SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PENGENDALIAN PENYAKIT IKAN
DAN LINGKUNGAN
DISAMPAIKAN OLEH :
Yulya Fitria, S.Pi
PENDAHULUAN
Geografis Kab Agam
Sangat berpotensi untuk
Kegiatan budidaya ikan
Penyakit Ikan dan Lingkungan
Menjadi faktor pembatas -
Optimalisasi produksi
Mutu produk harus standar, yakni
dengan Aplikasi CPIB dan CBIB
3
Penyakit timbul akibat adanya ketidakseimbangan :
Inang
Patogen
Lingkungan
Penyakit
Diagram Hubungan Antara Inang (Ikan),
Patogen dan Lingkungan (SNIESZKO’S 1974)
• Ikan budidaya (inang,
host)
• Organisme penyebab
penyakit (pathogen)
• Lingkungan
(environment)
Hubungan ikan, patogen dan lingkungan diatas
juga dapat digambarkan menggunakan
persamaan semi kuantitatif sebagai berikut:
D = H + P + S 2
Dimana :
D adalah Penyakit yang muncul
H adalah Host / Inang / Ikan
P adalah Pathogen
S2 adalah Stress yang disebabkan Faktor
Lingkungan
HAMA DAN PENYAKIT IKAN
Hama adalah organisme
pengganggu yang dapat
memangsa, membunuh dan
mempengaruhi produktivitas ikan,
baik secara langsung maupun
secara bertahap.
Hama bersifat sebagai organisma
yang memangsa (predator),
perusak dan kompetitor (penyaing).
Sebagai predator (organisme
pemangsa),
PENYAKIT IKAN
Penyakit adalah suatu
keadaan fisik,
morfologi, dan atau
fungsi yang mengalami
perubahan dari kondisi
normal menjadi tidak
normal karena berbagai
penyebab, baik internal
ataupun eksternal.
Gejala Umum Ikan Sakit :
 Suka menyendiri
 Produksi lendir berlebihan atau bahkan tidak memiliki lendir
 Menggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasar
bak
 Nafsu makan menurun
 Warna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yang
stress)
 Gerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalik
suatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangan
 Kemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau
permukaan kulit
 Luka pada permukaan tubuh
 Anatomi (bentuk tubuh) tidak normal
 Pertumbuhan lambat
Dampak Infeksi Penyakit :
1. Nilai konversi pakan (FCR) tinggi
2. Warna berubah
3. Kerdil/tumbuh lambat dan perlu waktu
pemeliharaan yang lama
4. Apabila penyebab penyakit belum dapat
diatasi, akan terjadi kematian
Penularan Penyakit
Vertikal :
ditransfer oleh induk ke
anak melalui sperma atau
telur
Horizontal :
melalui air, pakan alami
/pakan segar/pakan
buatan, organisme lain
yang terdapat dalam
media pemeliharaan
Pencemaran air di Senggarang
Ikan baru yang membawa agen penyakit bila
dimasukkan kedalam kolam akan menular ke ikan lain
Cara lain wabah penyakit ikan muncul
Penularan penyakit antar keramba
Mempercepat
penularan penyakit
Ikan mati dibuang
ke laut, danau
/kolam
Salah satu cara penyebaran penyakit
KLASIFIKASI PENYAKIT
PENYAKIT IKAN
INFEKSI NON-INFEKSI
Bakteri
Virus
Parasit
Jamur
Air/lingkungan
Pakan
Genetik
Penyakit Non Infeksi
Akibat Mal Nutrisi
Akibat Kesalahan Penanganan
(Penyakit Non-Infeksi)
Akibat Lingkungan / Kualitas Air yang buruk
(Penyakit Non-Infeksi)
Kerapu macan ukuran konsumsi mati akibat limbah bauksit di senggarang
PENYAKIT INFEKSI
Penyakit
Infeksi
Penyakit
Parasitik
Penyakit
Bakterial
Penyakit
Virus
Penyakit
Jamur
18
Penyakit Infeksi
Parasit
(1) Jumlah parasit pada ikan baik laut maupun tawar sangat banyak
(2) Dalam jumlah sedikit masih dapat ditoleransi
(3) Mempengaruhi kondisi fisiologis ikan
(4) ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air
(5) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau jaring KJA/kolam
Pengendalian :
Jaga Kualitas dan Kuantitas air agar tetap optimal
Pengobatan :
perendaman ikan yang terkena infeksi dalam air tawar atau dengan
menggunakan H2O2 (Hydrogen proxide) konsentrasi 150 ppm.
Parasit : organisme yang hidup pada organisme lain dan mendapat
keuntungan dari hasil simbiosenya sedangkan inang dirugikan
Isopoda / Crustacea
• Rhexanella sp.
• Caligus sp.
Rhexanella sp Rhexanella sp.
Hirudinae (lintah)
Zeylanicobdella sp.
20
1. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil umumnya
0,5 – 10 mikron dan terdapat dari semua lingkungan.
2. Di lingkungan budidaya biasanya melayang bebas di air, menempel pada
