.
a. Tahapan Persiapan dan Pra lapangan
Tahapan ini dilakukan sebelum peneliti terjun langsung ke
lapangan, yaitu dengan cara menyusun rancangan penelitian, memilih ojek
yang akan diteliti, pengurusan perizinan, memilih informasi, dan
menyiapkan segala instrument atau segala perlengkapan penelitian.
b. Tahap Pekerjaan Lapangan
Meliputi pemahaman latar penelitian dan persiapan dari memasuki
lapangan, mengirim surat permohonan kepada informan dan peran serta
sambil mengumpulkan data.
c. Tahap Analisis Data
Meliputi kegiatan pengorganisasikan daya dan mengkategorikan
data, menemukan tema dan merumuskan anggapan dasar, menganalisis
(penyajian data) dan mendeskrpsikan data (menarik kesimpulan).
7. Sistematika Pembahasan
Untuk dapat mempermudah dan menjaga alur pembahasan secara
sistematika, maka sistematika dalam pembuatan skripsi ini
diklasifikasikan menjadi lima bab dengan sub-sub sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini berisi gambaran umum yang
menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, kegunaan penelitian, alasan memilih judul,
kerangka teoritik, kajian pustaka, metode penelitian dan yang
terakhir sistematika pembahasan.
BAB II : yaitu Kajian Teoritik, didalamnya diuraikan tentang tinjauan
teoritis tentang pengaruh stimulasi bagi tumbuh kembang Anak
Berkebutuhan Khusus.
BAB III: Yaitu di dalamnya diuraikan tentang Paparan Data yang meliputi:
Hasil observasi, hasil wawancara dan informasi lainnya seperti
dokumentasi.
12. 11
BAB IV: Yaitu Analisis Data dan Pembahasan mengenai pengaruh
stimulasi bagi tumbuh kembang Anak Berkebutuhan Khusus DI RA
Tarbiyatul Banat.
BAB V: yaitu Penutup yang didalamnya diuraikan tentang kesimpulan dan
saran-saran. Selain itu juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan
lampiran-lampiran yang di anggap perlu serta bab ini sebagai
penutup dari semua pembahasan dalam penelitian ini.
13. 12
DAFTAR PUSTAKA
Setiawati Atika Feby, (2020) Mengenal Konsep-Konsep Anak Berkebutuhan Khusus
dalam PAUD,Jurnal Program Studi PGRA, Vol 6
Dewi Rosmala, dkk, Pengalaman Orang Tua dalam mengasuh Anak Autis di
Kota Banda Aceh, Psikoislamedia,volume 3