Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan unggas, termasuk jenis penyakit yang sering menyerang unggas beserta gejalanya, cara pencegahannya, jadwal vaksinasi, serta pengendalian dan penanganan lainnya.
9. Lingkungan : Cuaca
• Terlalu dingin
• Terlalu panas
• Terlalu banyak angin dan kencang
• Curah hujan yang tinggi
10. Pakan
• Jenis pakan
• Pemberian pakan
• Hygiens pakan
No. Bahan pakan Presentase Nilai protein Jumlah bahan (kg) Jumlah protein
1. Jagung 52% 8,5 780 4,42
2. Bekatul 13% 12 195 1,3
3. Konsentrat 35% 35 525 12,6
Jumlah Bahan dan protein 1500 Kg 18,34 % /Kg
Setiap 1500 Kg terdiri dari
12. Penyakit dan penyebabnya
• Virus
• Bakteri
• Jamur
• Cacing
• Parasit lain
• toksin
• Traumatik
• Gangguan fisiologik
• Gangguan hormon
• Gangguan
metabolisme
13. Cacingan
• penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara
baik. peternakan sanitasi yang buruk dan tempat pakan dan minuman kotor
maka mungkin ayam terserang cacingan.
• Gejala klinis serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam,
produksi telur menurun, pertumbuhan terhambat, gerakan lambat, mencret,
bulu mudah lepas dan kering, selaput lendir pucat dan kurus.
14. Protozoa Darah
1) Malaria unggas
Gejala klinis : feses hijau atau diare kehijauan, depresi, hilang nafsu
makan, muntah darah, anemia, kelumpuhan dan kematian, suhu naik
turun, bulu kusut, gangguan keseimbangan
Pencegahan : kontrol dari nyamuk dan lalat Penghisap darah
15. Protozoa saluran pencernaan
• Koksidiosis dan Disenteri
gejala klinis : diare berdarah, anemia,
kelemahan, kurus
• Trichomoniasis
gejala klinis : ngorok, lendir kuning dari
mulut
Pencegahan : jaga dari burung
atau ayam liar
16. Kutu
Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya.
Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah, bulu menjadi rontok dan
bahkan bisa sampai timbul kelukaan dan memar pada kulit. Dampak akhir yang
paling umum dari infestasi kutu adalah terjadi penurunan produksi pada ayam
(telur dan daging).
Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung
maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat.
17. Penyakit bakteri
• CRD
Gejala klinis : Kebengkakan muka di sekitar mata, Keluar ingus dr
hidung dan air mata, Sulit bernapas, bernapas lewat mulut, Batuk,
ngorok, bersin
Pencegahan :Sanitasi yang baik, jangan biarkan hewan selalu diterpa
angin dan kehujanan, multivitamin untuk mencegah stres
18. Fowl Cholera
• Gejala Klinis : Kejadian-kematian tinggi, Mati mendadak
bertahap bbrp ekor, Bengkak Pial, jengger, leleran dari
mulut, Berak hijau, kepala terputar
19. Snot
• Gejala klinis Leleran dari hidung, Bengkak muka, Ngorok,
bernapas dengan mulut, bertumbuhan & produksi terlambat,
Keluar ingus terus menerus,Suhu banas panas
22. Virus
• Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia.
Gejala klinis spesifik : kepala terputar dan diare
• Infeksi bronchitis
Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak
normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning
telur yang normal selalu ada ditengah)
• Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi
pada unggas. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya
karbol.
• Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
23. • EDS ( egg drop syndrome )
Kerabang telur hilang warnanya, kerabang
tipis, lembek, tanpa kerabang, Penurunan
produksi telur, Produksi telur turun sampai
40 %
• AI ( avian Influenza)
Kematian hampir 100%, gejala mirip dengan
ND
24.
25. • Kiri Colibasilosis yang menyerang organ reproduksi
• Telur dengan cangkang lembek, indikasi EDS
• Telur cangkanng bergerigi, indikasi helmintiasis
• Telur ukuran besar, beresiko prolapsus uteri
26. Jadwal vaksinasi
• Hari 1: penyakit Marek. Diberikan di hatchery.
• Hari 9-14: Newcastle Disease (ND). Diberikan melalui air minum, tetes mata.
• Hari 9-14: Infectious Bronchitis Virus (IBV). Diberikan melalui air minum.
• Hari 14: Gumboro/Infectious Bursal Disease Virus (IBDV). Diberikan melalui air
minum.
• Hari 28: Gumboro/Infectious Bursal Disease Virus (IBDV). Diberikan melalui air
minum.
• Minggu 4: Newcastle Disease (ND). Diberikan melalui air minum atau tetes mata.
• Minggu 4: Infectious Bronchitis Virus (IBV). Diberikan melalui air minum.
• Minggu 8: Fowl pox (cacar unggas). Diaplikasikan secara wing web.
• Minggu 8: Avian Encephalomyelitis (AE). Diberikan secara wing web.
• Minggu 9: Infectious Coryza 1 (Snot). Diberikan secara intramuskular (injeksi ke
dalam otot tubuh).
• Minggu 10-11: ND Komarov Strain. Diberikan secara intramuskular.
• Minggu 12: Infectious Coryza 2. Diberikan secara intramuskular.
• Minggu 12: Infectious Bronchitis Virus (IBV). Diberikan melalui air minum.
• Minggu 16: Infectious Laryngotracheitis (ILT). Spray atau tetes mata.
• Minggu 17: vaksin 3 in 1 ND + IBV + EDS (Egg Drop Syndrome). Diberikan secara
intramuskular.
27. Umur (hari) Jenis pengendalian dan penanganan Metode pemberian
Doc Sorbitol dan erofloxacin Air minum
5 ND dan IB (aktif), AI kill Tetes, SC
6 Pemberian vitamin Air minum
13 Gumboro 1
18 ND La sota Tetes
23 Gumboro 2 Air minum
30 ND, IB, AI ( inaktif) IM
42 Coryza IM
49 Debeaking
70 Pemberian obat cacing Pakan
98 AI IM
105 Coryza 2 IM
112 ND, IB, EDS IM
119 ND, IB, AI IM