jaring, tumbuhan dan binatang air serta partikel-partikel di air.
3. Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit. Bakteri bersifat oportunistik
dan menyebabkan penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan dan
kondisi lingkungan yang kurang baik dimana bahan organik melimpah,
perubahan suhu yang cepat.
Penyakit Infeksi
Bakteri
Penyebab Stres karena kepadatan dan mutu pakan
Lingkungan yang buruk
Luka akibat infeksi parasit
Melimpahnya limbah organik-blooming bakteri
Gejala Klinis Ikan Terserang Bakterial
 Gerakan ikan lemah
 Produksi lendir berkurang setelah ikan yang terinfeksi
mengeluarkan lendir yang berlebihan
 Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat infeksi
 Luka (ulcer) pada tempat infeksi
 Beberapa bakteri menyebabkan rontok pada insang dan
sirip
 Timbul Ascites (semacam benjolan)
 Bengkak pada perut dan mengeluarkan cairan kuning
darah (dropsy)
 Mata menonjol (exophthalmos)
 Beberapa bakteri dapat menghasilkan “tubercle” atau
“granuloma” pada bagian tubuh yang terinfeksi
Penyakit bakterial Umum pada ikan laut :
Penyakit Bakteri
Umum
Vibriosis Streptococcosis
Busuk Sirip
( Fin Rot)
Vibriosis
1. Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.
2. Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder
yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa. Bakteri
penyebabnya adalah Vibrio sp. dan penyakitnya disebut
Vibriosis.
3. Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar
anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol,
Ikan yang terifeksi secara kronis umumnya
menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang
dalam pada otot
4. Pencegahan : Vaksin Vibrio polyvalen
Bulan ke-
0
100
200
300
400
500
600
700
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0
Rerata
Berat
(g)
Vaksin
Nonvaksin
Pertumbuhan Berat Kerapu Macan yang Dipelihara dalam KJA selama 11 bulan di BBL Batam, Setoko
dengan Vaksinasi dan tidak Vaksinasi
Streptococcosis
• Agen : Streptococcus sp
• Pada Kakap Putih Streptococcus iniae
• Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi
gelap, satu atau kedua mata menonjol, kornea
mata menjadi putih, pendarahan pada tutup
insang
• Infeksi Streptococcus sp dapat dicegah dengan
meghindari pemberian pakan yang berlebihan,
kepadatan tinggi, pengelolaan kualitas air yang
baik, biosekuriti, serta menghindari stress pada
penanganan.
FINROT
• Agen: Flexibacter maritimus
• GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian
jaringan kulit (berwarna kuning),
• Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna
abu abu sirip erosi dan disertai haemorhagi.
Infeksi yang parah akan menyebabkan sirip
menjadi hilang, kemungkinan akan berlanjut
sampai ke otot badan
• Tranmisi via air , Jaga kualitas air
• Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.
Romi Novriadi 2011 27
Penyakit Infeksi
Jamur
Ciri Umum Jamur :
1. Eukariotik, nonmotil, nonklorofil, uni atau multiseluler
2. Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s ribosom
3. Plasma membran mengandung ergosterol
4. Dinding sel tersusun atas kitin, glukan, mannans dan polisakarida
5. Ukurannya lebih besar dari bakteri
6. Membutuhkan nutrisi yang sederhana
Pengendalian :
Jaga Kualitas dan Kuantitas air agar tetap optimal
Pengobatan :
Benih direndam dengan antiseptik, benih gelondongan dan ikan
dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama
30 menit
Pengendalian Jamur
• Tidak menggunakan ikan yang terinfeksi
sebagai pakan
• Memusnahkan ikan terinfeksi
• Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200
mg/l), MG(2900 mg/l)
Penyakit Viral
1. Viral Nervous Necrosis (VNN)
- disebabkan oleh Nodavirus
- menginfeksi larva dan benih
- tidak ada inang spesifik
- organ target adalah sistem
syaraf
- Gejala : berenang memutar,
abnormal, membalik dan limpa
membesar
2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)
- menginfeksi benih dan
pembesaran
- organ target jaringan
Hematopoietik
- tidak ada inang spesifik
Deteksi VNN dengan
Immunohistokimia
Vakuolisasi pada mata
dengan pewarnaan HE
Pencegahan
• Seleksi induk bebas Virus dengan PCR
