Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Tbc ppt
1.
2. “Penyakit TBC”
Kelompok 2
Putuh Komaratulloh
Tia Widianti
Hijratul Kurnia S
Isma Kusniati
Santi Julianti
Siti Iim Ikrimatudin
Kurnia Sari
Iif Ifatilah
Epi Yulianti
Ika Damayanti
Eka Susanti
Umaroh
3. Penyakit TBC
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
paling sering menyerang paru-paru
walaupun pada sepertiga kasus menyerang
organ tubuh lain. Penyakit ini ditemukan
oleh ilmuan dari jerman yang bernama
Heinrich Hermann Robert Koch pada
tanggal 24 Maret 1882 di Berlin, Jerman.
4.
5. Tuberkulosis merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh basil Mycobacterium
tuberculosis tipe humanus, sejenis kuman
berbentuk batang dengan panjang 1-4 mm dan
tebal 0,3-0,6 mm. Struktur kuman ini terjadi atas
lipid yang membuat kuman lebih tahan terhadap
asam, serta dari gangguan berbagai kimia dan
fisik. Kuman ini juga tahan berada di udara
kering dan keadaan dingin (misalnya di dalam
lemari es) karena sifatnya yang dormant, yaitu
dapat bangkit kembali dan menjadi lebih aktif.
Selain itu, kuman ini juga bersifat aerob.
6. Selain merusak paru-paru, Mycobacterium
tuberculosis dapat mengenai sistem saraf sentral
atau meningitis, sistem lympatic, sistem sirkulasi
atau miliary tuberculosis, sistem genitourinary,
tulang dan sendi. Penderia penyakit Tuberculosis
akan mengalami malnutrisi dengan berat badan
hanya sekitar 30 sampai 50 kg terutama pada
orang dewasa.
Kondisi daya tahan tubuh yang sangat rendah
pada penderita Tuberculosis akan
menimbulkanMycobacterium
tuberculosis berkembang biak.
10. Gejala Penyakit TBC
1. Gejala umum (Sistemik)
Demam tidak terlalu tinggi yang
berlangsung lama, biasanya dirasakan pada
malam hari disertai keringat. Kadang-
kadang serangan demam seperti influenza
dan bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu
(dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
11.
12. 2. Gejala khusus (Khas)
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila
terjadi sumbatan sebagian bronkus akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan
menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah
yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura, dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti
infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk
saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak dan disebut
sebagai meningitis, gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
13.
14. Pencegahan Penyakit TBC
Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin
Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah
diberi desinfektan (air sabun)
Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
Menghindari udara dingin
Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk
secukupnya ke dalam tempat tidur
Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi
hari
Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah
begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh
orang lain
Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein
15. Penularan Penyakit TBC
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar
dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada
saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering
masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak
menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh
yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening.
Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-
paru. Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-
paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang
berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian
reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
18. Efek Samping Obat
Beberapa efek samping yang mungkin muncul
akibat mengkonsumsi obat TB bervariasi mulai dari
ringan hingga berat. Efek samping ringan dapat berupa
berubahnya warna urine menjadi kemerahan yang
diakibatkan oleh rifampisin. Efek samping lainnya dapat
berupa nyeri sendi, tidak ada nafsu makan, mual,
kesemutan dan rasa terbakar di hati, gatal dan
kemerahan dikulit, gangguan keseimbangan hingga
kekuningan (ikterus). Jika pasien merasakan hal-hal
tersebut, pasien harus segera berkonsultasi
dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih
lanjut, fase lanjutan. Dalam beberapa kasus pengobatan
bisa berlangsung hingga delapan bulan.