2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MOTORIK
Faktor Dalam
Individu
Faktor
Lingkungan
Faktor Tugas
Fisik
3. 1. Faktor Dalam Individu
1. Konsep Arah Perkembangan
Gesell (1954) sebagai sarana untuk menjelaskan peningkatan koordinasi dan kontrol
motorik sebagai fungsi dari sistem saraf yang matang.
Rangkaian perkembangan fisik yang teratur dan dapat diprediksi dimulai dari:
Aspek arah perkembangan
cephalocaudal
Arah perkembangan mengacu secara khusus pada
perkembangan bertahap peningkatan kendali atas otot-
otot, mulai dari kepala hingga kaki.
Aspek arah perkembangan
proximodistal
Arah perkembangan ini mengacu secara khusus pada
perkembangan anak dalam mengendalikan otot-otot dari
pusat tubuh hingga ke bagian yang paling jauh.
4. 2. Tingkat Pertumbuhan
3. Kesiapan
Menurut konsepnya, kesiapan bergantung pada model pematangan biologis. Namun konsep kesiapan
ini jauh lebih luas dan mengacu pada kesiapan untuk belajar. Dengan kata lain, beban “siap” adalah
tanggung jawab instruktur anak dalam mengenalinya dan juga tanggung jawab dalam perkembangan.
Sebab : Jika bayi dengan berat badan lahir rendah di
bawah tiga pon, dan anak-anak yang mengalami
defisiensi gizi parah berkepanjangan, bisa jadi
mengalami defisiensi permanen pada tinggi dan berat
badannya.
Akibat: terbatasnya kesempatan & hilangnya pengalaman
gerak yang akan mengganggu kemampuan anak dalam
melakukan tugas pergerakan yang sesuai dengan tingkat
usia mereka dan dapat mengganggu perkembangan
kognitif dan motorik mereka.
5. 4. Masa Pembelajaran Kritis dan Sensitif
PERIODE SENSITIF
Periode sensitif adalah masa saat otak masih sangat reponsif terhadap rangsangan
dari luar. Periode ini dimulai pelan-pelan sampai puncak.
Misalnya periode sensitif duduk, berjalan, dan seterusnya berlangsung pada enam
tahun pertama usia anak.
PERIODE KRITIS
Periode kritis merupakan puncak dari periode sensitif.
Jika seorang anak gagal menerima rangsangan yang tepat pada periode kritis.
Misalnya, gizi yang tidak memadai, stres yang berkepanjangan, pengasuhan yang
tidak konsisten, atau kurangnya pengalaman belajar yang sesuai akan berdampak
negatif terhadap pembangunan bagi perkembangan motorik dan intelektual.
1
2
6. 5. Perbedaan Individu
Kecenderungan untuk menunjukkan perbedaan individu terkait erat
dengan konsep kesiapan. Meskipun urutan kemunculan ciri-ciri perkembangan
dapat diprediksi, namun laju kemunculannya dapat bervariasi.
Sehingga jadwal perkembangannya masing-masing individu juga akan
berbeda. Jadwal ini merupakan suatu kombinasi dari faktor keturunan dan
pengaruh lingkungan.
7. 2. Faktor Dalam Lingkungan
Selama beberapa tahun terakhir, banyak spekulasi dan
penelitian yang berfokus pada dampak perilaku pengasuhan
anak selama masa bayi dan anak usia dini. karena lamanya
periode ketergantungan ini, berbagai faktor pengasuhan orang
tua mempengaruhi perkembangan anak di kemudian hari.
Karena lamanya periode pengasuhan orangtua terhadap anak
menghasilkan dampak yang terjadi tidak hanya mencakup perubahan
fisik yang terjadi sejak masa bayi hingga remaja, tapi juga perubahan
emosi, kepribadian, perilaku, pemikiran, dan bicara dan harus sejalan
dengan pemahaman interaksi mereka terhadap lingkunganya
Dampak
9. 1. Bonding
Bonding adalah ikatan emosional yang terjalin antara anak dan orang yang
mengasuh serta memenuhi kebutuhan fisik dan emosionalnya. Ikatan yang kuat antara
orang tua dan anak, yang melibatkan rasa aman, kasih saying, saling memahami, dan
persaan saling mencintai antara orang tua dengan anaknya maupun sebaliknya. Ikatan
emosional ini mulai berkembang sejak lahir dan mungkin tidak terbentuk sempurna
saat perpisahan dini.
Faktor utama terjadinya perpisahan dini adalah kelahiran prematur dan berat badan
lahir rendah, yang menyebabkan masalah neonatal ringan atau berat selama masa
inkubasi neonatal dan saat lahir.
10. 2. Stimulasi dan Deprivasi
Stimulasi
Stimulasi mengacu pada rangsangan atau pengaruh yang
diterima oleh individu dari lingkungannya. Ketika seseorang
mendapatkan stimulasi yang cukup, ini dapat memperkaya
pengalaman dan memfasilitasi perkembangan optimal.
Contoh stimulasi meliputi interaksi sosial, pengalaman sensoris,
dan pembelajaran.
Deprivasi terjadi ketika individu mengalami kekurangan
atau ketiadaan stimulasi tertentu. Seperti contoh:
Deprivasi sensori, misalnya, terjadi ketika seseorang tidak
menerima rangsangan sensoris yang cukup. Ini dapat
menghambat perkembangan secara optimal, terutama pada anak-
anak.
Deprivasi
11. stimulasi dan deprivasi memainkan peran krusial dalam membentuk perilaku manusia. Lingkungan
yang memadai dan beragam stimulasi dapat mendukung perkembangan yang optimal, sementara deprivasi
dapat menghambatnya. Oleh karena itu, memahami interaksi antara manusia dan lingkungan adalah faktor
penting dalam menunjang perkembang motorik anak.
12. 3. Faktor Fisik
1. Prematuritas
2. Gangguan Makan
.
Sebelumnya, setiap bayi dengan berat badan di bawah 2.500 gram (sekitar 5,5 pon) diklasifikasikan
sebagai bayi prematur. Namun saat ini, 1.500–2.500 gram (sekitar 3,35 pon hingga 5,56 pon)
digunakan sebagai standar, kecuali ada bukti bahwa masa kehamilan kurang dari 37 minggu.
Prematuritas menjadi perhatian utama karena berhubungan erat dengan keterbelakangan fisik dan
mental, hiperaktif, dan kematian bayi.
Gangguan makan pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan motorik mereka