• Mensucihamakan bak dan alat-alat untuk
pembenihan
• Pemeriksaan larva yang baru menetas dengan
PCR
• Pengelolaan lingkungan yang baik dan kurangi
stres pada ikan.
• Membeli benih yang bersertifikat bebas penyakit
(free of disease)
• Pemberian Vitamin, Immunostimulant dan feed
suplement lainnya
Penyakit Lingkungan
• Gas Bubble disease
• Swim bladder stress syndrome
• Asphyxia / hypoxia
• Toksikologi lingkungan (NH3, NO2, dll)
• Acidosis
• Alkalosis
PENYAKIT LINGKUNGAN : AKIBAT PROSES PENURUNAN MUTU SEDIMEN
(internal budidaya)
Sedimen
Penumpukan bahan
organik terhadap
penurunan mutu
sedimen
Sisa pakan dan
kotoran
Dispersi
Kapasitas
pergantian air
Pakan
Tipe, jumlah, ukuran
Spesies, jumlah, ukuran ikan
Biofouling
KJA / Kolam
Pakan Buatan
LELE Sisa pakan
Bahan organik
Bakteri
Senyawa anorganik fitoplankton
overbloom Kematian masal
plankton
Pergantian air
NH3
Pencemaran air
dan dasar kolam
Kondisi IKAN
Penyakit
KEGAGALAN
PENYAKIT LINGKUNGAN : AKIBAT PEMBERIAN PAKAN BERLEBIH
Pakan Buatan
IKAN
Feces
Sisa pakan
Bahan organik
Senyawa anorganik fitoplankton
NH3
PROBIOTIK Microbial community
/ Bacterial Flock
BUDIDAYA SISTEM
HETEROTROF /
BIOFLOK TECHNOLOGY
SEDIKIT / TANPA
GANTI AIR
Lebih stabil
SOLUSI PENYAKIT LINGKUNGAN (Blooming Organik)
MUTU OBAT IKAN
- Mutu Bahan Zat Aktif dan Zat Pembawa
- Cara Pembuatan (GMP)
- Cara Penyimpanan dan Transportasi
- Pengawasan Mutu
- Tata cara penggunaan
BERHUBUNGAN ERAT DENGAN :
Contoh obat ikan illegal di lapangan:
1 FISH SEPTIK
2 FISH POWER
3 SUPER QOBIE
4 SUPER - ICH
5 FISH STABILIZER
6 D-BIO MAX
7 GRO FISH
8 OCEAN FREE (ERBAL Treatment)
9 SUPER PH - UP
10 FISH JENONK
11 SUPER PRO FISH-P
12 TOP FISH-P
13 PACIFIC PRO-TECH SUPER
14 PACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONG
15 NUTRI FISH
16 HOLICO BIONIC
17 SHRIMP HEALTH
18 BIO - ON
19 GREEN CANOPY (Hormon Organik)
20 GREEN CANOPY (Suplemen Organik)
21 PRE VITA - FISH-P
Contoh Obat Ikan Yang Belum
Terdaftar
OBAT OBAT YANG DILARANG :
• Chloramphenicol
• Nitrofuran
(termasuk Furazolidone)
• Ronidozol
• Dapson
• Cholichicin
• Chlorpromazon
• Chloroform
• Dimetildazol
• Metronidazol
PENCEGAHAH PENYAKIT IKAN DAN
LINGKUNGAN
1. Menggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,
bakteri, virus)
2. Mempertahankan kualitas air tetap baik
3. Mencegah menyebarnya organisme penyebab
penyakit dari bak pemeliharaan yang satu ke bak
pemeliharaan yang lain.
4. Pada saat benih datang, lakukan tindakan :
– penyortiran, apabila ada ikan yang luka segera
pisahkan dan lakukan perendaman dengan air
tawar atau antiseptik
– karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala
sakit
5. Selama masa pemeliharaan :
– Selalu memonitor kesehatan ikan dan
lingkungan/kualitas air.
– Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikan
karena kepadatan yang tinggi ikan mudah terserang
penyakit, stress.
– Melakukan grading secara rutin untuk menghindari
kanibalisme dan kompetisi pakan.
– Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran
maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun ikan
rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya ditambah
vitamin serta mineral mix.
– Melakukan manajemen penggantian jaring secara
rutin
– Melakukan manajemen penggantian air yang baik
apabila ikan dipelihara dalam bak/tambak
– mengurangi penanganan yang kasar
6. Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitar
lokasi budidaya
7. Melakukan pemindahan KJA secara periodik. Sisa
pakan dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu
akan menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan
budidaya sehingga dapat menjadi sumber pencemar dan
penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain
walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4
tahun sekali.
8. Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan,
probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini
dilakukan guna memberikan daya tahan dan daya
kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit.
9. Penerapan bio-security
pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt

More Related Content

Similar to pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt

KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan ILKKM SG BULOH
 
PENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptxPENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptximamtohari7
 
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmPeningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmEndang Sri Lestari
 
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno PutriZoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno PutriVanda Delima
 
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
Daf 3323 topik 1  faktor penyakitDaf 3323 topik 1  faktor penyakit
Daf 3323 topik 1 faktor penyakitSurianim Azmi
 
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptxPPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptxdinakardina13
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiEly John Karimela
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiEly John Karimela
 
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptPEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptimamtohari7
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Dickdick Maulana
 
bakteriologi kelompok 1.pptx
bakteriologi kelompok 1.pptxbakteriologi kelompok 1.pptx
bakteriologi kelompok 1.pptxAAK13680
 

Similar to pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt (20)

KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan KPKP 2214 Keracunan Makanan
KPKP 2214 Keracunan Makanan
 
PPT Mikro Kel. 5.pdf
PPT Mikro Kel. 5.pdfPPT Mikro Kel. 5.pdf
PPT Mikro Kel. 5.pdf
 
PENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptxPENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptx
 
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmPeningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
 
Giardiasis presentasi
Giardiasis presentasiGiardiasis presentasi
Giardiasis presentasi
 
Penyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin APenyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin A
 
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno PutriZoonosis Vanda Delima Warno Putri
Zoonosis Vanda Delima Warno Putri
 
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
Daf 3323 topik 1  faktor penyakitDaf 3323 topik 1  faktor penyakit
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptxPPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
PPT KELOMPOK 6 TENTANG KERACUNAN MAKANAN PADA ORGANISME.pptx
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptPEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere)
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
bakteriologi kelompok 1.pptx
bakteriologi kelompok 1.pptxbakteriologi kelompok 1.pptx
bakteriologi kelompok 1.pptx
 
Air dan kesehatan
Air dan kesehatanAir dan kesehatan
Air dan kesehatan
 
Mikroba patogen
 Mikroba patogen Mikroba patogen
Mikroba patogen
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt

  • 1. PENGENDALIAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN DISAMPAIKAN OLEH : Yulya Fitria, S.Pi
  • 2. PENDAHULUAN Geografis Kab Agam Sangat berpotensi untuk Kegiatan budidaya ikan Penyakit Ikan dan Lingkungan Menjadi faktor pembatas - Optimalisasi produksi Mutu produk harus standar, yakni dengan Aplikasi CPIB dan CBIB
  • 3. 3 Penyakit timbul akibat adanya ketidakseimbangan : Inang Patogen Lingkungan Penyakit Diagram Hubungan Antara Inang (Ikan), Patogen dan Lingkungan (SNIESZKO’S 1974) • Ikan budidaya (inang, host) • Organisme penyebab penyakit (pathogen) • Lingkungan (environment)
  • 4. Hubungan ikan, patogen dan lingkungan diatas juga dapat digambarkan menggunakan persamaan semi kuantitatif sebagai berikut: D = H + P + S 2 Dimana : D adalah Penyakit yang muncul H adalah Host / Inang / Ikan P adalah Pathogen S2 adalah Stress yang disebabkan Faktor Lingkungan
  • 5. HAMA DAN PENYAKIT IKAN Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai organisma yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa),
  • 6. PENYAKIT IKAN Penyakit adalah suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal menjadi tidak normal karena berbagai penyebab, baik internal ataupun eksternal.
  • 7. Gejala Umum Ikan Sakit :  Suka menyendiri  Produksi lendir berlebihan atau bahkan tidak memiliki lendir  Menggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasar bak  Nafsu makan menurun  Warna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yang stress)  Gerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalik suatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangan  Kemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau permukaan kulit  Luka pada permukaan tubuh  Anatomi (bentuk tubuh) tidak normal  Pertumbuhan lambat
  • 8. Dampak Infeksi Penyakit : 1. Nilai konversi pakan (FCR) tinggi 2. Warna berubah 3. Kerdil/tumbuh lambat dan perlu waktu pemeliharaan yang lama 4. Apabila penyebab penyakit belum dapat diatasi, akan terjadi kematian
  • 9. Penularan Penyakit Vertikal : ditransfer oleh induk ke anak melalui sperma atau telur Horizontal : melalui air, pakan alami /pakan segar/pakan buatan, organisme lain yang terdapat dalam media pemeliharaan Pencemaran air di Senggarang
  • 10. Ikan baru yang membawa agen penyakit bila dimasukkan kedalam kolam akan menular ke ikan lain Cara lain wabah penyakit ikan muncul
  • 12. Mempercepat penularan penyakit Ikan mati dibuang ke laut, danau /kolam Salah satu cara penyebaran penyakit
  • 13. KLASIFIKASI PENYAKIT PENYAKIT IKAN INFEKSI NON-INFEKSI Bakteri Virus Parasit Jamur Air/lingkungan Pakan Genetik
  • 16. Akibat Lingkungan / Kualitas Air yang buruk (Penyakit Non-Infeksi) Kerapu macan ukuran konsumsi mati akibat limbah bauksit di senggarang
  • 18. 18 Penyakit Infeksi Parasit (1) Jumlah parasit pada ikan baik laut maupun tawar sangat banyak (2) Dalam jumlah sedikit masih dapat ditoleransi (3) Mempengaruhi kondisi fisiologis ikan (4) ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air (5) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau jaring KJA/kolam Pengendalian : Jaga Kualitas dan Kuantitas air agar tetap optimal Pengobatan : perendaman ikan yang terkena infeksi dalam air tawar atau dengan menggunakan H2O2 (Hydrogen proxide) konsentrasi 150 ppm. Parasit : organisme yang hidup pada organisme lain dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya sedangkan inang dirugikan
  • 19. Isopoda / Crustacea • Rhexanella sp. • Caligus sp. Rhexanella sp Rhexanella sp. Hirudinae (lintah) Zeylanicobdella sp.
  • 20. 20 1. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 mikron dan terdapat dari semua lingkungan. 2. Di lingkungan budidaya biasanya melayang bebas di air, menempel pada jaring, tumbuhan dan binatang air serta partikel-partikel di air. 3. Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit. Bakteri bersifat oportunistik dan menyebabkan penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan dan kondisi lingkungan yang kurang baik dimana bahan organik melimpah, perubahan suhu yang cepat. Penyakit Infeksi Bakteri Penyebab Stres karena kepadatan dan mutu pakan Lingkungan yang buruk Luka akibat infeksi parasit Melimpahnya limbah organik-blooming bakteri
  • 21. Gejala Klinis Ikan Terserang Bakterial  Gerakan ikan lemah  Produksi lendir berkurang setelah ikan yang terinfeksi mengeluarkan lendir yang berlebihan  Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat infeksi  Luka (ulcer) pada tempat infeksi  Beberapa bakteri menyebabkan rontok pada insang dan sirip  Timbul Ascites (semacam benjolan)  Bengkak pada perut dan mengeluarkan cairan kuning darah (dropsy)  Mata menonjol (exophthalmos)  Beberapa bakteri dapat menghasilkan “tubercle” atau “granuloma” pada bagian tubuh yang terinfeksi
  • 22. Penyakit bakterial Umum pada ikan laut : Penyakit Bakteri Umum Vibriosis Streptococcosis Busuk Sirip ( Fin Rot)
  • 23. Vibriosis 1. Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio. 2. Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa. Bakteri penyebabnya adalah Vibrio sp. dan penyakitnya disebut Vibriosis. 3. Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol, Ikan yang terifeksi secara kronis umumnya menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang dalam pada otot 4. Pencegahan : Vaksin Vibrio polyvalen
  • 24. Bulan ke- 0 100 200 300 400 500 600 700 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 Rerata Berat (g) Vaksin Nonvaksin Pertumbuhan Berat Kerapu Macan yang Dipelihara dalam KJA selama 11 bulan di BBL Batam, Setoko dengan Vaksinasi dan tidak Vaksinasi
  • 25. Streptococcosis • Agen : Streptococcus sp • Pada Kakap Putih Streptococcus iniae • Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap, satu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadi putih, pendarahan pada tutup insang • Infeksi Streptococcus sp dapat dicegah dengan meghindari pemberian pakan yang berlebihan, kepadatan tinggi, pengelolaan kualitas air yang baik, biosekuriti, serta menghindari stress pada penanganan.
  • 26. FINROT • Agen: Flexibacter maritimus • GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian jaringan kulit (berwarna kuning), • Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abu abu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yang parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang, kemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badan • Tranmisi via air , Jaga kualitas air • Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.
  • 27. Romi Novriadi 2011 27 Penyakit Infeksi Jamur Ciri Umum Jamur : 1. Eukariotik, nonmotil, nonklorofil, uni atau multiseluler 2. Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s ribosom 3. Plasma membran mengandung ergosterol 4. Dinding sel tersusun atas kitin, glukan, mannans dan polisakarida 5. Ukurannya lebih besar dari bakteri 6. Membutuhkan nutrisi yang sederhana Pengendalian : Jaga Kualitas dan Kuantitas air agar tetap optimal Pengobatan : Benih direndam dengan antiseptik, benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit
  • 28. Pengendalian Jamur • Tidak menggunakan ikan yang terinfeksi sebagai pakan • Memusnahkan ikan terinfeksi • Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200 mg/l), MG(2900 mg/l)
  • 29. Penyakit Viral 1. Viral Nervous Necrosis (VNN) - disebabkan oleh Nodavirus - menginfeksi larva dan benih - tidak ada inang spesifik - organ target adalah sistem syaraf - Gejala : berenang memutar, abnormal, membalik dan limpa membesar 2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease) - menginfeksi benih dan pembesaran - organ target jaringan Hematopoietik - tidak ada inang spesifik
  • 30. Deteksi VNN dengan Immunohistokimia Vakuolisasi pada mata dengan pewarnaan HE
  • 31. Pencegahan • Seleksi induk bebas Virus dengan PCR • Mensucihamakan bak dan alat-alat untuk pembenihan • Pemeriksaan larva yang baru menetas dengan PCR • Pengelolaan lingkungan yang baik dan kurangi stres pada ikan. • Membeli benih yang bersertifikat bebas penyakit (free of disease) • Pemberian Vitamin, Immunostimulant dan feed suplement lainnya
  • 32. Penyakit Lingkungan • Gas Bubble disease • Swim bladder stress syndrome • Asphyxia / hypoxia • Toksikologi lingkungan (NH3, NO2, dll) • Acidosis • Alkalosis
  • 33. PENYAKIT LINGKUNGAN : AKIBAT PROSES PENURUNAN MUTU SEDIMEN (internal budidaya) Sedimen Penumpukan bahan organik terhadap penurunan mutu sedimen Sisa pakan dan kotoran Dispersi Kapasitas pergantian air Pakan Tipe, jumlah, ukuran Spesies, jumlah, ukuran ikan Biofouling KJA / Kolam
  • 34. Pakan Buatan LELE Sisa pakan Bahan organik Bakteri Senyawa anorganik fitoplankton overbloom Kematian masal plankton Pergantian air NH3 Pencemaran air dan dasar kolam Kondisi IKAN Penyakit KEGAGALAN PENYAKIT LINGKUNGAN : AKIBAT PEMBERIAN PAKAN BERLEBIH
  • 35. Pakan Buatan IKAN Feces Sisa pakan Bahan organik Senyawa anorganik fitoplankton NH3 PROBIOTIK Microbial community / Bacterial Flock BUDIDAYA SISTEM HETEROTROF / BIOFLOK TECHNOLOGY SEDIKIT / TANPA GANTI AIR Lebih stabil SOLUSI PENYAKIT LINGKUNGAN (Blooming Organik)
  • 36. MUTU OBAT IKAN - Mutu Bahan Zat Aktif dan Zat Pembawa - Cara Pembuatan (GMP) - Cara Penyimpanan dan Transportasi - Pengawasan Mutu - Tata cara penggunaan BERHUBUNGAN ERAT DENGAN :
  • 37. Contoh obat ikan illegal di lapangan: 1 FISH SEPTIK 2 FISH POWER 3 SUPER QOBIE 4 SUPER - ICH 5 FISH STABILIZER 6 D-BIO MAX 7 GRO FISH 8 OCEAN FREE (ERBAL Treatment) 9 SUPER PH - UP 10 FISH JENONK 11 SUPER PRO FISH-P 12 TOP FISH-P 13 PACIFIC PRO-TECH SUPER 14 PACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONG 15 NUTRI FISH 16 HOLICO BIONIC 17 SHRIMP HEALTH 18 BIO - ON 19 GREEN CANOPY (Hormon Organik) 20 GREEN CANOPY (Suplemen Organik) 21 PRE VITA - FISH-P
  • 38. Contoh Obat Ikan Yang Belum Terdaftar
  • 39. OBAT OBAT YANG DILARANG : • Chloramphenicol • Nitrofuran (termasuk Furazolidone) • Ronidozol • Dapson • Cholichicin • Chlorpromazon • Chloroform • Dimetildazol • Metronidazol
  • 40. PENCEGAHAH PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN 1. Menggunakan benih yang bebas penyakit (parasit, bakteri, virus) 2. Mempertahankan kualitas air tetap baik 3. Mencegah menyebarnya organisme penyebab penyakit dari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaan yang lain. 4. Pada saat benih datang, lakukan tindakan : – penyortiran, apabila ada ikan yang luka segera pisahkan dan lakukan perendaman dengan air tawar atau antiseptik – karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala sakit
  • 41. 5. Selama masa pemeliharaan : – Selalu memonitor kesehatan ikan dan lingkungan/kualitas air. – Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikan karena kepadatan yang tinggi ikan mudah terserang penyakit, stress. – Melakukan grading secara rutin untuk menghindari kanibalisme dan kompetisi pakan. – Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun ikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya ditambah vitamin serta mineral mix. – Melakukan manajemen penggantian jaring secara rutin – Melakukan manajemen penggantian air yang baik apabila ikan dipelihara dalam bak/tambak – mengurangi penanganan yang kasar
  • 42. 6. Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitar lokasi budidaya 7. Melakukan pemindahan KJA secara periodik. Sisa pakan dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akan menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidaya sehingga dapat menjadi sumber pencemar dan penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4 tahun sekali. 8. Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan, probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini dilakukan guna memberikan daya tahan dan daya kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit. 9. Penerapan bio-security